Program Programa Penyuluhan

  • Upload
    arya-wm

  • View
    71

  • Download
    4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Program Penyuluhan

Citation preview

MAKALAHDisusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah

Penyuluhan PertanianSemester Genap 2014Judul Tugas: Program dan Programa Penyuluhan PertanianKelas

: Agribisnis BDosen

: Dr. Hepi Hapsari, Ir., MSDisusun Oleh :NoNamaNPM

1Linda Wulandari150610110061

2Tri Vani Nathalia Ida Uli150610110071

3Rizky Ramadhianto150610110073

4Ajeng Anggraini K150610110083

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS PERTANIAN

BANDUNG

2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan anugrah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Penyuluhan Pertanian dan juga untuk memberikan informasi yang jelas serta ringkas mengenai Program dan Programa Penyuluhan Pertanian, dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca dapat mengerti tentang berbagai hal mengenai program dan programa penyuluhan pertanian melalui pendeskripsian yang penulis paparkan. Adapun dalam pembahasannya penulis membuat secara jelas serta ringkas.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen Mata Kuliah Penyuluhan Pertanian, yaitu Iby Dr. Hepi Hapsari, Ir., MS yang telah membimbing dalam pembuatan makalah ini dan pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi yang membaca makalah ini.Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Penulis juga meminta kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan penulis kedepannya.

Jatinangor, 16 Maret 2014 Penulis

DAFTAR ISIiKATA PENGANTAR

iiDAFTAR ISI

3BAB I

3PENDAHULUAN

31.1.Latar Belakang

41.2.Rumusan Masalah

41.3.Tujuan

41.4.Manfaat

5BAB II

5PEMBAHASAN

52.1Arti Penting Program penyuluhan

52.2Ukuran Program yang baik

62.3Tahapan proses penyusunan program

72.4Programa Penyuluhan Pertanian

92.5Mekanisme Dan Prosedur Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian

112.6Prinsip-Prinsip Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian

122.7Contoh Programa Penyuluhan Pertanian

14BAB III

14PENUTUP

143.1Kesimpulan

15DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Program merupakan suatu proses yang berkelanjutan. Artinya Program merupakan suatu rangka kegiatan pengambilan keputusan yang tidak pernah berhenti sampai tercapainya tujuan (kebutuhan, keinginan, minat) yang dikehendaki. Program dirumuskan oleh banyak pihak. Artinya dirumuskan oleh penyuluh bersama-sama masyarakat sekitar penerima manfaat dengan didukung oleh spesialis, praktisi, dan penentu kebijaksanaan yang berakaitan dengan upaya-upayapengembangan masyarakat setmpat. Program dirumuskan berdasarkan fakta (bukan dugaan) dan dengan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia yang mungkin dapat digunakan. Program meliputi perumusan tentang keadaan, masalah, tujuan, dan cara (kegiatan) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Artinya program merupakan pernyataan tertulis tentang keadaan, masalah, tujuan, cara tujuan, dan rencana evaluasi atau hasil pelaksanaan yang telah dirumuskan.Programa Penyuluhan Pertanian merupakan salah satu wujud perencanaan partisipasi masyarakat. Hal ini tercermin dari definisi programa penyuluhan pertanian yaitu rencana tertulis yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan. Programa Penyuluh terdiri atas programa penyuluhan desa/kelurahan, atau unit kerja lapangan, programa penyuluhan kecamatan, programa penyuluhan kabupaten/kota, programa penyuluhan propinsi dan programa penyuluhan nasional.Inti programa adalah rencana kegiatan penyuluhan pertanian yang disusun melalui sebuah lokakarya partisipatif berdasarkan potensi wilayah dan masalah/kebutuhan petani serta dukungan instansi/pihak terkait. Isi dari programa ini adalah kegiatan-kegiatan utama dalam penyuluhan pertanian yang akan dilaksanakan di wilayah kerja penyuluhan pertanian selama satu tahun.1.2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana program dalam penyuluhan pertanian?

b. Bagaimana programa dalam penyuluhan pertanian?1.3. Tujuan

Untuk mengetahui bagaimana program dan programa dalam peyuluhan pertanian.1.4. Manfaat

Menambah wawasan akan penyuluhan pertanian dan pengaplikasiaannya permasalahan yang ada di dalamnya sehingga kita bisa menanggulangi atau mencegah permasalahan tersebut.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Arti Penting Program penyuluhan

Adapun beberapa alasan yang melatarbelakangi diperlukannya Program, dapat dikemukakan sebagi berikut :

Memberikan acuan dalam mempertimbangkan secara seksama tentang apa yang harus dilakukan dan bagimana cara melaksanakannya.

Tersedianya acuan tertulis yang dapat digunakan oleh masyarakat (umum).

Sebagai pedoman pengembilan keputusan terhadap adanya usul/sasaran penyempurnaan yang baru

Memantapkan tujuan-tujuan yang ingin dan harus dicapai, yang perkembanganya dapat diukur dan dievaluasi.

Mencegah kesalahartian tentang tujuan akhir, dan mengembangkan kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan maupun yang tidak dirasakan

Memberikan kelangsungan dalam diri personel, selama proses perubahan berlangsung.

Membantu pengembangan kepeminpinan

Menghindarkan pemborosan sumberdaya (tenaga, biaya, dan waktu).

Menjamin kelayakan didalam masyarakat dan yang dilaksanakan sendiri oleh masyarakat setempat.2.2 Ukuran Program yang baik

Berikut adalah beberapa acuan tentang pengukuran program yang baik, yang mencakup :

Analisis fakta dan keadaan

Pemilihan masalah berlandaskan pada kebutuhan

Jelas

Merumuskan tujuan dan pemecahan masalah yang menjanjikan kepuasan

Menjaga keseimbangan

Pekerjaan yang jelas

Proses yang berkelanjutan

Merupakan proses belajar dan mengajar

Merupakan proses koordinasi

Memberikan kesempatan evaluasi proses dan hasilnya2.3 Tahapan proses penyusunan program

Program penyuluhan pertanian dikembangkan melalui suatu proses. Urutan kegiatan dalam proses itu adalah :

1) Pengumpulan Data

Untuk menyusun program penyuluhan pertanian berdasarkan masalah nyata yang ada, maka pertama- tama harus ditentukan keadaan yang nyata ada. Ini berarti data mengenai keadaan itu harus dikumpulkan.

2) Pengolahan Data

Setelah data dikumpulkan, data tersebut harus diolah dan disusun menjadi suatu pernyataan mengenai keadaan tertentu. Dalam mempertimbangkan data bersama kontaktani, penyajian harus sebaik mungkin untuk mempermudah penetapan masalah yang nyata ada.

3) Penetapan Masalah dan Penetapan Tujuan

Masalah dan tujuan ditetapkan bersama oleh penyuluh pertanian dan kontaktani.

4) Penetapam Rencana Kegiatan.

Rencana kegiatan bisa berlaku satu musim atau satu tahun. Dalam menetapkan rencana kegiatan, penyuluh pertanian harus menerapkan prinsip prinsip pendidikan. Dalam rencana kegiatan harus termuat masalah khusus, tujuan kegiatan, metoda,waktu, tempat, perlengkapan, petugas, lokasi, dan biaya.

5) Pelaksanaan Rencana Kegiatan

Dalam pelaksanaan, penyuluh harus menerapkan pengetahuannya mengenai prinsip pendidikan

6) Penilaian

Secara umum penilaian dapat diartikan sebagai kegiatan untuk menentukan nilai sesuatu. Dalam penyuluhan pertanian sesuatu itu bisa :

a) Keadaan ( penilaian keadaan yang menentukan masalah, tujuan)

b) Input ( penilaian input yang menentukan rencana kegiatan).

c) Pelaksanaan program ( yang menentukan taraf penyelenggaraan sesuatu metode dan

d) Hasil program ( yang menentukan perubahan perilaku keluarga tani)

Secara khusus penilaian dapat diartikan sebagai kegiatan :

Mengumpulkan data

Menggunakan ukuran ( kriteria, indikator ) tertentu dalam

Mengolah data dan menarik kesimpulan

2.4 Programa Penyuluhan Pertanian

Programa penyuluhan pertanian merupakan rencana yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan. Programa penyuluhan pertanian yang disusun setiap tahun membuat rencana penyuluhan tahun berikutnya dengan memperhatikan siklus anggaran pada masing-masing tingkatan dengan cakupan pengorganisasian, pengelolaan sumberdaya sebagai pelaksanaan penyuluhan.

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K) juga mengamanatkan bahwa programa penyuluhan pertanian terdiri dari atas programa penyuluhan desa/kelurahan atau unit kerja lapangan, programa penyuluhan kecamatan, programa penyuluhan kabupaten/kota, programa penyuluhan propinsi dan programa penyuluhan nasional. Agar programa penyuluhan ini dapat merespon secara lebih baik aspirasi pelaku utama dan pelaku usaha diperdesaan, penyusunan programa penyuluhan diawali dari tingkat desa/kelurahan.

Programa Penyuluhan Pertanian disusun dengan memperhatikan keterpaduan dan kesinergian programa penyuluhan pada setiap tingkatan. keterpaduan mengandung maksud bahwa programa penyuluhan pertanian disusun dengan memperhatikan programa pertanian penyuluhan tingkat kecamatan, tingkat kabupaten/kota tingkat propinsi dan tingkat nasional, dengan berdasarkan kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha. sedangkan yang dimaksud dengan kesinergian yaitu bahwa programa penyuluhan pertanian pada tiap tingkatan mempunyai hubungan yang bersifat saling mendukung. Dengan demikian semua programa penyuluhan pertanian selaras dan tidak bertentangan antara programa penyuluhan pertanian dalam berbagai tingkatan.

Berbagai permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan programa penyuluhan pertanian antara lain sebagai berikut:

a. Belum tertibnya penyusunan programa penyuluhan pertanian disemua tingkatan;

b. Naskah programa penyuluhan pertanian belum sepenuhnya dijadikan sebagaiacuan dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian;

c. Keberadaan penyuluh pertanian tersebar pada beberapa dinas/instansi, baik dipropinsi maupun kabupaten/kota;

d. Programa penyuluhan pertanian kurang mendapat dukungan dari dinas/instansi terkait;

e. Penyusunan programa penyuluhan pertanian masih didominasi oleh petugas (kurang partisipatif).

Dengan berlakunya Undang-undang nomor 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K) maka programa penyuluhan pertanian diharapkan dapat menghasilkan kegiatan penyuluhan pertanian sepsifik lokalita yang strategis dan mempunyai daya ungkit yang tinggi terhadap peningkatan produktivitas komoditas unggulan daerah dan pendapatan petani. Dengan demikian, kegiatan-kegiatan yang tercantum dalam programa penyuluhan pertanian ini akan mampu merespon kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha dan memberikan dukungan terhadap program-program prioritas dinas/instansi terkait.

Programa penyuluhan pertanian ditingkat provinsi, kabupaten/kota kecamatan, dan desa/kelurahan akan menentukan besarnya pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk penyelenggaraan penyuluhan pertanian. Hal ini sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 yang menyebutkan bahwa pembiayaan penyelenggaraan penyuluhan di Provinsi, Kabupaten/ Kota, Kecamatan dan Desa/Kelurahan bersumber dari APBD yang jumlah dan alokasinya disesuaikan dengan programa penyuluhan.

Dengan memposisikan programa pertanian secara strategis, maka diharapkan masalah-masalah yang selama ini dirasakan menghambat persiapan, perencanaan, dan pelaksanaan programa penyuluhan pertanian dapat diatasi.

Guna menyediakan acuan bagi seluruh penyelenggara penyuluhan pertanian dipusat dan daerah sebagai dasar persamaan persepsi dalam persiapan, perancanaan, dan pelaksanaan program penyuluah pertanian, dipandang perlu untuk menerbikan Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian.2.5 Mekanisme Dan Prosedur Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian

1. Mekanisme penyusunan

Koordinasi penyusunan programa untuk tingkat WKBPP dilaksanakan oleh kepala BPP yang meliputi kegiatan kegiatan sebagai berikut :

Penulisan konsep programa

Pembahasan dan penyempurnaan konsep

Pengesahaan programa penyuluhan pertanian melalui rapat pengesahan

2. Prosedur penyusunan

Tahapan penyusunan suatu programa dapat dibagi atas 4 tahap, yaitu:

Perumusan keadaan

sebelum keadaan dirumuskan, perlu dilakukan kegiatan pengumpulan data dan informasi meliputi: wilayah kerja, kebijaksanaan pemerintah dan petani nelayan beserta keluarganya serta usahatani-nelayannya. Data dan informasi yang dikumpulkan adalah data tentang keadaan yang nyata, data potensi dan data penunjang lainnya.

Penetapan tujuan

penetapan tujuan dilakukan bersama antara pemerintah dan pihak petani-nelayan serta tokoh masyarakat lainnya sehingga tercapai tujuan yang diinginkan oleh semua belah pihak. Dalam menetapkan tujuan umum dirumuskan dengan menggunakan prinsip prinsip sebagai berikut :

Sesuai GBHN

Ditujukan untuk kesejakteraan masyarakat petani-nelayan

Menggabarkan perubahan perilaku petani-nelayan dan keluarganya.

Untuk menetapkan tujuan khusus dirumuskan dengan menggunakan prinsip prinsip sebagai berikut :

Adanya kegiatan dengan penjelasannya

Jelas peserta dan pelaksanaannya

Dapat diukur, dimonitor, dan dievaluasi

Jelas lokasi

Jelas waktu

Penetapan masalah yang mungkin dihadapi.

Untuk penetapan masalah dapat dilakukan berbagai cara, antara lain :

Menggunakan teknik faktor penentu

Pengamatan petugas kelapangan

Analisis terhadap laporan, data sekunder, hasil pengkajian dan sebagainya

Mempelajari hasil kesepakatan musyawarah, mimbar sarasehan dan lain lain

Masalah dirumuskan berdasarkan hasil analisis keadaan dan tujuan yang ingin dicapai.

Penetapan cara mencapai tujuan.

Penetapan cara mencapai tujuan adalah penyusunan rencana kegiatan yang menggambarkan bagaimana tujuan akan dicapai.

2.6 Prinsip-Prinsip Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian

Penyusunan programa penyuluhan tersebut harus memenuhi syarat yaitu: Harus terukur, Realistis , Bermanfaat, Dapat dilaksanakan serta dilakukan secara partisipatif, Terpadu, Transparan, Demokratis, Dan bertanggung gugat (anonim, 2006):a. Terukur: Programa yang disusun dapat diukur keberhasilannyab. Realistis: Programa yang disusun sesuai dengan keadaan/kenyataan sebenarnya.c. Bermanfaat: Programa penyuluhan harus memberikan nilai manfaat bagi peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan prilaku untuk meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan kesejahteraan pelaku utama dan pelaku usaha.d. Dapat dilaksanakan: bahwa programa penyuluhan dapat dilaksanakan oleh penyuluh, pelaku utama dan pelaku usaha dalam mencapai tujuane. Partisipatif: penyusunan programa mlibatkan secara aktif pelaku utama dan plaku usaha dan penyuluh sejak dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi.f. Terpadu: bahwa programa penyuluhan yang disusun dengan memperhatikan program penyuluhan kecamatan, kabupaten, provinsi, dan nasional dengan berdasar kebutuhan pelaku utama dan plaku usaha.g. Transparan: programa penyuluhan diselengarakan secara terbuka antara pnyuluh, pelaku utama dan pelaku usaha sehingga dapat diketahui oleh sesama unsur terkait.h. Demokratis: penyusunan programa yang diselenggarakan dengan saling menghormati pendapatantara penyuluh, pemerintah, dan pelaku utama serta pelaku usaha.i. Bertanggung gugat: bahwa evaluasi programa penyuluhan dikerjakan dengan membandingkan pelaksanaan yang tlah dilaksanakan dengan perencanaan yang telah dibuat dngan sederhana, terukur, dapat dicapai, rasional, dan kgiatannya dijadwalkan. 2.7 Contoh Programa Penyuluhan Pertanian

Evaluasi programa

Penyuluhan Pertanian

BPP Kecamatan Cijati Kabupaten Cianjur

Tahun 2010Di Kecamatan Cijati Kabupaten Cianjur telah dilakukan suatu program penyuluhan berupa program peningkatan produksi. Dalam pelaksanaan program penyuluhan tersebut dilakukan melalui sistem latihan dan Kunjungan kelompok. Metode yang digunkan dalam penyuluan tersebut yaitu metode penyuluhan latihan dan kunjungan (LAKU). Sistem Penyuluhan dengan model LAKU Ini diantaranya ditempuh dengan cara :1. Memberikan Model demonstrasi cara, teknik dan metode dalamsistem budidaya, dan usaha tani sebagai wahana untuk memberikan bekal Bekal keahlian dan keterampilan bagi petani. 2. Memberikan Penyuluhan dan pembinaan serta pengawasan dalam pelaksanaan sistem pertanian secara umum dengan cara mengunjungi petani baik secara home visit, maupun secara massal. Dengan Menggunakan model LAKU Ini telah dirasakan beberapa manfaat yang dihasilkan dan dapat terevaluasi secara kontinu,dianataranya :a. Kemauan Dan motivasi adposi teknologi dikalangan petani meningkat meskipun secara kualitatifb. Pencapaian Peroduksi dan produktivitas hasil pertanian secara umum meningkat meskipun peningkatannya masih dibawah target yangdiharapkan.Untuk percepatan peningkatan produksi pertanian tersebut, maka dilakukan suatu programa SL-PTT dan LL PTT. Untuk Tahun 2010, Kecamatan Cijati Melaksanakan program SL PTT Dan LL PTT Secara agregat seluas 1040 Hektar yang terlaksana dengan SL - PTT Dengan 44 Hektar lahan LL PTT. Dengan Perincian 1000 Hektar SL PTT Padi inbrida dan 40 Hektar SL PTT Padi hibrida.

Upaya Lainnya dalam peningkatan hasil produksi pertanian diantaranya yang telah dilaksanakan di Kecamatan Cijati Adalah program rehabilitasi jeringan irgasi, yang tertuang dalam satu kegiatan proyek. Yaitu Kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi desa yang berlokasi di saluran irigasi Cibanteng Desa Cibodas, Yang mampu mengairi sawah seluas + 45 hektar.

Selama tahun 2010 realisasi sasaran tanam padi sawah telah melampaui terget sebesar 54%, dimana dari sasaran tanam yang ditargetkan sebesar 2085 hektar, telah tercapai realisasi tanam sebesar 3211 hektar. Sedangkan padi ladang pencapaian realisasi dari targetnya adalah sebesar 151,28%. Dari target sasaran tanam 234 hektar tercapai realisasi 354 hektar. Sedangkan untuk sasaran luas panen padi sawah telah mencapai luas panen untuk tahun 2010 sebesar 2890 hektar (melampaui sebesar 15,10% dari target 2454 hektar).

Pencapaian Hasil Produksi dan Produktivitas

Untuk jenis komoditi padi sawah tahun 2010 Kecamatan Cijati telah menghasilkan 17.395 ton Gabah Kering Giling (GKG). Sedangkan untuk padi ladang telah menghasilkan 290 ton GKG. Jika dibandingkan dengan tahun 2009, maka terdapat kenaikan pencapaian hasil yaitu sebesar 8,21% untuk padi sawah dan penurunan 5,84% untuk padi ladang.BAB III

PENUTUP

3.1 KesimpulanProgram, merupakan suatu proses yang berkelanjutan, dirumuskan oleh banyak pihak, dan dirumuskan berdasarkan fakta (bukan dugaan) dan dengan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia yang mungkin dapat digunakan. Program meliputi perumusan tentang keadaan, masalah, tujuan, dan cara (kegiatan) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Programa Penyuluhan Pertanian merupakan salah satu wujud perencanaan partisipasi masyarakat. Hal ini tercermin dari definisi programa penyuluhan pertanian yaitu rencana tertulis yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan. DAFTAR PUSTAKABBPP Kementrian Pertanian. 2014. Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian. http://bbppbatu.bppsdmp.deptan.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=278%3Apenyusunan-programa-penyuluhan-pertanian&catid=73%3Aartikel-umum&Itemid=104. (Diakses pada tanggal 17 Maret 2014)Kementrian Pertanian. 2012. Programa Penyuluhan Pertanian. www.deptan.go.id/bpsdm/stpp-magelang/download/terampil_programa_pp.pdf. (Diakses pada tanggal 17 Maret 2014)

Feri. 2012. Programa Desa Bukit Agung. http://feri-ppldesabukitagung.blogspot.com/2012/01/programa-desa-bukit-agung.html. (Diakses pada tanggal 18 Maret 2014)

Anonim. 2013. Programa Penyuluhan. http://a289431program.blogspot.com/2013/07/programa-penyuluhan.html#more. (Diakses pada tanggal 18 Maret 2014)

Hendayana, Dandan. 2010. Evaluasi Programa Penyuluhan Pertanian BPP Kecamatan Cijat. http://dhkangmas.files.wordpress.com/2010/12/evaluasi-programa-penyuluhan-tahun-2010-bpp-cijati.pdf. (Diakses pada tanggal 19 Maret 2014)15