77

prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

Page 2: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 1

Sekapur Sirih

Gagasan bukan sesuatu, tetapi gagasan adalah

yang menciptakan sesuatu.

~Napoleon Hill~ ( 1883 – 1970 ).

Tim Penyusun :

Syafriadi

Iwan Teguh Setiawan

Ira Meilani Alwi

Rianto Hadi Jatmiko

Yogi Bekti Swasana

Soepriyanto

Aditya Nugraha

Dwi Sadana

Donny Saputra

Moh Erwan Khasbulloh

Steven Manurung

Taufan Maulana H

Page 3: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 2

KATA PENGANTAR

Dalam lingkup manajemen keuangan negara, pengelolaan keuangan pemerintah di Indonesia mengalami perubahan besar

seiring dengan dikeluarkannya paket perundang-undangan di bidang Keuangan Negara yang meliputi Undang-Undang No. 17/2003

tentang Keuangan Negara, Undang-undang No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan Undang-undang No. 15/2004 tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. Paket perundang-undangan ini dikeluarkan oleh pemerintah

bersama-sama dengan DPR dengan maksud untuk meningkatkan profesionalitas dan kualitas pengelolaan keuangan negara, serta

meningkatkan transparansi dan akuntabilitas publik.

Untuk mewujudkan terbentuknya e-government di lingkup Kementerian Keuangan dan memungkinkan tercapainya

profesionalitas dan kualitas pengelolaan keuangan negara, maka pemerintah melaksanakan sebuah proyek penyempurnaan

manajemen keuangan dan administrasi penerimaan pemerintah (Government Financial Management and Revenue Administration

Project atau GFMRAP) yang meliputi 4 bidang besar, yaitu Public Financial Management, Revenue Administration, Governance and

Accountability dan Project Governance and Implementation. Dalam bidang Public Financial Management, perubahan yang terbesar

adalah dalam hal budget and treasury modernization dimana bentuk riilnya adalah dengan adanya implementasi SPAN ( Sistem

Perbendaharaan dan Anggaran Negara ). Sebagai sebuah sistem keuangan negara, SPAN membawa dampak bagi perubahan baik

dari sisi infrastruktur, SDM dan Organisasi. Untuk mendapatkan sumbangan pemikiran agar proses perubahan dapat berlangsung dengan

baik perlu diselenggarakan sebuah seminar yang akan membahas strategi dan akibat dari sebuah perubahan, khususnya terkait

manajemen Sumber Daya Manusia.

Pada tanggal 14 Juni 2012 bertempat di Aula Gedung Prijadi Praptosuhardjo jalan lapangan Banteng Timur 2-4 Jakarta, Direktorat

Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan RI menyelenggarakan seminar sehari sebagai salah satu upaya dalam mendukung

terlaksananya layanan publik berbasis teknologi informasi di lingkup Kementerian Keuangan RI. Seminar ini mengambil tema

“Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi”.

Page 4: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 3

Dalam menyusun desain dan struktur organisasi baru yang berorientasi pada layanan publik berbasis teknologi informasi tentunya

diperlukan adanya kesesuaian struktur organisasi dengan perubahan proses bisnis yang dikembangkan oleh organisasi tersebut. Salah

satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan Sumber Daya Manusia

(SDM). Diperlukan tata cara pengelolaan SDM yang menyeluruh dan komprehensif untuk benar benar mendapatkan hasil SDM yang

memadai dalam rangka pemenuhan kebutuhan jumlah pegawai dan pengisian struktur organisasi baru sebagai dampak perbaikan dan

perubahan proses bisnis dalam rangka peningkatan layanan public berbasis teknologi informasi. Untuk dapat melakukan penghitungan

jumlah kebutuhan sumber daya manusia/pegawai ideal digunakan alat analisis kebutuhan pegawai, yaitu Full Time Equivalent (FTE),

Responsibility Analysis(RACI), dan metode Headcount Analysis. Saat ini diperlukan gambaran strategi pengelolaan SDM untuk

mengantisipasi penerapan modernisasi proses bisnis yang berbasis teknologi informasi pada struktur organisasi yang modern. Dengan

adanya strategi pengelolaan SDM maka utilitas proses bisnis dan teknologi informasi yang dikembangkan dapat dilaksanakan dengan

maksimal. Strategi pengelolaan SDM yang dimaksud dapat berupa pemetaan kompetensi SDM dan penggambaran jenjang karir yang

jelas bagi pegawai sehubungan akan diterapkannya proses bisnis yang baru dengan struktur organisasi modern. Seminar ini telah berhasil

mempertemukan antara Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi selaku Kementerian yang memiliki

otoritas di bidang pengelolaan SDM Pemerintah, Biro SDM Kementerian Keuangan, Akademisi, dan Praktisi di bidang manajemen

pengelolaan SDM.

Prosiding ini adalah penuangan dari segenap tulisan dan proses pemikiran para narasumber serta peserta yang terlibat dalam seminar.

Harapan kami semoga prosiding ini bermanfaat bagi semua pihak yang membaca dan bahkan lebih jauhnya dapat melakukan

pengkajian lanjutan.

Page 5: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 4

Atas terselenggaranya seminar dan hadirnya prosiding ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu penyelenggaraan seminar hingga terbitnya prosiding ini.

Jakarta, Juli 2012

Paruli Lubis

Direktur Transformasi Perbendaharaan

Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Kementerian Keuangan RI

Page 6: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 5

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Tim Penyusun…………………………………………………………………………………………………………………………………………..... 1

Kata Pengantar ...............................................................................................................................................…………………………………… 2

Daftar Isi ............................................................................................................................................................…………………………………... 5

Sambutan Panitia Penyelenggara ................................................................................................................…………………………………… 7

Keynote Speech ...............................................................................................................................................…………………………………… 10

Panel I ................................................................................................................................................................…………………………………… 13

Sesi I : Kebijakan Pemenuhan PNS dalam rangka modenisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi …………………………. 14

Sesi II : Pengelolaan SDM Kementerian Keuangan Dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi ……. 17

Diskusi Panel I ....................................................................................................................................................……………………………………. 22

Panel II ...............................................................................................................................................................…………………………………….... 26

Sesi I : Konsepsi Pengelolaan SDM Dalam Rangka Penerapan Layanan Publik berbasis Teknologi Informasi, Fokus

Penggunaan FTE,RACI dan Headcount Analysis ........................................................................ …………………………………….... 27

Sesi II : Penerapan Penggunaan FTE RACI dan Head Count Analysis dalam Pengelolaan SDM .....……………………………………... 30

Diskusi Panel II ...................................................................................................................................................……………………………………… 36

Resume Seminar ...............................................................................................................................................……………………………………… 40

Pidato Penutupan …………………………………………………………………………………………………. .……………………………………… 48

Page 7: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 6

Lampiran :

Profil Singkat Narasumber ………………………………………………………………………………. ..............……………………………………… 50

Daftar Undangan Peserta Seminar …………………………………………………………………………….. .……………………………………… 52

Materi Seminar …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………….. … 57

Daftar Panitia …………………………………………………………………………………………………….. ....……………………………………… 59

Susunan Acara…………………………………………………………………………………………….. ..............……………………………………… 63

Foto Pelaksanaan Seminar …………………………………………………………..................................... .....……………………………………… 65

Page 8: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 7

SAMBUTAN PANITIA PENYELENGGARA

Syafriadi 2

Yang saya hormati Sekretaris Ditjen Perbendaharaan, Bapak Tata Suntara

Yang saya hormati Para Direktur Lingkup Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan

Yang saya hormati Para Narasumber

Bapak, Ibu, serta Hadirin semua yang saya hormati.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat Pagi dan Salam Sejahtera untuk Kita Semua

Segala puji marilah kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan seru sekalian alam, atas curahan rahmat-Nya yang demikian luas kepada

kita semua, sehingga kita dapat hadir di tempat ini dalam keadaan sehat wal afiat.

Bapak, Ibu, serta hadirin semua yang saya hormati,

Pertama-tama Saya ingin menyampaikan selamat datang kepada Bapak Tata Suntara, Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan,

Bapak/Ibu Direktur lingkup Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan, Bapak-bapak Narasumber serta kepada seluruh hadirin. Terima kasih

atas perhatian dan kehadiran serta partisipasi Bapak dan Ibu sekalian dalam seminar ini. Kehadiran Bapak dan Ibu di tempat ini akan

sangat berarti bagi masa depan pengelolaan SDM Kementerian Keuangan.

Seminar ini terselenggara dengan satu kesadaran bahwa berbagai inisiatif penyempurnaan sistem informasi yang saat ini dilakukan oleh

hampir seluruh unit eselon I di Kementerian Keuangan harus mampu memberikan nilai tambah yang optimal. Bukan saja untuk

                                                            2 Kepala Subdit Tranformasi Proses Bisnis Internal dan Organisasi, Direktorat Transformasi Perbendaharaan

Page 9: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 8

penyempurnaan proses bisnis tetapi juga harus sampai menyentuh aspek sumber daya manusia secara menyeluruh. Sehingga

diharapkan terbangun sinergi yang kuat antara upaya penyempurnaan proses bisnis dan pengembangan sistem informasi berbasis TI

dengan pengelolaan SDM. Baik pada saat recruitment, maupun placement, development, promotion, rotation, sampai dengan

retirement.

Tantangan-tantangan yang dihadapi oleh pengelolaan SDM di dunia birokrasi kita cukup beragam. Regulasi, pengelolaan data

kepegawaian, kompetensi dan kinerja, serta integritas. Itu semua perlu kita analisa lebih lanjut dampaknya pada modernisasi layanan

yang sedang dan akan dilakukan.

Secara lebih mendalam akan bersama-sama kita diskusikan bersama dengan para narasumber yang telah hadir bersama kita, terkait

beberapa aspek dan tools yang digunakan dalam pengelolaan SDM sehingga penerapan modernisasi layanan berbasis teknologi

informasi menjadi semakin optimal.

Untuk itu, bersama kita telah hadir narasumber, yaitu:

Pertama adalah Asisten Deputi Pengembangan SDM Aparatur, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi, Bapak Sunarko;

Kedua adalah Kepala Biro SDM Setjen, Kementerian Keuangan, Bapak Juni Hastoto;

Ketiga adalah Peneliti dari LPM UI, Bapak Yuli Setiono;

Keempat adalah Praktisi Human Resources Management, Bapak Osriman Oesman;

Page 10: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 9

Dapat pula kami laporkan bahwa peserta undangan yang hadir pada kesempatan ini berasal dari seluruh unit eselon I Kementerian

Keuangan, khususnya yang menangani fungsi Kepegawaian (SDM) dan Keorganisasian, serta pejabat di lingkup Ditjen Perbendaharaan

baik dari kantor pusat maupun dari Kantor vertikal, dengan jumlah 75 orang.

Bersama para narasumber yang telah kami sampaikan di atas, diharapkan dapat terbagun diskusi yang konstruktif dan hangat sehingga

dapat dihasilkan rumusan rekomendasi pengelolaan SDM yang optimal dan efektif, sebagai motor penggerak modernisasi layanan

berbasis teknologi informasi.

Bapak, Ibu, serta hadirin semua yang saya hormati,

Selaku penyelenggara, pada kesempatan yang baik ini, Saya ingin menyampaikan selamat mengikuti seminar. Selanjutnya, Saya mohon

kesediaan Sekretaris Direktur Jenderal Perbendaharaan, Bapak Tata Suntara untuk dapat menyampaikan keynote speech dan membuka

seminar ini secara resmi. Terima kasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat Pagi dan Salam Sejahtera untuk Kita Semua

Page 11: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 10

KEYNOTE SPEECH

oleh

Tata Suntara3

Yang Saya Hormati Kepala Biro SDM Kementerian Keuangan, Bapak Juni Hastoto;

Yang Saya Hormati Para Direktur Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan;

Yang Saya Hormati Bapak/Ibu Para Undangan Sekalian;

Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh

Selamat Pagi dan Salam Sejahtera untuk Kita Semua

Kita patut bersyukur kepada Allah SWT, karena atas perkenan-Nya kita semua hadir di tempat ini dalam keadaan sehat serta senantiasa

dinaungi keberkahan dan rahmat-Nya. Saya sangat yakin, dengan sikap positif yang terus menerus kita bangun akan mampu menjaga

semangat dan motivasi kita dalam bekerja untuk meningkatkan kinerja dan eksistensi organisasi yang kita cintai bersama ini. Selanjutnya

Saya ingin mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta seminar dan para narasumber yang telah meluangkan waktunya

untuk hadir di tempat ini. Saya mengharapkan partisipasi kita dapat optimal sehingga pertemuan ini dapat memberikan hasil yang

terbaik untuk kita dan tentunya Kementerian Keuangan.

Bapak, Ibu, serta hadirin yang Saya hormati,

Jika diperhatikan dari waktu ke waktu, Kementerian Keuangan berkesempatan menjadi pelopor dari sekian banyak program reformasi

atau transformasi birokrasi di negeri ini. Reformasi Birokrasi Kementerian Keuangan adalah salah satu diantaranya. Sejak tahun 2007

                                                            3 Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Page 12: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 11

program reformasi birokrasi kita gulirkan dengan mengedepankan peningkatan kompetensi dan integritas para pegawai. Bersamaan

dengan itu kita tingkatkan kualitas layanan dengan memperbaharui proses bisnis hingga standar operasional dan prosedur kerja (SOP).

Sehingga muncullah di Ditjen Pajak KPP Pratama, di Ditjen Perbendaharaan KPPN Percontohan, di Ditjen Bea dan Cukai KPU Bea Cukai,

dan lain-lainnya.

Namun, reformasi birokrasi ternyata masih harus terus kita lakukan. Ini menjadi suatu proses perbaikan terus menerus (continues

improvement) bagi kita. Sedikitnya terdapat tiga faktor yang menuntut kita untuk melakukan hal tersebut.

Pertama, terus meningkatnya ekspektasi masyarakat terhadap kinerja Kementerian Keuangan. Hal ini harus kita respon dengan

sebaik-baiknya.

Kedua, perubahan konstelasi perekenomian regional dan global.

Ketiga adalah pesatnya perkembangan teknologi informasi.

Saat ini, antisipasi kita atas perubahan-perubahan tersebut sudah cukup baik. Contohnya seperti di Ditjen Anggaran dan Ditjen

Perbendaharaan yang sedang mengimplementasikan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN), Sementara itu di Ditjen

Pajak tengah mempersiapkan PINTAR, Ditjen Bea Cukai telah menggunakan National Single Windows (NSW). Semuanya sedang

mempersiapkan modernisasi berbasis teknologi informasi.

Kita menyadari, saat ini teknologi sudah menjadi enabler. Added value yang diberikan oleh pesatnya perkembangan teknologi telah

mampu merubah banyak sekali cara kerja dalam operasional sehari-hari. Berbagai keterbatasan seperti jarak, waktu, dan hirarki

organisasi sudah tidak lagi menjadi kendala yang berarti. Agar tujuan penerapan teknologi informasi dalam operasional pekerjaan

dapat dicapai, pengelolaan SDM juga harus di improve. Jangan sampai proses bisnis dan SOP masih mengharuskan cara-cara manual

padahal teknologi sudah mampu menghadirkan cara yang lebih otomatis dan akurat. Demikian juga dengan lebarnya jurang

kompetensi (competency gap) dari SDM kita, sistem yang terintegrasi sudah pasti membutuhkan orang-orang dengan kompetensi yang

relative lebih tinggi.

Page 13: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 12

Untuk itu, kita berkumpul di tempat ini dalam rangka mengikuti seminar dengan tema “Pengelolaan SDM dalam rangka Modernisasi

Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi”. Saya berharap, dari seminar ini kita mendapatkan wawasan baru dalam meningkatkan

pengelolaan SDM Kementerian Keuangan di masa yang akan datang. Sehingga mampu mewujudkan Kementerian Keuangan yang

modern dan mampu sejajar di tingkat regional dan internasional.

Akhirnya, dengan mengucapkan Bismillahirahmanirahim, Saya nyatakan Seminar “Pengelolaan SDM dalam rangka Modernisasi Layanan

Publik Berbasis Teknologi Informasi” dibuka… Selamat mengikuti seminar dan terima kasih.

Wassalamualaikum Warahamtullahi Wabarakatuh

Selamat Pagi dan Salam Sejahtera untuk kita semua

Page 14: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 13

Sesi Panel I

Kebijakan Pemenuhan PNS dalam Rangka Modenisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi

Disajikan oleh Sunarko,S.H.,M.H.,

Asisten Deputi SDM Aparatur Kementrian Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Pengelolaan SDM Kementrian Keuangan Dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi

Disajikan oleh Drs.Juni Hastoto,M.A.

Kepala Biro SDM Sekjen Kemenkeu

Diskusi

Page 15: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 14

Kebijakan Pemenuhan PNS Dalam Rangka Modenisasi Layanan Publik

Berbasis Teknologi Informasi

Sunarko, SH. MH 4

Indonesia pada saat ini tengah mengalami perubahan kehidupan berbangsa dan bernegara secara fundamental menuju ke

sistem pemerintahan yang demokratis transparan serta meletakkan supremasi hukum. Perubahan yang tengah dialami tersebut

memberikan peluang bagi penataan berbagai segi kehidupan berbangsa dan bernegara, dimana kepentingan rakyat dapat kembali

diletakkan pada posisi sentral.

Reformasi Birokrasi terkait dengan kebijakan pengelolaan SDM Aparatur diatur dengan Peraturan Presiden nomer 81 tahun 2010.

Saat ini grand design yang telah disusun pemerintah terbagi kedalam tiga periode, yaitu 2010-2014 yang menitikberatkan pada

penguatan birokrasi pemerintah dengan tujuan mewujudkan pemerintahan yang bersih , kapasitas dan akuntabilitas kinerja untuk

peningkatan pelayanan publik. Sasaran periode II berlangsung dari tahun 2015-2019, pada periode ini implimentasi hasil yang sudah

dicapai tahun pertama dan melanjutkan upaya yang belum dicapai pada peride I. Sasaran berikutnya akan diimpliemntasikan pada

periode III yaitu tahun 2020-2024 dimana pada periode ini akan dilakukan peningkatan terus menerus terkait dengan kapasitas birokrasi

sebagai hasil refomasi birokrasi kedua. Tujuan dari grand design yang telah disusun pemerintah adalah untuk membentuk birokrasi

profesional dengan karateristik adaptif, berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas dan bersih KKN, mampu melayani publik, netral, berdidikasi

dan memegang teguh nilai nilai dasar dan kode etik aparatur negara. Apabila terjadi pergesaran basis layanan publik yang sebelumnya

masih bersifat manual ke sistem yang berbasis teknologi informasi seperti saat ini yang akan diterapkan di beberapa

Kementrian/Lembaga, membutuhkan transfer ilmu yang dilaksanakan dengan menggunakan metode diklat. Sasaran dari grand design

                                                            4 Asisten Deputi SDM Aparatur Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Page 16: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 15

yang telah disusun pemerintah dengan Peraturan Menteri Pendayagunan Aparatur Negara dabn Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun

2010 ada beberapa, yaitu :

- Organisasi, diharapkan nantinya organisasi yang ada saat ini akan menjadi organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran ( right

sizing policy).

- Tata laksana, adanya sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip good

governance.

- SDM Aparatur, diharapkan ke depanya SDM aparatur memiliki integritas, netral, mempunyai kompetensi, cakap, profesional,

memiliki kinerja tinggi dan sejahtera.

- Peraturan Perundang-undangan, terkait dengan hal ini diharapkan regulasi yang akan dibentuk akan lebih tertib dan tidak

tumpang tindih serta akomodatif.

- Pengawasan dan Akuntabilitas, meningkatnya penyelenggaraan Pemerintah yang bersih dan bebas KKN serta meningkatnya

kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi.

- Pelayanan publik, pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat.

- Budaya Kerja Aparatur ( Culture set dan mind set ), mewujudkan birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi.

Sumber Daya Manusia di beberapa Kementerian/Lembaga yang akan menerapkan pelayanan berbasis teknologi informasi, masih

terdapat SDM yang belum menguasai teknologi informasi dasar hal ini tidak perlu disingkirkan akan tetapi akan lebih baik diberi

pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan mereka karena pada dasarnya pegawai- pegawai ini lebih matang pengalamanya di

bidang pekerjaannya. Pola pemindahan sebaiknya perlu dipikirkan oleh para penentu kebijakan karena di K/L yang menerapkan

Page 17: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 16

basis TI, apabila tidak ada perputaran pegawai akan menyebabkan kontraproduktif . Pemenuhan pegawai harus melihat baik dari

sisi kualitas yaitu terkait jumlah kecukupan SDM di sebuah unit dan juga kualitas yaitu standar kompetensi yang wajib dimiliki oleh

pegawai untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

Page 18: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 17

Pengelolaan Sumber Daya Manusia Kementerian Keuangan dalam

Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi

Juni Hastoto5

Seminar yang berjudul “Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi” ini sangat

penting diselenggarakan. Sebenarnya kita sudah punya semua komponen pengelolaan SDM, akan tetapi belum disatukan dengan

suatu sistem informasi yang terintegrasi. Di pajak terdapat pengelolaan SDM sendiri. Pak Menteri mengatakan, mengapa pengelolaan

SDM ini tidak di-expand untuk seluruh Kemenkeu, tidak hanya pajak. Sehingga kita semua terintegrasi untuk mengelola SDM. Sebenarnya

inilah yang sedang kita bangun untuk digunakan sebagai panduan dalam membangun IT yang terintegrasi.

Sebelum kita membahas secara lebih rinci mengenai pengelolaan IT-nya, kita akan membahas terlebih dahulu mengenai

pengelolaan SDM di Kemenkeu secara umum. Walaupun hal ini telah sering Bapak/Ibu dengarkan, tapi saya tak bosan-bosannya untuk

mengingatkan sehingga pemahaman kita semakin baik.

Sebenarnya kita sudah memiliki manajemen pengelolaan SDM sejak tahun 2002, namun penerapannya masih parsial-parsial.

Sampai pada tahun 2006 Ibu Sri Mulyani masuk dan pengelolaan SDM terus kita akselerasi pada tahun 2007 sampai dengan saat ini.

Reformasi Kemenkeu tidak terlepas dari rumah yang terdiri dari 3 pilar yang basis fondasinya adalah reformasi pengelolaan

keuangan negara. Pada reformasi ini Kemenkeu mengeluarkan UU yang berkaitan dengan keuangan negara sebagai pengganti UU

sebelumnya.

                                                            5Kepala Biro Sumber Daya Manusia, Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan

Page 19: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 18

Kita mengalami krisis ekonomi pada tahun 1998. Untuk mengatasi itu, kita tidak bisa lagi bekerja secara biasa, kita harus bekerja

lebih dari itu. Oleh karena itu kita melaksanakan reformasi ini.

Selain itu, kita juga melihat dan menyadari bahwa pegawai Kemenkeu juga adalah PNS. Oleh karena itu, kita membangun

reformasi itu di atas 3 pilar. Yang pertama adalah bagaimana kita mengatur organisasi kita. Sehingga kita membentuk eselon 1 yang kita

butuhkan dan “menghilangkan” yang tidak dibutuhkan. Yang kedua adalah penyempurnaan proses bisnis. Pada saat itu kita

mengeluarkan SOP unggulan. Diantaranya adalah SOP dalam mencairkan SP2D dalam 1 jam, pembuatan NPWP, dan evaluasi jabatan.

Yang ketiga, peningkatan disiplin dan manajemen SDM. Untuk mengukur ketiga pilar ini, kita membuat indikator kinerja utama (balance

score card) pada tahun 2007 dan kontrak kinerja dengan atasan sampai dengan level individu.

Berdasarkan PMK, maka implementasi dari manajemen kinerja harus selesai pada tahun 2012 karena ada hubungannya dengan

lingkungan IT yang kita bangun dan harus diimplementasikan pada tahun 2013. Reform itu kita bungkus dengan balance score card.

Untuk memberikan reward kepada pegawai yang kinerjanya baik, kita berikan remunerasi.

Ketiga pilar ini menyesuaikan diri dengan desain reform yang dikeluarkan Menpan sehingga kita menuju kepada 8 program

perubahan, ditambah 1 yaitu monitoring dan evaluasi.

Inilah gambaran besar reformasi sejak 2007. Berdasarkan penilaian BPKP, kita mendapat nilai 92,6 yang tertinggi diantara K/L lain.

Kita mendapat reward atas pengelola SDM terbaik. Terbaik juga dalam desain HCDP yang dipresentasikan di depan World Bank. Ini

membuktikan bahwa apa yang telah dibangun sejak 2007 membuahkan hasil. Sesuai dengan nilai Kemenkeu untuk mencapai

kesempurnaan, kita harus tetap membangun dan terus membangun.

Pengelolaan SDM kita awalnya merubah paradigma pengelolaan SDM. Yang awalnya sarat dalam mengurus masalah

administrasi, kemudian kita berubah menjadi pengelolaan administrasi yang komprehensif. Yang awalnya dari Biro Kepegawaian,

berubah menjadi Biro SDM. Biro SDM ini tidak hanya mengurus masalah administrasi, tetapi juga tentang human resources planning and

Page 20: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 19

selection, training and development, performance management, career development, reward and recognition-nya, dan retirement and

termination. Jadi lengkap, mulai dari rekruitmen sampai dengan pelepasan/pensiunnya.

Pengelolaan SDM dimulai tahun 2007 s.d. 2011. Mulai dari entry strategi, development strategy, sampai exit strategy.

Pada entry strategy, diharapkan semua pegawai yang pertama kali masuk sudah memiliki value yang sama dengan nilai-nilai

Kemenkeu. Untuk membangun value ini, berbagai cara sudah dilakukan. Diantaranya traning of trainers, sosialisasi ke daerah-daerah, dll.

Kita juga punya program yang bisa benar-benar membuat value ini diterapkan dan dihayati, misalnya ketepatan waktu dalam

melaksanakan kegiatan. Contohnya dalam undangan rapat diadakan pukul 08.00 s.d. 10.00, bukan pukul 08.00 sampai dengan selesai.

Mulai 2012 kita ada strategi pemetaan SDM melalui strategi penataan SDM, di antaranya entry strategy, development stretegy,

dan exit strategy, dan kita akan memperbaharuinya jika program penerapan IT sudah dilaksanakan. Jika itu semua sudah dilaksanakan,

kita akan sampai pada rightsizing yang berarti penambahan atau pengurangan SDM yang pas untuk kebutuhan Kemenkeu. Jadi untuk

mengajukan permintaan SDM harus lebih konservatif sehingga dapat bekerja seiring dengan perkembanagn IT. Jangan sampai ketika

sudah jadi pegawai tapi tidak bisa menyesuaikan dengan IT. Jadi masing-masing unit ketika mengadakan rekruitmen harus benar-benar

memperhatikan ABK.

Proses rekruitmen telah dilakukan sejak tahun ‘90-an. Sampai saat ini, kita telah melakukan rekruitmen dengan baik. Dan hasilnya

kita telah benar-benar mendapatkan SDM yang kita inginkan. Sebagai buktinya, SDM yang mengambil kuliah di luar negeri dapat

bersaing dengan mahasiswa lain dari seluruh dunia.

Dalam pengembangan SDM terdapat hard dan soft competency. Dalam hard competency kita memiliki dokumen

pengembangan SDM Kemenkeu. Soft competency kita membangun assesment center. Assesment center adalah tools yang objektif

yang dimiliki Kemenkeu.

Page 21: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 20

Pendidikan dan pelatihan di lingkungan Kemenkeu yang terdiri dari program gelar dan program non gelar. Yang paling penting

adalah program pemanfaatan lulusan program pendidikan dan pelatihan (re-entry program). Jadi dalam pengiriman pegawai untuk ikut

pendidikan dan pelatihan, bukan hanya untuk “menyingkirkan” sementara, tapi benar-benar untuk dimanfaatkan skill dan hasil

pendidikan dan pelatihannya.

Pada talent management, ketika masuk ke Kemenkeu kita mengidentifikasi pegawai potensial untuk kemudian dimasukkan ke

talent pool, kemudian talent yang sudah ada kita kembangkan melalui mentoring khusus, sehingga orang tersebut bisa menduduki

jabatan sesuai dengan yang telah diprediksikan.

Kita juga mempunyai pengelolaan kinerja. Pengelolaan kinerja ini juga berfungsi sebagai early warning system. Misalnya ketika

pertengahan tahun target yang sudah tercapai baru 30 persen, maka ini akan menjadi early warning system bagi Pimpinan untuk

mempercepat programnya sehingga target dapat tercapai. Pengelolaaan kinerja juga berhubungan dengan reward dan punishment.

Pada kerangka umum pengelolaan kinerja terdapat penetapan kontrak kinerja yang terdiri dari penilaian dan pelaporan

capaian kinerja pegawai secara berkala (semesteran); bimbingan dan konsultasi; dan penilaian dan pelaporan perilaku secara berkala

(semesteran).

Mulai tahun 2012 kita menerapkan penilaian 360 derajat. Artinya kita tidak saja dinilai oleh atasan, tapi juga teman, dan

bawahan. Ini adalah langkah revolusioner. Ini harus merubah paradigma, karena menilai atasan adalah hal yang baru.

Mengenai mutasi, ada mutasi vertikal, mutasi horizontal, dan mutasi diagonal. Mengenai remunerasi, kita punya konsep 3P (Pay

for Person, Pay for Position, dan Pay for Performance). Kita juga punya penegakan disiplin sebagaimana pada PMK 214, yaitu kewajiban

mengisi daftar hadir, pelanggaran jam kerja, pemotongan TKPKN dan pengecualiannya, dan pemberlakuan pemotonan TKPKN. Pada

jenis pemberhentian dan pemensiunan terdapat :

Page 22: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 21

1. Pemberhentian dari Jabatan

2. Pemberhentian dari PNS dengan atau tanpa pensiun

3. Masa Persiapan Pensiun (MPP)

4. Pengetatan BUP

5. Sedang dipersiapkan “PAPS+GHS” dan MPP-Plus melalui program Penataan Pegawai.

Pada penataan pegawai, kita akan memetakan pegawai pada 9 kuadran yang sesuai dengan kompetensi dan kinerja. Yang

paling tinggi adalah orang-orang yang memiliki kompetensi dan kinerja tinggi, yang paling rendah adalah orang-orang yang memiliki

kompetensi dan kinerja rendah. Berdasarkan pemetaan itu, kita bisa mengarahkan kebijakan pengembangan SDM.

Pada tahapan penataan pegawai, ada analisis beban kerja, pengukuran kompetensi/potensi dan penilaian kinerja, pemetaan

pegawai, dan implementasi program penataan berdasarkan hasil pemetaan pegawai dan perhitungan ABK.

Pada strategi penataan pegawai, ada exit strategy, development strategy, dan entry strategy. Pada kuadran penataan

pegawai, pada kuadran VII, VIII, dan IX merupakan daerah-daerah yang memerlukan pengembangan talent yang diharapkan orang-

orang tersebut yang menempati jabatan-jabatan strategis di Kemenkeu. Dan semua ini harus dibantu dengan IT System. Jika tidak, kita

akan sangan kerepotan dan sangat berat melaksanakan pekerjaan.

Page 23: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 22

Diskusi Panel I

Panelis : 1. Sunarko

2. Juni Hastoto Moderator : Ludiro

Tanggapan Peserta

1. Ira Meilani (DTP): Dengan diterapkannya berbagai TI di eselon I kita artinya bahwa biasanya proses bisnis akan menjadi lebih baik,

dengan penggunaan IT dengan porsi lebih banyak maka kebutuhan akan pegawai akan berukurang bagaimana

menindaklanjuti hal ini ?

2. Rudi W: Para angkatan 85 saat ini tengah berusia diatas 40 th, saat itu lebih banyak wanita. Fakta bahwa wanita sangat jauh dari

penggunaan IT dan cenderung menghindar, itu merupakan hal sulit bagi suatu organisasi dan pimpinan terkait dalam usaha

untuk memberikan layanan yang baik. Sekirannya apa yang akan dilakukan oleh Kementerian Keuangan untuk menghadapi hal

tersebut ?

3. Ira Meilani: DJPBN akan menjadi pioner dari program pensiun dini, sedangkan DJP atau eselon I yang lain memerlukan pegawai

dalam jumlah banyak. Apakah ada program dari Kementerian untuk mensinergikan hal ini?

4. Teguh (BKF): Apa yang mendasari pegawai harus 2 tahun bekerja baru bisa mendaftarkan diri dari program beasiswa?

5. Ira Meilani : Apakah ada program pengalihan kelebihan SDM antar organisasi terkait dengan transformasi organisasi yang

dulunya human base sekarang menjadi IT base.

6. Lukman : Tentang existing strategi atas implementasi IT dan SDM yang tidak singkron, bukan suatu yang tidak mungkin bahwa

untuk ke depanya kemajuan teknologi maka SDM akan tergantikan dengan adanya IT. Perlu adanya perhitungan yang cermat

Page 24: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 23

dalam hal perekrutan jumlah SDM dan dengan adanya seminar ini untuk ditindaklajuti untuk menjadi bench mark ke depanya

dalam pengelolaan sdm di setiap unit eselon.

7. Teguh dari DJP : Apa yang melatarbelakangi bahwa tugas belajar harus diundur dua tahun setelah pegawai tersebut bekerja.

Dari pemaparan program Kementerian PAN & RB bahwa ada program percepatan belajar sehingga setelah satu tahun PNS

dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi sehingga pegawai memiliki kompetensi yang lebih tinggi lagi. Apabila

permasalahannya adalah karena adanya penggemukan di golongan tertentu maka sebaiknya UPKP-nya saja yang digilir pada

tahun tertentu sehingga kementerian keuangan memiliki pelaksana yang mungkin golonganya tidak terlalu tinggi tetapi memiliki

wawasan yang luas karena sudah memiliki pengalaman program belajar yang banyak.

Tanggapan Panelis

Sunarko :

Untuk pertanyaan dari Ibu Ira , untuk permasalahan mengenai penggunaan IT sudah diakomodasi di Perundang-undangan yang

baru.

Juni Hastoto :

Pertanyaan dari pak Rudi akan saya jawab, permasalahan gender harus ditinjau dari sudut pandang yang tepat, contoh kantor

Kementerian Keuangan di DKI mayoritas adalah ibu-ibu yang keluarganya di Jakarta, jadi jika ingin di promosikan ke luar daerah dan

lebih memilih untuk tidak promosi daripada harus dipindah ke luar Jakarta. Hasil rekruitmen dari pegawai wanita angkatan 2002

kompetensinya melebihi pegawai laki-laki sehingga perlu dicarikan solusi yang proporsional. Contohnya dulu Bea Cukai tidak

menerima pegawai perempuan tetapi dengan mempertimbangkan kondisi saat ini maka pihak SDM Bea Cukai juga merekrut

pegawai perempuan. Saya belum memberikan gambaran lengkap tetapi nanti kita diskusikan lebih lanjut karena ini merupakan

masalah yang sensitif juga.

Page 25: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 24

Untuk pertanyaan dari Ibu Ira dan Bapak Teguh, bagaimana pengelolaan sumber daya manusia yang berlebihan terkait dengan

terimplementasinya IT base di organisasi. Sebenarnya kita tidak perlu takut dengan penggunaan IT karena masih banyak kegiatan

yang membutuhkan SDM oriented. Tetapi untuk ke depannya saya minta untuk mengajukan jumlah SDM yang konservatif benar-

benar melihat kebutuhan kedepan dengan mempertimbangkan perkembangan IT. Di DJPBN saat ini menerapkan pensiun sukarela,

kelebihan pegawai di DJPBN itu bukan by design artinya bukan dengan kesengajaan tetapi akibat reform karena banyak pekerjaan-

pekerjaan yang beralih ke tempat lain sehingga banyak pegawai yang kurang optimal. Contohnya adalah KPPN percontohan yang

dulunya di handle oleh 100 orang sekarang cukup di handle 30-40 orang bukan hanya faktor IT saja tetapi juga karena proses bisnis

yang berubah dan dialihkan ke Kementerian/Lembaga dan otomatis kita kelebihan pegawai. Dan apakah kelebihan pegawai ini

bisa dialihkan ke Kementerian/Lembaga, dan pegawai yang dipensiun dini ini bukan pegawai-pegawai yang jelek tetapi sedikit

banyak memiliki kompetensi dan program ini tidak mudah untuk diimplementasikan begitu juga dengan program pensiun dini yang

sampai sekarang belum bisa terealisasikan. Sistem pengembangan organisasi kita saat ini masih berpisah-pisah, salah satu contohnya

adalah kita mencoba meng-ekspand program pintar di pajak untuk dapat diakses oeh unit eselon satu yang lain. Bapak ibu masih

ingat tahun 2000 ada isu Y2K perubahan abad, sistem informasi kita di downgrade pcb. Dan sudah dibangun di unit-unit untuk

mengintegrisakan kembali susah, dan untuk ke depanya data base hanya satu dalam setiap Kementerian. Dan oleh karena itu kita

berusaha untuk mengintegrasikan IT didalam satu Kementerian.

Ludiro menambahkan :

Untuk pertanya Ibu Ira maksudnya adalah kecepatan perubahan IT dengan kecepatan perubahan SDM mengikuti perubahan

tidaklah sama dan ada kesenjangan karena jumlah dan kualifikasi pegawai yang berbeda. Karena di sisi lain kita meminta pegawai

tetapi di sisi lain kita juga memensiunkan pegawai, sebenarnya yang kita lakukan hanya ingin memperbaiki komposisi pegawai dari

sisi kualitas dan mobilitas.

Page 26: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 25

Sunarko :

Untuk permasalahan penggelembungan pegawai ini sebenarnya tidak perlu adanya pesiun dini sehingga dikeluarkan begitu saja

tetapi mungkin bisa diberi penghargaan.

Juni Hastoto :

Pertanyaan dari Bapak Lukman idealnya konsep pengembangan IT dan SDM harus sejalan sehingga tidak ada bertabrakan, sudah

dibentuk blueprint-nya dan harus mencapai titik equilibrium. Sehingga untuk ke depanya saya mengatakan bahwa harus adanya

prediksi dalam menentukan jumlah pegawai dan disesuaikan dengan perkembangan IT. Dan tidak perlu dikontradiksikan karena

perkembangan SDM dan IT adalah seiring sejalan namun demikian yang namanya perkembangan sdm harus dinomorsatukan dan

perkembangan IT hanyaah tools. Menjawab pertanyaan dari Bapak Teguh mengenai tugas belajar, di Kementerian Keuangan,

struktur kepegawaian bukan piramid tapi sudah bendol ditengah karena begitu lulus Diploma III langsung sekolah lagi dan langsung

minta ujian UPKP dan masuk golongan III sehingga golongan II kosong lagi dan akhirnya meminta tambahan pegawai lagi.

Seharusnya pegawai golongan II adalah pegawai yang sifatnya operasional dan harus stay di golongan tersebut untuk beberapa

tahun dan oleh karena itu kita harus mengaturnya dan bukan berarti kita tidak memperbolehkan untuk mengembangkan diri tetapi

kita mengarahkan agar tetap stay di golongan tersebut dan kita harus melihat sistem per-UU-an mungkin Pak Sunarko yang lebih

tahu untuk menjawab. Idealnya satu pejabat ada golongan III tetapi jika ada satu pejabat 10 golongan III maka ada perebutan

jabatan. Supaya jangan sampai terjadi kemampuan sudah sarjana tetapi jobdesk tidak ada, sehingga kedepanya kita harus

mengatur struktur organisasi tidak cukup satu dua tahun perlu waktu 5-6 tahun untuk mengatur organisasi. Program belajar saat ini

juga sudah dirancang grand design nya dan akan dipresentasikan di depan Bapak Menteri. Mengenai UPKP dan sudah

bekerjasama BPPK dan kita tetap memberikan ruang kepada pegawai dan mempertimbangkan koridor-koridor aturan yang ada.

pegawai di kementerian keuangan ada 3 yaitu dari fresh graduate, dari STAN, dan reguler. Itulah gambarannya dan kita mencoba

untuk mendesign agar lebih proporsional.

Page 27: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 26

Sesi Panel II

Konsepsi Pengelolaan SDM dalam Rangka Penerapan Layanan Publik berbasis Teknologi Informasi, Fokus Penggunaan FTE,RACI dan Headcount Analysis

Disajikan oleh Drs. Yuli Setiono, M.Si

Perencanaan SDM, FTE & Headcount

Disajikan oleh Dipl.Industrie-Designer.Osriman Oesman,MM

Diskusi

Page 28: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 27

Konsepsi Pengelolaan SDM dalam Rangka Penerapan Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi, Penggunaan FTE, RACI dan Headcount Analysis

Drs.Yuli Setiono, M.Si 6

Reformasi Birokrasi mempengaruhi kewenangan instansi. Reformasi birokrasi juga berbicara tentang bagaimana meningkatkan kualitas

penyelenggaraan pemerintahan, melakukan penataan SDM dengan Manpower planning, Organization Development, reformasi aspek

SDM, organisasi dan tatalaksana sesuai dengan UU No. 43/1999. Dalam manpower planning terdapat mekanisme penghitungan atau

analisis beban kerja atau dapat kita sebut sebagai metode Full Time Equivalent (FTE) serta dukungannya (Headcount Analysis). Bila kita

perhatikan saat ini kondisi umum manajemen kepegawaian di Indonesia masih terdapat hal hal sebagai berikut :

a. Belum ada uraian tugas yang jelas dan terinci hingga level staff umum

b. Belum dilakukannya analisis jabatan dan analisis beban kerja serta belum adanya kader/tenaga analisis jabatan

c. Belum diterapkannya target kualitas, target kuantitas, dan target waktu penyelesaian pekerjaan secara jelas, terukur dan rasional.

d. Masih terjadinya penempatan pegawai yang kurang proporsional dan tidak sesuai dengan pendidikan/pengalaman.

e. Masih adanya kebijakan diklat yang kurang tupoksi dan peserta yang asal kirim.

f. Belum dilakukannya analisis kebutuhan pegawai secara cermat, obyektif, dan visioner.

g. Sistem reward dan punishment yang belum optimal, dsb

Dari latar belakang di atas maka untuk penataan pegawai perlu ada beberapa perhatian, khususnya tentang :

a. Pemberian penegasan tentang tanggungjawab dan uraian tugas jabatan

b. Mendorong pencapaian kinerja individual dan kolektif

c. Memperbaiki distribusi dan komposisi PNS di setiap instansi pemerintah

                                                            6 Peniliti LPM - UI

Page 29: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 28

d. Tujuan: meningkatkan pendayagunaan PNS melalui kesesuaian jumlah dan kualitas pegawai yang ada/dibutuhkan masing-

masing instansi, guna mendukung pelaksanaan TUPOKSI organisasi serta tugas jabatan secara efektif dan efisien.

Kondisi pasca penataan yang diharapkan dicapai adalah :

a. Setiap sektor dapat ditentukan jumlah dan komposisi PNS berdasar jabatan

b. Setiap pemangku jabatan memiliki peran yang jelas dan optimal dalam proses pencapaian misi organisasi

c. Jumlah pegawai dalam satuan kerja, ditetapkan berdasarkan anjab dan beban kerja

d. Kejelasan karier PNS

e. Diklat berorientasi pada kompetensi

f. Database PNS akurat dan terikini

g. Penghasilan yang didapat PNS sesuai kompetensi, beban kerja, tanggung jawab dan prestasi.

Salah satu tools dalam melihat kebutuhan adalah analisis beban kerja dan terkait dengan perencanaan kebutuhan pegawai. Sistem

reward dan punishment yang belum maksimal dan perlunya adanya pembagian jabatan berdasarkan beban kerja yang sering

dilupakan dalam pengelolaan SDM adalah realokasi dan redistribusi pegawai. Tidak hanya jumlah kualitas juga perlu dipertimbangkan.

Perlu adanya pemisahan dimensi SDM dan dimensi organisasi. Reformasi birokrasi kuncinya adalah keberhasilan dari kementerian

keuangan dalam melaksanakan reformasi birokrasi. Terkait dengan RACI, Mengapa RACI menjadi penting dalam perencanaan

pegawai, ini dasarnya adalah sign value di organisasi. Dengan kompetensi, kita sering menghadapi sign value. Hal ini dapat

menghambat anggota organisasi untuk melihat perspektif anggota atau kelompok di dalam organisasi. Di beberapa industri, untuk

memecahkan value-value ini, mereka melakukannya dengan tidak membuat jobdesk yang terlalu ketat, yang lebih ditekankan adalah

peran masing-masing pegawai. RACI, digunakan agar tidak ada tumpang tindih pekerjaan. Jadi dapat ditekankan bahwa peran

pegawai jelas sehingga tidak terjadi inefisiensi pegawai. RACI itu menyelaraskan proses bisnis dengan pelaksanaan di unit kerja. FTE

digunakan untuk membedakan departemen tertentu yang mana bisa diisi dengan pekerjaan full time atau paruh waktu. Tetapi di

Page 30: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 29

undang-undang tenaga kerja negara kita tidak mengenal kerja paruh waktu. Konsekuensinya untuk pekerjaan yang termasuk paruh

waktu dapat di merger. FTE biasanya lebih banyak digunakan untuk jabatan pelaksana . Secara konseptual untuk menghitung beban

kerja jabatan pelaksana bukan jabatan struktural.

Page 31: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 30

Penerapan Penggunaan FTE RACI dan Head Count Analysis

dalam Pengelolaan SDM

Dipl. Industrie-Designer. Osriman Oesman, MM 7

Perubahan dalam sebuah organisasi tentunya akan membawa akibat bagi pengelolaan Sumber Daya Manusia. Berikut ini ada

beberapa point yang akan kami disampaikan terkait aspek perencanaan pengelolaan sumber daya manusia .

Perencanaa SDM

Suatu proses review yang sistematis atas kebutuhan-kebutuhan SDM, untuk meyakini bahwa jumlah dan keahlian yang harus

dimiliki, tersedia pada saat diperlukan. Proses analisis dan identifikasi kebutuhan dan ketersediaan SDM, sehingga organisasi dapat

mencapai obyektifnya. Sebuah proses yang mengantisipasi dan memetakan konsekuensi-konsekuensi dari strategi bisnis terhadap

kebijakan SDM suatu organisasi. Ini tercermin pada perencanaan dari tingkat kebutuhan keahlian, kompetensi serta perhitungan jumlah

kepala (headcounts).

                                                            7Praktisi Human Resources Management

Page 32: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 31

Proses Perencanaan SDM

FTE dan Headcount

FTE dan Headcount Analysis adalah cara-cara untuk menghitung jumlah orang di suatu populasi atau organisasi, biasanya di

bidang pendidikan dan bisnis.

Headcount Analysis : adalah cara mengukur jumlah aktual orang yang bekerja di suatu organisasi tanpa memperhitungkankan

keahlian, keterampilan dan atribut lainnya.

FTE : cara mengukur orang yang bekerja “full-time” (sesuai standar yg ditetapkan ), sehingga merupakan jumlah aktual jam kerja

sebagai seorang pegawai tetap (full-time employee). FTE merupakan pengukuran beban kerja . FTE merupakan kependekan

dari Full Time Equivalent. FTE tidak sama dengan jumlah pegawai. Nilai satu FTE akan tetap sama dari waktu ke waktu (kecuali

jika ada perubahan/penyesuaian dari pola kepegawaian yang selama ini sudah berjalan). Bukan untuk dikalikan dengan hari,

minggu, atau bulan.

Page 33: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 32

Di bidang Bisnis , penambahan ataupun pengurangan jumlah orang selalu di kaitkan dengan REVENUE dan EXPENSES.

Faktor- Faktor yang Bisa Dijadikan Kompetensi Inti

Page 34: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 33

Faktor-Faktor yang Menentukan Perencanaan SDM

Sistem Informasi SDM (Human Resources Information System)

DATA PERSONAL

Umur, Jenis Kelamin, Tanggungan, Status Perkawinan, dsb.

PENDIDIKAN & SKILL

Gelar yang diperoleh, License, Sertifikasi Bahasa yang dikuasai, skill khusus Kemampuan/pengetahuan dalam mengoperasikan

mesin/peralatan/software tertentu

SEJARAH PEKERJAAN

Page 35: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 34

Jabatan, Lokasi Perusahaan, Durasi setiap jabatan, dsb. Penilaian Kinerja, Promosi yang didapat, Pelatihan dan Pengembangan

KEANGGOTAAN & PRESTASI

Asosiasi Profesional, prestasi-prestasi yang diakui

PREFERENSI & KEPENTINGAN

Tujuan karir, tipe posisi yang diharapkan, preferensi geografis

KAPASITAS UNTUK BERKEMBANG

Potensi untuk naik pangkat, upward mobility dan pengembangan di dalam perusahaan

Pandangan Strategis Baru

Competency Modelling

Task competencies

Results competencies

Outcome competencies

Knowledge, skill, and attitude competencies

Superior performer differentiators

Attribute bundles

Big Five Personality Dimensions

Extraversion --- introversion

Friendliness, agreeableness --- hostility, non-compliance

Neuroticism --- emotional stability

High conscientiousness --- low conscientiousness

High openness to experience --- low openness to experience

Page 36: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 35

Dari uraian yang telah kami sajikan maka kami merekomendasikan beberapa hal yaitu :

1. Menetapkan Strategic Intent untuk masa depan ( HC sebagai Strategic Competitive Advantage ).

2. Mendefinisikan profil Human Capital sesuai tingkatan ( competency , skills , knowledge and attitude ).

3. Menetapkan Headcount ataupun FTE yg disesuaikan dengan Job Description utk mencapai “Goals and Objectives “.

4. Trend Variety of Tasks and Competencies .

5. Sedapat mungkin dikaitkan dengan Revenue dan Expenses ( qualitative ataupun quantitative ).

6. Membangun internal HC-Team dan Experts.

Tiga Langkah yang disarankan untuk dilakukan :

Step 1: Develop Current and Future Human Capital Profile

Developing a scope

Identify goals

Develop human capital composition

Step 2: Conduct Gap Analysis

Definition

Review data

Conduct gap analysis

Step 3: Recommended Strategies to Address Gaps and Surpluses

Page 37: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 36

Diskusi Panel II

Panelis : 1. Yuli Setiono

2. Osriman Oesman

Moderator : Syafriadi

1. Tanggapan Peserta

a. Syafriadi (Direktorat Transformasi Perbendaharaan)

Bahwa dalam perhitungan apapun namanya, mengasumsikan bahwa semua pegawai mempunyai kompetensi yang sama, dimana

letak penghitungan variabel kualitas ? Ataukah bisa dimasukkan dalam penghitungan tersebut? Apakah FTE lebih tepat ditujukan

kepada pegawai diluar pengambil kebijakan? Bagaimana tools-nya ?

b. Suharman (Direktorat Sistem Perbendaharaan)

Terkait dengan SDM IT bahwa tidak dipungkiri lagi IT memegang peranan penting. Dalam praktek pemerintahan, IT terkait dengan

proses bisnis aturan-aturan yang mendasari suatu tugas dapat dikatakan IT itu seperti partner dari proses bisnis tetapi dalam

pelaksanaannya proses bisnis masih berjalan sendiri tanpa merangkul IT. Biasanya aturan sudah keluar IT-nya ditinggalkan sehingga

harus berlari kencang untuk menyesuaikan aturan itu. Mohon saran untuk terkait pemantapan IT dengan proses bisnis sehingga

pelaksanaan tugas dapat berjalan bersinergi mencapai tujuan

Page 38: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 37

c. Ponco (Sekretariat Direktorat Jenderal Perbendaharaan)

Bapak Oesman mengatakan bahwa setidaknya ada dua divisi dalam dunia usaha, divisi teknis dan divisi pendukung. Menurut

pengalaman bapak, ada tidak perbandingan antara divisi support dengan divisi teknis? Selanjutnya bagamaina pengalaman Bapak

Oesman ketika memberikan input kepada dua divisi tersebut apakah ada perbedaan?

d. Paruli Lubis (Direktur Transformasi Perbendaharaan)

Bagaimana kita me-maintain pegawai-pegawai yang kelihatannya investasi untuk mereka cukup besar. Kami khawatir jika tidak bisa

menjaga dengan baik maka akan dibajak dari luar. Dalam Organisasi kami, teman-teman dari IT jatuhnya lebih baik sebagai contoh

si A dan si B universitasnya sama karena si A yang memegang IT maka ia dipilih tetapi pada hakikatnya sama. Dari pengalaman

bapak itu, sebaiknya itu bagaimana ? Kalau di Korea mereka itu outsourcing, mereka lebih memilih ke swasta karena swasta

memberikan gaji yang lebih besar dan me-maintain dengan lebih baik. Karena IT kita ke depan merupakan spesifikasi dengan tingkat

tinggi. Karena kita berbicara sekian triliun uang, maka salah-salah uang tersebut bisa tidak jelas. Mohon tanggapannya.

e. Syafriadi (Direktorat Transformasi Perbendaharaan)

Bila kita mempunyai rumah, ingin memperbaiki rumah apakah kita harus melakukan perbaikan secara drastis atau sedikit demi

sedikit? Mengingat perbaikan rumah lebih rumit daripada membangun dari awal.

2. Tanggapan Narasumber

Yuli Setiono :

Ketika ada dua faktor penting dalam menghitung beban kerja seseorang, pertama, sejauh mana penggunaan IT dalam

melaksanakan pekerjaan. Kedua, terkait dengan competency , semakin kompeten orangnya semakin banyak pekerjaan yang

dapat dikerjakan. Sebagai contoh dalam perusahaan suatu pekerjaan dikerjakan oleh dua orang, sedangkan pada perusahaan

Page 39: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 38

lainnya pekerjaan tersebut hanya dikerjakan oleh seorang saja. Tentu saja ini terkait dengan kompetensi yang dimiliki masing-masing

orang tersebut. Memang sistem FTE dipergunakan untuk menghitung jumlah pelaksana, sedangkan untuk menghitung manajerial

dapat menggunakan pendekatan organisasi untuk menghitung analisis beban kerjanya. Pendekatan organisasi yang digunakan

adalah multi escort jadi kita mengidentifikasi mana fungsi-fungsi utama suatu organisasi. Kedua, rentang kendali, pekerjaan untuk

manajerial umumnya satu sampai empat atau lima, jika lebih dari lima maka harus di split off.

Sekadar menambahkan, untuk level pimpinan manajerial ke atas memang sulit untuk diukur menggunakan FTE karena banyak

kerjaannya. Ada suatu tools dalam industri dimana kita mengukur impact-nya terhadap strategi yang akan dicapai. Penilaian dari

bawahan bisa memberikan dampak terhadap pimpinan. Karena atasan dan atasan lainnya hanya mengenal sedikit sedangkan

untuk rekan sejawat dan anak buah mengenal banyak tentang sang pimpinan

Osriman Oesman :

IT adalah suatu keharusan, dalam mengelola IT diperlukan orang-orang yang handal dalam bidang IT.

Technical competency dan soft competency harus berjalan selaras dengan pekerjaan yang dilakukan. Tidak ada soft competency

yang tiba-tiba bisa dikuasai, selalu diawali dengan technical competency atau hard competency. Berjalan dengan waktu, semakin

banyak yang kita lakukan kita akan semakin berinteraksi dengan hal-hal yang positif. Mulai berhubungan dengan orang lain,

membangun tim, berhubungan dengan unit-unit lain dan sudah mengenal yang namanya bisnis

Dalam rekruitmen orang IT yang hebat, kalau kita berbicara personality-nya disitu terdapat perbedaannya. Ada orang-orang yang

memiliki attitude yang selaras dengan teori yang ada, selaras dengan integritas yang ada dan selaras profesional yang ada, itulah

yang menjadi acuan. Ada contoh suatu perusahaan yang lebih menerima orang-orang yang tidak berpengalaman karena dapat

dibentuk, tetapi orang-orang yang memiliki kualifikasi tinggi hanya satu acuannya feeddrag budaya. Saya tidak bisa mengajari apa-

apa, karena budaya yang ada disini bapak ibu yang lebih tahu. Rekan-rekan di SDM memiliki satu log book untuk melihat daripada

personality. Seperti yang sudah disampaikan “Big Five Personality” MBTI hanyalah tools untuk membantu tetapi sikap dan perilaku itu

yang utama. Kalau untuk me-retrain mereka tentunya biro SDM mempunyai job pengembangan-pengembangan. Kalau suatu hari

Page 40: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 39

kementrian keuangan harus melepas, lepaslah ke Kementerian-Kementerian yang memiliki link ke Kementerian Keuangan dan

kalaupun mereka pensiun mereka mempunyai network yang baik dimanapun mereka berada. Saya menganggap Teknologi IT

adalah sesautu yang membuat pekerjaan seseorang menjadi mungkin sehingga bisa berpikir lebih strategis dan melihat kementrian

ini akan menjadi apa di kemudian hari.

Ada satu tool dari dalam industri yakni kita menghitung impact dari kebijakan yang kita ambil. Revolusi jangan, tapi akselerasi bisa

menjadi solusi. Ada satu kriteria yang mungkin bisa dipakai, yakni kita tetapkan batasan waktu (milestone) termasuk spesific rule.

Hanya diperlukan kesamaan visi, tim yang dedicated dan tentunya dukungan dari para pimpinan sebagai champion dalam

organisasi

Page 41: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 40

Resume Seminar

Pembicara:

Sunarko

Juni Hastoto

Yuli Setiono

Osriman Oesman

Moderator

Ludiro

Syafriadi

Page 42: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 41

Kebijakan Pengelolaan SDM Aparatur

Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem

penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (business process) dan

sumber daya manusia aparatur.

Pemerintah sudah menyiapkan suatu Grand Design Reformasi Birokrasi untuk tahun 2010 – 2025 yang tertuang dalam Perpres Nomor 81

Tahun 2010. Grand design reformasi birokrasi yang disiapkan pemerintah terbagi atas tiga tahapan, sasaran lima tahun pertama (2010 –

2014), Penguatan Birokrasi Pemerintah: mewujudkan Pemerintahan bersih, kapasitas dan akuntabilitas kinerja, peningkatan pelayanan

publik, sasaran lima tahun kedua (2014 – 2019), Implementasi hasil yang sudah dicapai tahun pertama dan melanjutkan upaya yang

belum dicapai tahun pertama dan sasaran lima tahun ketiga, peningkatan terus menerus kapasitas birokrasi hasil reformasi birokrasi

kedua.

Grand Design dan Road Map Reformasi Birokrasi dituangkan dalam PerMenPAN dan RB Nomor 20 Tahun 2010 yang bertujuan

membentuk birokrasi profesional, dengan karakteristik: adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi, bebas dan bersih KKN, mampu melayani

publik, netral, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara.

Secara garis besar dalam lingkungan PNS terdapat tiga jabatan, yaitu jabatan struktural, jabatan fungsional tertentu (berangka kredit)

dan jabatan fungsional umum. Ketiga jabatan tersebut memiliki tugas dan kompetensi yang sesuai dengan lingkup kerja masing-masing

jabatan. Setiap jabatan diharapkan memiliki kompetensi manajerial seperti kemampuan mengelola SDM, kemampuan mengelola kerja

sama, karakteristik individu dan kemampuan berpikir serta kompetensi bidang, yaitu kompetensi yang diperlukan oleh setiap pejabat

struktural/fungsional sesuai dengan bidang pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.

Pola karier PNS dimulai ketika telah mengikuti seleksi dan memenuhi persyaratan yang kemudian diangkat menjadi CPNS dan untuk

jenjangnya disesuaikan dengan jumlah angka kredit masing-masing CPNS tersebut. Pengangkatan PNS juga dapat berasal dari

Page 43: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 42

perpindahan jabatan lain dimana pengangkatan dilakukan kepada pegawai yang telah berstatus PNS dan untuk jenjangnya

disesuaikan dengan jumlah angka kredit bukan berdasarkan pangkat yang dimiliki saat itu. Dalam jenjang PNS juga dikenal adanya

pembebasan sementara dari jabatan dan pengangkatan kembali dari pembebasan. Pembebasan dapat dikarenakan beberapa

alasan seperti tidak dapat mengumpulkan jumlah angka kredit yang ditentukan, tugas belajar, diberhentikan sementara dari PNS dan

lain-lain.

Kebijakan pembinaan karier PNS melalui jabatan fungsional merupakan upaya manajemen kepegawaian dalam rangka peningkatan

profesionalisme pegawai. Keberhasilan peningkatan profesionalisme, bukan hanya terletak pada sistem manajemen yang kita

kembangkan tetapi yang terpenting adalah komitmen kita untuk meniti karier. Karier fungsional yang ditempuh dengan baik dapat

menjadi penyebab dipromosikannya PNS ke dalam jabatan struktural dan sebaliknya.

Pengelolaan SDM Kementrian Keuangan

Saat ini tiga pilar utama reformasi birokrasi Kementrian Keuangan, yaitu Penataan Organisasi, Penyempurnaan Proses Bisnis, serta

Peningkatan Disiplin dan Manajemen SDM akan beralih menjadi 9 program reformasi birokrasi kementerian keuangan, yaitu manajemen

perubahan, penataan peraturan perundang-undangan, penataan dan penguatan organisasi, penataan tata laksana, penataan sistem

SDM aparatur, penguatan pengawasan, penataan akuntabilitas kinerja, peningkatan kualitas pelayanan publik serta monitoring dan

evaluasi.

Paradigma Pengelolaan SDM yang lama (2007 – 2011) pada Kementerian Keuangan terdiri dari tiga tahap, yakni entry strategy,

development strategy, and exit strategy. Tahapan entry strategy adalah tahapan rekruitmen pegawai mulai dari pendaftaran sampai

dengan pemberkasan. Tahapan development strategy adalah tahapan penilaian perilaku pegawai dengan lima nilai kementerian

keuangan, pengembangan SDM hard competencies dan soft competencies, manajemen talenta, assessment center, pengelolaan

kinerja pegawai dan organisasi, mutasi pegawai (mutasi vertikal, horizontal, diagoal), remunerasi dengan konsep 3P (pay for person, pay

Page 44: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 43

for position dan pay for performance) dan penegakkan disiplin yang berkaitan dengan kewajiban pegawai. Sedangkan tahapan exit

strategy adalah tahapan pemberhentian dan pemensiunan pegawai.

Mulai tahun 2012, paradigma pengelolaan SDM pada Kementerian Keuangan berubah dari pengelolaan sebelumnya. Ke depannya

pengelolaan SDM terdiri dari dua tahapan, yaitu penataan pegawai dan strategi penataan pegawai. Penataan pegawai bertujuan

untuk mewujudkan kesesuaian antara jumlah, komposisi, dan kompetensi pegawai dengan kebutuhan organisasi, dan optimalisasi kinerja

organisasi. Sedangkan strategi penataan pegawai terdiri dari entry strategy, development strategy dan exit strategy. Entry strategy

merupakan masuknya pegawai ke dalam kementerian keuangan yang berasal dari rekrutmen fresh graduate, profesional, instansi lain

dan lain-lain. Development strategy merupakan training, mentoring, pengembangan diri bagi pegawai dan lain-lain. Sedangkan exit

strategy merupakan mutasi, pembebasan jabatan, penurunan grading bagi pegawai dan lain-lain.

Konsepsi Pengelolaan SDM Dalam Rangka Penerapan Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi, Penggunaan FTE,RACI dan Headcount

Analysis

Sampai saat ini kondisi umum manajemen kepegawaian di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan banyak pihak. Kondisi ini dapat

dilihat dari belum adanya uraian tugas yang jelas dan terperinci hingga level staf umum, belum dilakukannya analisis jabatan dan analisis

beban kerja serta belum adanya kader/tenaga analis jabatan, belum ditetapkannya target kualitas, target kuantitas, dan target waktu

penyelesaian pekerjaan secara jelas, terukur, dan rasional, masih terjadinya penempatan pegawai yang kurang proporsional dan tidak

sesuai dengan pendidikan serta pengalaman dan lain-lain.

Pemerintah terus berupaya untuk mengatasi kondisi manajemen kepegawaian dengan melakukan penataan pegawai, yaitu dengan

memberi penegasan tentang tanggung jawab dan uraian tugas jabatan, mendorong pencapaian kinerja individual dan kolektif, dan

memperbaiki distribusi dan komposisi PNS di setiap instansi Pemerintah. Penataan pegawai dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan

pendayagunaan PNS melalui kesesuaian jumlah dan kualitas pegawai yang ada/dibutuhkan masing-masing instansi, guna mendukung

Page 45: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 44

pelaksanaan TUPOKSI organisasi serta tugas jabatan secara efektif dan efisien. Setelah dilakukan penataan pegawai diharapkan dapat

dicapai kondisi-kondisi dimana setiap sektor dapat ditentukan jumlah dan komposisi PNS berdasar jabatan, setiap pemangku jabatan

memiliki peran yang jelas dan optimal dalam proses pencapaian misi organisasi, data base PNS akurat dan terkini, penghasilan yang

didapat PNS sesuai kompetensi, beban kerja, tanggungjawab serta prestasi dan sebagainya.

Dalam mewujudkan jumlah dan komposisi PNS yang ideal dapat dicapai dengan menerapkan beberapa kebijakan, di antaranya

Pemindahan pegawai dari suatu instansi (tour of duty)/daerah (tour of area) yang kelebihan pegawai ke suatu instansi/daerah yang

mengalami kekurangan pegawai, alih profesi pegawai yang kompetensinya tidak sesuai kebutuhan organisasi akan diberi pelatihan

sehingga yang bersangkutan dapat memiliki kompetensi yang dibutuhkan, Penerimaan pegawai baru dibatasi untuk jenis-jenis

kompetensi tertentu, yang masih diperlukan organisasi pemerintah (zero growth policy), Pengetatan pelaksanaan BUP-56 tahun, dan

pensiun dini, merupakan pilihan terakhir dan hanya dikenakan bagi PNS yang kompetensinya tidak diperlukan atau tidak dapat

ditingkatkan melalui diklat.

Perencanaan pegawai (Manpower Planning) adalah perkiraaan yang sistematik tentang kebutuhan sumber daya manusia yang

diperlukan oleh organisasi. Manpower Planning dibuat dengan mempertimbangkan beberapa aspek, yaitu strategi organisasi, budaya

organisasi, lingkungan eksternal organisasi dan kondisi organisasi saat ini. Penerapan Manpower Planning diharapkan dapat tercapai

struktur organisasi yang efisien, efektif dan akuntabel, tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan antar unit/instansi, Sistem kompensasi

kepegawaian berbasis kinerja (meritokrasi) dan lain-lain.

Berdasarkan KepMenPAN No. 75/2004: Beban kerja adalah sejumlah target pekerjaan atau target hasil yg harus dicapai dalam satu

satuan waktu tertentu. Analisis beban kinerja bertujuan untuk memetakan jumlah dan komposisi kebutuhan pegawai.

Full Time Equivalent adalah suatu cara untuk mengukur keterlibatan seorang pekerja dalam sebuah pekerjaan. Government

Accountability Office (GAO) sebagai jumlah total jam kerja dibagi dengan jumlah maksimum compensable jam dalam setahun bekerja

Page 46: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 45

sebagaimana didefinisikan oleh hukum. Nilai FTE yang diperoleh dari responden yang dijadikan sampel dapat digunakan untuk menilai

apakah beban kerja suatu jabatan berada pada kondisi normal, underload atau overload dan memungkinkan nilai FTE tidak

menggambarkan kondisi yang sebenarnya yang disebabkan beberapa faktor diantaranya tidak diungkapkan apa yang sebenarnya

dilakukan dan satu jabatan diisi lebih dari satu orang tetapi kenyataanya satu sama lain mengerjakan hal yang berbeda.

Dalam mendesain jabatan sangat penting untuk berfokus pada aktivitas–aktivitas yang dijalankan oleh suatu peran. Namun dalam

desain organisasi, fokus pada batas-batas dan interaksi dalam organisasi menjadi sangat penting. Responsibility Charting (RAVCI)

merupakan alat yang dapat membantu memberikan kejelasan mengenai peran dan tanggung jawab serta interaksi dalam organisasi.

Teknik dan pendekatan analisis kebutuhan pegawai yang tertuang dalam KepMenPAN nomor 75 Tahun 2004, terdiri dari pendekatan

hasil kerja untuk jabatan yang hasil kerjanya fisik/non fisik tetapi dapat dikuantifikasi dan hasil kerjanya hanya satu jenis, pendekatan

objek kerja untuk jabatan yang beban kerjanya bergantung dari jumlah objek yang harus dilayani, pendekatan peralatan kerja untuk

jabatan yang beban kerjanya bergantung pada peralatan kerjanya, dan pendekatan tugas untuk menghitung beban kerja pada

jabatan yang hasil kerjanya abstrak atau beragam (banyak jenisnya).

Perencanaan SDM, FTE, dan Head Count

Perencanaan SDM adalah suatu proses review yang sistematis atas kebutuhan-kebutuhan SDM untuk meyakini bahwa jumlah dan

keahlian yang harus dimiliki suatu organisasi tersedia pada saat yang diperlukan. Menurut definisi lain perencanaan SDM adalah sebuah

proses yang mengantisipasi dan memetakan konsekuensi-konsekuensi dari strategi bisnis terhadap kebijakan SDM dalam suatu

organisasi. Ini tercermin pada perencanaan dari tingkat kebutuhan keahlian, kompetensi serta perhitungan jumlah kepala (headcounts).

Proses perencanaan SDM merupakan suatu proses perencanaan strategis yang membandingkan jumlah kebutuhan dan ketersediaan

SDM. Kegiatan perencanaan dilakukan dengan cara membuat perkiraan (forecasting) dari kebutuhan dan ketersediaan SDM suatu

organisasi.

Page 47: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 46

FTE dan Headcount Analysis adalah cara-cara untuk menghitung jumlah orang di suatu populasi atau organisasi, biasanya di bidang

pendidikan dan bisnis. Headcount Analysis adalah cara mengukur jumlah aktual orang yang bekerja di suatu organisasi tanpa

memperhitungkankan keahlian, ketrampilan dan atribut-atribut lainnya. Sedangkan FTE adalah cara mengukur orang yang bekerja “full-

time” (sesuai standar yg ditetapkan ), sehingga merupakan jumlah aktual jam kerja sebagai seorang pegawai tetap (full-time employee).

Beberapa faktor yang dapat dijadikan sebagai kompetensi inti diantaranya Innovation, Outstanding Service, Unusual Quality, Special

Skills, Productivity. Terkait perencanaan SDM ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya, yaitu strategi organisasi, budaya

organisasi, lingkungan eksternal organisasi dan kondisi organisasi saat ini.

Sistem informasi SDM yang baik adalah yang tediri dari data personal, pendidikan dan skill, sejarah pekerjaan, keanggotaan dan prestasi,

preferensi dan kepentingan, serta kapasitas untuk berkembang.

Pandangan Strategis Baru Competency Modelling

Task competencies

Results competencies

Outcome competencies

Knowledge, skill, and attitude competencies

Superior performer differentiators

Attribute bundles

Big Five Personality Dimensions

Extraversion --- introversion

Friendliness, agreeableness --- hostility, non-compliance

Neuroticism --- emotional stability

High conscientiousness --- low conscientiousness

Page 48: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 47

High openness to experience --- low openness to experience

Rekomendasi yang diberikan untuk perencanaan SDM diantaranya menetapkan Strategic Intent untuk masa depan, mendefinisikan

profil Human Capital sesuai tingkatan ( competency , skills , knowledge and attitude ), menetapkan Headcount ataupun FTE yg

disesuaikan dengan Job Description untuk mencapai “Goals and Objectives “, Trend Variety of Tasks and Competencies, sedapat

mungkin dikaitkan dengan Revenue dan Expenses ( qualitative ataupun quantitative ), membangun internal HC-Team dan Experts.

Sedangkan untuk langkah-langkah yang disarankan untuk dilakukan, langkah 1, Develop Current and Future Human Capital Profile.

Langkah 2, Conduct Gap Analysis. Dan langkah 3, Recommended Strategies to Address Gaps and/o Surpluses.

Page 49: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

Pidato Penutupan

Paruli Lubis 8

YANG SAYA HORMATI SEKRETARIS DITJEN PERBENDAHARAAN, BAPAK TATA SUNTARA; YANG SAYA HORMATI PARA DIREKTUR KANTOR PUSAT DITJEN PERBENDAHARAAN; BAPAK/IBU/ SERTA HADIRIN SEKALIAN YANG SAYA HORMATI; ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH, SELAMAT SIANG DAN SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEMUA,

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan YME. Atas dilancarkannya pelaksanaan seminar kita dari pagi

hingga siang hari ini. Setelah dari pagi tadi kita membahas tema-tema penting untuk meningkatkan pengelolaan SDM Kementerian

Keuangan di masa yang akan datang.

Bapak/Ibu/serta hadirin sekalian yang saya hormati,

Pada kesempatan ini kita sedang melakukan transformasi yang berskala besar. Di Ditjen Anggaran dan Ditjen Perbendaharaan

segera akan menggunakan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN), Ditjen Pajak segera menyusul Project for

Indonesian Tax Administration Reform (PINTAR), Ditjen Bea dan Cukai bahkan sudah mendahului dengan Indonesia National Single

window (INSW). Hal serupa juga sedang dilakukan unit-unit eselon I yang lainnya di Kementerian Keuangan. Muaranya adalah

modernisasi layanan publik berbasis teknologi informasi. Untuk itu, tema seminar kita hari ini merupakan suatu antisipasi pengelolaan

SDM yang berorientasi ke masa depan.

Dari diskusi yang berkembang tadi, selayaknya kita tindak lanjuti dengan langkah-langkah strategis yang konkrit. Karena hal ini

sepertinya akan menjadi model layanan publik yang akan berkembang di masa yang akan datang.

                                                            8 Direktur Direktorat Transformasi Perbendaharaan, Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Page 50: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 49

     

 

Bapak/Ibu/ Serta Para Hadirin sekalian,

Sebagai bagian akhir dari rangkaian acara, perkenankan Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para

narasumber, para peserta, dan juga panitia penyelenggara. Sehingga acara ini dapat berjalan dengan baik dari awal sampai akhir.

Dan dengan ini Saya nyatakan Seminar Pengelolaan SDM dalam rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi

ditutup. Terima kasih.

WASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH,

SELAMAT SIANG DAN SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEMUA,

DIREKTUR TRANSFORMASI PERBENDAHARAAN

Page 51: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 50

     

 

PROFIL SINGKAT NARASUMBER

Sunarko, SH, MH, dilahirkan di Blora Jawa Timur pada tanggal 4 Mei 1954. Pendidikan terakhir yang

berhasil beliau raih ialah Program Magister Hukum. Pria yang sudah lama mengabdikan dirinya pada

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini memiliki suatu

keahlian/kompetensi khusus dalam bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur. Sampai

saat ini beliau masih aktif bekerja di Kementrian PAN dan RB dengan jabatan terakhir sebagai Asisten

Deputi Pengembangan SDM Aparatur. Beliau juga sering diundang sebagai narasumber tentang

pengembangan Sumber Daya Manusia di beberapa Kementrian / Lembaga

Drs. Juni Hastoto, M.A., dilahirkan di Cimahi Utara Jawa Barat pada tanggal 26 Juni 1953. Lulus dari

Sekolah Menengah Atas Katolik St. Albertus pada tahun 1972 yang kemudian melanjutkan

pendidikannya di Universitas Brawijaya Malang. Gelar Sarjana Muda Ekonomi Perusahaan berhasil beliau

raih pada tahun 1976. Pendidikan terakhir beliau ialah Master of Arts Economic yang diperoleh dari

University of Colorado pada tahun 1990. Pria yang memulai karier sebagai PNS pada tahun 1981 ini

sudah mengabdikan dirinya lebih dari 30 Tahun di Kementerian Keuangan sehingga sudah sepantasnya

beliau menerima penghargaan Satya Lancana Karya Satya XXX Tahun. Sampai saat ini beliau masih

aktif sebagai PNS di lingkungan Kementerian Keuangan dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Biro

Sumber Daya Manusia Sekretariat Jenderal.

Page 52: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 51

     

 

Drs. Yuli Setiono, M.Si, dilahirkan di Jakarta pada tanggal 25 Juli 1967. Pendidikan terakhir yang berhasil

beliau raih ialah Master Program Pasca Sarjana di Universitas Indonesia pada tahun 2003. Pria yang

sampai saat ini aktif bekerja sebagai konsultan di beberapa institusi memiliki beberapa keahlian khusus di

bidang Manajemen SDM, Organisasi dan Strategic Management. Ia juga aktif sebagai Instruktur dan staf

pengajar untuk bidang Manajemen Sumber Daya Manusia dan Organisasi pada Lembaga Manajemen

FEUI, Sekolah Tinggi Manajemen Risiko dan Asuransi (STIMRA), dan SELAPA POLRI. Selain itu aktif

mengajar, ia juga menjadi editor pada buku ”Marketing Public Relation; Upaya Memenangkan

Persaingan Melalui Pemasaran Yang Komunikatif” dan “Stratregi Pembiayaan dan Regouping Menuju

Sinergi BUMN”.

Dipl.Industrie-Designer. Osriman Oesman, MM, dilahirkan di Pariaman Sumatera Barat pada tanggal 6

Juni 1948. Lulus dari Sekolah Menengah Atas Kanisius pada tahun 1966 yang kemudian melanjutkan

pendidikannya di Universitas Indonesia Depok. Gelar Sarjana berhasil beliau raih pada tahun 1969 di

bidang Arsiktektur. Beliau juga berhasil menyandang gelar Dipl.Industrie-Designer dari HBK di

Braunschweig Jerman pada tahun 1977. Pendidikan terakhir yang beliau selesaikan ialah pada bidang

International Management di Universitas Indonesia pada tahun 1997. Pria yang pernah mengabdikan

dirinya pada PT. Pindad dan PT. Siemens Indonesia memiliki beberapa keahlian khusus di bidang

Strategic Management, Strategic Human Resources Management, Change Management, dan

Transformational Leadership.

Page 53: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 52

     

 

DAFTAR UNDANGAN PESERTA

SEMINAR PENGELOLAAN SDM

DALAM RANGKA MODERNISASI LAYANAN PUBLIK BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI JAKARTA, 14 Juni 2012

No Jabatan

1 Direktur Transformasi Perbendaharaan

2 Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan

3 Direktur Sistem Perbendaharaan

4 Direktur Pelaksanaan Anggaran

5 Direktur Pengelolaan Kas Negara

6 Direktur SMI

7 Direktur PPK BLU

8 Direktur APK

9 Kepala Biro SDM, Setjen Kemenkeu

10 Kepala Biro Organta, Setjen Kemenkeu

Page 54: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 53

     

 

11 Tenaga Pengkaji Bidang Sumber Daya Aparatur, Setjen Kemenkeu

12 Tenaga Pengkaji Bidang Bidang Perbendaharaan, Setditjen Perbendaharaan

13 Kasubdit Transformasi Proses Bisnis Internal dan Organisasi, Dit.TP

14 Kabag Organisasi dan Tata Laksana Ditjen Anggaran

15 Kabag Kepegawaian Ditjen Anggaran

16 Kabag Organisasi dan Tata Laksana ,Ditjen Kekayaan Negara

17 Kabag Kepegawaian, Ditjen Kekayaan Negara

18 Kabag Perencanaan dan Organisasi, Ditjen Perimbangan Keuangan

19 Kabag Kepegawaian ,Ditjen Perimbangan Keuangan

20 Kabag Organisasi dan Tata Laksana, Ditjen Pengelolaan Utang

21 Kabag Kepegawaian Ditjen Pengelolaan Utang

22 Kabag Organisasi dan Tata Laksana Ditjen Pajak

23 Kabag Kepegawaian Ditjen Pajak

24 Kabag Organisasi dan Tata Laksana Ditjen Bea dan Cukai

Page 55: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 54

     

 

25 Kabag Kepegawaian Ditjen Bea dan Cukai

26 Kabag Perencanaan dan Organisasi Bapepam-LK

27 Kabag Kepegawaian Bapepam-LK

28 Kabag Organisasi dan Kepegawaian BKF

29 Kabag Organisasi dan Tata Laksana, Setditjen Perbendaharaan

30 Kabag Administrasi Kepegawaian, Setditjen Perbendaharaan

31 Kabag Pengembangan Pegawai, Setditjen Perbendaharaan

32 Kasubdit Data dan Bimbingan Teknis, Dit.PA, Ditjen Perbendaharaan

33 Kasubdit Perencanaan dan Pengendalian Kas , Dit.PKN , Ditjen Perbendaharaan

34 Kasubdit Verifikasi, Setelmen, Akuntansi dan Pelaporan, Dit SMI Ditjen Perbendaharaan

35 Kepala Subdirektorat Peraturan dan Standarisasi Teknis BLU, Dit.PPK BLU , Ditjen Perbendaharaan

36 Kasubdit Standar Akuntansi Pemerintah, Dit.APK , Ditjen Perbendaharaan

37 Kasubdit Pengembangan Profesi dan Program Pensiun , Dit.SP, Ditjen Perbendaharaan

38 Kasubdit Dukungan Transformasi Perbendaharaan, Dit.TP, Ditjen Perbendaharaan

Page 56: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 55

     

 

39 Kepala Bagian Umum Kanwil Ditjen PBN Prov DKI Jakarta

40 Kasi Transformasi Proses Bisnis Internal III, Dit.Transformasi Perbendaharaan

41 Kasi Transformasi SDM , Dit.Transformasi Perbendaharaan

42 Kasubbag Organisasi , OTL Ditjen Perbendaharaan

43 Kasubbag Tata Laksana, OTL Ditjen Perbendaharaan

44 Kasubbag Pengembangan Kinerja dan Laporan, OTL Ditjen Perbendaharaan

45 Kasubbag Evaluasi Hasil Pemeriksaan dan Kinerja, OTL Ditjen Perbendaharaan

46 Kasubbag Analisis Kompetensi dan Kinerja Pegawai, Bagian Administrasi Kepegawaian ,Setditjen Perbendaharaan

47 Kasubbag Mutasi Kepegawaian, Bagian Administrasi Kepegawaian Sekretariat Ditjen Perbendaharaan

48 Kasubbag Penegakan Disiplin dan Pemberhentian Pegawai, Bagian Administrasi Kepegawaian Ditjen Perbendaharaan

49 Kasubbag Tata Usaha Kepegawaiaan, Bagian Administrasi Kepegawaian, Ditjen Perbendaharaan

50 Kasubbag Pengembangan Kompetensi, Bagian Pengembangan Pegawai Ditjen Perbendaharaan

51 Kasubbag Pengelolaan Program Pendidikan dan Pemberhentian, Bagian Pengembangan Pegawai Ditjen Perbendaharaan

Page 57: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 56

     

 

52 Kasubbag Pengelolaan Basis Data dan Sarana Pengembangan, Bagian Pengembangan Pegawai DJPBN

53 Kasubag Umum KPPN Jakarta I

54 Kasubag Umum KPPN Jakarta II

55 Kasubag Umum KPPN Jakarta III

56 Kasubag Umum KPPN Jakarta IV

57 Kasubag Umum KPPN Jakarta V

58 Kasubag Umum KPPN Jakarta VI

59 Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

60 Kepala Subbagian Organisasi, Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

61 Kepala Subbagian Tata Laksana, Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

62 Kepala Bagian Kepegawaian, Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

63 Kepala Subbagian Pengembangan Pegawai, Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

64 Kepala Subbagian Administrasi Jabatan Fungsional, Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

65 Kepala Subbagian Umum Kepegawaian, Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

Page 58: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 57

     

 

Materi Sesi I ( Sunarko )

Page 59: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 58

     

 

Page 60: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 59

     

 

Materi Sesi I ( Juni Hastoto )

Page 61: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 60

     

 

Page 62: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 61

     

 

Materi II ( Juli Setiono )

Page 63: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 62

     

 

Page 64: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 63

     

 

Materi Sesi II ( Osriman Oesman )

Page 65: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 64

     

 

Page 66: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 65

     

 

Daftar Panitia SEMINAR

PENGELOLAAN SDM DALAM RANGKA MODERNISASI LAYANAN PUBLIK BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

JAKARTA, 14 Juni 2012

No Nama Kedudukan

Unit Asal

1 Syafriadi

Penanggung Jawab Direktorat. Transformasi Perbendaharaan

2 Iwan Teguh Setiawan

Ketua I Direktorat. Transformasi Perbendaharaan

3 Tonny Wahyu Poernomo Wakil Ketua I

Sekretariat Direktorat Jenderal Perbendaharaan

4 Giri Susilo Wakil Ketua II

Sekretariat Direktorat Jenderal Perbendaharaan

5 Ira Meilani Alwi

Sekretaris Direktorat Transformasi Perbendaharaan

6 Rianto Hadi Jatmiko

Koordiantor Sekretariat

Direktorat Transformasi Perbendaharaan

Page 67: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 66

     

 

7 Anang Arief Indriyanto

Anggota Sekretariat Direktorat Transformasi Perbendaharaan

8 Yogi Bekti Swasana

Anggota Sekretariat Direktorat Transformasi Perbendaharaan

9 Soepriyanto

Anggota Sekretariat Direktorat Transformasi Perbendaharaan

10 Aditya Nugraha

Koordinator Seksi Keuangan

Direktorat Transformasi Perbendaharaan

11 Dwi Sadana

Anggota Seksi Keuangan

Direktorat Transformasi Perbendaharaan

12 Priyanto Anggota Seksi Keuangan

Direktorat Transformasi Perbendaharaan

13 Teguh Dwi P

Anggota Seksi Keuangan Direktorat Transformasi Perbendaharaan

14

Laurentius Ade

Koordinator Seksi Perlengkapan

Direktorat Transformasi Perbendaharaan

15

Fitriandy

Anggota Seksi Perlengkapan

Direktorat Transformasi Perbendaharaan

16 Eko Saputro

Anggota Seksi Perlengkapan

Direktorat Transformasi Perbendaharaan

Page 68: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 67

     

 

17 Daryono

Anggota Seksi Perlengkapan

Direktorat Transformasi Perbendaharaan

18 Fajar Wahyu Dani

Anggota Seksi Perlengkapan Direktorat Transformasi Perbendaharaan

19 Atik Purnomo

Anggota Seksi Perlengkapan Direktorat Transformasi Perbendaharaan

20 Suyono Anggota Seksi Perlengkapan

Sekretariat Direktorat Jenderal Perbendaharaan

21 Agus Rosidi

Koordinator Seksi Acara

Direktorat Transformasi Perbendaharaan

22 Bambang Wisnu Nugroho Anggota Seksi Acara

Sekretariat Direktorat Jenderal Perbendaharaan

23 Agung Khoirul Anam Anggota Seksi Acara

Direktorat Transformasi Perbendaharaan

24 Tino Adi Anggota Seksi Acara

Sekretariat Direktorat Jenderal Perbendaharaan

25 Indra Wijayanto Anggota Seksi Acara Sekretariat Direktorat Jenderal Perbendaharaan

26 Faridawati Koordinator Seksi Konsumsi

Direktorat Transformasi Perbendaharaan

Page 69: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 68

     

 

27

Lintri Febriyani

Anggota Seksi Konsumsi

Direktorat Transformasi Perbendaharaan

28 Sapta Marannu

Anggota Seksi Konsumsi

Direktorat Transformasi Perbendaharaan

Page 70: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 69

     

 

Susunan Acara SEMINAR

PENGELOLAAN SDM DALAM RANGKA MODERNISASI LAYANAN PUBLIK BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

JAKARTA, 14 Juni 2012

WAKTU KEGIATAN Petugas PEMBICARA

07.30 – 09.00 1 PersiapanPembukaan Panitia Panitia 08.30 – 09.00 2 Pembukaan

Sambutan Panitia Dirjen DJPBN Sesi I

09.00 – 09.30 3 KebijakanPemenuhan PNS dalam rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis TI

Moderator I Sunarko,SH,MH Asisten Deputi SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

09.30 –10.00 4 Pengelolaan SDM Kemenkeu Dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis TI

Moderator I Yuni Hastoto Kepala Biro SDM Setjen Kemenkeu

10.00 -10.30 5 Diskusi Materi I dan II Moderator I Panitia Sesi II

10.30 – 11.00 7 Konsepsi Pengelolaan SDM Dalam Rangka Penerapan Layanan Publik berbasis Teknologi Informasi. Fokus : Penggunaan FTE,RACI dan Headcount Analysis

Moderator II Yuli Setiono,MSi Universitas Indonesia

Page 71: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 70

     

 

11.00 – 11.30 8 Penerapan Penggunaan FTE,RACI dan Head Count Analysis dalam pengeloaan SDM .

Moderator II Dipl. Industrie-Designer. Osriman Oesman, MM, Praktisi Man Power Plan

11.30 – 12.00 9 Diskusi Materi III dan IV Moderator II Panitia 12.00 – 12.30 10 Penutup Panitia Panitia

Page 72: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 71

     

 

Foto Pelaksanaan Seminar

Bapak Syafriadi menyampaikan sambutan panitia

Bapak Tata Suntara menyampaikan key-note Seminar

Page 73: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 72

     

 

Bapak Ludiro sebagai moderator Sesi 1

Moderator dan Narasumber Sesi 1

Page 74: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 73

     

 

Bapak Sunarko, Asisten Deputi SDM Aparatur Kemenpan, sebagai Narasumber I

Bapak Juni Hastoto, Kepala Biro SDM Sekretariat Jenderal Kemenkeu, sebagai Narasumber II

Page 75: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 74

     

 

Bapak Syafriadi sebagai Moderator Sesi II

Moderator dan Narasumber III

Page 76: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 75

     

 

Bapak Yuli Setiono, Akademisi Universitas Indonesia, sebagai Narasumber III

Osriman Oesman, Praktisi Manajemen SDM sebagai Narasumber IV

Page 77: prosiding digandakan sampul tebal - span.depkeu.go.id digandakan... · satu proses yang diperlukan untuk dapat menjadi organisasi dengan orientasi layanan publik adalah pengelolaan

 

 

Prosiding Seminar

Pengelolaan SDM dalam Rangka Modernisasi Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi 76

     

 

Paruli Lubis, Direktur Direktorat Transformasi Perbendaharaan menutup acara seminar

Para peserta dan tamu undangan seminar