Upload
gusti-yoanda
View
241
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/24/2019 Proposal Jiwa Individu
1/24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan jiwa merupakan bagian yang integral dari kesehatan. Kesehatan jiwa bukan
sekedar terbebas dari gangguan jiwa, akan tetapi merupakan suatu hal yang di butuhkan oleh
semua orang. Kesehatan jiwa adalah perasaan sehat dan bahagia serta mampu mengatasi
tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagai mana adanya. Serta mempunyai sikap
positif terhadap diri sendiri dan orang lain. (Menkes, 2005
Menurut Sekretaris !endral "apertemen Kesehatan (Sekjen "epkes, #. Syafii $hmad,
kesehatan jiwa saat ini telah menjadi masalah kesehatan global bagi setiap negara termasuk
%ndonesia. &roses globalisasi dan pesatnya kemajuan teknologi informasi memberikan
dampak terhadap nilai'nilai sosial dan budaya pada masyarakat. "i sisi lain, tidak semua
orang mempunyai kemampuan yang sama untuk menyusuaikan dengan berbagai perubahan,
serta mengelola konflik dan stres tersebut. ( "iktorat ina &elayanan Keperawatan dan
&elayanan Medik "apertemen Kesehatan, 200).
Setiap saat dapat terjadi *50 juta orang diseluruh dunia terkena dampak permasalahan
jiwa, syaraf maupun perilaku dan jumlahnya terus meningkat. &ada study terbaru +# di -*
negara menunjukkan bahwa pada negara'negara berkembang, sekitar )'/5 kasus
gangguan jiwa parah tidak dapat pengobatan apapun pada tahun utama(#ardian, 200/.
"ari -50 juta populasi orang dewasa %ndonesia, berdasarkan data "epartemen Kesehatan
("epkes, ada -,)* juta orang mengalami gangguan mental emosional. Sedangkan * dari
jumlah tersebut terlambat berobat dan tidak tertangani akibat kurangnya layanan untuk
penyakit kejiwaan ini. Krisis ekonomi dunia yang semakin berat mendorong jumlah penderita
7/24/2019 Proposal Jiwa Individu
2/24
gangguan jiwa di dunia, dan %ndonesia khususnya kian meningkat, diperkirakan sekitar 50
juta atau 25 dari juta penduduk %ndonesia mengalami gangguan jiwa (1urdwiyanti, 200/.
erdasarkan hal diatas, saya tertarik untuk menari serta membahas halusinasi dalam
seminar kelompok yang sebagai salah satu syarat tugas untuk menyelesaikan praktek klinik di
3S! Muhammad %ldrem &ro4insi Sumatera tara
B. Tujuan
-. 6ujuan mum
ntuk mengetahui gambaran nyata tentang asuhan keperawatn jiwa pada klien
dengan perubahan persepsi sensori 7 halusinasi pendengaran di ruang 1uri 3S!
6ampan &ekanbaru.
2. 6ujuan khusus
a. Melakukan pengkajian pada klien dengan perubahan persepsi sensori7
halusinasi pendengaran
b. Membuat diagnosa keperawatan pada klien perubahan persepsi sensori 7
halusinasi
. Melakukan inter4ensi keperawatan kepada klien perubahan persepsi
sensori7halusinasi pendengaran
d. Melakukan tiundakan keperawatan pada klien perubahan persepsi sensori 7
halusinasi pendengaran
e. Menge4aluasi hasil tindakan keperawatan pada klien perubahan persepsi
sensori7 halusinasi pendengaran
C. Ruang Lingkup Masaalah
3uang lingkup ini dilakukan di 3umah Sakit jiwa Muhammad %ldrem 6ahun 20-.
&embuatan makalah ini yang akan dilihat sejauh mana halusinasi akan mempengaruhi sifat
yang mal adaktif dan ara penanggulangan atau tindakan yang akan dilakukan untuk klien.
$lasan pembuatan makalah ini karena halusinasi merupakan penyebab terbanyak pada
gangguan jiwa di 3umah Sakit !iwa Muhammad %ldrem. "ipilihnya halusinasi ini karena di
7/24/2019 Proposal Jiwa Individu
3/24
3S! Muhammad %ldrem &ro4insi Sumatera tara. Makalah ini dibuat berdasarkan hasil
o4ser4asi terbanyak di 3S! Muhammad %ldrem.
1. Met!e Penga"#ilan Data
"alam penyusunan &roposal ini, saya menggunakan metode deskriptif, dimana saya
hanya memaparkan data yang sesungguhnya pada kasus. ntuk menggali data, teknik yang
digunakan berbagai maam di antara nya adalah 7
-. +awanara 7 penulis mengadakan wawanara pada klien di ruang nuri
2. bser4asi 7 kelompok melakukan pengumpulan data yang dilakukan dengan
pengamatan seara langsung pada prilaku klien
8. Studi kepustakaan 7 kelompok mempelajari sumber'sumber pemeriksaan fisik
yang dilakukan seara bertahap
*. "ata sekunder 7 kelompok mengambil data dari status klien, atatan
keperawatan untuk dianalisa sebagai data yang medukung masalah klien.
BAB II
TIN$AUAN %EPU&TA%AAN
7/24/2019 Proposal Jiwa Individu
4/24
A. De'inisi
#alusinasi pendengaran adalah mendengar suara atau bunyi yang berkisar dari suara
sederhana sampai suara berbiara mengenai klien sehingga klien berespon terhadap suara
atau bunyi tersebut( Keliat, 200 .
#alusinasi pendengaran adalah mendengar suara manusia, hewan, mesin, barang,
kejadian alamiah dan musik dalam keaadan sadar tanpa adanya rangsangan apapun (maramis,
2005.
#alusinasi pendengaran adalah persepsi sensorik yang keliru melibatkan pana indra
pendengaran (isaa,2002.
B. Etilgi
Menurut stuart ( 200) faktor penyebab terjadinya halusinasi adalah7
-. 9aktor predisposisi
a. iologis
abnormalitas perkambangan syaraf berhubungan dengan respon neorologis yang
maladaftif baru mulai dipahami, ini ditunjukkan oleh penelitian'penelitian sebagai
berikut7
a penelitian penitraan otak sudah menunjukan keterlibatan otak yang lebih luas
dalam perkembangan ski:ofren
b beberapa :at kimia diotak seperti dopamin neorotransmiter yang berlebihan
pembesaran 4entrikel dan penurunan massa kortikal menunjukan terjadinya
atropi yang signifikan pada otak manusia.
b. &sikolagis
Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon dan
kondisi psikologis klien. Salah satu sikap atau keaadan yang dapat mempengaruhi
gangguan orientasi realitas adalah penolakan atau tindakan kekerasan dalam
rentang hidup klien.
. Sosial budaya
kondisi ini mempengaruhi gangguan orientasi realita seperti 7 kemiskinan, perang,
kerusuhan, benana alam dan kehidupan yang terisolasi
2. 9aktor presipitasi
7/24/2019 Proposal Jiwa Individu
5/24
seara fisik klien dengan gangguan halusinasi timbul gangguan setelah adanya
hubungan yang bermusuhan, tekanan, isolasi, perasaan tidak berguna, putus asa dan
tidak berdaya. &enilaian indu4idu terhadap stressor dan maslah koping dapat
mengindikasi kemungkinnan kekambuhan (kelliat,200. 9aktor presipitasi terjadinya
gangguan halusinasi adalah 7
a. iologis
ganngguan dalam komunikasi dan putaran balik otak, yang mengatur proses
informasi serta abnomalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak akibat
ketidakmampuan untuk seara selektif menanggapi stimulus yang diterima oleh
otak untuk diinterpretasikan.b. Sterss lingkungan
$mbang toleransi terhadap sress yang berinteraksi terhadap stresor lingkungan
untuk menentukan terjadinya gangguan prilaku.
. Sumber koping.
Sumber koping mempengaruhi respon indi4idu dalam menanggapi stressor.
C. Tan!a !an gejala
6anda dan gejala yang ditimbulkan pada indi4idu yang mengalami halusinasi dengar7
-. iara, senyum dan tertawa sendiri.
2. Mengatakan mendengar suara.
8. Merusak diri sendiri ; orang lain ; lingkungan.
*. 6idak dapat membedakan hal yang nyata dan hal yang tidak nyata.
5. 6idak dapat mremusatkan konsentrasi ; perhatian.
. &embiaraan kaau kadang tidak masuk akal.
). Sikap uriga dan bermusuhan.
/. Menarik diri, menghindar dari orang lain.
7/24/2019 Proposal Jiwa Individu
6/24
stimulus 4isual dalam bentuk kilatan ahaya, gambar geometris, gambar kartun,
bayangan yang rumit atau kompleks. ayangan biasa yang menyenangkan atau
menakut ksn seperti melihat monster.
8. &enghiduanMembaui bau'bauan tertentu seperti bau darah, urin, dan feses umumnya bau'bauan
yang tidak menyenang kan. #alusinasi penghidu sering akibat stroke, tumor, kejang ,
atau dimensia.
*. &engeapan
Merasa mengeap rasa seperti rasa darah, urin atau feses.
5. &erabaan
Mengalami nyeri atau ketidak nyamanan tanpa stimulus yang jelas. 3asa tesentrum
listrik yang datang dari tanah, benda mati atau orang lain.. =enestetik
Merasakan fungsi tubuh seperti aliran darah di 4ena atau arteri, penernaan makanan
atau pembentukan urine.
). Kinistetik
Merasakan pergerakan sementara berdiri tanpa bergerak.
E. Tahapan Halusinasi
-. fase % 7 klien mengalami perasaan mendalam seperti ansietas, kesepian, rasa
bersalah dan takut serta menoba untuk berfokus pada pikiran yang menyenang kan
untuk meredakan ansietas. "isini klien tersenyum atau tertawa yang tidak sesuai,
menggerakan lidah tanpa suara, pergerakan mata yang epat, diam dan asyik sendiri.
2. fase %% 7 pengalaman sensori menjijikan dan menakutkan. Klien mulai lepas
kendali dan mungkin menoba untuk mengendalikan jarak dirinya dengan sumber
yang dipersepsikan. "isini terjadi peningkatan tanda'tanda sistem saraf otonom
akibat ansietas seperti peningkatan tanda'tanda 4ital (denyut jantung, pernafasan dan
tekanan darah, asyik dengan pengalaman sensori dan kehilangan kemampuan untuk
membedakan halusinasi dengan realita.
8. fase %%% 7 klien berhenti menghentikan perlawanan terhadap halusinasi dan
menyerah pada halusinasi tersebut. "isni klien sukar berhubungan orang lain,
berkeringat, tremor, tidak mampu mematuhi perintah dari orang lain dan berada
7/24/2019 Proposal Jiwa Individu
7/24
dalam kondisi yang sangat menegangkan terutama jika akan berhubungan dengan
orang lain.
*. fase %> 7 pengalaman sensori menjadi menganam jika klien mengikuti
perintah halusinasi. "isini terjadi perilaku kekerasan, agitasi, menarik diri, tidak
mampu berespon lebih dari - orang. Kondisi klien sangat membahayakan.
(. Rentang respn
#alusinasi merupakan salah satu respon maladatif indi4idu yang berada dalam rentang
respon neurobiologi.
-. pikiran logis 7 yaitu ide yang berjalan seara logis dan koheren.
2. &ersepsi akurat 7 yaitu proses diterimanya rangsang melalui pana indra yang
didahului oleh perhatian (attention sehingga indi4idu sadar tentang sesuatu yang
ada di dalam maupun diluar dirinya.
8. ?mosi konsisten 7 yaitu manifestasi perasaan yang konsisten atau afek keluar di
sertai banyak banyak komponen fisiologik dan biasanya berlangsung tidak lama.
*. &erilaku sesuai 7 perilaku indi4idu berupa tindakan nyata dalam penyelesaian
masalah masih dapat diterima oleh norma'norma sosial dan budaya umum yang
belaku.
5. #ubungan sosial harmonis 7 yaitu hubungan yang dinamis menyangkut hubungan
antar indi4idu dan indi4idu, indi4idu dan kelompok dalam bentuk kerja sama.
. &roses pikir kadang tergantung (ilusi7 yaitu menifestasi dari persepsi implus
eksternal melalui alat pana indra yang memproduksi gambaran sensorik pada area
tertentu diotak kemudian diinterpretasi sesuai dengan kejadian yang telah dialami
sebelumnya.). ?mosi berlebihan atau kurang 7 yaitu menisfatasi perasaan atau afek keluar
berlebihan atau kurang.
/. &erilaku atau tidak sesuai atau biasa 7 yaitu perilaku indi4idu berupa tindakan nyata
dalam penyesuaian masalahnya tidak diterima oleh norma'norma sesial atau
berbudaya umum yang berlaku.
7/24/2019 Proposal Jiwa Individu
8/24
7/24/2019 Proposal Jiwa Individu
9/24
6anggal "irawat 7 * 9ebruari 20-
6anggal &engkajian 7 9ebruari 20-5
3uang 3awat 7 Kutilng
1. IDENTITA& %LIEN
1ama 7 1y. @SA
mur 7 8/ tahun
$lamat 7 Medan
&endidikan 7 SM$
$gama 7 %slam
Status 7 Menikah
&ekerjaan 7 %36
!enisKel. 7 +anita
1o 3M 7 -0 58 //
2. ALASAN MASUK
' "ata &rimer
Klien mengatakan di bawah kesini karena mendengar suara'suara yang menyuruhnya
untuk memarahi orang yang ada disekitarnya
' "ata Sekunder
Klien diantarkan oleh keluarga ke 3S! "r. 3adjiman +ediodiningrat Bawang karena
beberapa kali menoba menabrakkan diri ke mobil.
*. RI+A,AT PEN,A%IT &E%ARAN) !an (A%T-R PRE&IPITA&I
Klien berasal dari Kota Medan, sakit C 2 minggu dengan gejala biara sendiri, sering
memarahi dan memukuli orang sekitarnya termasuk ibunya, lari'lari ke jalan raya, membuat
resah masyarakat.
. (A%T-R PREDI&P-&I&Ia. &ernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu.
7/24/2019 Proposal Jiwa Individu
10/24
Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami gangguan jiwa, tapi klien
mengatakan dulu pernah mendengar suara'suara namun tidak separah yang dialami
saat ini. Menurut status klien baru pertama masuk rumah sakit jiwa.
b. &engobatan sebelumnyaKlien mengatankan pernah berobat kampung, namun tidak ada apa'apa dan klien
mengatakan tidak pernah berobat kerumah sakit sebelumnya.
"iagnosa keperawatan 7 Koping keluarga inefektif 7 kurang pengetahuan
. &engalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan tidak pernah memiliki pengalaman tidak menyenangkan.
"iagnosaKeperawatan 7 '
/. RI+A,AT PEN,A%IT %ELUAR)A
a. $nggota keluarga yang gangguan jiwa.
Klien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami gangguan seperti klien."iagnosa Keperawatan 7 '
0. PEMERI%&AAAN (I&I%
a. Keadaan umum 7
-. 3ambut rapi dan tidak berketombe
2. Mulut bersih
8. adan tidak bau
*. Kuku pendek dan bersih
b. 6anda 4ital7
6" 7 --0;/0 mm;#g
1 7 )2 D;m
S 7 8,) =
& 7 20 D;m
. kur7
7 *5 kg
6 7 -5/ m
d. Keluhan fisik7
Klien mengatakan pusing namun dari pemeriksaan fisik dan ara berjalan klien tidak
menunjukkan adanya pusing.
"iagnosa Keperawatan 7 '
. %-N&EP DIRI
a. =itra tubuh
Klien mengatakan mensyukuri akan tubuhnya karena sudah tidak ada kekurangan
pada anggota tubuhnya dan Klien menyukai semua anggota tubuhnya.
7/24/2019 Proposal Jiwa Individu
11/24
b. %dentitas
Klien mengatakan hanya sebagai ibu rumah tangga karena sekolahnya hanya sebatas
SM$ dan klien mengatakan sudah merasa puas sebagai wanita karena bisa mengatur
dan memnuhi kebutuhan rumah tangga.. &eran
Klien mengatakan sebagai ibu rumah tangga ia mengerjakan tugas rumah tangga
selayaknya ibu rumah tangga pada umumnya
d. %deal diri
Klien mengatakan ingin epat sembuh dan pulang agar bisa berkumpul bersama
keluarga
e. #arga diri 7
Klien mengatakan bahwa klien merasa malu berada di 3S! karena klien mengetahui
bahwa tempat ini adalah tempat bagi orang yang memiliki sakit jiwa.
"iagnosa Keperawatan 7 Eangguan konsep diri 7 #arga diri rendah
2. HUBUN)AN &-&IAL
a. rang yang berarti;terdekat7
Klien mengatakan orang yang paling dekat adalah ibunya
b. &eran serta dalam kegiatan kelompok;masyarakat7
Klien mengatakan saat di rumahia sudah tidak mengikuti kegiatan yang ada di
sekitarnya.
. #ambatan dalam berhubungan dengan orang lain7
Klien mengatakan jarang berakap'akap dengan orang lain dan lebih suka
menyendiri karena susah untuk memulai pembiaraan.
"iagnosa Keperawatan 7 Kerusakan interaksi sosial
3. &PIRITUAL
a. 1ilai dan keyakinan
Klien mengatakan bahwa beragama %slam dan peraya kepada $llah S+6 dengan
menjalankan sholat, pada saat ditanya penyebab sakit jiwa dipandang dari segi
agamanya tidak dapat menjelaskan, pada saat ditanya gangguan jiwa menurut
pandangan klien tinggal karena stres.
b. Kegiatan ibadah
Klien Mengatakan bahwa selama dirawat klien jarang melakukan ibadah.
"iagnosa Keperawatan 7 '
14. &TATU& MENTAL
a. &enampilan
&enampilan ukup rapi menggunakan baju yang sesuai, tidak terbalik, rambut potong
pendek ada ketomber, gigi hitam'hitam bekas rokok, kuku pendek dan bersih.
"iagnosa Keperawatan 7 'b. &embiaraan
7/24/2019 Proposal Jiwa Individu
12/24
1ada biara pelan, seperlunya, jawaban singkat sesuai dengan pertanyaan perawat.
"iagnosa Keperawatan 7 '
$1$B%S$ "$6$
1 "$6$"%$E1S$
K?&?3$+$6$1
-. "S7
Klien mengatakan sering mendangar
suara bisikan menyuruhnya untuk marah
terhadap org yang ada di sekitarnya
"7
Suka menyendiri
Mengarahkan telinganya pada suatu
titik
Sering memandang satu arah
Eangguan persepsi sensori
7#alusinasi &endengaran
2. "S7
Klien mengatakan saat di rumah
pernah membenturkan kepalanya ke
tembok dan menoba menabrakkan diri ke
mobil.
"7
3esiko tinggi kekerasan
8. "S7
Klien mengatakan merasa malu berada
di 3S! Bawang karena klien mengetahui
bahwa tempat ini adalah tempat bagi
orang yang memiliki sakit jiwa.
"7
Klien sering menyendiri
Kontak mata kurang
iara pelan
Eangguan konsep diri 7
#arga diri rendah
7/24/2019 Proposal Jiwa Individu
13/24
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
- Eangguan persepsi sensori 7#alusinasi &endengaran
2 3esiko tinggi kekerasan
8 Eangguan konsep diri 7 #arga diri rendah
* Kerusakan interaksi sosial
5 %ntoleransi akti4itas
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
1ama 7 1y. S
1o. =M 7 -058//
!enis kelamin 7 +anita
3uang 7 Melur
Diagnsa
%epera5ata
n
Peren6anaanRen6ana Tin!akan
%epera5atanRasina
Tujuan %riteria E7aluasi
Eangguan
sensori
persepsi7halusinasi
6M7 Klien
dapat
mengontrolhalusinasi yang
3; Klien ya
sudah pera
kepadaperawat ak
7/24/2019 Proposal Jiwa Individu
14/24
Diagnsa
%epera5ata
n
Peren6anaan Ren6ana Tin!akan
%epera5atanRasina
Tujuan %riteria E7aluasi
(lihat;dengar
;penghidu;raba;keap
dialaminya
6uk - 7
Klien dapat
membina
hubungan
saling peraya
Setelah - D pertemuan
klien mampu membinahubungan saling peraya
dengan perawat dengan
kriteria e4aluasi 7 ekspresi
wajah bersahabat,
menunjuk'kan rasa
senang, ada montak mata,
mau berjabat tangan, mau
menyebutkan nama, mau
membalas salam, mau
duduk berdampi'ngan
dengan perawat mau
mengutarakan
masalahnya.
-.- ina hubungan saling peraya
dengan menggunakan prinsipkomunikasi terapeutik
a. Sapa klien dengan ramah baik
4erbal maupun non 4erbal.
b. &erkenalkan nama, nama
panggilan dan tujuan perawat
berkenalan
. 6anyakan nama lengkap dan
nama panggilan yang disukaiklien
d. uat kontrak yang jelas
e. 6unjukkan sikap jujur dan
menepati janji setiap kali
interaksi
f. 6unjukan sikap empati dan
menerima apa adanya
g. eri perhatian kepada klien dan
perhatikan kebutuhan dasar klien
h. eri kesempatan klien untuk
mengungkapkan perasaannya.
i. "engarkan ungkapan klien
dengan penuh perhatian ekspresi
perasaan klien
membantu
mempermuh kerjasam
sehingga kl
lebih koop
6K 2 7
Klien dapat
mengenal
halusinasinya
Setelah -D interaksi klien
dapat menyebutkan 7
a. %si
b. +aktu
. 9rekunsi
d. Situasi dan kondisi yang
2.- $dakan kontak sering dan
singkat seara bertahap.
bser4asi tingkah laku klien
terkait halusinasinya(dengar
;lihat ;penghidu ;raba ;keap,
jika menemukan klien yang
sedang halusinasi7 biara dan
tertawa tanpa stimulus,
3;
mengurang
waktu koso
bagi pasien
sehingga
pasien dapa
mengurang
frekwensi
halusinasi
7/24/2019 Proposal Jiwa Individu
15/24
Diagnsa
%epera5ata
n
Peren6anaan Ren6ana Tin!akan
%epera5atanRasina
Tujuan %riteria E7aluasi
menimbulkan halusinasi memandang ke kanan ; kekiri ;
kedepan seolah'olah ada temanbiara.
antu klien mengenal
halusinasinya
a. !ika menemukan klien sedang
halusinasi, tanyakan apakah ada
bisikan yang didengar;melihat
bayangan yang tanpa wujud atau
merasakan sesuatu yang tidakada wujudnya
b. !ika klien menjawab ada,
lanjutkan apa yang dialaminya
. Katakan bahwa pera5at
per6a8aklien mengalami hal
tersebut, namun perawat sendiri
tidak mengalaminya ( dengan
nada bersahabat tanpa menuduh
atau menghakimi
d. Katakan bahwa klien lain juga
ada yang seperti klien
e. Katakan bahwa perawat akan
membantu klien
!ika klien tidak sedangberhalusinasi klarifikasi tentang
adanya pengalaman halusinasi,
diskusikan dengan klien 7
a. %si, waktu dan frekuensi
terjadinya halusinasi ( pagi,
siang, sore, malam atau sering
dan kadang F kadang
b. Situasi dan kondisi yang
menimbulkan atau tidak
7/24/2019 Proposal Jiwa Individu
16/24
Diagnsa
%epera5ata
n
Peren6anaan Ren6ana Tin!akan
%epera5atanRasina
Tujuan %riteria E7aluasi
Setelah -D interaksi klien
menyatakan perasaan danresponnya saat
mengalami halusinasi 7
G Marah
G 6akut
G Sedih
G Senang
menimbulkan halusinasi
2.2 "iskusikan dengan klien apa
yang dirasakan jika terjadi
halusinasi (marah;takut, sedih,
senang,bingungberi kesempatan
mengungkapkan perasaan.
"iskusikan dengan klien apa
yang dilakukan untuk mengatasi
perasaan tersebut.
"iskusikan tentang dampak yang
akan dialaminya bila klien
menikmati halusinasinya.
6K 8 7
Klien dapat
mengontrol
halusinasinya
-. Setelah -D interaksi
klien menyebutkan
tindakan yang biasanya
dilakukan untuk
mengendalikan
halusinasinya
2. Setelah -D interaksi
klien menyebutkan ara
baru mengontrol
halusinasi
8. Setelah -D interaksi
klien dapat memilih dan
memperagakan ara
mengatasi halusinasi
(dengar;lihat;penghidu;ra
ba;keap
8.- %dentifikasi bersama klien
ara tindakan yang dilakukan
jika terjadi halusinasi
(tidur,marah, menyibukan diri,
dll.
8.2 "iskusikan ara yang
digunakan klien
a. !ika ara yang digunakan
adaptif beri pujian.
b. !ika ara yang digunakan
maladaptif diskusikan kerugian
ara tersebut
8.8 "iskusikan ara baru untuk
memutus; mengontrol timbulnya
halusinasi 7
-. Menghardik halusinasi
7Katakan pada diri sendiri bahwa
ini tidak nyata (@saya tidak mau
dengar; lihat; penghidu; raba
3; dengan
mengontro
halusinasin
dengan
beberapa a
halusinasi
klien dapatberkurang
sedikit dem
sedikit
7/24/2019 Proposal Jiwa Individu
17/24
Diagnsa
%epera5ata
n
Peren6anaan Ren6ana Tin!akan
%epera5atanRasina
Tujuan %riteria E7aluasi
*. Setelah -D interaksi
klien melaksanakan ara
yang telah dipilih untuk
mengendalikan
halusinasinya
5. Setelah -D pertemuan
klien mengikuti terapi
akti4itas kelompok
;keap pada saat halusinasi
terjadi2. Menemui orang lain
(perawat;teman;anggota
keluarga untuk meneritakan
tentang
halusinasinya.;berakaakap
8. Membuat dan melaksanakan
jadwal kegiatan sehari hari yang
telah di susun.
*. Memberikan pendidikan
kesehatan tentang penggunaan
obat untuk mengendalikan
halusinasi.
8.* antu klien memilih ara yang
sudah dianjurkan dan latih untuk
menobanya.
8.5 eri kesempatan untuk
melakukan ara yang di pilih dan
dilatih.
&antau pelaksanaan yang telah
dipilih dan dilatih, jika berhasil
beri pujian
$njurkan klien mengikuti terapi
akti4itas kelompok, orientasi
realita, stimulus persepsi
6K * 7
Klien dapat
dukungan dari
keluarga dalam
mengontrol
-. Setelah -D pertemuan
keluarga, keluarga
menyatakan setuju untuk
mengikuti pertemuan
*.- uat kontrak dengan keluarga
untuk pertemuan ( waktu, tempat
dan topik
3; dengan
mengontro
halusinasin
dengan
beberapa ahalusinasi
7/24/2019 Proposal Jiwa Individu
18/24
Diagnsa
%epera5ata
n
Peren6anaan Ren6ana Tin!akan
%epera5atanRasina
Tujuan %riteria E7aluasi
halusinasinya dengan perawat
2. Setelah -D interaksi
keluarga menyebutkan
pengertian, tanda dan
gejala, proses terjadinya
halusinasi dan tindakan
untuk mengendali kan
halusinasi
*.2 "iskusikan dengan keluarga
( pada saat pertemuan keluarga;
kunjungan rumah
-. &engertian halusinasi
2. 6anda dan gejala halusinasi
8. &roses terjadinya halusinasi
*. =ara yang dapat dilakukan
klien dan keluarga untuk
memutus halusinasi
5. bat' obatan halusinasi
. =ara merawat anggota
keluarga yang halusinasi di
rumah ( beri kegiatan, jangan
biarkan sendiri, makan bersama,
bepergian bersama, memantau
obat F obatan dan ara
pemberiannya untuk mengatasi
halusinasi
). eri informasi waktu kontrol
ke rumah sakit dan bagaimana
ara menari bantuan jika
halusinasi tidak tidak dapat
diatasi di rumah
klien dapat
berkurangsedikit dem
sedikit
6K 5 7
Klien dapat
memanfaatkan
obat dengan
baik
-. Setelah -D interaksi
klien menyebutkanH
a. Manfaat minum obat
b. Kerugian tidak minum
5.- "iskusikan dengan klien
tentang manfaat dan kerugian
tidak minum obat, nama , warna,
dosis, ara , efek terapi dan efek
samping penggunan obat
3;
meningkatk
kesadaran
pasien akan
pentingnya
minum oba
7/24/2019 Proposal Jiwa Individu
19/24
Diagnsa
%epera5ata
n
Peren6anaan Ren6ana Tin!akan
%epera5atanRasina
Tujuan %riteria E7aluasi
obat
. 1ama,warna,dosis,
efek terapi dan efek
samping obat
2. Setelah -D interaksi
klien mendemontrasikan
penggunaan obat dengan
benar
8. Setelah -D interaksi
klien menyebutkan akibat
berhenti minum obat
tanpa konsultasi dokter
5.2 &antau klien saat penggunaan
obat
eri pujian jika klien
menggunakan obat dengan benar
5.8 "iskusikan akibat berhentiminum obat tanpa konsultasi
dengan dokter
$njurkan klien untuk konsultasi
kepada dokter;perawat jika
terjadi hal F hal yang tidak di
inginkan
3; meneg
pasien
membuang
obat yang
seharusnyadiminum
3; berikan
moti4asi
kepada pas
untuk minu
obat sesuai
aturan
TINDA%AN DAN E9ALUA&I %EPERA+ATAN
Na"a : 1y. S
Ruangan : Melur
N. CM : -058//
D;. Me!is : &sikotik akut
NTanggal