Program Puskesmas Dalam Menangani Kasus Demam Berdarah Dengue

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PPT BLOK 26 kelompok c2

Citation preview

Slide 1

Program Puskesmas dalam Menangani Kasus Demam Berdarah DengueKELOMPOK C2Filadelfia102008012Stella Maria Wentinusa102011245Cristomi Thenager102011449Riena102012076Febrian102012091Angelica102012215Patrick L.S. Tumewu102012314Ivanalia Soli Deo102012359Nur Adibah Binti Zukelfali102012488Muhammad Bin Shahrulzaman102012489Pada akhir tahun berdasarkan evaluasi program pemberantasan penyakit DHF masih didapatkan prevalensi DHF berikisar 50/1000 penduduk dengan tingkat CFR 4%, rata-rata penderita datang terlambat sehingga terlambat juga dirujuk ke rumah sakit. Berdasarkan pemantauan jetik, didapatkan Angka Bebas Jentik (ABJ) adalah 60%. Kepala puskesmas akan melakukan revitalisasi program pemberantasan penyakit DHF dan ingin didapatkan insiden serendah-rendahnya dan CFR 0%

Skenario 4Istilah yang Tidak DiketahuiCFR ini digunakan untuk mengukur keganasan atau fatalitas suatu penyakit tertentu

Revitalisasi: proses, cara, perbuatan menghidupkan atau menggiatkan kembali

3Rumusan MasalahBerdasarkan evaluasi program, masih didapatkan prevalensi DHF 50/1000 penduduk dengan CFR 4% maka akan dilakukan revitalisasi program agar didapatkan CFR 0%

Mind Map

Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) Kriteria DHF:Demam akut yang tetap tinggi selama 2-7 hari kemudian turun secara lisisDemam disertai gejala tidak spesifikManifestasi perdarahan positifPembesaran hati tanpa nyeri tekan dan ikterus,Dengan atau tanpa renjatanKenaikan nilai Ht/hemokonsentrasi sedikitnya 20%.

1989-1995: 6-15/100.000 penduduk1988 = IR 13,45% per 100.000 penduduk1998 = IR 35,19 per 100.000 penduduk dengan CFR 2,0%

Epidemiologi7AgenVirus dengueSerotip: Den1, Den2, Den3, Den4Inkubasi 3-7 hariPenjamuNutrisiPopulasiMobilitas pendudukLingkunganletak geografis musimKonsep Segitiga Epidemiologi8Vektor: Aedes aegyptiWarna dasar hitam dengan bintik-bintik puth pada bagianbadan dan kakinya, gambaran lyre putih pada punggungTelur diletakan di atas permukaan air dalam keadaan menempel dengan dinding tempat perindukanTempat Perindukan: tempat-tempat air bersih yang berdekatan dengan rumah penduduk (buatan manusia atau alamiah)Tempat istirahat: semak-semak dan benda-benda yang menggantung di dalam rumah

9Vektor: Aedes aegypti

pagisore10Siklus Hidup

Mekanisme Penularan

12Program PuskesmasUpaya Kesehatan WajibPromosi kesehatanUpaya Kesehatan lingkunganUpaya kesehatan ibu dan anak serta KBUpaya perbaikan gizi masyarakatUpaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menularUpaya peng0batanUpaya Kesehatan PengembanganUpaya kesehatan sekolahUpaya kesehatan olahragaUpaya perawatan kesehatan masyarakatUpaya kesehatan kerjaUpaya kesehatan gigi dan mulutUpaya kesehatan jiwaUpaya kesehatan mataUpaya kesehatan lanjut usiaUpaya pembinaan pengobatan tradisonalUpaya kesehatan Matra DTPK (upaya pelayanan kesehatan daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan)13Pendekatan SistemMasukan Proses Keluaran Dampak Umpan balik Lingkungan Lingkungan ManMoneyMaterialMetodaPlanningOrganizationActivitiesControllingPromosiPenyuluhan (individu, kelompok)Kampanye 3M & 3M plusPenyuluhan dengan menggunakan media masa (TV, koran, pamflet, dsb)

PreventifPemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M dan 3Mplus

AbatisasiFoggingPemeliharaan ikan

ProtektifMenggunakan kelambuMenggunakan lotion anti nyamukMenggunakan obat nyamukMemasang kasa

17Kuratif Tirah baringAntipiretik (parasetamol)- untuk menurunkan demamcairan kristaloid : larutan ringer laktat ( RL), larutan ringer asetat (RA), larutan garam faali (GF)Pemberian air putih dan cairan elektrolitMonitor laboratoriumperiksa Hb, HT, trombosit

RehabilitatifMerujuk ke Rumah SakitJumantikSalah satu bentuk langsung peran serta masyarakat Pemantauan Jentik Berkala (PJB) yang dilakukan oleh masyarakat melalui Juru Pemantau jentik (Jumantik).Tugas pokok seorang Jumantik:melakukan pemantauan jentikpenyuluhan kesehatanmenggerakkan pemberantasan sarang nyamuk secara serentak dan periodikmelaporkan hasil kegiatan tersebut kepada Supervisor dan Petugas Puskesmas Pemantauan JentikCara visualMetode pengukuran:House Indeks (HI) HI = Jumlah Rumah Yang Terdapat Jentik x 100% Container Indeks (CI)CI = Jumlah Container Yang Terdapat Jentik x 100% Breteau Indeks (BI)BI = Jumlah Container Yang Terdapat Jentik x 100 rumah

ABJ < 95% : partisipasi masyarakat dalam mencegah DHF masih kurang

20Wabah & Kejadian Luar BiasaWabah adalah suatu peningkatan kejadian kesakitan/kematian yang telah meluas secara cepat baik jumlah kasus maupun luas daerah terjangkit.

Kejadian Luar Biasa: Timbulnya suatu kejadian kesakitan/kematian dan atau meningkatnya suatu kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu.

Kriteria Kejadian Luar Biasatimbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada/tidak dikenal di suatu daerahadanya peningkatan kejadian kesakitan/kematian yang dua kali atau lebih dibandingkan sebelumnyapeningkatan kesakitan terus menerus selama 3 kurun waktu (jam, hari, minggu)22Masih tingginya prevalensi DHF, angka CFR dan Angka Bebas Jentik (ABJ), mengaharuskan puskesmas untuk terus melaksakan program-programnya dalam rangka pemberantasan penyakit DHF. Program-program yang dimaksud antaralain terkait dengan promotif, preventif, protektif, kuratif, dan rehabilitatif. Dengan harapan didapatkan insiden yang serendah-rendahnya dan CFR 0%. Kesimpulan 23-TERIMAKASIH-