Upload
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PROSIDING
Tantangan dan StrategiPerwujudan LingkunganTerbangun yang Cerdas,Lestari dan Tangguhdi Era Industri 4.0
KONFERENSI NASIONALINOVASI LINGKUNGAN TERBANGUN 2019Yogyakarta, 12 Oktober 2019
ISBN E-ISBN: 978-602-450-489-2 (PDF)
: 978-602-450-488-5
PROSIDING
Konferensi Nasional
INOVASI LINGKUNGAN TERBANGUN KE - 5 TEMA: “ TANTANGAN DAN STRATEGI PERWUJUDAN LINGKUNGAN TERBANGUN YANG CERDAS, LESTARI, DAN TANGGUH DI ERA INDUSTRI 4.0”
Editor Dr. Nur Aini Iswati Hasanah, S.T., M.Si.
M. Kholif Lir Widyoputro, ST, M.Sc.
Qorry Nugrahayu, ST, MT.
Wisnu Erlangga, S.T., M.T.
Dr.Eng. Awaluddin Nurmiyanto, ST., M.Eng.
Nurul Dinda Latifah
Tri Suwarni
Yogyakarta, 12 Oktober 2019
PENERBIT:
PROSIDING
Konferensi Nasional
INOVASI LINGKUNGAN TERBANGUN KE - 5 “TANTANGAN DAN STRATEGI PERWUJUDAN LINGKUNGAN TERBANGUN YANG
CERDAS, LESTARI, DAN TANGGUH DI ERA INDUSTRI 4.0”
ISBN: ISBN: 978-602-450-488-5
E-ISBN: 978-602-450-489-2 (PDF)
REVIEWER: Prof. Ir. Widodo, MSCE., Ph.D.
Prof. Ir. Sarwidi, MSCE., Ph.D., IP-U.
Prof. Ir. Mochamad Teguh, MSCE., Ph.D.
Dr.-Ing. Widodo, M.Sc.
Setya Winarno, ST., MT., Ph.D.
Dr. Ir. Kasam, M.T.
Miftahul Fauziah, S.T., M.T., Ph.D.
Dr. Ir. Ruzardi, M.S.
Revianto Budi Santosa, M.Arch, IAI.
Eko Siswoyo, S.T., M.Sc.ES., Ph.D.
Arif Budi Sholihah, S.T., M.Sc., Ph.D.
Dr. Ir. Arif Wismadi M.Sc.
Dr. Joni Aldilla Fajri, S.T., M.Eng.
Dr. Suphia Rahmawati, S.T., M.T.
Dr.-Ing. Nensi Golda Yuli, S.T., M.T.
EDITOR: Dr. Nur Aini Iswati Hasanah, S.T., M.Si.
M. Kholif Lir Widyoputro, ST, M.Sc.
Qorry Nugrahayu, ST, MT.
Wisnu Erlangga, S.T., M.T.
Dr.Eng. Awaluddin Nurmiyanto, ST., M.Eng.
Nurul Dinda Latifah
Tri Suwarni
DIPUBLIKASIKAN OLEH:
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Islam Indonesia
SEKRETARIAT:
Gd. Moh. Natsir, FTSP UII
Jalan Kaliurang Km. 14,5 Besi, Sleman Yogyakarta
Telp: (0274) 8698471, Fax: (0274) 895330,
Email: [email protected], Website: http://ilt.uii.ac.id/
PENERBIT:
Jl. Kaliurang km. 14,5 Sleman, Yogyakarta 55584 Indonesia
http://gerai.uii.ac.id; email: [email protected]
Cetakan Pertama, Oktober 2019
Hak cipta dilindungi undang-undang
Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan cara apapun tanpa izin.
STEERING COMMITTEE: Miftahul Fauziah, Ph.D.
Dr. Ir. Kasam, M.T.
Revianto Budi Santosa, M.Arch, IAI.
ORGANIZING COMMITTEE: Dr. Nur Aini Iswati Hasanah, S.T., M.Si.
M. Kholif Lir Widyoputro, ST, M.Sc.
Nelly Marlina, S.T., M.T.
Annisa Riski Prasilia, A.Md.
Anggit Mas Arifudin, ST, MT.
Yebi Yuriandala, M.Eng.
Qorry Nugrahayu, ST, MT.
Wisnu Erlangga, S.T., M.T.
Dhandhun Wacano, S.Si, M.Sc.
Sahid Faoji, S.ST.
Dr.Eng. Awaluddin Nurmiyanto, ST., M.Eng.
v
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Kata Pengantar iii
Sambutan Dekan FTSP UII iv
Daftar Isi v
TOPIK PERUMAHAN DAN INFRASTRUKTUR HIJAU A001 Pengaruh Persepsi dan Partisipasi Santri Terhadap Konsep Eco-Pesantren
di Pondok Pesantren Al- Falahiyyah dan Aswaja Nusantara Kabupaten
Sleman, Yogyakarta
Deni Sedyatama, Davien Satriya H., Nelly Marlina, Fina Binazir Maziya
1
A002 Evaluasi Penerapan Konsep Rumah Sehat Terkait Tata Ruang,
Pencahayaan dan Penghawaan Alami Pada Rumah Tinggal Menengah di
Kawasan Padat Perkotaan, Studi Kasus: Rumah Kricak, Jatimulyo,
Yogyakarta
Nur Amalia Pawestri, Handoyotomo
9
A004 Penilaian Green Building dengan Modifikasi Tools Grenship E.B (Studi
Kasus Gedung GBPH. Prabuningrat UII)
Agung Kurniawan, Sugini
21
A005 Penilaian Arsitektur Keberlanjutan dengan Menggunakan Modifikasi
Model Greenship Tools, Studi Kasus Gedung Mohammad Ha cover
isbn.pdfPage 6tta Universitas Islam Indonesia
Tri Astuti Ratna Ningsih, Sugini
37
TOPIK SISTEM DAN TEKNOLOGI PENDUKUNG INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN YANG BERKELANJUTAN B001 Uji Geser Diagonal Pada Dinding Pasangan Batako-Kait Berdasarkan
Standar ASTM E519-02-2002
Furqon Widi Rivai, Mochammad Teguh
47
B002
Pengaruh Penggunaan Bubuk Talk Sebagai Filler dan Aspal Pen 60/70
Sebagai Bahan Ikat Pada Kinerja Campuran AC-WC
Trasnito Adi Sukmo, Faizul Chasanah
57
B003
Analisis Nilai Sisa Perkerasan Lentur Akibat Beban Berlebih Kendaraan
(Overloading) dengan Metode Empirik dan Metode Mekanistik – Empirik
dengan Program Kenpave pada Ruas Jalan Purworejo – Jogja
Dwi Yulianto, Miftahul Fauziah
67
B004
Perancangan Model Bisnis Produksi Kereta Gantung dengan Menggunakan
Business Model Canvas
Wiku Larutama, Arif Kusumawanto, Nur Aini Masruroh
79
B006 Identifikasi Rumah Tinggal Hoek di Lahan Berkontur Miring Berdasarkan
Tipologi Tata Ruang dalam Rumah Hoek
Aisah Azhari Marwangi, Handoyotomo
85
B007 Kajian Kesesuaian Proses Perancangan Terhadap Kepuasan Pengguna Jasa
(Studi Kasus Proses Tahapan Perancangan Biro Konsultan RD+ Architect
dan CV. Arupadathu Kreasitama)
Kevin Ananda, Suparwoko
97
B008
Evaluasi Penerapan Efisiensi dan Konservasi Energi Pada Gedung
Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu UGM
Rizqi Anggraini, Ahmad Saifudin Mutaqi
107
vi
B009
Evaluasi Efektifitas Pengambilan Keputusan Desain Arsitektur pada
Proyek Pengadaan Langsung dan Tidak Langsung (Studi Kasus: Gedung
Integrated Forest Farming Learning Center Universitas Gajah Mada dan
Gedung PGSD Universitas Ahmad Dahlan Kampus V)
Hendratmo Cesmamulya, Suparwoko
115
B010
Evaluasi Sistem Evakuasi Keselamatan Bangunan Berdasarkan Waktu
Evakuasi, Studi Kasus Gedung Prof. KH. Abdul Kahar Mudzakir
Universitas Islam Indonesia
Lalu Erza Aryadhi, Ahmad Saifudin Mutaqi
123
B011
Pengaruh Karakteristik Desain Selubung Bangunan Terhadap Konservasi
Energi Gedung, Studi Kasus: RS Muhammadiyah Tengaran dan Advanced
Pharmaceutical Science Learning Center UGM
Aulia Rahma Nastiti, Noor Cholis Idham
133
B012
Identifikasi Rancangan Bangunan Rumah Kost Berdasarkan Prinsip Feng
Shui dan Arsitektur, Studi Kasus: Rancangan Rumah Kost di Pekalongan
Trendyanitra, Handoyotomo
143
B013 Pengaruh Desain Fasad Bangunan Terhadap Distribusi Pencahayaan Alami
Pada Bangunan Perkuliahan (Studi Kasus: Pengembangan Fakultas
Pertanian UNTIDAR)
Abdilah Meiza, Noor Cholis Idham
149
B014
Evaluasi Kontekstualitas Desain Bangunan Klinik Kesehatan Pada
Kawasan Kampus Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Susilawati Indi Lestari, Suparwoko
161
B016
Analisa Performa Tata Ruang dan Sirkulasi Menggunakan Metode Space
Syntax, Studi Kasus Pengembangan Kamar Operasi Rumah Sakit JIH
Yogyakarta
Barito Buldan Rayaganda Rito, Intan Permata Hati
171
B017
Evaluasi Purna Huni Laboratorium Riset Hewan Terhadap Objek
Penelitian Studi Kasus Laboratorium Penelitian Hewan Coba (Biobubble)
Universitas Gadjah Mada
Muhamad Agung Parenrengi. Ahmad Saifudin Mutaqi
183
B018
Evaluasi Rest Area Ontowiryo Berdasarkan Prinsip Dasar dan Standard
Rest Area
Ardan M. Pratito, Handoyotomo
195
B019
Evaluasi Konsevasi Energi Desain Selubung Bangunan Terhadap
Optimalisasi Pencahayaan Alami Dan Biaya Fasad, Studi Kasus: Rumah
Kost Eksklusif Kragilan
Baritoadi Buldan Rayaganda Rito, Dhian Purwitasari
207
B020 Optimasi Redesain Rumah 1 Lantai Menjadi Desain Rumah 2 Lantai Studi
Kasus: Renovasi Rumah Tinggal Bapak Unang Jl. Pogung Baru, Sleman
Arief Hidayaturrahman, Noor Cholis Idham
221
B021
Arsitektur Infiil SMAN 3 Yogyakarta, Studi Kasus Bangunan Sma N 3
Yogyakarta (Padmanaba), Yogyakarta
Sholli Cholik Rifa’i, Ahmad Saifudin Mutaqi
231
B023
Aplikasi Perancangan Material Modular Pada Ruangan di Level Skematik
Desain Sebagai Upaya Pengurangan Limbah Material, Studi Kasus: Proyek
Rumah Tinggal dan Co-working Space dengan Boarding House Eksklusif
Rai Muhammad Segovia, Noor Cholis Idham
251
B024
Identifikasi Penerapan Elemen Fasad Arsitektur Lokal Jawa Yang Bersifat
Dominan Pada Desain Hunian Masa Kini
Muhammad Jabbir Avicenna, Baritoadi Buldan Rayaganda Rito
259
vii
B025
Perbandingan Anggaran Biaya Pekerjaan Pelat Beton Konvensional
dengan Pelat Steeldeck
Cahyo Budi Utomo, Vendie Abma
267
B026 Kaji Ulang Desain Tebal Perkerasan Lentur Pada Ruas Jalan Pakem-
Prambanan Untuk Mengantisipasi Peningkatan Status Jalan
Indri Nurtiyani Hakim, Berlian Kushari
279
B027
Analisis Kombinasi Alat Berat Excavator dan Dump Truck Pada Pekerjaan
Tanah, Studi Kasus: Proyek Jalan Petir - Kedungpucang
Vendie Abma, Deviana Roshindra
287
B028
Evaluasi dan Koordinasi di Simpang Gamping dan Simpang Pelem Gurih
dengan Menggunakan Pendekatan Mikrosimulasi (Vissim)
Prima Juanita Romadhona, Muhammad Irwan
299
B029
Analisis Penggunaan Fly Ash dan Limbah Karbit Sebagai Bahan Pengganti
Sebagian Semen Terhadap Karakteristik Beton
Varit Henry Cahyo Wibowo, Hariadi Yulianto, Helmy Akbar Bale
311
B030
Pengaruh Perubahan Temperatur Terhadap Karakteristik Kekuatan Beton
Dengan Bahan Tambah Limbah Karet Padat Sebesar 3% Dari Berat Beton
Normal
Novi Rahmayanti, Nurul Azis Prasetyo
323
B031
Perbandingan Biaya Pekerjaan Pelat Lantai Konvensional Dengan Pelat
Lantai Dak Keramik Komposit Beton
Muhammad Dery Irba, Vendie Abma
331
B032 Prediksi Umur Pelayanan Jalan Akibat Cracking, Rutting dan Deformation
Pada Perkerasan Lentur Menggunakan Metode Mekanistik Empiris
Widya Wulandari, Mochamad Bagus Mukti Arrianto, Niken Kristanti
Pradasari
345
TOPIK PENGURANGAN RISIKO BENCANA PADA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN TERBANGUN
C005 Pengaruh Aktivitas Pesawat, Kereta Api, dan Transportasi Terhadap
Tingkat Kebisingan Di Kecamatan Kalasan dan Kecamtan Berbah,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Roro Dynda Regita A, Suphia Rahmawati, Dhandhun Wacano, Azham
Umar Abidin
357
C007 Analisis Titik Rawan Kecelakaan di Jalan Jogja-Wonosari KM.12-15,
Piyungan, Bantul, Berbasis Sistem Informasi Geografis
Anandharu Gumilang, Miftahul Fauziah
365
C008 Rumah Panel Sebagai Alternatif Pada Program Relokasi Mitigasi Tanah
Longsor di Desa Wonolelo Kabupaten Bantul
Sri Aminatun, Novi Rahmayanti
377
TOPIK SANITASI LINGKUNGAN PERMUKIMAN YANG BERKELANJUTAN D004
Pengolahan Limbah Buah-Buahan Dengan Metode Conductive Drying
Annisatun Nadzafah
387
D005
Studi Pengelolaan Sampah Elektronik (E-Waste) Rumah Tangga di Kota
Yogyakarta dan Kecamatan Perkotaan Kabupaten Sleman
Fauzan Hidayat, Anggola Pralaya, Arsy Anastasya Rahmadani, Qorry
Nugrahayu
399
D007 Pengolahan Limbah Daging dan Tulang Dengan Metode Conductive
Drying
Farahdela Rizqia Putri
409
viii
D008
Evaluasi Sistem Drainase Lapangan Sepak Bola Stadion Maguwoharjo
Sleman
Rasyid Evan Nur Satrio, Sri Amini Yuni Astuti
423
D009
Pengolahan Limbah Sayuran Dengan Metode Conductive Drying
Nova Isva Tusania
435
D011 Evaluasi Kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Industri
Penyamakan Kulit di PT.X
Farid Hanafi, Awaluddin Nurmiyanto, Andik Yulianto
443
Konferensi Nasional Inovasi Lingkungan Terbangun – FTSP UII 2019
171
[B016] ANALISA PERFORMA TATA RUANG DAN SIRKULASI
MENGGUNAKAN METODE SPACE SYNTAX
(Studi Kasus Pengembangan Kamar Operasi Rumah Sakit JIH
Yogyakarta)
Barito Buldan Rayaganda Rito
1, Intan Permata Hati
1,*
1
Pendidikan Profesi Arsitek, Fakultas Teknik Sipil dam Perencanaa, Universitas Islam
Indonesia, Yogyakarta
*Email: [email protected]
ABSTRAK
Berbagai rumah sakit yang ada berupaya memperoleh kepercayaan masyarakat dengan
meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih efektif dan berkualitas. Tujuan penelitian adalah untuk
menganalisis faktor komposisi ruang terhadap sirkulasi yang dapat menunjang kelancaran penangan
medis dengan studi kasus pengembangan kamar operasi di Rumah Sakit JIH. Analisis dilakukan
terhadap ruang unit eksisting kamar operasi dan pengembangan unit kamar operasi yang baru. Unit
kamar operasi yang ada masih belum mempunyai tata ruang serta sirkulasi yang efektif. Untuk itu
dilakukan pengembangan kamar operasi dengan menambahkan beberapa kebutuhan ruang dan
mengubah sirkulasi didalamnya. Data primer didapatkan dari masterplan kawasan Rumah Sakit JIH,
DED Rumah Sakit JIH eksisting maupun setelah pengembangan. Untuk mengetahui seberapa besar
pengembangan kamar operasi tersebut dapat meningkatkan pelayanan medis maka akan dianalisis
dengan menggunakan Pedoman Teknis Ruang Operasi sebagai standar sirkulasi dan kebutuhan
ruang dan metode software komputer space syntax untuk melihat bagaimana ruang serta sirkulasi
yang baik serta efektif. Pengembangan dari analisis tersebut untuk memperoleh rekomendasi
peningkatkan kecepatan pelayanan dari kamar operasi yang telah ada sehingga penangan medis
dapat dilakukan seefesien mungkin. Hasil analisis memberikan informasi bahwa komposisi ruang unit
kamar operasi Rumah Sakit JIH sudah sesuai dengan standar yang ada dan memiliki sirkulasi yang
efektif.
Kata kunci: Efisien, komposisi ruang, rumah sakit, sirkulasi, space syntax
PENDAHULUAN
Latar Belakang Pengembangan Unit Kamar Operasi JIH
Rumah sakit berperan penting dalam sistem pelayanan kesehatan dan merupakan institusi
pelayanan kesehatan yang memiliki staf profesional medis dengan memberikan pelayanan medis dan
kesehatan lengkap kepada masyarakat. Berbagai rumah sakit yang ada berupaya memperoleh
kepercayaan masyarakat dengan meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih efektif dan berkualitas.
Peningkatan mutu rumah sakit dilakukan yaitu mengembangkan unit-unit vital di dalam
rumah sakit yang sesuai standard dan dilakukan disemua instalasi termasuk bagian kamar operasi.
Sebagaimana pada negara maju diperoleh data bahwa hampir separuh dari jumlah pasien yang masuk
rumah sakit membutuhkan tindakan pembedahan sehingga kebutuhan kamar operasi (OK) terus
meningkat akhir – akhir ini disebabkan perkembangan teknologi mutakhir dalam bidang kedokteran
yang telah memungkinkan dilaksanakannya operasi yang sulit (Prasetijono, 2009).
Konferensi Nasional Inovasi Lingkungan Terbangun – FTSP UII 2019
172
Dalam unit kamar operasi di rumah sakit memerlukan kecepatan dan ketepatan dalam
penangan pasien. Mengingat bahwa pasien membutuhkan penangan yang cepat, kondisi steril dan
kondisi khusus lainnya yang harus dicapai.
Di Yogyakarta terdapat berbagai rumah sakit sebagai salah satu pendukung penyelenggaraan
upaya kesehatan, termasuk salah satunya adalah Rumah Sakit JIH yang berlokasi di Jl. Ringroad
Utara No.160, Perumnas Condong Catur, Condongcatur, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Rumah Sakit JIH adalah sebuah rumah sakit yang mengembangkan layanan prima dengan
fokus pada kebutuhan pasien. Beroperasi sejak 2007, Rumah Sakit JIH berikhtiar membangun
institusi syariah di bidang pelayanan kesehatan.
Untuk meningkatan kualitas fisik serta faktor-faktor tersebut diatas maka direncanakan
Pembangunan Kamar Operasi di Rumah Sakit “JIH” dalam rangka mewujudkan ruang perawatan
instensif yang memenuhi standar pelayanan dan persyaratan mutu, keamanan dan keselamatan perlu
didukung oleh bangunan dan prasarana (utilitas) yang memenuhi persyaratan teknis.
Pelayanan kamar bedah di JIH Yogyakarta memiliki 3 ruang operasi terlihat pada Gambar 1.
Pengguna kamar operasi berasal dari berbagai unit pelayanan medik terkait seperti rawat inap, rawat
jalan, IGD. Disisi lain ada beberapa kebutuhan ruang serta tata ruang yang belum terpenuhi.
Gambar 1 Denah Eksisting Unit Kamar Operasi Rumah Sakit JIH
Sumber : Penulis
Seperti sirkulasi pasien yang akan melakukan tindakan operasi. Pada data eksisting beberapa
ruang yang diminta sudah tersedia, tetapi diperlukan penambahan luasan dan penambahan ruang baru
untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut. Serta penambahan ruang-ruang
tersebut dapat diwadahi di satu gedung baru yang dapat diakses langsung dari unit lama.
Konferensi Nasional Inovasi Lingkungan Terbangun – FTSP UII 2019
173
Gambar 2 Denah Pengembangan Unit Kamar Operasi Rumah Sakit JIH
Sumber : Penulis
Maka dari itu pihak rumah sakit JIH akan melakukan penambahan unit kamar operasi
sebanyak 2 ruang tindakan dengan penambahan fasilitas baru untuk peningkatan kualitas pelayanan
serta kecepatan dalam penangan medis Selain itu dengan mengubah tata ruang sehingga sirkulasi
untuk pasien maupun staf tenaga medis dapat lebih efisien seperti pada Gambar 2 dan Gambar 3.
Dalam proses perencanaan ini, penulis ikut terlibat sebagai asisten arsitek yang kedudukannya
secara langsung berada di bawah Arsitek kepala dan menjadi salah satu project studio profesional
PPAr.
Gambar 3 Keterangan Pengembangan Unit Kamar Operasi Rumah Sakit JIH
Sumber : Penulis, 2019
Latar Belakang Penelitian
Pada proses perancangan arsitek kepala sudah mengacu pada pedoman teknis kamar operasi
yanga ada. Namun pada aspek performa ruang belum dilakukan pengujian untuk mengetahui
bagaimana tingkat performa tata ruang dan sirkulasi sebelum dan sesudah pengembangan. Sehingga
penelitian yang dilakukan ini bermaksud menemukan perbandingan konfigurasi ruang pada desain
lama (eksisting) dan membandingkannya dengan desain baru.
Aspek yang menjadi perhatian adalah konfigurasi ruang. Pemahaman konfigurasi ruang
akan sangat berpengaruh terhadap penyelesaian organisasi, layout, dan sirkulasi ruang. Karena
organisasi, layout, dan sirkulasi rumah sakit berdampak langsung terhadap performa para staf dalam
menangani pasien, sehingga menentukan tingkat keselamatan pasien.
Konferensi Nasional Inovasi Lingkungan Terbangun – FTSP UII 2019
174
Penguraian persoalan organisasi, layout, dan sirkualasi ruang sangat dipengaruhi oleh
seberapa baik hubungan antara ruang (space) dan penghuninya (society). Dengan kata lain seberapa
baik konfigurasi ruang objek tersebut. Konfigurasi ruang merupakan suatu set hubungan di mana
objek-objek saling berkaitan satu sama lain dalam satu struktur. Pola pergerakan individu sangat
dipengaruhi oleh konfigurasi ruang. Untuk mengukur hubungan antara ruang dan penghuninya teori
space syntax dapat digunakan dalam strategi deskriptif untuk mengkonfigurasikan ruang (Hiller &
Hanson, 1984).
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode space syntax yang berlatar belakang konsep
konfigurasi ruang dalam arsitektur. Sedangkan nilai sintaks-sintaks ruang yang dapat mewakili
performa sebuah ruang dalam penelitian ini adalah sintaks Intelligibility, yang merupakan relasi
absolut dari nilai sintaks Integration dan sintaks Connectivity sebuah ruang (Prasetijono, 2009).
Analisis menggunakan perangkat lunak DepthmapX yang dapat membaca axial line untuk
kemudian dihitung melalui axial map yang telah dibuat. Analisis peruangan perfasilitas berdasarkan
metode space syntax didasari atas sifat dan esensi utama dari fasilitas tersebut. Teori ruang space
syntax maupun analisis perangkat lunak yang digunakan diharapkan mampu menguraikan persoalan
organisasi, layout, sirkulasi ruang pada unit kamar operasi dapat meningkatkan kenyamanan serta
kecepatan dalam penangan medis.
METODOLOGI
Penelitian dilakukan dengan perbandingan hasil analisa performa tata ruang dan sirkulasi
menggunakan space syntax pada desain lama dan pengembangan. Space syntax bertujuan untuk
mengembangkan strategi deskriptif untuk menkonfigurasi ruang dengan menghasilkan pemahaman
teoretis tentang bagaimana membuat dan menggunakan konfigurasi ruang. Konsep dasar metodologi
space syntax terdiri dari 3 macam perhitungan Connectivity, Integrity, dan Intelligibility.
Perangkat lunak yang digunakan adalah DepthmapX yang dapat membaca axial line untuk
kemudian dihitung melalui axial map yang telah dibuat. Analisis peruanga perfasilitas berdasarkan
space syntax didasari atas sifat dan esensi utama dari fasilitas tersebut. Proses analisa penilaian yang
akan dilakukan terhadap teori ruang pada Space Syntax menggunakan UCL depthmap yaitu dengan
cara menganalisa layout berdasarkan susunan pola hubungan ruang hasil ini akan ditampilakan berupa
VGA (Visual Graph Analysis).
Metode Space Syntax
University College London (UCL) memperkenalkan sebuah perangkat lunak untk
memudahkan perhitungan metodologi space syntax. Perangkat lunak ini dinamakan DepthmapX.
Perangkat lunak DepthmapX dapat membaca axial line untuk kemudian dihitung melalui axial map
yang telah dibuat sebelumnya. Dengan kata lain dapat menghitung otomatis connectivity, integrity,
dan intelligibility-nya.
Metode space syntax dalam konfigurasi ruang diukur menggunakan perhitungan
Connectivity, Integrity, dan Intelligibility. Perangkat lunak tersebut dapat membaca axial line untuk
kemudian dihitung melalui axial map yang telah dibuat. Analisis peruangan per-fasilitas berdasarkan
space syntax didasari atas sifat dan esensi utama dari fasilitas tersebut, sehingga ruang-ruang yang
memiliki nilai connectivity, integrity, dan intelligibility tinggi adalah ruang yang menjadi kegiatan
utama dari fasilitas tersebut.
Visibilitas dalam Space Syntax Konsep keterlihatan (visibilitas) mempunyai hubungan yang erat, terkait pergerakan dalam
sebuah konfigurasi ruang dan dalam sebuah system. Sebuah ruang yang terlihat dalam space syntax
disebutkan sebagai isovits (Bafna, 2003). Melalui kegiatan pengukuran tingkat “keterlihatan” sebuah
ruang, maka dapat diprediksi kemampuan sebuah ruang untuk dikenali pengguna, baik di luar maupun
di dalam sebuah konfigurasi ruang.
Konferensi Nasional Inovasi Lingkungan Terbangun – FTSP UII 2019
175
Gambar 4 Konsep Isovists dan Visual Graphic Analysis
Sumber: Turner & Penn, 1999
Bentuk sebuah ruang dapat mempengaruhi tingkat visibilitas ruang, karena bentuk
merupakan bagian integral dari media komunikasi yang dapat mengakomodasi fungsi di dalamnya.
Dalam visibilitas sebuah ruang, menurut Bafna (2003) lagi, posisi pengguna akan menjadi letak yang
relatif karena dipengaruhi letaknya pada suatu lingkungan medan visual. Pengaruh dari letak dari
pengguna akan mempengaruhi pola pergerakan pejalan kaki di dalam sebuah ruang kawasan. Turner
dan Penn (1999) merumuskan sebuah pendekatan untuk melihat visibilitas dalam konfigurasi ruang
dengan mengunakan pendekatatan Metode Visual Graphic Analysis (VGA). Metode VGA membantu
dalam menginvestigasi hubungan konfigurasi antar ruang dalam sebuah sistem. Ukuran yang
digunakan adalah tingkat karakter visibilitas secara mikro maupun messo. Dengan mengungkap
tingkat visibilitas sebuah ruang akan memberikan prediksi untuk menginterpretasikan persepsi sebuah
ruang spatial baik wayfinding, pergerakan dan pengunaan ruang.
Dalam ruang dalam unit kamar operasi, Visibility graph Analysis memberikan gambaran
bagaimana persepsi sebuah ruang, pergerakan dan penggunaan ruang. Dengan mengasumsikan
perhitungan pergerakan pejalan kaki sebagai alur sirkulasi pasien maupun paramedis dan juga
interaksi sosial sebagai kegiatan komunikasi antar paramedic didalam unit kamar operasi tersebut.
Metode Penilaian
Proses penilaian menggunakan system simulasi dengan Depthmap didapatkan dengan cara
menganalisa layout berdasarkan susunan pola hubungan ruang yang, hasil ini akan ditampilakan
berupa VGA yang di perlihatkan melalui persebaran gradasi warna sebagai parameter nilai dari
analisa sebuah area. Penilaian menyesuaikan dengan standar alur kegiatan pada Ruang Operasi RS,
Kementrian Kesehatan 2012 dan ruangan yang ada pada denah sebelum dan sesudah pengembangan.
Pada umumnya VGA memiliki 3 teori yaitu integration, connectivity dan choice.
1. Integration di dalam metoda tersebut adalah untuk memperhitungkan jarak antara ruang dimana
sebuah ruang yang memiliki jarak hubungan ruang yang pendek akan menghasilkan ruang yang
lebih terintegrasi jika dibandingkan dengan ruang yang memiliki jarak yang berjauhan dengan
ruang lainnya.
2. Connectivity merupakan metoda untuk melihat derajat hubungan antara ruang yang diperlihatkan
dari persilangan antara ruang. Ruang yang memiliki konektivitas ruang yang baik adalah ruang
yang memiliki persinggungan ruang yang paling banyak terhadap ruang lainnya sehingga
memiliki derajat hirarki ruang yang lebih utama.
Konferensi Nasional Inovasi Lingkungan Terbangun – FTSP UII 2019
176
3. Choice merupakan pilihan yang akan diambil terhadap sebuah ruang dengan menunjukkan jarak
terdekat di dalam garis visual sebuah ruang. Metoda tersebut sangat berguna untuk melihat
pilihan pergerakan massa yang sering kali mengambil jarak terdekat untuk menempuh destinasi
ruang.
Tetapi yang relevan pada penelitian ini adalah teori integration dan connectivity, karena
pada unit kamar operasi sirkulasi disesuaikan dengan tahap pasien yang akan melakukan operasi.
Penggunaan simulasi dengan Depthmap didapatkan dengan cara menganalisa layout berdasarkan
susunan pola hubungan ruang yang, hasil ini akan ditampilakan berupa VGA yang di perlihatkan
melalui persebaran gradasi warna sebagai parameter nilai dari analisa sebuah area (Pinelo dan Turner,
2010).
Gambar 5 Parameter nilai dalam software Depthmap v.10
Sumber : Joao Pinelo & Alasdair Turner, Introduction to UCL Depthmap 10, 2010
Dari Gambar 5 dapat dilihat nilai terendah dalam penilaian menggunakan space syntax
berwarna biru yang akan dilanjutkan hingga berwarna merah yang merupakan nilai tertinggi (Pinelo
dan Turner, 2010)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data Sebelum Pengembangan Unit Kamar Operasi
Beberapa kebutuhan ruang serta tata ruang pada denah sebelum pengembangan sudah
memenuhi standar ruang yang dibutuhkan. Dari hasil survei dan gambar denah seperti Gamabr 5
diperoleh informasi dari user bahwa pelayanan kamar bedah di JIH Yogyakarta memerlukan
penambahan luasan dan penambahan ruang baru untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan di rumah
sakit.
Gambar 5 Denah kamar operasi sebelum pengembangan
Sumber : Penulis
Konferensi Nasional Inovasi Lingkungan Terbangun – FTSP UII 2019
177
Data Sesudah Pengembangan Unit Kamar Operasi
Gambar 6 adalah denah setelah pengembangan unit kamar operasi JIH, untuk pedoman
dalam memahami proses penilaian.
Gambar 6 Denah kamar operasi sesudah pengembangan
Sumber : Penulis
Pada pengembangan unit kamar operasi pihak rumah sakit JIH melakukan penambahan unit
kamar operasi sebanyak 2 ruang tindakan dengan penambahan fasilitas baru untuk peningkatan
kualitas pelayanan serta kecepatan dalam penangan medis . Selain itu, dengan mengubah tata ruang
sehingga sirkulasi untuk pasien maupun staf tenaga medis dapat lebih efisien.
Metode Analisa
Dari data denah sebelum pengembangan serta ruang-ruang yang ada, maka selanjutnya akan
dianalisis menggunakan alur kegiatan pada Ruang Operasi RS yang terdapat pada Pedoman Teknis
Bangunan Rumah Sakit Ruang Operasi Kemenkes 2012 yang menghasilakan pembagian analisa
ruang yang sesuai dengan dua teknik analisis pada space syntax. Analisa juga dibagi berdasarkan alur
sirkulasi pasien dan paramedic seperti pada Gambar 7.
Gambar 7 Denah kamar operasi sesudah pengembangan
Sumber : Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit Ruang Operasi Kemenkes, 2012
Konferensi Nasional Inovasi Lingkungan Terbangun – FTSP UII 2019
178
Aspek Connectivity
Pada standar Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit Ruang Operasi Kemenkes 2012
disebutkan bahwa terdapat persyaratan hubungan antar ruang dalam banguanan (sarana) instalasi
bedah. Hal tersebut salah satunya untuk mengatur lalu lintas petugas yang bekerja dalam kompleks
ruang operasi agar tetap dalam kondisi steril dan bila diperlukan melakukan tindakan dapat
memberikan pertolongan yang cepat dan tepat.
Kesesuaian pada parameter penilaian pada aspek connectivity pada Tabel 1 yaitu bertujuan
melihat ruang yang memiliki konektivitas ruang yang baik adalah ruang yang memiliki persinggungan
ruang yang paling banyak terhadap ruang lainnya sehingga memiliki derajat hirarki ruang yang lebih
utama. Hasil analisa pada Gambar 8 ditampilakan berupa VGA yang di perlihatkan melalui
persebaran gradasi warna biru-hijau-merah sebagai parameter nilai dari analisa sebuah area.
Gambar 8 Hasil analisa VGA aspek conectivity Sumber : Penulis
Tabel 1 Tabel Penilaian Aspek Connectivity
No Alur Nama Ruang Aspek yang
dinilai
Parameter
Penilaian
Hasil Analisa
Desain
Lama
Desain Baru
1 Pasien Ruang Transisi
Ruang Induksi
Ruang Bedah
Untuk melihat
derajat
hubungan antara
ruang yang
diperlihatkan
dari persilangan
antara ruang.
Ruang yang
memiliki
konektivitas
ruang yang
baik adalah
ruang yang
memiliki
persinggungan
ruang yang
paling banyak
terhadap
ruang lainnya
sehingga
memiliki
derajat hirarki
ruang yang
lebih utama.
Dapat dilihat
nilai terendah
dalam
2 Ruang Transisi
Ruang Induksi
Ruang
Persiapan
Ruang Bedah
Konferensi Nasional Inovasi Lingkungan Terbangun – FTSP UII 2019
179
No Alur Nama Ruang Aspek yang
dinilai
Parameter
Penilaian
Hasil Analisa
Desain
Lama
Desain Baru
3
Ruang Bedah
Ruang
Pemulihan
Transfer Bay
penilaian
menggunakan
space syntax
berwarna biru
yang akan
dilanjutkan
hingga
berwarna
merah yang
merupakan ni
lai tertinggi
4 Paramedis Loker
Scrub Station
Ruang Bedah
5 Doctor Lounge
Scrub Station
Ruang Bedah
Aspek Integration
Pada standar Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit Ruang Operasi Kemenkes 2012
disebutkan bahwa fungsi bangunan Ruang Operasi Rumah Sakit dikualifikasikan berdasarkan tingkat
sterilitas dan tingkat aksesibilitas. Terdapat pula alur sirkulasi kegiatan ruangan operasi yang
memudahkan pencapaian suatu ruang ke ruang lainnya jika diharuskan melakukan penanganan medis
yang darurat. Maka jarak hubungan antar ruang yang terintegrasi dengan baik penting diterapkan
dalam sebuah unit kamar operasi.
Kesesuaian pada parameter penilaian pada aspek integration yaitu bertujuan melihat jarak
antar ruang dimana sebuah ruang yang memiliki jarak hubungan ruang yang pendek akan
menghasilkan ruang yang lebih terintegrasi.
Hasil analisa akan ditampilakan berupa VGA yang di perlihatkan pada Gamabr 9 melalui
persebaran gradasi warna biru-hijau-merah sebagai parameter nilai dari analisa sebuah area.
Konferensi Nasional Inovasi Lingkungan Terbangun – FTSP UII 2019
180
Gambar 9 Hasil analisa VGA aspek integration Sumber : Penulis
Tabel 2 Tabel Penilaian Aspek Integration
No Alur Nama Ruang Aspek yang
dinilai
Parameter
Penilaian
Hasil Analisa
Desain Lama Desain
Baru
1 Pasien Ruang Transisi
Ruang Induksi
Ruang Bedah
Untuk
memperhitungkan
jarak antara
ruang.
Dimana sebuah
ruang yang
memiliki jarak
hubungan ruang
yang pendek
akan
menghasilkan
ruang yang
lebih
terintegrasi jika
dibandingkan
dengan ruang
yang memiliki
jarak yang
berjauhan
dengan ruang
lainnya. Dapat
dilihat nilai
terendah dalam
penilaian
menggunakan
space syntax
berwarna biru
yang akan
dilanjutkan
hingga berwarna
merah yang
merupakan nilai
tertinggi
2 Ruang Transisi
Ruang Induksi
Ruang
Persiapan
Ruang Bedah
3
Ruang Bedah
Ruang
Pemulihan
Transfer Bay
Konferensi Nasional Inovasi Lingkungan Terbangun – FTSP UII 2019
181
No Alur Nama Ruang Aspek yang
dinilai
Parameter
Penilaian
Hasil Analisa
Desain Lama Desain
Baru
4 Paramedis Loker
Scrub Station
Ruang Bedah
5 Doctor Lounge
Scrub Station
Ruang Bedah
Dapat dilihat dari Tabel 2 hasil analisis diatas bahwa pada denah sebelum dan sesudah
pengembangan memiliki hasil yang berbeda pada setiap alur pasien maupun paramedis. Jika dilihat
dari parameter penilaian dalam software Depthmap v.10 tingkat peningkatan konektifitas yang baik
ada pada denah sebelum pengembangan pada alur sirkulasi pasien. Sedangkan pada alur sirkulasi
medis terjadi peningkatan konektifitas yang baik.
Pada aspek integritas antar ruang dapat dilihat dari parameter penilaian dalam software
Depthmap v.10 tingkat peningkatan banyak terdapat pada denah setelah pengembangan.
KESIMPULAN
Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan performa tata ruang dan
sirkulasi yang terdapat pada studi kasus pengembangan unit kamar operasi pada Rumah Sakit JIH.
Salah satunya jika ditinjau dari parameter penilaian dalam software Depthmap v.10 tingkat
peningkatan konektifitas yang baik ada pada denah sebelum pengembangan pada alur sirkulasi pasien.
Sedangkan pada alur sirkulasi medis terjadi peningkatan konektifitas yang baik Dan pada aspek
integritas antar ruang dapat dilihat dari parameter penilaian dalam software Depthmap v.10 tingkat
peningkatan banyak terdapat pada denah setelah pengembangan.
Analisis ini dapat memperoleh data peningkatkan kecepatan pelayanan dari kamar operasi
yang telah ada dan mendapatkan data perbandingannya dengan pengembangan komposisi ruang
terhadap sirkulasi yang menunjang kecepatan penangan medis.
DAFTAR PUSTAKA
Bafna S. 2003. Space Syntax: A brief introduction to its logic and analytical techniques. Environment
and Behavior Journal, 35(1):17-29
Direktorat Bina Upaya Kesehatan. 2012. Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit Ruang Operasi.
Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Hanson B H A J. 1984. The Social Logic of Space. Cambridge: Cambridge University Press.
Pinelo J & Turner A. 2010. Introduction to UCL Depthmap 10. London: University College London.
Konferensi Nasional Inovasi Lingkungan Terbangun – FTSP UII 2019
182
Prasetijono P S. 2009. Rancangan Sistem Informasi Pemanfaatan Kamar Operasi (Ok) Rumah Sakit
Islam Sultan Agung Semarang. Program Pasca Sarjana. Universitas Diponegoro. Semarang
Turner A & Penn A. 1999. Making isovists syntactic: isovist integration analysis. 2nd International
Symposium on Space Syntax. Brazil: University of Brazilia.