Promosi_Kesehatan

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1

  • 2PENDAHULUANPELAYANAN KESEHATAN TELAH BERALIH DARI

    HEALTH SERVICE HEALTH CARE ( KURATIF PREVENTIF )

    Upaya-upaya PREVENTIF meliputi :1. Health Promotion ( peningkatan/ promosi kesht )2. Spesifik Protection ( Perlindungan khusus mel

    imunisasi )3. Early Diagnosis and Promp Treatment ( Diagnosa

    dini dan pengobatan segera )4. Disability limitation ( membatasi atau mengurangi

    terjadinya kecacatan )

  • 3DEFINISI PROMOSI KESEHATAN MASYARAKAT :

    BERDASARKAN PIAGAM OTTAWA (OTTAWA CHARTER : 1986 ) KONFERENSI PROMKES INTERNASIONAL DI OTTAWA :HEALTH PROMOTION IS PROCESS OF ENABLING PEOPLE TO INCREASE CONTROL OVER, AND IMPROVE THEIR HEALTH. TO REACH A STATE OF COMPLETE PHYSICAL, MENTAL AND SOCIAL WELL-BEING, AN INDIVIDUAL OR GROUP MUST BE ABLE TO IDENTIFY AND REALIZE ASPIRASTION, TO SATISFY NEED, AND TO CHANGE OR COPE WITH THE INVIRONMENT.

  • 4DEFINISI PROMOSI KESEHATAN MASYARAKAT :

    Promosi Kesehatan adalah suatu proses untuk memampukan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka.

    Dengan kata lain, promosi kesehatan adalah upaya yang dilakukan terhadap masyarakat sehingga merekamampu dan mau untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri, hingga mencapai derajad kesehatan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial, mampu mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya

  • 5PROMOSI KESEHATAN ADALAH SEGALA BENTUK KOMBINASI PENDIDIKAN KESEHATAN DAN INTERVENSI YANG TERKAIT EKONOMI, POLITIK DAN ORGANISASI, YG DIRANCANG UNTUK MEMUDAHKAN PERUBAHAN PERILAKU DAN LINGKUNGAN YG KONDUSIF BAGI KESEHATAN (LAWRENCE GREEN 1984)

    DEFINISI LAINNYA :

    Promosi Kesehatan adalah program perubahan perilaku masyarakat yang menyeluruh, dalam konteks masyarakatnya. Bukan hanya perubahan perilaku (within people), tetapi juga perubahan lingkungannya. (Victorian Health Foundation Australia, 1997

  • 6Ada 2 (dua) Konteks dalam Promosi Kesh

  • 7MemasarkanMenyebarluaskan

    Mengenalkan

  • 8INTERVENSI PERILAKU

    PENDIDIKAN PAKSAAN / TEKANAN

    Upaya persuasi atau pembelajaran kpd masy. Agar mau melakukan tindakan (praktik) utk memelihara (mengatasi masalah) dan meningkatkan kesehatan didasarkan kepada pengetahuan dan kesadarannya melalui proses pembelajaran.

    Melalui paksaan dan tekanan agar masy. Mau melakukan tindakan (praktik) utk memelihara (mengatasi masalah) dan meningkatkan kesehatan.

    Berlangsung cepat tapi tidak langgengBerlangsung lama tapi lebih langgeng

  • 9FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KOMUNITAS

    1. FAKTOR PREDISPOSISI (Faktor Predisposing)Pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, sistem, nilai.

    2. FAKTOR PEMUNGKIN (Faktor Enabling)Fasilitas, sarana atau prasarana

    3. FAKTOR PENGUAT (Faktor Reinforcing)Tokoh masyarakat, hukum (aturan), pemimpin/pimpinan

  • 10

    PROMKES KOMUNITAS SEBAGAI PENDEKATAN PERILAKU

    A. Ditujukan kepada Faktor Predisposisi

    Pemberian informasi atau pesan kesehatan dan penyuluhan kesehatan dengan tujuan memberikan atau meningkatkan pengetahuan dan sikaptentang kesehatan yang diperlukan oleh seseorang atau masy. Sehingga akan memudahkan terjadinya perilaku sehat.Upaya ini untuk meluruskan tradisi, kepercayaan, nilai dsb.

    B. Ditujukan kepada Faktor Pemungkin

    Memberdayakan masyarakat melalui pengorganisasian atau pengembangan masyarakat, sehingga diharapkan masyarakat mampu untuk memfasilitasi diri mereka untuk berperilaku sehatContoh : bangun jamban, SAB, Pos Obat, Posyandu dsb

  • 11

    C. Ditujukan kepada Faktor Penguat

    Pelatihan kepada tokoh masy, dinas instansi dan pihak swasta atau NGO terkait, dengan dua tujuan yaitu : Pertama agar mampu memberi berperilaku contoh bagi masyarakat sekitarKedua agar dapat mentranformasikan pengetahuan-pengetahuan tentang kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan ketokohannya

    HEALTHPROMOTION

    PredisposingFactors

    EnablingFactors

    ReinforcingFactors

    HEALTHBEHAVIOR

    HUBUNGAN PROMKES DGN

    DETERMINANT PERILAKU

  • 12

    KARATERISTIK MASYARAKAT PEDESAAN

    Ciri-ciri umum dan karakteristik dari masyarakat pedesaan yang hampirdimiliki oleh kebanyakan masyarakat Desa pada umumnya, yaitu :

    1. Masih memegang pada tradisi nenek moyang2. Memecahkan masalah secara musyawarah3. Hidup dengan kesederhanaan4. Sangat dekat dengan alam, sehingga sangat bergantung dengan

    alam5. Ikatan kekeluargaan sangat kuat6. Lebih mengutamakan kepentingan bersama / orang banyak di

    kelompoknya.7. Paternalistik, masih kuat kepatuhan terhadap tokoh adat / agama /

    lainnya.8. Lebih mempercayai terhadap orang-orang yang sangat mereka kenal,

    dibandingkan terhadap yang tidak mereka kenal.9. Tingkat pendidikan formal yang rendah.

  • 13

    KARATERISTIK MASYARAKAT PERKOTAAN

    Ciri-ciri umum dan karakteristik dari masyarakat pedesaan yang hampirdimiliki oleh kebanyakan masyarakat Desa pada umumnya, yaitu :

    1. Kurang memegang pada tradisi nenek moyang2. Memecahkan masalah secara musyawarah3. Hidup cenderung konsumtif4. Tergantung kepada kemampuan individu/keluarga5. Ikatan kekeluargaan masih ada6. Lebih mengutamakan kepentingan sendiri dan keluarga.7. Lebih mempercayai terhadap orang-orang yang sangat mereka kenal,

    dibandingkan terhadap yang tidak mereka kenal.8. Tingkat pendidikan formal lebih baik.

  • 14

    VISI DAN MISI PROMKESdi INDONESIA

    Tidak terlepas dari visi pembangunan kesehatan Indonesia yaitu :

    Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajad kesehatannya, baik fisik, mental dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial.(UU no 23 tahun 1992).

    Ada 4 KATA KUNCI :1. MAU (willingness) memelihara dan meningkatkan kesehatannya2. MAMPU (ability) memelihara dan meningkatkan kesehatannya3. MEMELIHARA kesehatan4. MENINGKATKAN kesehatan

  • 15

    Misi Promkes adalah :

    1. Advokat (advocate)Meyakinkan para pejabat pembuat keputusan

    2. Menjembatani (mediate)Menjembatani antara sektor kesehatan dan non sektor kesehatan sebagai mitra.

    3. Memampukan (ability)Membuat masyarakat mau dan mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya.

  • 16

    Strategi dan metode promkes adalah :

    1. Kemitraan bekerja sama2. Bekerja untuk Kesehatan masyarakat3. Bekerja dengan masyarakat dan pengembangan

    masyarakat4. Membantu masyarakat untuk mengubah perilaku5. Menggunakan Media masa

  • 17

    Lima komponen utama Promkes ( Piagam Ottawa ), yaitu :

    1. Membangun kebijakan publik berwawasan kesehatan (Build Healthy Public Policy) para pengambil kebijakan harus mempertimbangkan dampak kesehatan dari setiapkebijakan yang dibuatnya

    2. Menciptakan lingkungan yang mendukung (Create Spportive Environment) menciptakan suasana lingkungan yang mendukung sehinnga masyarakat termotivasi untuk melakukan upaya yang positif bagi kesehatan.

    3. Memperkuat gerakan masyarakat (Strengthen Community Action) agar lebih berdaya dalam upaya mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan.

    4. Mengembangkan keterampilan individu ( Develop Personal Skill)5. Reorientasi pelayanan kesehatan (Reorient Health Services) agar

    lebih mengutamakan promotif dan preventif.

  • 18

    Perencanaan Promkes adalah suatu proses diagnosis penyebab masalah, penetapan prioritas masalah dan alokasi sumberdaya yang ada untuk mencapai tujuan. Yang terlibat dalam perencanaan harus terdiri dari : MASYARAKAT, PROFESIONAL KESEHATAN, PROMOTOR KESEHATAN.

    LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN PROMKES :1. Menentukan kebutuhan promosi kesehatan

    1. Diagnosis masalah2. Menetapkan prioritas masalah

  • 19

    2. Mengembangkan komponen promosi kesehatan1. Menentukan tujuan promosi kesehatan2. Menentukan sasaran promosi kesehatan3. Menentukan isi promosi kesehatan4. Menentukan metode yang akan digunakan5. Menentukan media yang akan digunakan6. Menyusun rencana evaluasi7. Menyusun jadwal pelaksanaan

    LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN PROMKES : lanjutan

  • 20

    1.1. Diagnosis masalah.Cara yang lazim digunakan dalam perencanaan dan evaluasi kesehatan adalah kerangka PRECEDE-PROCEED (GREE 1991 ), yang meliputi : Predisposing, Reinforcing and Enable Cause in Educational Diagnosis and Evaluation Policy, Regulatory, Organization Construct in Educational and Environmental Development

    Phase 5Administrasi and policy diagnosis

    Phase 4Educational and Organizational

    Diagnosis

    Phase 3Behavioral and Enviromental

    Diagnosis

    Phase 2Epidemiological

    Diagnosis

    Phase 1Social Diagnosis

    Phase 6Implementation

    Phase Process Evaluation

    Phase 8Impact Evaluation

    Phase 9Outcome Evaluation

    HEALTH PROMOTION

    HealthEducation

    PolicyRegulation

    Organization

    Predispocing factor

    Reinforcing factor

    Enabling factor

    Behavior and lifestyle

    Environment

    HEALTH Quality of Life

  • 21

    Fase 1 : Diagnosis sosialadalah penentuan persepsi masy atau terhadap kualitas hidupnyadan aspirasi masy untuk meningkatkan kualitas hidupnya melalui pertisipasi dan penerapan berbagai informasi yang didesain sebelumnyaBisa dilakukan Focus Group Dicussion (FGD) atau Nominal Group Survey.

    Fase 2 : Diagnosis EpidemiologiMasalah kesehatan merupakan hal yg sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup seseorang, baik langsung maupun tidak langsung.Identifikasi masalah kesehatan meliputi, siapa, kelompok apa yang terkena (umur, jenis kelamin, lokasi, suku dll), akibat yang ditimbulkan (mortalitas, morbiditas, disability dll), bagaimana mengatasinya.Tentukan prioritas masalah kesehatan !!!

  • 22

    Fase 3 : Diagnosis perilaku dan lingkunganTentukan diagnosa perilaku yang mempengaruhi masalah kesehatan sekaligus masalah lingkungannya (fisik dan sosial).Identifikasi masalah perilaku dengan :Pemanfaatan pelayanan kesehatan (utilization)Upaya pencegahan (Preventive action)Pola konsumsi (consumption pattern)Kepatuhan (Compliance)Upaya memelihara kesehatan sendiri (Self care)

  • 23

    Fase 4 : Diagnosis pendidikan dan organisasional.Determinan perilaku dapat dilihat dari faktor :

    1. FAKTOR PREDISPOSISI (Faktor Predisposing)Pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, sistem, nilai.

    2. FAKTOR PEMUNGKIN (Faktor Enabling)Fasilitas, sarana atau prasarana

    3. FAKTOR PENGUAT (Faktor Reinforcing)Tokoh masyarakat, hukum (aturan), pemimpin/pimpinan

    Fase 5 : Diagnosis Administratif dan Kebijakan.Pada fase ini dilakukan analisis kebijakan, sumber daya dan peraturan

    yang berlaku yang dapat memfasilitasi atau menghambat pengembangan promosi kesehatan.

  • 24

    PERBEDAAN DIAGNOSIS EPIDEMIOLOGIS, PERILAKU DAN ADMINISTRASI

    Caranya dengan mengolah data sekunder yg berasal dari aspek legal, kebijakan, alokasi sumber daya dan potensi dukungan infra struktur pemerintah maupun masy, atau dengan penelitian khusus.

    Suatu kegiatan utk mengidentifikasi perilaku yg mempengaruhi masalah atau status kesehatan masy.

    Merupakan proses dg melakukan pengamatan dan atau pengukuran perilaku

    Suatu kegiatan utk mengidentifikasi masalah atau status kesehatan masy.

    Merupakan proses dg melakukan pengamatan dan atau pengukuran epidemiologis

    DiagnosisAdministrasi

    DiagnosisPerilaku

    DiagnosisEpidemiologis

  • 25

    Suatu kegiatan untuk mengidentifikasi faktor pemungkin upaya penanggulangan masalah kesh yg dipengaruhi dan atau mempunyai aspek perilakunya.Juga merupakan proses dengan melakukan pengamatan dan atau pengukuran

    Karen data sekunder jarang tersediia, selalu diperlukan data dari penelitian (asesmen) khusus

    Caranya dengan mengolah data sekunder yg berasal dari laporan atau surveylance atau penelitian khusus

    DiagnosisAdministrasi

    DiagnosisPerilaku

    DiagnosisEpidemiologis

    PERBEDAAN . . . . . . . . . . . . . lanjutan

  • 26

    Kegiatan, cara dan ukuran Masalah Kesehatan dan Perilaku Kesehatan

    Faktual Prospek

    Eksistensi, perubahan

    Katagorikal, perkembangan

    Pengamatan, studi data sekunder

    D/ Administrasi

    ideal, optimalTingkat perilaku

    Ordinal, proporsi

    Pengamatan, studi khusus (penelitian)

    D/ Perilaku

    Nilai ideal, optimal

    Angka kematian, kesakitan

    Ratio, proporsiPengamatanSurveylancepenelitian

    D/ Epidemiologi

    ParameterIndikatorUkuranCaraKegiatan

  • 27

    1.2. Menetapkan prioritas masalah.Langkah-langkahnya :1. Menentukan status kesehatan masyarakat.2. Menentukan pola pelayanan kesehatan masyarakat yang ada

    3. Menentukan hubungan antara status kesehatan dengan pelayanan kesehatan di masyarakat.

    4. Menentukan determinan masalah kesehatan masyarakat (tingkat pendidikan, umur, ras, letak geografis, kebiasaan/perilaku dan kepercayaan yang dianut)

    5. Tentukan prioritas masalah dengan : Beratnya masalah Pertimbangan politis Sumberdaya yang ada di masyarakat

  • 28

    2. Mengembangkan komponen promosi kesehatan

    2.1. Menentukan tujuan.Tujuan utama promkes adalah untuk mencapai 3 hal :Peningkatan pengetahuan atau sikap masyarakat.Peningkatan perilaku masyarakatPeningkatan status kesehatan masyarakatSyarat tujuan SMART (Specifik, Measureable, Appropriate, Reasonable, Time

    Bound)2.2. Menentukan sasaran promosi kesehatan.Tentukan sasaran langsung dan tidak langsung, bisa kelompok, individu atau gabungan.

    2.3. Menentukan isi promosi kesehatan.Dibuat yang sederhana, mudah dipahami dan diberi gambar-gambar.

  • 29

    2.4. Menentukan metode.Tergantung kepada aspek yang akan dicapai, bila aspek pengetahuan maka bisa dengan penyuluhan langsung, pamflet, poster, leaflet, spanduk dan lainnya.Untuk Aspek perilaku harus ada contoh keteladanan.

    2.5. Menentukan media.Tergantung kepada jenis sasarannya, dan untuk program pendidikanharus selalu menggunakan media. dibahas tersendiri

    2.6. Menyusun rencana evaluasi.Tentukan : Kapan, siapa yang melakukan, siapa kelompok sasarannya, bagian apa yang akan diveluasi.

    2.7. Menyusun jadwal pelaksanaan.Jawal pelaksanaan harus disusun sedemikian rupa agar seluruh pihak yang akan melaksanakan dapat mengetahui dengan jelas.

  • 30

    MEDIA PROMOSI KESEHATANMedia Promosi sangat diperlukan karena :1. Media dapat mempermudah penyampaian informasi2. Dapat menghindari kesalahan persepsi3. Dapat memperjelas informasi4. Dapat mempermudah pengertian5. Mengurangi komunikasi verbalistik6. Dapat menampilkan obyek yang bisa ditangkap dengan mata7. Memperlancar komunikasi8. dll

  • 31

    Penggolongan media Promkes :1. Dari aspek bentuk umum penggunaannya :

    a. Bahan bacaan : Modul, buku rujukan/bacaan, folder, leaflet, majalah, buletin dll

    b. Alat peraga : Poster tunggal, poster seri, flipchart, transparan, slide, film dll

    2. Aspek cara produksi :a. Media cetak : Buku pedoman, modul, folder, leaflet, poster,

    buletin dllb. Elektronika : Audio, video, CD, VCD, slide, film dll

    3. Aspek sifat perangkat :a. Perangkat keras (Hardware) : Projector, Video player, tape

    recorderb. Perangkat lunak (Software) : Slide film, audio cassete, video film,

    film, transparan dll

  • 32

    Kelebihan dan kelemahan masing-masing media :

    Tidak dapat menstimulir efek suara dan gerakMudah terlipat

    Tahan lamaMencakup banyak orangBiaya tidak tinggiTidak perlu listrikDapat dibawa-bawaDapat mengungkit rasa keindahanMempermudah pemahamanMeningkatkan gairah belajar

    Media cetak

    kelemahanKelebihanMedia

  • 33

    Kelebihan dan kelemahan masing-masing media :

    Biaya lebih tinggiSedikit rumitPerlu listrikPerlu alat canggih untuk produksinyaPerlu persiapan matangPeralatan selalu berkembang dan berubahPerlu keterampilan penyimpananPerlu keterampilan pengoperasian

    Sudah dikenal masyarakatMengikut sertakan semua panca inderaLebih mudah dipahamiLebih menarik karena ada suara dan bergerakBertatap mukaPenyajian dapat dikendalikanJangkauan relatif lebih besarSebagai alat diskusi dan dapat diulang-ulang

    Media Elektronika

    kelemahanKelebihanMedia

  • 34

    Biaya lebih tinggiSedikit rumitPerlu listrikPerlu alat canggih untuk produksinyaPerlu persiapan matangPeralatan selalu berkembang dan berubahPerlu keterampilan penyimpananPerlu keterampilan pengoperasian

    Sebagai informasi umum dan hiburanMengikut sertakan semua panca inderaLebih mudah dipahamiLebih menarik karena ada suara dan bergerakBertatap mukaPenyajian dapat dikendalikanJangkauan relatif lebih besarDapat menjadi tempat bertanya detail

    Media luar ruang

    Papa reklameSpandukPameranBannerTV layar lebardll

    kelemahanKelebihanMedia

  • 35

    Perencanaan

    Evaluasi

    Implementasi

    Manajemen adalah suatu siklus yang diawali perencanaan, implementasi, evaluasi, dan hasil evaluasi akan digunakan untuk perencanaan selanjutnya

  • 36

    PROSES EVALUASI.Secara umum evaluasi meliputi langkah-langkah :1. Menentukan apa yang akan dievaluasi2. Mengembangkan kerangka dan batasan3. Merancang desain ( metode )4. Menyusun instrumen dan rencana pelaksanaan5. Melakukan pengamatan, pengukuran dan analisis6. Membuat kesimpulan dan pelaporan

    Menentukan apa yang akan dievalusi

    Mengembangkankerangka dan

    batasanMerancang desain

    Menyusun instrumendan rencana pelak-

    sanaan

    Melakukan Pengamatan, peng

    ukuran, analisisMembuat kesimpulan dan pelaporan

  • 37

    Secara sederhana langkah evaluasi adalah :1. Menetapkan apa yang akan dievaluasi (fokus)

    Untuk mentuka fokus evaluasi dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu : a. Delphi dibuat kesepakatan bersamab. Mengkaji secara sistem melalui unsur-unsur sistem yaitu : input,

    proses, output, outcome dan dampk/impactc. Cara Carol Weiss

    Suatu intervensiMisalnya pelatih

    an

    Perubahan perilaku/lingkungan

    Apakah Apakah

    Perubahankeadaan

    menyebabkan menyebabkan

  • 38

    2. Memilih atau merancang desain evaluasi.Banyak rancangan desain yang dapat dipakaidalam melakukan evaluasi namun yang lazim dipakai adalah metode / cara :1. Micahel ibrahim,

    a. Non risetb. Riset non eksperimentalc. Riset eksperimental

    2. Stephen Isaac and William B. Michael (1981),a. Historikal h. Eksperimen semub. Deskriptif i. Riset aksi (action research)c. Development studyd. Case and field studye. Studi korelasif. Studi sebab akibatg. Eksperimen murni

  • 39

    3. Menilai pencapaian indikator :a. Kualitatifb. Kuantitatif

    Pada prinsipnya evaluasi promkes dengan menilai indikator, dimana indikator yang dipakai bisa indikator epidemiologis sebagai indikator dampak, dan indikator perilaku.

    Indikator kesehatan mencakup indikator input, proses, keluaran (output), efek dan dampak pada tahap perencanaan, implementasi maupun evaluasi suatu upaya kesehatan. Beberapa indikator kesehatan adalah :1. Penunjuk masalah kesehatan

    a. Status kesakitan dan kematianb. Status gizic. Status kesehatan lingkungand. Status perilaku dan budaya kesehatan

  • 40

    2. Penunjuk keadaan sumber daya kesehatana. Tenaga kesehatanb. Fasilitas kesehatanc. Pendanaan kesehatan

    3. Penunjuk kesehatan lingkungana. Ketersediaan air sehatb. Ketersediaan perumahan yang layakc. Dan lain-lain

    4. Keadaan kebijakan kesehatana. UU dan peraturanb. Politik kesehatanc. Dan lain-lain

  • 41

    1.Promkes melalui PPM (Pembinaan Peran serta masyarakat)

    2.Promkes di Tempat Kerja3.Promkes di sekolah

  • 42

    Promkes melalui PPM (Pembinaan Peran serta masyarakat)

    Pembinaan peran serta masyarakat dilakukan dengan model menumbuhkembangkan Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM), seperti : Posyandu, Polindes, POD, Dana sehat, Poskestren, dll,

    Manajemen yang digunakan adalah ARRIF, YAITU :Analisa :

    Analisa situasi, Analisa tingkat pertimbangan, Analisa kasus, Analisa Sumberdaya

    Rumusan :Rumusan masalah, Rumusan Tujuan, Rumusan intervensi

    Rencana :Rencana usulan kegiatan & Rencana pelaksanaan kegiatan

    Intervensi :Intervensi kegiatan tergantung pada masalah, tujuan yang ingin dicapai dan kemampuan para pembinanya

    Forum komunikasi :Forum untuk melakukan pemantauan dan Forum untuk melakukanevaluasi

  • 43

    Strategi pelaksanaannya dengan pola Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa

    (PKMD)Langkah-langkah PKMD adalah :1. Persiapan, baik ditingkat petugas maupun mitra.2. Survey mawas diri , membimbing masyarakat untuk menemukan dan

    menentukan masalahnya sendiri, dengan mengetahui kondisi awal yang sebenarnya di desa tersebut, jadi bukan kita atau petugas yang melakukan survey, tetapi masyarakatlah yang menggali, menemukan dan menentukan masalahnya.

    3. Musyawarah masyarakat desa, menyajikan data-data dan masalah-masalah yang diperoleh pada saat SMD dan mencari alternatif-alternatif pemecahannya dengan cara musyawarah yang melibatkan unsur-unsur masyarakat secara aktif

  • 44

    Langkah-langkah PKMD adalah : lanjutan4. Menentukan orang-orang di desa yang jadi kunci kelancaran program .5. Mencari kader-kader yang menjadi pelaksana6. Pelatihan, bisa kader dan atau tokoh/pemuka masyarakat7. Pelaksanaan kegiatan8. Evaluasi.

  • 45

    Indikator, Katagorisasi dan intervensiI. POSYANDU

    > 50 %> 50 %> 50 %< 50 %Cakupan++--Program tambahan

    > 50 %> 50 %< 50 %< 50 %Cakupan Imunisasi> 50 %> 50 %< 50 %< 50 %Cakupan KIA> 50 %> 50 %< 50 %< 50 %Cakupan KB> 50 %> 50 %< 50 %< 50 %Rata2 Cakupan D/S

    > 5> 5> 5< 5Jumlah Kader> 8> 8> 8< 8Frekuensi penimbangan

    MandiriPurnamaMadyaPratamaTingkat PerkembanganINDIKATOR

    INTERVENSIPosy Pratama : perlu penambahan kader dan pelatihan dasar

  • 46

    INTERVENSIPosy. Madya ada 2, yaitu :1. Pelatihan tokoh masyarakat denganmodul eskalasi posyandu dilengkapi

    dengan metode simulasi2. Pendekatan PKMD (SMD & MMD) tentukan masalah dan mencari penyelesai

    annya

    Posy. Purnama ada 2, yaitu :1. Pendekatan PKMD (SMD & MMD) tentukan pengembangannya2. Pelatihan dana sehat

    Posy. Mandiri ada 2, yaitu :Pembinaan dana sehat diarahkan menjadi JPKM

  • 47

    II. POLINDES

    > 50 %< 50 %< 50 %< 50 %Dana sehat

    > 12 kali9-12 kali6-8 kali< 6 kaliKegiatan KIE kelompok

    > 75 %50-74 %25-49 %< 25 %Cak. Kemitraan dg dukun bayi

    Ada air bersih, dilengkapi SAB dan MCK & SPAL

    Ada air bersih, dilengkapi SAB dan MCK

    Ada air bersih, belum dilengkapi SAB tapi ada MCK

    Ada air bersih, belum dilengkapi SAB dan MCK

    Sarana air bersih

    > 3020-3010-19< 10 %Cak lin nakes

    Ada kesepakatan tertulis

    Ada kesepakatan tertulis

    Ada kesepakatan tak tertulis

    Tidak ada kesepakatan

    Pengelolaan polindes

    < 1 km1-3 Km> 3 kmTidak di desa tsb

    Tempat tinggal bidan

    Ada bangunan tetap, penuhi syarat

    Ada bangunan tetap, belum penuhi syarat

    Belum ada bangunan tetap, menuhi syarat

    Belum ada bangunan tetap, belum menuhi syarat

    Fisik

    MandiriPurnamaMadyaPratamaTingkat PerkembanganINDIKATOR

  • 48

    INTERVENSI

    POLINDES PRATAMA :Gedung bangunan dilengkapi dengan ruangan periksaPembekalan & Penempatan bidan desa di Desa sekitar

    POLINDES MADYA :Buat bangunan khusus Polindes dengan perlengkapanPembekalan & Penempatan bidan desa di Desa tersebut

    POLINDES PURNAMA :Melengkapi ruang bangunan polindesPelatihan Toma & Kader, tentang pengelolaan polindes danpenggerakkan masyarakatDana sehat

    POLINDES MANDIRI :Pelatihan Dana sehat dengan prinsip JPKM

  • 49

    III. POS OBAT DESA (POD)

    > 50 %> 50 %> 50 %< 50 %Dana sehat

    > 60 %> 60 %30-60 %< 30 %Cakupan

    > 10> 105-10< 5Jenis Obat

    MandiriPurnamaMadyaPratama

    Tingkat PerkembanganINDIKATOR

    INTERVENSI1. POD Pratama : Pelatihan jenis penyakit setempat yang perlu ditanggulangi Obat

    bertambah

    2. POD Madya : Pelatihan TOMA pelatihan tambahan penyakit dan obat yang digunakan utk mengatasinya

    3. POD Purnama : Pelatihan Dana sehat diarahkan ke kemandirian4. POD Mandiri : Pelatihan Dana sehat berprinsip JPKM

  • 50

    IV. DANA SEHAT

    Tingkat desa

    Institusi lokal, tenaga 1-2 org purna waktu

    Rwt jalan puskesmas

    300-500

    300-500 KK

    Pratama I

    Lintas Kecamatan

    Tingkat Kecamatan

    Tingkat desa

    Tingkat desa

    Perkiraan tingkat wilayah

    Organisasi berbadan hukum, tenaga > 8 org purna waktu

    Organisasi ada, tenaga 3-7 org purna waktu

    Institusi lokal, tenaga sukarelawan

    Institusi lokal, tenaga sukarelawan

    Organisasi

    Rwt jalan, r. Inap dan persalinan

    Rwt jalan, r. Inap dan persalinan

    Rwt jalan puskesmas

    Rwt jalan puskesmas

    Pemeliharaan kesehatan

    800500-800150-300< Rp 150Pendanaan/iuran/ premi

    >1000 KK500-1000 KK

    50-300 KK< 50 KKKepesertaanPurnamaMadyaPratama IPratama I

    Tingkat PerkembanganINDIKATOR

  • 51

    INTERVENSI1. Dana sehat Pratama (I,II,III) : Meningkatkan frekuensi dan intensitas KIE kepada

    pengurus dan masyarakat

    2. Dana sehat Madya : Pelatihan manajemen operasional dana sehat termasuk manajemen keuangan.

    3. Dana sehat Purnama : Pelatihan JPKM

  • 52

    V. POS KESEHATAN PONDOK PESANTREN (POSKESTREN)

    > 50 %< 50 %< 50 %< 50 %Cakupan dana sehat

    +++-Penggalian sumber dana

    > 2> 221Jangkauan pelayanan promosi s/d rehabilitasi

    masyarakatAntar organisasi

    Intern pesantrenJangkauan kegiatan

    > 3 Kali3 Kali2 Kali1 KaliPelaksanaan krida

    > 15 kali11-15 kali6-10 kali< 5 kaliJumlah anggota

    MandiriPurnamaMadyaPratama

    Tingkat PerkembanganINDIKATOR

    INTERVENSI1. Poskestren Pratama : Pelatihan santri husada

    2. Poskestren Madya : Pelatihan pimpinan santri husada dan pelatihan penambahan program kegiatan

    3. Poskestren Purnama : pelatihan program kegiatan dan Pel penggalian dana masyarakat

    4. Poskestren Mandiri : Pelatihan dana sehat berprinsip JPKM

  • 53

    Promosi kesehatan di Tempat Kerja.Promosi kesehatan di Tempat Kerja (PKDTK) adalah berbagai kebijakan dan aktifitas di tempat kerja yang dirancang untuk membantu pekerja (employe) dan perusahaan (employer) di semua level untuk memperbaiki dan meningkatkan kesehatan mereka dengan melibatkan partisipasi kerja, manajemen dan stakeholder lainnya, (WHO)

    Upaya promosi kesehatan yang diselenggarakan di tempat kerja, selain untuk memberdayakan masyarakat di tempat kerja untuk mengenali masalah dan tingkat kesehatannya serta mampu mengatasi, memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya sendiri juga memelihara dan meningkatkan tempat kerja yang sehat. (DEPKES RI)

    Pelatihan dan Pendidikan Kesehatan di Tempat kerja (workplace health edication and training) sebagai kesempatan pembelajaran terencana yang ditujukan kepada masyarakat di tempat kerja dan dirancang untuk memfasilitasi pengambilan keputusan dan memelihara kesehatan yang optimal. Li dan Cox (1986)

  • 54

    Promosi kesehatan di Tempat Kerja. lanjutanKARAKTERISTIK PROGRAM PKDTK1. Kebijakan Penyelenggaraan.

    a. UU. No 23 tahun 1992 tentang kesehatan, pasal 23b. Permenkes No Per.03/Men/1982, tentang Pelayanan Kesehatan

    kerja, pasal 1.Bc. SK Menakertrans No. KEP/68/IV/2004, tentang wajib bagi

    perusahaan atau tempat kerja lainnya untuk menyelenggarakan program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, pasal 2 dan 4

    d. Persyaratan yang ditetapkan pihak terkaiti. Persyaratan pihak buyers (pembeli)ii. Promosi kesehatan oleh pihak ketiga LSMiii. Modelling Publikasi besar-besaran oleh perusahaan akan

    ditiru oleh perusahaan lain disekitarnya

  • 55

    2. Sasaran.a. Sasaran Primer Manajemen puncak sampai laing bawah dan

    pekerja/buruh.b. Sasaran Secunder Keluarga pekerja dan masyarakat di sekitar tempat

    kerjac. Sasaran Tertier mereka yang tidak terlibat langsung namun

    mempunyai peran yang penting dalam status kesehatan pekerja. contoh : Dinkes, Disnaker

    3. Tujuan menurut DEPKES RI sebagai berikut :a. Menumbuhkan perilaku hidup bersih dan sehat di dalam tempat kerja.b. Mengurangi angka kemangkiran karyawan.c. Membantu menurunkan angka penyakit akibat pekerjaan dan lingkungan

    kerjad. Membantu tumbuhnya kebiasaan kerja dan gaya hidup yang sehate. Menciptakan lingkungan kerja yang, sehat, kondusif, dan amanf. Memberikan dampak positif terhadap lingkungan kerja dan masyarakat.

  • 56

    Contoh-contoh tema kegiatan program PKDTK

    Program pensiunManajemen stres

    Pendidikan kanker payudaraVaksinasi Pendidikan giziKesehatan reproduksiPencegahan peny menular

    Pengukuran tekanan darahPengukuran Hb

    Alkoholism dan penyalahgunaan obat.Latihan kebugaranOlahragaPengendalian berat badanBerhenti merokok

    Lain-lainPencegahanPenapisan Kese-hatan (Health

    Screening)

    Gaya hidup(life style)

    4. Tema kegiatan.bisa bersifat umum, tidak terkait langsung dengan jenis atau bahaya

    pekerjaan, bisa juga khusus berkaitan dengan bahaya pekerjaan

  • 57

    5. Kegiatan.Ada empat tingkat pendekatan untuk merubah perilaku pekerja ( ODonnel 1084), yaitu :a. Tingkat I : Pemberian informasi, Tujuannya agar pekerja

    berminat atas topik-topik kesehatan tertentub. Tingkat II : Penjajakan resiko kesehatan : untuk

    mengidentifikasi masalah kesehatn pada pekerja, baik masa lalu, masa kini maupun masa mendatang.

    c. Tingkat III : Pemberian resep, pemberitahuan kepada pekerja bagaimana cara memecahkan masalah

    d. Tingkat IV : Membuat sistem dan lingkungan yang mendukung, dengan Membuat sistem dan lingkungan yang mendukung maka tidak ada pilihan lain kecuali menampilan perilaku sehat.Contoh : Masakan rendah garam di kantin perusahaan ( PT.

    National Gobel).

  • 58

    6. Waktu dan Durasi.a. Waktu bisa dilaksanakan kapan saja, baik jam kerja ( memutar lagu

    ) maupun diluar jam kerja.b. Durasi, bisa one shoot (waktu tertentu) atau terus menerus

    7. Lokasi.a. Didalam tempat kerjab. Diluar tempat kerja

    8. Penyelenggara Bisa unit dalam perusahaan itu sendiri atau bekerja sama dengan pihak ketiga.

  • 59

    Promosi kesehatan di Sekolah.Salah satu program Promkes komunitas adalah Promosi kesehatan di Sekolah melalui bentuk Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), baik ditingkat Sekolah Dasar, maupun tingkat Lanjutan.Komunitas di sekolah cukup besar yaitu berkisar 40 50 %, sehingga Promkes di sekolah merupakan langkah strategis karena :1. Sekolah adalah tempat untuk membina dan meningkatkan kualitas SDM2. Promkes melalui komunitas sekolah paling efektof karena :

    a. Anak usia sekolah mrp kelompok paling tinggib. Sekolah mrp komunitas yang paling terorganisasic. Anak sekolah mrp kelompok yang sangat peka untuk menerima perubahan

    TUJUANNYA :1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sekolah2. Mencegah dan memberantas penyakit menular di masyarakat sekolah3. Memperbaiki dan memulihkan kesehatan masyarakat sekolah

  • 60

    PROGRAM PROMKES DI SEKOLAH :1. Menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, mencakup

    a. aspek fisik.1) Bangunan sekolah2) Pemeliharaan kebersihan perorangan dan lingkungan3) Keamanan umum sekolah dan lingkungannya pagar, halaman dsb

    b. aspek non fisik ( mental-sosial) menyangkut hubungan antar komponen komunitas sekolah (guru, murid dan orang tua murid)

    2. Pendidikan kesehatan (Health Education), dengan menanamkan :a. Kebersihan peroranganb. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menularc. Penyakit-penyakit tidak menulard. Gizie. Pencegahan kecelakaan atau keamanan dirif. Mengenal fasilitas kesehatan yang profesional, dsb

  • 61

    3. Pemeliharaan dan pelayanan kesehatan di sekolaha. Pemeriksaan kesehatan secara berkalab. Pemeriksaan dan pengawasan kebersihan lingkunganc. Usaha-usaha Pencegahan dan pemberantasan penyakit menulard. Usaha perbaikan gizie. Usaha kesehatan gigi di sekolahf. Mengenal kelainan yang berhubungan dengan pertumbuhan jasmani

    dan rohanig. Rujukan ke puskesmas dan atau rumah sakith. PPPK dan pengobatan ringan

    KOMPONEN PROMOSI KESEHATAN menurut WHO :1. Penerapan kebijakan kesehatan2. Tersedianya sarana dan prasarana pencegahan dan pengobatan sederhana3. Tersedianya lingkungan yang sehat4. Adanya program penyuluhan kesehatan5. Partisipasi orang tua murid dan masyarakat

  • 62