19
Proses Pembuatan Screw Conveyor Kali ini saya akan membahas Proses Pembuatan Screw Conveyor, proses ini saya dokumentasikan saat melakukan PI (Praktek Industri). Waktu itu saya penasaran bagaimana cara membuatnya dan kebetulan tempat saya melakukan PI saya amati langkah-langkahnya. Berikut Proses Pembuatan Screw Conveyor: Proses Pembuatan Screw Conveyor jenis Sectional 1. Bentuk dari sebuah plat dengan bentuk cincin/ring seperti pada gambar dibawah ini dengan dimensi : - Ø dalam 90 mm - Ø luar 205 mm Agar ukuran daun screwnya sama dan untuk memudahkan proses pemasangan daunnya, maka tiap 20 plat yang sudah dibentuk menjadi cincin disatukan/ditempel menjadi 1 dengan cara di las agar lebih mudah membubutnya.

Proses Pembuatan Screw Conveyor

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asaa

Citation preview

Page 1: Proses Pembuatan Screw Conveyor

Proses Pembuatan Screw Conveyor

Kali ini saya akan membahas Proses Pembuatan Screw Conveyor, proses ini saya

dokumentasikan saat melakukan PI (Praktek Industri). Waktu itu saya penasaran bagaimana cara

membuatnya dan kebetulan tempat saya melakukan PI saya amati langkah-langkahnya. Berikut

Proses Pembuatan Screw Conveyor:

Proses Pembuatan Screw Conveyor jenis Sectional

1.      Bentuk dari sebuah plat dengan bentuk cincin/ring seperti pada gambar dibawah ini dengan

dimensi :      

                        - Ø dalam 90 mm                        - Ø luar 205 mm 

Agar ukuran daun screwnya sama dan untuk memudahkan proses pemasangan daunnya,

maka tiap 20 plat yang sudah dibentuk  menjadi cincin disatukan/ditempel menjadi 1 dengan cara

di las agar lebih mudah membubutnya.

Gambar 4.9 proses pembuatan daun Screw Conveyor

Page 2: Proses Pembuatan Screw Conveyor

2.      Setelah dibubut rata lepas kembali tiap-tiap plat dan salah satu sisi plat tersebut dipotong seperti

pada gambar berikut.

 Gambar 4.10 proses pemotongan daun Screw Conveyor

3.      Untuk menyambung tiap sisi ke sisi yang lain, maka yang pertama harus dilakukan adalah

memilas tiap plat tersebut agar saat proses penyambungan tiap-tiap daun screw conveyor

nantinya lebih mudah hingga yang terlihat seperti pada gambar berikut.

Page 3: Proses Pembuatan Screw Conveyor

Gambar 4.11 proses pemilasan daun Screw Conveyor

4.      Setelah itu sambunglah tiap-tiap 10 plat tersebut menjadi 1. Lihat gambar dibawah ini.

Gambar 4.12 proses penyambungan daun Screw Conveyor

Page 4: Proses Pembuatan Screw Conveyor

5.      Setelah semua selesai dilas kuat, buat lah dan sambungkan kupingan/pengait dari besi siku untuk

menarik daun screw tersebut. Lihat gambar.

Gambar 4.13 proses pemasangan pengait pada daun Screw Conveyor

6.      Sambung setiap ujung poros dengan panjang ± 40 cm dengan diameter poros 60 mm seperti

gambar berikut. Hal ini dilakukan karena untuk mendapatkan panjang total screw

perbatang/poros ± 6 m.

Page 5: Proses Pembuatan Screw Conveyor

Gambar 4.14 proses penyambungan poros

7.      Setelah itu masukkan daun screw yang akan di tarik ke dalam poros dan dilas ujungnya seperti

gambar berikut.

Page 6: Proses Pembuatan Screw Conveyor

Gambar 4.15 proses pemasangan daun Screw Conveyor

8.      Sesudah itu masukkan rantai chain block ke dalam kupingan/pengait yang berada pada daun

screw dan di ikat kuat seperti gambar berikut.

Page 7: Proses Pembuatan Screw Conveyor

Gambar 4.16 proses penarikan daun Screw Conveyor

9.      Dan selanjutnya tarik chain block tersebut hingga diameter dalam daun screw tersebut merapat

pada poros. Dan setelah merapat semua, las pada bagian ujung dan di tengah-tengah agar pada

saat chain block dilepas daun screw tersebut tidak kembali lagi. Dan setelah semua daun screw

terpasang pada poros tersebut, potong kembali sambungan poros yang berada di kedua sisi poros

tersebut.

Page 8: Proses Pembuatan Screw Conveyor

Gambar 4.17 proses penarikan daun Screw Conveyor

10.  Jadi lah sebuah screw conveyor jenis sectional yang hasilnya seperti dibawah ini.

Page 10: Proses Pembuatan Screw Conveyor

Screw Conveyor

Screw conveyor merupakan salah satu perlengkapan produksi pada suatu pabrik kelapa sawit. Alat ini memiliki ulir dan arah putaran searah jarum jam. Dimana masing-masing ulir antara satu dengan yang lainnya mempunyai jarak yang sama. Dimana fungsinya adalah untuk memindahkan atau mentransfer buah maupun ampas kelapa sawit.

Alat ini pada dasarnya terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi suatu sumbu sehingga bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini disebut flight. Macam-macam flight adalah Sectional flight, Helicoid flight, dan Special flight. Ketiga itu terbagi atas cast iron flight, ribbon flight, dan cut flight. Konveyor berflight section dibuat dari pisau-pisau pendek yang disatukan tiap pisau berpilin satu putaran penuh dengan cara disambung tepat pada tiap ujung sebuah pisau dengan dilas sehingga akhirnya akan membentuk sebuah pilinan yang panjang.

Page 11: Proses Pembuatan Screw Conveyor

Sebuah helicoid flight, bentuknya seperti pita panjang yang berpilin mengelilingi suatu poros. Untuk membentuk suatu konveyor, flight- flight itu disatukan dengan cara dilas tepat pada poros yang bersesuaian dengan pilinan berikutnya. Flight khusus digunakan dimana suhu dan tingkat kerusakan tinggi adalah flight cast iron. Flight-flight ini disusun sehingga membentuk sebuah konveyor. Untuk bahan yang lengket, digunakan ribbon flight. Untuk mengaduk digunakan cut flight. Flight pengaduk ini dibuat dari flight biasa, yaitu dengan cara memotong-motong flight biasa lalu membelokkan potongannya ke berbagai arah.Adapun gambar dari jenis-jenis flight (daun screw) adalah sebagai berikut:

Page 12: Proses Pembuatan Screw Conveyor

Prinsip kerja

Screw conveyor ini terdiri dari baja yang memiliki bentuk spiral (pilinan seperti ulir) yang tertancap pada shaft/poros dan berputar dalam suatu saluran berbentuk U (through) tanpa

Page 13: Proses Pembuatan Screw Conveyor

menyentuhnya sehingga flight (daun screw) mendorong material ke dalam trough. Shaft/poros digerakkan oleh motor gear.Saluran (through) berbentuk setengah lingkaran dan disangga oleh kayu atau baja. Pada akhir ulir biasanya dibuat lubang untuk penempatan as dan drive end yang kemudian dihubungkan dengan alat penggerak.Elemen screw conveyor disebut flight (daun screw) . Bentuknya spiral (lilitan seperti ulir) atau dengan modifikasi tertentu yang menempel pada poros.

Screw conveyor memerlukan sedikit ruangan dan tidak membutuhkan mekanik serta membutuhkan biaya yang sedikit. Material bercampur saat melewati conveyor. Pada umumnya screw conveyor dipakai untuk mengangkut bahan secara horizontal. Namun bila diinginkan dengan elevasi tertentu bisa juga dipakai dengan mengalami penurunan kapasitas 15-45% dari kapasitas horisontalnya

Komponen Screw Conveyor

Page 14: Proses Pembuatan Screw Conveyor

Keterangan :1. Screw conveyor drive, motor mount, V – belt drive dan guard.2. End plate untuk screw conveyor drive.3. Palung dengan fitted discharge spout.4. Trough / Palung5. End plate untuk ball bearing.6. Seal plate, flanged ball bearing unit dan tail shaft.7. Screw8. Screw dengan bare pipe at discharge end.9. Hanger dengan bearing dan coupling shaft.10. Flanged cover with inlet.11. Flanged covers with buttstrap.

Fungsi Dari Komponen

1.      TroughTroughs (U) atau palung berfungsi sepenuhnya sebagai wadah/rumah yang menyertakan bahan dan disampaikan dengan bagian-bagian yang berputar (screw conveyor).

Page 15: Proses Pembuatan Screw Conveyor

2.      HangerHanger berfungsi memberikan dukungan, mempertahankan allignment dan bertindak sebagai permukaan bantalan.

3.      Screw ConveyorScrew Conveyor ini berputar dengan halus memutar materi kesamping didalam palung atau troughs ( U ).

Page 16: Proses Pembuatan Screw Conveyor

4.      KoplingKopling dan Poros menghubungkan dan mengirimkan motion untuk screw conveyors berikutnya.

Sumber: http://yayankhancoetz.blogspot.com/2013/06/screw-

conveyor.html#ixzz34MOKUJo8