Upload
muhammad-ardans
View
37
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
studi kasus D4 TPJJ Polban
Citation preview
Proposal Studi Kasus
Jurusan Teknik Sipil – Politeknik Negeri Bandung
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Kota Bandung dengan luas wilayah 16.729,65 Ha. memiliki jumlah
penduduk yang mencapai 2.455.517 jiwa pada tahun 2012 (BPS Kota Bandung
2012). Perbandingan jumlah penduduk dan luas wilayah Kota Bandung yang
mencapai 14.676 orang per km2 menjadikannya sebagai kota terpadat di Jawa
Barat. Kondisi kepadatan dan dukungan potensi daerah yang cukup baik dari
sektor pariwisata menyebabkan laju urbanisasi di Kota Bandung tidak dapat
terelakkan, hal ini tentunya akan menyebabkan berbagai masalah lalu-lintas
terutama kemacetan. Terjadinya kemacetan di berbagai ruas jalan dalam kota
mencerminkan kurang optimalnya kinerja jaringan jalan Kota Bandung dalam
memenuhi permintaan masyarakat dari aspek pergerakan manusia (transportasi).
Dari gambaran singkat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa laju
urbanisasi dapat menyebabkan permasalahan transportasi dalam lingkup
perkotaan, permasalahan transportasi sendiri merupakan permasalahan multi-
dimensi yang pemecahannya memerlukan kajian mendalam dari berbagai disiplin
ilmu (multi-disiplin) serta melibatkan berbagai instasi dan lembaga (multi-
sektoral).
Pemerintah Kota Bandung (PEMKOT Bandung) telah merumuskan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung tahun 2011-2031 berupa pengaturan
struktur dan pola ruang untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota
dengan pemecahan masalah transportasi yang menjadi salah satu isu utama. Salah
satu upaya pemecahan masalah transportasi dijabarkan menjadi rencana sistem
prasarana utama kota meliputi:
a. Perencanaan Sistem Jaringan Transportasi Darat,
b. Perencanaan Sistem Jaringan Transportasi Kereta Api, dan
c. Perencanaan Sistem Jaringan Transportasi Udara
Prinsip perencanaan pada sistem jaringan transportasi darat yaitu dengan
menghubungkan sistem-sistem kegiatan kota baik dalam konteks regional (Pusat
Muhammad Ardans - 121134021 1
Proposal Studi Kasus
Jurusan Teknik Sipil – Politeknik Negeri Bandung
Kegiatan Nasional, Pusat Kegiatan Wilayah, dan Pusat Kegiatan Lingkungan)
maupun dalam konteks internal kota (pusat pelayanan dan sub pusat pelayanan
kota). Kajian strategis PEMKOT Bandung dalam rencana sistem jaringan
transportasi darat diantaranya:
a. Pemantapan hirarki jaringan jalan arteri primer pada sistem jaringan jalan
primer,
b. Pemantapan hirarki jaringan jalan kolektor primer pada sistem jaringan
jalan primer,
c. Rekonstruksi hirarki jalan pada sistem jaringan sekunder,
d. Pembangunan jalan tol,
e. Pembangunan jalan layang,
f. Pengembangan terminal terpadu,
g. Penerapan strategi transportation demand management, dan
h. Pengembangan angkutan umum.
Sumber: (Perda RTRW Kota Bandung 2011-2031).
Rencana pemantapan hirarki jaringan jalan kolektor primer pada sistem jaringan
jalan primer yang menghubungkan antara Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
Bandung dengan Pusat Kegiatan Lingkungan (PKL) dalam RTRW Kota Bandung
meliputi 14 ruas jalan dan jaringan, salah satunya adalah Jalan Sukajadi dan
jaringan di sekitarnya.
Pada ruas Jalan Sukajadi dan jaringan jalan di sekitarnya seringkali terjadi
kemacetan dengan berbagai permasalahan yang menjadi penyebabnya, hal ini
menjadi pertimbangan penulis untuk merumuskan strategi PEMKOT Bandung
berupa “pemantapan hirarki jaringan jalan kolektor primer pada sistem jaringan
jalan primer” pada ruas Jalan Sukajadi dari kacamata seorang mahasiswa Jurusan
Teknik Sipil Prorgram Studi Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan yang harus
mencapai kompetensi sebagai seorang ahli teknik perancangan konsturksi jalan
dan jembatan dengan salah satu kemampuan utama untuk dapat melakukan
peningkatan tingkat layan konstruksi jalan dan jembatan melalui pengujian atau
data pengukuran, analisis, dan interpretasi data sesuai prosedur dan standar yang
berlaku di wilayah kerjanya.
Muhammad Ardans - 121134021 2
Proposal Studi Kasus
Jurusan Teknik Sipil – Politeknik Negeri Bandung
I.2. Gambaran Lokasi Studi
Ruas Jalan Sukajadi memiliki fungsi sebagai jalan kolektor primer pada
Subpusat Pelayanan Kota (SPK)/Subwilayah Kota (SWK) Bojonagara dengan
kedudukan spesifik ruas jalan berada pada Kecamatan Sukajadi. Gambaran
kedudukan wilayah, keadaan lalu-lintas ruas Jalan Sukajadi, dan jaringan jalan di
sekitarnya dapat dilihat pada gambar dibawah.
Sumber: Google Maps, September 2015Gambar I.1. Kedudukan Kecamatan Sukajadi Dalam Kota Bandung
Sumber: Citra Satelit, Google Maps, September 2015Gambar I.2. Gambaran Keadaan Lalu-lintas Pada Jaringan Jalan di Kecamatan Sukajadi
Muhammad Ardans - 121134021 3
Proposal Studi Kasus
Jurusan Teknik Sipil – Politeknik Negeri Bandung
Sumber: Dokumentasi Pribadi, Oktober 2015Gambar I.3. Keadaan Real Lalu-lintas di Ruas Jalan Sukajadi
I.3. Topik Studi Kasus
Berdasarkan latar belakang dan gambaran kondisi lokasi studi, topik yang
diajukan dalam proposal studi kasus ini adalah “Kasus Penanganan
Permasalahan Ruas dan Simpang pada Jalan Sukajadi Berdasarkan RTRW
Kota Bandung Tahun 2011-2031”.
I.4. Tujuan
Rencana pelaksanaan studi pada ruas Jalan Sukajadi dibatasi pada bagian
ruas dan simpang yang ada dengan tujuan untuk mengetahui tingkat layannya
pada tahun dasar studi dan tindakan teknis yang perlu dilakukan untuk memenuhi
standar tingkat layan hingga tahun proyeksi pada Perda RTRW Kota Bandung
(Tahun 2031).
I.5. Ruang Lingkup Perancangan Studi
Dengan latar belakang permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai,
penulis membatasi pembahasan studi berdasarkan parameter berikut.
Muhammad Ardans - 121134021 4
Proposal Studi Kasus
Jurusan Teknik Sipil – Politeknik Negeri Bandung
a. Permasalahan yang diakibatkan oleh parameter kapasitas Jalan Sukajadi
sebagai jalan kolektor primer pada sistem jaringan jalan primer Kota
Bandung,
b. Permasalahan yang diakibatkan oleh friksi (hambatan samping),
c. Permasalahan yang diakibatkan oleh perilaku pengemudi,
d. Permasalahan efektivitas manajemen lalu-lintas pada lokasi studi,
e. Permasalahan tata-guna lahan di sekitar lokasi studi, dan
f. Permasalahan yang diakibatkan oleh konflik lalu-lintas pada pertemuan
(intersection) di lokasi studi.
Kesuluruhan parameter diatas dijadikan batasan pelaksanaan studi dalam
mengukur tingkat layan Jalan Sukajadi dan menemukan alternatif solusi jangka
menengah untuk merumuskan rencana pemantapan Jalan Sukajadi berdasarkan
kapasitas penulis sebagai seorang mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Program Studi
Perancangan Jalan dan Jembatan.
I.6. Sistematika Penyusunan
Rencanan penyajian hasil studi akan disusun berdasarkan sistematika
berikut.
BAB I PENDAHULUAN
Membahas tentang latar belakang penyusunan studi kasus, lingkup
permasalahan, dan sistematika penyusunan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Membahas tentang studi pustaka dan literatur terdahulu yang berhubungan
dengan permasalahan pada lokasi studi sebagai referensi penyusunan sudi
BAB III DASAR TEORI
Membahas tentang teori berkaitan permasalahan yang ada pada lokasi
studi sebagai pedoman perancangan dan pembahasan alternatif solusi.
BAB IV METODOLOGI
Membahas tentang langkah-langkah yang akan dilakukan dalam
melaksanakan studi berdasarkan tinjauan pustaka dan dasar teori yang berkaitan
dengan topik studi yang diajukan.
Muhammad Ardans - 121134021 5
Proposal Studi Kasus
Jurusan Teknik Sipil – Politeknik Negeri Bandung
BAB V PEMBAHASAN
Membahas tentang hasil pelaksanaan studi berupa alternatif solusi yang
disusun berdasarkan analisis lokasi studi terhadap Standar Pelayanan Minimal
(SPM) yang berlaku.
BAB VI PENUTUP
Membahas tentang kesimpulan dan rekomendasi yang dapat diambil dari
hasil pelaksanaan studi pada Jalan Sukajadi.
Muhammad Ardans - 121134021 6
Proposal Studi Kasus
Jurusan Teknik Sipil – Politeknik Negeri Bandung
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1. Tinjauan Pustaka
II.1.1. Hirarki Wilayah Kota Bandung
Sebagai upaya mendukung struktur ruang yang direncanakan, hirarki pusat
pelayanan wilayah Kota Bandung menurut RTRW Kota Bandung Tahun 2011-
2031 dibagi menjadi tiga jenjang yaitu:
a. Pusat pelayanan kota (PPK) melayani seluruh wilayah kota dan/atau
regional
b. Subpusat pelayanan kota (SPK) yang melayani subwilayah kota (SWK).
c. Pusat Lingkungan (PL).
Hirarki wilayah Kota Bandung dibagi menjadi delapan subwilayah kota (SWK)
yang masing-masing dilayani sebuah subpusat pelayanan kota (SPK). Pembagian
delapan wilayah Kota Bandung dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel II.1. Distribusi Penduduk Per Subwilayah Kota (SWK)No. Pusat Pelayanan
Kota (PPK)Sub Wilayah Kota (SWK)
Rencana Distribusi Jumlah Penduduk Tahun 2031
2015 2020 2025 20311
PPK Alun-alun
Bojonegara 444.760 481.510 518.260 555.0102 Cibeunying 472.106 501.416 530.726 560.0363 Tegallega 647.592 719.787 791.982 864.1774 Karees 454.918 485.498 516.078 546.6585
PPK Gedebage
Arcamanik 244.700 283.300 321.900 360.5006 Ujungberung 255.178 302.263 349.348 396.4337 Kordon 224.009 261.304 298.599 335.8948 Gedebage 122.622 147.957 173.292 198.627
Jumlah 2.865.885 3.183.035
3.500.185 3.817.335
Sumber : RTRW Kota Bandung Tahun 2011-2031, Hal 3-1
Setiap subwilayah kota direncanakan memiliki fungsi khusus sesuai tabel
dibawah:
Tabel II.2. Fungsi Khusus Subwilayah KotaNo. Wilayah Fungsi Khusus1 Bojonagara Pemerintahan, Pendidikan2 Cibeunying Pendidikan, Industri, Perumahan3 Tegallega Industri dan Pergudangan4 Karees Perdagangan
Muhammad Ardans - 121134021 7
Proposal Studi Kasus
Jurusan Teknik Sipil – Politeknik Negeri Bandung
5 Arcamanik PerumahanTabel II.2. Fungsi Khusus Subwilayah Kota (lanjutan)
No. Wilayah Fungsi Khusus6 Ujungberung Perumahan7 Kordon Perumahan8 Gedebage Perumahan
Sumber : RTRW Kota Bandung Tahun 2011-2031, Hal 3-4
II.1.2. Studi Literatur
Studi tentang kinerja ruas jalan perkotaan terutama pada Jalan Sukajadi
telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu dengan judul dan hasil studi
sebagai berikut.
a. “Analisa Karakteristik Lalu-lintas di Permukiman Padat Kecamatan
Sukajadi Kota Bandung” oleh Atika Permatasari (2013).
Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel wilayah pada Kecamatan
Sukajadi dan dianalisa karakteristik lalu-lintasnya berdasarkan standar
kualitatif secara global (umum).
Hasil studi berupa kondisi tingkat layan jaringan jalan pada wilayah studi
secara kualitatif saat waktu studi tanpa mempertimbangkan tindakan teknis
secara mendetail kedepannya sebagai usaha mempertahankan tingkat
layan.
b. “Identifikasi Karakteristik Tundaan di Ruas Jalan Sukajadi, Kota
Bandung” oleh Johannes Tumpal Panjaitan (2008).
Penelitian dilakukan dengan pembatasan analisis efektivitas sistem lalu-
lintas berupa kajian besaran tundaan rata-rata dan perilaku berkendara di
lokasi studi.
Hasil studi berupa karakteristik tundaan dan kecepatan rata-rata kendaraan
di lokasi studi dan rekomendasi tindakan yang perlu diambil dalam
penyelesaian masalah jangka pendek.
Persamaan dan perbedaan studi terdahulu dengan rencana studi yang akan
dilakukan penulis disajikan dalam tabel dibawah.
Tabel II.3. Perbandingan Rencana Studi Kasus Terhadap Hasil Studi TerdahuluNo. Parameter Atika Permatasari Johannes Tumpal
PanjaitanMuhammad
Ardans1. Judul Penelitian Analisa Karakteristik Identifikasi Kasus Penanganan
Muhammad Ardans - 121134021 8
Proposal Studi Kasus
Jurusan Teknik Sipil – Politeknik Negeri Bandung
Lalu-lintas di Karakteristik PermasalahanTabel II.3. Perbandingan Rencana Studi Kasus Terhadap Hasil Studi Terdahulu
(lanjutan)No. Parameter Atika Permatasari Johannes Tumpal
PanjaitanMuhammad Ardans
Judul Penelitian (lanjutan)
Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung
Tundaan di Ruas Jalan Sukajadi, Kota Bandung
Ruas dan Simpang pada Jalan Sukajadi Berdasarkan RTRW Kota Bandung Tahun 2011-2031
2. Manfaat Penelitian
Sebagai informasi bagi masyarakat setempat untuk mendorong perbaikan kondisi jalan lingkungan di sekitar permukiman padat di Kecamatan Sukajadi
Untuk mengetahui jenis tundaan yang terjadi di Jalan Sukajadi sehingga dapat memberikan data dan informasi kepada stakeholder terkait pengelolaan lalu-lintas (masalah tundaan) yang terjadi di Jalan Sukajadi dan perlu penaganan segera
Mengetahui tingkat layan Jalan Sukajadi dalam lingkup ruas dan simpang yang ada dan megidentifikasi permasalahan yang terjadi pada tahun dasar studi untuk menganalisa tindakan teknis yang perlu dilakukan sebagai upaya mempertahankan tingkat layan hingga tahun proyeksi berdasarkan RTRW Kota Bandung
3. Lokasi Studi Jaringan jalan lingkungan pada sistem sekunder Kecamatan Sukajadi
Bagian ruas Jalan Sukajadi
Bagian ruas dan simpang pada Jalan Sukajadi yang tergabung dalam sistem jaringan jalan primer
4. Persamaan Penelitian dilakukan terhadap tingkat layan jaringan jalan pada Kecamatan Sukajadi
5. Perbedaan Hasil analisa berupa parameter ruang yang tersedia pada Kecamatan Sukajadi
Hasil analisa berdasarkan paramater tundaan lalu-lintas yang terjadi pada Jalan Sukajadi
Hasil analisa berdasarkan parameter yang telah dibahas pada sub.bab I.5. dan dimodelkan terhadap kondisi tahun proyeksi
Muhammad Ardans - 121134021 9
Proposal Studi Kasus
Jurusan Teknik Sipil – Politeknik Negeri Bandung
Sumber : Dokumentasi Penulis, Oktober 2015
II.2. Dasar Teori
Pd. T-18-2004-B sebagai pedoman penentuan klasifikasi fungsi jalan di
kawasan perkotaan memuat tentang ketentuan umum, ketentuan teknis, dan cara
penentuan klasifikasi fungsi jalan sebagai berikut:
II.2.1. Ketentuan Umum
II.2.1.1. Struktur Hirarki Perkotaan dan Sistem Jaringan Jalan
Primer
II.2.2. Ketentuan Teknis
II.2.2.1. Jalan Arteri Primer
II.2.2.2. Jalan Kolektor Primer
II.2.2.3. Jalan Lokal Primer
II.2.3. Cara Penentuan Klasifikasi Fungsi Jalan
II.2.3.1. Umum
II.3. Karakteristik Jalan dan Simpang Perkotaan
II.4. Standar Pelayanan Minimum (SPM)
II.4.1. Kondisi Minimal Kinerja Ruas Jalan Perkotaan
II.4.2. Kondisi Minimal Kinerka Persimpangan Perkotaan
BAB III
METODOLOGI
III.1. Kebutuhan Data
III.2. Metodologi Pengumpulan Data
III.3. Metodologi Studi
III.3.1.Metodologi Identifikasi Masalah
III.3.2.Metodologi Analisis Data
III.3.3.Metodologi Perancangan Alternatif Solusi
III.4. Perkiraan Hasil Studi (Hipotesa)
III.5. Perancangan Waktu Studi
Muhammad Ardans - 121134021 10