263
PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN KAMI” TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III Bony Bharisti 42150859 Yuli Anjarwati 42150172 Indah Wahdaniatun Nisa 42150773 Rury Sri Wulandari 42150221 Dedy Suwarno Adiputra 42150019 Program Studi Penyiaran Akademi Komunikasi BSI Jakarta Jakarta 2018

PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI

“MERAPI KEHIDUPAN KAMI”

TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III

Bony Bharisti 42150859

Yuli Anjarwati 42150172

Indah Wahdaniatun Nisa 42150773

Rury Sri Wulandari 42150221

Dedy Suwarno Adiputra 42150019

Program Studi Penyiaran

Akademi Komunikasi BSI Jakarta

Jakarta

2018

Page 2: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

ii

Page 3: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

iii

Page 4: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

iv

Page 5: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

v

Page 6: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

vi

Page 7: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

vii

Page 8: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

viii

Page 9: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

ix

Page 10: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

x

Page 11: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

xi

Page 12: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

xii

Page 13: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

xiii

Page 14: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

xiv

KATA PEGANTAR

Alhamdulilah dengan mengucakan puji syukur kehadirat allah SWT, yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis

dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Dimana tugas akhir ini penulis sajikan

dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul tugas akhir, yang penulis ambil

sebagai berikut, “MERAPI KEHIDUPAN KAMI”.

Tujuan penulis tugas akhir ini di buat sebagai salah satu syarat kelulusan

program diploma tiga (D-III) Akom BSI. Sebagai bahan penuliisan di ambil

berdasarkan hasil penelitian (eksperiman), observasi dan beberapa sumber

literatur yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa

bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan tugas akhir ini tidak

akan lancar oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis

menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Direktur Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika

2. Ketua program Studi Penyiaran Akademi komunikasi Bina Sarana

Informatika.

3. Bapak Lukman, S.Ikom, M.M Selaku Dosen Pembimbing

4. Bapak Kus Endarto, SE,M.Ec.Dev sebagai narasumber dari Dinas

Pariwisata Jogjakarta

5. Bapak Agus Budi Santoso sebagai narasumber dari BPPTKG Jogjakarta

6. Bapak Subagio sebagai narasumber dari Kepala Desa/ Dukuh Dusun

Pangukrejo

Page 15: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

xv

7. Mas Piyan sebagai narasumber dari relawan Sekolah Gunung Merapi

8. Bapak Hadi Sebagai Narasumber Dari Warga Dusun Pangukrejo

9. Semua Dosen Dari Jurusan Penyiaran Diploma tiga yang telah

memberikan kami penulis dengan semua bahan yang di perlukan.

10. Terimakasi Semua anggota keluarga penulis dan tim, terutama kedua

orang tua, saudara-saudara yang telah sangat membantu dengan

mendorong dan menyarankan penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

11. Terimakasih semua teman-teman tercinta.

Serta semua pihak yang membantu yang namanya tidak kami bisa sebutkan satu

persatu. Penulis dan tim menyadari bahwa penulisan tugas akhir inii masih jauh

dari kata sempurna, untuk itu mohon kritik dan saran yang bersifat membangun

untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan tim

khususnya dan untuk pada pembaca.

Jakarta, 09 juli 2018

Penulis dan tim

Page 16: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

xvi

ABSTRAK

Bony Bharisti (42150859), Yuli Anjarwati (42150172), Indah Wahdaniatun Nisa (42150773), Rury Sri Wulandari (42150221), Dedy Suwarno Adiputra (42150019), Program Dokumenter Televisi “Merapi Kehidupan Kami”. Program ini akan mengangkat tema tentang kejadian-kejadian yang ada di masyarakat khususnya kali ini mengangkat wilayah lereng Gunung Merapi pasca erupsi 2010 di Dusun Pangukrejo, Cangkringan, Yogyakarta dari segi informasi, ekonomi, pendidikan, infrastruktur serta sosialnya. Pemilihan bentuk informasi dengan format dokumenter, terutama program dokumnter Merapi Kehidupan Kami, agar tayangan ini dapat memberikan informasi tentang kehidupan masyarakat yang terkena dampak bencana kepada khalayak. Penulis dan tim telah melalui tahapan-tahapan dalam pembuatan karya yang cukup panjang, dari melakukan observasi dan riset yang cukup lama serta proses kerja sesui tanggung jawab masing-masing. Hasil wawancara yang dijadikan sebuah satu kesatuan cerita dalam bentuk audio visual. Kesimpulan dari karya yang dibuat penulis adalah ingin menyampaikan informasi yang lebih mendalam yang dalam melaui program dokumenter yang dikemasringan, menarik serta informative namun tetap mencakupi kebutuhan penonton akan informasi. Kantakunci : Program Televisi, Dokumenter TV, Sosial, Infrastruktur,

Pendidikan, Ekonomi, Informasi

Page 17: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

xvii

ABSTRAK

Bony Bharisti (42150859), Yuli Anjarwati (42150172), Indah Wahdaniatun Nisa (42150773), Rury Sri Wulandari (42150221), Dedy Suwarno Adiputra (42150019), Program Dokumenter Televisi “Merapi Kehidupan Kami”. This program will bring up the theme of the events that exist in the community especially this time lifting the slopes of Mount Merapi eruption in 2010 on DusunPangukrejo, Cangkringan, Yogyakarta in terms of information, economy, education, infrastructure and social. Selection of form information documentaries, especially the Merapiis Our LifeDocumentary program, for impressions it can provide information about the lives communities that affected by mount Merapidisaster to audiences. The author and the team have gone through deep phase making a long work, from doing abservation and research long enough and work process according to their respective responsibilities. The results of the interview made into a unified story in the form of audio visual. Conclusions of the work the author makes is to delivermore depth information through the documentary program that packed lightly, interesting as well as informative but still covers the needs of the audience will of the information. Key words : Program television, Dokcumenter TV, Social, Infrastruktur, Educatio, Economy, information.

Page 18: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

xviii

DAFTAR ISI

Lembar Judul Tugas Akhir

Surat Pernyataan Keaslian Tugas Akhir ........................................................ ii

Surat Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya ............................................. iii

Surat Persetujuan Tugas Akhir ..................................................................... iv

Lembar Konsultasi Tugas Akhir …………………………………………... ix

Kata Pengantar …………………………………………………………..... xiv

Abstrak …………………………………………………………………….. xvi

Daftar isi ………………………………………………………………........ xviii

Daftar Gambar ……………………………………………………………… xxii

Daftar Tabel ………………………………………………………………… xxiii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Program ……………………………………… 1

1.2 Kegunaan program ……………………………………………. 2

1.2.1 Kegunaan khalayak ……………………………………….. 3

1.2.2 Kegunaan Praktisi ………………………………………… 3

1.2.3 Kegunaan Akademis ……………………………………… 3

1.3 Referensi Audio Visual ………………………………………… 3

BAB II KAJIAN PROGRAM ................................................................... 6

2.1 Kategori Program ……………………………………………… 6

2.2 Format Program ……………………………………………….. 7

2.3 Judul Program …………………………………………………. 10

2.4 Target Audience ……………………………………………….. 11

2.5 Karakteristik Produksi ………………………………………… 14

BAB III LAPORAN PRODUKSI ............................................................... 16

3.1. Proses Kerja Produser …………………………………………. 16

Page 19: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

xix

3.1.1 Pra Produksi ……………………………………………….. 17

3.1.2 Produksi ……………………………………………………. 20

3.1.3 Pasca Produksi ……………………………………………... 22

3.1.4 Peran dan Tanggung Jawab ………………………………… 23

3.1.5 Proses Penciptaan Karya …………………………………… 24

a. Konsep Kreatif …………………………………………… 24

b. Konsep Produksi …………………………………………. 25

c. Konsep Teknis …………………………………………… 25

3.1.6 Kendala Produksi dan Solusinya ……………………………. 25

3.1.7 Lembar Kerja Produser …………………………………….... 27

3.2 Proses Kerja Sutradara ………………………………………….. 46

3.2.1 Pra Produksi …………………………………………………. 47

3.2.2 Produksi ……………………………………………………... 49

3.2.3 Pasca Produksi ………………………………………………. 50

3.2.4 Peran dan Tanggung Jawab …………………………………. 51

3.2.5 Proses Penciptaan Karya ……………………………………. 52

a. Konsep Kreatif …………………………………………... 53

b. Konsep Produksi ……………………………………….... 53

c. Konsep Teknis …………………………………………... 54

3.2.6 Kendala Produksi dan Solusinya ……………………………. 54

3.2.7 Lembar Kerja sutradara ……………………………………… 56

3.3 Proses Kerja Penulis Naskah ……………………………………. 80

3.3.1 Pra Produksi ………………………………………………..... 81

3.3.2 Produksi ……………………………………………………... 85

Page 20: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

xx

3.3.3 Pasca Produksi ………………………………………………. 87

3.3.4 Peran dan Tanggung Jawab …………………………………. 90

3.3.5 Proses Penciptaan Karya ……………………………………. 92

a. Konsep Kreatif ………………………………………….... 92

b. Konsep Produksi …………………………………………. 93

c. Konsep Teknis …………………………………………… 93

3.3.6 Kendala Produksi dan Solusinya …………………………….. 93

3.3.7 Lembar Kerja Penulis naskah ………………………………. 95

3.4 Proses Kerja Penata Kamera ……………………………………. 111

3.4.1 Pra Produksi …………………………………………………. 113

3.4.2 Produksi ……………………………………………………... 114

3.4.3 Pasca Produksi ………………………………………………. 116

3.4.4 Peran dan Tanggung Jawab …………………………………. 116

3.4.5 Proses Penciptaan Karya ……………………………………. 118

a. Konsep Kreatif ………………………………………….. 118

b. Konsep Produksi ……………………………………….... 119

c. Konsep Teknis …………………………………………... 119

3.4.6 Kendala Produksi dan Solusinya ……………………………. 123

3.4.7 Lembar Kerja Penata kamera ……………………………… 125

3.5 Proses Kerja Editor ………………………………………………. 163

3.5.1 Pra Produksi …………………………………………………. 167

3.5.2 Produksi ……………………………………………………... 170

3.5.3 Pasca produksi ………………………………………………. 171

3.5.4 Peran dan Tanggung Jawab …………………………………. 174

Page 21: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

xxi

3.5.5 Proses Penciptaan Karya …………………………………….. 175

a. Konsep Kreatif ………………………………………….... 177

b. Konsep Produksi …………………………………………. 178

c. Konsep Teknis ………………………………………….... 179

3.5.6 Kendala Produksi dan Solusinya ……………………………. 180

3.5.7 Lembar Kerja Editor …………….………………………..… 182

BAB IV PENUTUP .......................................................................................... 223

4.1 Kesimpulan ……………………………………………………….. 223

4.2 Saran ……………………………………………………………..... 223

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 224

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... 225

DESIGN COVER CD ........................................................................................ 230

DESIGN LABEL................................................................................................ 231

DESIGN POSTER............................................................................................. 232

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 22: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

xxii

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Indonesia Bagus (Net TV) ……………………………………… 3

Gambar I.2 Eagle Documentary Series (Metro TV) ………………………… 4

Gambar I.3 Lentera Indonesia (Net TV) ……………………………………… 5

Gambar III.4 Spesifikasi Kamera …………………………………………… 126

Gambar III.5 Spesifikasi Dron Phantom 3 …………………………………… 129

Gambar III.6 Laptop Toshiba Satellite L645-1101U DOS ............................... 219

Gambar III.7 Laptop ASUS A455L Series ........................................................ 220

Gambar III.8 Headphone A4Tech HS-30........................................................... 221

Gambar III.9 Mouse Logitech G102................................................................ 221

Gambar III.10 Hardisk HDD – HD External 2.5 Seagate 1TB Backup Plus Slim 221

Gambar III.11 OTG Sandisk 32GB ULTRA DUAL ......................................... 222

Gambar IV.1 DESIGN COVER CD ……………………................................. 230

Gambar IV.2 DESIGN LABEL ……………………......................................... 231

Gambar IV.3 DESIGN POSTER …………………….................................... 232

Page 23: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

xxiii

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Working Schedule ……………………………………………… 28

Tabel III.2 Breakdown Budgeting ………………………………………..... 32

Tabel III.3 Shooting Schedule ……………………………………………. 38

Tabel III.4 Equipment List ………………………………………………… 41

Tabel III.5 Call Sheet …………………………………………………….. 43

Tabel III.6 Casting List …………………………………………………….. 57

Tabel III.7 Treatment Director …………………………………………….. 58

Tabel III.8 Transkrip Wawancara ………………………………………….. 100

Tabel III.9 Naskah Vo …………………………………………………….. 108

Tabel III.10 Spesifikasi Kamera ………………………………………….... 126

Tabel III.11 Spesifikasi Dron Dji Phantom 3……………………………..... 129

Tabel III.12 Camera Report ………………………………………………… 135

Tabel III.13 Logging Picture ……………………………………………….. 183

Tabel III.14 Laporan Editing ……………………………………………….. 200

Tabel III.15 Laptop Toshiba Satellite L645-1101U DOS …………………. 219

Tabel III.16 Laptop ASUS A455L Series ………………………………… 220

Page 24: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Program

Televisi merupakan salah satu bentuk media sebagai alat komunikasi

massa. Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media

massa pada sejumlah besar orang. Media komunikasi yang termasuk massa yaitu

radio siaran, televisi, film yang dikenal sebagai media elektronik, serta surat kabar

dan majalah yang keduanya termasuk media cetak.

Menurut Liliweri (2011: 3) menjelaskan bahawa, “komunikasi massa

merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam

menghubungkan komunikator dan komunikan secara masal, berjumlah banyak,

bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen dan meninggalkan efek

tertentu”.

Dengan itu, program dokumenter merupakan termasuk komunikasi massa

dalam menginformasikan berdasarkan realita atau fakta perihal pengalaman hidup

seseorang atau mengenai peristiwa. Untuk itu, mendapatkan ide bagi film realita,

dibutuhkan kepekaan dokumentasi terhadap lingkungan sosial, budaya, politik,

dan alam semesta. Rasa ingin tahu bisa di jadikan titik tolak untuk menggali

inspirasi, sementara rasa ingin tahu yang besar bisa di imbangi dengan membaca

dan atau berkomuunikasi antar manusia dalam pergaukan.

Page 25: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

2

Menurut Ayawaila (2008a:35) menjelaskan bahwa, “Dengan kata lain, ide cerita untuk film dokumenter bisa di dapat dari yang dilihat dan di dengar, bukan berdasarkan suatu khayalan imajinasi. Selain banyak membaca serta berkomunikasi dalam pergaulan.seorang dokumentaris juga harus banyak mengamati lingkungannya, juga berduskusi dengan komunitas dan kelompok masyarakat yang memiliki aktifitas sosial dan budaya”.

Pembuatan dokumenter televisi harus memiliki riset yang kuat yang

berdasarkan fakta kejadian untuk membuat dokumenter televisi tersebut benar-

benar nyata di mata penonton selama ini banyak film maker yang membuat

program dokumenter televisi tanpa pendalaman riset sebelum membuat

dokumenter televisi akhirnya hasil yang tidak memuaskan oleh masyarakat yang

menyaksikan.

Dari upaya menjelaskan diatas, penulis ingin membuat program

dokumenter televisi yang mengagkat suatu peristiwa yang terjadi di Dusun

Pangukrejo, Yogyakarta dengan judul program “Merapi Kehidupan Kami”.

Penulis ingin menceritakan perkembangan serta kegiatan masyarakat Dusun

Pangukrejo, Cangkringan, Yogyakarta setelah pasca erupsi dasyat 2010 gunung

merapi dengan yang hidup tinggal di area yang bahaya atau yang disebut kawasan

rawan bencana. Dusun ini pasca erupsi mengembangkan perekonomian kembali

dengan swadaya masyarakat sekitar dan mengembangkan beberapa sector lainnya

salah satunya pertanian. Dengan itu penulis ingin memberikan informasi dalam

bentuk program dokumnter yang dapat di nikmati khalayak.

1.2 Kegunaan Program

Manfaatnya dibuatnya program dokumenter televisi yang berjudul

“Merapi kehidupan kami” sebagai acuan wadah dimana kearifan lokal, budaya

Page 26: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

3

serta mengenai masyarakat Dusun Pangukrejo, Cangkringan, Yogyakarta dapat di

ketahui oleh khalayak. Adapun tujuan dibuatnya yaitu :

1.2.1 Kegunaan Khalayak

Memberitahukan kepada masyarakat/khalayak tantang kejadian dan

aktivitas di Dusun Pangukrejo, Yogyakarta setelah pasca erupsi dasyat 2010.

Mengingatkan kepada pemerintah bahwa ada kehidupan di KRB (Kawasan

Rawan Bencana) yang harus di perhatikan lebih.

1.2.2 Kegunaan Praktisi

Menjadikan design produksi ini disebagai acuan produser, Sutradara dan

penulis naskah dalam melakukan proses produksi, serta sebagai acuan tunggal

cameramen dan editor untuk proses produksi.

1.2.3 Kegunaan Akademis

Tujuan dibuat dispro ini sebagai syarat utama kelulusan DEPLOMA TIGA

(D3) sebagai lulusan jurusan Broadcasting (penyiaran), guna menjadikan

mahasiswa memiliki laporan produksi dalam pembuatan karya Tugas Akhir.

1.3 Reference Audio Visual

1.3.1 Indonesia Bagus (Net TV)

Page 27: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

4

Gambar I.1

Jam Tayang : Sabtu-Minggu, 14.00 WIB

Sinopsis : Program feature dokumenter yang tidak hanya

menampilkan keindahan alam Indonesia, tetapi juga keunikan kehidupan

berbudayanya. Program ini menampilkan penduduk asli daerah tersebut

sebagai narator sekaligus pembawa cerita.

Acara Indonesia bagus memiliki konsep yang apik. Dapat

membawa penonton menikmati keindahan yang suatu daerah yang

ditayangkan, serta dapat menceritakan suatu daerah terpencil sekali pun

dengan penjelasan yang luas.

1.3.2 Eagle Documentary Series (Metro TV)

Gambar I.2

Jam Tayang : Setiap Kamis, jam 21.05 WIB

Sinopsis : Eagle Documentary Series merupakan program short

documentary mengangkat berbagai tema urban, sosial, kemanusiaan,

lingkungan, dan berbagai tema kekinian yang dekat dengan kehidupan

sehari-hari.

Page 28: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

5

Penulis memilih Eagle Dokumentary Series sebagai acuan referensi

karena dalam tanyangannya memiliki berbagai cerita yang sangat

bervariatif dan menginpirasi.

1.3.3 Lentera Indonesia (Net TV)

Gambar I.3

Jam Tayang : Sabtu-Minggu, 14.30 WIB

Sinopsis : Program dokumenter yang diangkat dari kisah-kisah

pengalaman nyata para anak muda yang rela melepaskan peluang karir

dan kemapanan kehidupan kota besar untuk menjadi guru dan mengajar di

desa desa terpencil di seluruh pelosok negeri selama satu tahun.

Penulis memilih Lentera Indonesia sebagai referensi karena dalam

setiap cerita dan episode sangat menginpirasi.

Page 29: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

6

BAB II

KAJIAN PROGRAM

2.1 Program

Kategori program merupakan pembagian program siaran berdasarkan jenis

isinya. Kategori program dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar

berdasarkan jenisnya, yaitu program informasiatau berita (news) dan program

hiburan (entertainment).

Menurut Morissan (2008:218-234) menjelaskan, “program informasi atau berita (news) adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan (information) kepada halayak audien. Sedangkan, program hiburan (entertainment) adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita dan permainan. Kedua jenis program ini kemudian dikemas dalam berbagai bentuk yang pada intinya harus bias memenuhi kebutuhan audien dalam hal hiburan dan informasi”.

Menurut Vane-Gross (1994) dalam Morissan (2008:207-208)

mengemukakan, “Menentukan jenis program berarti menentukan atau memilih

daya tarik (appeal) dari suatu program. Dalam artian bagaimana suatu program

mampu menarik audiennya”.

Tanpa media sebuah informasi tersebut tidak dapat disampaikan kepada

orang banyak dalam waktu yang singkat. Media membantu seorang komunikator

untuk menyampaikan sebuah cerita, informasi, gagasan, berita atau opini kepada

komunikan dengan waktu yang cukup singkat serta jelas. Media dapat berasal dari

mana saja, dapat berasal dari komunikator itu sendiri, dapat melalui sarana

berupa, televisi, smartphone maupun dari Radio.

Page 30: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

7

Dokumnter sendiri termasuk dalam program informasi yang bersifat lunak.

Maka dari penulis memilih program dokumenter agar pesan di dalam program

dokumnter ang berjuduk “Merapi Kehidupan Kami” tersampaikan kepada

khalayak yang menonton dan sekeligus dapat memberikan hiburan yang

berkualitas dan sebuah informasi yang menarik.

2.2 Format Program

Format program merupakan hal penting yang harus ditentukan dalam

setiap program. Format program dapat menentukan jenis tanyangan akan di

pertontonkan kepada khalayak.

Menurut Naratama (2004:68) mengemukakan bahwa, “Format program

televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep program televisi yang

akan menjadi landasar kreatifitas dan desain produksi yang akan terjadi dalam

berbagai kriteria utama yang di sesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa

program tersebut”.

Menurut Irwanto, dkk (2014:45) mengatakan bahwa, “Format program adalah suatu program yang dicirikan dan didominasi oleh elemen tertentu dalam suatu acar. Ada sejumlah foemat program yang dikenal, yaiyu program bulletin berita, program variety show, program drama, program music, proram dokumenter , program feature, program talk show, program kuis, program komedi, dan program magazine show”.

Dalam sejumlah jenis program siaran tersebut, program penulis buat

termasuk jenis program dokumnter. Program dokumnter merupakan program yang

menyampaikan informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan

yang dikemas ke dalam visual yang menarik.

Page 31: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

8

Program dokumenter bisa dikelompokan menjadi beberapa jenis menurut

Fachruddin (2012:324), yaitu :

1. Dokumenter Sejarah

Film dokumenter sejarah muncul menjadi senjata proganda pihak-puhak

tertentu yang sangat menguntungkan dan sangat berpengaruh, pada saat itu

film lebih diposisikan sebagai propaganda. Tiga hal yang penting dalam

dokumnter sejarah yaitu periode, tempat dan pelaku sejarah tersebut.

2. Dokumenter Biografi/Potret

Film dokumenter jenis ini jelas berkaitan mengenai kehidupan seseorang

yang dianggap kisah hidupnya menarik ataupun menyedihkan. Bentuk

dokumnter ini umumnya berkaitan dengan aspek human interest, sementara isi

tuturan bisa merupakan kritik, pengormatan atau simpati.

3. Dokumenter Kontradiksi/Perbandingan

Dokumenter ini mengetengahkan sebuah perbandingan, bisa dari seseorang

atau seseuatu yang bersifat budaya, perilaku dan peradaban suatu bangsa.

Umumnya diketengahkan perbedaan suatu situasi atau kondisi, dari satu

objek/subjek dengan yang lainnya.

4. Dokumenter Ilmu pengetahuan

Dokumnter jenis ini berisi penyampaian informasi mengenai suatu teori,

system, berdasarkan ilmu disiplin tertentu. Film ini memiliki dua bentuk

kemasan dengan tujuan public berbeda.

5. Dokumenter Investigasi

Page 32: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

9

Tipe ini mencoba mengungkapkan misteri sebuah peristiwa yang belum atau

tidak pernah terungkap dengan jelasa. Peristiwa yang diangkat biasanya

berupa peristiwa besar yang pernah menjadi berita hangat dalam media massa.

6. Dokumenter Laporan Perjalanan

Film jenis ini umumnya setiap perjalanan ekspedisi dibuat dokumntasianya,

baik berupa film maupun foto. Pengemasan dokumenter perjalanan lebih kritis

dan radikal, mengupas permasalahan. Lebih banyak menggunakan wawancara

untuk mendapatkan infoemasi lengkap mengenai opini public.

7. Dokumenter Nostalgia

Dokumenter ini tentang kisah seseorang mengenai masa-masa yang pernah ia

lewati dengan cara dikemas menggunakan penuturan perbandingan

(perbandingan sekarang dan masa lampau).

8. Dokumenter Rekonstruksi

Dokumenter Janis ini pada umumnya ditemui pada dokumnter investigasi dan

sejarah, termasuk pula pada film etnografi dan antropologi visual. Pada Janis

dokumenter ini bagian peristiwa atau pecahan masa lampau maupun masa kini

disusun atau direkonstuksi ulang berdasarkan fakta sejarah.

9. Dokumenter Daily Dairy

Dokumenter jenis ini memiliki tipe penuturan yang sama seperti catatan

pengalaman hidup sehari-hari yang mengkombinasikan laporan perjalanan

dengan nostalgia kejayaan masa lalu. Jalan ceraita mencantumkan secara

lengkap dan jelas tanggal kejadian, lokasi, dan karakternya sangat subjective.

10. Dokumenter Drama

Page 33: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

10

Dokudrama adalah genre dokumnter diman pada beberapa bagain film

disutradarai atau diatur terlebih dahulu dengan perencanaan yang detail. Ini

merupakan gaya bertutur yang memiliki motivasi komersial. Dokudrama

muncul sebagai solusi atas permasalahan mendasar film dokumnter, yakni

memfilmkan peristiwa yang sudah ataupun belum pernah terjadi.

11. Dokumenter Eksperimen/Seni

Tipe dokumenter yang menggabungkan gambar, music, dan suara atmosfer

(noise). Penggabungan tersebut secara artistic menjadi unsure utama cerita

karena tipe ini tidak pernah menggunakan narasi, komentar maupun dialog.

Dari jenis-jenis tersebut program dokumnter yang berjudul “Merapi

Kehidpan Kami” termasuk jenis dokumenter sejarah. Karena penulis ingin

menceritakan tentang keadaan masyarakat Dusun Pangukrejo, Cangkringan , D.I

Yogyakarta pasca erupsi 2010 yang tinggal di area Kawasan Rawan Bencana Ring

III (KRB III).

2.3 Judul Program

Setiap sebuah program membutuhkan judul untuk dapat di kenal kepada

khalayak. Judul dibutuhkan sebagai identitas sebuah program agar dapat diterima

oleh penonton.

Menurut Nugroho (2007:56) mengatakan bahawa, “Peran penting sebuah judul dalam setiap karangan haruslah menarik, akan membuat orang tertarik untuk membaca karangan kita saat jalan jalan, saat menonton televisi dan kata kata itu muncul saat suasana hati tengah merasakan sesuatu, menjadi kata kata yang menjelma sebagai judul dan menginspirasi untuk mewujudkan ide”.

Judul program bersifat menjelaskan diri, manarik perhatian dan ada

kalanya menentukan wilayah (location). Penulis dan tim membuat program

Page 34: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

11

dokumenter berjudul “Merapi Kehidupan Kami”. Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) “Merapi” adalah salah satu gunung yang berada ada di pulau

jawa tengah, “Kehidupan” yang memiliki arti kesenangan hidup, “Kami”

memiliki arti orang lain yang berbicara, maka dari itu penulis memberikan judul

tersebut, kerana mewakili konten yang ingin di sampaikan..

Program dokumnter ini ingin menceritakan kehidupan Dusun Pangukrejo,

Cangkringan, Yogyakarta pasca erupsi 2010 yang hidup di Kawasan Rawan

Bencana III (KRB III) dengan mengembangkan beberapa perekomonian untuk

meningkatkan perekonomian meraka.

2.4 Target Audience

Era indutri televisi yang demikian ketat menyebabkan stasiun televisi

membutuhkan strategi merebut penonton yang selektif untuk menjangkau

struktur-struktur penonton yang bergam dalam masyarakat. Strategi merebut pusar

penonton terdiri serangkaian langkah yang berkesinambungan.

Dapat dijelaskan bahwa, menyeleksi audien sasaran sesuai dengan kriteria-

kriteria tertentu dan menjangkau audien sasaran tersebut. Khalayak audien umum

memiliki sifat yang heterogen, maka akan sulit bagi media penyiaran untuk

melayani semuanya. Bagian atau segmen yang dipilih itu adalah bagian yang

homogen yang memiliki ciri-ciri yang sama dan cocok dengan kemampuan

stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Menurut Fachruddin (2011a:11) mengemukakan bahwa “menentukan

target audiensi sudah harus di pikirkan sejak awal karena tidak mungkin dan tidak akan pernah ada program televisi yang bisa di tonton olah semua kalangan, usia, jenis kelamin. Target penonton berdasarkan jenis kelamin, usia, dan SES (socio economy status). Jenis kelamin adalah laki-laki dan perempuan jenis usia terdiri

Page 35: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

12

dari kelas A (kalangan atas), B (kalangan menengah atas), C (kalangan menengah bawah), D (kalangan bawah)”.

Target audien dalam mencakup beberapa segmentasi yang di tuturkan

menurut Morisson (2008: 181-189), yaitu :

1. Segmentasi Demografis

Segmentasi demografis adalah segmentasi yang di dasarkan pada peta

kependudukan melingkupi usia, pendidikan, jenis kelamin, serta penghasilan.

Usia. Biasanya audien dibedakan menurut usia, yaitu anak-anak, remaja,

dewasa, dan orang tua. Jenis Kelamin. Ada program yang menggunakan

pendekatannya jenis kelamin ini dalam pemasarannya. Tak semua program

dapat diminati oleh semua jenis kelamin, harus ada program khusus seperti

olahraga diskai konsumen laki-laki dan sinetron serta infotaiment lebih banyak

minat kaum wanita. Pekerjaan. Audien yang memiliki jenis pekerjaan

tertentu umumnya mengonsumsi siaran yang berbeda. Pendidikan. Tingkat

pendidikan biasanya terkait pula dengan tingkat pekerjaan waulupun tidak

selalu, namun tinggat pendidikan menentukan tingkat intelektual seseorang

dalam menikmati tontonan. Pendapatan. Segmentasi ini biasanya erat

berhubungannya dengan penghahasilan yang diperoleh rumah tangga. Selera

seseorang sangat dipengaruhi oleh kelas social yang ditempatinya. Agama.

Segemntasi berdasarkan agama diagunakakn untuk membuat program yang

tertentu saja. Suku dan kebangsaan. Pengelola program penyiaran dapat pula

melakukan segmentasi berdasarkan suka dan kebangsaan sepanjang suku-suku

itu memiliki perbedaan yang mencolok dalam hal kebiasaan-kebiasaan dan

kebutuhan-kebutuhannya bila dibandingkan dengan suku-sukunya lainnya.

2. Segmentasi Geografis

Page 36: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

13

Merupakan segmentasi pasar audien yang dibagi kedalam beberapa unit

geografis yang berbeda, mencakup suatu wilayah negara, provinsi, kabupaten,

kota dan desa.

3. Segmentasi Geodemografis

Merupakan gabungan dari segmentasi geografis dan segmentasi

demografis. Dalam artian audien yang tinggal di suatu wilayah geografis

tertentu diyakini memiliki karakter demografi yang sejenis, namun wilayah

geografis harus sesempit mungkin.

4. Segmentasi Psikografis

Merupakan segmentasi berdasarkan gaya hidup dan kepribadian manusia

yang mengelompokkan audien secara lebih tajam dari pada sekedar variabel-

variabel demografi.

Dari penjelasan di atas bahwa program dokumenter berjudul “Merapi

Kehidupan Kami” memiliki presentasi target audien yang dijabarkan sebagai

berikut :

1. Segmentasi Demografis

Usia (Remaja (15-20 tahun) dan Dewasa (20-35 tahun), SES (Status Ekonomi

Sosial) (B (Menengah keatas)) dan (C (Menengah Kebawah), Jenis kelamin

(laki-laki dan perempuan).

2. Segmentasi Geografis, meliputi kota Yogyakarta dan sekitasnya.

3. Segmentasi Geodemografis, wilayah yang diliputi dusun Pangukrejo,

Cangkrinagan, Sleman, Kaliurang.

4. Segmentasi Psikografis, menurut gaya hidup program ini di nikamti semua

gaya hidup.

Page 37: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

14

Target penonton “Merapi Kehidupan Kami” ini menargetkan penonton

yang bisa menyerap semua informasi yang disampaikan dalam dokumenter

televisi “Merapi Kehidupan Kami” disampaikan dalam dokumenter televisi

tentang kehidupan masyarakat Dusun Pangukrejo setelah pasca erupsi gunung

merapi yamg tinggal di area bahaya atau yang disebut KRB (kawasan rawan

bencana) yang erupsi pada tahun 2010. Golongan menengah ke atas, golongan

menengah ke bawah dan para pelajar atau mahasiswa yang menyaksikan “Merapi

kehidupan kami” di harapkan dapat mendapatkan informasi sedalam-dalamnya

tentang kehidupan masyarakat Dusun Pangukrejo setelah pasca erupsi gunung

merapi.

2.5 Karaktaristik Produksi

Karakteristik Produksi diperlukan untuk mengatahuai program dokumnter

yang dibuat penulis memiliki karakteristik yang berbeda. Dalam karakteristik

produksi sebuah program televisi, dikenal juga istilah produksi single dan multi-

cam.

Menurut Fachruddin (2012: 402-403) menjelaskan bahwa, “single camera

adalah sumber yang dihasilkan dari pengambilan gambar dengan satu kamera

yang direkam pada suatu VCR recorder, sedangkan multi camera adalah sumber

gambar yang dihasilkan oleh beberapa kamera dimana setiap output kamera

direkam secara terpisah pada sebuah VCR REC”.

Program Dokumenter “Merapi Kehidupan Kami” menggunakan teknik

single camera. Hal tersebut di maksudkan untuk mendapatkan hasil perekaman

gambar yang menimbulkan sifat kenormalan sebuah peristiwa.

Page 38: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

15

Dalam suatu produksi pada program televisi terdapat pola penyiaran yang

berbeda tergantung pada tiap-tiap jenis dan konsep dari program televisi tersebut.

Dalam program televisi terdapat tiga jenis teknik dalam produksinya Menurut

fachruddin (2012:25), yaitu :

1. Live

Program disiarkan secara langsung, tahapan produksi merupakan tahapan

akhir dalam proses. Kebanyakan program-program berita, olahraga, upacara

kenegaraan disiarkan secara langsung.

2. Video tapping

Diream dalam pita video

3. Live on tape

Produksi berlangsung terus tanpa henti, sampai akhir program. Seperti forman

live, namun sebelum di tayangkan dilakukan cutting hanya dalam hal khusus

(insert editing). Program direkam berbagai (sagmen) dan program di

tayangkan segera pada lain waktu.

Pada Program Dokumenter yang berjudul “Merapi Kehidupan Kami”

mempunyai karakteristik berbentuk video tapping, karena penulis membuat

dengan cara merekam video menggunakan kamera yang penulis sewa. Serta biaya

yang penulis keluarga lebih banyak di bandingkan karakteristik live dan waktu

yang kami butuhkan tidak terikat.

Page 39: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

16

BAB III

LAPORAN PRODUKSI

3.1 Proses Kerja Produser

Dalam membuat sebuah produksi suatu program televisi, tentunya peran

seorang produser sangat dibutuhkan di dalamnya, secara garis besar produser

adalah orang yang sangat berpengaruh dan bertanggung jawab dalam proses

penciptaan karya, dari mulai pra produksi, produksi, hingga pasca produksi. Peran

produser sangat diperlukan dalam dunia broadcasting.

Menurut Supriyadi dkk (2014 : 49) mengungapkan bahwa, “Produser,

orang yang bertanggung jawab atas detail produksi dari awal hingga akhir

produksi dalam memanage produksi”.

Menurut Fachruddin (2012 : 62) menjelaskan bahwa: “Produser adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap perencanaan satu program siaran dah harus mempunyai kemampuan berpikir dan menuagkan ide dalam suatu tulisan atau proposal untuk suatu program acara secara baik dan sistematis, serta mempunyai kemampuan untk memimpin dan bekerja sama dengan seluruh kerabat kerja dan unsur-unsur produksi terkait”.

Dari penjelasan di atas penulis menarik kesimpulan bahwa, produser

adalah seseorang yang memiliki peran sangat penting dan bertanggung jawab

dalam sebuah program. Dalam hal ini, penulis menjadi seorang produser program

informasi dengan format dokumenter.

Page 40: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

17

Menurut Latief dan Utud (2017a : 13-14) mengemukakan bahwa,

“Produser program informasi pendekatan materi tayangan adalah jurnalistik,

memiliki kemampuan menganalisa pristiwa yang baik, untuk di olah menjadi

tayangan.”

Artinya penulis sebagai produser yang memproduksi sebuah program

informasi khususnya dengan format dokumenter harus mampu peka dan

menganalisa suatu permasalahan yang nantinya akan dijadikan bahan atau materi

siaran.

Penulis selalu mengambil peran penting dan mengawasi setiap kerja

anggota tim maupun produksi itu sendiri dari awal hingga akhir. Dan berikut

adalah proses kerja penulis dari pra produksi, produksi, hingga pasca produksi.

3.1.1. Pra Produksi

Pra produksi merupakan salah satu dalam proses pembuatan program, baik

televisi maupun radio, hal ini dikarenakan dalam proses pra produksi semua

kebutuhan harus disiapkan pada saat pra produksi, seperti yang dijelaskan

dibawah ini:

Menurut Supriyadi dkk (2014b: 44) mengatakan bahwa, “ Dalam pra

produksi pembuatan dokumenter termaksud di dalamnya, pemilihan subyek atau

tema, melakkan riset, menentukan kru, memilih peralatan yang akan di gunakan,

menentukan metode yang akan di pakai, serta membuat schedule shooting”.

Page 41: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

18

Dari pendapat di atas, penulis memahami jika dalam pra produksi itu

sendiri melalui beberapa tahapan dan berikut adalah tahapan-tahapan yang

dilakukan penulis dalam pra produksi :

1. Rapat tim

Setelah kelompok terbentuk dan selanjutnya menentukan jobdesk masing-

masing. Setelah itu produser melakukan rapat tim guna mendiskusikan ide dan

konsep kreatif yang muncul dari masing-masing crew.

2. Pembuatan shooting schedule

Pembuatan jadwal shooting sangatlah penting karena jadwal ini sangat

berfungsi sebagai pedoman kerja untuk semua pihak yang terlibat dalam

produksi. Produser membuat jadwal shooting dengan perkiraan karena penulis

harus siap dengan kabar dari narasumber untuk bisa dimintai wawancara.

3. List peralatan

Pada tahap ini produser dan tim memperkirakan peralatan apa saja yang

diperlukan, setelah itu penulis mencari dan memperkirakan harga

peralatan.setelah itu masuk ke tahap budgeting.

4. Budgeting

Setelat membuat shooting schedule, produser membuat tentang perkiraan

biaya mulai dari pra produksi hingga pasca produksi. Berdasarkan hasil rapat

tim produksi masing masing di kenai biaya sebesar Rp. 2.400.000

5. Menyusun Tim Produksi

Dalam pembuatan sebuah produksi dibutuhkan kerjasama yang sangat

erat. Dari sekian banyak orang yang terlibat ada tim inti, penulis yang

terlibat langsung dari awal sampai akhir produksi. Untuk mencapai hasil

Page 42: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

19

yang diinginkan dan di capai segala masalah harus didiskusikan agar

semua berjalan dengan lancar dan untuk mengerjakan Tugas Akhir karya

program dokumenter “Merapi Kehidupan Kami” ini dengan 5 orang tim

inti antara lain :

1. Bony Bharisti : Produser

2. Yuli Anjarwati : Sutradara

3. Indah Wahdaniatun Nisa : Penulis Naskah

4. Rury Sri Wulandari : Camera person

5. Dedy Suwarno Adiputra : Editor

6. Melakukan Riset

Produksi program dokumenter tidak akan bisa berjalan jika tidak

melakukan riset terlebih dahulu. Agar produksi berjalan dengan sesuai

informasi yang ada.

7. Melalukan Perizinan Wawancara Kepada Narasumber

Produser meminta izin kepada narasumber untuk di wawancarai dan

menentukan jadwal kapan bisa narasumber untuk diwawancarai

Setiap jobdesk memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing.

Semua hal yang dilakukan ataupun yang dikerjakan harus sesuai dengan konsep

yang telah disepakatin bersama.

Menurut Supriyadi dkk, (2014:88) mengatakan bahwa, “Mewujudkan

serta melakukan koordinasi elemen produksi yang berupa membicarakan ide,

tema desain produksi, dengan penulis naskah dan sutradara.”

Page 43: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

20

Dengan begitu, sebelum memasuki tahap produksi kami jadi tahu apa saja

kebutuhan saat produksi, berapa biaya yang dibutuhkan, dan berapa lama jadwal

shooting akan berlangsung.

Penulis selaku produser setelah membuat script breakdown dan shooting

schedule, barulah bisa dirincikan berapa biaya yang akan dikeluarkan atau

dibutuhkan, mulai pra produksi hingga pasca produksi berlangsung. Biaya

Keseluruhan pada produksi sebesar Rp 12.000.000 (Dua Belas Juta Rupiah).

kemudian atas persetujuan dan kesepakatan tim dengan patungan perorang sebesar

Rp 2.400.000 (Dua Juta Empat Ratus Ribu Rupiah). Mulai dari tahap pra

produksi, penyewaan alat-alat produksi, akomodasi, transportasi, konsumsi,

sampai pada tahap produksi.

3.1.2. Produksi

Sesudah perencanaan dan persiapan selesai, barulah pelaksaan produksi

dimulai. Pada tahap ini, produser tidak berperan banyak. Hanya saja mengawasi

jalannya produksi dan memperhatikan schedule agar sesuai yang telah di

rencanakan namun, disini penulis juga ikut berperan membantu penulis naskah

dalam melakukan wawancara kepada narasumber.

Menurut Irwanto dkk (2004:138) menjelaskan bahwa, ”memberikan

batasan bahwa “produser bekerja dengan tim untuk mengeksekusi perkiraan

rundown dari hasil rapat dipimpin oleh produser”.

Page 44: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

21

Produser mempunyai tanggung jawab yang sangat besar dalam produksi,

mulai dari persiapan produksi hingga produksi selesai.. produser juga harus teliti

dan dapat bekerjasama tim untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Menurut Wibowo (2009:35) memberikan batasan bahwa, “produser

pelaksana membawahi bendahara dan kasir yang mengatur keuangan dan

membayar kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan”.

Produser harus mengawasi timnya dari awal produksi hingga sampai

selesai produksi dan produser harus mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan

selain itu produser juga harus membuat laporan produksi harian untuk mengetahui

status keuangan dan pengeluaran dalam pembuatan suatu program.

Pada tahap ini yang penulis lakukan selaku produsr, antara lain :

1. Mengawasi Jalannya Produksi

Produser harus mengawasi dan memperhatikan setiap kegiatan yang dilakukan

selama produksi berlangsung sampai produksi selesai agar tetap berjalan

dengan baik dan lancar

2. Memeriksa Perakatan

Produser harus memeriksa mulai dari peralatan sampai dengan barang-barang

kecil lainnya yang apabila belum terpenuhi pada saat produksi berlangsung.

3. Transportasi dan Akomodasi

Ketepatan waktu sangat diperhatikan dalam sebuah produksi agar setiap

jadwal yang dibuat akan sesuai. Demi menghindari keterlambatan produser

bersama tim memutuskan untuk menggunakan mobil pribadi sebagai

Page 45: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

22

transportasi untuk mengambil alat di tempat penyewaan , serta transportasi

untuk menuju ke lokasi.

4. Brifing Produksi dan Evaluasi Kerja Produksi

Tim selalu melakukan evaluasi setiap pengambilan gambar, guna melihat

apakah hasilnya terdapat kurang atau tidak.

5. Mengontrol Budgeting

Selama produksi berlangsung produser selalu mengontrol budgeting

dikarenakan seriap rupiah yang dikeluarkan itu sangat di pertanggung

jawabkan.

3.1.3. pasca produksi

Pada saat memasuki tahapan pasca produksi dapat dikatan ini merupakan

proses penyelesaian, produser pada tahap ini ikut adil untuk menjadi penegah

antara editor dengan sutradara untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.

Supriyadi dkk (2014e: 63) mengatakan bahwa, “produser dokumenter

selalu memantau pekerjaan editor, oleh karna itu produser memberikan target

kapan rugh cut harus selesai dan ini tentu saja di diskusikan dan di sepakati

bersama dengan editor sebelumnya”.

Dalam produksi ini, penuis melibatkan editor tidak hanya pada saat pasca

saja, saat pra produksi pun penulis melibatkan editor ntuk ikut berdiskusi, agar

editor dapat memiliki bayangan akan seperti apa ia mengolah gambar-gambar

tersebut menjadi sebah cerita yang baik dan juga editor berhak memberikan

Page 46: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

23

masukan agar memudahkannya pada tahap editing. Selain itu, produser juga ingin

editor menjelaskan konsep editing yang akan di gunakannya.

Setiap selesai melakukan produksi penulis selalu meminta waktu untuk

melakukan review atau evaluasi dari hasil pruduksi hari tersebut, supaya selruh

anggota tim dapat melihat apasaja kekurangan yang mungkin masih bisa di

perbaiki dan editor harus teliti dalam me-review hasil-hasil gambarnya.

Tak banyak yang dilakukan penulis pada tahap ini, yang jelas penulis

selalu mengawasi kinerja tim, terutama editor pada tahap pasca produksi ini yang

harus selalu standby melihat proses berjalannya editing.

3.1.4. peran dan tanggung jawab produser

Menjadi produser tidaklah mudah, produser juga mempunya tanggup

jawab yang besar. Produser mempunyai tanggung jawab atas semua hasil dari

produksi.

Supriyadi dkk (2014f: 65) menjelaskan bahwa, “secara umum produser

mempunyai tanggung jawab dalam sebuah produksi film atau televisi dari mulai

pra produksi, produksi, hingga pasca produksi”.

Adapun tugas dan tanggung jawab produser menurut FFTV-IKG

(2008a: 43-44) yaitu:

1. Mencari dan mendapatkan ide cerita untuk produksi.

Page 47: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

24

2. Membuat proposal produksi berdasarkan ide atau skenario atau program

televisi

3. Menyusun rancangan produksi

4. Menyusun rencana pemasaran

5. Mengupayan anggaran dana untuk produksi

6. Mengawasi pelaksanan produksi melalui laporan yang di terima dari semua

departemen

7. Produser bertanggung jawab atas kontrak kerja secara hukum dengan berbagai

pihak dalam produksi yang di kelola

8. Bertanggung jawab atas seluruh produksi

Berdasarkan penjelasan di atas dan juga hal yang telah di lakukan penulis

sebagai produser di lapangan, pada intinya peran dan tanggung jawab penulis

sebagai seorang produser adalah selalu berhubungan dengan manajemen,

koordinasi serta pengawasan seluruh kegiatan. Penulis juga memegang peranan

paling penting dalam sebuah produksi serta wawenang atas segala urusan yang

berhubungan dengan proses pembuatan karya tersebut.

3.1.5. proses penciptaan karya

a. Konsep kreatif

Pada konsep kreatif ini penulis meminimalisir budget yang ada mulai dari

prapoduksi hingga pasca produksi supaya tidak terjadi pembengkakan

biaya.penulias berusaha selalu membuat perincian dana yang terpakai

sehingga dapat memanfaatkan dana yang terkumpul dengan sebaik-

Page 48: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

25

baiknya. Serta berusaha membuat program dokumenter yang lebih

informatif.

b. Konsep Produksi

Pada konsep produksi ini penulis mencoba mengontrol jalannya produksi ,

mengontrol jadwal yang sudah di tetapkan dan mengkoordinasikansetiap

hal yang terjadi dilapangan dengan tim, menyiapkan segala keperluan

dengan budget yang ada.

c. Konsep Teknis

Pada konsep ini penulis sebagai produser bertanggung jawab mengatur

keuangan dari mulai pra produksi, produksi, hingga pasca produksi. Pada

tahap produksi program dokumenter “ Merapi Kehidupan Kami”

menggunakan single camera Sony Nex-VG-30 yang penulis sewa, setelah

tahap produksi , masuk ke pasca produksi. Dimulai dari memindahkan

gambar, memilih gambar yang diperlukan lalu menyunting dan

memasukan ilustrasi musik.

3.1.6. Kendala Produksi dan Solusinya

Setiap produksi sebuah program televisi, khususnya program dokumenter

yang penulis dan tim buat kali ini, tentunya tidak lancar begitu saja. Ada kendala

yang datangnya darimana saja dan di sebabkan oleh apa saja. Penulis sebagai

produser tentunya harus selalu siap siaga dalam menghadapi setiap kendala untuk

segera mencari jalan keluarnya.

Adapun beberapa kendala produksi dan solsinya sebagai berikut:

Page 49: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

26

1. Menentukan ide cerita atau tema, karena pada awalnya terdapat beberapa

pilihan ide cerita atau tema. Solusinya : terus menggali informasi lebih

mendalam ide atau tema yang benar-benar diyakini serta mencara kekurangan

serta kelebihan dari ide atau tema tersebut.

2. Mengatur jadwal dengan salah satu narasumber yakni Bapak Subagio selaku

kepala Dusun Pangukrejo, karena beliau sulit di temui yang seharusnya

wawancara di hari ke 2 (dua) produksi namun beliau ada kerjaan dadakan

yang tidak bisa di tinggalkan. Solusnya : penulis harus segera merubah jadwal

wawancara dengan yang lainnya akhirnya pak dukuh menyuruh penlis dan tim

mewawancara salah satu warga dusun pangekrejo terlebih dahulu.

3. Saat melakukan wawancara dengan beberapa narasumber, clip on yang

digunakan sedikit mengalami gangguan dan tidak terdeteksi dikamera

solusinya : melakukan wawancara ulang dengan narasumber menggunakan di

rekam melalui handphone.

4. Sebelum tahap wawancara narasumber yang bernama Yasmin sebagai pendiri

sekolah gunung merapi yang akan kita wawanacarai tidak bisa diwawancarai.

Solusinya : Mencari pengganti narasumber yang berhubungan dengan yasmin

dan yang tahu semua jawaban yang akan kita pertanyakan.

5. Perbedaan pendapat atau sedikit perselisihan antara anggota tim pada saat

produksi. Solusinya : penulis harus bersikap tegas dan bijaksana dalam

mengendalikan suasana pada setiap kegiatan.

Page 50: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

27

Konsep Kerja Produser

Produser dalam proses penciptaan karya memiliki peran yang sangat

penting. Dari mulai tahap pra produksi, produksi, hingga pasca produksi. Produser

juga sebagai seseorang yang mengendalikan pembiayaan untuk kebutuhan

produksi. Produser juga mengawasi jalannya tahap produksi agar sesuai dengan

jadwal yang sudah direncanakan. Diawali pada tahap pra produksi produser

bersama-sama dengan tim mendiskusikan ide-ide yang akan diajukan kepada

pembimbing. Setelah tercapainya kesepakatan produser mulaimembuat shooting

schedule untuk mengangendakan kegiatan tim dimuai dari pra produksi, produksi,

hingga pasca produksi. Selain itu, produser juga membuat budgeting untuk

perencanaan biaya yang akan di keluarga selama produksi. Budgeting sangatlah

penting untuk seorang produser karena dengan adanya budgeting akan mengetahui

berapa jumlah dana yang dikeluarkan selama produksi dari mulai sewa alat,

akomodasi perjalanan tim dan juga konsumsi.

Pada saat produksi berlangsung, produser sebagai kepala tim bertugas

untuk mengawasi selama produksi berlangsung. Produser juga berperan serta

dalam mengambil keputusan jika ada hal-hal yang tidak terduga yang harus

diselesaikan secepatnya. Konsep-konsep yang dimulai dari awal pra produksi

hingga pasca produksi harus disetujui oleh produser sehingga terciptanya suatu

kesepakatan yang membuat tim ini semakin menjadi kompak.

Page 51: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

28

AKADEMI KOMUNIKASI

BINA SARANA INFORMATIKA

WORKING SCHEDULE

Production Company : Pict Production Produser : Bony Bharisti

Judul Program : Merapi Kehidupan Kami Sutradara : Yuli Anjarwati

Durasi : 20 Menit Penulis Naskah : Indah W.N

No Tahap Aktifitas

Target per Minggu

Januari Februari April Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 P

R

A

Pembagian Jobdesk x

2 Penemuan Ide Cerita x

Page 52: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

29

3 P

R

O

D

U

K

S

I

Riset I x

4 Pengajuan konsep x

5 Bimbingan perdana x

6 Riset II x

No Tahap Aktifitas

Target per Minggu

Mei Juni Juli Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

P Shooting Day 1 X

Page 53: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

30

R

O

D

U

K

S

I

Shooting Day 2 X

Shooting Day e3 x

Shooting Day 4 x

Shooting Day 5 x

8 P

A

S

C

A

Briefing Crew Pasca Produksi X

9 Review Gambar x

10 Pembuatan Lembar Kerja per Divisi x

Page 54: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

31

11 P

R

O

D

U

K

S

I

Final Edit x

12 Simulasi Sidang x

13 Sidang Tugas Akhir x

Page 55: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

32

AKADEMI KOMUNIKASI

BINA SARANA INFORMATIKA

BREAKDOWN BUDGETING

Company : Pict Production Produser : Bony Bharisti

Judul Program : Merapi Kehidupan kami Sutradara : Yuli Anjarwati

Durasi : 20 Menit Penulis Naskah : Indah W. N

Tabel III.2

No Item Unit Rate Amount Notes

PRA PRODUCTION

1 Tiket Kereta api pp 4 Rp.140.000

x 4 tiket

Rp.560.000 Tiket ke jogja pulang pergi

2 Sewa motor 1 Rp.60.000

x 3 hari

Rp. 180.000 Sewa motor di jogja selama 3 hari

3 Penginapan 1 Rp.60.000

x 3 hari

Rp. 180.000 Penginapan di jogja selama 3 hari

4 Bensin motor Rp. 20,000

x 3 hari

Rp. 60.000 Bensin motor selama 3 hari

Page 56: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

33

5 Konsumsi 2 Rp.105.000

x 3 hari

Rp 315.000 Konsumsi selama 3 hari proses riset.

TOTAL Rp 1.295.000

PRODUCTION

Produksi (Tehnik)

6 Sony nex VG

Include : Batre 2pcs, Charger, Memory Extreme 2pcs, Tripod Takara

1 Rp.350.000

x8 hari

(50%)

Rp 1.400.000 Sewa Kamera

BSM Entertai

ment

7 Clip On Sennheizer 2 Rp. 200.000

x 8 hari

(50%)

Rp 800.000

8 Lighting Portable mini LED

2 Rp. 50.000

x 8 hari

(50%)

Rp 200.000

9 Lensa Canon 16-35 mm F 2.8L II USM

1 Rp. 150.000

x 8 hari

(50%)

Rp 600.000

10 Converter EF lens to 1 Rp. 50.000 Rp 200.000

Page 57: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

34

sony x 8 hari

(50%)

11 Drone phantom 3 1 Rp. 250.000 x 1 hari

RP 250.000 Sewa 1 hari di jogja

12 Canon 60D (Body Only) 1 Rp. 125.000 x5 hari

(40%)

Rp 375.000 Sewa Alat

JOGJA KAME

RA 13 Monopot exell 1 Rp. 35.000

x 5 hari

(40%)

Rp 105.000

TOTAL RP. 3.930.000

Production (unit)

14 Tol pp jakarta-jogja Rp. 500.000 Rp. 500.000

15 Bensin pp 34akarta-jogja - Rp. 110.000

x 5 kali

Rp. 550.000 Bensi pp jakarta jogja

16 Bensin produksi - Rp. 100.000 x 3 kali

Rp. 300.000 Bensin selama produksi di jogja 7 hari

17 Sewa motor + bensin 1 Rp.80.000

x 1 kali

Rp 80.000 Sewa motor di jogja + bensinn

Page 58: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

35

ya

18 Penginapan 1 3

Kamar

Rp.333.000

x 3 kamar

Rp.1.000.000 Penginapan selama 7 hari

19 Penginapan 2 2

Kamar

Rp.100.000

x 2 kamar

Rp. 200.000 Penginapan di gunung merapi selama 1 hari 2 kamar

20 Konsumsi - Rp.1.000.000 Rp.1.000.000 Makan selama 1 minggu di jogja

21 Sewa mobil jeep 1 Rp. 350.000 Rp. 350.000

22 Biaya Tak Terduga - Rp.1.000.000 Rp.1.000.000

TOTAL Rp. 4.980.000

PASCA PRODUCTION

23 Print dispro - Rp.100.000 Rp 100.000 Print dispro selama bimbingan

24 Foto copy buku + jilid Rp. 162.000

Rp. 33.000

Rp 195.000 Buku untuk kutipan

Page 59: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

36

25 Beli buku Rp. 160.000

Rp. 50.000

Rp. 25.000

Rp 235.000 Beli buku untuk kutipan

26 A4 80 gram 1 rim

Rp.50.000 Rp.50.000 1 rim kertas A4 berisi 500 lembar

27 Cetak poster 2 Rp.50.000

x 2 poster

Rp 100.000

28 DVD RW plus 1 Rp. 10.000

x 2 DVD

Rp. 20.000

29 Cetak label 1 Rp. 15.000 Rp. 15.000 1 pk

30 Tempat DVD 2 Rp. 2.500 Rp. 5.000

31 Jilid biasa 2 Rp. 50.000 x 2 Rangkep

Rp 100.000

32 Jilid Master 1 Rp. 50.000 Rp 50.000

33 Cetak foto 4 Rp. 20.000 x 4

Rp. 80.000

35 Tinta printer 2 Rp. 55.000 x 2

Rp. 110.000

TOTAL Rp 1.060.000

Page 60: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

37

SUB TOTAL Rp 11.265.000 NB

NB : Biaya Iuran Anggota Rp 2.400.000 x 5 Orang = Rp 12.000.000

Jadi uang produksi Rp. 12.000.000 – Rp. 11.265.000 = Rp. 735.000

Jadi uang sisa produksi ada Rp. 735.000

Page 61: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

38

AKADEMI KOMUNIKASI

BINA SARANA INFORMATIKA

SHOOTING SCHEDULE

Company : Pict Production Produser : Bony Bharisti

Judul Program : Merapi Kehidupan Kami Sutradara : Yuli Anjarwati

Durasi : 20 Menit Penulis Naskah : Indah W. N

Tabel III.3

NO TIME INT/EXT LOCATION KEGIATAN

Senin, 7 Mei 2018

1 08.00 – 09.00 Base Cam Crew Call, Prepare & Check List Alat

2 09.00 – 10.00 Menuju Lokasi Dinas Pariwisata Jogja

3 10.30 – 11.00 INT Dinas Pariwisata

Jogja

Set lokasi

4 11.00 – 11.30 Reading Naskah Pertanyaan

11.30 – 13.30 Wawancara Dinas Pariwisata Jogja

5 13.30 – 14.00 Pengambilan stok shoot di dinas pariwisata jogja

6 14.00 – 14.30 Riview Gambar

7 14.30 – 15.30 Menuju Tugu jogja

8 15.30 – 17.30 Pengambilan Stok Shoot di Tugu Jogja

9 17.30 – 18.30 Menuju ke Home Stay

10 18.30 – 19.00 Rivew Gambar

Page 62: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

39

Selasa, 8 Mei 2018

1 07.00– 08.00 Base Cam Crew Call, Prepare & Check List Alat

2 08.00 – 10.00 Menuju Lokasi Gunung merapi

3 10.00 – 12.00 EXT

Lereng gunung merapi

Pengambilan stok Shoot di lereng Merapi dan dusun pangukrejo

4 12.00 – 15.00 INT Istirahat

5 15.00 – 16.00

EXT

Mengikuti kegiatan pak hadi berternak sapi

6 16.00 – 17.00 Mengambil stok shoot koprasi susu sapi

7 18.30 – 20.00 INT Wawancara Narasumber pak hadi

8 20.00 – 20.30 INT Review Gambar

Rabu, 9 Mei 2018

1 04.00 – 05.00 Base Cam Crew Call, Prepare & Check List Alat

3 05.00 – 07.00 EXT Gunung Merapi

Pengambilan stok shoot lereng gunung merapi

07.00 – 07.30 EXT Menuju lokasi ke kaki gunung merapi

4 07.30 – 10.00 EXT Pengambilan stok shoot

5 10.00 – 12.00

Perjalanan ke home stay

6 12.00 – 14.00 INT Istirahat

7 14.00 – 15.00 Menuju BPPTKG

Page 63: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

40

8 15.00 – 15.30 INT

BPPTKG

Set Lokasi

9 15.30 – 16.30 INT Wawancara BPPTKG

10 16.30 – 17.00 INT Pengambilan stok shoot BPPTKG

11 17.00 – 18.00 INT Menuju home stay

12 18.00 – 18.30 INT Review gambar

Kamis, 10 mei 2018

1 06.00 – 07.00 Base Cam Crew Call, Prepare & Check List Alat

2 07.00 – 09.00 Menuju Gunung merapi

3 09.00 – 12.00 EXT Pengambilan stok shoot sekitar gunung merapi

4 12.00 – 12.30 INT reading naskah

5 12.30 – 14.00 INT wawancara pak subagio

5 14.00 – 15.00 EXT Pengambilan stok shoot huntap (hunian tetap)

6 15.00 – 15.30 Menuju rumah Narasumber

7 15.30 – 16.00 INT Set lokasi

8 16.00 – 16.30 INT Reading Naskah

9 16.30 – 17.30 INT Wawancara Mas Piyan

10 17.30 – 19.30 Menuju Home Stay

11 19.30 – 20.00 Brifing evaliasi hasil shooting

Page 64: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

41

AKADEMI KOMUNIKASI

BINA SARANA INFORMATIKA

EQUIPMENT LIST

Company : Pict Production Produser : Bony Bharisti

Judul Program : Merapi Kehidupan Kami Sutradara : Yuli Anjarwati

Durasi : 20 Menit Penulis Naskah : Indah W. N

Tabel III.4

No Nama Seri Jumlah Keterangan

1 Kamera Sony Nex VG – 30 1 Sewa

2 Kamera Canon 60D 1 Sewa

3 Drone Phantom 3 1 Sewa

4 Tripod Takara VD 2500 2 Sewa

5 Battery Alkaline 4 Beli

6 Headset M-tech MT-62 1 Milik Sendiri

7 Laptop Asus 2 Milik Sendiri

8 Clip on Sennheiser 2 Sewa

9 Lighting Portable Mini LED 2 Sewa

10 Lensa canon 16-35 mm F 2.8L II SM

1 Sewa

11 Converter EF lesn to sony 1 Sewa

12 Kemera Canon 600D 1 Milik Sendiri

13 Memory Sandisk 16Gb

Sandisk 32Gb

Vgen 8 Gb

2

1

2

Sewa

Milik Sendiri

Milik Sendiri

Page 65: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

42

14 Monopot Exell 1 Sewa

Page 66: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

43

AKADEMI KOMUNIKASI

BINA SARANA INFORMATIKA

CALL SHEET

Company : Pict Production Produser : Bony Bharisti

Judul Program : Merapi Kehidupan Kami Sutradara : Yuli Anjarwati

Durasi : 20 Menit Penulis Naskah : Indah W. N

Tabel III.5

CREW

No NAMA JABATAN ALAMAT NO. Telp/HP

1

Bony Bharisti

Produser

Jl.pertengahan RT

005/003 No 24 kel.

Cijantung kec. Ps.rebo,

jakarta timur

0822-2625-

6446

2

Yuli Anjarwati

Sutradara

Gang masjid nurul ikhlas

jl. Raya abdul wahab No

50 Rt 003/008 kel.

Kedaung kec.sawanagan ,

Depok.

0812-8944-

8221

3

Indah

Wahdaniatun

Nisa

Penulis Naskah

Jl.Cibanteng RT 002/001

No 70 kel. Cibanteng

kec.ciampea, Bogor.

0857-1921-

3880

Page 67: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

44

4

Rury Sri

Wulandari

Penata Kamera

Perum Puri Pesona,

jl.Raya Pabuaran,

Kp.Pondok Ranggon RT

005/004 No 51 Kel.

Jatiranggon Kec.

Jatisampurna, Bekasi.

0857-

76249723

5

Dedi Suwarno

Adiputra

Penyunting

Gambar

Perum Taman manggis

indah blok E No 5, RT

002/003 Kel. Sukamanju

kec. Cilodong, depok.

0813-8839-

0649

NARASUMBER

No NAMA JABATAN ALAMAT NO. Telp/HP

1

Kus Endarto,

SE,M.Ec.Dev

Kepala Seksi

Analisis Pasar,

dokumentasi

dan informasi

Pariwisata

-

0812-8726-

6627

2 Agus Budi

Santoso

Kepala Seksi

Gunung Merapi

BPPTKG

Jogjakarta

- -

3 Pak Subagio

Kepala desa/

dukuh

pangukrejo

- 0812-2611-

7772

Page 68: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

45

4 Mas Piyan Relawan SGM - 0812-3337-

7900

5 Pak Hadi Warga dusun

pangukrejo - -

Page 69: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

46

1.2. Proses Kerja Sutradara

Seorang sutradara dalam proses produksi mempunya peran penting dan

tanggung jawab yang sangat besar. Tidak hanya itu, seorang sutradara juga harus

dituntut untuk menerjemahkan sebuah naskah dalam bentuk visual. Selain itu

mengarahkan tim kerja, juga merupakan wewenang sutradara yang tujuannya

adalah agar produksi berjalan dengan baik dan benar.

Menurut Naratama (2013:5) menjelaskan bahwa, “sutradara director

adalah sebutan bagi seseorang yang mempunyai profesi menyutradarai Program

Acara televisi baik untuk Drama maupun Nondrama, dalam produksi Single atau

Multi-Camera.”

Sutradara memiliki hak penuh dalam proses produksi televisi baik drama

maupun nondaram. Sutradara juga menentukan konsep dalam pengambilan

gambar yang bekerjasama dengan seorang camera person.

Menurut Ayawaila (2008:106) mengutarakan bahawa “secara khusus,

sutradara dokumenter adalah individu yang harus kreatif”.

Peran seorang sutradara dalam produksi yang berjudul “Merapi

Kehidupan Kami” adalah yang mewujudkan ide-ide kreatif dari sebuah naskah

dan hasil riset yang ada menjadi audio visual yang menarik, sehingga dapat

dinikmati oleh khalayak. Selain itu pencapaian bahasa visual bukan dalam proses

produksi saja, namun dalam pra produksi hingga proses editing. Semua ini

membuktikan, bahwa profesi seorang sutradara adalah menciptakan karya-karya

yang menarik dari sebuah naskah (script) menjadi visual yang nyata, semuanya

dikemas dari proses produksi yang sulit hingga pengambilan gambar untuk

kebutuhan editing.

Page 70: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

47

Sutradara akan terlibat dari awal penentuan ide dan konsep yang ingin

dibuat secara real (tidak ada rekayasa), konsep kreatif dalam pengambilan

gambar, sampai proses editing selesai. Oleh karena itu, penulis sebagai seorang

sutradara harus dapat merangkul dan berkomunikasi dengan timnya secara baik

agar tidak terjadi miss komunikasi dalam menjalani setiap tahap pembuatan

program dokumenter sehingga tidak ada hambatan pada saat proses produksi.

3.2.1 Pra Produksi

Pra produksi merupakan proses awal yang dilakukan penulis pada saat

pembuatan program dokumenter “Merapi Kehidupan Kami” sebelum masuk ke

proses produksi, banyak hal yang harus ditangani oleh seorang sutradara ketika

pempersiapkan sebuah karya produksi dokumenter.

Dalam pembuatan karya dokumnter ada 5 tahap yang diterapkan menurut

Tanzil (2010 : 5), adalah :

1. Membangun gagasan

2. Riset

3. Menyusun alur cerita

4. Shooting

5. Penguntingan gambar dan suara meja editing

Oleh karena itu, dalam pembuatan program dokumenter penulis memiliki

beberapa hal yang menjadi awalan dalam tahap pra produksi. Tahap ini penulis

menentukan perencanaan, mentukan tema dan juga menentukan konsep cerita

dimulai dari riset yang berkerja sama dengan penulis naskah dan produser. Maka

sebab itu tahap pra produksi membutuhkan waktu yang cukup lama. Pada

Page 71: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

48

dasarnya sebuah karya dokumenter memang membutuhkan proses riset yang

cukup lama dan panjang, guna mendapatkan sebuahinformasi dan data-data yang

akurat untuk di visualkan dalam sebuah gambar-gambar yang sesui fakta di

lapangan. Selain itu, proses pra produksi juga tak hanya proses mempersiapkan

data serta informasi, namun penulis juga mempersiapkan segala aspek, termasuk

aspek mennetukan peralatan yang akan gunakan serta menentukan lokasi syuting

yang akan diangkat kedalam visual.

Panulis melakukan riset sebanyak dua kali. Riset yang pertama untuk

menggali informasi kebeberapa tempat untuk menetukan konsep cerita yang

menarik, riset yang kedua penulis mendatangai beberapa narasumber untuk

memastikan ketersedianya narasumber untuk di jadikan narasumber utama dalam

program dokumenter penulis. Proses ini juga dapat membantu penulis dalam

menentukan lokasi dimana saja akan diambil serta teknik apa yang akan

digunakan pada saat proses produksi.

Setelah riset dilakukan penulis membantu penulis naskah dalam

mengembangkan ide cerita serta alur cerita agar mendapatkan cerita yang

menarik. Penulis berdiskusi serta mengembangkan ide bersama, karena dengan

cara ini sutradara dapat memahami konsep cerita yang akan diangkat kedalam

visual. Penulis di tahap ini harus membuat treatment kerja dan treatment

pengambilan gambar untuk acuan pada saat proses produksi.

Program dokumenter yang berjudul “Merapi Kehidupan Kami” ini, ide

awalnya adalah ingin mengangkat kehidupan Dusun Pangukrejo pasca erupsi

2010 yang hidup di Kawasan Rawan Bencana Ring III (KRB III). Tahap pra

Page 72: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

49

produksi sangat membantu penulis dalam menyusun konsep cerita yang menarik

dan dan mengembangkannya dalam bentuk visual.

3.2.2 Produksi

Tahap produksi tahap dimana proses pengambilan gambar dan wawancara

dilakukan. Panulis ditahap produksi banyak berperan dan terjun langsung dalam

pengambilan gambar serta mengarahkan crew. Pada saat produksi panulis

memiliki hak penuh dalam menjalankan proses produksi yang kreatif saat di

lapangan serta menerima masukan dan kritik dengan cara terbuka saat di

lapangan. Di lapangan penulis juga harus mampun mengambil keputusan secara

cepat dan tepat.

Sebelum melakukan proses pengambilan gambar panulis harus mengecek

keperluan alat yang akan digunakan pada saat produksi dan mengarahkan anggota

tim untuk berkerja sama. Penulis yang berperan sebagai sutradara memiliki

komunikasi dengan baik saat di lapangan dengan crew dan narasumber, saling

pengertian dan mendukung untuk kelancaran proses produksi. Karena selain itu,

saat produksi penulis akan di mengadapi narasumber dan lingkungan yang bebeda

dari yang biasa dihadapi.

Pada tahap ini penulis berkerja sama dengan seorang camera person dalam

pengambilan gamba serta penulis menentukan spot yang akan diambil untuk

diberitahukan oleh camera person serta menentukan angle gambar. Setelah itu

panulis berhadap langsung dengan narasumber untuk diwawancarai, saat

wawancara berlangsung demi kelancaran wawancara saat produksi, penulis

mengarahkan narasumber agar bebas di depan kamera dan bersikap sewajarnya.

Page 73: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

50

Saat memposisikan narasumber penulis menentukan lokasi yang tepat untuk

proses wawancara. Sebelum wawancara dimulai panulis melakukan pendekatan

terhadap narasumber untuk menggali informasi dan meminta ketersiadiannya

untuk diwawancarai didepan kemara. Pada saat proses perekaman wawancara

panulis juga megatur dan mengawasi camera person dalam pengambilan gambar.

Setelah wawancara dan pengambilan stok shot selesai panulis melakukan

evaluasi gambar dan hasil wawancara, tidak hanya itu penulis juga melakukan

eveluasi kerja tim setiap harinya guna untuk menciptakan kinerja satu sama lain

yang lebih baik.

Pada tahap ini penulis bekerja sesuai treatment kerja dan treatment

pengambilan gambar yang telah di susun sebelumnya pada saat pra produksi, jadi

pada saat dilapangan panulis dapat memposisikan dengan mudah dan cepat untuk

mempersingkat waktu produksi.

3.2.3 Pasca Produksi

Tahap ini merupakan tahap penyelesaian (finishing) setelah melewati tahap

pra produksi dan produksi. Pasca produksi dilakukan oleh seorang sutradara untuk

menginterpretasikan sebuah karya yang akan dibuat yang bekerja sama dengan

seorang editor untuk menghasilkan sebuah cerita yang utuh dan berkualitas.

Menurut Morisson (2008a:310) mengatakan bahwa, “Tahap pasca

produksi adalah semua kegiatan setelah pengambilan gambar sampai materi itu

dinyatakan selesai dan siap di siarkan atau di putar kembali, kegiatan yang

termasuk dalam pasca produksi antara lain penyunting (editing), dokumenter

ilustrasi, music dan efek dan lain-lain”.

Page 74: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

51

Dengan demikian ditahap ini sutradara melakukan pengawasan kepada

editor serta menentukan gambar yang digunakan, instrument yang digunakan

hingga proses editing gambar selesai dan siap untuk dipublikasikan kepada

khalayak.

Penulis ditahap ini melakukan pengawasan penuh kepada editor yang

bekerja sama dengan penulis naskah , untuk menjadi sebuah program

dokumeneter perlu pemahaman khusus untuk menjadikan gambar-gambar dan

data-data yang telah direkam serta yang perlu diperhatikan adalah nilai informasi

yang terkandung di dalam karya dokumeneter tersebut.

Tak hanya mengawasi, penulis juga sempat sesekali terjun langsung

membantu editor untuk menyusun gambar dan music. Setelah editing dilakukan

panulis melalukan evaluasi hasil setelah editor menyetor hasil editing finishing.

Menurut Naratama (2013d: 6) mengatakan bahwa, “Seorang sutradara

bertanggung jawab terhadap hasil akhir program acara baik secara audio maupun

visual”.

Dalam proses pasca produksi seorang sutradara bertanggunga jawab penuh

dengan output, baik dan buruk output hasil karya sutradara yang menentukan.

Tahap ini menyusunan gambar yang telah dilakukan saat produksi untuk

penentuan hasil akhir dalam sebuah karya. Tahap pasca produksi merupakan tahap

kerja akhir untuk menyelesaikan hasil karya kreatif untuk mewujudkan program

dokumenter, dengan melakukan proses editing, pengisian instrument, serta

mengelaraskan gambar agar sesuai dengan alur cerita yang di tentukan.

3.2.4 Peran dan Tanggung Jawab

Page 75: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

52

Sutradara seorang yang memimpin jalannya proses produksi saat

dilapangan, sutradara juga bisa disebut dengan director.

Menurut Naratama (2013: 11) mengatakan bahwa “Director/Sutradara

adalah seorang bertanggung jawab terhadap kualitas gambar (film) yang tampak

dilayar dimana di dalamnya ia bertugas mengontrol teknik sinematik, penampilan

pemeran, kreadibilitas, dan kontinuitas ceritanya yang disertai elemen-elemen

dramatic pada produksinya”

Oleh karena itu, seorang sutradara memiliki tanggung jawab penuh dalam

hasil karya yang dibuat. Penulis berperan sebagai sutradara memiliki tugas dan

tanggunga jawab dalam menjalankan kewajiban mulia dari pra produksi, produksi

serta pasca produksi. Hal ini juga dipertegas dengan tugas pokok seorang

sutradara adalah sebagai berikut :

1. Bertanggung jawab menjaga nama baik narasumber yang akan di wawancarai

2. Sutradara sebagai pengarah crew saat di lapangan

3. Bertanggung jawab saat proses produksi berl angsung

4. Mengevaluasi saat produksi hingga pasca produksi

5. Bertanggung jawab pada proses dan hasil akhir

6. Harus menciptakan suasana yang lebih baik kepada semua crew

Dalam program dokumeneter yang berjudul “Merapi Kehidupan

Kami” seorang sutradara memiliki peran sangat penting dalam segala aspek

dalam tahap pra produksi, tahap produksi dan tahap pasca produksi.

3.2.5 Proses Penciptaan Karya

Page 76: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

53

Menjadi seorang sutradara adalah sebuah tanggung jawab yang besar

dalam pembuatan sebuah film serta harus memiliki jiwa pemimpin. Tanpa itu

semua seorang sutradara tidak akan dapat menciptakan komunikasi dengan team

secara baik. Seorang sutradara harus mampu mengarahkan semua crew dengan

baik untuk menciptakan proses produksi dengan ocume. Dari kepercayaan

tersebut seorang sutradara dapat mebuat hasil program dokuemter dengan

kemasan yang menarik untuk khalayak.

Menurut Ayawaila, (2008b: 97) meyebutkan bahwa “Sutradara

dokumenter sudah harus memiliki ide dan konsep yang jelas mengenai apa

yang akan disampaikan dan bagaimana menyampaikannya secara logis dan

mampu membuat emosi dramatic”.

a. Konsep Kreatif

Dalam program dokumenter “Merapi Kehidupan Kami” ide awalnya

adalah penulis ingin mengangkat konsep cerita yang dimana dusun

Pangukrejo ialah Dusun yang hidup di Kawasan Rawan Bencana Ring III

(KRB III), di dusun Pangukrejo masyarakat dapat bangkit kembali dengan

mengembangkan berbagai segi perekonomiannya untuk meningkatkan

perekonomian mereka. Proses pengambilan gambar program dokumnter ini

penulis menggunakan slider, still dan moving. Tidak hanya itu, penulis juga

ingin mengambil detil-detil gambar (insert) untuk memperkuat cerita yang di

sesuikan dari narasi narasumber.

d. Konsep Produksi

Page 77: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

54

Tentunya dalam pembuatan program Dokumenter ini penulis yang

berperan sebagai sutradara, harus lebih dahulu melakukan riset agar guna

mendapatkan informasi dan data-data yang akurat, dengan melakukan riset

dari hal ini sutradara akan mendapatkan ide-ide yang menarik sebagai konsep

awal dalam pembuatan dokumenter televisi. Sebalum melakukan produksi,

penulis sebagai sutradara juga harus menentukan tema serta lokai syuting yang

akan dibuat.

Penulis sebagai sutradara juga memiliki wewenang di lapangan dalam

mengatur jalannya pengambilan gambar dan memimpin semua crew saat

dilapangan.

e. Konsep Teknis

Panulis menyadari bahwa dalam membuat dokumenter tidaklah semudah

yang dibayangkan, dalam hal ini penulis juga menenukan konsep yang

diperlukan dalam teknis.

Dalam produksi pembuatan dokumenter yang berjudul “Merapi

Kehidupan Kami” penulis dan crew menggunakan kamera Sony nex-VG 30

yang memiliki kualitas gambar sudah full HD beserta tripod guna menghindari

shacking gambar, menggunakan clip on wireless seneisher untuk kebutuhan

audio saat wawancara sudah cukup jelas, serta saat kebutuhan editing penulis

menggunkana laptop yang sesui spesifikasi yang memadai serta accessories

berupa airphone dan mouse wireless untuk memudahkan saat editing.

3.2.6 Kendala Produksi dan Solusinya

Page 78: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

55

Setiap tim produksi dalam membuat sebuah karya dokumenter tidaklah

mulus dan lancar pasti akan mengalami kendala dilapangan yang dapat

mempengaruhi proses pembuatan karya dokumenter, namun setiap kendala harus

menentukan solusinya, yaitu sebagai berikut :

1. Dengan lokasi beberapa shoot yang cukup sulit ditempuh dengan kendaraan

biasa, penulis mensolusikan menuju lokasi menggunakan motor dan mobil

Jeep.

2. Saat produksi terjadi erupsi gunung merapi secara tiba-tiba yang

mengakibatkan terhambatnya produksi, namun panulis mensolusikan terus

mengambil gambar dengan memanfaatkan moment untuk menambahkan

kebutuhan gambar.

3. Saat evaluasi gambar kurangnya stok shoot yang di ambil, penulis

mensolusikan dengan mengmbil stok shot kembali untuk memenuhi

kebutuhan gambar.

Dari kendala yang di alami penulis, penulis dapat terlewati dengan baik

dengan bantuan anggota tim yang lain. Dalam menghadapai kendala satua sama

lain akan membantu dalam menyelesaikannya.

Page 79: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

56

Konsep Kerja Sutradara

Dalam pembuatan karya program Dokumenter berjudul “Merapi Kehidupan

Kami” seorang sutradara awalnya menentukan konsep yang akan dikembangkan oleh

penulis naskah. Sutradara pada proses produksi memiliki wewenang penuh dalam

menentukan lokasi, angle gambar serta posisi narasumber yang baik dan benar.

Setelah itu sutradara membuat treatment director untuk memudahkan seorang

cameraman dan editor dalam menyusun gambar sebagai panduan. Penulis harus

dapat menvisualisasikan naskah cerita yang sudah dikembangkan oleh seorang

penulis naskah.

Di lapangan penulis juga banyak berdiskusi tentang pengambilan gambar

bersama juru kamera, diskusi dilakukan untuk memberikan masukan agar sudut

pandang gambar lebih bervariative dan tidak monoton. Penulis di lapangan juga harus

berkomunikasi baik dengan tim, agar setiap anggota tim dapat memberikan masukan

yang baik dan juga tidak akan menjadi hambatan dalam proses produksi.

Page 80: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

57

AKADEMI KOMUNIKASI

BINA SARANA INFORMATIKA

CASTING LIST

Company : Pict Production Produser : Bony Bharisti

Judul Program : Merapi Kehidupan Kami Sutradara : Yuli Anjarwati

Durasi : 20 Menit Penulis Naskah : Indah W. N

Tabel III.6

No Nama

Narasumber Jabatan No.Tlp Ket

1 Subagio Kepala Dukuh

Pangukrejo

0812-2611-

7772

2 Mas Vian Relawan Sekolah

Gunung Merapi

0812-3337-

7900

3 Pak Hadi Warga Dusun

Pangukrejo -

4 Agus Santoso

Kepala Seksi Gunung

Merapi BPPTKG

YOGYAKARTA

-

5 Kusendarto, SE,

Mec. Dev

Kepala Seksi Analisi

pasar, Dokumentasi dan

Informasi Dinas

pariwisata Kota Sleman

Yogyakarta

0812-8726-

6627

Page 81: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

58

AKADEMI KOMUNIKASI

BINA SARANA INFORMATIKA

TREATMENT DIRECTOR

Company : Pict Production Produser : Bony Bharisti

Judul Program : Merapi Kehidupan Kami Sutradara : Yuli Anjarwati

Durasi : 20 Menit Penulis Naskah : Indah W. N

Tabel III.7

No

Segt

Visual

Video Audio Shot

Size Angle Moving

- - - - - Bars And Tone -

- - - - - BSI Logo -

- - - - - ID Program -

- - - - - Universal Counting

Leader -

- - - - - Bumper -

1 1 VLS Eye

Level

Pan

Right

Stasiun Yogyakarta Sound Effect

2 1 VLS Eye

Level

Pan Left Kereta Api Sound Effect

Page 82: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

59

3 1 VLS Low

Angle

Till

Down

Tugu Yogyakarta Sound Effect

dan Voice

Over

4 1 VLS Eye

Level

Still Tugu Yogyakarta Sound Effect

dan Voice

Over

5 1 VLS Eye

Level

Still Aktivitas jalan

Malioboro

Sound Effect

dan Voice

Over

6 1 MLS Low

Angle

Still Jalan Malioboro Sound Effect

dan Voice

Over

7 1 LS Eye

Level

Still Lampu Merah Jalan

Malioboro

Sound Effect

dan Voice

Over

8 1 MS Low

Angle

Still Keraton Yogyakarta Sound Effect

dan Voice

Over

9 1 LS Eye

Level

Still Pesindhen keraton

Yogyakarta

Sound Effect

dan Voice

Over

Page 83: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

60

10 1 MLS Low

Angle

Still Pewayang Keraton

Yogyakarta

Sound Effect

dan Voice

Over

11 1 MLS Eye

Level

Still Aktivitas jalan

Malioboro

Sound Effect

dan Voice

Over

12 1 MS Low

Angle

Still Aktivitas sekitar Alun-

alun Keraton

Yogyakarta

Sound Effect

dan Voice

Over

13 1 LS Eye

Level

Still Suasana sekitar jalan

Malioboro

Sound Effect

dan Voice

Over

14 1 MS Eye

Level

Still Transportasi Umum

Yogyakarta

Sound Effect

dan Voice

Over

15 1 MLS Low

Angle

Still Aktivitas sekitar jalan

Malioboro

Sound Effect

dan Voice

Over

16 1 MLS Low

Angle

Zoom

Out

Lampu sekitar jalan

Malioboro

Atmosfer

17 1 MS Low Crane Jalan menuju Kaliurang Sound Effect

Page 84: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

61

Angle Shoot

18 1 VLS Eye

Level

Still Pintu Masuk Kaliurang Sound Effect

19 1 VLS Frog

Level

Zoom in Jalan raya Kaliurang Sound Effect

20 1 ELS High

Angle

Still Kondisi aktivitas sekitar

jembatan Cangkringan

Sound Effect

dan Voice

Over

21 1 ELS Eye

Level

Pan Left Aktivitas sekitar

Jembatan Cangkringan

Sound Effect

dan Voice

Over

22 1 LS Frog

Level

Still Para pengendara wisata

Lava Tour

Sound Effect

dan Voice

Over

23 1 LS Low

Angle

Still Para pengendara wisata

Lava Tour

Sound Effect

24 1 LS Eye

Level

Still Para pengendara wisata

Lava Tour

Sound Effect

25 1 ELS Eye

Level

Still Suasana Gunung

Merapi

Sound Effect

Page 85: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

62

26 1 VLS Low

Angle

Still Suasana Gunung

Merapi

Sound Effect

dan Voice

Over

27 1 MCU Eye

Level

Still Puncak Gunung Merapi Sound Effect

dan Voice

Over

28 1 ELS Eye

Level

Zoom

Out

Gunung Merapi Sound Effect

dan Voice

Over

29 1 ELS Bird

Eye

View

Pan

Right

Pemandangan Gunung

Merapi dan sekitarnya

Sound Effect

dan Voice

Over

30 1 ELS Bird

Eye

View

Till

Down

Pemandangan Gunung

Merapi dan Sekitarnya

Sound Effect

31 1 - - - Catatan Erupsi Gunung

Merapi 2 November

2010 (Sumber

BPPTKG)

Sound Effect

dan Voice

Over

32 1 MLS Low

Angle

Till

Down

Catatan sejarah getaran

Gunung Merapi

Sound Effect

dan Voice

Page 86: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

63

Over

33 1 - - - Catatan Erupsi Gunung

Merapi 13 November

2010 (Sumber

BPPTKG)

Sound Effect

dan Voice

Over

34 1 BCU High

Angle

Zoom

Out

Replika Gunung Merapi Sound Effect

34 1 MS Eye

Level

Still Peta Sekitar Wilayah

Gunung Merapi

Sound Effect

35 1 MCU High

Angle

Still Replika jalur lava

Gunung merapi

Sound Effect

36 1 - - - Panjang wudus gembel

ketika Gunung Merapi

meletus (Sumber

BPPTKG)

Sound Effect

37 1 - - - Situasi desa sekitar,

ketika terjadi letusan

Gunung Merapi

(Sumber BPPTKG)

Sound Effect

dan Voice

Over

38 1 MLS Eye

Level

Zoom

Out

Sisa bangunan setelah

erupsi Gunung Merapi

Sound Effect

dan Voice

Page 87: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

64

Over

39 1 MS Eye

Level

Still Sisa bangunan setelah

erupsi Gunung Merapi

Sound Effect

40 1 ELS Low

Angle

Till Up Sekitar Gunung Merapi Sound Effect

41 1 ELS Bird

Eye

View

Pan

Right

Sekitar Gunung Merapi Sound Effect

42 1 ECU Eye

Level

Still Puncak jalur lava

Gunung Merapi

Sound Effect

43 1 ELS Eye

Level

Track

Out

Sekitar Gunung Merapi Sound Effect

44 1 MS Eye

Level

Pan

Right

Balai Penyelidikan dan

Pengembangan

Teknologi Kebencanaan

Gunung (BPPTKG)

Sound Effect

45 1 LS Eye

Level

Still Balai Penyelidikan dan

Pengembangan

Teknologi Kebencanaan

Gunung (BPPTKG)

Sound Effect

Page 88: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

65

46 1 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak

Agus Budi Santoso

Kepala Seksi Gunung

Merapi BPPTKG

Narasumber

47 1 LS Eye

Level

Still Gunung Merapi Narasumber

48 1 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak

Agus Budi Santoso

Kepala Seksi Gunung

Merapi BPPTKG

Narasumber

49 1 ELS Bird

Eye

View

Track In Penampakan Gunung

Merapi dan jalur lava

Merapi

Narasumber

50 1 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak

Agus Budi Santoso

Kepala Seksi Gunung

Merapi BPPTKG

Narasumber

51 1 BCU Eye

Level

Still Seismometer, Alat

bantu sensor getaran

untuk pantau Gunung

Merapi

Narasumber

Page 89: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

66

52 1 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak

Agus Budi Santoso

Kepala Seksi Gunung

Merapi BPPTKG

Narasumber

53 1 MS Eye

Level

Still Ruangan monitor untuk

memantau aktifitas

Gunung Merapi

Narasumber

54 1 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak

Agus Budi Santoso

Kepala Seksi Gunung

Merapi BPPTKG

Narasumber

55 2 MCU Low

Angle

Still Plang Rumah Dukuh

Pangukrejo

Atmosfer

56 2 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak

Subagio Dukuh Desa

Pangukrejo

Narasumber

57 2 VLS Eye

Level

Still Aktifitas peternakan

warga Pangukrejo

Narasumber

58 2 ECU Eye

Level

Still Aktifitas peternakan

warga Pangukrejo

Narasumber

59 2 MS Eye Still Wawancara Bapak Narasumber

Page 90: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

67

Level Subagio Dukuh Desa

Pangukrejo

60 2 VLS High

Angle

Zoom

In

Aktifitas Pariwisata

Jeep / Lava Tour

Narasumber

61 2 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak

Subagio Dukuh Desa

Pangukrejo

Narasumber

62 2 MLS Eye

Level

Pan

Right

Dinas Pariwisata,

Sleman

Narasumber

63 2 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak Kus

Endarto, SE,M.Ec.Dev.

Kepala Seksi

Dokumentasi dan

Informasi Pariwisata

Narasumber

64 2 VLS Eye

Level

Pan Left Aktifitas dan bantuan

para relawan

menggunakan jeep

untuk ke tempat

pengungsian

Narasumber

65 2 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak Kus

Endarto, SE,M.Ec.Dev.

Kepala Seksi

Narasumber

Page 91: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

68

Dokumentasi dan

Informasi Pariwisata

66 2 VLS Eye

Level

Still Aktivitas dan bantuan

para relawan

menggunakan jeep ke

tempat pengungsian

Narasumber

67 2 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak Kus

Endarto, SE,M.Ec.Dev.

Kepala Seksi

Dokumentasi dan

Informasi Pariwisata

Narasumber

68 2 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak

Hardi warga Desa

Pangukrejo

Narasumber

69 2 ELS Bird

Eye

View

Pan Left Suasana Desa di sekitar

Gunung Merapi

Narasumber

70 2 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak

Hardi warga Desa

Pangukrejo

Narasumber

71 2 LS Eye Pan Left Aktivitas warga Desa

Pangukrejo di

Sound Effect

Page 92: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

69

Level peternakan sapi

72 2 CU Eye

Level

Till Up Aktivitas warga Desa

Pangukrejo di

peternakan sapi

Sound Effect

73 2 MLS Eye

Level

Still Aktivitas warga Desa

Pangukrejo di

peternakan sapi

Sound Effect

74 2 MCU Eye

Level

Still Aktivitas warga Desa

Pangukrejo di

peternakan sapi

Sound Effect

75 2 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak

Hardi warga Desa

Pangukrejo

Narasumber

76 2 - - - Bangunan dan jaringan

listrik yang rusak

(Sumber BPPTKG)

Narasumber

77 2 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak

Hardi warga Desa

Pangukrejo

Narasumber

78 2 LS Eye

Level

Still Akses fasilitas jalan

raya

Narasumber

Page 93: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

70

79 2 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak

Hardi warga Desa

Pangukrejo

Narasumber

80 2 VLS High

Angle

Still Akses fasilitas jalan

raya

Nrasumber

81 2 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak

Hardi warga Desa

Pangukrejo

Narasumber

82 2 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak Kus

Endarto, SE,M.Ec.Dev.

Kepala Seksi

Dokumentasi dan

Informasi Pariwisata

Narasumber

83 2 VLS Eye

Level

Still Pintu masuk Kaliurang Narasumber

84 2 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak Kus

Endarto, SE,M.Ec.Dev.

Kepala Seksi

Dokumentasi dan

Informasi Pariwisata

Narasumber

85 2 MS Eye Follow Wisata Jeep / Lava Narasumber

Page 94: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

71

Level Tour

86 2 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak Kus

Endarto, SE,M.Ec.Dev.

Kepala Seksi

Dokumentasi dan

Informasi Pariwisata

Narasumber

87 2 LS Eye

Level

Still Pelatihan-pelatihan

warga Pangukrejo

Narasumber

88 2 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak Kus

Endarto, SE,M.Ec.Dev.

Kepala Seksi

Dokumentasi dan

Informasi Pariwisata

Narasumber

89 2 VLS High

Angle

Still Wisata Jeep / Lava

Tour

Narasumber

90 2 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak Kus

Endarto, SE,M.Ec.Dev.

Kepala Seksi

Dokumentasi dan

Informasi Pariwisata

Narasumber

91 2 VLS Eye Still Aktivitas warga Desa Sound Effect

Page 95: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

72

Level Pangukrejo

92 2 VLS Eye

Level

Still Aktivitas warga Desa

Pangukrejo

Sound Effect

dan Voice

Over

93 2 LS Eye

Level

Still Aktivitas warga saat

bertani di Desa

Pangukrejo

Sound Effect

dan Voice

Over

94 2 LS Low

Angle

Pan Left Aktivitas warga saat

bertani di Desa

Pangukrejo

Sound Effect

dan Voice

Over

94 2 LS Eye

Level

Still Aktivitas warga dengan

truk pasir di Desa

Pangukrejo

Sound Effect

dan Voice

Over

95 2 LS Eye

Level

Still Aktivitas di peternakan

sekitar Desa Pangukrejo

Sound Effect

dan Voice

Over

96 2 CU Eye

Level

Still Aktivitas di peternakan

sekitar Desa Pangukrejo

Sound Effect

dan Voice

Over

97 2 MCU Eye

Level

Still Aktivitas di peternakan

sekitar Desa Pangukrejo

Sound Effect

dan Voice

Page 96: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

73

Over

98 2 LS Low

Angle

Pan

Right

Aktivitas di peternakan

sekitar Desa Pangukrejo

Sound Effect

dan Voice

Over

99 2 MS Eye

Level

Still Aktivitas di Koperasi

Rumah Susu sekitar

Desa Pangukrejo

Sound Effect

dan Voice

Over

100 2 BCU Eye

Level

Still Aktivitas di Koperasi

Rumah Susu sekitar

Desa Pangukrejo

Sound Effect

dan Voice

Over

101 2 LS Eye

Level

Still Aktivitas warga di

sekitar Koperasi yang

bernama Rumah Susu

Ngundi Makmur

Sound Effect

dan Voice

Over

102 2 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak

Subagio Dukuh Desa

Pangukrejo

Narasumber

103 2 LS Low

Angle

Still Pintu masuk Huntap

Ploso Kerep

Narasumber

104 2 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak

Subagio Dukuh Desa

Narasumber

Page 97: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

74

Pangukrejo

105 2 MLS Eye

Level

Pan

Right

Situasi huntap-huntap

desa Pangukrejo

Narasumber

106 2 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak

Subagio Dukuh Desa

Pangukrejo

Narasumber

107 2 LS Eye

Level

Pan

Right

Situasi huntap-huntap

Desa Pangukrejo

Narasumber

108 2 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak

Subagio Dukuh Desa

Pangukrejo

Narasumber

109 2 LS High

Angle

Pan

Right

Situasi huntap-huntap

Desa Pangukrejo

Narasumber

110 2 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak

Subagio Dukuh Desa

Pangukrejo

Narasumber

111 2 MLS Eye

Level

Pan Left Situasi huntap-huntap

Desa Pangukrejo

Narasumber

112 2 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak

Subagio Dukuh Desa

Narasumber

Page 98: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

75

Pangukrejo

113 2 LS Eye

Level

Still Situasi huntap-huntap

Desa Pangukrejo

Narasumber

114 2 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak

Subagio Dukuh Desa

Pangukrejo

Narasumber

115 3 BCU Eye

Level

Still Perpustakaan Sekolah

Gunung Merapi

Sound Effect

116 3 LS Eye

Level

Pan

Right

Perpustakaan Sekolah

Gunung Merapi

Sound Effect

117 3 LS Eye

Level

Still Aktivitas anak-anak di

perpustakaan Sekolah

Gunung Merapi

Sound Effect

118 3 MLS High

Angle

Still Aktivitas anak-anak di

perpustakaan Sekolah

Gunung Merapi

Sound Effect

dan Voice

Over

119 3 MCU Low

Angle

Pan Left Suasana Sekolah

Gunung Merapi

Sound Effect

dan Voice

Over

120 3 MLS Eye Pan Left Suasana Sekolah Sound Effect

dan Voice

Page 99: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

76

Level Gunung Merapi Over

121 3 LS Eye

Level

Pan

Right

Aktivitas anak-anak di

perpustakaan Sekolah

Gunung Merapi

Sound Effect

dan Voice

Over

122 3 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak Vian

Relawan Sekolah

Gunung Merapi

Narasumber

123 3 VLS Eye

Level

Pan Left Suasana Sekolah

Gunung Merapi

Narasumber

124 3 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak Vian

Relawan Sekolah

Gunung Merapi

Narasumber

125 3 LS Eye

Level

Still Lorong Sekolah

Gunung Merapi

Narasumber

126 3 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak Vian

Relawan Sekolah

Gunung Merapi

Narasumber

127 3 MS Eye

Level

Pan Left Suasana Sekolah

Gunung Merapi

Narasumber

128 3 MS Eye Still Wawancara Bapak Vian

Relawan Sekolah

Narasumber

Page 100: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

77

Level Gunung Merapi

129 3 ECU Eye

Level

Still Tanaman sekitar

Sekolah Gunung

Merapi

Sound Effect

130 3 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak

Subagio Dukuh Desa

Pangukrejo

Narasumber

dan Sound

Effect

131 3 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak

Hardi Warga Desa

Pngukrejo

Narasumber

dan Sound

Effect

132 3 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak Vian

Relawan Sekolah

Gunung Merapi

Narasumber

dan Sound

Effect

133 3 ELS Low

Angle

Pan

Right

Penampakan dari kaki

Gunung Merapi

Sound Effect

dan Voice

Over

134 3 ELS Bird

Eye

View

Pan Left Penampakan suasana

Desa Pangukrejo dari

atas ketinggian

Sound Effect

dan Voice

Over

135 3 MS Eye

Level

Still Wawancara Bapak

Subagio Dukuh Desa

Narasumber

dan Sound

Page 101: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

78

Pangukrejo Effect

136 3 VLS Low

Angle

Still Gunung Merapi Sound Effect

137 3 ELS Low

Angle

Pan

Right

Bunker Kaliadem Sound Effect

- - - - - Credit Title -

- - - - - Copyright Broadcast

BSI 2018 -

- - - - - CV Crew -

- - - - - Behind The Scene -

Page 102: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

79

3.3 Proses Kerja Penulis Naskah

Proses kerja merupakan proses penyusunan langkah awal dalam

menjalankan suatu pekerjaan dengan baik untuk mencapai hasil yang maksimal.

Dalam proses kerja penulis naskah, melalui tahap mulai dari pengembangan ide,

melalukan riset, dan sampai tahap editing. Hal ini memang di perlukan untuk

mendapatkan hasil yang di inginkan.

Menurut Fachrudin (2012:63) mengatakan bahwa, “penulis naskah adalah

seseorang yang bekerja membuat naskah untuk bahan siaran, ia memiliki

kemampuan merubah ide ke dalam bentuk naskah yang merupakan hasil imajinasi

dari sebuah proses penginderaan terhadap stimuli menjadi suatu bentuk tulisan

yang menarik dan memiliki pesan baik bagi pemirsa”.

Penulis naskah adalah orang yang bertanggung jawab terhadap apa yang

telah ditulisnya. Seorang penulis naskah dokumenter berbeda dengan penulis

naskah naskah drama. Seorang penulis naskah dokumenter menulis berdasarkan

data hasil riset. Sedangkan penulis naskah drama menulis berdasarkan imajinasi

dari seorang penulis itu sendiri.

Menurut Ayawaila (2008:33) menjelaskan bahwa, “seorang penulis naskah

dalam suatu dokumenter televisi seorang yang menulis naskah berdasarkan realita

atau fakta perihal pengalaman hidup seseorang atau mengenai peristiwa.”

Untuk mendapatkan ide bagi realita, dibutuhkan kepekaan dokumentaris

terhadap lingkungan sosial, budaya, politik dan alam semesta. Dengan kata lain,

ide cerita untuk dokumenter televisi bisa didapat dari yang dilihat dan di dengar,

bukan berdasarkan suatu khayalan imajinatif. Dari observasi dan analisis terhadap

Page 103: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

80

apa yang dibaca, dilihat dan didengar, nantinya bisa diolah menjadi sebuah ide

untuk karya dokumenter.

Menurut Supriyadi, dkk (2014:49) mengatakan bahwa, “penulis naskah

orang yang bertanggung jawab pada pembuatan naskah, data riset, dan sekaligus

berperan sebagai reporter”.

Pembuatan program dokumenter tugas penulis naskah ialah membantu tim

untuk mengumpulkan data-data yang diperoleh dari hasil riset, membuat daftar

pertanyaan, serta melakukan wawanacara dengan narasumber. Setelah

mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, kemudian penulis membuat

naskah atau skenario.

Tugas akhir ini penulis berpedoman akan pentingnya penyajian suatu

realita dalam Dokumenter Televisi, karena itu dalam program dokumenter yang

berjudul “MERAPI KEHIDUPAN KAMI’ penulis berusaha agar narasumber

dapat bercerita sesuai realita kehidupan masyarakat Dusun Pangukrejo yang

tinggal di area kawasan rawan bencana setelah erupsi gunung merapi pada tahun

2010. Penulis berharap fim dokumenter dengan judul “MERAPI KEHIDUPAN

KAMI” ini dapat memberikan informasi bagi audince mengenai kehidupan,

kegiatan dusun pangukrejo setelah erupsi gunung merapi 2010. Dengan adanya

film dokumenter “MERAPI KEHIDUPAN KAMI” kami berharap film ini

membawa dampak positif kepada penulis agar dapat terus belajar dan berkarya

khususnya dalam film dokumenter menjadi lebih baik lagi.

3.3.1 Pra Produksi

Page 104: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

81

Pra produksi merupakan tahap awal dalam proses penciptaan suatu karya

baik atau karya drama ataupun nondrama. Pada tahap ini, penulis menentukan ide

dan tema bersama produser dan sutradara, dalam persiapan awal, persiapan

memiliki jangka waktu yang cukup pendek.

Menurut Ayawaila (2008:33) menyimpulkan bahwa:

Ide cerita untuk film dokumenter bisa di dapat dari apa yang dilihat serta apa yang di dengar, dan bukan karena suatu khalayak imajinatif belaka. Selain banyak membaca serta berkomunikasi dalam pergaulan, seorang dokumentaris juga harus banyak mengamati lingkungan sekitarnya juga berdiskusi dengan komunitas atau kelompok masyarakat yang memiliki aktivitas sosia dan budaya.

Pada tahap pra produksi ini sebagai penulis naskah harus mencari ide apa

layak untuk film dokumenter ini. Dalam pencarian ide penulis dibantu dengan tim

mulai membaca buku, mencari di internet, mencari referensi film seabgai acuan

kami dalam membuat film dokumenter.

Setelah menemukan ide cerita akhirnya penulis dan tim berdiskusi unuk

membicarakan ide cerita yang kami dapat masing - masing dari banyaknya ide

akhirnya memilih tiga ide cerita yang menurut kami unik dan menarik untuk kami

angkat sebagai film dokumenter tugas akhir ini.

Mendiskusikan tiga ide cerita yang sudah kami sepakati bersama ide cerita

pertama yaitu membahas abdi dalem yang akan kami angkat dari abdi dalem ini

adalah biografi tentang abdi dalem keraton yogyakarta. Data - data sudah di

dapatkan dari internet dimana lokasinya, bagaimana kondisi nanti saat melakukan

riset. Semua sudah dalam pembahasan kami memutuskan untuk tidak mengambil

ide cerita ini karena kami sulit memenuhi syarat dari kantor keraton untuk

melakukan riset ataupun shooting.

Page 105: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

82

mendiskusikan ide cerita kedua , tentang kerajinan perak yang berada di

kota gede yogyakarta. Kami mengangkat sebuah kerajinan perak kota gede yang

sudah terkenal kota kerajinan perak hingga berpuluh - puluh tahun, bagaimana

sejarahnya kerajinan perak di kota gede. Semua sudah dalam pembahasan kami

memutuskan untuk tidak mengambil ide cerita ini karena kurang menarik untuk

kita buat di dokumenter televisi.

Di ide cerita ketiga tentang merapi, ide cerita ini kami mengangkat cerita

kehidupan masyarakat pangukrejo pasca erupsi 2010 yg berada di lereng gunung

merapi yang hidup di Kawasan Rawan Bencana Ring III, yamg artinya KRB III

itu seharusnya tidak boleh adanya kehidupan ataupun bangunan tetap pasca erupsi

gunung merapi 2010. Namun warga disana tetap tinggal disana dengan resiko

cukup tinggi jika sewaktu-waktu merapi meletus kembali, dan kami juga

mengangkat perekonomian masyarakat Dusun Pangukrejo pasca erupsi 2010

bagaimana mereka mengembangkan perekonomiannya dan salah satu yang

menjadi perekembangan perekonomian disana ialah dibuatnya destinasi wisata

yang bernama lava tour yang dibuat pada tahun 2010, lava tour ini dibuat oleh

masyarakat disana dan dibantu oleh komunitas jeep. Selama 7 tahun didirikannya

destinasi wisata hasil retrubusi ini sebagian untuk sosial serta perbaikan jalan yang

rusak. Namun pada tahun 2017 pemerintah mengambil alih hasil retrubsi ini 40%,

dan atas pengambilan alih itu membuat masyarakat Dusun Pangukrejo mengalami

kekurangan hasil dari retrubsi ini.

Menurut Wibowo (2007:152) mengatakan bahwa, “melakukan riset

lapangan maupun riset kepustakaan mengenai tema yang dipilih. Kalau perlu

Page 106: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

83

menghubungi pribadi-pribadi penting yang berkaitan erat dengan tema yang mau

digarap dan meminta penjelasan secara rinci mengenai hal itu”.

Semua hal sudah di diskusikan dan sudah di pikirkan secara matang-

matang akhirya kami melakukan riset untuk mencari data – data yang kongkrit

agar kami dapat menyerahkan ide cerita ini kepada dosen pembimbing.

Akhirnnya kami serta dengan bimbingan dari dosen kami, kami mengakat

cerita dari kehidupan Dusun Pangukrejo pasca erupsi 2010 sebagai film

dokumenter tugas akhir ini. Penulis naskah dan tim melakukan riset ulang ke

lokasi dan mencari narasumber untuk mendapatkan informasi secara kongrit dan

fakta.

Menurut Supriyadi, dkk (2014:51) menjelaskan bahwa, “penulis naskah

membuat naskah dokumenter, memiliki tahapan-tahapan yakni: penyusunan data

riset, observasipada subyek, penulisan TOR (Term Of Reference), penulisan

sinopsis, penulisan treatment, dan penulisan naskah itu sendiri”.

Semua itu di tuangkan kedalam sinopsis kemudian dikembangkan sebuah

TOR (Term Of Reference) yang terdiri dari latar belakang masalah yang akan

diangkat isi keseluran program, fokus atau penyudutan masalah pada satu angle

dari mana kita akan membahas tema ini, narasumber dan juga pertanyaan yang

akan diajukan. Agar nantinya tidak keluar dari ide cerita yang penulis buat karena

skenario sangat dibutuhkan dalam membuat sebuah cerita.

Menurut fachrudin, (2012:367) menyimpulkan bahwa: “Wawancara merupakan dokumenter sebagai program yang berdasarkan fakta dan realita. Wawancara harus disiapkan sebelum shooting, sehingga produser/reporter harus mengetahui data dan profesi dari karakter yang akan diwawancarai. setelah mengetahui identitasnya, disusunlah beberapa pertanyaan yang dibutuhkan untuk mendukung contetnt program yang dibuat”.

Page 107: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

84

Wawancara selain dilakukan pada saat nanti shooting juga dilakukan pada

saat riset. Agar dapat mencari data tentang subjek yang akan diambil. Dini sebagai

penulis berperan sebagai reporter melakukan pendekatan dengan narasumber agar

mendapatkan data yang maksimal dan juga dapat gambaran tentang pertanyaan

yang akan diajukan pada saat shooting nanti.

3.3.2 Produksi

Produksi adalah proses mempersiapkan segala kebutuhan untuk shooting

mulai dari tempat produksi akan berlangsung. Membentuk tim produksi,

mempersiapkan peralatan shooting dan jadwal yang sudah di persiapkan.

Menurut Wibowo (2007:152) mengatakan bahwa, “kerangka pemikiran

yang kemudian dibuat di dalam treatment ini dipakai untuk pegangan saat

pengambilan gambar”.

Memasuki tahap produksi, penulis sebagai seorang penulis naskah ikut

serta membantu mendampingi produser, sutradara dan camera person dalam

memvisualisasikan sebuah naskah hingga menjadi sebuah tontonan yang menarik,

berbekal wawancara yang telah di lakukan untuk membantu kebutuhan materi

penulis memiliki bayangan dan mendiskusikannya dengan sutradara, agar

memenuhi stock shoot yang dibutuhkan.

Menurut Ayawaila (2008:97) mengatakan bahwa, “dalam memproduksi

dokumenter setidaknya kita akan melakukan dua kali wawancara”. Wawancara

pertama dilakukan saat melakukan riset yang merupakan proses pendekatan pada

subjek. Wawancara kedua dilakukan ketika merekam gambar”.

Page 108: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

85

Disini penulis berusaha melakukan pendekatan dengan para nasrasumber

untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan fokus masalah yang telah

penulis tekad kan, informasi yang penulis sajikan berdasarkan fakta bukan

berdasarkan sensasi karena penulis yang berperan sebagai reporter dalam

dokumenter kebih mengutamakan fakta dari pada sensasi karena jika sebuah film

dokumenter mengutamakan sensasi maka akan mengurangi keindahan. Dengan

melihat persoalan yang personal dari suatu subjek, kita akan lebih mudah

menemui hal hal baru.

Menurut Tanzil, dkk (2010:81) menjelaskan bahwa, “wawancara yang

berlangsung dirumah subyek, tempat kerja, ataumlingkungan yang dikenal betul

oleh subyek, tetunya akan mendatangkan rasa aman, nyaman, dan mendorong

munculnya tanggapan yang intim karena subjek akan lebuh terbuka”.

Sebelum proses produksi berlangsung penulis mempersiapkan semua

pertanyaan yang akan ditanyakan kepada narasumber, Penulis juga bertanggung

jawab dalam proses wawancara dan bertugas sebagai reporter. penulis juga

mengarahkan narasumber untuk menyampaikan informasi sesuai kebutuhan dan

tema dan kebutuhan alat-alat yang akan dipakai untuk wawancara dengan arahan

sutradara.

Wawancara adalah proses tanya jawab, untuk memperoleh informasi dari

sumber-sumber yang berkompeten. Langkah-langkah yang saya lakukan pada saat

melakukan wawancara ini.

a. Mempersiapkan wawancara persiapan dilakukan dengan mengenal apa dan

siapa yang akan penulis wawancarai.

Page 109: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

86

b. Mempersiapkan pertanyaan yang akan ditanyakan kepada narasumber

memberi tahu terlebih dahulu tentang pertanyaan yang akan ditanyakan nanti.

c. Memberitahu terlebih dahulu kepada narasumber memberi tahu terlebih

dahulu tentang pertanyaan yang akan ditanyakan nanti.

d. Sebaiknya datang lebih awal, mencatat atau merekam tentang rencana

wawancara ini.

e. Mulai menulis hasil wawancara yang sudah di dapat

Sebagai penulis harus mampu mengembangkan setiap jawaban dari

narasumber, untuk dijadikan pertanyaan baru. Untuk menghindari halangan-

halangan dan mendapatkan hasil yang maksimal sebagai penulis mendiskusikan

pada tim setelah wawancara selesai. Diskusi dilakukan agar ada saran dan

masukan hasilnya sesuai kenginan bersama.

3.3.3 Pasca Produksi

Pasca produksi adalah dimana berakhirnya aktifitas proses shooting, dalam

tahap ini kelengkapan data dari hasil shooting disusun dan diseleksi dengan teliti

untuk mengambil gambar yang baik dan sesuai untuk disampaikan dalam program

di dokumenter televisi.

Menurut Fachrudin (2012:393) “proses menyusun, memanipulasi, dan

merangkai ulang rekaman video (master tape) menjadi suatu rangkaian cerita

yang baru (sesuai naskah) dengan memberikan penambahan tulisan, gambar, atau

suara sehingga mudah dimengerti dan dapat dinikmati pemirsa”.

Page 110: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

87

Setelah proses pra produksi selesai, maka tahap pasca produksi dimana

pada tahap ini penulis bersama sutradara membantu editor dalam penempatan

gambar cerita, agar sesuai dengan naskah yang telah dibuat.

Menurut Wibowo (2007:158) menjelaskan bahwa, “naskah dalam program

dokumenter ditulis paling akhir sebuah editing selesai. Naskah biasanya

merupakan uraian penjelasan, informasi, atau komentar terhadap kejadian yang

disajikan secara visual untuk tayangan yang sudah jelas”.

Tahap ini pula sebagai penulis naskah, penulis naskah mengumpulkan

materi dokumenter seperti transkip wawancara, review gambar hasil produksi,

membaca kembali materi riset dan informasi yang didapat di lapangan.

Kemudian melengkapi outline naskah yang telah dibuat saat produksi.

Adapun proses yang penulis lakukan dalam tahap ini, secara ringkas adalah:

a. Mencatat Transkip Wawancara Dan Preview Gambar

Untuk mencatat transkip wawancara, penulis mendengarkan melalui

komputer, pada saat dilakukan proses editing. Pada saat preview gambar,

penulis melihat kembali hasil – hasil gambar pada proses shooting, untuk

membantu penulis dalam mensikronisasikan antara audio dan visual, kedalam

naskah yang akan dibuat.

b. Outline

Outline bagi penulis naskah sangat dibutuhkan untuk menjaga cerita yang

dibangun tetap pada struktur dan memberikan kemudahan penulis dalam

penulisan naskah. Outline ini berisikan apa yang mau penulis posisikan pada

opening, centre piece, dan editing, berdasarkan fokus dan angle, yang

ditentukan.

Page 111: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

88

Menurut Ayawaila (2008:144) menyimpulkan bahwa:

pada saat kita mulai menulis narasi, yang perlu diperhatikan adalah: gaya bahasa yang akan dituang dalam naskah editing bersifat serius (formal), semi – serius, atau santai dan humoris. Semuanya dapat ditentukan setelah ditetapkan kelompok sasaran, serta bentuk dan gaya bertutur yang diinginkan.yang terpenting adalah:sesuaikan pula dengan tema dan subyek yang akan diketengahkan.

Narasi dalam film dokumenter terkadang menjadi hal penting untuk di

pertimbangkan. Banyak pembuat film dokumenter begitu percaya pada fungsi

narasi dalam filmnya sebagai sebuah medium penyampaian pesan. Dan pada

dokumenter yang berjudul “MERAPI KEHIDUPAN KAMI” kami

menggunakan narasi agar penyempaian informasi sampai pada penonton.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis narasi, yakni:

1. Seperti musik atau ilustrasi film, narasi diberikan bukan sekedar untuk

didengar, melainkan untuk menunjang visualisasi dalam menyampaikan

informasi.

2. Narasi berfungsi membantu menjelaskan informasi apabila gambar visual tak

mampu bercerita.

Melakukan pemilihan narator untuk dokumenter sama halnya dengan

melakukan pemilihan pemain, biasa disebut kasting (casting). Sedangkan kasting

(casting) untuk dokumenter bertujuan memilih narator, yang vokalnya cocok

dengan isi atau tema dan gaya bertutur film tersebut.

Kami mempunyai kandidat menjadi narator untuk dokumenter televisi

kami “MERAPI KEHIDUPAN KAMI” yaitu seorang laki-laki dan seorang

perempuan. kami berdiskusi dan menetapkan yang sebagai narator seorang

Page 112: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

89

perempuan, karena vokal dan gaya bertuturannya sesuai dengan dokumenter yang

telah kami buat.

3.3.4 Peran Dan Tanggung Jawab Penulis Naskah

Peran seorang penulis naskah dalam dokumenter televisi yang berjudul

“MERAPI KEHIDUPAN KAMI” ini bukan hanya sekedar menulis script untuk

cerita dan mengembangkan ide saja, tapi peran dan tanggung jawab seorang

penulis naskah dokumenter hampir sama tanggung jawabnya dengan penulis

naskah berita. Tanggung jawab penulis sebagai penulis naskah dalam naskah tim

produksi yaitu, penulis membuat konsep mulai ide, sinopsis, treatment sampai

TOR (Term Of Reference).

Menurut Supriyadi, dkk (2014:52) mengatakan bahwa, “seorang penulis

naskah harus bisa menulis secara visual. Film merupakan gambar bergerak,

artinya penulis naskah harus mampu manterjemahkan visual ke dalam bentuk

tulisan”.

Semua tahap - tahap pembuatan konsep dilakukan pada saat produksi.

Selain itu penulis juga mencari narasumber yang sesuai dengan di inginkan pada

setiap pembahasan. Namun dalam hal ini penulis dibantu oleh semua tim penulis,

terutama produser dan sutradara. Pada tahap produksi tanggung jawab penulis

yaitu menjelaskan kepada narasumber agar mereka mengetahui konsep dari

program acara dokumenter “MERAPI KEHIDUPAN KAMI” dan menceritakan

seputaran konsep saat menjawab pertanyaan. Penulis juga bertanggung jawab atas

apa yang tertuang dalam naskah, baik dalam kata – kata yang salah maupun

lainnya.

Page 113: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

90

Menurut Ayawaila (2008:109) menyimpulkan bahwa:

yang terpenting dari persoalan wawancara dokumenter ini adalah: wawancara dengan narasumber namun tidak seperti laiknya wawancara yang dilakukan reporter berita televisi. Dengan demikian saat subjek biacara atau menjawab pertanyaan, yang terlihat dan terdengar adalah: subjek sedang menceritakan pengalamannya.

Tanggung jawab penulis naskah sekaligus reporter pada produksi

dokumenter ini, penulis naskah di tuntut untuk memiliki kemampuan

menghimpun data dan merangkainya, disisi lain sebagai reporter harus memiliki

kemampuan mendapatkan jawaban dari narasumber sesuai dengan yang

diharapkan, supaya film mampu bercerita berdasarkan fakta yang ada.

a. Sebagai reporter

1. Bersama sutradara menyusun TOR (Term Of Reference) yang berisi

permasalahan, fokus, angle.

2. Mencari jawaban atas list pertanyaan kepada narasumber dan infromasi

lainnya yang mendukung.

3. Bersama sutradara dan penata gambar melakukan wawancara terhadap

narasumber.

4. Membuat catatan ketika mendapatkan statement baru.

5. Melakukan review hasil wawancara untuk mengantisipasi kekurangan.

b. Sebagai penulis naskah

1. Mencatat dari wawancara

2. Melakukan review gambar yang telah diambil oleh penata gambar.

3. Membuat outline atau struktur cerita.

4. Memilih mana yang dapat dimuat ke dalam outline.

Page 114: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

91

3.3.5 Proses Penciptaan Karya

Dalam proses penciptaan karya ada tiga konsep yang harus dilewati oleh

penulis yaitu konsep kreatif, konsep produksi, dan konsep teknis Dibawah ini

penulis akan menjelaskan mengenai konsep – konsep tersebut :

a. Konsep Kreatif

Proses menemukan ide untuk sebuah dokumenter bermacam-macam

caranya, seperti membaca, menemukan permasalahan yang menarik, dan

menyaksikan suatu kejadian unik atau langka. Ide ini kemudian dikembangkan

menjadi sebuah sinopsis.

Setelah terbentuk sinopsis, penulis menyusun treatment. Di dalam

treatment mengandungg pengertian implementasi dari kerangkan pemikiran

atau sinopsis. Treatmen ini bersifat rinci yang didalamnya terdapat

pengadeganan, lokasi dan gambar yang mau diambil.

Pada konsep kreatif penulis menuangkan beberapa ide yang

terinspirasi dari beberapa film dokumenter di youtube maupun ditelevisi. Film

dokumenter yang penulis buat menggunakan VO (voice over), untuk

menjabatani apabila statement dari narasumber dengan narasumber yang lain

tidak continuity.

Dalam film dokumenter ini penulis akan mengangkat kehidupan

masyarakat di lereng merapi salah satunya yaitu wilayah Cangkringan, Dusun

Pangukrejo, Yogyakarta yang tinggal di wilayah yang berpotensi bila kapan saja

gunung merapi meletus kembali atau yang disebut kawasan rawan bencana.

Dusun pangukrejo ini termasuk kawasan rawan bencana ring III. Mungkin

penonton banyak yang belum tahu kehidupan masyarakat disana setelah pasca

Page 115: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

92

gunung merapi maka dari itu penulis berusaha memberi tayangan yang berupa

informasi tentang kehidupan disana yang hidup di kawasan rawan bencana III,

bagaimana mereka mengembangkan desa dan perekonomian mereka pasca erupsi

gunung merapi pada tahun 2010.

b. Konsep Produksi

pada tahap konsep pra produksi penulis melakukan riset dari mulai

mencari data-data melalui browsing hingga datang ke lokasi tersebut. Kemudian

penulis mencatat point – point berdasarakan hasil riset dan penulis membuat

sinopsis, TOR (Term Of Reference) dan juga treatment bersama sutradara. Pada

saat produksi penulis naskah pun ikut serta mendampingi sutradara pada saat di

lokasi dan membantu sutradara untuk mewawancarai narasumber dengan kata lain

penulis naskah berperan sebagai reporter serta mencatat setiap pertanyaan.

c. Konsep Teknis

Disesuaikan dengan aturan yang ditetapkan oleh pihak kampus, standar

penulisan yang digunakan dengan jenis times new roman, ukuran 12 pt dan

paragfraf dua spasi, ketetentuan umum lain yang ditetapkan oleh yaitu durasi

15 menit hingga dua puluh menit.

Pada tahap akhir ini atau editing, penulis ikut menemani editor pada

saat mengedit, penulis juga ditemani oleh sutradara, bekerja sama dengan

editor dalam pemilihan gambar yang mana saja yang sesuai dengan naskah

dan pantas untuk ditayangkan menyesuaikan dari keterangan narasumber.

3.3.4 Kendala Dan Solusi Penulis Naskah

Page 116: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

93

1. Pada saat menentukan judul program, penulis kesulitan untuk memilih

judul program mana yang sesuai dengan tema yang akan dibahas. Dengan

berdiskusi penulis dan tim serta obeservasi yang mendalam akhornya

penulis mengambil judul program yaitu “MERAPI KEHIDUPAN

KAMI”.

2. Sulitnya menentukan tema dan konsep pada saat pra produksi. Dengan

berdiskusi dengan tim dan mencari referensi dari berbagai media.

3. Saat melakukan wawancara dengan beberapa narasumber, clip on yang

digunakan sedikit mengalami gangguan dan tidak terdeteksi dikamera.

Solusinya Melakukan wawancara ulang dengan narasumber.

4. Sebelum tahap wawancara narasumber yang bernama yasmin sebagai

pendiri sekolah gunung merapi yang akan kita wawanacarai tidak bisa

diwawancarai. Solusinya Mencari pengganti narasumber yang

berhubungan dengan yasmin dan yang tahu semua jawaban yang akan

kita pertanyakan.

Page 117: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

94

Konsep Kerja Penulis Naskah

Penulisan program dokumenter televisi “merapi kehidupan kami” penulis

naskah memilih dari masing-masing ide yang dikemukakan oleh tim dan

mengangkat tema mengenai kehidupan Dusun pangukrejo pasca erupsi gunung

merapi 2010, kemudian dikembangkan, melakukan riset, mencari informasi

mengenai dusun pangukrejo, kemudian kami mendapatkan informasi yang cukup

akurat mengenai dusun pangukrejo. Penulis naskah beserta tim mengunjugi daera

ini dan menemui tokoh masyarakat dan narasumber yang berkecimpung di

bidangnya untuk meminta izin produksi tugas akhir program dokumenter.

Selanjutnya penulis naskah dan tim mengumpulkan data – data dari

beberapa narasumber mengenai dusun pangukrejo, membuat tor (term of

reference) dan membuat pertanyaan untuk melakukan wawancara kepada

narasumber. Penulis dan tim sepakat dalam film dokumenter ini bersifat

expository dan cinema verite

Saat melakukan wawancara penulis harus membuat suasana menjadi

nyaman, agar narasumber tidak tegang saat berhadapan dengan mata kamera.

Setelah produksi selesai penulis mulai membuat transkip wawancara dari garis

rekaman video yang sudah melalui proses editing.

Page 118: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

95

TOR (Term Of Reference)

Program Dokumenter Televisi “MERAPI KEHIDUPAN KAMI”

Production Company : Pict Production Produser : Bony Bharisti

Project tittle : Merapi Kehidupan Kami Sutradara : Yuli Anjarwati

Durasi : 20 menit Scriptwriter : Indah W.N

Masalah

Pada tahun 2010 terjadi letusan serta erupsi dahsyat Gunung Merapi, yang

letaknya di 4 kabupaten di Jawa Tengah yang meliputi Klaten, Boyolali,

Magelang dan Sleman di Yogyakarta yang memiliki dampak kerugian yang

sangat besar, 3000 rumah habis tersapu awan panas, pohon-pohon tumbang serta

lebih dari 3000 hewan ternak mati, 398 jiwa di temukan dalam kondisi tidak

bernyawa, lebih dari 800 orang pun kehilangan usahanya, serta kerugian matrial

hingga mencapai 3,5 triliun rupiah.

Setelah terjadi peristiwa tersebut, ada beberapa wilayah yang kembali lagi

ke lereng merapi salah satunya yaitu wilayah Cangkringan, Dusun Pangukrejo,

Yogyakarta. Setelah pasca erupsi pemerintah memperingatkan warga Dusun

Pangukrejo, Yogyakarta agar tidak kembali lagi tinggal di lereng gunung merapi

karena sudah tidak diperbolehkan adanya kehidupan disana, dusun tersebut

termasuk golongan KRB III (Kawasan RawanBencana) yang berpotensi bila

kapan saja gunung merapi meletus kembali.

Page 119: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

96

Tapi warga tetap nekad dan berani kembali tinggal disana karena mereka

merasa nyaman tinggal Dusun Pangukrejo, Yogyakarta serta mereka memiliki 4

aspek yang mungkin pemerintah tidak pikirkan, mereka membangun rumah

kembali dan memulai kehidupan lagi disana dan melakukan aktifitas seperti

sediakala. Adapun beberapa warga yang memilih di Huntap (Hunia Tetap) yang

sudah dipersiapkan pemerintah.

Selama Pemerintah tidak ikut campur tangan segala pertumbuhan ekonomi

di Dusun Pangukrejo, masyarakat di Dusun Pangukrejo mengembangkan berbagai

segi perekonomian dengan cara berswadaya bersama yang salah satunya

membentuk destinasi wisata yang cukup terkenal dan mendunia dengan minimnya

jalur evakuasi yang memadai jika kalau kapan saja gunung merapi akan meletus

kembali.

Namun pada tahun 2017 pemerintah mengambil alih hasil retrubusi yang

membuat masyarakat Dusun Pangukrejo, Cankringan, Yogyakarta saat ini tidak

dapat membangun dusun mereka sendiri, yang dahulunya dapat dilakukan namun

saat ini tidak bisa berbuat apa-apa. Dusun pangukrejo saat ini menjadi desa wisata

yang terdapat Sekolah Gunung Merapi didalamnya serta cukup berperan dalam

menjembatani antara pihak luar dengan Dusun Pangukrejo

Fokus

Menceritakan kegiatan masyarakat Dusun Pangukrejo, Yogyakarta setelah pasca

gunung merapi dengan hidup berdampingan dengan dimana Merapi bila suatu saat

bisa meletus kembali.

Page 120: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

97

Angle

• Penjelasan awal meletusnya gunung merapi pada tahun 2010.

• Melihat kondisi kawasan gunung merapi pasca erupsi pada tahun 2010.

• Kegiatan masyarakat sekitar setelah pasca erupsi gunung merapi saat ini.

• Tanggapan dari warga yang kembali tinggal ke asalnya walaupun pemerintah

sudah memperingatkan tidak boleh adanya kehidupan di lereng gunung

merapi.

• Serta melihatkan sekolah gunung merapi yang dibangun oleh relawan yang

peduli dengan wilayah dusun pangukrejo.

Sumber dan pertanyaan

1. Bapak agus budi santoso (kepala seksi gunung merapi)

• Bagaimana kondisi gunung merapi saat ini setelah erupsi pada tahun

2010?

2. Bapak subagio (dukuh dusun pangukrejo)

• Perubahan apa dalam bentuk ekonomi, dan sosial setelah pasca erupsi

gunung merapi 2010?

• Kenapa bapak lebih tinggal di sini di bandingkan di huntap yang

disediakan oleh pemerintah? Dan alasannya apa?

• Apa yang diharapkan bapak dari pemerintah?

3. Bapak hadi (warga dusun pangukrejo)

• Apa alasan bapak kembali ke lereng gunung merapi padahal sudah

dikatakan dusun pangukrejo ini kawasan rawan bencana ring 3?

• Apa dampak negatif pasca erupsi 2010?

Page 121: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

98

• Sejak kapan pemerintah mencampur tangani dalam sektor kepariwasataan

disini? Dan apa ada dampaknya?

• Apa yang diharapkan bapak dari pemerintah?

4. Bapak kus endarto (kepala seksi analisis pasar,dokumentasi dan informasi

pariwisata)

• Sejarah adanya destinasi wisata dilereng gunung merapi?

5. Mas vian (relawan gunung merapi)

• Awal mula membuat sekolah gunung merapi?

• Apa harapan mas vian kedepan untuk masyarakat dusun ?

Page 122: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

99

AKADEMI KOMUNIKASI

BINA SARANA INFORMATIKA

TRANSKRIP WAWANCARA

Company : Pict Production Produser : Bony Bharisti

Judul Program : Merapi Kehidupan Kami Sutradara : Yuli Anjarwati

Durasi : 20 Menit Penulis Naskah : Indah W. N

Yang Diwawancara : 1. Bapak Subagio Pewawancara : Indah W. N

2. Bapak Kus Endarto

3. Bapak Hadi

4. Bapak Agus

5. Mas Vian

Tabel III.8

No Kas

et

Time

Logging Statement Ket

1 1 00:05:55 Jadi aktivitas gunung merapi pasca letusan 2010

untuk saat ini masih relatif landai aktifitasnya

padahal sudah delapan tahun setelah erupsi 2010

jadi kenapa kita simpulkan rantai itu dari berbagai

data pemantauan kita. ada dari sesmik, ada dari

deformasik, geokimia, itu menunjukan data - data

yang dengan nilai yang di bawah treshood ketika

peningkatan status disaat letusan 2010 maupun

letusan yang lain letusan 2006, jadi dari situ kita

OK

Page 123: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

100

simpulkan bahwa aktifitas gunung merapi saat ini

itu masih normal. Kita belum tau apakah merapi

ini akan segera meletus kembali setelah 8 tahun

setelah erupsi 2010.

2 1 00:06:55 Perubahan ekonomi secara sosial dan lainnya,

kalau dulu ekonomi masyarakat disini sebenernya

perternakan mayoritas perternakan. Sekarang

ekonomi pariwisata kemudian perbedaannya

sekarang ekonomi pariwisata menjadi nomor satu,

ekonomi perternakan dan yang lainnya nomor dua

dan ke tiga.

OK

3 1 00:07:28 Lava tour itu bermula ketika pada tahun 2010

merapi meletus hebat ketika 2010 meletus hebat

itu ada lsm dia punya jeep membantu untuk

mengantarkan bantuan kesana dan juga

mengantarkan para yang akan mebantu membawa

mereka ke tempat pengungsian, itu awal

mulanya. kemudian dari situ ternyata keinginan

masyarakat luas masyarkat diluar gunung merapi

untuk melihat apa sih yang terjadi pada 2010 itu

sangat besar .

OK

4 1 00:08:11 Saya memberanikan diri kembali ke tempat ini

karena saya pengen membangun wilayah di

OK

Page 124: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

101

tempat ini dalam arti kita pengen dengan

membangun apa bila tidak kita-kita yang bangun

sendiri kalau pemerintah mau membangun tempat

ini gak mungkin lagi, karena dikatakan ditempat

ini tempat rawan bencana jadi kalau pemerintah

mau membangun kemungkinan kecil jadi, saya

ada satu niat dan ada satu tujuan bahwa kalau

tidak kita yang membangun wilayah ini siapa

yang mau membangun, alasan saya seperti itu.

5 1 00:09:13

Sebetulnya wilayah lereng merapi ini adalah

wilayah untuk resapan air saudara-saudar kita

yang dibawah dalam arti kalau semua ditangani

oleh seperti ditaman nasional itu kan tempat

tempat tertentu saja tempat yang bukan haknya

masyarakat.

OK

6 1 00:09:38

Kebun kita rusak lahan pekarangan kita sudah gak

karu-karuan yang sangat sangat kami rasakan

sangat mendalam adalah jaringan listrik pada

waktu itu kan jaringan listrik sudah hancur semua

dan sama sekali gak ada jaringannya.

OK

7 1 00:10:04 entah itu ada bantuan untuk fasilitas jalan yaitu

kira-kira tahun 2017 kemarin jadi sebelumnya

jalan yang rusak itu kan ditempat ini jadi objek

OK

Page 125: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

102

wisata yang seperti ini terus pada waktu itu belum

ditangani oleh pemerintah tapi pada wkatu itu di

pegangi oleh tim sebagian untuk memulihkan

ekonomi masyarakat sebagian untuk sosial yang

sebagian untuk pembangunan fasilitas jalan. Pada

waktu itu seperti itu tapi setelah ini dipegang oleh

pemerintah saat ini masih di pegang oleh tim ini

kan sudah pemerintah sudah masuk dalam

pemererintahan saya lupa yang sebenernya

40% dan 60% atau bagaimana tapi saya kurang

begitu lebih jelas itu baru ada fasilitas jalan

misalnya jalannya rusak segera bantuan untuk

membangun jalan tapi sebelumnya itu memang

swadaya masyarakat murni pemerintah belum

campur tangan untuk membangun jalan itu.

8 1 00:11 :23 Waktu itu kan kali kuning kawasan ada distribusi

masuk, hanya distribusi masuk yah. distribuasi

masuk itu ketika bencana itu tidak ada hilang.

Sekarang yang lakukan pemerintah kita

membangun kembali supaya distribusi masuk.

Kaitannya Kenapa sih harus ada distribusi

masuk? Distribusi masuk itu untuk melihat ok deh

seberapa persen sih paling tidak kita tahu berapa

OK

Page 126: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

103

persen sih orang yang mampir kesana

Kemudian uang yang di dapat itu berapapun

jumlahnya yang ada di pembagian yang ada

yaudah itu akan kembali

lagi ke masyarakat dalam bentuk misalnya, oke

perhatian perhatian supaya mereka menjadi

berkualitas melayani teman teman wisatawan.

9 1 00:12:10 Ketika jumlahnya semakin banyak tentunya ada

perlu regulasi, regulasi ini kaitannnya satu supaya

ada persaingan yang sehat antara pemain disitu

700 bayangkan saja 700 jeep yang ada disitu

apakah itu jumlah yang cukup yang sangat besar

700 jeep

OK

10 1 00:13:28 Karena perekonomian sekarang adalah disini

entah itu pertaniannya perternakan entah itu

kepariwisataannya dan yang paling pokok adalah

hidup disini lebih nyaman dari pada hidup

dibawah, terutama di huntap karena disana juga

lahannya pun sempit rumah tipe 36 nantinya pasti

ada turun menurun anak kan itu untuk berfikir

sampai kesitu akhirnya masyarakat tetap kembali

keatas dalam arti bahkan belum sempat tidur

10

Page 127: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

104

dihuntap ataupun waktu itu masih di celter ada

orang yang belum tidur di celter jadi begitu

pulang dari pengungsian pulang langsung tidur di

tenda itu alasannya emang ya disini tanah

kelahiran jadi lebih nyaman.

11 1 00:14:31 Walaupun kita disediakan tanah dibawah kalau

hanya cukup untuk satu keluarga. nanti keluarga

yang lain juga sudah tidak mungkin disana pasti

akan kembali ke atas dan mau beli dibawah pun

mungkin masyarakat secara perekonomian

keuangan tidak cukup untuk membeli tanah

dibawah dan itu saya tegaskan yang dapat huntap

itu adalah kk lama dalam arti kk di tahun 2011 itu

setelah itu masyarakat kk baru itu tidak bisa

mengakses bantuan huntap jadi mau kemana

otomatis tetap tinggal disini.

OK

12 1 00:15:56 Jadi gini sekolah gunung merapi itu sebenarnya

menjawab persoalan yang ada di masyarakat sana

mba. karena status khususnya di dusun

pangukrejo itu statusnya krb 3 sehingga tidak ada

fasilitas apapun disana yang berhubungan dengan

pemerintah misalnya pendidikan kesehatan dan

seterusnya itu yang melatar belakangi kita disana.

OK

Page 128: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

105

kenapa kita memilih pendidikan/edukasi disana

karena hanya dengan edukasi itulah kita

mengedukasi masyarakat disana, artinya sebelum

ada sgm disana banyak anak-anak yang putus

sekolah disana. dulunya ada sekolah disana itu

pun banyak yang putus sekolah, apalagi sekarang

sekolahnya sudah tidak ada disana jadi warga

harus jauh turun sekitar kurang lebih 8 10 km

baru ada sekolah, sehingga kita sama teman-

teman disana membuat sgm untuk menjawab

persoalan itu.

13 1 00:17:03 Dulu awalnya kita berawal dari b.ingris gate jadi

disana sudah ada rencana untuk lava tour nah

ketika ada tamu asing tidak ada yang tahu

b.inggris. jadi kita berangkatnya bukan dari anak-

anak tapi kita dari tourgate membekali mereka

kemampuan b.inggris ya minimal sedikit-sedikit

lah

OK

14 1 00:17 :

31

Jadi harapannya pemerintah ataupun swasta yang

lain bisa lebih memperhatikan kita yang ada di

wilayah krb ini bisa hidup tentram damai tidak

selalu di bayang-bayangi oleh kata-kata krb

karena masyarakat sudah tidak peduli apakah iu

OK

Page 129: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

106

krb dan sebagainya yang penting masyarkat hidup

tentram dan damai taat kepada peraturan

pemerintah pajak dan sebagainya kita taat jadi itu

harapannya kita disamakan seperti yang tidak

diwilayah krb.

15 1 00:18:17 Harapan masyarakat saya secara umumnya krb

segera dicabut dalam arti jangan sampai krb itu

menjadi momok (pembicaraan) bagi kita-kita ya

karena sekarang ini yang di momok

(pembicaraan) saat ini adalah krb itu, kalo nanti

krb di cabut itu kemungkinan keadaan semangkin

maju seperti itu.

OK

16 1 00:18:47 Jadi Berangkatnya kita kan dari edukasi ya

harapan yah sedikit banyak memberikan

peningkatan kesejahteraan kepada warga

OK

Page 130: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

107

AKADEMI KOMUNIKASI

BINA SARANA INFORMATIKA

NASKAH VO

Company : Pict Production Produser : Bony Bharisti

Judul Program : Merapi Kehidupan Kami Sutradara : Yuli Anjarwati

Durasi : 20 Menit Penulis Naskah : Indah W. N

Tabel III.9

VO 1

JOGJAKARTA / KOTA YANG BERADA DI PROVINSI DAERAH

ISTIMEWA JOGJAKARTA / MEMILIKI LUAS TANAH SEKITAR TIGA

RIBU SERATUS DELAPAN PULUH LIMA METER PERSEGI (3.185 M2) //

KOTA YANG AKAN KAYA SUMBER DAYA ALAM / DAN KOTA YANG

AKAN KAYA BUDAYA KERAJAANNYA INI / PERNAH MENJADI IBU

KOTA / SEBELUM DKI JAKARTA // SELAIN ITU / JOGJAKARTA

MERUPAKAN IDENTITAS WILAYAH YANG LEKAT DENGAN

JULUKAN KOTA PELAJAR / MEMILIKI KEISTIMEWAAN SEBAGAI

DAERAH DAYA TARIK SETIAP ORANG YANG DATANG UNTUK

MENGGALI ILMU //

VO 2

JARAK DARI KOTA JOGJAKARTA MENUJU GUNUNG MERAPI

KURANG LEBIH TIGA PULUH KILO METER (30 KM) / MELALUI

Page 131: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

108

JALUR JALAN RAYA KALIURANG / YANG DITEMPUH SEKITAR

SATU JAM MENGGUNAKAN KENDARAAN RODA EMPAT / DAN

SEKITAR EMPAT PULUH MENIT MENGGUNAKAN KENDARAAN

RODA DUA //

VO 3

MENURUT CATATAN MODERN / GUNUNG MERAPI MENGALAMI

ERUPSI SETIAP DUA SAMPAI LIMA TAHUN SEKALI // MENURUT

PENCATATAN SEJARAH / ERUPSI TERAKHIR DAN TERBESAR

TERJADI YAITU PADA TAHUN 2010 //

VO 4

SEBANYAK EMPAT BELAS DESA HABIS TERLAHAP LETUSAN

GUNUNG MERAPI / YAITU / DESA KALIBENING / KALIURANG /

KAPUHAN / KENINGAR / LENCOH / NGARGOMULYO / PATEN /

SAMIRAN / SENGI / SEWUKAN / SUMBER SERUTELENG / DAN /

TLOGOLELE / YANG MERENGGUT DARI TIGA RIBU (3000) RUMAH

HABIS TERSAPU AWAN PANAS / POHON-POHON TUMBANG / SERTA

LEBIH DARI TIGA RIBU (3000) HEWAN TERNAK MATI / TIGA RATUS

SEMBILAN PULUH DELAPAN JIWA (398) DITEMUKAN DALAM

KONDISI TAK BERNYAWA / LEBIH DARI DELAPAN RATUS (800)

ORANG PUN KEHILANGAN USAHANYA / SERTA KERUGIAN

MATRIAL HINGGA MENCAPAI / TIGA KOMA LIMA TRILIUN RUPIAH

//

Page 132: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

109

VO 5

EMPAT ASPEK YANG MENJADI ALASAN MASYARAKAT DUSUN

PANGUKREJO UNTUK KEMBALI KE LERENG MERAPI // PERTAMA

WARGA HANYA MEMILIKI KEAHLIAN BERTANI YANG

MEMBUTUHKAN LAHAN LUAS / KEDUA HANYA MEMILIKI KE

AHLIAN SEBAGAI SUPIR TRUK PASIR / KETIGA WARGA HANYA

MEMILIKI BERTERNAK / DAN KE EMPAT WARGA YANG MEMILIKI

KEAHLIAN KULI PERTAMBANGAN PASIR / YANG TIDAK DAPAT

MENGOLAH HASILNYA //

SALAH SATU / YANG MENJADI PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN

MASYARAKAT DI DUSUN PANGUKREJO / IALAH ADANYA

KOPERASI YANG BERNAMA RUMAH SUSU NGUNDI MAKMUR //

KOPERASI TERSEBUT DI BENTUK OLEH YAYASAN DOMPET

DHUAFA / UNTUK MEMBANTU MENDISTRIBUSIKAN SUSU PARA

PETERNAK SAPI SEBAGAI PENGHASILAN TAMBAHAN MEREKA //

Page 133: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

110

3.4 Proses Kerja Penata Kamera

Pada saat berlangsungnya sebuah proses penyiaran dalam bentuk audio

visual (siaran televisi) di butuhkan sebuah kamera dan seorang Camera Person.

Karena tanpa adanya kamera dan seorang Camera Person, sebuah produksi

televisi tidak dapat berlangsung. Camera Person biasa di sebut juga sebagai

Penata Kamera, Juru Kamera atau Sinematografer dan lain sebagainya.

Dalam Glosarium.org Camera Person adalah orang yang mampu

menggunakan kamera, memiliki pengalaman syuting untuk film dan mengerti cara

pengambilan gambar yang bagus. Maka pada proses kerja Camera Person,

penulis betul-betul mempelajari kamera apa yang akan di gunakan agar dapat

mengendalikan ataupun memahami dan bertanggung jawab atas gambar yang

penulis dapat ketika melakukan sebuah produksi film.

Menurut Ariatama dkk (2008:80) menjelaskan bahwa, “Camera Person

adalah Secara teknis melakukan perekaman visual dengan kamera mekanik

ataupun elektronik dalam produksi film di bawah arahan pengarah fotografi dan

bertanggungjawab kepadanya.”

Pada Proses Kerja Camera Person ini penulis ingin memvisualisasikan

sesuai skenario dan konsep sutradara, sehingga penulis berusahan menafsirkan

dan menciptakan imajinasi visual untuk menerjemahkan naskah cerita, alur dan

konsep sutradara kedalam sebuah shot gambar tetapi tetap pada arahan sutradara.

Menurut Nurhidayat dkk (2008:76) mengatakan bahwa, “Camera Person

adalah Seorang Sinematografer menciptakan kesan / rasa dengan tepat, suasana

Page 134: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

111

dan gaya visual pada setiap shot yang membangkitkan emosi sesuai keinginan

sutradara.”

Selain bertugas untuk merekam dan menata pencahayaan guna

mendapatkan gambar yang di inginkan pada saat perekaman gambar, dalam

Proses Kerja Camera Person, penulis juga berusaha membantu sutradara untuk

memilih lokasi terbaik atau tempat-tempat mana saja yang akan di gunakan pada

saat berlangsungnya produksi film. Karena pengambilan gambar amat

menentukan keberhasilan penyampaian pesan.

Camera Person menurut Supriadi dkk (2014:48) adalah “orang yang

melaksanakan aspek teknis dalam pengambilan gambar, dia juga membantu

sutradara dalam memilih sudut, penyusunan dan rasa dari pencahayaan dan

kamera.”

Pada saat shooting Dokumenter Televisi “Merapi Kehidupan Kami”

penulis berusaha mengambil kebutuhan gambar yang sesuai dengan shot yang

berbeda, angle yang bervariasi dan komposisi yang tepat agar pencahayaan,

gambar dan kesan / rasa yang di hasilkan tetap stabil dan sesuai keinginan dan

arahan sutradara, agar dapat terciptanya sebuah film yang bagus dan berkualitas

dan tetap sesuai pada alurnya. Sehingga penonton tidak mudah jenuh atau bosan

dan tetap menontonya sampai selesai pada saat pemutaran film Dokumenter

Televisi tersebut.

Selain daripada itu seorang Camera Person juga mempunyai tugas tiga

proses dalam pembuatan film. Diantaranya yaitu Pra Produksi, Produksi dan

Pasca Produksi. Dari ketiga tugas tersebut penulis berusaha menerapkan dan

melakukan tugas Camera Person sesuai dengan tanggung jawab yang di pegang.

Page 135: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

112

3.4.1 Pra Produksi

Pra Produksi merupakan sebuah awal persiapan pada sebuah produksi

film. Dengan kata lain menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pra yang

berarti sebelum, dan Produksi yang berarti Pembuatan. Sehingga dapat di artikan

sebelum melakukan pembuatan. Dalam memaknai arti tersebut pada tahap ini

penulis mempersiapkan apa saja yang akan di gunakan dan di butuhkan pada saat

produksi terjadi, agar perencanaan sesuai dengan matang.

Menurut Javandalasta (2011:5) mengatakan bahwa “Pra Produksi adalah

proses persiapan hal-hal yang menyangkut semua hal sebelum proses produksi

sebuah film, seperti pembuatan jadwal shooting, penyusunan kru dan pembuatan

skenario.”

Di tahap Pra Produksi ini penulis merencanakan visual yang akan di buat

secara sistematis dengan mengikuti director treatment yang sudah di buat pada

saat Pra Produksi sebagai panduan shot-shot dengan tepat dan apa saja yang di

perlukan agar setiap shotnya dapat membangkitkan emosi sesuai keinginan

sutradara.

Menurut Ayawaila dkk (2008:155) mengatakan bahwa “Pra Produksi pada

prinsipnya sama dengan film cerita (fiksi) karena pembuatan Dokumenter tidak

membutuhkan kru banyak sehingga koordinasi dan penanganannya lebih praktis.”

Karena pembuatan Dokumenter Televisi “Merapi Kehidupan Kami”

hanya berjumlahkan lima orang kru, maka penulis lebih mudah dalam melakukan

kerjasama dengan kru. Penulis juga di bantu oleh kru dalam pemilihan alat apa

saja yang akan dan harus di gunakan pada saat shooting di lakukan.

Page 136: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

113

Pada saat menentukan alat apa saja yang akan di gunakan, sebagai Camera

Person penulis juga berusaha memahami, menguasai dan mempelajari jenis

kamera dan peralatan lain yang akan di gunakan saat produksi di lakukan. Dengan

tujuan agar gambar dapat di ambil dan di kendalikan sesuai dengan komposisi

yang di harapkan. Selain mempelajari dan memahami jenis kamera yang di

gunakan, penulis juga mendampingi dan membantu sutradara dalam melakukan

hunting lokasi shooting.

Pra Produksi menurut Nurhidayat dkk (2008:77) adalah “Menentukan

kebutuhan dan menjamin semua peralatan dengan spesifikasi sesuai dengan desain

visual. Kemudian menyiapkan dan memilih serta menentukan sarana peralatan

dan bahan baku yang di perlukan dalam menjalankan tugasnya.”

Agar peralatan dan perlengkapan penulis berfungsi dan berguna dengan

tepat, penulis kemudian melakukan uji coba secara teknis peralatan yang akan

digunakan dalam produksi. Penulis juga menyimpan rapi peralatan dan

perlengkapan shooting agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Selain

mempelajari kamera, penulis juga mempersiapkan perlengkapan lainnya yang

akan di butuhkan saat produksi, seperti : lensa kamera, baterai, tripod, slider,

LED, headset, Clip On, Monitor dan lain sebagainya.

3.4.2 Produksi

Setelah selesai mempersiapkan semua peralatan di tahap Pra Produksi, di

tahap Produksi ini penulis menjalankan tugasnya sebagai Camera Person.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Produksi adalah sebuah proses

pembuatan, dengan kata lain di tahap inilah peran terpenting seorang Camera

Page 137: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

114

Person, yaitu penulis membawa semua alat-alat teknis yang di butuhkan saat

shooting, memilih peralatan mana saja yang harus di gunakan terlebih dahulu dan

mulai mengoperasikan kamera untuk mengambil shot-shot di lapangan sesuai

dengan alur cerita di skenario.

Produksi menurut Javandalasta (2011:48) adalah “gambar yang baik ialah

gambar yang kuat yang mampu menyampaikan pesan komunikasi secara singkat

tapi efektif.”

Sebagai Camera Person pada saat Produksi Dokumenter Televisi

“Merapi Kehidupan Kami”, penulis berusaha bekerja dengan sebaik mungkin

dan sekreatif mungkin bahkan sering kali penulis mengambil ulang beberapa kali

take shooting bila secara teknis hasil rekaman sebelumnya kurang baik pada objek

agar mendapatkan moment atau adegan yang menurut pandangan penulis bagus,

indah dan lain sebagainya.

Menurut Jandalasta (2011:5) mengatakan bahwa “Tahap Produksi adalah

proses semua hal yang sebelumnya telah di persiapkan pada proses Pra Produksi.

Proses ini merupakan proses yang membutuhkan stamina si pembuat film.”

Di taha Produksi ini semua unsur teknis dan kreatif Camera Person

(naskah, aktor, sinematografi, suara dan lain sebagainya) bergabung di bawah

pengawasan sutradara. Walaupun dengan pengaturan Auto pada kamera yang di

gunakan, penulis tetap berusaha dan memperhatikan sejumlah variasi angle dan

shot size, mengontrol fokus untuk mendapatkan ketajanan gambar atau membuat

bokeh pada objek, melakukan kontrol zoom pada lensa kamera dan lain

sebagainya. Namun semua itu tetap sesuai atas persetujuan dan arahan sutradara.

Page 138: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

115

Pada tahap Produksi ini diharapkan semua kru film harus bisa saling

mengerti dan berusaha menahan ego masing-masing demi mendapatkan sebuah

film yang baik dan layak.

3.4.3 Pasca Produksi

Setelah melewati Pra Produksi dan Produksi, penulis menjalankan tahap

yang ke tiga yaitu Pasca Produksi, yang di mana seluruh tugas penulis telah di

jalankan dan di selesaikan, kemudian penulis menyimpan kembali peralatan yang

telah di gunakan ketika Produksi.

Menurut Javandalasta (2011:45) “setelah shooting video di laksanakan,

tahap berikutnya ialah pasca produksi yang komponen pekerjaan utamanya ialah

editing video.”

Dalam program dokumenter televisi “Merapi Kehidupan Kami” ini,

pada tahap Pasca Produksi penulis telah melakukan tugasnya sebagai Camera

Person dalam tahap Pra Produksi dan Produksi. Pada tahap Pasca Produksi selain

menyimpan kembali dengan baik peralatan yang telah di gunakan penulis juga

melakukan pemilihan gambar yang layak untuk di tampilkan agar sesuai dengan

skenario, kemudian penulis memdampingi editor dalam pemilihan gambar atau

shot-shot yang akan di gunakan agar berkesinambungan sehingga gambar yang di

tampilkan dapat berhasil tersampaikan.

3.4.4 Peran dan Tanggung Jawab Camera Person

Di tahap ini semua penjelasan atau keterangan mengenai gambar atau

visual merupakan Peran dan Tanggung Jawab penulis, karena Camera Person

Page 139: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

116

merupakan sebuah jobdesk atau jabatan penulis pada kelompok Tugas Akhir

Dokumenter Televisi “Merapi Kehidupan Kami.”

Menurut Ariatama dkk (2008:81) “tanggung jawab pribadi adalah

menjalankan kamera dan menghentikannya sesuai petunjuk atau isyarat dari

sutradara.”

Dalam pembuatan produksi program dokumenter televisi “Merapi

Kehidupan Kami”, penulis harus mengambil gambar yang bagus dan indah

sesuai dengan alur cerita yang telah di buat. Karena keberhasilan suatu produksi di

tentukan oleh pengambilan gambar-gambar yang baik dan benar sehingga enak

untuk di tonton kepada masyarakat dan tidak membosankan ataupun tidak

membuat bingung penonton.

Pada umumnya Camera Person tidak bekerja sendiri namun di dampingi

oleh sutradara serta kru lainnya. Secara umum Tugas dan Tanggung Jawab

Camera Person pada saat Pra Produksi, Produksi menurut Ariatama dkk

(2008:82-83) meliputi :

a. Tahap Pra Produksi.

1. Menganalisa mood dari skenario dan konsep sutradara. Dengan melakukan

pengarahan, melakukan persiapan dan pemeliharaan peralatan kamera

serta sarana penunjangnya.

2. Melakukan uji coba secara teknis atas peralatan dan bahan baku yang akan

di pergunakan dalam produksi.

3. Melakukan koordinasi dengan key grip sehingga secara teknis dan efisien

mampu melaksanakan konsep visual dan gerakannya.

b. Tahap Produksi.

Page 140: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

117

1. Mengkoordinasikan awak kamera dalam melaksanakan tugasnya.

2. Melakukan Perekaman visual secara teknis sesuai arahan PF baik dalam

hal komposisi, sudut pengambilan, gerak kamera dengan segala

perubahannya.

3. Menjaga dan memelihara peralatan kamera dalam kondisi baik dan siap

pakai.

Pada tahap ini penulis benar-benar menerapkan Peran dan Tanggung

Jawab sebagai Camera Person pada saat shooting berlangsung, dengan tujuan

agar saat melaksanakan shooting tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

Penulis juga selalu berdampingan dengan sutradara saat melakukan shooting.

Hingga penulis dan sutradara menyewa kendaraan roda dua agar dapat menempuh

perjalanan lebih cepat dan mendapatkan shot yang di inginkan. Dan juga penulis

beserta kru lainnya menyewa mobil jeep agar bisa memasuki wilayah dekat kaki

Gunung Merapi karena akses kendaraan lain tidak memungkinkan untuk di

gunakan.

3.4.5 Proses Penciptaan Karya

A. Konsep Kreatif

Pada Konsep Kreatif untuk program Dokumenter Televisi “Merapi

Kehidupan Kami”, penulis berusaha mengikuti keinginan atau arahan sutradara.

Penulis juga menambahkan komposisi gambar dengan membuat bokeh, moving

kamera (Panning, Tilting, Zooming, Tracking dan Follow), beberapa variasi angle

(High Angle, Eye Level dan Low Angle), juga menambahkan berbagai Shot Sizes

sesuai buku panduan yang telah penulis baca. Sehingga pergerakan kamera dapat

membantu menciptakan kesan-kesan tertentu sesuai tuntutan cerita. Gambar yang

Page 141: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

118

di hasilkan pun menjadi lebih bervariasi dan tidak monoton namun tetap

berkesinambungan antara cerita dan gambar.

B. Konsep Produksi

Dalam tahap Konsep Produksi, penulis berusaha sebaik mungkin dan

semakasimal mungkin menerapkan konsep sesuai dengan yang telah di diskusikan

dengan sutradara dan kru lainnya . Dalam upaya ini, penulis sesekali

menggunakan slider dalam pengambilan gambar sesuai kebutuhan dan juga

menggunakan tripod dalam setiap pengambilan gambar atau stok shot agar

gambar-gambar yang di dapatkan tidak shaking, karena ada beberapa gambar atau

situasi tertentu yang tidak boleh shaking. Semua hal yang berkaitan dengan

gambar merupakan tanggung jawab penulis.

C. Konsep Teknis

Konsep Teknis merupakan salah satu komponen yang menentuka

penciptaan sebuah gambar selain dari Konsep Kreatif dan Konsep Produksi,

karena di Konsep Teknis ini penulis melakukan pengambilan gambar sesuai

teknik panduan buku yang penulis baca sebagai referensi.

Menurut Fachruddin (2012:150) “ukuran pengambilan gambar selalu di

kaitkan dengan ukuran tubuh manusia, namun penerapan ini juga belaku pada

benda lain, tinggal menyesuaikan ukurannya saja.”

Penulis menggunakan kamera Sony NEX VG-30, alasan penulis memilih

Kamera Sony NEX VG-30 karena selain gambar berkualitas juga mudah di

pahami, Kamera Seri ini tidak terlalu berat bila di bawa kemana-mana dengan

tambahan pendukung tripod, slider, LED, dan lain sebagainya.

Page 142: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

119

Berikut beberapa macam istilah dalam teknik pengambilan gambar

menurut Javandalasta (2011:24-35) yaitu:

a. shoot size atau ukuran gambar :

1. Extreme Long Shot (ELS).

Merupakan kekuatan yang ingin menetapkan suatu (peristiwa,

pemandangan) yang sangat-sangat jauh, panjang dan luas

berdimensi lebar.

2. Very Long Shot (VLS).

Gambar-gambar opening scene atau bridging scene di mana

pemirsa di visualkan adegan kolosal, kota metropolitan dan

sebagainya.

3. Long Shot (LS).

“Size / frame compositions yang di tembak.” Keseluruhan gambar

dari pokok materi di lihat dari kepala ke kali atau gambar manusia

seutuhnya.

4. Medium Long Shot (MLS).

“Ini yang di tembak memotong pokok materi dari lutut sampai

puncak kepala pokok materi.” Setelah gambar LS di tarik garis

imajiner lalu di zoom in sehingga lebi padat, maka masuk ke

medium long shot.

5. Medium Shot (MS).

“Gambar di ambil dari pinggul pokok materi sampai pada kepala

pokok materi.” Ukuran MS, biasa di gunakan sebagai komposisi

gambar terbaik untuk wawancara.

Page 143: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

120

6. Medium Close Up (MCU).

“Dari dada pokok materi sampai puncak kepala.” MS dapat di

kategorikan sebagai komposisi ”potret setengah badan” dengan

keleluasan back ground yang masih bias di nikmati .

7. Close Up (CU).

“Meliput wajah yang keseluruhan dari pokok matei.” Objek

menjadi titik perhatian utama dalam pengambilan gambar dan latar

belakang hanya terlihat sedikit.

8. Big Close Up (BCU).

Lebih tajam dari CU, yang mampu mengungkapkan kedalaman

pandangan mata, kebencian, raut wajah dan emosional wajah.

9. Extreme Close Up (ECU).

“Kekuatan ECU pada kedekatan dan ketajaman yang hanya fokus

pada satu objek.” Paling sering di gunakan untuk memperhebat

emosi dari suatu pertunjukan musik atau situasi yang dramatis.

10. Over Shoulder Shot (OSS).

Pengambilan gambar / subjek / objek yang di ambil dari punggung

/ bahu seseorang.

11. Two Shot (TS).

Pengambilan gambar untuk dua subjek.

b. Angle Camera atau sudut pengambilan gambar :

1. High angle / Bird Eye View.

Kamera di tempatkan lebih tinggi daripada subjek untuk

mendapatkan kesan bahwa subjek yang di ambil gambarnya

Page 144: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

121

memiliki status social yang rendah, kecil, terabaikan, lemah dan

berbeban berat.

2. Eye level / Normal Angle.

Kamera di tempatkan sejajar dengan mata subjek dengan kesan

yang di sajikan adalah kewajaran, kesetaraan dan sederajat.

3. Low angle / Frog Eye View.

Kamera di tempatkan lebih rendah daripada subjek, untuk

menampilkan kedudukan subjek yang lebih tinggi daripada

penonton dan menampilkan bahwa si subjek memiliki kekuasaan,

jabatan, kekuatan dan sebagainya.

c. Camera movement atau Pergerakan Kamera :

1. Panning (Pan left / Pan right).

Pergerakan kamera dari tengah ke kanan atau dari tengah ke kiri,

namun bukan kameranya yang bergerak tapi tripodnya yang

bergerak sesuai arah yang di inginkan.

2. Tilting (Tilt up / Tilt down).

Pergerakan kamera dari bawah ke atas dan dari atas ke bawah

masih menggunakan tripod sebagai alat bantu dan tetap pada

porosnya.

3. Tracking (Track In / Track Out).

Pergerakan kamera mendekati objek atau menjauhi objek (objek

diam) dengan atau tanpa tripod / dolly.

4. Crab (Crab In / Cran Out).

Page 145: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

122

Pergerakan kamera di mana kamera di geser ke kiri maupun ke

kanan dengan atau tanpa tripod.

5. Zooming (Zoom in / Zoom out).

Yang bergerak bukan kamera tetapi lensa kamera yang bergerak

maju atau mundur mendekati / menjauhi objek sementara kamera

diam.

Dari bebrapa penjabaran macam-macam istilah pengambilan gambar di

atas penulis mendapatkan inspirasi dalam Konsep Teknik pengambilan gambar,

sehingga penulis menjadi terinspirasi dan menjadi terarah ketika Produksi di

lakukan. Kemudian penulis tentu mempersiapkan segala kebutuhan alat saat

Produksi Dokumenter Televisi “Merapi Kehidupan Kami” seperti 1 set kamera

Sony NEX VG-30 HD (tripod, battery, charger), 1 kamera DSLR 60D, 2 buah

LED, 2 set clip on, 1 unit tripod, 1 unit slider, 5 Memory card slot 8 GB, 16 GB,

32 GB dan 64 GB, 1 buah Hardisk 1 TB, Lens Sony 18-200 mm, Lens Canon 60D

16-35 mm, Lens Tele Canon 18-200 mm, 1 set drone phantom 3, 1 unit monitor.

3.4.6 Kendala Produksi dan Solusinya

Dalam setiap produksi pasti semua kru memiliki kendala masing-masing.

Dalam proses produksi program dokumenter televisi yang berjudul “MERAPI

KEHIDUPAN KAMI” ini penulis mempunyai kendala seperti :

1. Sulitnya menemui fokus gambar pada kamera karena LCD monitor selalu mati

tiba-tiba saat di gunakan. Solusi yang penulis dapatkan adalah menggunakan

pengaturan autofocus dan menggunakan viewfinder.

2. Sulitnya mengatur pencahayaan pada kamera karena ada beberapa lokasi,

tempat atau ruangan yang di ambil berlawanan dengan cahaya. Solusi yang

Page 146: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

123

penulis dapatkan adalah mengatur kamera sebaik mungkin sehingga kamera

mendapatkan cahaya yang cukup pada saat pengambilan gambar.

3. Pada saat wawancara narasumber, terkadang clip on yang di gunakan tidak

berfungsi dengan baik. Solusi yang penulis dapatkan adalah melakukan

wawancara ulang dan mengganti clip on yang tidak bisa di gunakan dengan

clip on yang masih berfungsi dengan baik.

Dengan bantuan dari semua kru penulis dapat mengatasi semua kendala

tersebut dengan baik.

Page 147: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

124

Konsep Kerja Penata Kamera

Camera Person pada saat produksi sudah mempersiapkan semua

perlengkapan alat-alat kamera untuk melakukan pengambilan gambar.

Maka dalam pembuatan program dokumenter televisi ini penulis

mengambil gambar menjadikan treatment sebagai pedoman agar gambar

sesuai dengan naskah dan sesuai dengan fokus pada film Dokumenter

yang akan di buat. Penulis juga mengambil semua momen sebanyak

mungkin yang ada di lokasi untuk stok shot agar mencegah kurangnya

shot, namun penulis tetap berkoordinasi dengan sutradara.

Mempersiapkan Serta membahas tentang shot size dan shooting list

agar gambar yang di hasilkan sesuai keindahannya. Untuk menjadi

seorang Camera Person, penulis harus menguasai teknik dasar kamera,

memiliki respon yang cepat dalam mengoperasikan kamera, kreativitas,

berinovasi dan mengerti sistem pada kamera yang di gunakan.

Page 148: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

125

AKADEMI KOMUNIKASI

BINA SARANA INFORMATIKA

SPESIFIKASI KAMERA

SONY NEX VG-30 HD Camcorder PAL Zoom Lens

Gambar III.4

Tabel III.10

No Spesifikasi Keterangan

1 Camera Type Camcorder Width : 3.63 inches

Height : 5.13 inches

Depth : 8.75 inches

Weight : 6.50 pounds

Color : Black

2 Sensor Sensor Size : APS-C (Nikon DX, Pentax,

Sony)

Sensor Type : CMOS

Page 149: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

126

Effective Pixels : 16.1 megapixels

3 Controls Minimun ISO : 100

Maximum ISO : 25600

Fastest Shutter Speed (1/n seconds) :

4000

Slowest Shutter Speed (n seconds) : 30

seconds

Focus Point : 25

Max Continous Shooting Speed : 6FPS

4 Display Size : 3 inches

Articulating / Hinged Screen : Yes

5 Video Video Capture : Yes

Max. Resolution : 1080p

Standard Framerate (s) : 24,60

6 Software RAW Support RAW, RAW + JPEG

7 Lens Sony 18-200 mm Interchangeable : Yes

Supported Mounts : Sony E

Focal Length (wide) : 18 mm

Focal Length (telephoto) : 200 mm

Widest Aperture / f-stop : 3.5

Optical Zoom : 11.1 x

8 Lens Canon 16-35 mm Interchangeable : Yes

Page 150: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

127

Supported Mounts : Canon EF

Focal Length (wide) : 16 mm

Focal Length (telephoto) : 35 mm

Widest Aperture / f-stop : 2.8

Optical Zoom : -

9 Lens Tele Canon 18-200

mm

Interchangeable : Yes

Supported Mounts : Canon EF-S

Focal Length (wide) : 18 mm

Focal Length (telephoto) : 200 mm

Widest Aperture / f-stop : 3.5

Optical Zoom : 11 x

10 Storage Supported Media : SD, SDHC, SDXC,

Memory Stick Pro Duo, Memory Stick

Pro-HG Duo, Memory Stick XC-HG Duo

11 Audio Built – In Speaker : Yes

Built – In Microphones : Yes

Microphone Input : Yes

12 Ports Video Out : Yes

Connection (s) : USB, HDMI, 3.5 mm

Stereo Audio, AV Multi

13 Battery Model : NP-FV70

Removable : Yes

Page 151: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

128

AKADEMI KOMUNIKASI

BINA SARANA INFORMATIKA

SPESIFIKASI DRON DJI PHANTOM 3

Gambar III.5

Tabel III.11

No Spesifikasi Keterangan

1 Performance Maximum speed : 52.5 fps / 16 m/s

Maximum Ascent : 16.4 fps / 5 m/s

Descent Speed : 9.8 fps / 3 m/s

Maximum Altitude : 19685’ / 6000 m

Above Sea Level

Flight Time : Up to 25 Minutes

(depending on condition)

Page 152: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

129

2 Flight Control System Built-in GPS

3 Transmitter Frequency : 5.725 GHz to 5.825 GHz

Communication Distance : 3280.8’ / 1000

m (outdoors and unobstructed, aircraft’s

altitude at 400 feet (120m))

Transmitter Power : EIRP : 19 dBm

Working Voltage : 600 Ma at 3.7V

Battery : 4480 mAh LiPo

Charging Port : Micro-USB

Mobile Device Holder

Compatibility : Smartphones

Operating Temperature : 32 to 104°F / 0

to 40°C

4 Camera Sensor

Size : 1/2.3”

Resolution : 12 MP Effective

Lens

Aperture : f/2.8

FOV : 94°

Focal Length : 20 mm (35 mm

equivalent)

Element : 9 Focus : 0 to ∞

Page 153: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

130

Photo Resolution : Up to 12 MP (4000 x

3000)

ISO Range

Video : 100 to 3200

Photo : 100 to 1600

Shutter Speed : 8 to 1/8000 second

Video Resolution

UHD 2.7K (2704 x 1520) : 30p (29.97p)

FHD (1920 x 1080) : 24p, 25p, 30p

HD (1280 x 720) 24p, 25p, 30p, 48p, 50p,

60p

Photo Modes

Single ShotBurst Shooting : 3, 5, 7

FramesAuto Exposure Bracketing (AEB)

: 3/5 Bracketed Frames at 0.7 EV bias

Timelapse

Bitrate : Up to 40 Mbp/s

File Formats

Photo : JPEG, DNG

Video : MP4, MOV (MPEG-4 AVC)

Recording Media

Type : Micro SD/SDXC card up to 64 B

Page 154: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

131

Format : FAT32 / exFAT

Note : Class 10, UHS-1 or Faster Card

Required

Operating Temperature : 32 to 104°F / 0

to 40°C

5 Gimbal Number of Axes : 3-axis (pitch roll, yaw)

Control Range

Pitch : -90 to +30°

Angular Vibration Range : ± 0.02°

6 Video Downlink Interface : Wi-Fi

Frequency : 2.400 to 2.483 GHz

Transmit Power : 27 dBm

Range : Up to 3280.8’ / 1000 m (outdoors

and unobstructed, aircraft’s altitude at

400’ feet (120 m))

Resolution : 720 at 30 fps (Depending on

Conditions and mobile device)

Latency : Low Latency (Depending on

Conditions and Mobile Device)

7 Motor Type : Brushless

Working Temperature : 23 to 104°F / -5

to 40°C

Page 155: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

132

Weight : 1.9 oz / 55 g

8 Flight Battery Chemistry : Lithium-Polymer (LiPo)

Capacity : 4480 mAh

Wattage : 68 Wh

Configuration : 45

Voltage : 15.2 V

Weight : 12.9 oz / 365 g

Maximum Charging Power : 100 W

Operating Temperature : 14 to 104°F / -

10 to 40°C

Charger

Voltage : 17.4 V

Power : 57 W

9 Mobile App Name : DJI GO

System requirements

Operating System : iOS

Recommended Devices : iPhonee 5s,

iPhone 6, iPhone 6 Plus, iPad Air, iPad

Air Wi-Fi + Cellular, iPad Mini 2, iPad

Mini 2 Wi-Fi + Cellular, iPad Air 2, iPad

Air 2 Wi-Fi + Cellular, iPad Mini 3 and

iPad Mini 3 Wi-Fi + Cellular

Page 156: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

133

Note : Optimized untuk iPhone 5s,

iPhone 6 and iPhone 6 Plus

10 Wi-Fi Range Extender Frequecy : 2.4 GHz ISM

EIRP : 100 mW

11 General Operating Temperature : 32 to 104°F / 0

to 40°C

Dimensions : Diagonal (Including

Propellers) : 23.2” / 590 mm

Weight : Including Battery and Propellers

: 2.7 Ib / 1.2 kg

Page 157: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

134

AKADEMI KOMUNIKASI

BINA SARANA INFORMATIKA

CAMERA REPORT

Company : Pict Production Produser : Bony Bharisti

Judul Program : Merapi Kehidupan Kami Sutradara : Yuli Anjarwati

Durasi : 20 Menit Penulis Naskah : Indah W. N

Tabel III.12

No

Segment

Visual

Video

Audio Shot

Size

Angle Moving

1 1 VLS Eye

Level

Pan

Right

Stasiun

Yogyakarta

Sound

Effect

2 1 VLS Eye

Level

Pan Left Kereta Api Sound

Effect

3 1 VLS Low

Angle

Till

Down

Tugu

Yogyakarta

Sound

Effect dan

Voice Over

4 1 VLS Eye

Level

Still Tugu

Yogyakarta

Sound

Effect dan

Voice Over

Page 158: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

135

5 1 VLS Eye

Level

Still Aktivitas jalan

Malioboro

Sound

Effect dan

Voice Over

6 1 MLS Low

Angle

Still Jalan

Malioboro

Sound

Effect dan

Voice Over

7 1 LS Eye

Level

Still Lampu Merah

Jalan

Malioboro

Sound

Effect dan

Voice Over

8 1 MS Low

Angle

Still Keraton

Yogyakarta

Sound

Effect dan

Voice Over

9 1 LS Eye

Level

Still Pesindhen

keraton

Yogyakarta

Sound

Effect dan

Voice Over

10 1 MLS Low

Angle

Still Pewayang

Keraton

Yogyakarta

Sound

Effect dan

Voice Over

11 1 MLS Eye

Level

Still Aktivitas jalan

Malioboro

Sound

Effect dan

Voice Over

Page 159: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

136

12 1 MS Low

Angle

Still Aktivitas

sekitar Alun-

alun Keraton

Yogyakarta

Sound

Effect dan

Voice Over

13 1 LS Eye

Level

Still Suasana sekitar

jalan

Malioboro

Sound

Effect dan

Voice Over

14 1 MS Eye

Level

Still Transportasi

Umum

Yogyakarta

Sound

Effect dan

Voice Over

15 1 MLS Low

Angle

Still Aktivitas

sekitar jalan

Malioboro

Sound

Effect dan

Voice Over

16 1 MLS Low

Angle

Zoom

Out

Lampu sekitar

jalan

Malioboro

Atmosfer

17 1 MS Low

Angle

Crane

Shoot

Jalan menuju

Kaliurang

Sound

Effect

18 1 VLS Eye

Level

Still Pintu Masuk

Kaliurang

Sound

Effect

19 1 VLS Frog Zoom in Jalan raya Sound

Page 160: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

137

Level Kaliurang Effect

20 1 ELS High

Angle

Still Kondisi

aktivitas

sekitar

jembatan

Cangkringan

Sound

Effect dan

Voice Over

21 1 ELS Eye

Level

Pan Left Aktivitas

sekitar

Jembatan

Cangkringan

Sound

Effect dan

Voice Over

22 1 LS Frog

Level

Still Para

pengendara

wisata Lava

Tour

Sound

Effect dan

Voice Over

23 1 LS Low

Angle

Still Para

pengendara

wisata Lava

Tour

Sound

Effect

24 1 LS Eye

Level

Still Para

pengendara

wisata Lava

Tour

Sound

Effect

Page 161: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

138

25 1 ELS Eye

Level

Still Suasana

Gunung

Merapi

Sound

Effect

26 1 VLS Low

Angle

Still Suasana

Gunung

Merapi

Sound

Effect dan

Voice Over

27 1 MCU Eye

Level

Still Puncak

Gunung

Merapi

Sound

Effect dan

Voice Over

28 1 ELS Eye

Level

Zoom

Out

Gunung

Merapi

Sound

Effect dan

Voice Over

29 1 ELS Bird

Eye

View

Pan

Right

Pemandangan

Gunung

Merapi dan

sekitarnya

Sound

Effect dan

Voice Over

30 1 ELS Bird

Eye

View

Till

Down

Pemandangan

Gunung

Merapi dan

Sekitarnya

Sound

Effect

31 1 - - - Catatan Erupsi

Gunung

Sound

Effect dan

Page 162: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

139

Merapi 2

November

2010 (Sumber

BPPTKG)

Voice Over

32 1 MLS Low

Angle

Till

Down

Catatan sejarah

getaran

Gunung

Merapi

Sound

Effect dan

Voice Over

33 1 - - - Catatan Erupsi

Gunung

Merapi 13

November

2010 (Sumber

BPPTKG)

Sound

Effect dan

Voice Over

34 1 BCU High

Angle

Zoom

Out

Replika

Gunung

Merapi

Sound

Effect

34 1 MS Eye

Level

Still Peta Sekitar

Wilayah

Gunung

Merapi

Sound

Effect

35 1 MCU High Still Replika jalur Sound

Page 163: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

140

Angle lava Gunung

merapi

Effect

36 1 - - - Panjang wudus

gembel ketika

Gunung

Merapi

meletus

(Sumber

BPPTKG)

Sound

Effect

37 1 - - - Situasi desa

sekitar, ketika

terjadi letusan

Gunung

Merapi

(Sumber

BPPTKG)

Sound

Effect dan

Voice Over

38 1 MLS Eye

Level

Zoom

Out

Sisa bangunan

setelah erupsi

Gunung

Merapi

Sound

Effect dan

Voice Over

39 1 MS Eye

Level

Still Sisa bangunan

setelah erupsi

Sound

Effect

Page 164: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

141

Gunung

Merapi

40 1 ELS Low

Angle

Till Up Sekitar

Gunung

Merapi

Sound

Effect

41 1 ELS Bird

Eye

View

Pan

Right

Sekitar

Gunung

Merapi

Sound

Effect

42 1 ECU Eye

Level

Still Puncak jalur

lava Gunung

Merapi

Sound

Effect

43 1 ELS Eye

Level

Track

Out

Sekitar

Gunung

Merapi

Sound

Effect

44 1 MS Eye

Level

Pan

Right

Balai

Penyelidikan

dan

Pengembangan

Teknologi

Kebencanaan

Gunung

(BPPTKG)

Sound

Effect

Page 165: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

142

45 1 LS Eye

Level

Still Balai

Penyelidikan

dan

Pengembangan

Teknologi

Kebencanaan

Gunung

(BPPTKG)

Sound

Effect

46 1 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Agus

Budi Santoso

Kepala Seksi

Gunung

Merapi

BPPTKG

Narasumber

47 1 LS Eye

Level

Still Gunung

Merapi

Narasumber

48 1 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Agus

Budi Santoso

Kepala Seksi

Gunung

Merapi

Narasumber

Page 166: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

143

BPPTKG

49 1 ELS Bird

Eye

View

Track In Penampakan

Gunung

Merapi dan

jalur lava

Merapi

Narasumber

50 1 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Agus

Budi Santoso

Kepala Seksi

Gunung

Merapi

BPPTKG

Narasumber

51 1 BCU Eye

Level

Still Seismometer,

Alat bantu

sensor getaran

untuk pantau

Gunung

Merapi

Narasumber

52 1 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Agus

Budi Santoso

Narasumber

Page 167: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

144

Kepala Seksi

Gunung

Merapi

BPPTKG

53 1 MS Eye

Level

Still Ruangan

monitor untuk

memantau

aktifitas

Gunung

Merapi

Narasumber

54 1 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Agus

Budi Santoso

Kepala Seksi

Gunung

Merapi

BPPTKG

Narasumber

55 2 MCU Low

Angle

Still Plang Rumah

Dukuh

Pangukrejo

Atmosfer

56 2 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Subagio

Narasumber

Page 168: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

145

Dukuh Desa

Pangukrejo

57 2 VLS Eye

Level

Still Aktifitas

peternakan

warga

Pangukrejo

Narasumber

58 2 ECU Eye

Level

Still Aktifitas

peternakan

warga

Pangukrejo

Narasumber

59 2 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Subagio

Dukuh Desa

Pangukrejo

Narasumber

60 2 VLS High

Angle

Zoom

In

Aktifitas

Pariwisata Jeep

/ Lava Tour

Narasumber

61 2 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Subagio

Dukuh Desa

Pangukrejo

Narasumber

Page 169: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

146

62 2 MLS Eye

Level

Pan

Right

Dinas

Pariwisata,

Sleman

Narasumber

63 2 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Kus

Endarto,

SE,M.Ec.Dev.

Kepala Seksi

Dokumentasi

dan Informasi

Pariwisata

Narasumber

64 2 VLS Eye

Level

Pan Left Aktifitas dan

bantuan para

relawan

menggunakan

jeep untuk ke

tempat

pengungsian

Narasumber

65 2 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Kus

Endarto,

SE,M.Ec.Dev.

Kepala Seksi

Narasumber

Page 170: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

147

Dokumentasi

dan Informasi

Pariwisata

66 2 VLS Eye

Level

Still Aktivitas dan

bantuan para

relawan

menggunakan

jeep ke tempat

pengungsian

Narasumber

67 2 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Kus

Endarto,

SE,M.Ec.Dev.

Kepala Seksi

Dokumentasi

dan Informasi

Pariwisata

Narasumber

68 2 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Hardi

warga Desa

Pangukrejo

Narasumber

69 2 ELS Bird Pan Left Suasana Desa Narasumber

Page 171: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

148

Eye

View

di sekitar

Gunung

Merapi

70 2 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Hardi

warga Desa

Pangukrejo

Narasumber

71 2 LS Eye

Level

Pan Left Aktivitas

warga Desa

Pangukrejo di

peternakan

sapi

Sound

Effect

72 2 CU Eye

Level

Till Up Aktivitas

warga Desa

Pangukrejo di

peternakan

sapi

Sound

Effect

73 2 MLS Eye

Level

Still Aktivitas

warga Desa

Pangukrejo di

peternakan

sapi

Sound

Effect

Page 172: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

149

74 2 MCU Eye

Level

Still Aktivitas

warga Desa

Pangukrejo di

peternakan

sapi

Sound

Effect

75 2 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Hardi

warga Desa

Pangukrejo

Narasumber

76 2 - - - Bangunan dan

jaringan listrik

yang rusak

(Sumber

BPPTKG)

Narasumber

77 2 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Hardi

warga Desa

Pangukrejo

Narasumber

78 2 LS Eye

Level

Still Akses fasilitas

jalan raya

Narasumber

79 2 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Hardi

Narasumber

Page 173: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

150

warga Desa

Pangukrejo

80 2 VLS High

Angle

Still Akses fasilitas

jalan raya

Nrasumber

81 2 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Hardi

warga Desa

Pangukrejo

Narasumber

82 2 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Kus

Endarto,

SE,M.Ec.Dev.

Kepala Seksi

Dokumentasi

dan Informasi

Pariwisata

Narasumber

83 2 VLS Eye

Level

Still Pintu masuk

Kaliurang

Narasumber

84 2 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Kus

Endarto,

SE,M.Ec.Dev.

Narasumber

Page 174: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

151

Kepala Seksi

Dokumentasi

dan Informasi

Pariwisata

85 2 MS Eye

Level

Follow Wisata Jeep /

Lava Tour

Narasumber

86 2 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Kus

Endarto,

SE,M.Ec.Dev.

Kepala Seksi

Dokumentasi

dan Informasi

Pariwisata

Narasumber

87 2 LS Eye

Level

Still Pelatihan-

pelatihan

warga

Pangukrejo

Narasumber

88 2 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Kus

Endarto,

SE,M.Ec.Dev.

Narasumber

Page 175: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

152

Kepala Seksi

Dokumentasi

dan Informasi

Pariwisata

89 2 VLS High

Angle

Still Wisata Jeep /

Lava Tour

Narasumber

90 2 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Kus

Endarto,

SE,M.Ec.Dev.

Kepala Seksi

Dokumentasi

dan Informasi

Pariwisata

Narasumber

91 2 VLS Eye

Level

Still Aktivitas

warga Desa

Pangukrejo

Sound

Effect

92 2 VLS Eye

Level

Still Aktivitas

warga Desa

Pangukrejo

Sound

Effect dan

Voice Over

93 2 LS Eye

Level

Still Aktivitas

warga saat

Sound

Effect dan

Page 176: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

153

bertani di Desa

Pangukrejo

Voice Over

94 2 LS Low

Angle

Pan Left Aktivitas

warga saat

bertani di Desa

Pangukrejo

Sound

Effect dan

Voice Over

94 2 LS Eye

Level

Still Aktivitas

warga dengan

truk pasir di

Desa

Pangukrejo

Sound

Effect dan

Voice Over

95 2 LS Eye

Level

Still Aktivitas di

peternakan

sekitar Desa

Pangukrejo

Sound

Effect dan

Voice Over

96 2 CU Eye

Level

Still Aktivitas di

peternakan

sekitar Desa

Pangukrejo

Sound

Effect dan

Voice Over

97 2 MCU Eye

Level

Still Aktivitas di

peternakan

sekitar Desa

Sound

Effect dan

Voice Over

Page 177: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

154

Pangukrejo

98 2 LS Low

Angle

Pan

Right

Aktivitas di

peternakan

sekitar Desa

Pangukrejo

Sound

Effect dan

Voice Over

99 2 MS Eye

Level

Still Aktivitas di

Koperasi

Rumah Susu

sekitar Desa

Pangukrejo

Sound

Effect dan

Voice Over

100 2 BCU Eye

Level

Still Aktivitas di

Koperasi

Rumah Susu

sekitar Desa

Pangukrejo

Sound

Effect dan

Voice Over

101 2 LS Eye

Level

Still Aktivitas

warga di

sekitar

Koperasi yang

bernama

Rumah Susu

Ngundi

Sound

Effect dan

Voice Over

Page 178: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

155

Makmur

102 2 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Subagio

Dukuh Desa

Pangukrejo

Narasumber

103 2 LS Low

Angle

Still Pintu masuk

Huntap Ploso

Kerep

Narasumber

104 2 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Subagio

Dukuh Desa

Pangukrejo

Narasumber

105 2 MLS Eye

Level

Pan

Right

Situasi huntap-

huntap desa

Pangukrejo

Narasumber

106 2 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Subagio

Dukuh Desa

Pangukrejo

Narasumber

107 2 LS Eye

Level

Pan

Right

Situasi huntap-

huntap Desa

Narasumber

Page 179: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

156

Pangukrejo

108 2 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Subagio

Dukuh Desa

Pangukrejo

Narasumber

109 2 LS High

Angle

Pan

Right

Situasi huntap-

huntap Desa

Pangukrejo

Narasumber

110 2 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Subagio

Dukuh Desa

Pangukrejo

Narasumber

111 2 MLS Eye

Level

Pan Left Situasi huntap-

huntap Desa

Pangukrejo

Narasumber

112 2 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Subagio

Dukuh Desa

Pangukrejo

Narasumber

113 2 LS Eye

Level

Still Situasi huntap-

huntap Desa

Narasumber

Page 180: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

157

Pangukrejo

114 2 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Subagio

Dukuh Desa

Pangukrejo

Narasumber

115 3 BCU Eye

Level

Still Perpustakaan

Sekolah

Gunung

Merapi

Sound

Effect

116 3 LS Eye

Level

Pan

Right

Perpustakaan

Sekolah

Gunung

Merapi

Sound

Effect

117 3 LS Eye

Level

Still Aktivitas anak-

anak di

perpustakaan

Sekolah

Gunung

Merapi

Sound

Effect

118 3 MLS High

Angle

Still Aktivitas anak-

anak di

perpustakaan

Sound

Effect dan

Voice Over

Page 181: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

158

Sekolah

Gunung

Merapi

119 3 MCU Low

Angle

Pan Left Suasana

Sekolah

Gunung

Merapi

Sound

Effect dan

Voice Over

120 3 MLS Eye

Level

Pan Left Suasana

Sekolah

Gunung

Merapi

Sound

Effect dan

Voice Over

121 3 LS Eye

Level

Pan

Right

Aktivitas anak-

anak di

perpustakaan

Sekolah

Gunung

Merapi

Sound

Effect dan

Voice Over

122 3 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Vian

Relawan

Sekolah

Gunung

Narasumber

Page 182: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

159

Merapi

123 3 VLS Eye

Level

Pan Left Suasana

Sekolah

Gunung

Merapi

Narasumber

124 3 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Vian

Relawan

Sekolah

Gunung

Merapi

Narasumber

125 3 LS Eye

Level

Still Lorong

Sekolah

Gunung

Merapi

Narasumber

126 3 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Vian

Relawan

Sekolah

Gunung

Merapi

Narasumber

127 3 MS Eye Pan Left Suasana Narasumber

Page 183: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

160

Level Sekolah

Gunung

Merapi

128 3 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Vian

Relawan

Sekolah

Gunung

Merapi

Narasumber

129 3 ECU Eye

Level

Still Tanaman

sekitar Sekolah

Gunung

Merapi

Sound

Effect

130 3 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Subagio

Dukuh Desa

Pangukrejo

Narasumber

dan Sound

Effect

131 3 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Hardi

Warga Desa

Pngukrejo

Narasumber

dan Sound

Effect

132 3 MS Eye Still Wawancara Narasumber

Page 184: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

161

Level Bapak Vian

Relawan

Sekolah

Gunung

Merapi

dan Sound

Effect

133 3 ELS Low

Angle

Pan

Right

Penampakan

dari kaki

Gunung

Merapi

Sound

Effect dan

Voice Over

134 3 ELS Bird

Eye

View

Pan Left Penampakan

suasana Desa

Pangukrejo

dari atas

ketinggian

Sound

Effect dan

Voice Over

135 3 MS Eye

Level

Still Wawancara

Bapak Subagio

Dukuh Desa

Pangukrejo

Narasumber

dan Sound

Effect

136 3 VLS Low

Angle

Still Gunung

Merapi

Sound

Effect

137 3 ELS Low

Angle

Pan

Right

Bunker

Kaliadem

Sound

Effect

Page 185: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

162

3.5 Proses Kerja Editor

Dalam setiap proses pembuatan suatu program terutama program

dokumenter, diperlukan proses final yaitu editing yang merupakan proses

pengumpulan data-data ketika proses produksi berlangsung berupa shot-shot dan

kemudian di satukan menjadi suatu cerita utuh dengan tambahan efek suara dan

juga efek-efek gambar sehingga menunjang menjadi suatu film yang dapat

dinikmati dan dimengerti oleh penonton.

Dalam setiap proses editing tersebut terdapat seseorang yang bertanggung

jawab atas proses editing, dan itu adalah editor atau juga bisa disebut sebagai

penyuting gambar.

Menurut Sunu dkk (2008:143) menjelaskan bahwa “editor adalah sineas

professional yang bertanggung jawab mengkonstruksi cerita secara estetis dari

shot-shot yang dibuat berdasarkan skenario dan konsep penyutradaraan sehingga

menjadi sebuah film cerita yang utuh”.

Dari pernyataan di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa seorang editor

adalah orang yang memiliki peran penting dalam meyusun cerita dari shot-shot

yang telah diambil berdasarkan konsep yang sudah disiapkan menjadi sebuah

film.

Menurut Fachruddin (2016:395) mengemukakan “pada stasiun televisi,

profesi yang bertugas melakukan kegiatan penyutingan gambar (editing televisi)

disebut seorang editor”.

Page 186: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

163

Maka dari itu penulis yang juga bertugas sebagai editor memiliki tugas

penyutingan gambar yang melalui tahap-tahap penting supaya penonton dapat

mengerti isi cerita yang akan disampaikan.

Menurut Supriyadi dkk (2014:149) menyatakan “editor adalah seorang yang

memilih dan memilah gambar-gambar yang dihasilkan dari perekaman kamera

untuk disunting dan disusun menjadi suatu rangkaian gambar untuk menjadi film

yang utuh”.

Penulis mengambil kesimpulan dari kutipan di atas yaitu seorang editor harus

bisa berfikir secara kreatif dan juga harus berfikir seperti apa susunan shot yang

akan dibuat, dan juga editor harus bisa memikirkan alur cerita sehingga shot-shot

yang akan disusun nanti bisa berkesinambungan dan juga bisa membentuk suatu

alur cerita yang baik.

Dan editor jugadi setiap kegiatan produksi selalu melakukan tahapan dan

proses editing yang merupakan pekerjaan dari seorang editor itu sendiri. Berikut

ulasan tentang editing.

Menurut Fachruddin (2016:395) “editing televisi itu sendiri adalah proses

menyusun, memanipulasi, dan merangkai ulang rekaman video (master tape)

menjadi suatu rangkaian cerita yang baru (sesuai naskah) dengan memberikan

penambahan tulisan, gambar, atau suara sehingga mudah dimengerti dan dapat

dinikmati pemirsa”.

Penulis mengambil kesimpulan bahwa yang dilakukan oleh seorang editor

dalam mengedit sebuah karya produksi adalah membuat shot dan unsur

pendukung lainnya seperti voice, sound effect, dan beberapa music untuk

Page 187: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

164

melatarbelakangi karya produksi tersebut. Proses editing itu sendiri menurut

penulis merupakan proses penyambungan berbagai gambar-gambar hasil shot

ketika produksi menjadi suatu kesatuan berdasarkan alur cerita yang sudah

ditentukan dari awal ke bentuk cerita yang menarik untuk disimak.

Menurut Sunu dkk (2008:143) mengemukakan “editing dalam produksi

film cerita untuk bioskop dan televisi adalah proses penyusunan atau

perekonstruksian gambar dan dialog berdasarkan skenario dan konsep

penyutradaraan untuk membentuk rangkaian penuturan cerita sinematik yang

memenuhi standar dramatic, artistic dan teknis”.

Dan dari kutipan diatas yang merupakan kutipan kedua penulis menarik

kesimpulan bahwa editing adalah suatu fase produksi yang biasanya berada pada

akhir rangkaian produksi sebuah karya yaitu penyusunan gambar-gambar dan

dialog yang telah diambil berdasarkan skenario dan konsep yang telah dibuat

bersama kemudian membentuk cerita yang memenuhi standar cerita yang

menarik.

Supriyadi dkk (2014:148) mengantakan bahwa “editing merupakan proses

terakhir dalam penyelesaian produksi program TV maupun film. Tahap ini

merupakan tahap akhir dimana editing dapat dikatakan sebagai proses menyeleksi

dan menyatukan gambar serta suara selama proses produksi berlangsung”.

Penulis menyimpulkan dari kutipan diatas bahwa proses editing adalah

tahap akhir penyatuan gambar yang telah dikumpulkan selama proses produksi

beserta suara-suara yang dianggap penting.

Page 188: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

165

Menurut Stanley Kubrick dalam Fachruddin (2016:396) mengatakan bahwa: Proses penyutingan adalah tahapan dari sebuah produksi yang unik di dalam motion pictures. Semua aspek di dalam pembuatan film terdapat keunikan tersendiri karena memiliki beberapa unsur seperti fotografi, arah seni, penulisan, dan keserasian bunyi yang direkam menjadi kesatuan yang saling mendukung. Dan penyutingan adalah cara memproses itu semua menjadi unik untuk memfilmkan atau menjadi sebuah film yang utuh.

Dari kutipan Stanley Kubrick di atas penulis menyimpulkan bahwa setiap

proses produksi itu merupakan proses yang unik yang merupakan gambar-gambar

yang bisa bergerak dan memiliki keunikan masing-masing karena setiap proses

penyutingan gambar tersebut memiliki unsur seni fotografi yang disatukan dengan

beberapa unsur bunyi-bunyian yang direkam menjadi satu lalu disusun menjadi

sebuah karya film yang utuh dan dapat dinikmati oleh penonton.

Dari beberapa pengertian tentang editor dan juga pekerjaannya yaitu

editing di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa, editor adalah seseorang

yang menyusun, memotong, dan memadukan urutan-urutan gambar menjadi suatu

kontinuitas gambar yang saling berkesinambungan dan memiliki arti atau cerita

yang logis dari awal hingga akhir tayangan sesuai dengan konsep asli dan

bertujuan untuk memberikan hiburan, informasi atau inspirasi yang bersumber

dari kamera, VTR (Video Tape Recording) dan lainnya.

Dengan kata lain penulis dalam menyusun gambar harus mampu

menggunakan imajinasi dan kreatifitas terhadap gambar-gambar atau cerita yang

akan disusun supaya menarik minat khalayak untuk menonton dan dapat

menyerap informasi-informasi yang disajikkan.

Disini juga penulis harus bekerja sama dengan tim produksi lainnya

terutama dengan sutradara dan juga penulis naskah atau script writer, agar dapat

Page 189: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

166

tercipta susunan yang baik dan sesuai dengan plot atau konsep yang diinginkan

oleh sutradara dan juga penulis naskah.

3.5.1. Pra Produksi

Pra produksi adalah saat dimana kita sebagai satu tim mempersiapkan

segala sesuatu yang akan diperlukan untuk produksi sebuah karya film, disini

penulis beserta tim mengacu kepada karya film dokumenter.

Menurut Supriyadi dkk (2014:165) menjelaskan bahwa “pra produksi

merupakan tahapan yang penting dalam sebuah produksi program acara. Dalam

tahap ini semua persiapan sebelum pelaksanaan produksi dilakukan. Semakin baik

persiapan yang dilakukan maka semakin baik pula program yang ditayangkan”.

Penulis mengambil kesimpulan dari kutipan di atas adalah tahap pra

produksi memang sangat penting dalam setiap pembuatan karya film, karena pada

tahap ini menurut penulis harus mempersiapkan segala hal untuk keperluan

produksi, dari mulai persiapan konsep, budgeting, hingga hal apa saja yang akan

dilakukan pada tahap produksi nanti supaya mendapatkan hasil yang memuaskan

dan juga layak untuk ditayangkan.

Ada juga beberapa tahapan ketika pra produksi yang harus dilakukan, hal ini

dikemukakan dari kutipan Sunu dkk (2008:144) yang menjabarkan:

1. Menganalisa skenario dengan melihat adegan yang tertulis dalam skenario

dan mengungkapkan penilaiannya pada sutradara.

Page 190: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

167

2. Berdiskusi dengan departemen yang lain dalam script conference untuk

menganalisa skenario baik secara teknis, artistik, dan dramatik.

3. Dalam produksi film cerita untuk bioskop, editor bersama produser dan

sutradara menentukan proses paska produksi yang akan digunakan seperti

Kinetrasfer, Digital Intermediate atau Negative Cutting.

Dari kutipan di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa editor juga

harus berperan ketika pra produksi terutama dalam membicarakan tentang konsep

bagaimana nanti ketika masuk ke dalam proses editing pada pasca produksi

tentang teknis, unsur artistik dan juga unsur dramatisnya.

Dalam awal proses pra produksi penulis bersama tim melakukan

pembagian jobdesk dan sekaligus menentukan ide-ide cerita yang akan nanti

diangkat pada film dokumenter kami. Setelah beberapa hari kami berkumpul

untuk mencari ide-ide cerita muncullah ide kami untuk membuat film di Daerah

Istimewa Yogyakarta karena menurut kami di tempat tersebut memiliki berbagai

keunikan, kami menemukan beberapa ide dari keunikan-keunikan Daerah

Istimewa Yogyakarta tersebut.

Ada tiga ide yang kami temukan di daerah tersebut, yaitu pertama ide

tentang mengangkat kerajinan perak di daerah Kotagede Jogjakarta, kedua adalah

tentang biografi “Abdi Dalem Kraton Daerah Istimewa Yogyakarta”, dan ketiga

adalah mengangkat tentang Sekolah Gunung Merapi yang dibangun oleh

beberapa relawan erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010.

Page 191: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

168

Setelah menemukan ide-ide tersebut penulis bersama tim melakukan riset menuju

Daerah Istimewa Jogjakarta dan melakukan riset di ketiga lokasi tersebut,

termasuk juga meminta perizinan untuk melakukan produksi di sana.

Kemudian pada minggu ke-2 bulan April kami mengajukan hasil riset

kami kepada dosen pembimbing kami dan melakukan pertimbangan-

pertimbangan. Setelah mendapat masukan dari dosen pembimbing kami kemudian

kami mengembangkan ide kembali dan menemukan titik terang kami akan

mengangkat tentang kehidupan warga masyarakat lereng Gunung Merapi setelah

pasca erupsi pada tahun 2010 dan kami mengangkat judul “Merapi Kehidupan

Kami”.

Selanjutnya pada minggu terakhir bulan April 2018 kami melakukan riset

lanjutan dari perkembangan ide kami, termasuk meminta izin untuk produksi dan

juga menentukan tempat dimana kami menginap ketika melakukan produksi.

Setelah semuanya mencapai kata sepakat penulis mengajukan beberapa

alat yang akan dibutuhkan selama proses editing berlangsung nantinya, terutama

perangkat-perangkat komputer serta hardware pendukung lainnya, dan tidak lupa

juga software utama editing yang digunakan kali ini adalah Adobe Premiere Pro

CS6 untuk proses penggabungan gambar.

Disini juga penulis dan departemen produksi lainnya membantu penulis

naskah mengembangkan ide menjadi sebuah alur cerita, dan penulis pun

memberikan masukan-masukan bagaimana urutan cerita yang dibuat agar dapat

enak dilihat dan juga dapat dimengerti oleh penontonnya terlebih lagi supaya

penonton tidak jenuh melihat karya dokumenter kami.

Page 192: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

169

3.5.2. Produksi

Produksi menurut penulis adalah serangkaian proses-proses teknis mulai

dari shot establish kemudian wawancara dan lainnya hingga menghasilkan sebuah

produksi program.

Menurut Sunu dkk (2008:144) menjelaskan bahwa “dalam tahap ini

seorang editor tidak memiliki tugas dan kewajiban khusus, namun dalam proses

produksi ini seorang editor dapat membantu mengawasi pendisitribusian dan

kondisi materi mulai dari laboratorium sampai materi tersebut berada dimeja

editing.”

Dari kutipan di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa editor pada saat

proses produksi tidak memiliki banyak tugas dan tanggung jawab, tetapi dalam

proses ini penulis sebagai editor harus memiliki ide-ide kreatif agar dapat

memberikan masukan kepada sutradara dan camera person tentang gambar-

gambar yang akan diambil supaya pada saat sampai ke proses penyutingan

gambar dapat menjadi gambar yang baik untuk dijadikan sebuah karya film.

Pada tahap produksi ini penulis membantu seorang sutradara dalam

memberikan ide-ide ketika pengambilan stock shot pada hari pertama kami di

lokasi. Disini juga penulis menyiapkan alat-alat yang diperlukan untuk

menyimpan gambar-gambar hasil produksi seperti laptop dan juga hardisk

external.

Ketika melakukan wawancara kami kepada narasumber, penulis juga

membantu menyiapkan alat-alat untuk keperluan produksi seperti kamera, clip on,

Page 193: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

170

lightning, dan juga membatu menata property supaya nyaman untuk melakukan

wawancara kepada narasumber.

Penulis pada saat produksi “Merapi Kehidupan Kami” juga ikut

berperan membantu sutradara beserta camera person dalam pengambilan gambar

apa saja yang cocok dan baik untuk tahap penyutingan gambar dan juga gambar-

gambar yang baik dan mencegah kekurangan stock shoot. Serta juga paham

membaca situasi saat produksi agar dapat mengeksplorasi ide-ide saat proses

editing nanti. Disini penulis juga mengumpulkan data-data yang dibutuhkan pada

saat proses penyutingan gambar.

Penulis disini pada saat proses produksi berlangsung juga mencari sumber-

sumber gambar atau courtesy dari narasumber, dan juga mencari backsound suara

musik dan juga efek-efek suara demi keperluan editing. Penulis juga mulai

melakukan editing untuk bagian-bagian karya seperti pembuatan bumper untuk

bagian awal karya.

3.5.3. Pasca Produksi

Tahapan pasca produksi menurut penulis adalah tahapan proses akhir dalam setiap

proses produksi yaitu tahapan finishing atau penyelesaian sebuah karya.

Menurut Supriyadi dkk (2014:167) mengatakan bahwa : Pasca produksi adalah proses atau tahap yang dilalui setelah semua materi dasar program berupa shot-shot dan unsur pendukungnya sudah selesai. Dalam hal ini peranan seorang editor dibutuhkan untuk menggabungkan shot hingga menjadi sebuah scene atau adegan. Peranan editor disini juga merupakan proses paling akhir dalam pembuatan suatu karya audio visual. Dalam proses ini editor memegang peranan penting dalam penyusunan gambar hingga menjadi satu kesatuan cerita yang utuh sesuai dengan cerita yang diinginkan. Bisa dibilang tahap ini penting dalam produksi program.

Page 194: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

171

Proses editing ini bisa menjadi proses yang sangat kompleks yang melibatkan peralatan digital, tahap ini meliputi banyak hal seperti offline editing, online editing, dubbing,mixing,dan sub titling.

Dari pernyataan di atas tahapan pasca produksi menurut penulis adalah

tahapan ketika produksi selesai di laksanakan dan segala hasil produksi yang

berupa shot-shot dan unsur-unsur lainnya telah selesai. Kemudian penulis

melakukan tugas sebagai seorang editor yaitu menggabungkan semua shot

menjadi suatu cerita yang dapat dimengerti oleh penonton.

Dalam proses pasca produksi ini penulis mempunyai peran yang penting

berupa menyusun gambar, hingga menjadi karya cerita yang sesuai dengan alur

cerita yang diinginkan oleh sutradara dan penulis naskah.

Pada pasca produksi, penulis juga menerapkan proses kerja editing yang

terdiri dari offline editing dan juga online editing. Tahapan pertama yaitu pada

saat offline editing penulis bersama seluruh tim memutar kembali hasil-hasil shot

di komputer sehingga kami semua dapat mengetahui hasil pada waktu proses

produksi karya dokumenter “Merapi Kehidupan Kami”.

Pada tahapan kedua penulis melakukan perpindahan atau mentransfer file

data video hasil rekaman saat produksi yang telah diambil oleh seorang camera

person dari arahan sutradara dan dilihat bersama ke dalam komputer. Pada proses

ini penulis sudah mulai menggunakan software editing.

Tahapan selanjutnya penulis mencatat secara kasar urutan dan kode-kode

sebelum melakukan editing, tahap ini dimaksudkan agar ketika memasuki proses

editing penulis tidak mengalami kesulitan dalam memilih, dan memilah gambar

yang sesuai dengan cerita yang telah disusun oleh penulis naskah.

Page 195: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

172

Tahapan keempat penulis mulai menyusun gambar dan menyambungkan

stock shoot gambar secara kasar dan juga secara cut to cut dan belum di

tambahkan efek-efek editing. Selanjutnya penulis memotong gambar kemudian

menyambungkan dan menyusunnya menjadi editan sementara. Proses ini juga

sangat memungkinkan terjadi perubahan-perubahan editing.

Setelah editan sementara telah selesai dibuat, penulis menunjukkan hasil

proses editing kepada seluruh crew dan setelah semua menyetujui editan

sementara itu, penulis mulai merapihkan editan tersebut menjadi editan yang

sudah tidak dapat lagi dikurangi ataupun ditambahkan lagi proses ini disebut

dengan proses fine cut.

Selanjutnya penulis mulai memasuki proses online editing yaitu penulis

mulai memperluas susunan gambar dengan memberikan efek-efek dan transisi

yang dibutuhkan. Penulis memberikan title pada judul karya dan juga mulai

memasukkan tulisan-tulisan lain pada video, antara lain yaitu penamaan

narasumber dan juga credit title.

Setelah semua selesai penulis mulai memasukkan suara-suara yang

dibutuhkan dan pada karya kami yang berjudul “Merapi Kehidupan Kami”

menggunakan voice over supaya dapat lebih menekankan tentang konten isi dari

karya kami ini. Penulis juga memasukkan backsound agar dapat lebih menarik

dan enak di dengar oleh penonton.

Setelah semua proses editing selesai penulis menunjukkan kembali kepada

seluruh crew hasil akhirnya. Ketika semuanya sudah melihat dan sudah dipastikan

Page 196: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

173

layak tayang kemudian penulis melakukan proses render ke dalam format MP4

kemudian melakukan proses burning ke dalam bentuk DVD.

3.5.4. Peran dan Tanggung Jawab Editor

Setiap departemen produksi pasti memiliki peran dan tanggung jawab

masing-masing, dan disini penulis selaku editor juga memiliki peran dan tanggung

jawabnya tidak hanya pada saat pasca produksi, melainkan juga pada saat pra

produksi dan pada saat produksi.

Supriyadi dkk (2014:148) mengungkapkan peran dan tanggung jawab editor sebagai berikut: Editor bertanggung jawab untuk menghubungkan shot-shot yang telah diambil kemudian menjadi satu peristiwa yang utuh dalam rangkaian scene ataupun sequenceagar mempunyai makna dan pesan yang dapat ditangkap oleh audiencenya. Editor adalah orang yang paling berperan pada saat pelaksanaan editing, karena seorang editor tidak hanya mengerti tentang permasalahan teknis tetapi juga harus mempunyai sisi kreatifitas yang tinggi.

Dari pernyataan diatas penulis menyimpulkan bahwa tanggung jawab

seorang editor pada pasca produksi adalah memilih, menggabungkan, dan

menyusun hasil shot menjadi sebuah peristiwa utuh dalam rangkaian scene hingga

memiliki makna dan pesan-pesan yang mudah ditangkap oleh orang yang

menontonnya, editor juga harus mengerti tentang konsep apa yang akan diangkat

dalam karya yang dibuatnya dan harus memiliki pemikiran-pemikiran kreatif yang

tinggi sehingga audience tidak bosan ketika menyaksikkan karya yang dibuat.

Selain pasca produksi, penulis juga memiliki peran pada saat produksi

dimulai yaitu penulis sebagai editor menjelaskan konsep-konsep editing apa saja

Page 197: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

174

yang nanti akan digunakan pada saat proses editing berlangsung kepada produser

dan sutradara.

Disini penulis juga harus memahami teori-teori editing dan juga harus

memiliki pola berfikir seorang editor, yaitu ketika proses produksi berlangsung

penulis juga merencanakan susunan seperti apa yang akan dipakai pada saat

proses editing tersebut berlangsung.

Pada proses editing tanggung jawab seorang seorang editor sangat penting

yaitu membuat struktur awal editing sesuai dengan struktur skenario yang telah

dibuat oleh penulis naskah, kemudian mendiskusikan kepada sutradara dan

produser dan mempresentasikan hasil editing.

Seorang editor juga harus dapat bertanggung jawab dengan susunan

gambar yang telah dibuat, apakah penonton atau audience dapat mengerti konten

dan isi cerita yang dibuat atau tidak. Karena seorang editor juga harus memastikan

alur cerita yang disusun saling berkesinambungan dan masuk akal setiap detiknya.

3.5.5. Proses Penciptaan Karya

Proses penciptaan karya adalah susunan proses-proses yang dijalankan

oleh penulis bersama dengan tim sehingga karya dokumenter ini tercipta dengan

baik dan juga dapat dimengerti oleh khalayak.

Awal proses penciptaan sebuah karya dokumenter ini bermula dari hasil

keputusan bersama dengan keseluruhan tim. Dari tiga konsep yang kami siapkan

Page 198: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

175

yaitu tentang kerajinan perak di Kotagede, Abdi Dalem Kraton Yogyakarta, dan

Sekolah Gunung Merapi, kami akhirnya mencapai kata sepakat mengangkat judul

“Merapi Kehidupan Kami” yang merupakan perkembangan ide dari tema

Sekolah Gunung Merapi.

Penulis bersama tim sepakat mengambil tema ini karena ingin

menyampaikan sebuah informasi kehidupan warga masyarakat lereng Gunung

Merapi khususnya di daerah Pangukrejo, Cangkringan setelah Gunung Merapi

meletus hebat pada tahun 2010 yang juga merupakan letusan terdasyat selama

sejarah letusan Gunung Merapi.

Kami mengangkat cerita tentang kehidupan mereka terutama pada aspek

ekonomi, pendidikan, dan juga cara mereka bertahan hidup dan bangkit kembali

setelah cukup lama terpuruk dikarenakan erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010

tersebut.

Setelah menentukan tema dan judul yang akan diangkat pada karya kami,

penulis mulai memikirkan konsep-konsep dan bagaimana cara mengemas gambar-

gambar yang nantinya menjadi suatu karya dokumenter yang baik kepada

khalayak sehingga dapat dimengerti dan dinikmati, terlebih lagi dapat

memberikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Selain itu penulis juga menyiapkan segala alat yang dibutuhkan untuk

proses editing seperti komputer dan juga hardisk yang digunakan untuk

menyimpan dan mengedit hasil produksi.

Page 199: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

176

Penulis juga harus menyeleksi gambar-gambar yang telah diambil

didampingi oleh sutradara sehingga dapat menemukan gambar-gambar yang tepat

untuk penyusunan gambar agar mendapatkan gambar yang berkesinambungan dan

sesuai dengan alur cerita yang dibuat oleh penulis naskah dan sutradara.

Kemudian penulis mulai mengedit gambar-gambar yang telah dipilih

menjadi kesatuan gambar yang utuh dan dapat dimengerti oleh khalayak, tidak

lupa juga menambahkan efek-efek seperti transisi dan penambahan audio atau

music instrument ke dalam materi editing.

Pada proses penciptaan karya, penulis juga memakai beberapa konsep

yaitu sebagai berikut :

1. Konsep Kreatif

Dalam film dokumenter kami yang berjudul “Merapi Kehidupan Kami”,

penulis menggunakan beberapa software yaitu Adobe Premiere Pro CS6, Any

Video Converter, dan juga Adobe Photoshop CS6. Dan di dalam

pengeditannya, penulis menggunakan konsep editing yang berkesinambungan

atau continuity sesuai dengan alur cerita pada naskah maupun TOR atau Term

Of Reference.

Pada awal film ini terutama pada bagian bumper penulis menggunakan

efek timelapse Gunung Merapi ketika matahari terbit sehingga memberikan

kesan mulainya cerita tentang “Merapi Kehidupan Kami” ini. Dan pada

bumper dimulai penulis menggunakan backsound yang memberikan kesan

kemegahan Gunung Merapi, dan juga menyisipkan suara-suara kutipan dari

Page 200: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

177

wawancara para narasumber supaya dapat memberikan efek dramatis pada

bumper.

Pada awal film dimulai penulis memberikan ilustrasi musik gamelan

karawitan khas Yogyakarta sehingga nantinya shot-shot khas kota

Yogyakarta lebih menjadi hidup dengan diiringi musik khas lokal tersebut.

Setelah memasukkan gambar establish tentang suasana Yogjakarta

penulis memasukkan gambar-gambar establish suasana dan jalanan menuju

Gunung Merapi dan juga memasukkan gambar-gambar Gunung Merapi,

dengan bertujuan agar penonton dapat mengerti bagaimana perjalanan dan

arah menuju desa Pangukrejo yang berada pada lereng Gunung Merapi

tersebut.

Dalam konsep film ini penulis juga memasukkan transisi cut to cut dan

juga transisi dissolve dimaksudkan karena karya film yang kami buat ini

penulis ingin membuat cerita yang lebih bersifat dramatis.

2. Konsep Produksi

Pada saat produksi berlangsung penulis melakukan pengecekan shoot

bersama sutradara dan camera person yang dibantu juga oleh penulis naskah.

Pada saat proses produksi setiap selesai pengambilan gambar, penulis

langsung memindahkan gambar-gambar yang sudah diambil oleh camera

person kedalam hardisk yang sudah disiapkan. Kemudian bersama sutradara

dan camera person, penulis mengecek ulang hasil gambar yang sudah

diambil, apakah gambar tersebut bagus atau tidak, agar penulis dapat

Page 201: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

178

menyampaikan bahwa gambar yang diambil oleh camera person kurang stock

shoot atau tidak bagusnya gambar.

Penulis juga membatu sutradara dalam mengingatkan shoot-shoot apa saja

yang ingin diambil, dan juga penulis membatu sutradara dalam pemberian ide

agar lebih mempersingkat waktu dalam proses produksi. Disamping itu

penulis juga memberikan saran kepada camera person agar mengambil

gambar-gambar yang indah, dan bercerita tanpa harus merubah atau merusak

konsep dari camera person.

Penulis juga membatu mempersiapkan alat-alat produksi seperti clip on

dan peralatan lainnya, agar camera person tidak terlalu terbebani dalam

pengambilan gambar dan juga dapat bekerja sesuai dengan ide-ide kreatifnya.

3. Konsep Teknis

Dalam produksi film “Merapi Kehidupan Kami” ini, penulis

menggunakan perlengkapan dari segi teknis adalah dua unit laptop dengan

kekuatan processor intel core i3 dan processor intel core i5 dengan memory

RAM sebesar 4 Giga Byte. Dalam melakukan proses editing, processor yang

digunakan harus memiliki kekuatan lebih, agar dapat digunakan secara lebih

maksimal, sesuai dengan kebutuhan tenaga yang dimilikinya. Tujuan dari

penulis menggunakan 2 unit laptop karena penulis merasa jika hanya

menggunakan 1 laptop akan terlalu membebani alat tersebut dan memiliki

resiko error yang sangat tinggi. Penulis juga bertujuan agar pengerjaan proses

penyutingan gambar dapat berjalan lancar, cepat dan juga pastinya lebih

efisien dalam hal waktu pengerjaan.

Page 202: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

179

Disini juga penulis menggunakan headphone yang memiliki bass yang

cukup besar, penulis merasa perlu karena dengan headphone yang baik,

penulis dapat membedakan mana suara asli dari gambar tersebut dan juga

suara noise yang mengganggu pada saat penayangan karya yang penulis buat.

Ditambah dengan kapasitas media penyimpanan seperti hardisk juga tidak

kalah penting dengan yang lainnya, karena kemungkinan file video dari

kamera berjumlah cukup banyak. Maka dari itu ruang memory dalam hardisk

harus dapat mencukupi kebutuhan penyimpanan. Disini juga penulis

menggunakan media penyimpanan berupa flashdisk karena alat ini mudah

dibawa kemana-mana dan tidak memerlukan banyak tempat untuk

menyimpannya, flashdisk ini juga dimaksudkan supaya dalam mengkaji ulang

gambar kepada seluruh tim tidak perlu kerepotan membawa unit laptop dan

juga hardisk.

3.5.6. Kendala Produksi Dan Solusinya

Pada tahap produksi program dokumenter “Merapi Kehidupan Kami”

ini, penulis mengalami berbagai macam kendala. Diantaranya adalah pada saat

proses pasca produksi atau juga dapat disebut proses penyutingan gambar, ketika

penulis memasukkan atau melakukan proses transfer file hasil shoot atau dalam

bahasa editing melakukan proses export file ke dalam software Adobe Preniere

Pro CS6, suara dari video tersebut tidak keluar dan hanya terlihat gambarnya saja

tanpa suara, padalah ketika melakukan pengecekan kembali dengan media player

file video tersebut memiliki suara. Solusi yang penulis lakukan adalah penuls

melakukan proses convert video menggunakan software Format Factory dan

Page 203: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

180

merubah format video menjadi format WAV dan MP3 untuk mengambil audio

saja.

Kemudian yang kedua adalah ketika penulis melakukan proses editing,

unit laptop yang penulis gunakan sering mengalami error dan not resoponding

berkali-kali kemudian juga mengalami crash program. Solusi penulis ketika

mengalami proses tersebut, penulis berinisiatif menyimpan hasil editing tiap kali

memasukkan gambar. Penulis melakukan hal tersebut agar mencegah terjadinya

pengulangan proses editing dikarenakan belum menyimpan hasil project editing

ketika laptop mengalami hal tersebut.

Kendala yang terakhir yang dialami penulis adalah ketika penulis sudah

mencapai tahap akhir proses editing, program Adobe Premiere Pro CS6 yang

digunakan penulis pada laptop saat export video mengalami error secara terus

menerus. Solusi yang dilakukan penulis adalah penuls mencobanya pada laptop

kedua dan melakukan export video sekali lagi dan ternyata berhasil tanpa adanya

error pada program Adobe Premiere Pro CS6.

Sekian kendala-kendala yang dialami penulis pada saat proses pembuatan

karya film dokumenter kami yang berjudul “Merapi Kehidupan Kami”.

Page 204: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

181

Konsep Kerja Penyunting Gambar

Dalam tahap editing, setiap shoot yang diambil serta dipilih, diolah dan

disusun hingga menjadi suatu rangkaian yang utuh yaitu sebuah karya film

dokumenter. Aspek editing bersama pergerakan kamera merupakan unsur

sistematik yang murni dimiliki oleh seni film. Oleh karena itu editing merupakan

tahap akhir dari proses pembentukan sebuah karya film, serta memiliki peranan

penting dari sebuah film.

Dalam proses editing, penulis tidak banyak menggunakan efek khusus

dalam mengerjakan sebuah karya film dokumenter yang berjudul “Merapi

Kehidupan Kami” sedangkan penulis hanya menggunakan efek transisi yaitu :

1) Cutting adalah proses pemotongan gambar secara langsung tanpa ada

manipulasi gambar.

2) Dip To Black adalah suatu efek pengambilan gambar dimana gambar lambat

laun memudar dan menghilang menjadi hitam.

3) Film Dissolve adalah teknik perpindahan gambar dengan cara penumpukan

gambar satu dengan gambar selanjutnya agar menjadi lebih berkesan

dramatis.

4) 3D Motion Swing in/Swing Out adalah teknik perpindahan gambar masuk dan

keluar dari arah kiri menuju kearah kanan. Penulis menggunakan ini untuk

efek title penamaan narasumber.

5) Flip Over adalah teknik perpindahan gambar satu ke gambar selanjutnya

dengan terlihat seperti membalikkan papan.

Page 205: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

182

AKADEMI KOMUNIKASI

BINA SARANA INFORMATIKA

LOGGING PICTURE

Company : Pict Production Produser : Bony Bharisti

Judul Program : Merapi Kehidupan Kami Sutradara : Yuli Anjarwati

Durasi : 20 Menit Editor : Dedy Suwarno A

Tabel III.13

No

. Logging Time Video Audio Remark

1 00:00:00 –

00:00:05 Bars And Tone - 5 Sec

2 00:00:05 –

00:00:10 BSI Logo - 5 Sec

3 00:00:10 –

00:00:15 ID Program - 5 Sec

4 00:00:15 –

00:00:20

Universal Counting

Leader - 5 Sec

5 00:00:20 - 00:01:47 Bumper

Backsoun

d &

Wawanca

ra

1 Min 27

Sec

Page 206: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

183

6 00:01:47 –

00:01:54

Stasiun Tugu

Jogjakarta

Backsoun

d 7 Sec

7 00:01:54 –

00:02:02 Kereta Api

Backsoun

d 8 Sec

8 00:02:02 –

00:02:05 Tugu Jogjakarta

Backsoun

d & VO 3 Sec

9 00:02:05 –

00:02:07 Tugu Jogjakarta

Backsoun

d & VO 2 Sec

10 00:02:07 –

00:02:11 Suasana Malioboro

Backsoun

d & VO 4 Sec

11 00:02:11 –

00:02:14

Papan Nama Jalan

Malioboro

Backsoun

d & VO 3 Sec

12 00:02:15 –

00:02:18

Lalu Lintas

Yogjakarta

Backsoun

d & VO 3 Sec

13 00:02:18 –

00:02:21

Gerbang Kraton

Jogjakarta

Backsoun

d & VO 3 Sec

14 00:02:21 –

00:02:24

Abdi Dalem Kraton

Jogjakarta

Backsoun

d & VO 3 Sec

15 00:02:24 –

00:02:26

Dalang Kraton

Yogjakarta

Memainkan Lakon

Backsoun

d & VO 2 Sec

16 00:02:26 – Transaksi Jual Beli Di Backsoun 5 Sec

Page 207: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

184

00:02:31 Jalan Malioboro d & VO

17 00:02:31 –

00:02:33 Layang-layang

Backsoun

d & VO 2 Sec

18 00:02:33 –

00:02:35

Suasana Malam

Yogjakarta

Backsoun

d & VO 2 Sec

19 00:02:35 –

00:02:37 Bus Trans Yogjakarta

Backsoun

d & VO 2 Sec

20 00:02:37 –

00:02:41

Suasana Malam Jalan

Malioboro

Backsoun

d & VO 4 Sec

21 00:02:41 –

00:02:42 Lampu Kota

Backsoun

d & VO 2 Sec

22 00:02:42 –

00:02:44

Papan Penunjuk Arah

Merapi

Backsoun

d 2 Sec

23 00:02:44 –

00:02:47

Gerbang Masuk

Kaliurang Depan

Backsoun

d 2 Sec

24 00:02:47 –

00:02:50

Gerbang Masuk

Kaliurang Samping

Backsoun

d 3 Sec

25 00:02:50 –

00:02:57

Rombongan Jeep

Lava Tour

Backsoun

d & VO 7 Sec

26 00:02:57 –

00:03:02

Sungai Tempat Aliran

Lahar Merapi

Backsoun

d & VO 5 Sec

27 00:03:02 – Jalan Raya Desa Backsoun 4 Sec

Page 208: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

185

00:03:06 Pangukrejo d & VO

23 00:03:06 –

00:03:11 Rombongan Jeep

Backsoun

d 5 Sec

24 00:03:11 –

00:03:16

Rombongan Jeep

Lava Tour

Backsoun

d 5 Sec

25 00:03:16 –

00:03:21

Time Lapse Sunrise

Gunung Merapi

Backsoun

d 5 Sec

26 00:03:21 –

00:03:25 Gunung Merapi

Backsoun

d & VO 4 Sec

27 00:03:25 –

00:03:30 Puncak Merapi

Backsoun

d & VO 5 Sec

28 00:03:30 –

00:03:34

Zoom Out Puncak

Merapi

Backsoun

d & VO 4 Sec

29 00:03:34 –

00:03:41

Desa Pangukrejo &

Merapi

Backsoun

d & VO 7 Sec

30 00:03:41 –

00:03:46

Wilayah Desa

Pangukrejo

Backsoun

d 5 Sec

31 00:03:46 –

00:03:48

Erupsi Merapi

Tanggal 2 November

2010 (Sumber

BPPTKG)

Backsoun

d 2 Sec

32 00:03:48 – Awan Panas Erupsi Backsoun 7 Sec

Page 209: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

186

00:03:55 2010 (Sumber

BPPTKG)

d & VO

33 00:03:55 –

00:04:05

Catatan Seismograph

Erupsi Tahun 2010

Backsoun

d & VO 10 Sec

34 00:04:05 –

00:04:10

Erupsi Merapi

Tanggal 13 November

2010 (Sumber

BPPTKG)

Backsoun

d & VO 5 Sec

35 00:04:10 –

00:04:13

Guguran Lava Pijar

Erupsi Tahun 2010

(Sumber BPPTKG)

Backsoun

d 3 Sec

36 00:04:13 –

00:04:19

Replika Gunung

Merapi

Backsoun

d 6 Sec

37 00:04:19 –

00:04:22

Area Kawasan Rawan

Bencana (KRB)

Backsoun

d 3 Sec

38 00:04:22 –

00:04:32

Replika Simulasi

Erupsi Tahun 2010

Backsoun

d 10 Sec

39 00:04:32 –

00:04:40

Foto Ketinggian

Awan Panas Erupsi

Tanggal 4 November

2010 (Sumber

BPPTKG)

Backsoun

d 8 Sec

Page 210: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

187

40 00:04:40 –

00:04:50

Kepanikan Warga

Ketika Erupsi 2010

(Sumber BPPTKG)

Backsoun

d & VO 10 Sec

41 00:04:50 –

00:04:55

Erupsi Merapi

(Sumber BPPTKG)

Backsoun

d & VO 5 Sec

42 00:04:55 –

00:04:58

Awan Panas Merapi

(Sumber BPPTKG)

Backsoun

d & VO 3 Sec

43 00:04:58 –

00:05:03

Lahan Tandus Akibat

Erupsi 2010 (Sumber

BPPTKG)

Backsoun

d & VO 5 Sec

44 00:05:03 –

00:05:18

Sisa Erupsi Merapi

2010 (Sumber

BPPTKG)

Backsoun

d & VO 15 Sec

46 00:05:18 –

00:05:22

Kawah Merapi Erupsi

2010 (Sumber

BPPTKG)

Backsoun

d & VO 5 Sec

47 00:05:22 –

00:05:28

Sisa Perabotan Pasca

Erupsi Merapi 2010

Backsoun

d & VO 6 Sec

48 00:05:28 –

00:05:33

Keadaan Peralatan

Rumah Pasca Erupsi

Merapi 2010

Backsoun

d 5 Sec

49 00:05:33 – Gunung Merapi Backsoun 3 Sec

Page 211: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

188

00:05:36 d

50 00:05:36 –

00:05:41

Gunung Merapi &

Jurang Aliran Lahar

Backsoun

d 5 Sec

51 00:05:41 –

00:05:44 Puncak Merapi

Backsoun

d 3 Sec

52 00:05:44 –

00:05:47 Gunung Merapi

Backsoun

d 3 Sec

53 00:05:47 –

00:05:51

Papan Nama

BPPTKG

Backsoun

d 4 Sec

54 00:05:51 –

00:05:54

Gerbang Masuk

BPPTKG

Backsoun

d 3 Sec

55 00:05:54 –

00:06:00 Wawancara BPPTKG Natural 6 Sec

56 00:06:00 –

00:06:05 Gunung Merapi

Wawanca

ra 5 Sec

57 00:06:05 –

00:06:09 Wawancara BPPTKG Natural 4 Sec

58 00:06:09 –

00:06:14

Wilayah Gunung

Merapi

Wawanca

ra 5 Sec

59 00:06:14 –

00:06:16 Wawancara BPPTKG Natural 2 Sec

60 00:06:16 – Seismograph Wawanca 6 Sec

Page 212: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

189

00:06:22 ra

61 00:06:22 –

00:06:24 Wawancara BPPTKG Natural 2 Sec

62 00:06:24 –

00:06:29

Komputer Ruang

Pengawasan Merapi

BPPTKG

Wawanca

ra 5 Sec

63 00:06:29 –

00:06:34

Layar Kamera CCTV

Pengawasan Merapi

Wawanca

ra 5 Sec

64 00:06:34 –

00:06:51 Wawancara BPPTKG Natural 16 Sec

65 00:06:51 –

00:06:54

Papan Penunjuk

Dukuh Desa

Pangukrejo

Wawanca

ra 3 Sec

66 00:06:54 –

00:07:04

Wawancara Dukuh

Desa Pangukrejo Natural 10 Sec

67 00:07:04 –

00:07:06 Peternak Sapi

Wawanca

ra 2 Sec

68 00:07:06 –

00:07:08 Hewan Ternak Makan

Wawanca

ra 2 Sec

69 00:07:08 –

00:07:18

Wawancara Dukuh

Desa Pangukrejo Natural 10 Sec

70 00:07:18 – Jeep Lava Tour Di Wawanca 5 Sec

Page 213: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

190

00:07:23 Sungai Lahar Merapi ra

71 00:07:23 –

00:07:26

Wawancara Dukuh

Desa Pangukrejo Natural 3 Sec

72 00:07:26 –

00:07:28

Pintu Masuk Dinas

Pariwisata

Wawanca

ra 2 Sec

73 00:07:28 –

00:07:40

Wawancara Dinas

Pariwisata Natural 12 Sec

74 00:07:40 –

00:07:45

Jeep Evakuasi Warga

Merapi

Wawanca

ra 5 Sec

75 00:07:45 –

00:07:52

Wawancara Dinas

Pariwisata Natural 7 Sec

76 00:07:52 –

00:07:56

Jeep Evakuasi Warga

Merapi

Wawanca

ra 4 Sec

77 00:07:56 –

00:08:10

Wawancara Dinas

Pariwisata Natural 14 Sec

78 00:08:10 –

00:08:25

Wawancara Warga

Desa Pangukrejo Natural 15 Sec

79 00:08:25 –

00:08:32

Wilayah Perhutanan

Desa Pangukrejo

Wawanca

ra 7 Sec

80 00:08:32 –

00:08:50

Wawancara Warga

Desa Pangukrejo Natural 18 Sec

81 00:08:50 – Pak Hardi Mengurus Backsoun 6 Sec

Page 214: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

191

00:08:56 Ternak d

82 00:08:56 –

00:09:03

Pak Hardi Memberi

Makan Ternak

Backsoun

d 7 Sec

83 00:09:03 –

00:09:13

Pak Hardi

Memandikan Sapi

Backsoun

d 10 Sec

84 00:09:13 –

00:09:36

Wawancara Warga

Desa Pangukrejo Natural 23 Sec

85 00:09:36 –

00:09:54

Wawancara Warga

Desa Pangukrejo Natural 18 Sec

86 00:09:54 –

00:09:57

Sisa Bangunan Pasca

Erupsi Merapi

Wawanca

ra 2 Sec

87 00:09:57 –

00:10:35

Wawancara Warga

Desa Pangukrejo Natural 37 Sec

88 00:10:35 –

00:10:38

Kondisi Jalanan Desa

Pangukrejo

Wawanca

ra 3 Sec

89 00:10:38 –

00:11:05

Wawancara Warga

Desa Pangukrejo Natural 27 Sec

90 00:11:05 –

00:11:10

Kondisi Jembatan

Lahar

Wawanca

ra 5 Sec

91 00:11:10 –

00:11:21

Wawancara Warga

Desa Pangukrejo Natural 11 Sec

92 00:11:21 – Wawancara Dinas Natural 10 Sec

Page 215: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

192

00:11:31 Pariwisata

93 00:11:31 –

00:11:34

Gerbang Retribusi

Masuk Wisata

Wawanca

ra 3 Sec

94 00:11:34 –

00:11:45

Wawancara Dinas

Pariwisata Natural 11 Sec

95 00:11:45 –

00:11:50 Jeep Berjalan

Wawanca

ra 5 Sec

96 00:11:50 –

00:12:00

Wawancara Dinas

Pariwisata Natural 10 Sec

97 00:12:00 –

00:12:06

Suasana Pelatihan

Tanggap Bencana

Wawanca

ra 6 Sec

98 00:12:06 –

00:12:16

Wawancara Dinas

Pariwisata Natural 10 Sec

99 00:12:16 –

00:12:21

Kumpulan Jeep Di

Sungai

Wawanca

ra 5 Sec

10

0

00:12:21 –

00:12:27

Wawancara Dinas

Pariwisata Natural 6 Sec

10

1

00:12:27 –

00:12:30

Jalanan Desa

Pangukrejo Natural 3 Sec

10

2

00:12:30 –

00:12:36

Kegiatan Warga Desa

Pangukrejo VO 6 Sec

10 00:12:36 – Warga Memanen VO 6 Sec

Page 216: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

193

3 00:12:42 Rumput

10

4

00:12:42 –

00:12:47

Warga Mengangkut

Rumput VO 5 Sec

10

5

00:12:47 –

00:12:51 Truck Pasir VO 4 Sec

10

6

00:12:51 –

00:13:04

Peternak Memerah

Susu

Backsoun

d & VO 13 Sec

10

7

00:13:04 –

00:13:08

Peternak Membawa

Susu

Backsoun

d & VO 4 Sec

10

8

00:13:08 –

00:13:11

Suasana Koperasi

Susu

Backsoun

d & VO 3 Sec

10

9

00:13:11 –

00:13:17

Penyaringan Susu

Sapi

Backsoun

d & VO 6 Sec

11

0

00:13:17 –

00:13:26

Pembersihan Saringan

Susu

Backsoun

d & VO 9 Sec

11

1

00:12:26 –

00:12:40

Wawancara Dukuh

Desa Pangukrejo Natural 14 Sec

11

2

00:12:40 –

00:12:45

Gapura Huntap Ploso

Kerep

Wawanca

ra 5 Sec

11

3

00:12:45 –

00:12:54

Wawancara Dukuh

Desa Pangukrejo Natural 9 Sec

11 00:12:54 – Kondisi Huntap Wawanca 6 Sec

Page 217: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

194

4 00:14:00 ra

11

5

00:14:00 –

00:14:12

Wawancara Dukuh

Desa Pangukrejo Natural 12 Sec

11

6

00:14:12 –

00:14:17 Suasana Di Huntap

Wawanca

ra 5 Sec

11

7

00:14:17 –

00:14:25

Wawancara Dukuh

Desa Pangukrejo Natural 8 Sec

11

8

00:14:25 –

00:14:30 Huntap Ploso Kerep

Wawanca

ra 5 Sec

11

9

00:14:30 –

00:14:47

Wawancara Dukuh

Desa Pangukrejo Natural 17 Sec

12

0

00:14:47 –

00:14:52 Huntap Ploso Kerep

Wawanca

ra 5 Sec

12

1

00:14:52 –

00:15:03

Wawancara Dukuh

Desa Pangukrejo Natural 11 Sec

12

2

00:15:03 –

00:15:07

Jejeran Huntap Ploso

Kerep

Wawanca

ra 4 Sec

12

3

00:15:07 –

00:15:19

Wawancara Dukuh

Desa Pangukrejo Natural 11 Sec

12

4

00:15:19 –

00:15:24

Tulisan Kata-kata

Mutiara Sekolah

Gunung Merapi

Backsoun

d 5 Sec

Page 218: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

195

12

5

00:15:24 –

00:15:28

Rak Buku Sekolah

Gunung Merapi

Backsoun

d 4 Sec

12

6

00:15:28 –

00:15:30

Anak-anak Bermain

Bersama Relawan di

Sekolah Gunung

Merapi

Backsoun

d 2 Sec

12

7

00:15:30 –

00:15:35

Anak-anak Belajar Di

Sekolah Gunung

Merapi

Backsoun

d & VO 5 Sec

12

8

00:15:35 –

00:15:40

Hiasan langit-langit

Sekolah Gunung

Merapi

Backsoun

d & VO 5 Sec

12

9

00:15:40 –

00:15:45

Wahana Bermain

Sekolah Gunung

Merapi

Backsoun

d & VO 5 Sec

13

0

00:15:45 –

00:15:55

Anak-anak Belajar Di

Sekolah Gunung

Merapi

Backsoun

d & VO 10 Sec

13

1

00:15:55 –

00:16:08

Wawancara Relawan

Sekolah Gunung

Merapi

Natural 13 Sec

13 00:16:08 – Kondisi Bangunan Wawanca 10 Sec

Page 219: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

196

2 00:16:18 Sekolah Gunung

Merapi

ra

13

3

00:16:18 –

00:16:25

Wawancara Relawan

Sekolah Gunung

Merapi

Natural 7 Sec

13

4

00:16:25 –

00:16:30

Lorong Sekolah

Gunung Merapi

Wawanca

ra 5 Sec

13

5

00:16:30 –

00:16:45

Wawancara Relawan

Sekolah Gunung

Merapi

Natural 15 Sec

13

6

00:16:45 –

00:16:52

Kreasi Anak-anak

Sekolah Gunung

Merapi

Wawanca

ra 7 Sec

13

7

00:16:52 –

00:17:02

Wawancara Relawan

Sekolah Gunung

Merapi

Natural 10 Sec

13

8

00:17:02 –

00:17:24

Wawancara Relawan

Sekolah Gunung

Merapi

Natural 22 Sec

13

9

00:17:24 –

00:17:30

Bunga di taman

Sekolah Gunung

Merapi

Backsoun

d 7 Sec

Page 220: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

197

14

0

00:17:30 –

00:18:16

Wawancara Harapan

Dukuh Desa

Pangukrejo

Backsoun

d 46 Sec

14

1 00:18:16 - 00:18:45

Wawancara Harapan

Warga Desa

Pangukrejo

Backsoun

d 29 Sec

14

2

00:18:45 –

00:18:55

Wawancara Harapan

Relawan Sekolah

Gunung Merapi

Backsoun

d 10 Sec

14

3

00:18:55 –

00:19:01 Gunung Merapi

Backsoun

d &

Wawanca

ra

6 Sec

14

4

00:19:01 –

00:19:07

Pemandangan Desa

Pangukrejo dari Atas

Backsoun

d &

Wawanca

ra

5 Sec

14

5

00:19:07 –

00:19:22

Wawancara Dukuh

Desa Pangukrejo

Backsoun

d 15 Sec

14

6

00:19:22 –

00:19:25

Pemandangan Merapi

Dari Padang Rumput

Backsoun

d 3 Sec

14 00:19:25 – Pemandangan Merapi Backsoun 5 Sec

Page 221: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

198

7 00:19:30 Dari Bunker Kaliadem d

14

8

00:19:30 –

00:19:38 Credit Title

Backsoun

d 8 Sec

14

9

00:19:38 –

00:19:41

Copyright Broadcast

BSI 2018

Backsoun

d 3 Sec

15

0

00:19:41 –

00:19:47 CV Crew

Backsoun

d 6 Sec

15

1

00:19:47 –

00:20:00 Behind The Scene

Backsoun

d 13 Sec

Page 222: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

199

Produksi : Pict Production Produser : Bony Bharisti

Judul Karya : Merapi Kehidupan Kami Sutradara : Yuli Anjarwati

Durasi : 20 Menit Editor : Dedy Suwarno Adiputra

Tabel III.14

No.

EX

T/I

NT

KETERANGAN

Visual Audio SFX Transisi Video

Effect Durasi

1 - Bars And Tone - - Cut To Cut - 5 Sec

2 - BSI Logo - - Cut To Cut - 5 Sec

3 - ID Program - - Cut To Cut - 5 Sec

AKADEMI KOMUNIKASI

BINA SARANA INFORMATIKA

LAPORAN EDITING

Page 223: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

200

4 - Universal Counting Leader - - Cut To Cut - 5 Sec

5 - Bumper

Backsound

&

Wawancara

- Dip To Black - 1 Min 27 Sec

6 EXT Stasiun Tugu Jogjakarta Backsound - Cut To Cut - 7 Sec

7 EXT Kereta Api Backsound - Cut To Cut - 8 Sec

8 EXT Tugu Jogjakarta Backsound

& VO - Cut To Cut - 3 Sec

9 EXT Tugu Jogjakarta Backsound

& VO - Cut To Cut - 2 Sec

10 EXT Suasana Malioboro Backsound

& VO - Cut To Cut - 4 Sec

11 EXT Papan Nama Jalan Malioboro Backsound

& VO - Cut To Cut - 3 Sec

Page 224: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

201

12 EXT Lalu Lintas Yogjakarta Backsound

& VO - Cut To Cut - 3 Sec

13 EXT Gerbang Kraton Jogjakarta Backsound

& VO - Cut To Cut - 3 Sec

14 EXT Abdi Dalem Kraton Jogjakarta Backsound

& VO - Cut To Cut - 3 Sec

15 INT Dalang Kraton Yogjakarta

Memainkan Lakon

Backsound

& VO - Cut To Cut - 2 Sec

16 EXT Transaksi Jual Beli Di Jalan

Malioboro

Backsound

& VO - Cut To Cut - 5 Sec

17 EXT Layang-layang Backsound

& VO - Cut To Cut - 2 Sec

18 EXT Suasana Malam Yogjakarta Backsound

& VO - Cut To Cut - 2 Sec

Page 225: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

202

19 EXT Bus Trans Yogjakarta Backsound

& VO - Cut To Cut - 2 Sec

20 EXT Suasana Malam Jalan Malioboro Backsound

& VO - Cut To Cut - 4 Sec

21 EXT Lampu Kota Backsound

& VO - Dip To Black - 2 Sec

22 EXT Papan Penunjuk Arah Merapi Backsound - Cut To Cut - 2 Sec

23 EXT Gerbang Masuk Kaliurang

Depan Backsound - Cut To Cut - 2 Sec

24 EXT Gerbang Masuk Kaliurang

Samping Backsound - Cut To Cut - 3 Sec

25 EXT Rombongan Jeep Lava Tour Backsound

& VO - Cut To Cut - 7 Sec

26 EXT Sungai Tempat Aliran Lahar Backsound - Cut To Cut - 5 Sec

Page 226: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

203

Merapi & VO

27 EXT Jalan Raya Desa Pangukrejo Backsound

& VO - Cut To Cut - 4 Sec

23 EXT Rombongan Jeep Backsound - Cut To Cut - 5 Sec

24 EXT Rombongan Jeep Lava Tour Backsound - Dip To Black - 5 Sec

25 EXT Time Lapse Sunrise Gunung

Merapi Backsound - Cut To Cut - 5 Sec

26 EXT Gunung Merapi Backsound

& VO - Cut To Cut - 4 Sec

27 EXT Puncak Merapi Backsound

& VO - Cut To Cut - 5 Sec

28 EXT Zoom Out Puncak Merapi Backsound

& VO - Cut To Cut - 4 Sec

EXT Desa Pangukrejo & Merapi Backsound - Cut To Cut - 7 Sec

Page 227: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

204

& VO

30 EXT Wilayah Desa Pangukrejo Backsound - Cut To Cut - 5 Sec

31 EXT

Erupsi Merapi Tanggal 2

November 2010 (Sumber

BPPTKG)

Backsound - Cut To Cut - 2 Sec

32 EXT Awan Panas Erupsi 2010

(Sumber BPPTKG)

Backsound

& VO - Cut To Cut - 7 Sec

33 INT Catatan Seismograph Erupsi

Tahun 2010

Backsound

& VO - Cut To Cut - 10 Sec

34 EXT

Erupsi Merapi Tanggal 13

November 2010 (Sumber

BPPTKG)

Backsound

& VO - Cut To Cut - 5 Sec

35 EXT Guguran Lava Pijar Erupsi

Tahun 2010 (Sumber BPPTKG) Backsound - Cut To Cut - 3 Sec

Page 228: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

205

36 INT Replika Gunung Merapi Backsound - Cut To Cut - 6 Sec

37 INT Area Kawasan Rawan Bencana

(KRB) Backsound - Cut To Cut - 3 Sec

38 INT Replika Simulasi Erupsi Tahun

2010 Backsound - Cut To Cut - 10 Sec

39 INT

Foto Ketinggian Awan Panas

Erupsi Tanggal 4 November

2010 (Sumber BPPTKG)

Backsound - Cut To Cut - 8 Sec

40 EXT Kepanikan Warga Ketika Erupsi

2010 (Sumber BPPTKG)

Backsound

& VO - Cut To Cut - 10 Sec

41 EXT Erupsi Merapi (Sumber

BPPTKG)

Backsound

& VO - Cut To Cut - 5 Sec

42 EXT Awan Panas Merapi (Sumber

BPPTKG)

Backsound

& VO - Cut To Cut - 3 Sec

Page 229: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

206

43 EXT Lahan Tandus Akibat Erupsi

2010 (Sumber BPPTKG)

Backsound

& VO - Cut To Cut - 5 Sec

44 EXT Sisa Erupsi Merapi 2010

(Sumber BPPTKG)

Backsound

& VO - Cut To Cut - 15 Sec

46 EXT Kawah Merapi Erupsi 2010

(Sumber BPPTKG)

Backsound

& VO - Cut To Cut - 5 Sec

47 INT Sisa Perabotan Pasca Erupsi

Merapi 2010

Backsound

& VO - Cut To Cut - 6 Sec

48 INT Keadaan Peralatan Rumah Pasca

Erupsi Merapi 2010 Backsound - Film Dissolve - 5 Sec

49 EXT Gunung Merapi Backsound - Cut To Cut - 3 Sec

50 EXT Gunung Merapi & Jurang Aliran

Lahar Backsound - Cut To Cut - 5 Sec

51 EXT Puncak Merapi Backsound - Cut To Cut - 3 Sec

Page 230: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

207

52 EXT Gunung Merapi Backsound - Cut To Cut - 3 Sec

53 EXT Papan Nama BPPTKG Backsound - Cut To Cut - 4 Sec

54 EXT Gerbang Masuk BPPTKG Backsound - Cut To Cut - 3 Sec

55 INT Wawancara BPPTKG Natural - Cut To Cut - 6 Sec

56 EXT Gunung Merapi Wawancara - Cut To Cut - 5 Sec

57 INT Wawancara BPPTKG Natural - Cut To Cut - 4 Sec

58 EXT Wilayah Gunung Merapi Wawancara - Cut To Cut - 5 Sec

59 INT Wawancara BPPTKG Natural - Cut To Cut - 2 Sec

60 INT Seismograph Wawancara - Cut To Cut - 6 Sec

61 INT Wawancara BPPTKG Natural - Cut To Cut - 2 Sec

62 INT Komputer Ruang Pengawasan

Merapi BPPTKG Wawancara - Cut To Cut - 5 Sec

63 INT Layar Kamera CCTV

Pengawasan Merapi Wawancara - Cut To Cut - 5 Sec

Page 231: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

208

64 INT Wawancara BPPTKG Natural - Cut To Cut - 16 Sec

65 EXT Papan Penunjuk Dukuh Desa

Pangukrejo Wawancara - Cut To Cut - 3 Sec

66 INT Wawancara Dukuh Desa

Pangukrejo Natural - Cut To Cut - 10 Sec

67 EXT Peternak Sapi Wawancara - Cut To Cut - 2 Sec

68 EXT Hewan Ternak Makan Wawancara - Cut To Cut - 2 Sec

69 INT Wawancara Dukuh Desa

Pangukrejo Natural - Cut To Cut - 10 Sec

70 EXT Jeep Lava Tour Di Sungai Lahar

Merapi Wawancara - Cut To Cut - 5 Sec

71 INT Wawancara Dukuh Desa

Pangukrejo Natural - Cut To Cut - 3 Sec

72 EXT Pintu Masuk Dinas Pariwisata Wawancara - Dip To White - 2 Sec

Page 232: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

209

73 INT Wawancara Dinas Pariwisata Natural - Cut To Cut - 12 Sec

74 EXT Jeep Evakuasi Warga Merapi Wawancara - Cut To Cut - 5 Sec

75 INT Wawancara Dinas Pariwisata Natural - Cut To Cut - 7 Sec

76 EXT Jeep Evakuasi Warga Merapi Wawancara - Cut To Cut - 4 Sec

77 INT Wawancara Dinas Pariwisata Natural - Dip To Black - 14 Sec

78 INT Wawancara Warga Desa

Pangukrejo Natural - Cut To Cut - 15 Sec

79 EXT Wilayah Perhutanan Desa

Pangukrejo Wawancara - Cut To Cut - 7 Sec

80 INT Wawancara Warga Desa

Pangukrejo Natural - Cut To Cut - 18 Sec

81 EXT Pak Hardi Mengurus Ternak Backsound - Cut To Cut - 6 Sec

82 EXT Pak Hardi Memberi Makan

Ternak Backsound - Cut To Cut - 7 Sec

Page 233: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

210

83 EXT Pak Hardi Memandikan Sapi Backsound - Cut To Cut - 10 Sec

84 INT Wawancara Warga Desa

Pangukrejo Natural - Dip To Black - 23 Sec

85 INT Wawancara Warga Desa

Pangukrejo Natural - Cut To Cut - 18 Sec

86 EXT Sisa Bangunan Pasca Erupsi

Merapi Wawancara - Cut To Cut - 2 Sec

87 INT Wawancara Warga Desa

Pangukrejo Natural - Cut To Cut - 37 Sec

88 EXT Kondisi Jalanan Desa

Pangukrejo Wawancara - Cut To Cut - 3 Sec

89 INT Wawancara Warga Desa

Pangukrejo Natural - Cut To Cut - 27 Sec

90 EXT Kondisi Jembatan Lahar Wawancara - Cut To Cut - 5 Sec

Page 234: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

211

91 INT Wawancara Warga Desa

Pangukrejo Natural - Dip To Black - 11 Sec

92 INT Wawancara Dinas Pariwisata Natural - Cut To Cut - 10 Sec

93 EXT Gerbang Retribusi Masuk

Wisata Wawancara - Cut To Cut - 3 Sec

94 INT Wawancara Dinas Pariwisata Natural - Cut To Cut - 11 Sec

95 EXT Jeep Berjalan Wawancara - Cut To Cut - 5 Sec

96 INT Wawancara Dinas Pariwisata Natural - Cut To Cut - 10 Sec

97 INT Suasana Pelatihan Tanggap

Bencana Wawancara - Cut To Cut - 6 Sec

98 INT Wawancara Dinas Pariwisata Natural - Cut To Cut - 10 Sec

99 EXT Kumpulan Jeep Di Sungai Wawancara - Cut To Cut - 5 Sec

100 INT Wawancara Dinas Pariwisata Natural - Cut To Cut - 6 Sec

101 EXT Jalanan Desa Pangukrejo Natural - Cut To Cut - 3 Sec

Page 235: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

212

102 INT Kegiatan Warga Desa

Pangukrejo VO - Cut To Cut - 6 Sec

103 EXT Warga Memanen Rumput VO - Cut To Cut - 6 Sec

104 EXT Warga Mengangkut Rumput VO - Cut To Cut - 5 Sec

105 EXT Truck Pasir VO - Cut To Cut - 4 Sec

106 EXT Peternak Memerah Susu Backsound

& VO - Cut To Cut - 13 Sec

107 EXT Peternak Membawa Susu Backsound

& VO - Cut To Cut - 4 Sec

108 INT Suasana Koperasi Susu Backsound

& VO - Cut To Cut - 3 Sec

109 INT Penyaringan Susu Sapi Backsound

& VO - Cut To Cut - 6 Sec

110 INT Pembersihan Saringan Susu Backsound - Film Dissolve - 9 Sec

Page 236: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

213

& VO

111 INT Wawancara Dukuh Desa

Pangukrejo Natural - Cut To Cut - 14 Sec

112 EXT Gapura Huntap Ploso Kerep Wawancara - Cut To Cut - 5 Sec

113 INT Wawancara Dukuh Desa

Pangukrejo Natural - Cut To Cut - 9 Sec

114 EXT Kondisi Huntap Wawancara - Cut To Cut - 6 Sec

115 INT Wawancara Dukuh Desa

Pangukrejo Natural - Cut To Cut - 12 Sec

116 EXT Suasana Di Huntap Wawancara - Cut To Cut - 5 Sec

117 INT Wawancara Dukuh Desa

Pangukrejo Natural - Cut To Cut - 8 Sec

118 EXT Huntap Ploso Kerep Wawancara - Cut To Cut - 5 Sec

119 INT Wawancara Dukuh Desa Natural - Cut To Cut - 17 Sec

Page 237: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

214

Pangukrejo

120 EXT Huntap Ploso Kerep Wawancara - Cut To Cut - 5 Sec

121 INT Wawancara Dukuh Desa

Pangukrejo Natural - Cut To Cut - 11 Sec

122 EXT Jejeran Huntap Ploso Kerep Wawancara - Cut To Cut - 4 Sec

123 INT Wawancara Dukuh Desa

Pangukrejo Natural - Dip To Black - 11 Sec

124 INT Tulisan Kata-kata Mutiara

Sekolah Gunung Merapi Backsound - Cut To Cut - 5 Sec

125 INT Rak Buku Sekolah Gunung

Merapi Backsound - Cut To Cut - 4 Sec

126 INT

Anak-anak Bermain Bersama

Relawan di Sekolah Gunung

Merapi

Backsound - Cut To Cut - 2 Sec

Page 238: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

215

127 INT Anak-anak Belajar Di Sekolah

Gunung Merapi

Backsound

& VO - Cut To Cut - 5 Sec

128 INT Hiasan langit-langit Sekolah

Gunung Merapi

Backsound

& VO - Cut To Cut - 5 Sec

129 EXT Wahana Bermain Sekolah

Gunung Merapi

Backsound

& VO - Cut To Cut - 5 Sec

130 INT Anak-anak Belajar Di Sekolah

Gunung Merapi

Backsound

& VO - Cut To Cut 10 Sec

131 INT Wawancara Relawan Sekolah

Gunung Merapi Natural - Cut To Cut - 13 Sec

132 EXT Kondisi Bangunan Sekolah

Gunung Merapi Wawancara - Cut To Cut - 10 Sec

133 INT Wawancara Relawan Sekolah

Gunung Merapi Natural - Cut To Cut - 7 Sec

Page 239: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

216

134 INT Lorong Sekolah Gunung Merapi Wawancara - Cut To Cut - 5 Sec

135 INT Wawancara Relawan Sekolah

Gunung Merapi Natural - Cut To Cut - 15 Sec

136 INT Kreasi Anak-anak Sekolah

Gunung Merapi Wawancara - Cut To Cut - 7 Sec

137 INT Wawancara Relawan Sekolah

Gunung Merapi Natural - Cut To Cut - 10 Sec

138 INT Wawancara Relawan Sekolah

Gunung Merapi Natural - Cut To Cut - 22 Sec

139 EXT Bunga di taman Sekolah

Gunung Merapi Backsound - Dip To Black - 7 Sec

140 INT Wawancara Harapan Dukuh

Desa Pangukrejo Backsound - Dip To White - 46 Sec

141 INT Wawancara Harapan Warga Backsound - Dip To White - 29 Sec

Page 240: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

217

Desa Pangukrejo

142 INT Wawancara Harapan Relawan

Sekolah Gunung Merapi Backsound - Cut To Cut - 10 Sec

143 EXT Gunung Merapi

Backsound

&

Wawancara

- Cut To Cut - 6 Sec

144 EXT Pemandangan Desa Pangukrejo

dari Atas

Backsound

&

Wawancara

- Cut To Cut - 5 Sec

145 INT Wawancara Dukuh Desa

Pangukrejo Backsound - Cut To Cut - 15 Sec

146 EXT Pemandangan Merapi Dari

Padang Rumput Backsound - Cut To Cut - 3 Sec

147 EXT Pemandangan Merapi Dari Backsound - Dip To Black - 5 Sec

Page 241: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

218

Bunker Kaliadem

148 - Credit Title Backsound - Cut To Cut - 8 Sec

149 - Copyright Broadcast BSI 2018 Backsound - Cut To Cut - 3 Sec

150 - CV Crew Backsound - Cut To Cut - 6 Sec

151 - Behind The Scene Backsound - Cut To Cut - 13 Sec

Page 242: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

219

PESIFIKASI EDITING

• Hardwar

1) Laptop Toshiba Satellite L645-1101U DOS

Gambar III.6

Tabel III.15

FITUR SPESIFIKASI

Tipe Toshiba Satellite L645-1101U DOS

CPU Intel Core i3 380M/2.53 GHz

Core Number Dual-Core

Chace Memory type L3 Chace

RAM 4GB

Memory Speed 1066 MHz

Type Memory DDR3 SDRAM

Type Penyimpanan HDD

HDD 500GB

Kecepatan Rotasi 5400 rpm

Drive Optical DVD SuperMulti DL

Page 243: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

220

Ukuran Layar 14”

Resolusi 1366 x 768 (HD)

2) Laptop ASUS A455L Series

Gambar III.7

Tabel III.16

FITUR SPESIFIKASI

Tipe Grafis Intel HD Graphic 4400 + Nvidia

GT920M-2GB

Ukuran Layar 14” HD Color Shine

Resolusi Layar 1366x768

OS DOS

CPU Intel Core i5-4210U (up to 2.7 GHz)

Memori / RAM 4GB DDR3 1600 MHz

Drive Optik DVD RW

Speaker ASUS Sonic Master

Page 244: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

221

Kamera HD WebCam

Hardisk 1TB 5400RPM

Baterai 4Cells/Lithium-ion Battery 2600

mAh

• Accessories

1) Headphone A4Tech HS-30

Gambar III.8

2) Mouse Logitech G102

Gambar III.9

3) Hardisk HDD – HD External 2.5 Seagate 1TB Backup Plus Slim

Page 245: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

222

Gambar III.10

4) OTG Sandisk 32GB ULTRA DUAL

Gambar III.11

• Software

1) Editing Video : Adobe Premiere Pro CS6

2) Media Convert : Format Factory

Page 246: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

223

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Perkembangan media di Indonesia ini semakin pesat. Semakin banyak pula

tayangan yang mengandung informasi dan juga hiburan. Oleh karena itu penulis

berharap dengan terselesaikannya karya documenter ini pesan yang ingin

disampaikan di dalamnya dapat di terima oleh masyarakat dengan baik.

Dalam penciptaan program dokumenter tidalah mudah. Membutuhkan kerja

sama team yang baik serta harus melewati proses pra produksi, produksi serta

pasca poduksi yang cukup panjang. Kekompakan dalam team diperlukan untuk

membangun komunikasi yang baik satu sama lain agar proses produksi berjalan

lancar dan tidak banyak perbedaan pendapat yang menyebabkan hambatan

konflik.

Dengan di buatnya program dokumenter ini bertujuan untuk memberikan

informasi kepada audience mengenai masyarakat yang hidup di rawan bencana

khususnya lereng gunung merapi untuk lebih di pentingkan dalam segi

perkonomian mereka dan keahlian mereka.

4.2 Saran

Page 247: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

224

DAFTAR PUSTAKA

Ariatama Agni, 2012. Job Description Pekerja Film. Jakarta : FFTV-IKJ

Ayawaila, Grezon R, 2008. Dokumenter Dari Ide Sampai Produksi. Jakarta : FFTV IKJ.

Chandra Tanzil, Rhino Ariefinsyah, Tonny Trimarsanto, 2010. Dalam film Dokumenter Gampang-Gampang Susah. Jakarta : In-Docs.

Fachrudin Andi, 2012. Dasar-Dasar Produksi Televisi. Jakarta : Kencana

Fajar Nugrogo, 2007. Cara Pintar Bikin Film Dokumenter. Yogyakarta : Indonesia Cerdas.

Fred Wibowo, 2007 . Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta : Pinus Book Publisher.

Javandalasta Panca, 2011. 5 hari Mahir Bikin film. Surabaya : PT. Java Pustaka Group.

Latief Rusman, yustiatie utud, 2017. Menjadi Produser Televisi. Jakarta: Kencana

Mabruri Anton, 2014. Teori Dasar Editing Produksi Program Acara Televisi & Film. Depok : Mind 8 Publishing House.

Naratama, 2013. Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta : Garamedia Pustaka Utama.

Supriyadi, Nina kusumawati, Irwanto, Yudo Triartanto. 2014. Broadcasting Televisi Teori Dan Praktik. Yogyakarta : Graha Cendekia.

Page 248: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

225

Page 249: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

226

Page 250: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

227

Page 251: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

228

Page 252: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

229

Page 253: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

230

DESIGN COVER CD

Gambar IV.1

Page 254: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

231

DESIGN LABEL

Gambar IV.2

Page 255: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

232

DESIGN POSTER

Gambar IV.3

Page 256: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

233

Page 257: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

234

Page 258: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

235

Page 259: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

236

Page 260: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

237

Page 261: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

238

Page 262: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

239

Page 263: PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “MERAPI KEHIDUPAN …

240