37
IMPLEMENTASI PERMAINAN DOMINO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATRIKS UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS XII SMA N 1 TAHUNAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penelitian Pendidikan Matematika Dosen Pengampu: Prof. Dr. Sutama, M.Pd Oleh: Wachidatun Nikmah A410080094 PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2011

proposal domino

Embed Size (px)

DESCRIPTION

domino game

Citation preview

Page 1: proposal domino

IMPLEMENTASI PERMAINAN DOMINO DALAM PEMBELAJARAN

MATEMATIKA PADA MATRIKS UNTUK MENINGKATKAN

KEAKTIFAN SISWA KELAS XII SMA N 1 TAHUNAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penelitian Pendidikan

Matematika

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Sutama, M.Pd

Oleh:

Wachidatun Nikmah

A410080094

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2011

Page 2: proposal domino

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas ke hadirat Allah SWT yang telah

menganugerahkan berbagai nikmat kepada kita, sehingga penulis dapat

menyelesaikan review artikel jurnal internasional ini dengan baik.

Review artikel ini digunakan penulis untuk menganalisis isi dan

pembahasan yang ada pada artikel jurnal internasional. Dalam mengembangkan

artikel jurnal internasional ini, penulis berupaya agar pembaca artikel ini lebih

mudah memahami apa yang ada dalam artikel. Selain itu, penulis juga

mempermudah pembaca dalam mengusai isi dalam artikel ini.

Dengan adanya review ini, diharapkan dapat memberikan suatu gambaran

bahwa di dalam melakukan sebuah penelitian akan menghasilkan sebuah

kesimpulan yang dapat mempermudah para pembaca.

Review ini disusun untuk memenuhi tugas mid smester VI mata kuliah

Penelitian Pendidikan Matematika. Kami menyadari bahwa dalam proses

penulisan review ini, tidak terlepas dari bantuan banyak pihak, sehingga kami

dapat menyelesaikan review ini. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Prof. Dr. Sutama, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Penelitian

Pendidikan Matematika

2. Ibu dan ayah tercinta untuk setiap tetesan keringat dan curahan perhatian dan

pengorbanan serta lantunan doa yang teruntai dalam setiap sholat yang telah

mengukir cita dan cinta dihatiku.

3. Adik-adik yang selalu memberi kebahagiaan, keceriaan serta semangat dalam

setiap aktifitasku.

ii

Page 3: proposal domino

4. Para sahabatku atas dukungan, bantuan dan kebersamaannya selama ini,

sehingga kami dapat merasakan indahnya arti sebuah persahabatan.

5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

dalam penyusunan penelitian ini.

Terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada kami, semoga

mendapatkan balasan dari Allah SWT sebagai amalan yang diperhitungkan dan

mendapat imbalan yang jauh berharga. Akhirnya kami berharap agar saran dan

kritik yang bersifat membangun, disampaikan kepada kami demi perbaikan

review ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Surakarta, April 2011

Reviewer

iii

Page 4: proposal domino

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................ii

A. PENDAHULUAN ...................................................................1

1. Latar Belakang........................................................................1

2. Rumusan Masalah...................................................................2

3. Tujuan Penelitian ...............................................................2

4. Manfaat Penelitian .............................................................2

5. Definisi Istilah ........................................................................3

B. LANDASAN TEORI....................................................................4

1. Kajian Teori..............................................................................4

2. Kajian Pustaka.........................................................................12

3. Kerangka Berfikir....................................................................14

4. Hipotesis Tindakan..............................................................14

C. METODE PENELITIAN............................................................14

1. Jenis dan Desain Penelitian.....................................................14

2. Setting Penelitian.....................................................................15

3. Subyek Penelitian....................................................................15

4. Data dan Sumber Data.............................................................15

5. Teknik Pengumpulan Data......................................................15

6. Teknik Pemeriksaan Validitas Data.........................................16

7. Teknik Analisis Data...............................................................16

8. Indicator Kinerja......................................................................17

9. Prosedur Penelitian..................................................................17

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................20

iv

Page 5: proposal domino

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam perkembangan zaman, kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi sangat mempengaruhi dunia pendidikan. Dengan pendidikan

seseorang akan mendapatkan berbagai macam ilmu baik itu ilmu

pengetahuan maupun ilmu teknologi. Pendidikan pada dasarnya

merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan

dirinya, sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi

dalam kehidupan.

Matematika sebagai cabang ilmu pengetahuan memegang

peranan penting dalam kehidupan manusia. Matematika dikenalkan

pada siswa sejak pendidikan usia dini sampai perguruan tinggi. Hal itu

disebabkan karena matematika mempunyai fungsi sebagai dasar

dalam mempelajari ilmu-ilmu lainnya.

Matematika merupakan obyek studi yang membutuhkan

pemikiran, yang memiliki arti bahwa dalam mempelajari matematika

diperlukan kemampuan berfikir matematik yaitu kemampuan untuk

melaksanakan kegiatan dan proses atau tugas matematik. Karena

matematika bersifat abstrak maka perlu suatu cara untuk mengelola

proses belajar mengajar sehingga metematika mudah dicerna oleh

siswa dengan baik dan lebih berarti serta bermanfaat bagi kehidupan

mereka.

Berdasarkan hasil pengamatan menunjukan bahwa matematika

itu merupakan hal yang menakutkan bahkan banyak siswa yang

menganggapnya sebagai momok dalam belajar. Menurut Ratini,

Rumgayatri dan Siti mustaqimah (2001) dalam penelitiannya

mengatakan kesulitan belajar matematika umumnya di sebabkan

karena sifat dari matematika yang memiliki obyek abstrak yang boleh

dikata “bersebrangan” dengan perkembangan anak.

1

Page 6: proposal domino

Matriks merupakan salah satu pokok bahasan yang diajarkan pada

SMA di kelas XII semester I untuk program IPA dan semester II

untuk program IPS. Ada beberapa kendala yang dihadapi siswa dalam

pelaksanaan proses belajar-mengajar pada pokok bahasan ini.

Diantaranya yaitu, siswa cenderung kurang mengerti dan masih

bingung cara menghitung penjumlahan dan perkalian matriks, apalagi

yang memiliki ordo yang berbeda. Adanya kendala tersebut menjadi

factor yang mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran

matriks. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mengatasi

kesulitan tersebut. Salah satu upaya tersebut yaitu dengan menerapkan

model pembelajaran dengan permainan domino, sebagai implementasi

pembelajaran matematika.

2. Rumusan Masalah

a. Apakah model implementasi permainan domino dalam

pembelajaran matematika dapat meningkatkan keaktifan siswa di

SMA N 1 Tahunan Jepara Kelas XII?

b. Adakah perbedaan peningkatan pemahaman siswa setelah dikenai

perlakuan berupa permainan kartu domino dalam pembelajaran

matematika pada matriks untuk kelas XII?

3. Tujuan Penelitian

a. Untuk meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran

matematika pokok bahasan matriks dengan menggunakan

permainan domino.

b. Untuk mendeskripsikan bagaimana pemahaman siswa dalam

kegiatan pembelajaran pada matriks setelah menggunakan

implementasi permainan kartu domino.

4. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Secara umum, penelitian ini dapat memberikan sumbangan

pada peningkatan kualitas pembelajaran matematika, utamanya

2

Page 7: proposal domino

pada peningkatan pemahaman siswa terhadap matematika. Secara

khusus, penelitian ini memberikan kontribusi kepada pembelajaran

matematika berupa pergeseran dari pembelajaran yang hanya

mementingkan hasil menuju pembelajaran yang lebih

mementingkan proses.

b. Manfaaf Praktis

Bagi guru matematika, permainan kartu domino dapat

digunakan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar

matriks serta dapat digunakan untuk menyelenggarakan

pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

Bagi siswa, proses pembelajaran ini dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika. Bagi

masyarakat, permainan domino tidak hanya permainan yang ada

pada bidang negative, sebagai contoh judi. Akan tetapi permainan

kartu domino ini dapat digunakan dalam peningkatan keaktifan

belajar matematika.

5. Definisi Istilah

a. Matematika

Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari

struktur yang abstrak dan pola hubungan yang ada didalamnya. Ini

berarti bahwa belajar matematika pada hakekatnya adalah belajar

konsep, struktur konsep dan mencari hubungan antar konsep dan

strukturnya.

b. Pembelajaran Matematika

Pembelajaran didefinisikan sebagai suatu proses yang mana

suatu kegiatan yang berasal atau berubah lewat reaksi dari situasi

yang dihadapi, dengan keadaan bahwa karakteristik-karakteristik

perubahan aktivitas tersebut tidak dapat dijelaskan dengan

kecenderungan-kecenderungan reaksi ahli, kematangan atau

perubahan-perubahan sementara dari organisasi (Jugiyanto HM,

2006:12).

3

Page 8: proposal domino

c. Matriks

Matriks adalah suatu susunan elemen-elemen atau entri-entri

yang berbentuk persegi panjang yang diatur dalam baris dan

kolom. Susunan elemen tersebut diletakkan dalam tanda kurung

biasa ( ), atau kurung siku [ ]. Elemen-elemen atau entri-entri

tersebut dapat berupa bilangan atau berupa huruf.

d. Keaktifan Siswa

Keaktifan adalah kegiatan atau aktivitas atau segala sesuatu

yang dilakukan atau kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non

fisik. Aktivitas tidak hanya ditentukan oleh aktivitas fisik semata,

tetapi juga ditentukan oleh aktivitas non fisik seperti mental,

intelektual dan emosional. Keaktifan yang dimaksudkan di sini

penekanannya adalah pada peserta didik, sebab dengan adanya

keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran akan tercipta

situasi belajar aktif.

e. Permainan Domino

Permainan domino yaitu permainan yang hampir sama

dengan permainan kartu bridge, namun kartu domino hanya

berjumlah 28 buah dan berbentuk persegi panjang yang terbagi

menjadi dua belahan yakni belahan bawah dan belahan atas serta

berisi bulatan-bulatan merah 1-6 disetiap belahan tersebut, tetapi

jumlah antara satu belahan atas dengan belahan bawah berbeda.

B. LANDASAN TEORI

1. Kajian Teori

a. Peningkatan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Matematika

1) Hakekat Matematika

Matematika itu terorganisasikan dari unsur-unsur yang

tidak didefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma dan

dalil-dalil yang dibuktikan kebenarannya, sehingga

matematika disebut ilmu deduktif (Arifin Muslimin, 1989

dalam Russefendi, 2010).

4

Page 9: proposal domino

Matematika merupakan pola berfikir, pola

mengorganisasikan pembuktian logis, pengetahuan struktur

yang terorganisasi memuat sifat-sifat, teori-teori di buat

secara deduktif berdasarkan unsur yang tidak didefinisikan,

aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya.

(Arifin Muslimin, 1988 dalam Johnson dan Rising, 2010).

Matematika bukan pengetahuan tersendiri yang dapat

sempurna karena dirinya sendiri, tetapi beradanya karena

untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai

permasalahan sosial, ekonomi dan alam. (Arifin Muslimin,

1988 dalam Kline, 2010).

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa matematika

merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur

yang abstrak dan pola hubungan yang ada didalamnya. Ini

berarti bahwa belajar matematika pada hakekatnya adalah

belajar konsep, struktur konsep dan mencari hubungan antar

konsep dan strukturnya. Ciri khas matematika yang deduktif

aksiomatis ini harus diketahui oleh guru sehingga mereka

dapat membelajarkan matematika dengan tepat, mulai dari

konsep-konsep sederhana sampai yang kompleks.

2) Hakekat Pembelajaran Matematika

a) Pengertian Pembelajaran Matematika

Pembelajaran didefinisikan sebagai suatu proses

yang mana suatu kegiatan yang berasal atau berubah

lewat reaksi dari situasi yang dihadapi, dengan keadaan

bahwa karakteristik-karakteristik perubahan aktivitas

tersebut tidak dapat dijelaskan dengan kecenderungan-

kecenderungan reaksi ahli, kematangan atau perubahan-

perubahan sementara dari organisasi (Jugiyanto HM,

2006:12)

5

Page 10: proposal domino

Belajar menurut Dimyanti dan Muljiono (2006:

157) proses melibatkan secara orang perorang sebagai

satu kesatuan organisme sehingga terjadi perubahan pada

pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sedangkan

pembelajaran diartikan proses diselenggarakannya oleh

guru untuk mempelajari siswa dalam belajar bagaimana

belajar memperoleh dan memproses pengetahuan

keterampilan dan sikap.

b) Tujuan pembelajaran matematika antara lain: a) Melatih

cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan

misalnya melalui kegiatan penyelidikan, oksplorasi,

eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan,

konsisteandan inkonisiten; b) mengembangkan aktivitas

kreatif yang melibatkan imajinasi, intiusi, dan penemuan

dengan pengembangan pemikiran divergen, orisinil, rasa

ingin tahu, membuat prediksi-prediksi serta mencoba-

coba; c) mengembangkan kemampuan menyampaikan

informasi atau mengkomunikasikan gagasan antara lain

melalui pembicaraan lisan, catatan grafik, peta, dan

diagram dalam menjelaskna gagasan (jugiyanto HM,

2006:18)

Dengan demikian dapat dikatakan pembelajaran

matematika merupakan proses yang harus dilaksanakan

guru untuk mengetahui tingkat pengetahuan, ketrampilan

dan sikap siswa dalam memperoleh materi pembelajaran.

3) Konsep Matriks

a) Pengertian Matriks

Matriks adalah suatu susunan elemen-elemen atau

entri-entri yang berbentuk persegi panjang yang diatur

dalam baris dan kolom. Susunan elemen ini diletakkan

dalam tanda kurung biasa ( ), atau kurung [ ]. Matrik

6

Page 11: proposal domino

dinotasikan dengan huruf capital seperti A, B, C dan

seterusnya. Sedangkan elemennya jika berupa huruf

besar maka ditulis dengan huruf kecil. Suatu matrik A

yang memiliki m baris dan n kolom berarti matriks A

berordo m x n. jenis dari matriks yaitu matriks nol,

kolom, baris, persegi atau bujur sangkar, diagonal, dan

segitiga

Transpose matriks A dengan ordo m x n ditulis AT

dan mempunyai ordo n x m. elemen-elemen baris matrik

ATdiperoleh dari elemen-elemen kolom matriks A dan

sebaliknya.

Dua matriks dikatakan sama, apabila mempunyai

ordo sama dan elemen-elemen yang seletak ( bersesuaian

) dari kedua matriks tersebut sama. ( To’ali, 2008)

b) Operasi pada Matriks

i) Penjumlahan dan pengurangan Matriks

Dua matriks A dan B dapat dijumlahkan

atau digunakan operasi pengurangan bila ordo

( baris x kolom ) kedua matiks tersebut sama. Hasil

jumlah dan selisih didapat dengan cara

menjumlahkan atau mengurangkan elemen-elemen

yang seletak dari kedua matriks tersebut.

ii) Perkalian matriks

Perkalian matriks dengan scalar (k )

Misalkan k sebuah scalar dan A sebuah matriks,

maka kA adalah sebuah matriks yang didapat

dengan cara mengalikan setiap elemen (entri)

matriks A dengan scalar k.

Perkalian matriks dengan matriks

Dua buah matriks A dengan ordo m x n dan

matriks B dengan ordo n x p, hasil kali antara A

7

Page 12: proposal domino

dan B adalah sebuah matriks C = A x B yang

berordo m x p, didapat dengan cara mengalikan

setiap elemen baris matriks A dengan elemen

kolom matriks B. jika matriks A berordo m x n

dan B berordo p x q dimana n ≠ p maka A x B

tak terdefinisi ( To’ali, 2008).

iii) Determinan dan Invers Matriks

Determinan matriks ordo 2 yaitu, misalkan

matriks A= (a bc d ) maka determinan A (det

(A)) = |a bc d|=ad−bc. Sedangkan untuk

determinan matriks ordo tiga, misalkan matriks

A=(a11 a12 a13

a21 a22 a23

a31 a32 a33) maka determinan (det(A)) =

|A|=|a11 a12 a13

a21 a22 a23

a31 a32 a33|. Untuk menghitung

determinan matriks dengan ordo 3 terdapat

beberapa cara yang digunakan , tetapi yang

paling banyak digunakan adalah dengan

menggunakan aturan Sarrus.

Invers matriks yaitu jika A dan B adalah matriks

persegi berordo sama sedemikian hasil kali

AB=BA=I dengan I matriks identitas, maka B

adalah invers dari A dan sebaliknya (

B=A−1 atau A=B−1¿ .

4) Hakekat Keaktifan siswa

a) Pengertian keaktifan Siswa

Aktivitas sangat diperlukan dalam belajar, karena

pada prinsipnya belajar adalah berbuat sesuatu untuk

8

Page 13: proposal domino

mengubah tingkah laku. Belajar yang berhasil harus

melalui berbagai macam aktivitas baik fisik maupun

psikis. Aktivitas fisik ialah peserta didik giat-aktif

dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain

sesuatu maupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan

mendengar, melihat atau pasif. Peserta didik yang

memiliki aktivitas psikis ( kejiwaan) adalah jika daya

jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau banyak

berfungsi dalam rangka pengajran (rohani ahmad,

2004:6).

b) Jenis-jenis keaktifan

Paul B. Diedrich yang dikutip sardiman (2004: 100)

membuat daftar yang berisi 177 macam kegiatan siswa.

Kutipan ini ditekankan pada aktivita mendorong siswa

aktif dalam belajar mengajar antar lain dapat

digolongkan sebagai berikut:

i) Visual activities, didalamnya termasuk: membaca,

memperhatikan ganbar, demonstrasi, percobaan,

pekerjaan orang lain, dan sebagainya.

ii) Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan,

bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat,

mengadakan wawancara dan diskusi.

iii) Listening activities, seperti mendengarkan uraian,

percakapan, diskusi, music, pidato.

iv) Writing activities, seperti menulis cerita karangan,

menulis laporan dan menyalin.

v) Drawing activities, seperti menggambar, membuat

konstruksi, model mereparansi, dan lain-lain.

9

Page 14: proposal domino

vi) Molor activities, misalnya melakukan percobaan,

bermain berkebun, dan lain-lain.

vii) Mental acticities, sebagai contoh: menanggapi,

mengingat, memecahkan soal, menganalisa

hubungan, mengambil keputusan.

viii)Emotional activities, menaruh minat, meras bosan,

gembira, bersemangat, berani, tenang.

Klasifikasi Aktivitas belajar diatas menunjukkan

bahwa aktivitas dalam pembelajaran cukup kompleks

dan bervariasi. Aktivitas disini tidak hanya terbatas pada

aktivitas jasmani saja yang dapat secara langsung

diamati tetapi juga meliputi aktivitas rohani.

5) Hubungan Peningkatan Keaktifan Siswa dengan Pembelajaran

Matematika.

Secara prinsip, belajar adalah berbuat untuk mengubah

tingkah laku, oleh sebab itu aktivitas merupakan prinsip atau

asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar- mengajar

(Sardiman, 2001 : 95).

Melalui berbagai aktivitas yang dilakukan, seorang

siswa akan dapat mencapai prestasi yang baik. Tetapi

sebaliknya jika aktivitas dalam belajar kurang mendapatkan

perhatian, maka kemungkinan besar siswa akan mengalami

kesulitan dan mengakibatkan kegagalan dalam belajar,

sehingga selama proses belajar mengajar guru harus

memberikan motivasi kepada siswa untuk memupuk

semangat siswa untuk belajar, supaya keaktifan belajar siswa

terarah dan teratur, pada akhirnya siswa dapat mendisiplinkan

diri sehingga akan diperoleh hasil belajar yang maksimal.

b. Implementasi Permainan Domino Dalam Pembelajaran

Matematika

10

Page 15: proposal domino

1) Konsep Permainan Domino Dalam pembelajaran

Matematika

a) Pengertian Permainan Domino

Menurut sifatnya hubungan antara bermain dan

belajar sangat erat, kita mengenal belajar sambil

bermain yang ditekankan adalah belajarnya, bermain

sambil belajar yang ditekankan bermainnya. (Ngalim

Purwanto, 1998:87-88)

Sehingga banyak aplikasi permainan yang

digunakan dalam berbagai pembelajaran matematika

yang kebanyakan menggunakan ide-ide abstrak.

Dengan metode permainan diharapkan tujuan dari

materi yang diajarkan dapat tercapai lebih efektif.

Selain itu, menurut Wenzler Cremer dan Fischer

Siregar (1993:17) permainan adalah satu metode yang

sesuai untuk belajar ketrampilan social.

Oleh karena itu, permainan domino dipilih

sebagai media atau alat peraga dalam pembelajaran

pada matriks di SMA agar siswa tertarik dan aktif

dalam proses pembelajaran matriks tersebut.

b) Cara Bermain Kartu Domino

Bila dalam satu kelompok terdiri dari 3 pemain,

maka setiap pemain akan mendapatkan 9 kartu.

Sedangkan kartu yang ke-28 dipergunakan untuk

dibuka sebagai tanda dimulainya permainan.

Sedangkan apabila satu kelompok permainan terdiri

dari 4 pemain, maka setiap pemain mendapatkan 7

kartu dan pemain pertama akan membuka sebagai

tanda dimulainya permainan.

2) Implementasi Permainan Domino Pada Matriks

11

Page 16: proposal domino

Penerapkan permainan domino digunakan untuk

mencari penjumlahan, pengurangan, perkalian, determinan

dan invers dari matriks, yaitu dengan cara memasangkan

kartu satu dengan kartu yang lainnya sehingga

menghasilkan suatu permainan yang bisa membuat siswa

aktif dan lebih bersemangat dalam pembelajaran matriks.

` Contoh gambar ilustrasi permainan domino yang

diubah dalam bentuk perkalian matriks:

2. Kajian Pustaka

Penelitian Sri Pamungsih (2002) menyimpulkan adanya

hubungan tingkat intelegensi anak dan metode terhadap prestasi

belajar matematika. Hal ini berarti prestasi belajar matematika akan

meningkat melalui penerapan motede bermain dan dipengaruhi

tingkat intelegensi siswa. Penelitian tersebut juga menyimpulkan

bahwa dengan metode bermain keberanian siswa dalam

menyelesaikan soal lebih terasa sehingga ketakutan siswa terhadap

mata pelajaran matematika menjadi berkurang karena rasa senang

mereka terhadap permainan yang dilakukan.

Peneliti lain Indra Kurniawan (2003) menyimpulkan bahwa ada

hubungan positif antara intensitas dan metode bermain dengan

kreativitas pada anak, begitu pula sebaliknya. Disamping itu ada

hubungan yang sangat signifikan antara kualitas bermain dan

kreativitasnya. Dalam penelitian ini juga disimpulkan bahwa

12

(−3 2−6 4)

Invers

7det

| 5 −2−4 3 | (−2 3

12

−1 2 )

Page 17: proposal domino

intensitas dan metode bermain sangat berpengaruh pada keaktifan

anak, peragaan alat permainan memperbaiki rasa percaya diri anak

dan menurunkan tingkat kemalasan dan kecemasan siswa terhadap

pelajaran matematika.

Peneliti lain Catur Wahyu Peni Wibowo (2004). Penelitiannya

menyimpulkan bahwa ada permasalahan dalam pembelajaran

metematika dikelas. Dengan menggunakan metode bermain

keefektifan pembelajaran dikelas dapat meningkatkan secar gradual.

Skripsi ini memberikan kesimpulan bahwa permainan dapat

menambah keaktifan siswa. Sehingga metode ini berimplikasi pada

keseriusan siswa sehingga siswa lebih terampil dalam mengerjakan

soal dan lebih cepat memahami pelajaran.

Siti Rosidah (2005:29) menyimpulkan dengan metode

permainan siswa akan lebih spontan dan sukarela dalam penerimaan

materi yang diajarkan serta siswa juga bisa berperan aktif dalam

proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Sehingga terjadi

proses pembelajaran dua arah dari siswa ke guru dan dari guru ke

siswa.

Reni Indrasari (2006: 104) menyimpulkan bahwa permainan,

manipulasi alat peraga, dan diskusi kelas bisa menjadi pemicu siswa

sehingga lebih tertarik, aktif, dan kreatif terhadap materi ajar

matematika dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan.

Rini Utami (2009:59) menyimpulkan pembelajarn metematika

dengan model pembelajaran permainan lebih efektif daripada model

pembelajaran konvensioanl karena selain dapat meningkatkan

kemampuan dan pemahaman siswa secara individu juga

menumbuhkan perasaan senang pada pelajaran matematika. Karena

mempelajari matemayika ternyata bisa juga dilakukan dengan

permainan.

Dari beberapa penelitian diatas dapat diambil kesimpulan yaitu

adanya pengaruh yang signifikan dari penggunaan model

13

Page 18: proposal domino

pembelajaran permainan terhadap peningkatan prestasi belajar siswa

khususnya pada mata pelajaran matematika. Oleh karena itu pada

penelitian kali ini peneliti ingin melihat apakah kesimpulan tersebut

juga berlaku dalam penerapan model pembelajaran dengan permainan

kartu domino.

3. Kerangka Berfikir

4. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir diatas, dapat

diajukan hipotesis tindakan: “ Melalui implementasi permainan

domino dalam pembelajaran matematika pada matriks dapat

meningkatkan keaktifan siswa kelas XII SMA N 1 Tahunan Jepara.”

C. METODE PENELITIAN

1. Jenis dan Desain Penelitian

14

Kondisi Awal

Tindakan

Guru kurang menerapkan metode pembelajaran dalam menerangkan suatu materi

kepada siswa

Meningkatkan keaktifan siswa dalam

belajar matematikaKondisi Akhir

Pembelajaran matematika dengan menerapkan

media permainan domino

Pemahaman siswa terhadap materi rendah

Aktivitas siswa dalam belajar matematika rendah

Page 19: proposal domino

Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Tujuannya untuk mengadakan perbaikan atau peningkatan mutu praktik

pembelajaran di kelas. PTK merupakan penelitian yang bersifat reflektif

yaitu penelitian yang berangkat dari permasalahan riil yang dihadapi

oleh praktisi pendidikan dalam tugas pokok dan fungsinya masing-

masing, kemudian direfleksikan alternatif pemecahan masalahnya dan

di tindak lanjuti dengan tindakan-tindakan nyata yang terencana dan

terukur (Sutama, 2011: 16).

2. Setting penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA N 1 Tahunan Jepara. Pemilihan

tempat didasarkan pada pertimbangan 1) Sudah mengetahui kondisi

awal siswanya 2) Tempatnya berada di daerah yang masih dapat di

jangkau peneliti 3) Sudah mengetahui model pembelajaran yang ada di

sekolah tersebut.

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan selama kurang lebih 4

bulan, mulai bulan januari hingga april 2012. Adapun rincian waktu

penelitiannya yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap analisis

data dan tahap laporan. Masing-masing tahap kurang lebih akan

dilaksanakan selama 1 bulan.

3. Subjek penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa

kelas XII IPS 1 SMA N 1 Tahunan Jepara. Dengan jumlah siswa

sebanyak 42 siswa. Dan dari 42 siswa mempunyai karakteristik yang

sama, terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.

4. Data dan sumber data

Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini ada dua macam,

yaitu data kuantitatif berupa nilai hasil tes matematika dan data

kualitatif berupa informasi tentang penerapan metode pembelajaran

dalam kelas, sikap, serta reaksi siswa dalam kegiatan belajar.

Sedangkan sumber data dalam penelitian ini berupa hasil pengamatan

observer.

15

Page 20: proposal domino

5. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi:.

a. Observasi

Lembar pengamatan yang digunakan untuk memperoleh data

serta dapat mengukur kemampuan siswa secara individual.

b. Tes

Tes diberikan kepada siswa disetiap akhir siklus yang berguna

untuk mengetahui hasil belajar siswa.

c. Catatan lapangan

Catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami dan

dipikirkan dalam rangka pengumpulan data. Dalam hal ini catatan

lapangan digunakan untuk mencatat kejadian penting yang muncul

pada saat proses pembelajaran matematika berlangsung yang belum

terdapat pada pedoman observasi.

d. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini berupa RPP pada kegiatan

pembelajaran dengan penerapan permainan domino, buku-buku

seperti buku pribadi, buku presensi dll. Dokumentasi ini digunakan

untuk memperoleh data sekolah, nama siswa, dan foto proses

tindakan kelas.

6. Teknik pemeriksaan validitas data

Untuk menjamin kemantapan dan kebenaran data yang telah digali,

dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian maka dipilih cara-

cara yang tepat untuk mengembangkan validitas data yang

diperolehnya. Dalam penelitian yang akan digunakan adalah teknik

triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut (Moloeng,

2002:178).

7. Teknik analisis data.

16

Page 21: proposal domino

Pada PTK ini, data dianalisis sejak tindakan pembelajaran

dilaksanakan, dikembangkan selama proses refleksi sampai proses

penyusunan laporan.

Analisis data adalah pengamatan yang dilakukan untuk menguji

hasil implementasi perencanaan program, monitoring penelitian dan

refleksi penelitian. Pada setiap pelaksanaan PTK masing-masing

analisis akan dipaparkan melalui tabel sebagai laporan penelitian. Pada

proses ini meliputi penyelesaian, penyederhanaan, memfokuskan,

mengabstrakkan, dan mengorganisasi data secara sistematis dan

rasional untuk menampilkan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk

menyusun jawaban terhadap PTK.

8. Indicator kinerja

a. Peningkatan keaktifan siswa setelah diterapkan permainan domino(

sebelum penelitian ada 20% siswa yang aktif, setelah siklus I ada

35% siswa yang aktif, setelah siklus II ada 70% siswa yang aktif).

b. Peningkatan pemahaman siswa setelah penerapan permainan

domino pada pokok bahasan matriks (sebelum penelitian ada 28%

siswa paham , setelah siklus I ada 41% siswa yang paham, setelah

siklus II ada 43% siswa yang paham).

9. Prosedur penelitian

Siklus I

Siklus II

17

Dialog Awal

Perencanaan

Perencanaan Terevisi

Tindakan I

Refleksi I

Tindakan II

Observasi tindakan I

Pengertian dan Pemahaman

Evaluasi

Page 22: proposal domino

Dari desain penelitian diatas maka diperoleh langkah-langkah

penelitian:

1) Dialog Awal

Dialog membicarakan model dan alternatif pembelajaran yang

akan dipraktekkan dan dikembangkan sehingga diperoleh

kesepakatan untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan

peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika

melalui implementasi permainan domino.

2) Perencanaan

Pada tahap perencanaan, dilakukan penentuan materi palajaran

yang akan disajikan kepada siswa yaitu pokok bahasan matriks.

Dilanjutkan dengan menyusun RPP, menyiapkan media yang akan

digunakan dalam pembelajaran, menyiapkan instrument

pembelajaran dan menyusun pedoman observasi.

3) Pelaksanaan Tindakan

Tindakan dilaksanakan sesuai perencanaan, namun tindakan

tidak mutlak dikendalikan oleh rencana. Pada siklus I

pelaksanaannya direncanakan tiga pertemuan.

a) Pertemuan ke-1

18

Refleksi II

Seterusnya sesuai alokasi waktu yang tahapan yang direncanakan

Observasi Tindakan II

Pengertian dan Pemahaman

Evaluasi

Page 23: proposal domino

Pertemuan ke-1 siklus pertama berisi penyampaian materi

yang dilanjutkan dengan diskusi kelompok dan pemberian

latihan melalui LKS secara individual.

b) Pertemuan ke-2

Pertemuan ke-2 siklus pertama diawali dengan pembahasan PR

yang diberikan pada pertemuan sebelumnya, dilanjutkan

dengan penyampaian materi diakhiri dengan diskusi kelompok

yang diikuti dengan presentasi siswa dan pemberian PR.

c) Pertemuan ke-3

Pertemuan ke-3 siklus pertama diawali dengan pembahasan PR

yang diberikan pada pertemuan sebelumnya, dilanjutkan

dengan penyampaian materi diakhiri dengan diskusi kelompok

yang diikuti dengan presentasi siswa.

4) Observasi Tindakan

Observasi dilakukan dengan mengamati atas hasil atau dampak

dari tindakan yang dilaksanakn atau dikendalikan terhadap siswa.

Guru kelas penelitian sebagai observer mengamati jalannya kinerja

peneliti sebagai guru dalam pengelolaan pembelajaran

matematika.,

5) Refleksi

Hasil pada tahap observasi dikumpulkan untuk didiskusikan

antara peneliti dan guru matematika, kemudian peneliti dapat

merefleksi diri tentang berhasil tidaknya yang dilakukan. Hasil dari

siklus pertama digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus

kedua dan seterusnya.

6) Evaluasi

Hasil penelitian yang telah dilakukan digunakan untuk

mengkaji hasil perencanaan, observasi dan refleksi pada setiap

pelaksanaan penelitian. Evaluasi dilakukan sebagai upaya untuk

menentukan tingkat keberhasilan dan pencapaian tindakan yang

telah dilaksanakan oleh peneliti.

19

Page 24: proposal domino

DAFTAR PUSTAKA

Indrasari, Reni. 2006. “Peningkatan Respon Siswa Pada Pembelajaran

Matematika Melalui Pendekatan PAKEM”. Skripsi. Surakarta: FKIP,

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Jugiyanto .2006 . Pembelajaran Metode Kasus. Yogjakarta : UGM

Moeleng, Lexy J. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Muslimin, Arifin. 2010. “ Hakikat Matematika dan Pembelajaran Matematika di

SD” (online), ( https://arifinmuslim. wordpress. Com / 2010 / 03 / 27 /

Hakikat Matematika dan Pembelajaran Matematika di SD diakses tanggal

18 mei 2011 jam 16.00)

Purwanto, Ngalim. 1998. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Ratini, Rugayatri, Siti Mustiqomah. 2001. disampaikan pada seminar nasional

PMRI di Universitas Sanata Darma tanggal 14-15 November 2001 “

Pengalaman Dalam Melaksanakan Uji Coba Pembelajaran Matematika

Secara Realistik di MIN Yogya II”

Rohani, ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Rosyidah, Siti. 2005. “Penerapan Metode Mengajar Dengan Konsep Bermain

Sambil Belajar di TK Al-Azhar Syifa Budi Solo”. Skripsi. Surakarta:

FKIP, UMS

Sudirman, AM.2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Siswa. Jakarta: Rajawali Pers

Sutama. 2011. Penelitian Tindakan.Surakarta: CV. Citra Mandiri Utama

To’ali. 2008. Matematika X: Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Pusat

Perbukuan

20

Page 25: proposal domino

Utami, Rini. 2009. “Implementasi Permainan Pasaran Dalam Pembelajaran

Matematika Pokok Bahasan Aritmatika Sosial Pada Siswa Kelas 3 Sekolah

Dasar Muhammadiyah 16 Karangasem”. Skripsi. Surakarta: FKIP, UMS.

21