Click here to load reader
Upload
ayu-tria-kartika
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 Prognosis Achalasia Bergantung Pada Durasi Penyakit Dan Banyak Sedikitnya Gangguan Motilitas
http://slidepdf.com/reader/full/prognosis-achalasia-bergantung-pada-durasi-penyakit-dan-banyak-sedikitnya-gangguan 1/4
8/19/2019 Prognosis Achalasia Bergantung Pada Durasi Penyakit Dan Banyak Sedikitnya Gangguan Motilitas
http://slidepdf.com/reader/full/prognosis-achalasia-bergantung-pada-durasi-penyakit-dan-banyak-sedikitnya-gangguan 2/4
Pelebaran esophagus yang disebabkan tetahannya ini maknan akan memperlihatkan gmabaran
mediastinum yang melebar. %dara yang berkurang pada lamung menghasilkan gelembung udara
yang berjumlan sedikit atau tidak ada samasekali. &spirasi kealam paru dapat menyebabkan berbagai perubahan dibagian basal
• Penelanan barium, menunjukan dilatasu esophagus yang berukuran besar dan berliku, biasanya
disertai adanya resdiu makanan yang tertahan. #erdapat aktifitans peristaltic yang buruk disertai penyempitan sambungan esofagograstit akibat kegagalan rlaksasi sfingter bagian bawah.
J. Terapi
ifat terapi pada akalasia hanyalah paliatif, karena fungsi peristaltik esofagus tidak dapatdipulihkan kerabali. #erapi dapat dilakukan dengan memberi diet tinggi kalori, medikamentosa,
tindakan dilatasi, psikoterapi, dan operasi esofagokardiotomi 'operasi (eller).
a. #erapi *on+edah
#erapi Medikasi
Pemberian smooth-muscle relaant, seperti nitroglycerin mg atau /0 mg P1, dan jugamethacholine, dapat membuat sfingter esofagus bawah relaksasi dan membantu membedakan
antara suatu striktur esofagus distal dan suatu kontraksi sfingter esofagus bawah. elain itu,
dapat juga diberikan calcium channel blockers 'nifedipine /0-20 mg) dimana dapatmengurangi tekanan pada sfingter esofagus bawah.
*amun demikian hanya sekitar /03 pasien yang berhasil dengan terapi ini. #erapi ini
sebaiknya digunakan untuk pasien lansia yang mempunyai kontraindikasi atas pneumatic
dilatation atau pembedahan.
4njeksi +otulinum #oksin
uatu injeksi botulinum toksin intrasfingter dapat digunakan untuk menghambat pelepasan
asetilkolin pada bagian sfingter esofagus bawah, yang kemudian akan mengembalikan
keseimbangan antara neurotransmiter eksitasi dan inhibisi. 5engan menggunakan endoskopi,toksin diinjeksi dengan memakai jarum skleroterapi yang dimasukkan ke dalam dinding
esophagus dengan sudut kemiringan 67, dimana jarum dimasukkan sampai mukosa kira-kira /-
8 cm di atas s9uamocolumnar junction.okasi penyuntikan jarum ini terletak tepat di atas batas proksimal dari E dan toksin
tersebut diinjeksi secara caudal ke dalam sfingter. 5osis efektif yang digunakan yaitu :0-/00
unit;m yang dibagi dalam 80-8 unit;m untuk diinjeksikan pada setiap kuadran dari E.4njeksi diulang dengan dosis yang sama / bulan kemudian untuk mendapatkan hasil yang
maksimal. *amun demikian, terapi ini mempunyai penilaian terbatas dimana <03 pasien yang
telah diterapi masih tidak merasakan disfagia < bulan setelah terapi= persentasi ini selanjutnya
turun menjadi 203 walaupun setelah beberapa kali penyuntikan dua setengah tahun kemudian.ebagai tambahan, terapi ini sering menyebabkan reaksi inflamasi pada bagian
gastroesophageal junction, yang selanjutnya dapat membuat miotomi menjadi lebih sulit. #erapi
ini sebaiknya digunakan pada pasien lansia yang kurang bisa menjalani dilatasi atau
pembedahan. Pneumatic 5ilatation
Pneumatic dilatation telah menjadi bentuk terapi utama selama bertahun-tahun. uatu baton
dikembangkan pada bagian gastroesophageal junction yang bertujuan luituk merupturkan serat
otot, dan membuat mukosa menjadi intak. Persentase keberhasilan awal adalah antara >03 dan:03, namun akan turun menjadi 03 /0 tahun kemudian, walaupun setelah beberapa kali
dilatasi. Rasio terjadinya perfbrasi sekitar 3.
8/19/2019 Prognosis Achalasia Bergantung Pada Durasi Penyakit Dan Banyak Sedikitnya Gangguan Motilitas
http://slidepdf.com/reader/full/prognosis-achalasia-bergantung-pada-durasi-penyakit-dan-banyak-sedikitnya-gangguan 3/4
?ika terjadi perforasi, pasien segera dibawa ke ruang operasi untuk penurupan perforasi dan
miotomi yang dilakukan dengan cara thorakotomi kiri. 4nsidens dari gastroesophageal reflu
yang abnormal adalah sekitar 83. Pasien yang gagal dalam penanganan pneumatic dilatation biasanya di terapi dengan miotomi (eller.
• Obat-Obat Oral
Perawatan-perawatan untuk achalasia termasuk obat-obat oral, pelebaran atau peregangan darisphincter esophagus bagian bawah 'dilation), operasi untuk memotong sphincter
'esophagomyotomy), dan suntikan racun botulinum '+oto) kedalam sphincter. emua keempat
perawatan mengurangi tekanan didalam sphincter esophagus bagian bawah untuk mengi@inkanlewatnya makanan lebih mudah dari esophagus kedalam lambung.
1bat-obat oral yang membantu mengendurkan sphincter esophagus bagian bawah
termasuk kelompok-kelompok obat yang disebut nitrates, contohnya isosorbide dinitrate
(Isordil) dan calcium-channel blockers, contohnya nifedipine (Procardia) dan verapamil
(Calan). Meskipun beberapa pasien-pasien dengan achalasia, terutama pada awal penyakit,
mempunyai perbaikan dari gejala-gejala dengan obat-obat, kebanyakan tidak. 5engan merekasendiri, obat-obat oral mungkin menyediakan hanya pembebasan jangka pendek dan bukan
jangka panjang dari gejala-gejala achalasia, dan banyak pasien-pasien mengalami efek-efek
sampingan dari obat-obat.
b. #erapi +edah
uatu laparascopic (eller myotomy dan partial fundoplication adalah suatu prosedur
pilihan untuk akalasia esofagus. 1perasi ini terdiri dari suatu pemisahan serat otot 'misA
miotomi) dari sfingter esofagus bawah ' cm) dan bagian proksimal lambung '8 cm), yangdiikuti oleh partial fundoplication untuk mencegah refluks. Pasien dirawat di rumah sakit selama
86-6: jam, dan kembali beraktfitas sehari-hari setelah kira-kira 8 minggu.ecara efektif, terapi pembedahan ini berhasil mengurangi gejala sekitar :-B3 dari pasien, dan insidens refluks postoperatif adalah antara /03 dan /3. 1leh karena keberhasilan
yang sangat baik, perawatan rumah sakit yang tidak lama, dan waktu pemulihan yang cepat,
maka terapi ini dianggap sebagai terapi utama dalam penanganan akalasia esofagus. Pasien yanggagal dalam menjalani terapi ini, mungkin akan membutuhkan dilatasi, operasi kedua, atau
pengangkatan esofagus 'misA esofagektomi)
K. Komplikasi
+eberapa komplikasi dan akalasia sebagai akibat an retensi makanan pada esofagus adalahsebagai berikut A
1bstruksi saluran pethapasan
+ronkhitis Pneumonia aspirasi
&bses para
5ivertikulum
Perforasi esofagus.
mall cell carcinoma
udden death
8/19/2019 Prognosis Achalasia Bergantung Pada Durasi Penyakit Dan Banyak Sedikitnya Gangguan Motilitas
http://slidepdf.com/reader/full/prognosis-achalasia-bergantung-pada-durasi-penyakit-dan-banyak-sedikitnya-gangguan 4/4
sopha!itis, yang disebabkan oleh efek iritasi dari makanan dan cairan-cairan yang menumpuk
di esophagus untuk periode-periode waktu yang berkepanjangan. Mungkin juga ada
pemborokan-pemborokan esophagus.
Pemeriksaan
• Pemeriksaan Radiologik
Pada foto polos toraks tidak menampakkan adanya gelembung-gelembung udara pada bagianatas dari gaster, dapat juga menunjukkan gambaran air fluid level pada sebelah posterior
mediastinum. Pemeriksaan esofagogram barium dengan pemeriksaan fluoroskopi, tampak
dilatasi pada daerah dua pertiga distal esofagus dengan gambaran peristaltik yang abnormal serta
gambaran penyempitan di bagian distal esofagus atau esophagogastric junction yang menyerupaiseperti bird-beak like appearance.
• Pemeriksaan Esofagoskopi
Esofagoskopi merupakan pemeriksaan yang dianjurkan untuk semua pasien akalasia oleh karena beberapa alasan yaitu untuk menentukan adanya esofagitis retensi dan derajat keparahannya,
untuk melihat sebab dari obstruksi, dan untuk memastikan ada tidaknya tanda keganasan. Pada
pemeriksaan ini, tampak pelebaran lumen esofagus dengan bagian distal yang menyempit,terdapat sisa-sisa makanan dan cairan di bagian proksimal dari daerah penyempitan, Mukosa
esofagus berwarna pucat, edema dan kadang-kadang terdapat tanda-tanda esofagitis aldbat
retensi makanan. fingter esofagus bawah akan terbuka dengan melakukan sedikit tekanan pada
esofagoskop dan esofagoskop dapat masuk ke lambung dengan mudah.
• Pemeriksaan Manometrik
!unanya untuk mem"lai fungsi motorik esofagus dengan melakukan pemeriksaan tekanan didalam lumen sfingter esofagus. Pemeriksaan ini untuk memperlihatkan kelainan motilitas secara-
kuantitatif dan kualitatif. Pemeriksaan dilakukan dengan memasukkan pipa untuk pemeriksaanmanometri melalui mulut atau hidung. Pada akalasia yang dinilai adalah fungsi motorik badan
esofagus dan sfingter esofagus bawah. Pada badan esofagus dinilai tekanan istirahat dan aktifitas
peristaltiknya. fingter esofagus bagian bawah yang dinilai adalah tekanan istirahat danmekanisme relaksasinya. !ambaran manometrik yang khas adalah tekanan istirahat badan
esofagus meningkat, tidak terdapat gerakan peristaltik sepanjang esofagus sebagai reaksi proses
menelan. #ekanan sfingter esofagus bagian bawah normal atau meninggi dan tidak terjadirelaksasi sfingter pada waktu menelan
• $ilm dada
Pelebaran esophagus yang disebabkan tetahannya ini maknan akan memperlihatkan gmabaranmediastinum yang melebar. %dara yang berkurang pada lamung menghasilkan gelembung udarayang berjumlan sedikit atau tidak ada samasekali. &spirasi kealam paru dapat menyebabkan
berbagai perubahan dibagian basal
• Penelanan barium, menunjukan dilatasu esophagus yang berukuran besar dan berliku, biasanya
disertai adanya resdiu makanan yang tertahan. #erdapat aktifitans peristaltic yang buruk disertai penyempitan sambungan esofagograstit akibat kegagalan rlaksasi sfingter bagian bawah.