Upload
didikdwiprastyo
View
226
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
prusedur pryek ndj faktor usia
Citation preview
Macam strain yang digunakan:
Strain N
Warna tubuh: kuning kecoklatan
Faset mata: halus
Warna mata: merah
Sayap: menutupi tubuh secara sempurna
Strain m
Warna tubuh : kuning kecoklatan
Faset mata : halus
Warna mata : merah
Sayap : tidak menutupi tubuh dengan sempurna
Strain wa
Warna tubuh : kuning kecoklatan
Faset mata : halus
Warna mata : orange
Sayap : menutupi tubuh dengan sempurna
Jumlah Ulangan :
(t-1) (r-1) > 15
(3-1) (r-1) >15
3r – 3 – r + 1 >15
2r – 2 > 15
R > 8,5 (dibulatkan 8 atau 9)
Prosedur
a. Pembuatan medium basah (untuk 1 resep)
1. Menimbang pisang Rajamala 700 gr, tape singkong 200 gr, dan gula merah
100 gr.
2. Memblender pisang dan tape yang telah ditimbang hingga halus.
3. Menghaluskan gula merah dan melarutkannya dengan menambah air
secukupnya kemudian dipanaskan di atas kompor hingga larut.
4. Menyiapkan panci di atas kompor setelah itu memasak adonan pisang
selama 45 menit sambil menambhakan larutan gula merah dan
mengaduknya. Apabila adonan dirasa terlalu kental bias ditambahkan air
secukupnya.
5. Memasukkan medium ke dalam botol selai dan langsung menutup botol
dengan menggunakan gabus setelah itu mendinginkannya.
6. Setelah dingin tambahkan fernipan ± 5 butir ke dalam botol ditambah
dengan kertas pupasi.
7. Menutupnya kembali dengan gabus.
b. Persiapan Stok Indukan
1. Menyiapkan botol selai yang telah berisi medium basah.
2. Memberi label pada tiap botol, dengan ketentuan nama strain, tanggal dan
ulangan.
3. Mengambil beberapa induk strain N, m, dan wa dari botol stok yang telah
diberikan dengan menggunakan selang.
4. Mengamati stok induk tersebut sampai terbentuk pupa hitam.
5. Mengisolasi pupa yang sudah menghitam ke dalam selang ampul yang
panjangnya ± 4cm yang sudah berisi irisan pisang dan menutup selang
tersebut dengan gabus yang telah dipotong kecil.
6. Menunggu hingga pupa menjadi imago yang siap untuk dikawinkan, dengan
usia betina 1 harisetelah pupa menetas dan usia jantan tidak lebih dari 3 hari.
c. Persilangan F1
1. Jika pupa D. melanogaster yang diampul telah menetas, maka persilangan
dapat dilakukan.
2. Menyilangkan pupa yang sudah menetas yaitu N♂ ><m♀, N♂ ><wa♀
beserta resiproknya kemudian diberi label.
3. Memindahkan jantan dan betina ke botol baru berisi medium setelah dua
hari.
4. Pemindahan terus dilakukan dari botol A hingga botol D.
5. Mengamati dan menghitung fenotip pupa (jantan dan betina) yang menetas
selama 7 hari dan mencatatnya sebagai data F1.
6. Mengulangi perlakuan tersebut sebanyak minimal 8 atau 9 ulangan.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengamati fenotip dengan
cara menghitung anakannya yang telah menetas dari hari ke-1 hingga hari ke-7
dari botol A hingga botol J disetiap persilangan beserta ulangannya dan
mengamati fenotip yang muncul dari persilangan F1 pada setiap persilangan yang
disajikan dalam tabel data, sebagai berikut:
Persilangan Fenotip SexUlangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9