Upload
ata07
View
321
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
7/21/2019 Proposal Sitostatika
1/27
P R O P O S A LPENGEMBANGAN ASUHAN FARMASIPENGELOLAAN OBAT SITOSTATIKA
SISTEMATIKA
I. Prosedur TetapII. Sumber Daya ManusiaIII. FasilitasIV. PeralatanV. Investasi dan Cash FlowVI. Daftar Pustaka
BAB IPROSEDUR TETAP
Ruang Lingkup
Prosedur ini mengatur tata cara pegelolaan obat sitostatika oleh petugas kesehatan baik
di apotek maupun di ruang peraatan. Sitostatika !antineoplastik" adalah obat#obatan
yang dipergunakan dalam terapi penyakit kanker !neoplasma". Sitostatika menurut
Per.Me.$es.%I &o.'()Menkes*Per*I+,-)/ termasuk dalam golongan obat berbahaya/
karena sifatnya yang karsinogenik/ teratogenik dan mutagenic. Sehingga obat ini
memerlukan penanganan khusus. Pengelolaan obat sitostatika meliputi0
1. Pengadaan/ penandaan/ /penyimpanan dan distribusi obat sitostatika.
2. Penyiapan obat sitostatika/ yang terdiri dari0,. Pengamanan petugas kesehatan
3. Penyiapan obat sitostatika oral.
). Penyiapan obat sitostatika parenteral.
'. Pembuangan sisa obat dan peralatan yang terkontaminasi.
4. Pemberian sitostatika kepada penderita/ terdiri dari0
,. Pemberian obat sitostatika oral
3. Pemberian obat sitostatika parenteral.
D. Penanganan kecelakaan ker5a
6. Pemantauan efek samping obat sitostatika.
Tujuan
1gar obat#obatan sitostatika dikelola dengan baik dan benar sehingga tidak
membahayakan petugas dan tidak menimbulkan pencemaran terhadap air/ udara/
makanan/ obat/ barang lain/ pakaian dan lingkungan lainnya.
Kebijakan
Pengelolaan obat#obat sitostatika harus senantiasa sesuai dengan prosedur tetap dan
prosedur pengamanan yang telah ada/ sehingga tidak membahayakan petugas dan
tidak menimbulkan pencemaran terhadap air/ udara/ makanan/ obat lain/ barang#
barang/ pakaian dan lingkungan.
7/21/2019 Proposal Sitostatika
2/27
Petugas
,. 1poteker
3. 1sisten 1poteker
P!se"u
A# Penga"aan$ Penan"aan$ Pen%i&panan "an Distibusi Obat Sit!statika
,. Pengadaan
a. Surat pemesanan obat sitostatika dibuat dan ditandatangani oleh tenaga
farmasi !apoteker" yang berenang.
b. Penerimaan obat sitostatika dari supplier !P2F" dilakukan oleh tenaga
apoteker*asisten apoteker yang berenang/ untuk kemudian diberi tanda
khusus.3. Penandaan.
a. 7bat sitostatika baik oral maupun parenteral tergolong obat yang berbahaya
sehingga perlu penanganan dan penandaan khusus.
b. Setiap obat yang masuk dan diterima di gudang farmasi %umah Sakit diberi
tanda 87bat Sitostatika9 pada kotak pembungkus danlabel tiap obatnya.
c. Tanda obat sitostatika adalah sebagai berikut0
). Penyimpanan.
a. 7bat sitostatika disimpan secara terpisah dari obat lainnya.
b. Terdapat lembar MSDS !Material Safety Data Sheet" dekat tempat
penyimpanan obat.
c. Tempat penyimpanan obat harus aman dan akses terbatas dari 5angkauan
tugas pengelola sitostatika.
d. :etak penyimpanan obat sitostatika diusahakan minimal se5a5ar dengan mata
atau lebih rendah/ /agar mudah terlihat tanda berbahaya oleh petugas.
e. Tanda obat berbahaya pada kotak kemasan luar harus berada di sisi sebelah
luar sehingga mudah terlihat.
f. 2ila perlu disimpan dalam lemari pendingin/ maka usahakan dimasukkan
dalam lemari pendingin yang terpisah.
g. 2ila tidak tersedia lemari pendingin tersendiri/ maka obat sitostatika
dimasukkan dalam adah tertutup dari bahan anti bocor dan disimpan
bersama obat lainnya di lemari pendingin yang sama.
h. $erusakan pengemas maupun adah harus ditangani dengan baik olehpetugas yang mengenakan pakaian pelindung saaat preparasi di ruangan.
'. Distribusi.
a. ;ntuk menghindari kontaminasi obat sitostatika terhadap lingkungan selama
transportasi secara hati#hati.
2
7/21/2019 Proposal Sitostatika
3/27
b. 7bat sitostatika ditempatkan dalam kereta dorong pada posisi stabil sehingga
tidak mudah 5atuh.
c. $otak kemasan obat sitostatika tidak ditumpuki dengan obat#obat lainnya agar
tidak pecah.
d.
7/21/2019 Proposal Sitostatika
4/27
)". Masker hidung dan mulut
'". Pelindung rambut
(". Sarung tangan karet atau yang se5enis
3. Penyiapan obat sitostatika oral
a. Petugas kesehatan di apotik maupun di ruang peraatan/ dalam menyiapkan
sitostatika oral harus mengenakan 8Pelindung :engkap09 atau minimal
menggunakan pelindung sebagai berikut0
," 2a5u lengan pan5ang dan celana pan5ang
3" Masker hidung dan mulut
)" Sarung tangan karet atau yang se5enis.
b. Tempat penyiapan obat sitostatika oral letaknya harus terpisah dengan obat#
obatan oral lainnya/ untuk menghindari ter5adinya kontaminasi.
c. Sendok obat yang digunakan untuk mengambil obat sitostatika tidak boleh
digunakan untuk mengambil obat lainnya.
d. 1pabila obat sitostatika telah dikemas dalam blister atau strip/ maka alat
pemotong !gunting" yang digunakan untuk memotong blister atau strip obat
sitostatika tidak boleh digunakan untuk menggunting kemasan obat lainnya.
e. Sebelum dan sesudah menyiapkan obat sitostatika oral/ petugas kesehatan di
apotik maupun di ruang peraatan a5ib mencuci tangan di baah air
mengalir.
). Penyiapan obat sitostatika parenteral
a. Tempat penyiapan
b. 7bat sitostatika parenteral harus dipersiapkan di dalam cabinet biosafety
!Vertical :aminary 1ir Flo ;nit" 4lass II Type 1 atua Type 2 !gambar
terlampir"
c. 1pabila %umah Sakit tidak memiliki cabinet biosafety dengan spesifikasi
seperti tersebut di atas/ maka tempat penyiapan obat sitostatika tersebut
harus dipisahkan dari tempat penyiapan obat lainnya dan 5auh dari keramaian
obat leat.
d. 4ara penyiapan obat sitostatika 0
," 4uci tangan di baah air mengalir
3" ?unakan pelindung lengkap !seperti pada butir 2.,.c" atau pelindung
minimal !seperti pada butir 2.,.a"
)" Tutuplah permukaan me5a !bila tidak menggunakan Vertical :aminary 1irFlo ;nit" dengna menggunakan kertas penghisap yang dialasi dengan
plastik.
'" ;sahakan untuk tidak menumpahkan atau meninggalkan cairan.
4
7/21/2019 Proposal Sitostatika
5/27
(" Sediaan peralatan kesehatan !spuit in5eksi/ infuse set/ larutan infuse"
seperlunya sa5a di atas me5a.
@" >a5ah petugas tidak boleh terlalu dekat saat membuka ampul.
A" Sebelum membuka ampul/ pastikanlah baha tidak ada cairan yang
tersisa pada u5ung ampul akibat kebocoran.
" ?unakan kapas atau kassa pada aktu membuka ampul agar tidak
melukai dan mengkontaminasi kulit petugas.
-" Pastikan baha cairan obat yang diambil sudah cukup/ agar 5angan
sampai mengambil dua kali.
,B"$eluarkan kelebihan udara dari spuit in5eksi dengan menutup u5ung 5arum
spuit menggunakan kassa steril pada saat mengeluarkan udara dari spuit
in5eksi.
,,"2uat label pada spuit in5eksi yang telah terisi/ tulis nama penderita dan 5am
pemberian.
'. Pembuangan sisa obat dan peralatan yang terkontaminasi obat sitostatika
a. Sisa obat dan peralatan yang dipakai*terkontaminasi obat sitostatika !spuit
in5eksi/ infuse set/ vial/ ampul/ plabot induse/ dan lain#lai" dikumpulkan dalam
satu adah plastik yang diberi pita biru dan kemudian dibungkus dengan rapi
serta tertutup rapat.
b. 2ungkusan tersebut diberi label 87bat Sitostatika9 dan diserahkan ke bagian
pembuangan limbah.
c. Metode disinfeksi* pemusnahan sisa obat dan peralatan yang terkontaminasi
sitostatika adalah menggunakan incinerator !dengan panas BBoC )BBo4"
'# Pe&beian Sit!statika kepa"a Pen"eita !Kerjasama dg Perawat"
,. Pemberian obat sitostatika oral
3. Pemberian obat sitostatika parenteral.
D# Penanganan Ke(e)akaan Keja *pe(a+an atau tu&pa+an !bat,!bat sit!statika-
,. Petugas harus dilengkapi dengan perlengkapan khusus
3. Pecahan * tumpahan obat harus diberi tanda pembatas dari area lain di ruangan
dan petugas segera mempersiapkan 9cytotoic spill kit9
). Petugas dapat memanggil asisten bila diperlukan
'. Menggunakan kain pembersih sekali pakai dan lantai dibersihkan menggunakan
air atau detergent yang sesuai
(. Sisa pecahan atau obat yang tumpah harus diletakkan dalam adah atau plastik
khusus/ dan dilabeli 97bat Sitostatika9 yang kemudian dimasukkan kedalam
kantung plastik khusus
5
7/21/2019 Proposal Sitostatika
6/27
@. ;ntuk sampah sitostatika berupa cairan/ tunggu beberapa detik kemudian
semprotkan aerosol lalu lapisi bekas pecahan dengan =at pengabsorbsi.
7/21/2019 Proposal Sitostatika
7/27
Tabe) /# Ga"ing T!ksisitas Obat Sit!statikaTipe Toksisitas Grade 0
(Tidak Ada)Grade 1(Ringan)
Grade 2(Sedang)
Grade 3(Parah)
Grade 4(Mengancam jia)
!emam (krn o"at) - 400C Dengan hipotensi
M#a$%m#ntah Tidak ada Mual Muntah berkala Perlu terapi antimuntah
Muntah tak terobati
&n'eksi - Ineksi minor Ineksi sedang Ineksi ma!or Ineksi ma!or dengan hipotensi
eri - "ingan #edang Parah Tak tertahankan
A$opesia - "ambut rontokminimal
$lopesia sedang $lopesia sempurnatapi re%ersibel
&otak irre%ersibel
*#$it - 'ritema Deskuamasi kering(%esikulasi( pruritus
)lser deskuamiasilembab
Dermatitis dengan pengelupasankulit( neksrosis( perlu inter%ensibedah
!iare Tidak ada #elama < * hr &isa ditoleransi tapi> * hari
Perlu terapi Dehidrasi perdarahan
M#kositis#tomatitis
- +esi atau eri-tema
'ritema( ulser( da-pat makan solid
)lser( diet ,air Tiddak bisa menelan
Anemia. /gb g00ml*. /,t 13. 2linis
> > 3*
(-0(*8-3(
8(0-(4< *8
5(-6(
butuh tranusi
< 5(
+e#kopenia. +eukosit
7000,m**. 9eut
7000,m*
> 4(0
> (
3(0-3(
( -
7/21/2019 Proposal Sitostatika
8/27
/# B)e!&%(in
Mekanis&e aksi0 bleomycin menyebabkan fragmentasi molekul D&1 dan karena
hambatan pada D&1 ligase/ sehingga ter5adi gangguan pada replikasi D&1 sel kanker.
Penggunaan1 in"ikasi0efektif sekali untuk karsinoma sel skuamosa pada kepala dan
leher/ kanker testis/ limfoma hodgkin dan non hodgkin/ melanoma/ sarcoma.
E.ek sa&ping 0
S/ akt# *eterangan
> 01
ardio5ask#$ar 6Eenomena "a!naudFs
!ermato$ogica$ 69!eri pada tumor(Phlebitis ( Induraton,
Eritema ,hyperkeratosis,pengelupasan kulit pada palmar-plantar(/iperpigmentasi($lope,ia(Nailbed
Gnset Minggu ke- *-4 setelahterapi aHal
Pada 01 pasien2esemua eek berhubungan
dengan dosis( dan bersiatre%ersible ika penggunaandihentikanDapat bertambah parah setelahpemberian 0-*00 unit
Gastrointestina$ 6#tomatitis( Mukositis($noreksia( kehilan
gan &&Pada 301 pasien
Respirator 6Ta,hipnea(&ising naas( Pneumonia akut
atau kronik(Eibrosis pulmonar!(/ipoksia dan kematian
Gnset Minggu ke 4-0 setelahpemberian dosis aHal
-011Aeala-geala &atuk( kesulitan bernaas( iniltratbilateral pulmonar!.Pen!ebabn!a Tidak pasti(kemungkinan karenakerusakan paru-paru( antung(dan aringan konekti.Tergantung umur dan dosis
pemberian terutama pada pasienberusia lebih dari 60 tahun atau!ang menerima dosis lebih dari400 unit
+ain7$ain 6"eaksi demam akut"eaksi anailaksis(2ebingungan(hiJJing(Chill
Gnset segera( atau tertudabeberapa am3-5 am setelah pemberian danberlangsung selama 4-5 am.&erkurang pada penggunaan!ang lama 7demam
Pada *-01 Pasien
-01
!ermato$ogi6
8
7/21/2019 Proposal Sitostatika
9/27
2emerahan( Penebalan kulit(#,leroderma( Gn!,hol!sis
+ain7$ain 6"eaksi anailaksis akut
< 1
$ngioderma( Cerebro%askular(/epatotoksisitas( M!o,ard Inark(mual( muntah( m!elosupresi%e
.emato$ogi 6M!elosupresi%e GnJet hari ke-6
9adir hari ke-4"e,o%er! hari ke-*
Inteaksi !bat0
2leomycin G cisplatin
4isplatin dapat memperlama aktu eliminasi bleomycin/ sehingga efek toksik
bleomycin dapat meningkat.
2leomycin G digoin
2leomycin dapat menurunkan kadar digoin dalam plasma.
2leomycin G phenytoin
2leomycin dapat menurukan kadar phenytoin dalam plasma.
Pe+atian1 Peingatan0pasien usia lan5ut/ gangguan fungsi gin5al/ penyakit paru yang
diderita sebelum radiasi pada paru/ hamil dan laktasi.
D!sis0Kasin!&a se) skua&!sadiberikan i.m* i.v ,B#,( iu* m3, seminggu. Infus
selama @#3' 5am ,B#3( iu* m3* hari secara berturut#turut dalam '#A hari selama )#'
minggu. H!"gkin "an )i&p!&a n!n +!"gkindiberikan i.m* i.v (#,B iu* m3* minggu.
Kasin!&a testis/ diberikan i.m* i.v ,B#,( iu* m3* minggu. Infus selama @#3' hari ,B#,(
iu* m3* hari berturut#turut dalam (#@ hari. Maksimum 'BB iu !33( iu* m3:P2". ;sia lan5ut
,(#@B iu* minggu. Penggunaan dilarutkan dalam larutan saline ,B#,( ml untuk i.m/ (#,B
ml untuk i.v in5eksi secara perlahan selama (#,B menit/ 3BB#,BBB ml untuk infus.
'aa pe&akaian0pemakaian i.v sebaiknya diberikan secara perlahan#lahan !,B menit"H
untuk pemakaian i.m atau subkutan
Stabi)itas0 simpan serbuk steril in5eksi dalam lemari pendingin. Serbuk steril yang
sudah dilarutkan dengan ,#( ml 2>FI atau 2&S stabil pada suhu ruangan atau
disimpan pada lemari pendingin akan stabil selama 3 hari.
2# '%()!p+!spa&i"
Mekanis&e aksi0 cyclophospamid merupakan pro drug/ dimana secara in vitro
cyclophospamid tidak aktif tetapi aktif pada in vivo. 1ktivitas in vivo diperkirakan dengan
cara memecah ikatan siklik fosfor !P"#nitrogen !&" atau ikatan P#oksigen !7" diikuti
dengan pemecahan 5embatan fosfamid yang menghubungkan mustar nitrogen dengan
cincin fosfamid. Pemecahan ini dilakukan oleh fosfatase dan fosfoamidase seluler yang
terdapat dalam 5umlah besar dalam sel kanker daripada sel normal.
9
7/21/2019 Proposal Sitostatika
10/27
In"ikasi0 limfoma malignum/ mieloma multipel/ leukemia/ mikosis fungoides/
neuroblastoma/ karsinoma payudara/ neoplasma paru ganas.
E.ek sa&ping 0
S/ akt# *eterangan
> 01!ermato$ogi
$lope,ia Gnset minggu ke-3-5 setelahterapi
Tingkat keaadian 40-501&iasan!a akan tumbuh kembalimeskipun dengan Harna dan atautekstur !ang berbeda.
ndokrin 8 Meta"o$ismeEertilitasB
Dapat men!ebabkansterilitas(Mengganggu oogenesis danspermatogenesis(
#upresi gonad 7amenorea
Dapat irre%ersible pada beberapapasien
Gastrointestina$ 6Mual dan muntah$nore?ia( diare(Mu,ositis( stomatitis
GnJet am ke-5-0 setelahpemberian
.emato$ogi 6+eukopenia(Tromobo,itopenia($nemia
Gnset hari ke-69adir hari ke-0-4"e,o%er! hari ke-*
+eukopenia lebih sering teradiMenandakan teradin!a depresisumsum tulang.'#G paling serius( karena ituharus dipantauj#m$ah se$ darahp#tih 7ika memungkinkan(dipantau ugaj#m$ah trom"osit), Ini dilakukan sepanang terapidiberikan.
2ontrol terhadap umlah trombositdiperlukan han!a ika umlahleukosit rendah.KadHal kontrol !ang adekuat ? seminggu( atau ? dlm *minggu.
: 01ardio5ask#$ar 6
Facial flushingSSP 6
Headache!ermato$og 6
Skin rashHiperpigmentasi
Rena$ 6SIADH
enal tubular necrosis
Cystitic
Eibrosis kandung kemih
)mumn!a teradi pada pemberiandosis >0 mgkg 7atau gm*Teratasi ika obat tidak dilanutkanDapat di,egah dengan ban!akminum air
Pada pemakaian angka lama
Respirator 62ongesti nasal Kika dilakukan pemberian rapid
I!"!Mata berair #elama pemberian atau segera
setelah inus diberikan"hinorea #elama pemberian atau segera
10
7/21/2019 Proposal Sitostatika
11/27
setelah inus diberikan
2ongesti sinus #elama pemberian atau segerasetelah inus diberikan
&ersin #elama pemberian atau segerasetelah inus diberikan
9 1: (di"atasi pada penting ata# mengancam kehid#pan)
ardio5ask#$ar 6Cardiac disfunction #CHF$
/ari ke 4-5 setelah pemberian &ila dosis !ang digunakan 80-*60 mgkg && 7dosis tinggi9ekrosis antung danm!o,ardialhaemoragik
Karang teradi tapi dapat atal ikateradi
Inteaksi !bat0
4yclophospamid G alupurinol
1lupurinol akan meningkatkan resiko depresi sumsum tulang.
4yclophospamid G kloramfenikol
>aktu paruh cyclophospamid diperlama oleh kloramfenikol/ sehingga dapat
meningkatkan toksisitas dari cyclophospamid.
4yclophospamid G digoin
4yclophospamid dapat menurunkan kadar digoin dalam darah.
Pe+atian1 Peingatan0 laktasi/ leukopenia/ trombositopenia/ infiltrasi tumor sumsum
tulang/ terapi dengan sitotoksik lainnya/ kerusakan fungsi hepar dan gin5al/ DM/ usia
lan5ut.
D!sis0 melalui suntikan i.v/ setelah ter5adi remisi yang memuaskan/ pemeliharaan
dengan menggunakan tablet. Dosis aal )#@ mg* kg 22* hari i.v atau terapi intermiten
secara besar#besaran yaitu ,B#,( mg* kg 22* haridengan interval bebas 3#( hari/ atau
terapi intermiten secara besar#besaran dengan 3B#'B mg* kg* hari dengan interval
bebas terapi ,B#3B hari.
'aa pe&akaian "an stabi)itas0
Sediaan vial !serbuk steril" simpan dalam ruangan dengan suhu ,(#)B B4 !(-BF#@BF".
Sediaan serbuk in5eksi dilarutkan dengan air steril/ &a4l/ atau D( men5adi sediaan
larutan in5eksi dengan konsentrasi 3B mg* ml. Sediaan yang sudah dilarutkan stabilselama 3' 5am pada suhu ruangan atau @ hari bila disimpan pada lemari pendingi
dengan suhu 3B4#B4 !)@BF#'@BF".
3# D!ks!ubi(in
Mekanis&e aksi0 membentuk ikatan dengan molekul D&1/ dengan cara menyisip dan
fungsi D&1 sebagai cetakan terganggu/ sehingga menghambat sintesis %&1 sel kanker.
In"ikasi0 regresi dari leukeia akut/ tumor ilm/ neuroblastoma/ sarkoma tulang dan
5aringan lunak/ karsinoma payudara/ limfoma hodgkin dan non hodgkin tipe karsinoma
bronkogenik !paru"/ karsinoma tiroid/ hepatoma dan karsinoma ovarium/
penatalaksanaan primer terhadap kandung kemih non metastates dengan pemberian
secara intra vesikal.
E.ek sa&ping 0
11
7/21/2019 Proposal Sitostatika
12/27
S/ akt# *eterangan
> 01ardio5ask#$ar 6
$bnormalitas transient 'CA7ta,hikardi supra%entrikular(Perubahan gelombang #T($trial %entri,ular e?trasistolC/E
GnJet mungkin tertunda sampai6-8 tahun setelah terapi dimulai
)mumn!a tanpa geala dansembuh dengan sendirin!a.
Tergantung dosisDosis kumulati maksimum !angdisarankan( !ang tidakmenimbulkan resiko,ardio%as,ular 0 mgm*.Pemberian bersamaan denganradiasi 40 mgm*.Kika raksi eeksi %entrikel kiri 30-401 maka obat tidak bolehdiberikan.
!ermato$ogica$ 6
$lope,iaGastrointestina$ 6
Mual ( muntah akutMukositis( ul,erasi(nekrosis kolon( anoreksia( diare(stomatitis( esophagitis
* : 01
Genito#rinar 6)rine berHarna merah
.emato$og 6Mielosupresi
+eukopenia
GnJet hari ke-69adir hari ke-0-4"e,o%er! hari ke *-*8
61
Toksisitas dibatasi dosis&C moderatPlatelet moderat
+oca$ 6=esi,an khemoterapi
1710:
ardio5ask#$ar 6Heartblock,Aritmia, %ericarditis & myiocarditis,Facial flushingCHF
"eaksi akut
"eaksi tertunda Tergantung pada dosis kumulati(
biasan!a dosis maksimum totalseumur hidup 40-0 mgm*.2emungkinan bisa lebih tinggi ikadiberikan se,ara inuse.
!ermato$og 6/iperpigmentasi neilbeds,eritrema pada lapisan %ena
Kika diberikan dengan ,epat
ndokrin 8 Meta"o$ik 6/iperuri,emia
91:
Ak#t me$oid $e#kimia Teradi pada pasien anak-anak
*egaga$an pet#m"#han
prep#"ertas
2arena pengobatan khemoterpi
!ang intensiRadiation recall GnJet hari ke--6 Pada pasien !ang lebih dulu
menerima terapi radiasi( reaksiberupa kemerahan( hangat(eritema( dan dermatitis padalokasi !ang diradiasi. Dapatberkembang menadi deskuamasidan ul,erasi !ang parah.Terapi kortikosteroid topi,al dan
12
7/21/2019 Proposal Sitostatika
13/27
pendinginan telah memberikankesembuhan !ang baik.
Inteaksi !bat0
Doksorubicin G cyclosporin
4yclosporin dapat meningkatkan kadar doksorubicin/ sehingga toksisitasnyameningkat.
Doksorubicin G kloramfenikol
$ombinasi ini dapat meningkatkan resiko depresi sumsum tulang
Doksorubicin G carbama=epin/ aminogletetimid/ phenobarbital/ phenytoin/
rifampicin J kombinasi ini dapat menurunkan kadar doksorubicin dalam plasma.
Doksorubicin G digoin
Doksorubicin dapat menurunkan kadar digoin dalam darah.Pe+atian "an peingatan0pemeriksaan darah/ dan fungsi heparharus dilakuakn setiap
kali terapi hendak dilakukan/ monitor fungsi 5antung/ kadar asam urat/ hamil dan laktasi.
D!sis0 diberikan @B#A( mg* m3sebagai dosis tunggal/ diberikan secara in5eksi i.v. pada
interval 3, hari atau 3B mg* m3* minggu.
4ara pemberian0 sediaan i.v diberikan ,#3 menit/
Stabi)itas0 simpan larutan in5eksi dalam lemari pendingin pada suhu 3B4#B4 dan
terlindung dari cahaya. Simpan serbuk steril in5eksi pada ruangan dengan suhu ,( B4#
)BB4.
4# Met!te5at
Mekanis&e aksi0 antagonis asam folat/ beker5a dengan menghambat reduktase folat
yang mengubah asam folat men5adi asam dihidrofolat dan asam tetrahidrofolat yang
diperlukan untuk sintesis D&1.
In"ikasi0 kanker payudara/ koriokarsinoma pada kehamilan/ koriodema destruens dan
mola hidatosa/ leukeia limboplastik atau mieloblastik akuta !terapi kombinasi"/ limfoma
burkitt/ limfosarkoma lan5ut dari mikosisfungoides/ sarkoma osteogenik/ psoriosis berat.
E.ek sa&ping 0
6fek samping dapat bervariasi/ tergantung pada rute pemberian dan dosis yang
diberikan.
$etoksikan hematologik dan gastrointestine mungkin umum ter5adi pada dosis
terapi untuk khemoterapi.
ESO 6aktu Keteangan
,B SSP Pada pemberian secara I.T/atau pada pemberiandengan dosis tinggi
1rachnoiditis0Seere heada!he"
nu!hal rigidity"muntah/ demam
%eaksi akut Dapat diperingan denganmenurunkan dosis
13
7/21/2019 Proposal Sitostatika
14/27
Toisitas subakut0Paralisis motorik
ektrimitas/Cranial nere palsy"
sei#ure"
koma
7n=et K Minggu ke#3 atauke#)
Ter5adi pada ,B pasiendengan pemberian secaraI.T. pada dosis ,3#,(mg*m3.Euga pada kasus pediatric
yang mendapat dosis terlalutinggi dengan rute I.V.
Demielinisasi encelophaty Setelah berbulan#bulanatau bertahun#tahun
2iasanya dihubungkandengan irradiasi cranialatau khemoterapi sistemiklainnya
De&at!)!gi(a) 0$ulit kemerah#merahan
Metab!)is& 7 En"!kin0
7/21/2019 Proposal Sitostatika
15/27
%esolving K dalam 3minggu!seharusnya"
mukosistis.
Hepati( 0
Sirosis/ portal fibrosis Dihubungkan dengan
pemakaian * terapi kronik$enaikan akut konsentrasien=yme
%esolve K biasanyadalam ,B hari setelah terapidiberikan
;mumnya ter5adi setelahpemberian dosis tinggi
Neu!&us(u)a 7 ske)eta)1rthralgia
O(u)a 0Pandangan kabur
Rena) 0Disfungsi renal 0
$enaikan tiba#tiba
creatinin serum dan2;&/Menurunnya volume urin
:ebih umum ter5adi setelahpemberian dosis tinggi.
$emungkinan ter5adikarena prersipitasi obat
Respiat!% 0Pneumonitis Dihubungkan dengan
ter5adinya demam/ batuk/dan interstitial pulmonaryinfiltrates&
Lanjutan Pneu&!nitis
Intestitia) Pneu&!nitis
Pengobatan 0Tidak memberikanmetotreksat selama reaksi
akut ini berlangsungDilaporkan ter5adi pada ,pasien dengan %1 !dosisA/( C ,( mg * minggu"
< 1% (dibatasi pada penting atau mengancam kehidupan)
Syndrome Neurologik
Akut
$ebingungan/
7/21/2019 Proposal Sitostatika
16/27
Ka"i!t!ksisitas Terlihat ,#@ bulansetelah pengobatan
:ebih sering ter5adi padapasien dengan dosis totallebih dari ((B mg*luaspermukaan tubuh atau lebihdari 'BB mg pada pasienyang telah diterapi dengan
radiasi pada dada
Inteaksi !bat0
Metotreat G aspirin/ pepto bismol/ fenilbuta=on/ probenesid/ sulfonamid
6fek metotreat dapat meningkat/ akibatnya ter5adi peningkatan efek samping
merugikan dari metotreat/ seperti mual/ perdarahan pada bagian tubuh/ tin5a hitam
pekat/ diare/ kulit mememrah/ tukak kulit * mulut/ rambut rontok/ sakit leher/ demam/
menggigil/ tak bertenaga.
Peingatan "an pe+atian0keadaan infeksi/ tukak peptik/ kolitis ulseratif/ kolitis kondisi
lemah/ anak#anak dan lansia.
D!sis0 $oriokarsinoma dan penyakit trofoblastik yang se5enis ,(#)B mg* hari !i.m."
selama ( hari/ dalam )#' tahap terapi. $arsinoma payudara ,B#@B mg* m3 secara i.v.
leukemia )/) mg* m3secara oral bersama dengan prdnison @B mg* m3* hari. Setelah
dicapai remisi/ maka diberikan dosis peeliharaan )B mg* m3secara oral atau im. 3 *
minggu atau 3/( mg* kg i.v. setiap ,' hari. :eukemia meningeal ,3 mg* m 3,* minggu
dan dapat diulangi tiap bulan sesudahnya. Mikosis fungoides (B mg* minggu !i.m".khemoterapi psoriasi ,B#3( mg sebagai obat tungggal !i.m* i.v" , * minggu/ maksimum
)B mg* minggu.
Stabi)itas0 simpan dalam suhu 3(B4 dan lindungi dari cahaya.
7/21/2019 Proposal Sitostatika
17/27
K!ntain"ikasi 0 pasien yang mempunyai hipersensitivitas terhadap vinkristin/ pasien
yang mengalami infeksi yang belum tertangani/ pemberian intrathecal/ anita hamil dan
menyusui.
E.ek sa&ping 0
S/ akt# *eterangan
;10:
!ermato$ogi (a$opecia)
1710:
*ardio5ask#$erB/ipo hipertensi ortostatik/ipo hipertensi
SSP6Penekanan ##P( kebingungan(paralisis sara ,ranial( demam40 tahun
/c#$ar 6
$tropi opti,( otophobia9 1: 7terbatas pada penting atau mengan,am kehidupan
S&A!. Karang teradi
Stomatitis
Inteaksi0 obat#obat yang beraksi pada sistem syaraf perifer/ yaitu dapat meningkatkan
neuro toksisitas. Dengan 1llupurinol dapat meningkatkan ke5adian depresi sumsum
tulang belakang.
Pen%i&panan0 disimpan diantara suhu 3#B4 dan terlidung dari cahaya.
Pe+atian0 sebaiknya tidak diberikan secara i.m./ s.c./ atau intra tekal. Vinkristin sangat
mengiritasi 5aringan sekitar/ 5ika ter5adi kebocoran pembuluh maka pemberian in5eksi
segera dihentikan dan pemberian untuk dosis selan5utnya dilakukan pada vena yang
lain. Pemberian dengan anestesi lokal hyaluronidase digunakan untuk menyebarkan
obat dan meminimalkan kerusakan 5aringan.
17
7/21/2019 Proposal Sitostatika
18/27
># F)u!!uasi)
Mekanis&e aksi0fluorourasil akan diubah men5adi (#fluoro#3#deoksiuridin#(#monofosfat
!F;d%P" yang aktif menghambat sintesis D&1 dengan cara menghambat sintetase
timidilat.
In"ikasi0 pengobatan paliatif untuk beberapa karsinoma/ sebagai monoterapi atau
kombinasi dengan antineoplastik lainnya pada pengobatan colorektal dan mamae
carsinoma. ;ntuk pengobatan tumor !tumor esophagus/ kelen5ar pankreas dan perut".
E.ek sa&ping 0
Toksisitas bergantung pada rute dan durasi pemberian infuse.
Toksisitas sistemik normalnya dihubungkan dengan pemberian secara
parenteral.
Toksisitas sistemik = neutropenia, neurotoksisitas, toksisitas
gastrointestinal
S/ akt# *eterangan
Toksisitas Sistemik9eutropenia (9eurotoksisitas(Toksisitas gastrointestinal
> 01
!ermato$ogi
Dermatitis(Pruriti, ma,ulopopular(ash,Alopecia
Gastrointestina$ 6Heartburn,#tomatitis( esophagitis( diare(Mual( muntah( anoreksia(
Tergantung pada rutedan adHalpemberian.
Potensial 'mesisB< 000 mg moderately lo' #()*
+)$L000 mg moderat 730 : 501
.emato$ogi 6+eukopenia(Mielosupresi%e
Gnset hari ke-6 : 09adir hari ke-4"e,o%er! hari ke-* Cenderung lebih n!ata teradi
pada pasien !ang mendapatkanrute bolus
&C moderatePlatelet ringan sampai
moderate
: 01
!ermato$og 6
2ulit keringGastrointestina$ 6
)l,er AI/ari ke-4 setelah pemberian danmenurun setelah * atau 3 harisetelah pengobatan dihentikan
18
7/21/2019 Proposal Sitostatika
19/27
< 1 7dibatasi pada penting atau mengan,am kehidupan
A"norma$itas en=im jant#ng
hest pain
*oag#$aphat
!spnea
Per#"ahan G mirip denganper#"ahan iskemik
Gnset beberapa am setelahpemberian( dapat bertambah parahsetelah pemebrian ke-* atauberikutn!a
.epatotoksisitas
.iperpigmentasi nai$"ed< ajah*0 mgm*.'ek m!opathi, mun,ul padadosis >*0 mgm*.
23
7/21/2019 Proposal Sitostatika
24/27
$dan!a bentuk neuropath!sebelumn!a akan meningkatkanresiko timbuln!a neuropath!.
Gastrointestina$ 6Mu,ositi,
#tomatitis
Mual( muntahDiare
*51
Mu,ositi, berat !ang se,arapotensial dibatasi oleh besarn!adosis !ang diberikan.1Paling umum teradi pada dosis>30 mgm*
31*51
e#rom#sc#$ar 8 Ske$eta$ 6$rtharalgiaMialgia
Gnset hari ke-*-3"esol%ing setelah beberapahari
1Maniest rasa sakit ringan padadaerah sendi !ang luas di lengan
atau paha.'#G ini mun,ul tergantung daribesarn!a dosis. "esikomun,uln!a geala lebih besar ikadikombinasikan bersamailgrastim
1710:
ardio5ask#$ar 6M!o,arial inark
!ermato$ogi 6Phlebitis *1
Gastrointestina$ 6Mual N muntahDiare
#tatus ringan 7-51-51
.emato$ogi 6$nemia
91: (ter"atas pada penting ata# mengancam kehid#pan)
Ata>ia
-i"ri$asi atria$
nteroco$itis
.epatic ence$opath
/"str#ksi intestina$
Per#"ahan necrotic (kematianjaringan) dan #$cerasi< diik#tie>tra5asasi
e#roencepha$opath
/toto>icitas Maniestasi tinnitus( kehilanganpendengaran
Pancreatitis
Para$isis i$e#s
Pr#rit#s
-i"rosis p#$monar
'ek radiasi
Radiation pulmonitisRash
Seizure
Sindrom Ste5en7?ohnson@s
ecro$isis toksik epiderma$
Gangg#an peng$ihatanScintillating scotomata
24
7/21/2019 Proposal Sitostatika
25/27
/C#Epiubi(in
Sebelum dilakukan terapi dan /5ika dimungkinkan/ selama terapi fungsi hati harus
dievaluasi. !S?7T/ S?PT/ alkaline phosphatase/ bilirubin/ 2SP".
Eumlah sel darah putih !neutrofil" dan merah dan platelet harus dievaluasi dengan
seksama. Di kontra indikasikan untuk pasien dengan riayat gangguan fungsi 5antung/
myelosupresi yang diinduksi oleh antineoplastik lain atau karena radioterapi.
S/ akt# *eterangan
$lope,ia 50-01 .9ormaln!a re%ersible.Pada pria disertai kurngtumbuhn!a anggut.
+eukopenianeutropenia
9adir hari ke-0-4"eturning hari ke-*
&ersiat sementara.Mun,ul pada dosis normal.
Aagal antung kongesti Di atas dosis kumulati 00-000
mgm*( geala ini meningkathebat.
PeHarnaan urine 7merah Pada hari ke- : * setelah terapi
Mu,ositis GnJet hari ke--0 &iasan!a teradi stomatitis disertaidaerah tererosi !ang sakit(terutama pada sepanang lidahdan mukosa sublingual.
Aangguan pen,ernaan Maniest mual( muntah( diare
/iperpire?ia
Metode yang digunakan pada monitoring 6S7 adalah metode prospektif dan
retrospektif. Monitoring efek samping dilakukan dengan cara aancara terhadappasien yang mendapatkan khemoterapi. Selain itu 5uga dengan melihat keluhan dan
data laboratorium yang tercatat dalam catatan medik pasien se5ak siklus pertama
khemoterapi. Data#data keluhan pasien dan data laboratorium tersebut kemudian
direkapitulasi dan dianalisis.
P!.i) ESO */-
Cycloosamide Methotrexate
Fluorouracil
1 4 1 4 1
4
2 2 2
25
'#G B.emato$ogi ($e#copenia