94
PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITAR LOKASI OBJEK WISATA TALANG INDAH DAN BUKIT PANGONAN DESA PAJARESUK KECAMATAN PRINGSEWU KABUPATEN PRINGSEWU (Tesis) Oleh Nungky Kurnia Putri PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN IPS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

  • Upload
    others

  • View
    50

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

DI SEKITAR LOKASI OBJEK WISATA TALANG INDAH DAN BUKIT

PANGONAN DESA PAJARESUK KECAMATAN PRINGSEWU

KABUPATEN PRINGSEWU

(Tesis)

Oleh

Nungky Kurnia Putri

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN IPS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

DI SEKITAR LOKASI OBJEK WISATA TALANG INDAH DAN BUKIT

PANGONAN DESA PAJARESUK KECAMATAN PRINGSEWU

KABUPATEN PRINGSEWU

Oleh

Nungky Kurnia Putri

Tesis

Sebagai Salah Satu Untuk Mencapai Gelar

MAGISTER PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Magister Pendidikan IPS

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN IPS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 3: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

PROCESS OF SOCIAL STRUCTURE-ECOMOMIC CHANGE OF

COMMUNITY IN AROUND THE LOCATION OBJEK WISATA TALANG

INDAH DAN BUKIT PANGONAN VILLAGE PAJARESUK DISTRICT

PRINGSEWU

By

Nungky Kurnia Putri

Abstarct

The existence of Objek Wisata Talang Indah and Bukit Pangonan located in

Pajaresuk village caused a change in the social structure and economy of the

local community. This study aims to describe how the process of social structure-

economic changes in the location of Objek Wisata Talang Indah and Bukit

Pangonan. The research approach used in this research is qualitative approach.

The method in this research is expalanation method. Subject in this research is

pajaresuk village society thatb dabbled in Talang Indah dan Bukit Pangonan

tourism object sector. Data collection technique in this research is triangulation

that is researcher use participative observation, depth interview and

documentation. Test data validity in this research is done with stages of data

credibility, transferability, dependability and konfirmationbility. Data analysis

techniques in this study using descriptive qualitative data analysis of interactive

models Miles and Hubberman. The result of this research indicate that the

process of change of socio-economic structure in Pajaresuk community after the

establishment of Objek Wisata Talang Indah and Bukit Pangonan, it can be seen

by the change in social structure in the change in thesocial structure of agrarian

society proceed to industrial society. Thus affecting economic change is seen with

the change of economic orientation of society caused by the emergence of new

livelihoods in the tourism sector, before the community works only rely on the

agricultural sector, is currently starting to establish businesses in the tourism

sector.

Keywords: Social Structure-Ecomomic Change, Society, Tourist Attraction

Page 4: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

DI SEKITAR LOKASI OBJEK WISATA TALANG INDAH DAN BUKIT

PANGONAN DESA PAJARESUK KECAMATAN PRINGSEWU

KABUPATEN PRINGSEWU

Oleh

Nungky Kurnia Putri

Abstrak

Keberadaan objek wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan yang terletak di Desa

Pajaresuk menimbulkan adanya perubahan pada struktur sosial dan ekonomi

masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses

perubahan struktur sosial ekonomi masyarakat di lokasi Objek Wisata Talang

Indah dan Bukit Pangonan. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode pada penelitian ini adalah

metode ekspalanasi. Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa

Pajaresuk yang berkecimpung di sektor objek wisata Talang Indah dan Bukit

Pangonan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah triangulasi yaitu

peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam dan

dokumentasi. Uji keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tahapan

kredibilitas data, transferabilitas, dependabilitas dan konfirmabilitas. Teknik

analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif deskriptif

model interaktif Miles and Hubberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

setelah berdirinya objek wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan, hal tersebut

terlihat dengan adanya perubahan dalam segi struktur sosial yaitu perubahan

struktur masyarakat agraris berproses menuju masyarakat industri. Sehingga

berpengaruh terhadap perubahan dalam segi ekonomi terlihat dengan adanya

perubahan orientasi ekonomi masyarakat yang disebabkan oleh munculnya mata

pencaharian baru dalam sektor pariwisata, sebelumnya masyarakat bekerja hanya

mengandalkan sektor pertanian, saat ini mulai mendirikan usaha-usaha dalam

sektor pariwisata.

Kata Kunci :Perubahan Struktur Sosia Ekonomi, Masyarakat, Objek Wisata

Page 5: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk
Page 6: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk
Page 7: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk
Page 8: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

MOTO

“Barangsiapa bertawakkal pada Allah, maka Allah akan memberikan kecukupan

padanya dan sesungguhnya Allah lah yang akan melaksanakan urusan yang

dikehendaki – Nya”

(QS. Ath – Thalaq: 3)

“Seseorang yang optimis akan melihat adanya kesempatan dalam setiap

malapetaka, sedangkan orang yang pesimis melihat malapetaka dalam setiap

kesempatan”

(Nabi Muhammad SAW)

“Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu

kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat”

(Winston Chunchill)

“Education is a powerful weapon, we can use to change the world”

(Nelson Mandela)

“The best pleasure in life is doing what people say you cannot do”

(Nungky Kurnia Putri)

Page 9: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

Tesis ini khusus saya persembahkan untuk

Almarhum Bapakku Hi. Nangtjik Husin dan Mamakku Hj. Amiliah

Page 10: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Nungky Kurnia Putri dilahirkan di

Tambahrejo pada tanggal 29 Mei 1994, merupakan anak

bungsu dari lima bersaudara pasangan Bapak Hi. Nangtjik

Husin (Almarhum) dan Ibu Hj. Amiliah.

Penulis menyelesaikan pendidikan TK Aisyah Bustanul Atfal 3 Tambahsari dan

selesai tahun 2000, lalu melanjutkan di Sekolah Dasar di SD Negeri 2 Tambahrejo

dan selesai tahun 2006, lalu melanjutkan di Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Negeri 1 Gadingrejo dan selesai tahun 2009, lalu melanjutkan Sekolah Menengah

Atas (SMA) Negeri 1 Gadingrejo Jurusan IPS dan lulus pada tahun 2012.

Kemudian pada tahun 2012, penulis melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi

yaitu di Universitas Lampung dan masuk program studi Pendidikan Ekonomi

kemudian lulus pada tahun 2016 dengan menyandang gelar Sarjana Pendidikan.

Pada tahun 2016, penulis diterima sebagai mahasiswa di Universitas Lampung

pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) pada Jurusan Pendidikan

IPS, Program Studi Magister Pendidikan IPS.

Sebagai salah satu mata kuliah wajib, penulis pernah mengikuti Kuliah Kerja

Lapangan (KKL) ke Malaysia, Singapura dan Batam pada tahun 2017.

Page 11: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

SANWACANA

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Tesis

dengan judul “Proses Perubahan Struktur Sosial Ekonomi Masyarakat di Lokasi

Objek Wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan Desa Pajaresuk Kecamatan

Pringsewu Kabupaten Pringsewu” adalah salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Magister Pendidikan IPS Jurusan

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Falkutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung. Penulis menyadari sepenuhya bahwa penulisan tesis ini

tidak lepas dari bantuan, bimbingan, motivasi, saran dan kritik yang telah

diberikan oleh semua pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih seluruhnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P, selaku Rektor Universitas

Lampung.

2. Bapak Prof. Mustofa, M.A., Ph.D., selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Lampung.

3. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Dr. Sunyono, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan

Kerjasama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd., selaku Wakil Dekan Bidang Umum, Keuangan

dan Kepegawaian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung.

6. Bapak Dr. Riswanti Rini, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan

dan Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

7. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Lampung.

Page 12: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

8. Ibu Dr. Trisnaningsih, M.Si., selaku Ketua Program Studi Magiter Pendidikan

IPS Universitas Lampung dan selaku Pembimbing II yang telah dengan sabar

membimbing dan banyak memberikan ilmunya kepada penulis.

9. Bapak Prof. Dr. Sudjarwo, M.S., selaku Pembimbing I yang telah

membimbing serta memotivasi penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

10. Bapak Dr. Pargito, M.Pd.,selaku Penguji I yang telah membimbing serta

memotivasi penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

11. Ibu Dr. Pujiati, M.Pd., selaku Penguji II yang telah memberikan kritik dan

sarannya yang sangat bermanfaat dalam penyempurnaan tesis ini.

12. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Pengampu Pada Program Studi Magister

Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung.

13. Ketua Kepengurusan Objek Wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan.

14. Bapak Kepala Desa Pajaresuk, Kecamatan Pringswu, Kabupaten Pringsewu.

15. Masyarakat Desa Pajaresuk.

16. Almarhum bapak Hi. Nagcik Husin yang sangat saya cintai serta mamak Hj.

Amiliah yang selalu mendukung setiap langkahku serta doa yang tak pernah

henti dihaturkan disetiap sujudmu, serta kakak-kakakku mas Rafiq, mas Aan,

mas Roy dan mas Hendra tersayang;

17. Calon suamiku Arizal Darmawan, S.T.P., yang selalu memberikan dukungan

tiada hentinya.

18. Keluarga besar Anang Uning dan Ahmad Abror yang selalu mendoakanku,

kakek, nenek, uyut, om, paman, bibi, juga semua kakak dan adik sepupuku

tersayang;

19. Adik sepupuku Rere dan Nada yang selalu memberi support yang luar biasa

kepadaku;

20. Sahabat dunia akhiratku Desi, Ayu, Arum, dan Gustin yang selalu memotivasi

dan menginspirasi di dalam kehidupanku;

21. Teman-teman seperjuangan Magister Pendidikan IPS angkatan 2016.

22. Para Pendidik yang turut membantu kesuksessan saya. Terimakasih banyak;

23. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan di atas kertas ini namun

penulis berterimakasih atas semuanya;

Page 13: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu

kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima denga tangan

terbuka dan ucapan terimakasih. Namun demikian, penulis berharap semoga

tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umunya dan penulis pada

khususnya.

Bandar Lampung, 25 Januari 2019

Penulis

Nungky Kurnia Putri

Page 14: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 13

1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................... 14

1.4. Fokus Kajian ................................................................................. 14

1.5. Manfaat Penelitian ........................................................................ 14

1.5.1. Manfaat Teoritis ................................................................. 14

1.5.2. Manfaat Praktis .................................................................. 15

1.6. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 15

II. TINJAUAN PUSTAKA, PENELITIAN YANG RELEVAN DAN

KERANGKA PIKIR ........................................................................ 17

2.1. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 17

2.1.1. Teori Struktur Sosial .......................................................... 17

2.1.1.1. Definisi Struktur Sosial ......................................... 19

2.1.2. Perubahan Sosial ................................................................ 29

2.1.3. Teori Struktur Sosial Ekonomi .......................................... 38

2.1.4. Pengertian Masyarakat ....................................................... 41

2.1.5. Desa .................................................................................... 43

2.1.6. Pariwisata ........................................................................... 45

2.1.7. Objek Wisata ...................................................................... 48

2.2. Penelitian yang Relevan ................................................................ 51

2.3. Kerangka Pikir .............................................................................. 57

III. METODE PENELITIAN ................................................................. 60

3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................................... 60

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 61

3.3. Subjek Penelitian .......................................................................... 61

3.4. Objek Penelitian ............................................................................ 63

Page 15: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

3.5. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 64

3.6. Pengecekan Keabsahan Temuan ................................................... 65

3.7. Teknik Analisis Data ..................................................................... 66

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 69

4.1. Langkah-langkah Penelitian Studi Kasus ..................................... 69

4.2. Sejarah Berdirinya Desa Pajaresuk ............................................... 74

4.3. Geografis Wilayah Desa Pajaresuk ............................................... 74

4.4. Talang Indah dan Bukit Pangonan ................................................ 80

4.5. Riwayat Kasus .............................................................................. 82

4.6. Hasil dan Pembahasan .................................................................. 83

4.6.1. Deskripsi dan Pembahasan Temuan Penelitian .................. 83

A. Struktur Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Pajaresuk

Sebelum Talang Indah dan Bukit Ditetapkan

Sebagai Objek Wisata .................................................... 84

1. Segi Ekonomi ........................................................... 84

2. Segi Sosial ............................................................... 92

B. Struktur Sosial Ekonomi Masyarakat

Desa Pajaresuk Setelah Talang Indah dan

Bukit Pangonan Ditetapkan

Sebagai Objek Wisata ....................................................... 97

1. Segi Ekonomi .............................................................. 97

2. Segi Sosial .................................................................. 106

4.7. Temuan-temuan Pokok di Lapangan .............................................. 114

V. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 116

5.1. Kesimpulan ................................................................................... 116

5.2. Saran ............................................................................................. 116

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1. Aspek Ekonomi Bidang Pekerjaan Sebelum Objek

Wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan ditetapkan

sebagai Objek Wsiata ....................................................................... 7

3.1. Informan dalam penelitian proses perubahan struktur sosial

ekonomi masyarakat di lokasi objek wisata Talang Indah dan

Bukit Pangonan Desa Pajaresuk Kecamatan Pringsewu

Kabupaten Pringsewu ....................................................................... 62

4.1. Jumlah Penduduk Berdarakan Jenis Kelamin Tahun 2017 .............. 76

4.2. Jumlah Penduduk Menurut Agama Tahun 2017 .............................. 77

4.3. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2017........... 78

4.4. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Tahun 2017 ............. 79

4.5. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Tahun

2014 Sebelum Talang Indah dan Bukit Pangonan

ditetapkan Sebagai Obejek Wisata ................................................... 85

4.6. Sampel Data Pendapatan Masyarakat Desa Pajaresuk

Yang Bekerja Sebagai Petani Sebelum Talang Indah

dan Bukit Pangonan ditetapkan Sebagai Objek Wisata .................. 88

4.7. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat

Pendidikan Tahun 2014 Sebelum Talang Indah

dan Bukit Pangonan ditetapkan

Sebagai Obejek Wisata ................................................................... 90

4.8. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Setelah Talang Indah dan Bukit Pangonan

ditetapkan Sebagai Objek Wisata ................................................... 99

4.9. Sampel Data Pekerjaan Masyarakat Desa Pajaresuk Sebelum dan

Sesudah Talang Indah dan Bukit Pangonan ditetapkan Sebagai Objek

Wisata .............................................................................................. 100

4.10. Sampel Data Tingkat Pendapatan Masyarakat Desa Pajaresuk Sebelum

dan Sesudah Talang Indah dan Bukit Pangonan ditetapkan Sebagai Objek

Wisata ............................................................................................. 101

Page 17: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Kerangka Pikir Proses Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat

di Sekitar Lokasi Objek Wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan

Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu ....................... 59

3.1. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 65 3.2. Model Pendekatan Miles and Hubberman ............................. 66

4.1. Diagram pengalokasian lahan di Desa Pajaresuk .................. 84

Page 18: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data Informan dalam Penelitian Proses Perubahan Struktur

Sosial Ekonomi Masyarakat di Sekitar Lokasi Objek Wisata

Talang Indah dan Bukit Pangonan Desa Pajaresuk

Kecamatan Pringsewu Kabupaten Peringsewu ......................... 124

2. Pedoman Observasi ................................................................... 129

3. Pedoman Wawancara ................................................................. 130

4. Hasil Observasi .......................................................................... 132

5. Koding dalam Transkip Wawancara ......................................... 139

6. Hasil Wawancara ....................................................................... 141

7. Sampel Data Pekerjaan dan Pendapatan Masyarakat

Desa Pajaresuk Sebelum dan Sesudah Talang Indah dan

Bukit Pangonan ditetapkan sebagai Objek Wisata .................... 168

8. Peta Wilayah Desa Pajaresuk Kecamatan Pringsewu

Kabupaten Pringsewu ................................................................ 170

9. Foto-foto Dokumentasi .............................................................. 171

Surat Izin Penelitian untuk Kelurahan Desa Pajaresuk

Surat Balasan Penelitian dari Kelurahan Desa Pajaresuk

Surat Izin Penelitian untuk Ketua Kepengurusan Objek Wisata

Surat Balasan dari Ketua Kepengurusan Objek Wisata

Page 19: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Bangsa Indonesia tidak hanya dikaruniai tanah air yang memiliki keindahan

alam yang melimpah, tetapi juga keindahan alam yang mempunyai daya

tarik sangat mengagumkan. Keadaan alam, flora, fauna, peninggalan

purbakala, peninggalan sejarah, seni dan budaya yang dimiliki bangsa

Indonesia merupakan sumber daya dan modal yang besar artinya bagi usaha

penanganan dan peningkatan kepariwisataan. Misalnya saja, Candi

Borobudur yang ada di Yogyakarta di mana objek pariwisata ini merupakan

salah satu objek peninggalan sejarah Dinasti Sailendra yang membangun

peninggalan Budha terbesar di dunia antara 780-840 Masehi. Dinasti

Sailendra merupakan dinasti yang berkuasa pada masa itu. Peninggalan ini

dibangun sebagai tempat pemujaan Budha dan tempat ziarah. Tempat ini

berisi petunjuk agar manusia menjauhkan diri dari nafsu dunia dan menuju

pencerahan dan kebijaksanaan menurut Buddha. Peninggalan ini ditemukan

oleh Pasukan Inggris pada tahun 1814 dibawah pimpinan Sir Thomas

Stanford Raffles. Area candi berhasil dibersihkan seluruhnya pada tahun

1835. (borobudurpark.com, 2017).

Page 20: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

2

Indonesia juga memiliki pariwisata alam yang sungguh mengagumkan dan

diakui keindahannya oleh negara lain, contohnya saja pantai-pantai yang

ada di Pulau Dewata Bali. Salah satu pantai yang sangat terkenal adalah

Pandawa Beach, Pandawa Beach “Hiden Beach” di balik tebing kapur

berukir besar yang mengungkap pemandangan Samudera Hindia yang luas,

Pandawa Beach pernah juga dijuluki sebagai “Secret Beach” dan dibuka

secara resmi pada tahun 2012, yang semakin populer di antara pengunjung

lokal dan pengunjung Internasional (bali-indonesia.com, 2017). Salah satu

bukti nyata lagi bahwa keadaan flora maupun fauna Indonesia modal besar

dalam peningkatan kepariwisataan. Contoh wisata flora dan fauna di

Indonesia adalah surga bawah laut Raja Ampat yang terletak di Papua Barat

merupakan wisata bawah laut yang menawarkan keindahan flora dan

faunanya. Warna-warni terumbu karang yang ada di perairan Raja Ampat

terpancar begitu indah dan banyaknya jenis ikan yang menari indah

berdampingan dengan tumbuhan-tumbuhan yang ada di dalam laut

(indonesiakaya.com). Istilah pariwisata berhubungan erat dengan pengertian

perjalanan wisata, yaitu sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara

seseorang diluar tempat tinggalnya karena suatu alasan bukan untuk

melakukan kegiatan yang menghasilkan upah (Suwantoro, 2004: 3).

Provinsi Lampung terletak di bagian ujung tenggara Pulau Sumatera. Letak

astronomis provinsi Lampung pada posisi 103p 40'-105p 50'BT dan 6p 45'-

3p 45'LS, secara administratif wilayah ini berbatasan dengan Provinsi

Sumatera Selatan dan Bengkulu di sebelah utara, Selat Sunda di sebelah

Page 21: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

3

selatan, Laut Jawa di sebelah timur dan Samudera Indonesia di sebelah barat

(Asyik dan Trisnaningsih, 2015: 2). Provinsi Lampung terkenal akan

pariwisatanya yang sangat mengagumkam serta banyak objek wisata yang

masih tumbuh dan berkembang secara alami. Di Pesisir Barat potensi wisata

yang berpeluang dikembangkan misalnya, pesona wisata bahari karena di

wilayah Krui dan sekitarnya ada pantai landai dengan ombak yang pantas

untuk dijadikan olahraga layar dan ski air. Sehingga baru-baru ini banyak

wisatawan mancanegara melancong ke Lampung Barat untuk merasakan

dahsyatnya ombak Pesisir Barat.

Selain itu, objek wisata lain di Provinsi Lampung ada pula pesona wisata

Gunung Krakatau di Selat Sunda dan Pantai Merak Belantung (Lampung

Selatan), Pantai Pasir Putih di Panjang (Bandar Lampung), Situs Purbakala

di Jabung dan Pusat Latihan Gajah (LPG) Way Kambas (Lampung Timur),

Dam Way Rarem di Bukit Kemuning (Lampung Utara) dan banyak lagi

objek wisata menarik yang lokasinya tersebar di wilayah Lampung

(pesonawisataindonesia.com, 2015). Salah satu Kabupaten di Lampung

yaitu Pringsewu merupakan wilayah yang memiliki potensi daya tarik dalam

hal pariwisata. Eksotika alam serta peninggalan sejarah yang masih kental

dan meninggalkan jejak, menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat

global. Di Pringsewu telah banyak ditemukan tempat yang memiliki potensi

untuk dapat dinikmati keindahan alam serta peninggalan sejarahnya. Salah

satunya yaitu Talang Indah dan Bukit Pangonan yang saat ini santer

Page 22: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

4

dibicarakan masyarakat luas sekaligus menjadi rekomendasi destinasi wisata

yang menarik bagi wisatawan.

Talang Indah dan Bukit Pangonan terletak di Jl. Raya Danau, Pajaresuk,

Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu. Talang Indah dan Bukit

Pangonan merupakan objek wisata yang mengkolaborasikan antara wisata

sejarah peninggalan jajahan Belanda dan wisata alam berupa perbukitan dan

pemandangan persawahan, hal ini karena sejarah Talang Indah sendiri

merupakan talang peninggalan Belanda sejak tahun 1928. Desain talang

dirancang oleh arsitek yang berasal dari Belanda dan yang mengerjakan

talang-talang tersebut adalah masyarakat asli pribumi. Sejak zaman

Belanda, talang-talang ini berfungsi untuk mengairi sawah diseluruh

Kecamatan Pringsewu (Sumarno, 2017).

Di Pajaresuk, sebenarnya terdapat 5 buah talang yang disebut Talang 1, 2, 3,

4 dan 5 namun talang yang paling indah panoramananya dan dijadikan

objek wisata yaitu Talang 1, selain itu untuk wisata alamnya yaitu objek

wisata Bukit Pangonan, bukit ini satu lokasi dengan Talang Indah (dokumen

resmi Dinas Pariwisata Kabupaten Pringsewu, 2017). Di Bukit Pangonan

menyajikan pemandangan alam Pringsewu yang luar biasa indah

(jelajahlampung.com, 2017). Hal ini sejalan dengan kondisi alam yang ada

di Desa Pajaresuk, yang pada dasarnya sudah menunjang untuk dijadikan

objek wisata. Sehingga, masyarakat memiliki inisiatif menjadikan lokasi

tersebut ditetapkan sebagai objek wsiata. Karena sebelumnya, lokasi

Page 23: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

5

tersebut sering dijadikan tempat untuk melakukan hal-hal yang tidak

senonoh oleh para muda-mudi.

Perkembangan era globalisasi saat ini mulai berpengaruh terhadap proses

sosial yang terjalin dalam kehidupan masyarakat. Hal menarik yang telah

diketahui bahwa kehadiran industri pariwisata di tengah kehidupan

masyarakat pedesaan membawa beberapa perubahan pada aspek kehidupan.

Untuk menggalakan pembangunan perekonomian dengan suatu

pertumbuhan berimbang kepariwisataan dapat diharapkan memegang

peranan yang menentukan dan dijadikan sebagai katalisator untuk

mengembangkan pembangunan sektor-sektor lain secara bertahap (Spillane,

1982: 54). Pengembangan pariwisata dapat merangsang tumbuhnya usaha-

usaha ekonomi tertentu yang saling merangkai dan menunjang.

Objek Wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan berada di satu tempat,

dimana objek wisata tersebut dikelola oleh masyarakat sekitar lokasi objek

wisata yang terbentuk dalam kepengurusan Objek Wisata Talang Indah dan

Bukit Pangonan dan pemerintahan daerah Pringsewu. Di objek wisata ini,

terdapat banyaknya wahana permainan diantaranya wahana permainan

flying fox, perahu dayung, taman bermain untuk anak-anak, wahana bermain

komedi putar dan wahana bermain kora-kora. Selain wahana bermain yang

disebutkan sebelumnya, ada juga fasilitas spot foto menarik yang dibuka

oleh warga sekitar di lokasi Objek Wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan

dengan membayar Rp 3.000 untuk sekali foto (Sumarno, 2017).

Page 24: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

6

Hasil wawancara penelitian dengan Bapak Sumarno (2017) kepengurusan

Objek Wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan memberikan fasilitas

istimewa untuk pengunjung yang memiliki kelainan fisik, dimana mereka

yang menyandang kelainan fisik dapat berfoto di spot foto manapun dengan

gratis. Objek Wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan ditetapkan sebagai

objek wisata adalah pada tanggal 15 Desember 2015 yang diresmikan

langsung oleh Lurah Desa Pajaresuk yaitu Bpk. Witriyono (Sumarno, 2017).

Keindahan alam telah menjadi modal kuat untuk terus mengembangkan

objek wisata tersebut, maka beberapa kelompok masyarakat mulai

memperhitungkan peluang dalam mengembangkan potensi masyarakat di

Desa Pajaresuk. Talang Indah dan Bukit Pangonan yang menjadi ikon

wisata di Kabupaten Pringsewu berpotensi menarik wisatawan telah

dimanfaatkan beberapa kelompok sadar wisata untuk memberikan lahan

pekerjaan dan meningkatkan taraf perekonomian masyarakat setempat.

Upaya yang sudah dilakukan oleh masyarakat telah terlihat seiring dengan

munculnya perubahan-perubahan dalam beberapa aspek kehidupan setelah

berkembangnya Objek Wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan.

Sebelum adanya penetapan sebagai objek wisata, masyarakat yang tinggal

di sekitar lokasi Objek Wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan menurut

bapak Sumarno (2017) sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani

bahkan ada juga yang menganggur. Namun kini, dengan adanya Objek

Page 25: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

7

Wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan terjadi perubahan dari segi

ekonomi khusunya bidang pekerjaan pada masyarakat Desa Pajaresuk.

Tabel 1.1. Aspek Ekonomi Bidang Pekerjaan Sebelum Objek Wisata

Talang Indah dan Bukit Pangonan ditetapkan Sebagai Objek

Wisata.

No. Nama Responden Pekerjaan

1. Bapak Abas Buruh

2. Ibu Napsiani Petani

3. Bayu Pengangguran

4. Ibu Nurhayati Ibu rumah tangga

5. Dika Pengangguran

6. Bapak Warsito Petani

7. Bapak Mustangin Pensiunan PNS

Sumber : Hasil Wawancara Pra Penelitian (Sumarno, 2017)

Berdasarkan tabel 1.1 bahwa telah terjadi perubahan dalam bidang

pekerjaan yang lebih baik dibanding pekerjaan yang sebelumnya. Dimana

berdasarkan hasil wawancara pra penelitian yang disampaikan oleh Bapak

Sumarno (2017) adalah bahwa masyarakat yang alih profesi mengalami

perubahan yang cukup signifikan dari segi pendapatan. Sebelumnya,

keadaan ekonomi dan penghasilan yang didapatkan oleh masyarakat dengan

memanfaatkan lahan pertanian dianggap kurang cukup untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari mereka apalagi yang menganggur. Orientasi ekonomi

yang masih terpaku pada pertanian tersebut, membuat masyarakat sulit

untuk berkembang dalam hal mencari dan menciptakan lapangan pekerjaan

bagi peningkatan kesejahteraan mereka.

Page 26: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

8

Berkembangnya Objek Wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan diikuti

dengan para wisatawan yang semakin banyak membuat masyarakat mulai

memanfaatkan peluang tersebut. Sebelum Talang Indah dan Bukit Pangonan

ditetapkan sebagai objek wisata tepatnya sebelum tahun 2015, masyarakat

hanya menggantungkan perekonomiannya pada sektor pertanian. Dan saat

Talang Indah dan Bukit Pangonan ditetapkan sebagai objek wisata,

berdasarkan hasil wawancara pra penelitian nyatanya di Objek Wisata

Talang Indah dan Bukit Pangonan telah muncul beberapa lapangan

pekerjaan yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat setempat seperti usaha

rumah makan, usaha makanan ringan dan air minum, membuka wahana

permainan, jasa penyewaan payung bahkan ada juga yang menawarkan jasa

foto (Sumarno, 2017).

Sebelumnya, di Objek Wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan hanya ada

wc, tempat ibadah dan beberapa warung kecil untuk menunjang pariwisata.

Dan saat ini, Objek Wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan telah

mengalami perkembangan yang cukup pesat yang ditandai dengan banyak

perubahan yang terjadi, yaitu untuk Talang Indahnya sendiri dicat dan

berubah layaknya jembatan kemudian di talangnya maupun di Bukit

Pangonan ditambah wahana-wahana bermain serta spot-spot foto yang

sangat menarik para pengunjung dan ada juga panggung kesenian serta

rumah cinderamata. Jadi, Talang Indah dan Bukit Pangonan telah menjadi

kebanggaan masyarakat Desa Pajaresuk bahkan kebanggaan untuk

Kabupaten Pringsewu.

Page 27: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

9

Hal ini tidak terlepas dari peran masyarakat Desa Pajaresuk yang tergabung

dalam beberapa kelompok, yaitu kelompok sadar wisata Desa Pajaresuk,

Kelompok Pemuda Karang Taruna, serta dukungan dari perangkat desa

yang berpartisipasi aktif dari masyarakat Desa Pajaresuk sendiri. Selain itu,

berkembangnya objek wisata tersebut juga didukung oleh Dinas Pariwisata

Kabupaten Pringsewu. Berdasarkan wawancara pra penelitian, dukungan ini

berbentuk promosi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten

Pringsewu yang dikemas dalam Ikatan Muli Mekhanai Kabupaten

Pringsewu (Samsir, 2017). Meraka bujang gadis Kabupaten Pringsewu yang

terpilih sebagai Muli Mekhanai Kabupaten Pringsewu akan selalu

mempromosikan objek-objek wisata di Kabupaten Pringsewu dan salah

satunya adalah Objek Wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan. Selain itu,

Pemerintahan Kabupaten Pringsewu mendukung dalam segi pembangunan

di Talang Indah dan Bukit Pangonan berupa pembangunan panggung seni,

ruang cinderamata, membeton jalan menuju talang serta membangun gazebo

untuk bersantai para pengunjung. Pemerintahan Kabupaten Pringsewu juga

sering mengadakan acara-acara yang berkaitan dengan kepariwisataan yang

diadakan di Talang Indah dan Bukit Pangonan.

Munculnya Objek Wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan di tengah

kehidupan masyarakat Desa Pajaresuk membawa perubahan struktur sosial

ekonomi dalam bidang pekerjaan yang cukup signifikan untuk meningkatan

kesejahteraan masyarakat setempat. Pola pemikiran masyarakatpun

Page 28: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

10

mengalami perubahan, perubahan pola pikir yang berorientasi pada

peningkatan perekonomian telah membuktikan bahwa masyarakat sedikit

demi sedikit meninggalkan ketergantungan mereka pada profesi sebagai

buruh tani.

Sebagaimana hal tersebut berhubungan dengan adanya peluang kerja pada

ekonomi bebas yang meningkat sejalan dengan adanya industri pariwisata.

Menurut Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI (2005) dalam Sapta

(2011: 1) pengelolaan kepariwisataan yang baik dan berkelanjutan

diharapkan mampu memberikan kesempatan bagi tumbuhnya ekonomi di

suatu destinasi pariwisata. Jadi dapat dikatakan bahwa kawasan industri

pariwisata telah membuka peluang dan kesempatan usaha bagi penduduk

setempat meskipun tergolong usaha kecil maupun menengah. Keberadaan

wisatawan banyak memberikan masukan atau devisa bagi daerah atau

masyarakat setempat karena mereka membelanjakan uang yang dibawanya

untuk makan, minum, membeli cinderamata dan sebagainya.

Perubahan yang banyak terjadi dalam masyarakat Desa Pajaresuk akibat

munculnya Objek Wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan membawa

dampak yang positif bagi masyarakat jika dapat mengimbangi adanya

perubahan dengan menyesuaikan pola pikir sehingga mereka dapat melihat

peluang dan kesempatan yang dimanfaatkan seperti terciptanya lapangan

pekerjaan, meningkatnya pendapatan dan meningkatnya keramaian. Namun

sebaliknya, apabila masyarakat tidak mampu untuk mengimbangi perubahan

Page 29: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

11

yang tercermin dalam pola pikir masyarakat, perilaku dan moral maka

perubahan yang terjadi justru berdampak negatif dan akan merugikan seperti

mahalnya harga barang-barang, rusaknya daerah sekitar, masyarakat

cenderung lebih konsumtif dan melunturnya kebudayaan.

Perubahan yang terjadi di Desa Pajaresuk akibat berkembangnya Objek

Wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan merupakan bagian dari proses

pembangunan menuju kesejahteraan masyarakat. Menurut Ginanjar dalam

Riyadi (2005: 4) mengatakan bahwa pembangunan merupakan suatu proses

perubahan kearah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara

terencana.

Proses pembangunan terutama bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup

masyarakat, baik secara spiritual maupun material (Soekanto, 2005: 454).

Sektor pariwisata merupakan suatu pendukung adanya pembangunan di

suatu daerah, dikarenakan terdapat kaitan yang erat antara sektor pariwisata

dan sektor ekonomi karena dalam proses perkembangannya mempunyai

dampak dan pengaruh pada bidang sosial dan ekonomi. Akibat adanya

penetapan Objek Wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan berpengaruh

terhadap perubahan sosial masyarakat sekitar objek wisata, misalnya

beberapa remaja cenderung mencontoh gaya berpakaian para pengunjung

yang dinilai modern. Selain itu, dari segi bahasa yang biasanya beberapa

remaja menggunakan bahasa daerah, namun saat ini akibat banyaknya

wisatawan yang datang dari kota mereka mengaplikasikan bahasa gaul

Page 30: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

12

dalam kehidupan sehari-hari untuk berkomunikasi dengan teman sebayanya.

sedangkan pengaruh terhadap perubahan bidang ekonomi adalah dapat

dilihat dari adanya peningkatan pendapatan yang disebabkan karena adanya

alih profesi (Sumarno, 2017).

Sektor pariwisata merupakan salah satu andalan disamping industri kecil

dan agro industri, merupakan suatu instrumen untuk menghasilkan devisa

dan sekaligus diharapkan akan memperluas kesempatan kerja dan

menciptakan kesempatan kerja serta menciptakan usaha bagi masyarakat.

Kemajuan pariwisata dan pembangunan suatu daerah memiliki hubungan

saling ketergantungan, artinya semakin maju sektor pariwisata, maka akan

semakin besar kontribusi yang akan diberikan sektor pariwisata kepada

pemerintah daerah tersebut, begitulah sebaliknya semakin maju

pembangunan suatu daerah maka sudah barang tentu tersedia sarana dan

prasarana yang menunjang kemajuan pariwisata.

Pembangunan tidak sekedar ditunjukkan oleh prestasi pertumbuhan

ekonomi yang dicapai oleh suatu negara, akan tetapi lebih dari itu

pembangunan mempunyai perspektif yang lebih luas. Dimensi sosial yang

sering diabaikan dalam pendekatan pertumbuhan ekonomi justru mendapat

tempat yang strategis dalam pembangunan. Dalam proses pembangunan,

selain memperhitungkan dampak aktivitas ekonomi terhadap kehidupan

sosial masyarakat, lebih dari itu dalam proses pembangunan dilakukan

Page 31: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

13

upaya yang bertujuan untuk mengubah struktur perekonomian ke arah yang

lebih baik.

Sektor pariwisata di Indonesia sejak masa pemerintahan Presiden Soeharto,

telah mendapat prioritas tinggi dalam pembangunan. Kepala negara

menghendaki agar pengembangan kepariwisataan memperoleh perhatian

khusus, supaya dengan demikian kita dapat meningkatkan pendapatan

devisa negara dalam suasana ekonomi dunia yang masih buruk dimana

ekspor barang masih mengalami hambatan (Spillane, 1982: 58).

Dengan demikian, penelitian ini akan mengemukakan proses perubahan

struktur sosial ekonomi masyarakat sekitar lokasi objek wisata tepatnya di

Desa Pajaresuk Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu. Berdasarkan

latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul

“Perubahan Struktur Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar Lokasi Objek

Wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan di Desa Pajaresuk Kecamatan

Pringsewu Kabupaten Pringsewu”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah: Bagaiamana proses perubahan struktur sosial ekonomi

masyarakat di lokasi Objek Wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan ?

Page 32: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

14

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui proses perubahan struktur sosial ekonomi masyarakat di

lokasi Objek Wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan.

1.4. Fokus Kajian

Fokus kajian dalam penelitian ini dibatasi pada proses perubahan struktrur

sosial ekonomi yang memunculkan perubahan ekonomi yang

mempengaruhi perubahan struktur sosial seperti perubahan pada jenis

struktur sosial pada masyarakat di lokasi Objek Wisata Talang Indah dan

Bukit Pangonan di Desa Pajaresuk Kecamatan Pringsewu Kabupaten

Pringsewu.

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu sebagai

berikut :

1.5.1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu bagi para kalangan

akademisi supaya dapat digunakan dalam kajian ilmu pengetahuan

sosial khususnya dalam bidang sosiologi mengenai perubahan

struktur sosial ekonomi yang terjadi di masyarakat. Selain itu,

penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai refrensi untuk

mengembangkan Ilmu Pengetahuan Sosial dalam bidang Sosiologi

Page 33: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

15

mengenai perubahan struktur sosial masyarakat sehingga dapat

dijadikan informasi bagi para pembaca.

1.5.2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah

bagi mahasiswa mengenai kajian Sosiologi dan Ekonomi yang lebih

khususnya dalam mengetahui aspek-aspek perubahan struktur sosial

ekonomi yang terjadi pada masyarakat akibat adanya industri

pariwisata disuatu daerah. Selain itu hasil penelitian ini diharapkan

dapat memicu pemerintah untuk memberikan perhatian terhadap

pengembangan objek wisata di Indonesia pada umunya dan terkhusus

di daerah Kabupaten Pringsewu.

1.7. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Objek Wisata Talang Indah dan Bukit

Pangonan tepatnya di Desa Pajaresuk Kecamatan Pringsewu Kabupaten

Pringsewu pada tahun 2018. Objek yang akan diteliti adalah proses

perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat di lokasi Objek Wisata

Talang Indah dan Bukit Pangonan di Desa Pajaresuk Kecamatan Pringsewu

Kabupaten Pringsewu.

1. Ruang lingkup ilmu penelitian

Ruang lingkup ilmu atau kajian kelilmuan yang berkaitan dengan

perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat di lokasi Objek

Wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan di Desa Pajaresuk Kecamatan

Pringsewu Kabupaten Pringsewu adalah reflective inquiry. Perubahan

Page 34: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

16

struktur sosial ekonomi pada masyarakat sekitar lokasi Objek Wisata

Talang Indah dan Bukit Pangonan di Desa Pajaresuk Kecamatan

Pringsewu Kabupaten Pringsewu, masuk ke dalam perspektif Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai reflective inquiry. Hal tersebut

dikarenakan, dalam penelitian ini akan dilihat bagaimana proses

perubahan struktur ekonomi yang berkaitan dengan nilai-nilai sosial.

2. Ruang lingkup objek penelitian

Ruang lingkup objek penelitian ini adalah proses perubahan struktur

sosial ekonomi pada masyarakat di lokasi Objek Wisata Talang Indah

dan Bukit Pangonan di Desa Pajaresuk Kecamatan Pringsewu

Kabupaten Pringsewu.

3. Ruang lingkup subjek penelitian

Adapun ruang lingkup subjek penelitian ini adalah masyarakat di lokasi

Objek Wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan.

4. Ruang lingkup wilayah

Ruang lingkup wilayah dalam penelitian ini adalah Objek Wisata Talang

Indah dan Bukit Pangonan di Desa Pajaresuk Kecamatan Pringsewu

Kabupaten Pringsewu.

Page 35: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

17

II. TINJAUAN PUSTAKA, PENELITIAN YANG RELEVAN DAN

KERANGKA PIKIR

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1. Teori Struktur Sosial

Emile Durkheim merupakan salah satu tokoh sosiologi klasik dari

perancis. Salah satu sumbangan pemikiran Emile Durkheim dalam ilmu

sosiologi adalah teori struktur sosial, pemikiran Durkheim mengenai

struktur sosial ini terinspirasi dan dilandasi oleh dua pemikiran tokoh lain,

yaitu Thomas Hobbes dan Charles Darwin. Dalam salah satu buku

karangan Thomas Hobbes menerangkan bahwa manusia dapat menjadi

halangan atau musuh bagi sesamanya, dalam hal ini manusia disebut

sebagai homo homini lupus. Dan kondisi sosial pada saat itu berhubungan

dengan adanya Revolusi Perancis dan Revolusi Inggris. Oleh karena itu

Emilie Durkheim berpandangan bahwa diperlukannya sebuah struktur

sosial yang dapat membentuk sebuah tatanan sosial yang tertib, rasional,

dan moral.

Teori struktur sosial merupakan, salah satu teori yang lahir atas fenomena

yang terjadi dimasyarakat. Fenemona sosial yang terjadi dalam kehidupan

smanusia, merupakan suatu interkasi antara manusia dengan lingkungan

alam. Bahkan hubungan antara manusia dengan sang penciptanya. Hal ini

Page 36: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

18

mengingat bahwa manusia merupakan sebagai makhluk sosial yang tidak

bisa lepas dari antar keterkaitan manusia yang satu dengan satunya.

Emile Durkheim berpandangan bahwa struktur sosial itu terdiri dari

norma-norma dan nilai-nilai dan melalui sosialisasi kita mempelajari

defenisi-defenisi normatif ini, hanya melalui proses ini yang membuat

anggota-anggota masyarakat menjalankan kehidupan sosial mereka

(Saifudin, 2010: 43). Disini Emile Durkheim pada tingkat analisa struktur

sosial menekankan pada analisa mengenai hasil-hasil dari tindakan sosial

yang obyektif terlepas dari motif-motif subyektif, serta minatnya pada

penelitian mengenai dasar-dasar keteraturan sosial, merupakan elemen-

elemen utama dalam teori fungsional masa kini (Ismail dan Zuhaili, 2012:

27).

Emile Durkheim juga telah mengungkapkan bahwa pencapaian kehidupan

sosial manusia dan eksistensi keteraturan sosial dalam masyarakat yang

disebut Solidaritas Sosial, kemudian ditekankan melalui sosialisasi dengan

melalui proses tindakan sosial manusia secara kolektif belajar standar-

standar atau aturan-aturan perilaku. Hal ini kemudian disebut oleh

Durkheim dengan Fakta Sosial.

Fakta Sosial menurut Emile Durkheim terletak pada bagian eksternal dan

mengendalikan individu-individu. Meski tidak dapat dilihat, struktur

aturan-aturan itu nyata bagi individu yang perilakunya ditentukan oleh

Page 37: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

19

fakta sosial tersebut. Ini kemudian membuat Durkheim berpendapat bahwa

masyarakat memiliki eksistensinya sendiri.

Menurut Durkheim, sifat struktur diberikan kepada warga masyarakat

sejak mereka lahir, sama seperti yang diberikan alam kepada fenomena

alam. Masyarakat terdiri dari realitas fakta sosial yang sama bersifat

eksternal dan menghambat individu. Kita tidak memilih untuk meyakini

sesuatu yang kita yakini kini atau memilih tindakan yang kita ambil

sekarang. Aturan-aturan kebudayaan yang sudah ada yang menentukan

gagasan dan perilaku kita melalui sosialisasi individu dalam masyarakat.

2.1.3.1. Definisi Struktur Sosial

Istilah struktur berasal dari kata structum yang berarti menyusun. Dengan

demikian, struktur sosial memiliki arti susunan masyarkat. Adapun

penggunaan konsep struktur sosial tampak beragam. Walaupun demikian,

kita dapat memberikan batasan-batasan melalui beberapa definisi struktur

sosial menurut para ahli, yaitu sebagai berikut (Waluya, 2007: 2) :

a. Menurut Radclife-Brown, struktur sosial adalah suatu rangkaian

kompleks dari relasi-relasi sosial yang berwujud dalam suatu

masyarakat. Dengan demikian, struktur sosial meliputi relasi sosial di

antara para individu dan perbedaan individu dan kelas sosial menurut

peranan sosial mereka.

Page 38: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

20

b. Menurut Evans-Pritchard, struktur sosial adalah relasi-relasi yang

tetap dan menyatukan kelompok-kelompok sosial pada satuan yang

lebih luas.

c. Menurut Beattie, struktur sosial adalah bagian-bagian atau unsur-

unsur dalam masyarakat itu yang tersusun secara teratur guna

membentuk suatu kesatuan yang sistematik.

d. Menurut Raymond Firth, konsep struktur sosial merupakan analytical

tool atau alat analisis yang diwujudkan untuk membantu pemahaman

tentang tingkah laku manusia dalam kehidupan sosial.

Adapun pengertian struktur sosial menurut para ahli yang dirangkum

dalam Ranti (2017: 4) adalah sebagai berikut:

a. George C. Homan berpendapat bahwa struktur sosial memiliki

keterkaitan dengan perilaku dasar manusia dalam kahidupan sehari-

hari.

b. Coleman mendefinisikan struktur sosial sebagai pola hubungan

antarkelompok manusia.

c. Kornblum melihat struktur sosial sebagai pola perilaku berulang

individu dan kelompok yang menciptakan hubungan antarindividu

dan kelompok dalam masyarakat.

d. Talcott Parsons mengatakan struktur sosial sebagai keterkaitan

antarmanusia dalam sebuah sistem sosial yang menjalankan

fungsinya masing-masing.

Page 39: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

21

e. Soerjono Soekanto melihat struktur sosial sebagai hubungan timbal

balik antara posisi-posisi sosial serta peranannya yang dimainkan

oleh individu atau kelompok dalam struktur tersebut.

Dari beberapa definisi tersebut, menurut Ranti (2017: 6) struktur sosial

merupakan rangkaian relasi sosial yang terwujud dalam masyarakat,

rangkaian ini berupa susunan yang bentuknya bisa hierarki atau vertikal,

horizontal, atau bahkan kombinasi keduanya. Kata kunci dalam

pengertian struktur di sini adalah susunan, susunan ini menyatukan suatu

kelompok masyarakat. Selanjutnya, di dalam susunan ini juga terjadi

interaksi sosial. Secara intuitif kita bisa pahami bahwa struktur dan

interaksi adalah dua aspek yang tak terpisahkan satu sama lain. Perlu

digarisbawahi, adanya susunan dalam masyarakat berarti ada perbedaan

tentang peran sosial yang dimainkan oleh anggota masyarakat. Anggota

masyarakat ini bisa individu atau kelompok. Struktur, dengan demikian

selalu mengandung perbedaan peran sosial yang dimainkan masing-

masing oleh anggota kelompok sosial. Peran mengandung nilai.

Jadi, struktur sosial adalah relasi-relasi sosial yang penting dalam

menentukan tingkah laku manusia. Dengan kata lain, jika relasi sosial itu

tidak dilakukan dalam suatu masyarakat, masyarakat tersebut tidak

berwujud lagi. Wujud dari suatu masyarakat adalah adanya interaksi

antarindividu yang menghasilkan nilai dan norma, adanya status dan

peran, adanya kehidupan berkelompok, organisasi sosial dan institusi

Page 40: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

22

sosial. Artinya, pada masyarakat yang tidak berwujud, sudah tidak ada

lagi interaksi diantara individu. Fungsi nilai dan norma tidak berlaku lagi

dalam kehidupan bermasyarakat status dan peran tidak diakui lagi dan

masyarakat cenderung untuk hidup masing-masing. Struktur sosial

diartikan sebagai suatu skema penempatan nilai-nilai sosial budaya dan

organ-organ masyarakat pada posisi yang dianggap sesuai agar

organisme masyarakat sebagai suatu keseluruhan dapat berfungsi dan

kepentingan setiap bagian dapat berjalan dalam jangka waktu yang relatif

lama.

Struktur sosial dalam fenomena kehidupan manusia dapat

diklasifikasikan atas enam jenis sebagai berikut (Waluya, 2007: 3) :

1) Struktur kaku dan luwes Struktur kaku bersifat statis dan tidak

mungkin diubah atau paling tidak sangat sulit untuk diubah. Struktur

luwes adalah sebaliknya. Masyarakat komunis memiliki struktur sosial

yang kaku. Sedangkan masyarakat Indonesia yang menjadikan

pancasila sebagai landasan ideologinya memiliki struktur sosial yang

relatif terbuka karena pancasila yang merupakan ideologi terbuka.

2) Struktur formal dan informal Struktur formal merupakan struktur resmi

dalam arti ada pengakuan tertulis dari otoritas. Struktur informal

merupakan struktur tidak resmi namun benar-benar ada di masyarakat.

Struktur ini tidak resmi karena tidak memiliki ketetapan hukum.

Sebagai contoh, struktur institusi pemerintahan merupakan struktur

resmi.

Page 41: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

23

3) Struktur homogen dan heterogen Struktur homogen merupakan

struktur sosial yang unsur-unsurnya memiliki pengaruh yang sama

terhadap dunia luar. Struktur heterogen merupakan struktur relasi

sosial yang unsur-unsurnya memiliki pengaruh yang berbeda-beda

terhadap dunia luar, bahkan terhadap kelompoknya sendiri.

4) Struktur mekanistik dan statistik Struktur mekanistik merupakan

struktur yang menuntut kesamaan posisi sosial dari anggotanya agar

berfungsi. Struktur statistik menuntut terpenuhinya persyaratan jumlah

anggota agar berfungsi. Contoh struktur mekanistik adalah pengguna

jalan yang harus taat peraturan agar mekanisme lalu lintas dapat

berfungsi. Contoh struktur statistik adalah jumlah pemain dalam olah

raga yang harus terpenuhi sebelum pertandingan dimulai.

5) Struktur atas dan bawah Struktur atas merupakan lapisan masyarakat

yang berada pada tingkatan atas. Struktur bawah merupakan lapisan

golongan masyarakat yang berada di posisi bawah. Contoh struktur

atas adalah kaum elit. Contoh struktur bawah adalah rakyat jelata.

6) Struktur horizontal dan vertikal

Struktur horizontal merupakan pembedaan masyarakat secara

horizontal atau berdasarkan pada aspek diferensiasi. Struktur vertikal

merupakan pembedaan masyarakat secara vertikal atau berdasarkan

tingkatan. Struktur horizontal dalam sosiologi disebut juga diferensiasi

sosial. Struktur vertikal dalam sosiologi disebut juga stratifikasi sosial.\

Page 42: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

24

Tahap-tahap yang tejadi dalam perkembangan struktur sosial masyarakat

Menurut Selo Soemardjan, dibagi menjadi tiga bentuk. Diantaranya adalah

sebagai berikut:

1. Masyarakat Sederhana

Ciri-ciri struktur sosial masyarakat sederhana sebagai berikut.

Memiliki ikatan organisasi berdasarkan tradisi turun-temurun.

Memiliki ikatan kekeluargaan sangat kuat.

Mengedepankan sistem gotong royong.

Menerapkan sistem hukum tidak tertulis.

Masih memiliki kepercayaan pada kekuatan gaib.

Hasil produksi tidak untuk dijual, tetapi untuk dikonsumsi sendiri.

2. Masyarakat Madya

Ciri-ciri struktur sosial masyarakat madya sebagai berikut;

Intensitas ikatan kekeluargaan tidak seerat masyarakat sederhana.

Lebih terbuka terhadap pengaruh perubahan sosial.

Menerapkan sistem hukum tertulis dan tidak tertulis.

Mulai membentuk lembaga formal.

Mulal memiliki pemikiran rasional meskipun tetap memercayai

kekuatan gaib.

Mulai mengenal sistem diferensiasi dan stratifikasi sosial.

3. Masyarakat Modern

Ciri-ciri struktur sosial masyarakat modern sebagai berikut;

Page 43: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

25

Hubungan sosial berdasarkan kepentingan pribadi.

Membentuk hubungan sosial bersifat terbuka.

Mengembangkan pola pikir positivis.

Memiliki tingkat ilmu pengetahuan tinggi.

Memberlakukan sistem hukum formal tertulis.

Membentuk stratifikasi sosial berdasarkan keahlian.

A. Unsur-Unsur Struktur Sosial

Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup dalam suatu masyarakat

yang tertata dalam suatu struktur yang cenderung bersifat tetap. Tatanan

sosial dalam kehidupan masyarakat itu diharapkan dapat berfungsi dengan

baik, sehingga akan tercipta suatu keteraturan, ketertiban, dan kedamaian

dalam hidup bermasyarakat. Untuk mewujudkannya diperlukan adanya

unsur-unsur tertentu. Apa saja unsur yang terdapat dalam suatu struktur

sosial dalam masyarakat? Menurut Charles P. Loomis, struktur social

tersusun atas sepuluh unsur penting berikut ini:

a. Adanya pengetahuan dan keyakinan yang dimiliki oleh para anggota

masyarakat yang berfungsi sebagai alat analisis dari anggota

masyarakat.

b. Adanya perasaan solidaritas dari anggota-anggota masyarakat.

c. Adanya tujuan dan cita-cita yang sama dari warga masyarakat.

d. Adanya nilai-nilai dan norma-norma sosial yang dijadikan sebagai

patokan dan pedoman bagi anggota masyarakat dalam bertingkah laku.

Page 44: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

26

e. Adanya kedudukan dan peranan sosial yang mengarahkan pola-pola

tindakan atau perilaku warga masyarakat.

f. Adanya kekuasaan, berupa kemampuan memerintah dari anggota

masyarakat yang memegang kekuasaan, sehingga sistem sosial dapat

berlanjut.

g. Adanya tingkatan dalam sistem sosial yang ditentukan oleh status dan

peranan anggota masyarakat.

h. Adanya sistem sanksi yang berisikan ganjaran dan hukuman dalam

sistem sosial, sehingga norma tetap terpelihara.

i. Adanya sarana atau alat-alat perlengkapan sistem sosial, seperti

pranata sosial dan lembaga.

j. Adanya sistem ketegangan, konflik, dan penyimpangan yang

menyertai adanya perbedaan kemampuan dan persepsi warga

masyarakat.

B. Ciri-Ciri Struktur Sosial

Segala sesuatu pasti memiliki ciri-ciri tersendiri yssang membedakan

dengan sesuatu yang lain. Misalnya masyarakat desa mempunyai ciri-ciri

tersendiri, seperti bersifat gotong royong, mengutamakan kebersamaan,

tidak ada spesialisasi dalam pembagian kerja, dan lain-lain yang

membedakan dengan masyarakat perkotaan yang cenderung individualistis

dan adanya pembagian pekerjaan sesuai dengan keahlian. Begitupun juga

dalam struktur sosial.

Page 45: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

27

Abdul Syani menyebutkan bahwa ada beberapa cirri struktur sosial, di

antaranya adalah sebagai berikut:

a. Struktur sosial mengacu pada hubungan-hubungan sosial yang dapat

memberikan bentuk dasar pada masyarakat dan memberikan batas-

batas pada aksi-aksi yang kemungkinan besar dilakukan secara

organisatoris.

b. Struktur sosial mencakup semua hubungan sosial di antara individu-

individu pada saat tertentu. Artinya segala Bentuk pola interaksi sosial

dalam masyarakat telah tercakup dalam suatu struktur sosial.

c. Struktur sosial merupakan seluruh kebudayaan masyarakat. Artinya

semua karya, cipta, dan rasa manusia sebagai anggota masyarakat

merupakan aspek dari struktur sosial. Misalnya komputer, alat-alat

pertanian modern, mobil, pesawat, kesenian, ilmu pengetahuan, dan

lain-lain.

d. Struktur sosial merupakan realitas sosial yang bersifat statis, sehingga

dapat dilihat sebagai kerangka tatanan dari berbagai bagian tubuh yang

membentuk struktur. Misalnya dalam sebuah organisasi terdapat ketua,

wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi yang kesemuanya

membentuk suatu struktur.

e. Struktur sosial merupakan tahapan perubahan dan perkembangan

masyarakat yang mengandung dua pengertian; Pertama, di dalam

struktur sosial terdapat peranan yang bersifat empiris dalam proses

perubahan dan perkembangan. Kedua, dalam setiap perubahan dan

perkembangan tersebut terdapat tahap perhentian, di mana terjadi

Page 46: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

28

stabilitas, keteraturan, dan integrasi sosial yang berkesinambungan

sebelum kemudian terancam oleh proses ketidakpuasan dalam tubuh

masyarakat (Soerjono Soekanto, 1998: 246)

Selain cirri-menurut Abdul Syani, ada beberapa sifat dari Struktur Sosial,

di antaranya:

a. Muncul pada kelompok masyarakat

Struktur sosial hanya bisa muncul pada individu-individu yang

memiliki status dan peran. Status dan peranan masing-masing individu

hanya bisa terbaca ketika mereka berada dalam suatu sebuah kelompok

atau masyarakat. Pada setiap sistem sosial terdapat macam-macam

status dan peran indvidu. Status yang berbeda-beda itu merupakan

pencerminan hak dan kewajiban yang berbeda pula.

b. Berkaitan erat dengan kebudayaan

Kelompok masyarakat lama kelamaan akan membentuk suatu

kebudayaan. Setiap kebudayaan memiliki struktur sosialnya sendiri.

Indonesia mempunyai banyak daerah dengan kebudayaan yang

beraneka ragam. Hal ini menyebabkan beraneka ragam struktur sosial

yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Hal-hal yang

memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia adalah sebagai

berikut:

1. Keadaan geografis

Page 47: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

29

Kondisi geografis terdiri dari pulau-pulau yang terpisah.

Masyarakatnya kemudian mengembangkan bahasa, perilaku, dan

ikatan-ikatan kebudayaan yang berbeda satu sama lain.

2. Mata pencaharian

Masyarakat Indonesia memiliki mata pencaharian yang beragam,

antara lain sebagai petani, nelayan, ataupun sektor industri.

3. Pembangunan

Pembangunan dapat memengaruhi struktur sosial masyarakat

Indonesia. Misalnya pembangunan yang tidak merata antra daerah

dapat menciptakan kelompok masyarakat kaya dan miskin.

c. Dapat berubah dan berkembang

Masyarakat tidak statis karena terdiri dari kumpulan individu. Mereka

bisa berubah dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman.

Karenanya, struktur yang dibentuk oleh mereka pun bisa berubah

sesuai dengan perkembangan zaman.

2.1.2. Perubahan Sosial

Menurut kamus bahasa Indonesia perubahan dapat di artikan sebagai

keadaan yang berubah. Jadi bisa kita definisi kan bahwa perubahan adalah

peralihan keadaan yang sebelumnya, perubahan tersebut tidak hanya

berupa keadaan saja melainkan bisa berupa perubahan pola pikir dan

perilaku suatu masyarakat. Menurut Abdulsyani (2007: 21) perubahan-

perubahan dalam kehidupan masyarakat tersebut merupakan fenomena

sosial yang wajar, oleh karena setiap manusia mempunyai kepentingan

Page 48: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

30

yang tak terbatas. Perubahan-perubahan akan nampak stetelah tatanan

sosial dan kehidupan masyarakat yang lama dapat dibandingkan dengan

tatanan dan kehidupan masyarakat yang baru.

Setiap perkembangan zaman tentunya perubahan juga akan terus terjadi,

perubahan memiliki efek positif dan negatif. Perubahan yang positif adalah

perubahan yang terjadi kearah kemajuan suatu keadaan namun perubahan

yang negative adalah perubahan kearah suatu yang merugikan. Menurut

Santoso (2011: 14) perubahan merupakan sifat dasar dari masyarakat, ini

mengubah metafor “kehidupan sosial” seperti kehidupan sosial itu sendiri.

Kehidupan sosial meliputi perubahan yang tiada henti. Gagasan paling

umum dari perubahan mengindikasikan beberapa peralihan dalam hal

entitas tertentu yang terjadi dalam waktu tertentu. Sedangkan menurut

Martono (2012: 57) bahwa perubahan dapat mencakup aspek yang sempit

maupun yang luas. Aspek yang sempit dapat meliputi aspek perilaku dan

pola pikir individu. Aspek yang luas dapat berupa perubahan dalam tingkat

struktur masyarakat yang nantinya dapat memengaruhi perkembangan

masyarakat dimasa yang akan datang.

Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa perubahan

merupakan satu wujud nyata dari kehidupan yang mampu mendorong atau

memotivasi sesorang untuk mengubah Sesuatu menjadi bebeda dari

sebelumnya melalui sebuah proses yang dapat terjadi dimana saja dan

kapan saja. Perubahan dapat membuat sesorang mampu menciptakan atau

Page 49: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

31

merubah sesuatu sesuai dengan tututan situasi dan kondisi keluarga,

lingkungan dan masyarakat setempat.

Sosial adalah cara tentang bagaimana para individu saling berhubungan

(Enda, 2010: 26),. Sedangkan menurut Daryanto (1998) dikutip oleh

Naibaho (2012: 39), sosial merupakan sesuatu yang menyangkut aspek

hidup masyarakat. Namun jika dilihat dari asal katanya, sosial berasal dari

kata ”socius” yang berarti segala sesuatu yang lahir, tumbuh dan

berkembang dalam kehidupan secara bersama-sama.

Kehidupan dalam masyarakat selalu mengalami perubahan. Perubahan

tersebut pasti dirasakan oleh masyarakat yang ada didalamnya, maupun

orang-orang luar yang ingin menelaah perubahan-perubahan yang terjadi

tersebut. Perubahan-perubahan yang terjadi ini dapat berupa perubahan-

perubahan yang kurang mencolok, ada juga perubahan-perubahan yang

pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada juga perubahan yang

pengaruhnya sangat lambat dan ada juga perubahan yang berjalan dengan

cepat.

Perubahan dapat mengenai nilai dan norma sosial, pola-pola perilaku

organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam

masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan sebagainya.

Perubahan- perubahan yang terjadi pada masyarakat merupakan gejala

yang normal. Pengaruhnya bisa menjalar dengan cepat ke bagian-bagian

dunia lain berkat adanya komunikasi modern (Soekanto, 2009: 259).

Page 50: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

32

Menurut Soemardjan dalam (Soekanto, 2009: 263) perubahan sosial

adalah segala perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga

kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem

sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di

antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Kingsley Davis dalam

Soerjono Soekanto (2007: 262) mengartikan perubahan sosial sebagai

perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.

Misalnya, timbulnya pengorganisasian buruh dalam masyarakat kapitalis

telah menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan antara buruh

dengan majikan dan seterusnya menyebabkan perubahan-perubahan dalam

organisasi ekonomi dan politik. Sedangkan perubahan sosial menurut

Gillin dan Gillin dalam Soerjono Soekanto (2007: 263) adalah sebagai

suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena

perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan, komposisi

penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-

penemuan baru dalam masyarakat.

Definisi dari beberapa tokoh diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi pada lembaga-

lembaga kemasyarakatan sebagai himpunan pokok manusia termasuk

perubahan dalam struktur dan fungsi masyarakat, perubahan ini

menimbulkan variasi-variasi dari cara hidup yang diterima di dalam

sebuah masyarakat. Perubahan di dalam masyarakat dapat diketahui

Page 51: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

33

dengan membandingkan keadaan masyarakat pada waktu sekarang dengan

keadaan masyarakat tersebut pada waktu lalu. Perubahan sosial yang

terjadi dalam suatu masyarakat tertentu berbeda dengan perubahan yang

terjadi pada masyarakat lainnya.

Perubahan Sosial juga memiliki beberapa karakteristik yaitu (Soerjono

Soekanto, 2007: 271):

a. Pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur

immaterial.

b. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam strukturdan fungsi

masyarakat.

c. Perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social relationships)

atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium)

hubungan sosial.

d. Suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena

perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material,

komposisi penduduk, idiologi maupun karena adanya difusi ataupun

penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.

e. Modifikasi-modifikasi yang terjadi dalampola-pola kehidupan

manusia.

f. Segala bentuk perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga

kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi

sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola

perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

Page 52: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

34

Proses perubahan sosial terjadi karena adanya faktor-faktor penyebab

terjadi perubahan. Sumber sebab-sebab perubahan secara umum, mungkin

ada yang terletak di dalam masyarakat itu sendiri dan ada yang terletak di

luar. Sebab-sebab yang bersumber dalam masyarkat itu sendiri antara lain

sebagai berikut (Soerjono Soekanto, 2007: 275-282) :

a. Bertambah atau berkurangnya penduduk.

b. Penemuan-penemuan baru

c. Pertentangan (conflict) masyarakat

d. Terjadinya pemberontakan atau revolusi

Perubahan sosial dan kebudayaan dapat pula bersumber pada sebab-sebab

yang berasal dari luar masyarakat itu sendiri, antara lain sebagai berikut:

a. Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yang ada di sekitar

manusia.

b. Peperangan

c. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya proses perubahan

Proses perubahan yang terjadi pada masyarakat, di dalamnya terdapat

faktor-faktor yang mendorong dan menghalangi jalannya proses perubahan

itu (Pudjiwati Sajogyo, 1985: 204-209). Faktor-faktor yang mendorong

jalannya proses perubahan diantaranya yaitu: kontak dengan kebudayaan

lain, sistem pendidikan formil yang maju, sikap menghargai hasil karya

seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju, toleransi terhadap

Page 53: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

35

perbuatan-perbuatan yang menyimpang, sistem terbuka dalam lapisan-

lapisan masyarakat, penduduk yang heterogen, ketidakpuasan masyarakat

terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu, orientasi ke masa depan, nilai

bahwa manusia harus berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya,

disorganisasi dalam masyarakat dan sikap mudah menerima hal-hal yang

baru.

Di samping adanya faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya perubahan

sosial, ada juga faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya perubahan

sosial tersebut. faktor-faktor yang menghalangi terjadinya perubahan-

perubahan tersebut, antara lain adalah kurangnya hubungan dengan

masyarakat-masyarakat lain, perkembangan ilmu pengetahuan yang

lambat, sikap masyarakat yang sangat tradisionil, adanya kepentingan-

kepentingan yang telah tertanam dengan kuat sekali atau vested interests,

rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan,

prasangka terhadap hal-hal yang baru atau asing atau sikap yang tertutup,

hambatan-hambatan yang bersifat ideologis, adat atau kebiasaan dan nilai

bahwa hidup ini pada hakekatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki.

Margo Slamet dalam Soleman B. Taneko (1984: 137-138), dalam

konsepsinya tentang macam kekuatan yang mempengaruhi perubahan

menyatakan bahwa terdapat tiga macam kekuatan yang mempengaruhi

perubahan, antara lain adalah kekuatan pendorong (motivasional forces),

kekuatan mana terdapat dalam masyarakat dan bersifat mendorong orang-

Page 54: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

36

orang untuk berubah. Hal ini dinilai sebagai kondisi atau keadaan yang

penting sekali, oleh karena tanpa adanya kekuatan tersebut orang tidak

akan berubah. Kekuatan ini berasal dari segala aspek situasi yang

merangsang kemauan untuk melakukan perubahan. Kekuatan ini

bersumber dari:

a. Ketidakpuasan terhadap situasi yang ada, karena itu ada keinginan

untuk situasi-situasi yang lain. Kita tahu bahwa setiap orang memiliki

rasa tidak puas atas suatu hal atau dicapainya sebuah keinginan dari

dalam dirinya sendiri. Hal inilah yang memacu seseorang untuk

melakukan perubahan.

b. Adanya pengetahuan tentang perbedaan antara yang ada dan seharusnya

bisa ada. Perbedaan ini dipengaruhi juga oleh keadaan atau situasional,

di mana setiap orang pasti menginginkan kondisi ideal atau yang

diharapkan, tetapi kenyataan yang terjadi terkadang berbeda dengan

keinginan atau kondisi ideal yang diharapkan. Hal itulah yang

menyebabkan terjadinya sebuah perubahan sosial.

c. Adanya tekanan dari luar seperti kompetisi, keharusan menyesuaikan

diri, dan lain-lain. Tekanan-tekanan dari luar dapat memengaruhi

kondisi kejiwaan seseorang yang kemudian dapat berimbas pada

keinginan seseorang untuk melakukan sebuah perubahan sosial.

d. Kebutuhan dari dalam untuk mencapai efisiensi dan peningkatan

misalnya produktifitas dan lain-lain.

Arah pergerakan perubahan dalam masyarakat (direction of change) ialah

bahwa perubahan itu bergerak meninggalkan faktor yang diubah. Akan

Page 55: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

37

tetapi setelah meninggalkan faktor itu mungkin perubahan itu bergerak

kepada sesuatu bentuk yang baru sama sekali, akan tetapi mungkin pula

bergerak ke arah suatu bentuk yang sudah ada di dalam waktu yang

lampau (Pudjiwati Sajogyo, 1985: 121).

Bentuk perubahan sosial dalam masyarakat dapat dibedakan ke dalam

beberapa bentuk, antara lain (Soerjono Soekanto, 2007: 269) adalah:

a. Perubahan yang terjadi secara lambat dan perubahan yang terjadi

secara cepat. Perubahan-perubahan yang memerlukan waktu yang lama

di mana terdapat suatu rentetan perubahan-perubahan kecil yang

mengikuti dengan lambat, dinamakan “evolusi”. Perubahan-perubahan

dalam evolusi terjadi dengan sendirinya, tanpa suatu rencana ataupun

suatu kehendak tertentu, sedangkan perubahan yang terjadi secara

cepat atau disebut juga dengan revolusi adalah adanya perubahan cepat

dan bahwa perubahan itu mengenai dasar-dasar atau sendi-sendi pokok

dari kehidupan masyarakat. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam

revolusi dapat direncanakan terlebih dahulu maupun tanpa rencana.

b. Perubahan-perubahan yang pengaruhnya kecil dan perubahan-

perubahan yang pengaruhnya besar. Perubahan-perubahan yang

pengaruhnya kecil adalah perubahan-perubahan pada unsur struktur

sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau pengaruh yang

berarti bagi masyarakat. Sedangkan perubahan yang pegaruhnya besar

adalah perubahan yang membawa pengaruh langsung terhadap struktur

suatu masyarakat.

c. Perubahan yang dikehendaki (intended-change) atau perubahan yang

direncanakan (planed change) dan perubahan yang tidak dikehendaki

(unintended-change) atau perubahan yang tidak direncanakan

(unplanned change). Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan

ini terlebih dahulu direncanakan oleh pihak-pihak yang menghendaki

suatu perubahan, disebut sebagai “agent of change”, yaitu seseorang

atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan dari masyarakat

sebagai pemimpin suatu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan.

Sedangkan perubahan yang tidak dikehendaki atau yang tidak

direncanakan, merupakan perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki

serta berlangsung di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat

menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapakan.

Page 56: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

38

2.1.3. Teori Struktur Sosial Ekonomi

Teori Karl Marx didasarkan pada asumsi bahwa kesatuan sosial dapat

membentuk ketia adanya struktur sosial yang menghubungkan antara

individu. Jaringan hubungan ini menandakan bahwa ada berbagai faktor

yang membentuk ikatan sosial antar individu yang memiliki ciri-ciri yang

sama dan dapat dibedakan dengan individu yang lain dengan

menekankan kesadaran kolektif. Ciri individu tersebut terdapat dalam

pengkatagorian tertentu seperti katagori status ekonomi, pekerjaan dan

lainnya. Individu-individu tersebut baru dapat dikatakan membentuk

kehidupan kolektif apabila sudah ada kebersamaan diantara mereka

dengan membentuk hubungan sosial (Sztompka: 2001: 199).

Karl Marx yang terkenal dengan pemikirannya yang menekankan pada

bidang sosial ekonomi mempunyai pandangan tersendiri mengenai

manusia. Dalam pemikirannya, yaitu anggapan yang telah kita lihat yaitu

emansipasi manusia seutuhnya akan dilaksanakan oleh proletariat. Dari

sinilah Karl Marx mulai memperhatikan perkembangan-perkembangan

ilmu ekonomi. Dalam perkembangannya, struktur kelas di mulai dari

masa berburu meramu yang memproduksi hasil buruan dan hasil

tanaman, menghasikan sebuah suku yang tertua dalam struktur

masyarakat. Cara produksi tanam dan domestikasi hewan menciptakan

masyarakat hortikultural dan pastoral, yang menciptakan kelas tuan dan

budak. Cara pertanian menetap menciptakan masyarakat agraris, yang

menciptakan kelas tuan tanah dan penggarap. Cara memproduksi dengan

Page 57: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

39

menggunakan mesin dan buruh yang mengoperasikannya memunculkan

masyarakat industri, yang menciptakan kelas borjuis (kapitalis) dan

proletar. Cara produksi menggunakan komputer dalam mengolah

informasi menciptakan masyarakat posindustrial, yang menciptakan kelas

produsen dan konsumen. Ini adalah salah perkembangan struktur

masyarakat dari awal mula berkesadaran dalam masyarakat. Akan tetapi,

Karl Marx menciptakan teori yang lain.

Karl Marx berpendapat bahwa struktur masyarakat terbagi menjadi dua,

yaitu infrastruktur dan suprastruktur. Infrastruktur merupakan dasar suatu

masyarakat dalam berproduksi di bidang ekonomi. Sedangkan

suprastruktur terdiri atas lembaga sosial, gagasan dan nilai. Infrastruktur

adalah fundamental (dasar) untuk membentuk suprastruktur. Cara

produksi ekonomi memunculkan aneka institusi sosial maupun politik,

agama, keluarga, dan pedidikan. Lembaga-lembaga tersebutlalu

mengembangkan gagasan da nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, hal

ini di lakukan agar lembaga tersebut mampu masuk dalam lingkup

masyarakat dan diterima oleh masyarakat.

2.1.3.1. Konsep Sosial Ekonomi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata sosial berarti berkenaan

dengan masyarakat (KBBI, 2002: 1454). Menurut Departemen Sosial,

kata sosial adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai acuan dalam

berinteraksi antar manusia dalam konteks masyarakat atau komunitas,

sebagai acuan berarti sosial bersifat abstrak yang berisi simbol-simbol

Page 58: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

40

berkaitan dengan pemahaman terhadap lingkungan, dan berfungsi untuk

mengatur tindakan-tindakan yang yang dimunculkan oleh individu-

individu sebagai anggota suatu masyarakat. Sehingga dengan demikian,

sosial haruslah mencakup lebih dari seorang individu yang terikat pada

satu kesatuan interaksi, karena lebih dari seorang individu berarti

terdapat hak dan kewajiban dari masing-masing individu yang saling

berfungsi saru dengan lainya (http://www.kemsos.go.id/). Selain itu

Soekanto mengemukakan bahwa istilah sosial juga berkenaan dengan

pelaku interpersonal, atau yang berkaitan dengan proses-proses sosial

(Soekanto, dalam Supardan, 2009: 27).

Sementara ekonomi (economic) dalam banyak literatur ekonomi

disebutkan barasal dari bahasa yunani yaitu “Oikos atau Oiku” dan

“Nomos” yang berarti peraturan rumah tangga. Ekonomi adalah salah satu

cabang ilmu sosial yang khusus mempelajari tingkah laku manusia atau

segolongan masyarakat dalam usahanya memenuhi kebutuhan yang relatif

tak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas adanya

(Deliarnov, 2003: 23). Ekonomi juga sering diartikan sebagai cara manusia

untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jadi dapat dikatakan bahwa

ekonomi bertalian dengan proses pemenuhan keperluan hidup manusia

sehari-hari (Putong, 2005: 9).

Menurut Soerjono Soekanto (2001: 34) sosial ekonomi adalah posisi

seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan orang lain dalam arti

Page 59: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

41

lingkungan pergaulan, prestasinya dan hak-hak serta kewajibannya dalam

hubunganya dengan sumber daya. Menurut Amin dalam Grygieńć (2015)

mendefinisikan sosial ekonomi adalah “commercial and non-commercial

activity largely in the hands of third-sector or community organizations

that gives priority to meeting social (and environmental) needs before

profit maximization” (Amin, 2009: 4). Amin menejelaskan bahwa

masyarakat tidak hanya memprioritaskan memaksimalkan tingkat

ekonominya namun masyarakat harus meningkatkan kebutuhan sosialnya

juga. Sedangkan menurut penulis sosial ekonomi adalah keadaan ekonomi

seseorang yang tidak lepas dari kebutuhan dan keinginan sesuai dengan

tingkat pendapatan.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

sosial ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pemenuhan

kebutuhan, antara lain pendidikan, pekerjaan dan pemenuhan kebutuhan

tersebut berkaitan dengan penghasilan.

2.1.4. Pengertian Masyarakat

Masyarakat adalah wadah segenap antar hubungan sosial terdiri atas

banyak sekali kolektiva-kolektiva serta kelompok dalam tiap-tiap

kelompok terdiri atas kelompok-kelompok lebih baik atau sub kelompok

(Polak dalam Abu Ahmadi, 2003: 96). Sedangkan menurut Djojodiguno

dalam Abu Ahmadi (2003: 97) masyarakat adalah suatu kebulatan dari

pada segala perkembangan dalam hidup bersama antar manusia dengan

Page 60: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

42

manusia. Pendapat lain mengenai masyarakat adalah suatu kelompok

manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat

istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam kehidupan bermasyarakat

menurut Abu Ahmadi (2003):

a. Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan

pengumpulan binatang.

b. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama dalam suatu daerah

tertentu.

c. Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka

untuk menuju kepada kepentingan-kepentingan dan tujuan bersama.

Dari penjelasan dan ciri-ciri di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat

adalah sekelompok manusia majemuk yang tinggal dalam satu teritorial

tertentu dan terdiri dari beraneka ragam kelompok yang memiliki

kesepakatan bersama berupa aturan-aturan ataupun adat istiadat yang

timbul dan tercipta karena kebersamaan tersebut. Adanya aturan atau adat

ini sangat bergantung dengan masyarakat itu sendiri dan juga kesepekatan

bersama yang timbul setelah kehidupan itu berlangsung dalam waktu yang

lama.

Konsep Masyarakat menurut Edi Suharto (2006: 11) adalah arena dimana

praktek pekerjaan sosial makro beroprasi. Berbagai definisi mengenai

masyarakat biasanya diterapkan berdasarkan konsep ruang, orang,

interaksi dan identitas. Dalam arti sempit istilah masyarakat merujuk pada

sekelompok orang yang tinggal dan berinteraksi yang dibatasi oleh

Page 61: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

43

wilayah geografis tertentu seperti desa, kelurahan, kampung atau rukun

tetangga. Dalam arti luas, masyarakat menunjuk pada interaksi kompleks

sejumlah orang yang memiliki kepentingan dan tujuan bersama meskipun

tidak bertempat tinggal dalam satu wilayah geografis tertentu. Masyarakat

seperti ini bisa disebut sebagai societas atau society. Misalnya, masyarakat

ilmuwan, masyarakat bisnis, masyarakat global dan masyarakat dunia.

1.5.2. Desa

Desa sendiri berasal dari bahasa India yakni swadesi yang berarti tempat

asal, tempat tinggal, negeri asal, atau tanah leluhur yang merujuk pada satu

kesatuan hidup, dengan satu kesatuan norma, serta memiliki batas yang

jelas (Purnomo, 2004: 23). Menurut defenisi umum, desa adalah sebuah

aglomerasi permukiman di wilayah perdesaan (Hardjatno, 2007: 27).

Menurut Poerwadarminta (1976: 735) Desa adalah sekelompok rumah di

luar kota yang merupakan kesatuan, kampong (di luar kota) dusun atau

udik (dalam arti daerah pedalaman sebagai lawan dari kota).

Ketentuan umum UU No 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah

menyatakan, desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas

wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat

yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan negara kesatuan

Republik Indonesia. Dalam UU tersebut juga ditegaskan desa adalah kesa-

tuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang

Page 62: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

44

untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan ma-

syarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak-asal usul dan atau

hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan

negara kesatuan Republik Indonesia.

Beberapa pengertian desa di atas dapat disimpulkan bahwa desa sering

diistilahkan dengan kampung, yaitu suatu daerah yang letaknya jauh dari

keramaian kota, yang di huni sekelompok masyrakat di mana sebagian

besar mata pencaharianya sebagai petani, sedangkan secara atmininistrastif

desa adalah yang terdiri dari satu atau lebih atau dusun di gabungkan

hingga menjadi suatu daerah yang berdiri sendiri atau berhak mengatur

rumah tangga sendiri (otonomi).

Masyarakat dan pedesaan atau desa, dua kata yang mempunya arti

tersendiri. Untuk mendapatkan pengertian dari dua kata ini harus diartikan

terlebih dahulu kata perkata. Misalnya, masyarakat diartikan golongan

besar atau kecil yang terdiri dari beberapa manusia dengan atau karena

sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh-mempengaruhi satu

sama lain (Shadily, 1993: 17). Sedangkan menurut Koentjaraningrat

(2002: 144) masyarakat dapat juga diartikan sebagai sekumpulan manusia

yang saling berinteraksi.

Pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat pedesaan atau

desa dapat diartikan sebagai masyarakat yang memiliki hubungan yang

Page 63: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

45

lebih mendalam dan erat dan sistem kehidupan umumnya berkelompok

dengan dasar kekeluargaan. Sebagian besar warga masyarakat hidup dari

pertanian. Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata

pencaharian, agama, adat-istiadat dan sebagainya. Dengan kata lain

masyarakat pedesaan identik dengan istilah gotong royong yang

merupakan kerja sama untuk mencapai kepentingan kepentingan mereka.

2.1.6. Pariwisata

Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,

termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang

terkait di bidang tersebut. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang

secara langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat, sehingga

membawa berbagai dampak terhadap masyarakat setempat. Bahkan

pariwisata dikatakan mempunyai efek yang luar biasa, yang mampu

membuat masyarakat setempat mengalami metamorphose dalam berbagai

aspeknya (Pitana, 2005: 109).

Pariwisata dalam arti modern adalah fenomena zaman sekarang yang

didasarkan pada kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian

dalam menumbuhkan cinta pada alam, kesenangan dan kenikmatan alam

semesta pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan bangsa

dan kelas dalam masyarakat manusia sebagai hasil perkembangan

perniagaan, industri, perdagangan, dan adanya semakin sempurna alat-alat

pengangkutan, (Pendit, 1999: 32).

Page 64: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

46

Pada hakikatnya berpariwisata adalah suatu proses kepergian sementara

dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya.

Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena

kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan

maupun kepentingan lain seperti sekedar ingin tahu, menambah

pengalaman ataupun untuk belajar (Suwantoro, 2004: 3).

Istilah pariwisata berhubungan erat dengan pengertian perjalanan wisata,

yaitu sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara seseorang di luar

tempat tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan

kegiatan yang menghasilkan upah. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa perjalanan wisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan oleh

seseorang atau lebih dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan

kenikmatan dan memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga

karena kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olahraga untuk

kesehatan, konvensi, keagamaan, dan keperluan usaha lainnya.

Institute of Tourism in Britain (sekarang Tourism Society in Britain) di

tahun 1976 merumuskan: “pariwisata adalah kepergian orang-orang

sementara dalam jangka waktu pendek ke tempat-tempat tujuan di luar

tempat tinggal dan pekerjaan sehari-harinya serta kegiatan-kegiatan

mereka selama berada di tempat-tempat tujuan tersebut; ini mencakup

kepergian untuk berbagi maksud, termasuk kunjungan seharian atau

darmawisata” (Pendit, 2006: 33).

Page 65: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

47

Dalam Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 2009 dan Peraturan

Pemerintah RI Tahun 2010 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud

dengan:

1. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau

sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan

rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik

wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

2. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.

3. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung

berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,

pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.

4. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan

pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul

sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara

wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah,

Pemerintah Daerah, dan Pengusaha.

5. Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan,

keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam,

budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan

kunjungan wisatawan.

Daerah Tujuan Pariwisata (Destinasi Pariwisata) adalah kawasan geografis

yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya

terdapat daya tarik wisata, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta

masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan.

Page 66: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

48

2.1.7. Pengertian Objek Wisata

Dalam Undang - Undang Nomor 9 Tahun 1990, objek dan daya tarik

wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata. Jadi objek

wisata adalah perwujudan daripada ciptaan manusia, tata hidup, seni

budaya serta sejarah bangsa dan tempat atau keadaan alam yang

mempunyai daya tarik untuk dikunjungi wisatawan.

Dalam membangun objek dan daya tarik wisata tersebut harus

diperhatikan keadaan sosial ekonomi masyarakat setempat, sosial budaya

setempat, nilai-nilai agama, adat istiadat, lingkungan hidup, beserta objek

dan daya tarik wisata itu sendiri. Pembangunan objek dan daya tarik wisata

dapat dilakukan oleh pemerintah, badan usaha, dan perseorangan.

Penggolongan jenis objek wisata akan terlihat dari ciri khas yg ditonjolkan

oleh tiap-tiap objek wisata. Objek wisata dikelompokkan ke dalam tiga

jenis, yaitu :

1. Objek wisata alam, misalnya : laut, pantai, gunung (berapi), danau,

sungai, fauna (langka), flora (langka), kawasan lindung, cagar alam,

pemandangan alam, lain - lain.

2. Objek wisata budaya, misalnya : upacara kelahiran, tari - tari

(tradisional), musik (tradisional), pakaian adat, perkawinan adat,

upacara turun ke sawah, upacara panen, cagar budaya, bangunan

bersejarah, peninggalan tradisional, festival budaya, kain tenun

Page 67: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

49

(tradisional), tekstil lokal, pertunjukan (tradisional), adat istiadat lokal,

museum, dan lain - lain.

3. Objek wisata buatan, misalnya : sarana dan fasilitas olahraga,

permainan (layangan), hiburan (lawak/akrobatik dan sulap),

ketangkasan (naik kuda), taman rekreasi, taman nasional, pusat - pusat

perbelanjaan, dan lain - lain (Mappi, 2001: 30-33).

Ditinjau dari segi ekonomi, pemberian klasifikasi tentang jenis pariwisata

dianggap penting karena dengan cara itu dapat ditentukan beberapa

penghasilan devisa yang diterima dari suatu pariwisata yang

dikembangkan disuatu tempat atau daerah tertentu. Adapun jenis wisata

yang telah dikenal dimasa ini antara lain:

1. Wisata Budaya

Wisata budaya adalah perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan

untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan

mengadakan kunjungan atau peninjauan ketempat lain, mempelajari

keadaan rakyat dan kebiasaan adat istiadat, budaya dan seni mereka

(Pendit, N.S, 1994: 41).

2. Wisata Konvensi

Wisata Konvensi adalah wisata yang menyediakan fasilitas bangunan

dengan ruangan-ruangan tempat bersidang bagi peserta konverensi,

atau pertemuan lainnya yang bersifat nasional maupun internasional.

(Pendit, N.S, 1994: 43).

3. Wisata Sosial

Wisata Sosial adalah perorganisasian suatu perjalanan murah serta

Page 68: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

50

mudah untuk memberikan kesempatan kepada golongan masyarakat

ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti misalnya kaum

buruh, pemuda, pelajar atau mahasiswa, petani dan sebagainya. (Pendit,

N.S, 1994: 44).

4. Wisata Cagar Alam

Wisata Cagar Alam adalah wisata yang diselenggarakan agen atau biro

perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan mengatur

wisata ketempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah

pegunungan dan sebagainya yang pelestariaannya dilindungi oleh

undang-undang (Pendit, N.S, 1994: 44 ).

5. Wisata Bulan Madu

Wisata Bulan Madu adalah suatu penyelenggaraan perjalanan bagi

pasangan-pasangan pengantin baru yang sedang berbulan madu,dengan

fasilitas-fasilitas khusus, tersendiri demi kenikmatan perjalanan dan

kunjungan mereka (Pendit, N.S, 1994: 47).

Penggolongan objek wisata menurut undang - undang nomor 9 tahun

1990, bahwa objek dan daya tarik wisata terdiri dari :

1. Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang

berwujud keadaan alam, serta flora dan fauna.

2. Objek dan daya tarik hasil karya manusia yang berwujud

museum, peninggalan sejarah, wisata argo, wisata tirta, wisata

petualangan alam, taman rekreasi dan taman hiburan.

Dengan demikian pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ke tempat

lain, yang bersifat sementara dan dilakukan perorangan atau kelompok

Page 69: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

51

sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan

dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu.

2.2. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini antara

lain sebagai berikut :

1. Hilman Nugroho mahasiswa Program Magister Pendidikan Sosiologi,

Sekolah Pascasarjana UPI pada tahun 2015, penelitian tesis yang

berjudul “Perubahan Sosial dalam Perkembangan Pariwisata Desa

Cibodas Kecamatan Lembang”. Penelitian tersebut bertujuan untuk

mengetahui perubahan sosial yang terjadi pada anggota-anggota

masyarakat di Desa Cibodas Kecamatan Lembang karena adanya

perkembangan pariwisata. Penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif dan metode studi kasus. Hasil dari penelitian tersebut yaitu

perubahan sosial masyarakat Desa Cibodas menerima terhadap unsur-

unsur yang baru, menerima adanya akulturasi, adanya migrasi,

menerima adanya perubahan kebiasaan hidup dari tradisional ke semi

modern,adanya sikap menghargai hasil karya orang lain dan keinginan

untuk maju.

Perbedaan dengan penelitian ini yaitu, pada fokus kajian yang diteliti.

Dimana pada penelitian ini fokus kajiannya pada proses perubahan

struktur sosial ekonomi sedangkan pada penelitian milik Hilman

Nugroho hanya perubahan sosial saja.

Page 70: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

52

2. Ismi Andriyani, Liza Husnita (mahasiswa STKIP PGRI Sumatera

Barat) dan Etmi Hardi (mahasiswa Universitas Negeri Padang) pada

tahun 2012, artikel ilmiah dengan judul “Perubahan Sosial Ekonomi

Masyarakat Pasca Pengembangan Wisata Bahari di Kepulauan Sikakap,

Kabupaten Mentawai” yang diterbitkan oleh Jurnal Nasional Ilmu

Sosial No. 2 Volume 1 Tahun 2012 ISSN 2301-8496. Penelitian ini

bertujuan untuk mendeskripsikan dampak pembanguan wisata bahari

terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat. Penelitian dilakukan

secara kualitatif dengan pendekatan historis. Hasil penelitian

memperlihatkan bahwa wisata bahari yang dikembangkan di kepulauan

Sikakap memberikan dampak positif terhadap perkembangan sosial

ekonomi masyarakat Sikakap. Hal ini ditunjukkan oleh perkembangan

sarana transportasi, perhotelan, pasar dan fasilitas umum yang lainnya

dan berkurangnya angka pengangguran.

Perbedaan dengan penelitian ini terdapat pada pendekatan penelitian,

dimana dalam penelitian milik Ismi Andriyani menggunakan

pendekatan historis sedangkan pada penelitian ini menggunakan

pendekatan eksplanasi. Selain itu penelitian milik Ismi dilaksanakan di

daerah kepualauan sedangkan pada penelitian ini dilaksanakan pada

objek wisata.

3. Zhiwu Chen, Kaixiang Peng dan Lijun Zhu tahun 2017, dengan judul

"Perubahan sosial-ekonomi dan dampaknya terhadap kekerasan:

Page 71: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

53

Sejarah pembunuhan Qing China" yang diterbitkan oleh Elsevier

International Journal Volume 63, January 2017, Pages 8-25. Penelitian

ini bertujuan untuk mengkonstruksi sejarah tingkat pembunuhan di

Qing China dan menyelidiki penggerak sosial dan ekonominya.

Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan historis. Hasil

penelitian ini adalah berdasarkan arsip sejarah menunjukkan bahwa

tingkat tahunan ini berkisar antara 0,35 dan 1,47 per 100.000 penduduk

selama periode 1661-1898, tingkat rendah yang tidak tertandingi oleh

Eropa Barat sampai akhir abad ke-19. Tingkat pembunuhan China

meningkat dengan mantap dari tahun 1661 sampai 1821 namun

perlahan-lahan menurun sampai akhir abad ini.

Perbedaannya adalah Penelitian milik Zhiwu Chen dilakukan secara

kualitatif dengan pendekatan historis sedangkan pada penelitian ini

menggunakan kualitatif pendekatan eksplanasi. Selain itu pada

penelitian milik Zhiwu Chen adanya dampak terhadap kekerasan.

4. Reudi Baumgartner pada tahun 1988, dengan judul "Perubahan

Pariwisata dan Sosial-Ekonomi: Kasus Lembah Rolwaling di Nepal

Timur" diterbitkan oleh International Journal of Tourism Recreation

Research, Volume 13 1988, Issue 1 Pages 17-26 published online 11

November 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak

sosio-ekonomi dari wisata trekking dan ekspedisi mendaki gunung di

daerah dataran tinggi di Himalaya. Penelitian ini merupakan penelitian

Page 72: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

54

kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitiannya

adalah didasarkan terutama pada hasil survei yang dilakukan di

komunitas Sherpa-lembah Rolwaling di Nepal Utara-Timur1. Temuan

sebuah studi kasus tunggal sebuah desa dengan sekitar 200 penduduk

dan 43 rumah tangga. Selain itu, dengan fokus pada perubahan sosio-

ekonomi proses transisi. Kemudian, menempatkan sebuah studi tentang

perubahan yang disebabkan pariwisata dalam proses transisi kehidupan

desa yang terus berlanjut, berkonsentrasi pada dampak spesifik

pariwisata terhadap ekonomi tradisional dan distribusi pendapatan,

kekayaan dan prestise, serta kekuatan politik dalam Rolwaling.

Pada penelitian ini menggunakan pendekatan eksplanasi sedangkan

pada penelitian milik Reudi menggunakan pendekatan studi kasus.

Pada penelitian ini memaparkan perubahan struktur sosial ekonomi

sedangkan pada penelitian milik Reudi hanya pada perubahan sosial

ekonomi.

5. Dr. Ashih Mathur Associate Professor (Department of Management

Studies, Lachoo Memorial College of Science & Technology, Jodhpur)

tahun 2014 dengan judul "Perubahan Sosial dan Dampak Pariwisata

terhadap Masyarakat Modern" diterbitkan oleh IJRMEC International

Journal vol. 1, Issue 2 ISSN: 2250-057X. Penelitian ini bertujuan untuk

membahas pariwisata sebagai kekuatan sosial berdampak pada

kehidupan manusia dan banyak yang terkait dengan industri pariwisata

Page 73: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

55

secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini merupakan

penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Hasil

penelitian ini adalah kehidupan dengan dampak wisata membawa

manusia baru memasuki dunia baru era perang dunia pasca dimana

orang-orang hidup dengan damai dan bahagia. Orang-orang bepergian

tanpa rasa takut dan mereka telah melewati hambatan nasional dan

memasuki pasar internasional di mana segala sesuatunya menjadi lebih

mudah diterima dan mudah. Kemampuan belajar dan interaksi

masyarakat meningkat dan dipengaruhi oleh perubahan sosial. Tujuan

dasar makalah ini adalah menganalisis dampak sosial pariwisata

terhadap masyarakat modern.

Penelitian milik Ashih Mathur hanya menjelaskan perubahan sosial

sertda dampak pariwisata, sedangkan pada penelitian ini memaparkan

perubahan struktur sosial ekonomi di objek wisata. Penelitian milik

Ashih Mathur kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus

sedangkan pada penilitan ini menggunakan pendekatan eksplanasi.

6. Prayitno (Mahasiswa Magister Perencanaan Kota dan Daerah

Universitas Gadjah Mada) tahun 2001, dengan judul “Perubahan Sosial

Ekonomi Masyarakat Desa Pantai Akibat Perubahan Ekosistem Pantai

:: Studi Kasus Di Kawasan Segara Anakan Cilacap”. Penelitian ini

bertujuan untuk mendeskripsikan pola perubahan ekosistem dan

perubahan sosial ekonomi di Kawasan Segara Anakan sena mengkaji

Page 74: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

56

interaksi antara perubahan ekosistem dan sosial ekonomi kaitannya

dengan spasial. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif

menggunakan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian ini adalah dari

tahun 1980 sampai tahun 2000 terlihat adanya kecenderungan

perubahan sosial ekonomi. Persentasi penduduk yang bermata

pencaharian nelayan mengalami penurunan, dan yang bermata

pencaharian petani mengalami peningkatan. Perubahan sosial ekonomi

masyarakat pantai di Kawasan Segara Anakan menunjukkan pola dari

pemanfaatan sumberdaya perairan menjadi pemanfaatan sumberdaya

daratan. Perubahannya melalui tahapan dari nelayan kemudian menjadi

nelayan sambil bertani petani dan akhirnya menjadi petani dan

meninggalkan usaha perikanan. Pentahapan ini terkait dengan kendala

keahlian, kebiasaan dan cara pandang masyarakat terhadap perubahan

kondisi sosial ekonomi dan lingkungan. Walaupun sudah beralih mata

pencaharian sebagai petani, kebiasaan-kebiasaan nelayan masih tetap

dilakukan. Karakteristik spasial sosial ekonomi dari ketiga lokasi

penelitian memperlihatkan masing-masing lokasi mempunyai

karakteristik yang berbeda. Perbedaan ini akibat pola aktifitas

penduduk dalam menyesuaikan kondisi internalnya dengan kondisi

lingkungannya yang diwujudkan dalam pemilihan mata pencaharian.

Lokasi sebelah Selatan yang wilayahnya masih memungkinkan u ntuk

penangkapan ikan, penduduknya akan cenderung mempertahankan

mata pencaharian mereka sebagai nelayan. Lokasi sebelah Utara yang

lahannya sudah dapat untuk usaha pertanian, maka penduduknya

Page 75: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

57

cenderung pindah mata pencaharian sebagai petani. Lokasi sebelah

Barat yang memungkinkan untuk penangkapan ikan dan

memungkinkan pula untuk pertanian maka penduduknya cenderung

bermata pencaharian ganda sebagai nelayan dan petani.

Penelitian milik Prayitno berlokasi di desa pantai sedangkan pada

penelitian ini berlokasi di desa agraris. Penelitian milik Ashih Mathur

kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus sedangkan pada

penilitan ini menggunakan pendekatan eksplanasi.

2.3. Kerangka Pikir

Provinsi Lampung merupakan salah satu wisata destinasi wisata yang

menarik di Indonesia. Salah satu kabupaten di Lampung yang mnejadi

destinasi wisata yang menarik perhatian para wisatawan terletak di

Kabupaten Pringsewu. Terdapat beberapa objek wisata berbasis alam dan

peninggalan sejarah yang menjadi primadona dan unggulan di Kabupaten

Pringsewu, salah satunya adalah wisata talang dan bukit. Objek wisata

seperti ini yang saat ini paling populer dikalangan para wisatawan.

Objek Wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan saat ini telah menjadi

destinasi wisata yang paling diminati. Objek Wisata Talang Indah dan

Bukit Pangonan terletak di Desa Pajaresuk, Kecamatan Pringsewu,

Kabupaten Pringsewu. Kehadiran Objek Wisata Talang Indah dan Bukit

Pangonan banyak membawa perubahan bagi masyarakat yang tinggal di

sekitar Objek Wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan, tepatnya di Desa

Page 76: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

58

Pajaresuk.

Berkembangnya Objek Wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan tidak

terlepas dari peran masyarakat Desa Pajaresuk yang tergabung dalam

beberapa kelompok, yaitu kelompok sadar wisata seperti ikatan Muli

Mekhanai Kabupaten Pringsewu, kelompok pemuda karang taruna, serta

dukungan dari perangkat desa yang berpartisipasi aktif dari masyarakat

Desa Pajaresuk sendiri. Selain itu berkembangnya objek wisata tersebut

juga didukung oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Pringsewu. Peranannya

sangat diperhitungkan dalam membangun dan mengembangkan Objek

Wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan hingga menjadi salah satu

destinasi wisata unggulan di Kabupaten Pringsewu yang diminati oleh

para wisatawan.

Munculnya Objek Wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan juga telah

merubah beberapa aspek dalam bidang kehidupan masyarakat, jika

dibandingkan sebelum munculnya Objek Wisata Talang Indah dan Bukit

Pangonan terlihat adanya perbedaannya terutama yang paling menonjol

pada aspek ekonomi masyarakat setempat. Sedangkan perubahan sosial

menurut Gillin dan Gillin dalam Soerjono Soekanto (2007: 263) adalah

sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena

perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan, komposisi

penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-

penemuan baru dalam masyarakat.

Page 77: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

59

Gambar 2.1. Kerangka Pikir Proses Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat di

Lokasi Objek Wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan di Desa

Pajaresuk Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu.

Proses Perubahan struktur sosial

ekonomi

Struktur sosial

Sesudah Sebelum

Ekonomi

Perubahan struktur sosial ekonomi

masyarakat Desa Pajaresuk di lokasi

objek wisata

Page 78: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

60

III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor

(1992) dalam Sujarweni (2014: 19) adalah salah satu prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku

orang-orang yang diamati.

Adapun jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah jenis studi kasus.

Karena meneliti kejadian yang berupa proses perubahan yang ada di suatu

daerah. Pendekatan penelitian ini bersifat deskriptif dapat diartikan sebagai

prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan atau

melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan fakta-

fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Nawawi dan Martini, 1996:

73). Dalam rancangan jenis penelitian ada empat macam tipe desain studi

kasus, yaitu (1) desain kasus tunggal holistik, (2) desain kasus tunggal

terjalin (embeded), (3) desain multikasus holistik, dan (4) desain multikasus

terjalin (Nasution, 2007: 27). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

jenis penelitian studi kasus tunggal holistik. Dikatakan studi kasus tunggal

karena peneliti hanya menggunakan satu obyek atau satu kasus. Kasus yang

diteliti tentang proses perubahan struktur sosial ekonomi masyarakat di

Page 79: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

61

lokasi objek wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan desa Pajaresuk

Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lokasi Objek Wisata Talang Indah dan Bukit

Pangonan tepatnya di Jl. Raya Danau, Desa Pajaresuk, Kecamatan

Pringsewu, Kabupaten Pringsewu. Desa Pajaresuk dapat ditepuh dengan

jarak 7 km dari pusat Kabupaten Pringsewu. (dokumen BAPEDA

Kabupaten Pringsewu, 2013). Hal tersebut dilakukan didasarkan pada topik

yang diteliti oleh peneliti berkaitan dengan “Proses Perubahan Struktur

Sosial Ekonomi Masyarakat di Lokasi Objek Wisata Talang Indah dan

Bukit Pangonan Desa Pajaresuk, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten

Pringsewu”.

Dalam penelitian ini, untuk memperoleh data yang akurat dan memenuhi

kriteria dari sebuah tujuan penelitian, maka penelitian dilakukan selama tiga

bulan. Dimulai pada tanggal 1 Desember 2017 – 30 Februari 2018, terhitung

setelah seminar proposal.

3.3. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah adanya informan-informan. Informan-

informan pada penelitian ini antara lain disajikan pada tabel 3.1.

Page 80: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

62

Tabel 3.1. Informan dalam penelitian proses perubahan struktur sosial

ekonomi masyarakat di lokasi objek wisata Talang Indah dan

Bukit Pangonan Desa Pajaresuk Kecamatan Pringsewu

Kabupaten Pringsewu. No. Nama Informan Kunci

(Usia)

Pekerjaan Informasi yang Diberikan

Segi Ekonomi Segi Struktur

Sosial

1. Alv (45) Wiraswasta dan

anggota

Kelompok

Sadar Wisata

√ √

2. Agg (44) Wiraswasta dan

anggota

Kelompok

Sadar Wisata

√ √

3. Smr (51) Buruh bangunan

dan anggota

kepengurusan

objek wisata

√ √

4. Nps (54) Pedagang

makanan ringan

√ √

5. Nrh (49) Pedagang

makanan dan

minuman ringan

serta makanan

berat seperti

pecel, gorengan

dan mie

rebus/goreng.

6. Abs (52) Anggota

kepengurusan

objek wisata

dan pedagang

makanan dan

minuman

ringan.

7. Mst (63) Pedagang

makanan dan

minuman ringan

8. Bmb (52) Kepala Desa

Pajaresuk

√ √

9. Nrhm (42) Ketua RT 4 √ √

Tabel 3.2. Informan Tambahan pada Penelitian No. Nama Informan

Tambahan (Usia)

Pekerjaan Informasi yang Diberikan

Segi Ekonomi Segi Struktur

Sosial

1. Ww (50) Wiraswasta √ √

2. Amn (52) Petani dan

anggota

kepengurusan

objek wisata

√ √

3. Sp (39) Petani dan ketua

karang taruna

√ √

4. By (18) Penjaga loket √ √

Page 81: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

63

objek wisata

5. Tkr (55) Petani √

6. Try (53) Ibu Rumah

Tangga

7. Smj (49) Petani √

8. Ipl (29) Buruh

Serabutan

√ √

9. Jmh (51) Petani √ √

10. Prn (44) Petani √

11. Ibn (41) Wiraswasta √ √

Sumber: Hasil wawancara, 2018.

Pada tabel 3.1 informan-informan pada penelitian ini berjumlah 20 orang

dengan pekerjaan dan usia yang bervariasi. Dalam hal ini, informan-

informan ini akan memberikan informasi mengenai perubahan ekonomi

dan struktur sosial ekonomi atau hanya salah satunya saja dari segi

ekonomi ataupun struktur sosial.

3.4. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis proses perubahan

struktur sosial ekonomi pada masyarakat di sekitar lokasi objek wisata

Talang Indah dan Bukit Pangonan. Dimana, perubahan pada aspek ekonomi

seperti jenis pekerjaan, tingkat pendapatan dan tingkat kesejahteraan dapat

memunculkan perubahan-perubahan pada aspek struktur sosial pada jenis

struktur sosial pada masyarakat di sekitar lokasi objek wisata Talang Indah

dan Bukit Pangonan Desa Pajaresuk Kecamatan Pringsewu Kabupaten

Pringsewu.

Page 82: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

64

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data dalam

penelitian adalah triangulasi, yakni teknik pengumpulan data yang bersifat

menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data

yang telah ada. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang

berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti

menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam dan

dokumentasi.

1. Observasi partisipatif

Pada penelitian ini, observasi partisipatif yang dipakai adalah pengamat

sebagai pemeranserta dimana observer hadir ditengah-tengah

masyarakat Desa Pajaresuk yang akan diamati dan disadari sepenuhnya

kehadirannya, partisipasi observer dilakukan dengan ikut mengambil

bagian dalam kehidupan masyarakat Desa Pajaresuk yang akan

diobservasi dan observer berlaku sungguh-sungguh seperti anggota dari

kelompok yang akan diobservasi sehingga segala macam informasi

mungkin untuk didapatkan dengan mudah, termasuk yang bersifat

rahasia.

2. Wawancara mendalam

Wawancara mendalam dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

menggali informasi secara mendalam, terbuka dan bebas sesuai dengan

kajian masalah dalam penelitian ini. Dalam hal ini metode wawancara

mendalam yang dilakukan dengan adanya daftar pertanyaan yang telah

dipersiapkan sebelumnya oleh observer.

Page 83: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

65

3. Dokumentasi

Dokumentasi pada penelitian ini berupa foto-foto, rekaman suara serta

catatan-catatan yang menunjang untuk melengkapi data yang

dikumpulkan.

Gambar 3.1. Teknik Pengumpulan Data (Sugyono, 2013: 331)

3.6. Pengecekan Keabsahan Temuan

Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan uji kredibilitas data.

Untuk mencapai kredibilitas data penelitian ini, peneliti melakukan

beberapa upaya, antara lain dengan melakukan triangulasi. Sugiyono (2013:

370) berpendapat bahwa triangulasi dalam upaya pengujian kredibilitas ini

dapat diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan

berbagai cara dan berbagai waktu. Dalam penelitian ini, menerapkan teknik

triangulasi sumber. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara

membandingkan data yang diperoleh, contohnya membandingkan data dari

narasumber A dengan data yang diperoleh dari narasumber B, begitupun

dengan sumber data dari narasumber C,D dan seterusnya. Teknik ini

Observasi

partisipatif

Sumber

data sama Wawancara

mendalam

Dokumentasi

Page 84: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

66

dilakukan supaya peneliti dapat memastikan data mana yang benar dan

dapat dipercaya setelah melakukan perbandingan (triangulasi sumber).

3.7. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi

(Sugiyono, 2010: 89). Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan

mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga

dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang

disarankan oleh data (Moleong, 2002: 103). Analisis data merupakan proses

pencandraan (description) dan penyusunan transkrip interview serta material

lain yang telah terkumpul. Maksudnya, agar peneliti dapat

menyempurnakan pemahaman terhadap data tersebut untuk kemudian

menyajikannya kepada orang lain dengan lebih jelas tentang apa yang telah

ditemukan atau dapatkan dari lapangan (Danim, 2002: 209-210)

Dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif deskriptif model

interaktif Miles and Hubberman (2005: 59). Proses analisis data terdapat 4

tahap, yaitu :

Gambar 3.2. Model Pendekatan Analisis Interaktif Miles and Hubberman (2005:

59)

Pengumpulan Data

Penarikan Kesimpulan Reduksi Data

Penyajian Data

Page 85: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

67

1. Pengumpulan Data

Data-data yang telah didapat dari para informan dengan cara wawancara,

observasi, ataupun dokumentasi disatukan dalam sebuah catatan

penelitian yang di dalamnya terdapat dua aspek yaitu catatan deskripsi

yaitu merupakan data alami yang berisi tentang apa yang dialami,

dicatat, dilihat, didengar, dirasakan, tanpa ada pendapat atau tanggapan

dari peneliti terhadap fenomena yang terjadi. Kedua adalah catatan

refleksi yaitu catatan yang memuat kesan pesan, komentar, dan tafsiran

peneliti tentang fenomena yang dihadapinya, catatan ini didapatkan dari

hasil wawancara dengan beberapa informan.

2. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses dimana seorang peneliti

melakukan pemilihan pemusatan perhatian pada penyederhanaan,

pengabstrakan data hasil penelitian. Proses ini juga dinamakan sebagai

proses transformasi data, yaitu perubahan dari data yang bersifat “kasar”

yang muncul dari catatan-catatan yang tertulis di lapangan menjadi yang

bersifat “halus” dan siap pakai setelah melakukan penyeleksian,

membuat ringkasan, menggolong-golongkan dalam pola-pola dengan

membuat transkrip penelitian untuk mempertegas, memperpendek,

membuat fokus dan kemudian membuang data yan tidak diperlukan.

3. Penyajian Data

Penyajian data merupakan sejumlah informasi yang tersusun dan

memberikan kemungkinan-kemungkinan adanya penarikan kesimpulan

dan pengambilan tindakan lebih lanjut.

Page 86: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

68

4. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan adalah usaha untuk mencari atau memahami

makna keteraturan pola-pola, kejelasan, alur sebab-akibat atau proporsi.

Proses penyimpulan data harus memiliki pertimbangan yang sangat

matang. Dalam menyimpulkan data, peneliti harus menafsirkan sesuai

dengan apa yang diperoleh dari semua informan.

Page 87: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

116

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Sebelum adanya objek wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan, sebagian

besar masyarakat Desa Pajaresuk berkecimpung pada sektor pertanian.

Mereka memiliki orientasi hidup ketergantungan pada alam. Mereka

menanggung hidup masing-masing keluarganya dari sektor pertanian.

Setelah adanya objek wisata Talang Indah dan Bukit Pangonan, pola pikir

masyarakat Desa Pajaresuk mulai berubah, sebagian dari mereka berproses

menggantungkan pada sektor industri pariwisata. Dapat dikatakan bahwa

struktur sosial kemasyarakatan Desa Pajaresuk sebelum adanya Talang

Indah dan Bukit Pangonan adalah masyarakat agraris, hal ini karena jumlah

masyarakat di desa tersebut mayoritas adalah petani. Ketika beberapa tahun

ke depan perubahan pekerjaan pada sektor industri pariwisata mendominasi

latar belakang pekerjaan masyarakat desa setempat, maka bisa katakan juga,

struktur sosial masyarakat mungkin berubah karena struktur

demografisnya berdasarkan jenis pekerjaan berubah.

5.2. Saran

Desa Pajaresuk meruapakan desa yang sedang berkembang dengan

memajukan sektor pariwisatanya untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakatnya dengan tujuan untuk beralih struktur sosial msayarakatnya

Page 88: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

117

dari masyarakat agraris menuju masyarakat industri. Agar terciptanya tujuan

tersebut, masyarakat Desa Pajaresuk harus siap menerima perubahan dan

selalu berinovasi untuk memajukan sektor pariwisata, dan memberikan

pembelajaran pada masyarakat agar pola pikir masyarakat dapat berubah.

Page 89: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

118

DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani. 2007. Sosiologi Skematika Teori dan Terapan. Jakarata: PT Bumi

Aksara. 115 hlm.

Abu Ahmadi. 2003. Psikologi Umum. Jakarta : Rineka Cipta. 307 hlm.

Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai

Pustaka.

Amin, A. (2009), “Locating the social economy”, in Amin, A. (Ed.), The Social

Economy. International Perspectives on Economic Solidarity, Zed Books,

London, New York, NY, pp. 3-21.

Andriyani, Ismi, dkk. 2012. Jurnal Nasional dengan Judul: “Perubahan Sosial

Ekonomi Masyarakat Pasca Pengembangan Wisata Bahari di Kepulauan

Sikakap, Kabupaten Mentawai”. (diterbitkan oleh Jurnal Nasional Ilmu

Sosial No. 2 Volume 1 Tahun 2012 ISSN 2301-8496).

Anshoriy, N. 2008. Kearifan Lingkungan dalam Prespektif Budaya Jawa.

Yogyakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian-Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta. 413 hlm.

_________________ 2013. Prosedur Penelitian-Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta. 413 hlm.

Asyik, B. dan Trisnaningsih. 2015. PROVINSI LAMPUNG dari Daerah Penerima

menjadi Potensi Daerah Pengirim Transmigran. Histokultura:

Yogyakarta. 75 Hlm.

A, Yoeti. 2008. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Cetakan Kedua.

Jakarta: Penerbit Kompas. 267 hlm.

Azwar, S. 2010. Sikap Manusia teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar. 146 hlm.

Bali Indonesia. 2017. Pandawa Beach in Bali Hidden Beach in South Bali

(diakses melalui : http://www.bali-indonesia.com/magazine/pandawa-

beach-bali.htm pada tanggal 29 Oktober 2017 pukul 14.15 WIB).

Baumgartner, Reudi. 1988. International Journal:“Tourism and Socio-Economic

Change: The Case of the Rolwaling Valley in Eastern Nepal”. (diterbitkan

oleh International Journal of Tourism Recreation Research, Volume 13

1988, Issue 1 Pages 17-26 published online 11 November 2014).

Page 90: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

119

Beratha, Nyoman. 1982. Desa Masyarakat Desa dan Pembangunan Desa.

Jakarta: GHALIA INDONESIA.

Creswell, John W. 2010. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan

Mixed.Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 383 hlm.

Danim, Sudarman. 2002. Menjadi Penelti Kualitatif. Bandung : Pustaka Setia. 211

hlm.

Darsono, Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan.

Yogyakarta: ANDI

Deliarnov. 2003. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada. 282 hlm.

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI. 2005. Rencana Strategis

Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata Nasional 2005 – 2009. Jakarta.

Enda. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Fandeli, Chafid. 2000. Pengusahaan Ekowisata. Yogyakarta: Penerbit Liberty.

317 hlm

Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. 2017. Bandar Lampung:

Universitas Lampung.

Grygieńć, Janusz. 2015. Post-transitional social economy: the case of Poland.

Department of Humanities, Institute of Philosophy, Nicolaus Copernicus

University, Toruń, Poland. (diakses melalui : emerald insight International

Journal of Social Economics, Vol. 42 Issue: 9,pp. 817-829, doi:

10.1108/IJSE-03-2015-0053 Permanent link to this document:

http://dx.doi.org/10.1108/IJSE-03-2015-0053 pada tanggal 30 Maret 2017

pukul 21.00 WIB).

Hassan Shadily.1993. Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: PT Rineka

Cipta. 856 hlm.

Nawawi, Hadari & Martini, Murni. 1996. Penelitian Terapan. Yogyakarta:

Gajahmada University Press. 189 hlm.

Ibrahim. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. 230 hlm.

Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta : Erlangga.

266 hlm.

Indonesia Kaya. 2017. Surga Bawah Laut Dunia Adalah Raja Ampat (diakses

melalui : https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/surga-

Page 91: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

120

bawah-laut-dunia-adalah-raja-ampat pada tanggal 29 Oktober 2017 pukul

11.00 WIB).

Jelajah Lampung. 2017. Talang Air Pringsewu, Wisata Alam dan Sejarah Nan

Indah. Lampung. (diakses melalui :

http://www.jelajahlampung.com/2016/05/talang-air-pringsewu.html pada

tanggal 20 April 2017 pukul 08.00 WIB).

Joko Subagyo, P. 2006. Mharetode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek. Rineka

Cipta. Jakarta. 167 hlm.

Karyono, Hari. 1997. Kepariwisataan. Jakarta: Grasindo.

Keith M, Eades. 2008. The New Solution Selling. Diakses pada laman :

https://kakilimasubang.wordpress.com/2008/07/09/definisi-proses/.

Kementerian Sosial Republik Indonesia. (diakses melalui :

http://www.kemsos.go.id/ pada tanggal 21 April 2017 pukul 18.45 WIB).

Jakarta

Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Manora, Elsa. 2017. Pengertian Proses. Scribd. (diakses melalui:

https://www.scribd.com/document/343862624/Pengertian-Proses-

Menurut-Para-Ahli-doc pada tanggal 18 Januari 2018 Pukul 17.00 WIB).

Mappi, Andi. 2001. Cakrawala Pariwisata. Jakarta: Balai Pustaka. 120 hlm.

Mathur, Ashih. 2014. International Journal: “Social Change and the Impacts of

Tourism on the Modern Society”. (diterbitkan oleh IJRMEC International

Journal vol. 1, Issue 2 ISSN: 2250-057X).

Miles, Matthew B. and A. Michael Huberman. 2005.Qualitative Data Analysis

(terjemahan).Jakarta : UI Press. 245 hlm.

Moleong, Lexy J. 2005. Metologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosda

Karya. 205 hlm.

______________2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya. 370 hlm.

______________2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya. 378 hlm.

______________2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset. 410 hlm.

Mudjia, Rahardjo. 2010. Triangulasi dalam Penelitian Kualitatif. Malang:

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. 39 hlm

Page 92: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

121

Mudjia, Raharjo. 2017. Studi Kasus dalam Penelitian Kualitatif : Konsep dan

Prosedurnya. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Malang. 45 hlm.

Naibaho, Erni. 2012. Pengaruh Sosial Budaya Terhadap Pemenuhan Hak-Hak

Reproduksi Wanita Pada Pasangan Usia Subur di Rumah Sakit Tingkat II

DAM I/BB di Kota Medan. Tesis FKM USU, Medan.

Nasution, S. 2007. Metode Research; Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.

Nirtasari. 2013. Skripsi. Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Tanah

Abang Kecamatan Batang Hari Leko Kabupaten Musi Banyuasin Setelah

Berdirinya PT. Perkebunan Mitra Ogan. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik. Universitas Sriwijaya. Palembang.

Noor, Juliansyah. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Group. 290 hlm.

Nugroho, Hilman. 2015. Penelitian Tesis dengan Judul : “Perubahan Sosial

dalam Perkembangan Pariwisata Desa Cibodas Kecamatan Lembang”.

Bandung: Program Magister Pendidikan Sosiologi, Sekolah Pascasarjana

UPI.

Nyoman Kutha Ratna. 2010. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 539 hlm.

Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu. Dokumen Pribadi. Pringsewu

Pendit, Nyoman. 1999. Ilmu Pariwisata. Jakarta: Akademi Pariwisata Trisakti.

320 hlm.

Pendit, S. Nyoman. 2006. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta:

PT. Pradnya Paramita. 361 hlm.

Pesona Wisata Indonesia. 2015. Pesona Wisata Lampung (diakses melalui:

http://pesonawisataindonesia.com/pesona-wisata-lampung-2/ pada tanggal

29 Oktober 2017 pukul 14.00 WIB).

Poerwadarminta. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Batu Boko Persero.

BOROBUDUR Inspiring Heritage. (diakses melalui :

http://borobudurpark.com/temple/borobudur/ pada tanggal 10 Juni 2018

Pukul 15.45 WIB)

Purnomo, Mangku. 2004. Pembaruan Desa: Mencari Bentuk Penataan Produksi

Desa. Yogyakarta: Lapera Pustaka. 188 hlm.

Page 93: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

122

Putong, Iskandar. 2005. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Mitra Wacana Media. 418

hlm.

Raharjo, Mudjia. 2017. Studi Kasus dalam Penelitian Kualitatif: Konsep dan

Prosedurnya. Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. 28 hlm.

Riyadi. 2005. Perencanaan Pembangunan Daerah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama. 155 hlm.

Ritzer, George. 2004. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prenada Media

Sajogyo, Pudjiwati. 1985. Sosiologi Pembangunan. Jakarta: Etasa Pembangunan.

305 hlm.

Salim, A. 2002. Perubahan Sosial : Sketsa Teori dan Refleksi Metodologi Kasus

Indoneia. Yogyakarta: Tiara Wacana. 306 hlm

Sapriya. 2014. Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran. Bandung: Rosda. 230

hlm.

Soekanto, Soerjono. 2001. Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada. 301 hlm.

_________________2005. Pokok-pokok Sosiologi Hukum. Jakarta: Raja Grafindo

Persada. 205 hlm.

_________________2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo

Persada. 285 hlm.

_________________2009. Peranan Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Baru).

Jakarta: Rajawali Pers. 404 hlm.

Soleman, B. Taneko. 1984. Struktur dan Proses Sosial Suatu Pengantar. Jakarta:

CV. Rajawali.

Spillane, James J. 1982. Ekonomi Pariwisata, sejarah, dan prospeknya.

Yogyakarta : Kanisius. 386 hlm.

Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru

Press. 226 hlm.

Sumarno. 2017. Hasil wawancara pra penelitian (narasumber : Bpk. Sumarno

selaku perwakilan dari kepengurusan sekretariat Objek Wisata Talang

Indah dan Bukit Pangonan. Pringsewu, Lampung.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta. 456 hlm.

Suharto, Edi. 2006. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung :

PT.Refika Pratama. 189 hlm.

Page 94: PROSES PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …digilib.unila.ac.id/55651/3/TESIS FULL.pdf · adanya proses perubahan struktur sosial ekonomi pada masyarakat Desa Pajaresuk

123

Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

108 hlm.

Syamsuri, Andi Sukri & Akhir, Muhammad. 2016. Jurnal Nasional: “Perubahan

Sosial Ekonomi Terhadap Eksistensi Batu Akik”. (yang diterbitkan oleh

Jurnal Equilibrium Pendidikan Sosiologi Volume III No. 2 November

2016 ISSN e-2477-0221 p-2339-2401).

Waluya, Bagja. 2007. Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat.

Bandung: PT. Setia Purna Inves. 130 hlm.

Wikipedia Bahasa Indonesia. 2017. Borobudur (diakses melalui :

https://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur pada tanggal 29 Oktober 2017

pukul 11.30 WIB).

Yin, Robert K. 2011. Studi Kasus:Desain dan Metode. Jakarta: PT. Rajagrafindo

Persada. 218 hlm.

Zhiwu Chen, Kaixiang Peng & Lijun Zhu. International Journal: ““Social-

economic change and its impact on violence: Homicide history of Qing

China”. (yang diterbitkan oleh Elsevier International Journal Volume 63,

January 2017, Pages 8-25).

Zhuge, Ren & Tisdell, Clem. 1999. International Journal: “Sustainability issues

and socio‐economic change in the Jingpo communities of China”.

(diterbitkan oleh International Journal of Social Economics, Vol. 26 Issue:

1/2/3, pp.21-45).