PSAK 29 Akuntansi Minyak Bumi Dan Gas Bumi

Embed Size (px)

Citation preview

PSAK 29 Akuntansi Minyak Bumi dan Gas Bumi (Accounting for Oil and Gas Industry) Akuntansi Esplorasi Perlakuan Akuntansi Terhadap Jenis Biaya Eksplorasi. Kegiatan eksplorasi meliputi penyelidikan topografi, geologi, geofisika, pemboran sumur eksplorasi dan pemboran sumur uji stratigrafi. Perlakuan biaya eksplorasi dapat menggunakan baik metode Full Cost (FC) maupun Succesful Effort (SE). Menurut metode Full Cost (FC) semua biaya dikapitalisasi sebagai bagian dari asset minyak dan gas bumi di dalam suatu negara sebagai pusat biaya. Menurut metode Succesful Effort (SE), semua biaya-biaya, eksplorasi, di luar biaya-biaya yang dialokasikan ke sumur-sumur eksplorasi (termasuk sumur eksplorasi tipe stratigrafi) yang mempunyai cadangan terbukti, diperlakukan sebagai beban pada periode akuntansi yang bersangkutan. Selanjutnya, kecuali tanah yang mempunyai nilai ekonomis, biaya-pemboran sumur eksplorasi, baik tak berwujud maupun berwujud, dikapitalisasi kalau ditemukan cadangan terbukti atau diperlakukan sebagai beban kalau cadangan terbukti tersebut tidak ditemukan. Akuntansi Pengembangan Perlakuan Akuntansi tehadap Jenis Biaya Pengembangan Kegiatan pengembangan meliputi penyediaan peralatan dan fasilitas pengembangan, pengaliran, pengumpulan dan penyimpanan minyak dan gas bumi serta penyediaan sistem pengurasan yang telah diperbaiki. Menurut metode FC atau SE semua biaya pengembangan dikapitalsasi sebagai bagian dari aset minyak dan gas bumi yang meliputi aset sumur dan peralatan sumur. Akuntansi Produksi Perlakuan Akuntasi terhadap Beban Produksi. Kegiatan produksi meliputi pengangkatan minyak dan gas bumi ke permukaan bumi, pemisahan minyak, gas bumi, BS & W, dan pengangkutan minyak di lapangan produksi serta lokasi distribusi.

Semua beban yang menyangkut kegiatan produksi diperlakukan sebagai beban pada saat terjadinya. Akuntansi Pengolahan Perlakuan Akuntansi terhadap Jenis Beban dan Harga Perolehan Aktiva Tetap Pengolahan. Kegiatan pengolahan meliputi semua kegiatan dalam rangka proses pengolahan minyak mentah dan gas bumi menjadi produk yang terdiri dari BBM dan Non BBM serta pengolahan gas bumi dan Non BBM menjadi produk petrokimia. Perlakuan Akuntansi terhadap Beban Proses Pengolahan Pertama. Semua beban yang timbul dalam unit-unit proses pengolahan pertama diperlakukan sebagai beban operasi pengolahan. Beban-beban yang timbul dalam proses ini dikelompokkan dalam tiga aktivitas, yaitu : a) Aktivitas unit-unit proses pengolahan : i Beban penyulingan pada crude distiller, atmospheric distilling, dan topping unit. i Beban penyulingan ulangan pada redistiller dan rerun pipe still. i Beban penyulingan hampa pada vacuum unit, vacuum pipe still, vacuum flash unit. b) Aktivitas instalasi utilitas : i Beban instalasi pembangkit tenaga listrik. i Beban instalasi penghasil uap panas. i Beban instalasi air pendingin, dan sebagainya. i Beban instalasi utilitas lainnya. c) Aktivitas jasa pemeliharaan :Antara lain meliputi beban perbaikan/pemeliharaan, beban utilitas, beban penimbunan, beban laboratorium pengujian, beban transportasi, dan sebagainya.

Perlakuan Akuntansi terhadap Beban Proses Pengolahan Kedua Semua beban yang timbul dalam unit-unit proses pengolahan kedua diperlakukan sebagai beban operasi pengolahan. Beban-beban yang timbul dalam proses ini dikelompokkan dalam tiga aktivitas : a) Aktivitas unit-unit proses pengolahan : i Beban perlengkapan pada thermal cracking, fluid catalic cracking unit, hidrocracker, dan visbreaker.

i Beban reforming pada thermal reforming dan platformer i Beban unit-unit proses pengolahan gas dan fraksi ringan seperti LPG plant dan polypropylene plant. i Beban unit proses pengolahan gas alam (natural gas fractination). b) Aktivitas instalasi utilitas : i Beban instalasi pembangkit tenaga listrik. i Beban instalasi penghasil uap panas. i Beban instalasi air pendingin, dan sebagainya. i Beban instalasi utilitas lainnya. c) Aktivitas jasa pemeliharaan : i Beban perbaikan/pemeliharaan. i Beban utilitas i Beban penimbunan, beban laboratorium pengujian dan beban transportasi pipeline i Beban instalasi utilitas lainnya. Perlakuan akuntansi terhadap beban proses pengolahan lainnya. Semua beban yang timbul dalam unit-unit proses pengolahan lainnya diperlakukan sebagaimana operasi pengolahan. Beban-beban yang timbul dalam proses ini dikelompokkan dalam tiga aktivitas : a) aktivitas unit-unit pengolahan. i beban pada wax plant, lube plant, asphalt plant, coker unit dan lain-lain

i beban pada treating unit b) aktivitas jasa pemeliharaan Beban yang timbul dalam aktivitas ini antara lain adalah beban perbaikan dan pemeliharaan, beban utilitas, beban penimbunan, beban laboratorium pengujian, dan beban transportasi produk. Perlakuan akuntansi terhadap beban umum pengolahan Semua beban umum yang timbul dalam aktivitas pengolahan baik yang langsung berhubungan dengan aktivitas pengolahan maupun yang tidak langsung, diperlakukan sebagai beban operasi pengolahan yang dialokasikan menurut departemen atau unit kegiatannya masing-masing. Perlakuan akuntansi terhadap harga perolehan ATP Pengeluaran ini merupakan pengeluaran modal :

a) harga perolehan ATP b) pengeluaran untuk penggantian bagian suatu unit ATP yang menambah kapasitasnya

c) nilai tunai dari pembayaran sewa guna dalam rangka capital lease d) biaya bunga masa konstruksi atas dan pinjaman yang dipakai untuk pembangunan proyek.

Akuntansi Transportasi Perlakuan Akuntansi terhadap Jenis Beban Transportasi dan Harga Perolehan Aktiva Tetap Transportasi. Kegiatan transportasi minyak mentah dan produk meliputi kegiatan dalam rangka penerimaan, pengangkutan dan penyerahan minyak mentah dan produk dengan kapal atau alat apung lain dengan perlakuan akuntansi adalah sebagai berikut : a) terhadap pengoperasian kapal milik, beban yang terjadi diperlakukan sebagai beban langsung selama periode operasi kapal. b) perlakuan akuntansi terhadap kapal sewa (charter) sesuai dengan perjanjian dan kesepakatan sewa menyewa kapal (charter party) yang meliputi : - Time charter.Beban sewa dan operasi kapal yang didasarkan pada masa sewa dalam jangka waktu yang telah ditetapkan diperlakukan sebagai beban. - Voyage charter.Beban sewa yang didasarkan pada pengangkutan muatan tertentu dari pelabuhan muat ke pelabuhan bongkar diperlakukan sebagai beban sedangkan beban operasinya akan ditagih kembali kepada pemilik kapal - Bareboat charter.Beban penyewaan kapal tanpa awak kapal dan beban operasinya untuk jangka waktu yang telah ditetapkan diperlakukan sebagai beban c) perlakuan akuntansi terhadap harga perolehan aktiva tetap transportasi adalah sebagai berikut : - kapal tanker dan/atau kapal ringan yang diperoleh dengan cara membangun sendiri dan/atau membeli langsung dikapitalisasi sebesar harga perolehan yang didasarkan pada satu kesatuan kapal termasuk perlengkapannya dalam kondisi siap pakai. - kapal tanker yang diperoleh dengan cara sewa guna modal dikapitalisasi atas dasar nilai tunai (present value) dari seluruh jumlah angsuran yang dilakukan selama masa kontrak - pengeluaran tambahan untuk memperoleh perlengkapan kapal di luar perlengkapan semula, dikapitalisasi sebagai kesatuan nilai kapal semula - pengeluaran yang terjadi sehubungan dengan perubahan umur ekonomis dan perubahan kapasitas kapal dikapitalisasi

Akuntansi Pemasaran Perlakuan Akuntansi terhadap Beban Pemasaran dan Harga Perolehan Aktiva Tetap Pemasaran. Perlakuan akuntansi terhadap beban pemasaran hasil produksi di dalam dan di luar negeri serta biaya perolehan aktiva tetap adalah sebagai berikut : a) semua beban pemasaran produk di dalam negeri diperlakukan sebagai beban operasi pemasaran, sedang beban fabrikasi dan pengemasan termasuk dalam harga pokok produk. b) Semua beban pemasaran gas di dalam negeri diperlakukan sebagai beban operasi pemasaran c) Semua beban pemasaran minyak mentah dan produk kilang ke luar negeri diperlakukan sebagai beban operasi pemasaran d) Semua harga perolehan aktiva tetap dalam kegiatan pemasaran dikapitalisasi dan disusutkan sebagaimana mestinya. Akuntansi Lain-lain A. Akuntansi Pelabuhan Khusus Perlakuan Akuntansi terhadap Jenis Beban dan Harga Perolehan Aktiva Tetap Pelabuhan Khusus. Kegiatan pelabuhan khusus meliputi semua kegiatan pelabuhan yang dimiliki dan dioperasikan PERTAMINA untuk menunjang operasi migas dan aktiva lainnya. Perlakuan akuntansi yang menyangkut kegiatan ini dalah sebagai berikut : a) semua beban yang timbul dalam pengelolaan kepelabuhan, sarana pelabuhan dan lindungan lingkungan diperlakukan sebagai beban operasi pelabuhan khusus. b) semau harga perolehan fasilitas dan perlengkapan pelabuhan khusus dan lindungan lingkungan dikapitalisasi dan disusutkan sebagaimana mestinya. B. Akuntansi Telekomunikasi Perlakuan Akuntansi terhadap Jenis Beban dan Harga Perolehan Aktiva Tetap Telekomunikasi. a) Beban telekomunikasi. Semua beban yang timbul dalam pengoperasian telekomunikasi diperlakukan sebagai beban operasi telekomunikasi.

b) Harga perolehan aktiva tetap telekomunikasi. Semua biaya perolehan aktiva tetap telekomunikasi dikapitalisasi dan disusutkan sebagaimana mestinya, kecuali aktiva teap telekomunikasi yang diserahkan ke Perumtel yang dibukukan sebagai aktiva lain-lain (biaya ditangguhkan) C. Standar Akuntansi Kontrak Bantuan Teknis (Technical Assistance Contract = TAC) Perlakuan Akuntansi terhadap Jenis Biaya dan Beban Kontrak Bantuan Teknis. Biaya pengembangan dan beban produksi yang timbul dalam pengelolaan tersebut masing-masing diperlakukan sebagai biaya yang dikapitalisasi dan sebagai beban. D. Standar Akuntansi Unitisasi Perlakuan Akuntansi terhadap Jenis Biaya dan Beban Unitisasi. Biaya dan beban yang timbul dari pengelolaan unitisasi dibagi sesuai dengan kesepakatan bersama antara perusahaan operator dan non operator. Perlakuan akuntansi terhadap biaya dan beban yang menjadi tanggungan masing-masing perusahaan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi perusahaan yang bersangkutan. Pada umumnya biaya pengembangan dikapitalisasi sedangkan pengeluaran untuk produksi diperlakukan sebagai beban. E. Akuntansi Kontrak Pengurasan Tahap Kedua Perlakuan Akuntansi terhadap Jenis Biaya dan Beban Pengurasan Tahap Kedua. Perlakuan akuntansi terhadap biaya pengembangan dan beban produksi yang timbul dalam operasi pengurasan tahap kedua masing-masing diperlakukan sebagai biaya yang dikapitalisasi dan sebagai beban.

F. Akuntansi Joint Operation Perlakuan Akuntansi terhadap Jenis Biaya dan Beban Joint Operation. Biaya dan beban yang timbul dalam rangka pengelolaan wilayah kerja pertambangan dari joint operation dibagi sesuai dengan kesepakatan bersama antara perusahaan operator dan non operator. Perlakuan akuntansi terhadap biaya dan beban tersebut yang menjadi tanggungan masing-masing perusahaan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi perusahaan yang bersangkutan. Pada umumnya pengeluaran eksplorasi dikapitalisasi atau diperlakukan sebagai beban, biaya pengembangan dikapitalisasi dan pengeluaran untuk produksi diperlakukan sebagai beban.