16
PROSES PEMASANGAN PORTAL BAJA A. PEMAHAMAN GAMBAR KERJA Konsep pemahaman gambar-gambar Baja / Gambar Pelaksanaan sebelum masuk bengkel seperti denah keseluruhan, ukuran -ukuran total bangunan, jarak dan dimensi serta detail-detail gambar ( yang terkait dengan tabel baja ): a. Sambungan Tujuan Sambungan: Untuk menggabungkan beberapa batang baja membentuk kesatuan konstruksi sesuai kebutuhan. Untuk mendapatkan ukuran baja sesuai kebutuhan (panjang, lebar, tebal, dan sebagainya). Untuk memudahkan dalam penyetelan konstruksi baja di lapangan. Untuk memudahkan penggantian bila suatu bagian /batang konstruksi mengalami rusak. Untuk memberikan kemungkinan adanya bagian /batang konstruksi yang dapat bergerak missal peristiwa muai-susut baja akibat perubahan suhu. Alat sambung baja terdiri dari: i. Paku Keling Sambungan dengan paku keling ini umumnya bersifat permanent dan sulit untuk melepaskannya

Proses Pemasangan Portal Baja

Embed Size (px)

DESCRIPTION

portal baja

Citation preview

Page 1: Proses Pemasangan Portal Baja

PROSES PEMASANGAN PORTAL BAJA

A. PEMAHAMAN GAMBAR KERJA

Konsep pemahaman gambar-gambar Baja / Gambar Pelaksanaan sebelum masuk 

bengkel seperti denah keseluruhan, ukuran -ukuran total bangunan, jarak dan

dimensi serta detail-detail gambar ( yang terkait dengan tabel baja ): 

a. Sambungan

Tujuan Sambungan:

Untuk menggabungkan beberapa batang baja membentuk kesatuan

konstruksi sesuai kebutuhan.

Untuk mendapatkan ukuran baja sesuai kebutuhan (panjang, lebar, tebal,

dan sebagainya).

Untuk memudahkan dalam penyetelan konstruksi baja di lapangan.

Untuk memudahkan penggantian bila suatu bagian /batang konstruksi

mengalami rusak.

Untuk memberikan kemungkinan adanya bagian /batang konstruksi yang

dapat bergerak missal peristiwa muai-susut baja akibat perubahan suhu.

Alat sambung baja terdiri dari:

i. Paku Keling

Sambungan dengan paku keling ini umumnya

bersifat permanent dan sulit untuk

melepaskannya karena pada bagian ujung

pangkalnya lebih besar daripada batang paku

kelingnya. Oleh karena itu pengelingan banyak

dipakai pada bangunan-bangunan bergerak atau

bergetar.

Keuntungan: tidak ada perubahan struktur dari logam disambung. Oleh

karena itu banyak dipakai pada pembebanan-pembebanan dinamis.

Page 2: Proses Pemasangan Portal Baja

Kelemahan: ada pekerjaan mula berupa pengeboran lubang paku

kelingnya, dan kemungkinan terjadi karat di sekeliling lubang tadi selama

paku keling dipasang.

ii. Baut

Baut adalah alat sambung dengan batang bulat dan berulir, salah

satu ujungnya dibentuk kepala baut (umumnya bentuk kepala segi enam )

dan ujung lainnya dipasang mur/pengunci. Dalam pemakaian di lapangan,

baut dapat digunakan untuk membuat konstruksi sambungan tetap,

sambungan bergerak, maupun sambungan sementara yang dapat

dibongkar/dilepas kembali. Bentuk uliran batang baut untuk baja

bangunan pada umumnya ulir segi tiga (ulir tajam) sesuai fungsinya yaitu

sebagai baut pengikat. Sedangkan bentuk ulir segi empat (ulir tumpul)

umumnya untuk baut-baut penggerak atau pemindah tenaga misalnya

dongkrak atau alat-alat permesinan yang lain.

Keuntungan Sambungan Baut: 1)Lebih mudah dalam pemasangan/

penyetelan konstruksi di lapangan; 2)Konstruksi sambungan dapat

dibongkar-pasang; 3)Dapat dipakai untuk menyambung dengan jumlah

tebal baja > 4d (tidak seperti paku keling dibatasi maksimum 4d);

4)Dengan menggunakan jenis Baut Pass maka dapat digunakan untuk

konstruksi berat /jembatan.

Page 3: Proses Pemasangan Portal Baja

iii. Pengelasan (Welded Joint)

Las adalah menyambung dengan cara

memanaskan baja hingga mencapai suhu lumer

(meleleh) dengan ataupun tanpa bahan pengisi,

yang kemudian setelah dingin akan menyatu

dengan baik. Suatu proses penyambungan logam

menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa

pengaruh tekanan atau dapat juga didefinisikan

sebagaiikatan metalurgi yang ditimbulkan oleh

gaya tarik menarik antara atom.

Keuntungan Sambungan Las: 1)

Pertemuan baja pada sambungan dapat melumer bersama elektrode las

dan menyatu dengan lebih kokoh (lebih sempurna); 2) Konstruksi

sambungan memiliki bentuk lebih rapi; 3) Konstruksi baja dengan

sambungan las memiliki berat lebih ringan. Dengan las berat sambungan

hanya berkisar 1 – 1,5% dari berat konstruksi, sedang dengan paku keling

/ baut berkisar 2,5 – 4% dari berat konstruksi; 4) Pengerjaan konstruksi

relatif lebih cepat (tak perlu membuat lubanglubang pk/baut, tak perlu

memasang potongan baja siku /pelat penyambung, dan sebagainya ); 5)

Luas penampang batang baja tetap utuh karena tidak dilubangi, sehingga

kekuatannya utuh.

Kerugian Sambungan Las: 1) Kekuatan sambungan las sangat

dipengaruhi oleh kualitas pengelasan. Jika pengelasannya baik maka

keuatan sambungan akan baik, tetapi jika pengelasannya jelek/tidak

sempurna maka kekuatan konstruksi juga tidak baik bahkan

membahayakan dan dapat berakibat fatal. Salah satu sambungan las cacat

lambat laun akan merembet rusaknya sambungan yang lain dan akhirnya

bangunan dapat runtuh yang menyebabkan kerugian materi yang tidak

sedikit bahkan juga korban jiwa. Oleh karena itu untuk konstruksi

bangunan berat seperti jembatan jalan raya / kereta api di Indonesia tidak

Page 4: Proses Pemasangan Portal Baja

diijinkan menggunakan sambungan las; 2) Konstruksi sambungan tak

dapat dibongkar-pasang.

b. Angkur-angkur / pengangkuran

Baut angkur berfungsi untuk mengaitkan

kolom baja pada pondasi. Ukuran dari baut

angkur terdiri dari 16mm, 20mm,

22mm.

c. Profil : yang tersedia di pasaran

Profil baja yang digunakan dalam konstruksi ini adalah

baja wf. Pemilihan dari ukuran baja WF yang di

gunakan harus sesuai dengan perhitungan yang telah

dilakukan oleh pihak perencana.

B. FABRIKASI:

Page 5: Proses Pemasangan Portal Baja

Setelah gambar kerja telah di check dan recheck serta disetujui oleh Pimpinan

Teknik untuk di laksanakan maka pihak bengkel dapat segera melaksanakan

fabrikasi di bengkel atau di site dengan selalu diadakan pengawasan dan

pengecekan oleh pelaksana. Untuk pekerjaan baja yang terkait dengan gambar

sipil seperti misalnya pengangkuran dan  stek-stek, agar dibuat terlebih dahulu di

lokasi proyek agar data proses fabrikasi telah selesai, pekerjaan erection bisa

langsung dilaksanakan tanpa harus menunggu.

fabrikasi adalah suatu rangkaian pekerjaan dari beberapa komponen material

dirangkai menjadi satu dengan pelaksanaan setahap demi setahap sampai menjadi

suatu bentuk salah satu dari tipe-tipe konstruksi sehingga dapat dipasang menjadi

sebuah bentuk bangunan hingga selesai. 

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada proses pabrikasi :

1. Kelengkapan dan kualitas peralatan sangat berpengaruh pada kelancaran,

efektifitas dan kualitas hasil pekerjaan

2. Keselamatan kerja sangat diutamakan dengan mewajibkan pemakaian

eralatan kerja terutama pada saat pengelasan, pengecatan dan perakitan

dilapangan

3. Gambar kerja (shop drawing) sangat penting dalam pelaksanaan, harus

dibuat komunikatif, lengkap dan jelas sehingga memudahkan pelaksanaan

dilapangan agar diperoleh hasil yang sesuai dengan perencanaan

4. Perakitan awal sebagai percobaan di bengkel perlu dilakukan untuk

mengetahui ukuran batang atau buhul yang tidak presisi dan untuk

mengetahui masalah yang timbul pada saat perakitan sehingga dapat

diantisipasi di lapangan

5. Semua lubang baut atau lubang yang dibuat untuk alat sambung lainnya

harus dicocokkan sehingga dapat dibaut dengan mudah. Penggunaan drip

untuk penyetelan lubang harus dilakukan dengan baik sehingga tidak

merusak baja atau memperbesar lubang.

6. Setiap bagian struktur harus disetel sesegera mungkin setelah struktur

didirikan. Sambungan tidak boleh dikencangkan sebelum struktur

dijajarkan, diratakan, ditegakkan, dan dibuat sambungan sementara, untuk

Page 6: Proses Pemasangan Portal Baja

menjamin tidak terjadinya perpindahan posisi pada saat mendirikan atau

penyetelan bagian struktur berikutnya.

7. Setiap baut dan mur harus dipasang dengan paling sedikit satu cincin.

Cincin tersebut harus ditempatkan di bawah mur. Apabila suatu

permukaan bidang kontak dengan kepala baut ataupun mur mempunyai

kemiringan melebihi 1:20 maka harus digunakan cincin baji untuk

mengatasi permukaan bidang miring tadi. Komponen yang tidak berputar

dipasang setelah ring baji tersebut.

C. PENGANGKURAN (PEMASANGAN ANGKUR)

Proses pemasangan angkur

harus diselesaikan sebelum

proses mobilisasi bahan-bahan

dari pabrik dilaksanaka. Langkah

langkah Penempatan dan

pemasangan angkur:

a. Menentukan lokasi As-as

kolom, cara menentukan

adalah;

i. Buat Bouwplank setempat.

ii. Mal pengangkuran dari multiplex t = 9 mm dan diberi as

iii. Angkur dipasang di mal dan diberi 2 baut dan dipasang pada atas

dan bawah mal.

iv. Ditarik benang / as ditarik 2 arah sesuai mal membentuk 2 arah siku-

siku

v. Angkur di las dengan besi beton kolom dengan elevasi atas

waterpass.

vi. Begesting kolom dipasang.

vii. Kolom dicor

viii. Mal angkur dilepas

Untuk plat landas yang lebih tebal dari 16 mm sebaiknya tebal mal sesuai dengan

Page 7: Proses Pemasangan Portal Baja

tebal plat atau angkur dicheck vertikalnya satu persatu.

Berdasarkan tumpuannya:

a. Tumpuan pada kolom pedestal

Fungsi: Jepit - sendi ----> harus sesuai dengan perhitungan struktur.

b. Tumpuan pada kolom atas.

Fungsi: Jepit – Jepit, Sendi – Sendi, Sendi – Rol.

Pengangkuran baja dilaksanakan oleh Sipil di bawah Supervisi dari divisi baja, hal

ini dimaksudkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan bila terjadi

masalah pada saat erection oleh divisi baja.

D. MOBILISASI

Page 8: Proses Pemasangan Portal Baja

Mobilisasi transportasi diperlukan pada saat pengangkutan kuda-kuda kelokasi

proyek. Transportasi yang digunakan yaitu menggunakan mobil triler. Pada

rangka baja yang panjangnya 10m tidak bisa sepenuhnya diangkut dalam 1 kali

saja. Rangka baja diangkut dalam dua kali sehingga rangka baja dibagi dalam dua

bagian. Rangka baja mempunyai berat sekitar 287,35 kg. Kemudian ketika semua

rangka sudah sampai dirakit menjadi 1 bagian di proyek. Jarak bengkel ke proyek

hanya 4 km. Dalam pengangkutan diperkirakan kedua bagian tiba sekitar 1 jam 30

menit.

E. ERECTION

Perlengkapan dan peralatan:

1. Box

2. Tali tambang

3. Tali baja

4. Liyer

5. Takel

6. Peralatan las

7. Blander

8. Kunci / kunci momen

9. Alat bantu (balok-balok kayu, dll)

Tenaga manusia yang dibutuhkan untuk erection:

Untuk Erection baja harus dipersiapkan tenaga kerja yang memadai. Tenaga

kerja ini dapat dibagi menurut pekerjaannnya:

1. Langsiran baja yang telah difabrikasi ditempatkan di lokasi menurut kode-

kode yang ada.

2. Tenaga penarik Liyer dan tali baja.

3. Tenaga yang menempat baja pada posisi untuk dipasang baut-baut.

4. Tenaga pemasangan tali baja / tali tambang

5. Tenaga pengelasan, pasang gording dan pasang mur baut, serta supervisi.

Erection Kuda-kuda Portal dan Kolom WF:

1. Schedule fabrikasi dan erection.

Page 9: Proses Pemasangan Portal Baja

2. Perencanaan arah erection, penempatan bahan hasil fabrikasi, misalnya:

Untuk kuda-kuda / rangka baja profil sesuai dengan kode-kode yang terdapat

pada Shop drawing.

3. Erection kolom WF dengan box pipa

4. Pemasangan Regel / koker antar kolom

5. Box besar dipasang pada kuda Kuda-kuda yang pertama

- Ketinggian box min 3 m dari puncak kuda-kuda

- Jumlah box tergantung dari bentang kuda-kuda < 23 m menggunakan 1

Box, (L < 23 m = 1 Box, 23 < L < 46 = 2 Box) Penarikan tambang/sling pada

baja untuk kuda-kuda > 23.00 m pada 4 arah. Untuk beban berat harus pakai

sling baja.

6. Kuda-kuda dirangkai di bawah. Pemeriksaan awal terhadap panjang dan hasil

pengelasan.

7. Kuda-kuda pada bagian atas diikat dengan tali baja yang ditarik dengan Liyer.

(dicek kekakuan horisontal awal apakah perlu pengaku tambahan).

8. Samping kanan/kiri kuda-kuda diberi tali tambang untuk menjaga posisi agar

tidak terpuntir atau dipegang dengan box pipa.

9. Bentang kuda-kuda yang sudah dirangkai dicek bentangnya apakah sama

dengan bentang kolom.

10. Kuda-kuda dibaut pada kolom. Menggunakan 2 tumpuan yakni, sendi dan

roll..

11. Box Utama digeser pada posisi kuda-kuda kedua.

12. Selanjutnya kuda-kuda yang telah dirangkai dibawah dan telah dicek panjang

dan pengelasan segera diangkat dan dipasang. (sesuai langkah 5 s/d 10).

13. Setelah 2 kuda-kuda terpasang, untuk membantu kekakuan segera dipasang

gording dan ikatan angin.

14. Untuk kuda-kuda ketiga dan seterusnya dengan langkah yang sama.Untuk

penumpukan bahan kap baja, beban bahan diperhitungkan terhadap kekuatan

plat atau balok beton. Pada erection awal koordinator harus berada di

lapangan untuk supervisi langsung. Selama erection berlangsung, pelaksana

lapangan harus mengikuti jalannya erection serta berfungsi sebagai supervise.

Page 10: Proses Pemasangan Portal Baja

F. PASCA ERECTION

1. Pemeriksaan kembali tegaklurus (lot) dari kolom.

2. Pemeriksaan pemasangan baut / las (Cek Total)

3. Semua sambungan dicek

4. Pengecatan ulang meni besi

5. Periksa lendutan apakah sesuai dengan batas yang diberi oleh koordinator.

6. Pengerjaan grouting bawah base plate dengan semen grouting (bila ada)

Page 11: Proses Pemasangan Portal Baja

RANGKA PORTAL BAJA

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

Praktik Konstruksi Baja

yang dibina oleh Bapak Mukadi

oleh

Muhammad Fauzi Setiyawan

(130522506274)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

D3 TEKNIK SIPIL DAN BANGUNAN

DESEMBER

2015