Upload
calvin
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
1/46
RSUD Cibabat Kota Cimahi
Jl. Jend. H. Amir Machmud 140 Cimahi 40513
Telp. (022) 6652025 Faks. (022) 6649112 email: [email protected]
Mitra Anda Menuju Sehat
P R O F I L
2011
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
2/46
Kata Pengantar
Profil RSUD Cibabat Kota Cimahi
merupakan salah satu dokumen dari Sistem
Informasi Kesehatan yang dapat
memberikan gambaran perkembangan
situasi pelayanan kesehatan di RSUDCibabat setiap tahun sekali.
Profil RSUD Cibabat Kota Cimahi Tahun
2011 ini memuat sebagian besar data
tentang hasil pembangunan RSUD Cibabat
khususnya tahun 2011 serta data lainnya
yang didapatkan dari berbagai sumber
khususnya dari unit-unit pelayanan rumah
sakit.
Instrumen dasar untuk penyusunan Profil
RSUD Cibabat Kota Cimahi mengacu kepadaPedoman Penyusunan Profil Rumah Sakit
yang diterbitkan oleh Kementerian
Kesehatan RI melalui Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Barat, yang memuat tabel-
tabel kegiatan pelayanan rumah sakit tahun
2011.
Mekanisme pengumpulan data profil telah
melibatkan bidang pelayanan, bidang
pendukung pelayanan dan keuangan
melalui pengumpulan data rutin, profil,pertemuan pemutakhiran data profil,
validasi data profil.
Dari variabel data yang berhasil
dikumpulkan, kemudian dilakukan analisis
baik terhadap keluaran hasil kegiatan
(output ), seperti capaian cakupan, maupun
terhadap dampak (outcome ) dari program
pelayanan yang sudah ditetapkan pada
awal tahun 2011.
Untuk membantu dan mempermudah
analisis, pada profil RSUD Cibabat Kota
Cimahi ini, disajikan tampilan data dengan
menggunakan tabel, dan gambar yang
disesuaikan dengan data atau informasiyang akan disajikan.
Banyak permasalahan dalam penyusunan
profil rumah sakit, namun beberapa hal
yang sangat mempengaruhi kecepatan dan
ketepatan terbitnya profil antara lain:
• Banyaknya data yang harus dikumpulkan,
melibatkan banyak sumber, dengan
pemahaman dan kemasan variabel yang
berbeda.
• Adanya variabel data dengan kuantitas
yang berbeda, yang dihasilkan dari
beberapa pengelola dengan mekanisme
yang berbeda.
• Adanya data yang sudah dianggap final
seringkali berubah, bahkan ketika profil
sudah dicetak.
• Strategi penyusunan profil masih
berorientasi pada akhir tahun kegiatan
yang akan ditampilkan, prosespenyusunan bersamaan dengan awal
pelaksanaan proses kegiatan.
Meskipun banyak kelemahan, diharapkan
profil rumah sakit ini dapat menjadi
referensi oleh berbagai pihak yang
membutuhkan baik saat ini maupun di
waktu mendatang yang ingin mengetahui
pembangunan RSUD Cibabat Kota Cimahi.
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
3/46
BAB 1 - PENDAHULUAN
SEJARAH SINGKAT 1
TUGAS RUMAH SAKIT 6
FUNGSI RUMAH SAKIT 6
LANDASAN HUKUM 6
STRUKTUR ORGANISASI 7
LAMBANG RSUD CIBABAT 9
MARS RSUD CIBABAT 10
Daftar isi
1
BAB 2 - VISI, MISI, dan KEBIJAKAN
VISI 11
MISI 11
FALSAFAH 11
MOTTO 12
JANJI PELAYANAN 12
TUJUAN UMUM 12
TUJUAN KHUSUS 12
RENCANA STRATEGIS 12
SASARAN STRATEGIS 13
KEBIJAKAN 13
PROGRAM 14
11
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
4/46
BAB 3 - GAMBARAN UMUM
LINGKUNGAN EKSTERNAL 15
LINGKUNGAN INTERNAL 16
KONDISI SARANA DAN PRASARANA 17
ALAT-ALAT KESEHATAN 19
SUMBER DAYA MANUSIA 20
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) 21
15
BAB 4 - KEGIATAN PELAYANAN
RAWAT JALAN 22
RAWAT INAP 24
INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) 27
INTENSIVE CARE UNIT (ICU) 29
INSTALASI BEDAH SENTRAL 30
PELAYANAN BERSALIN DAN PERINATOLOGI 31
INSTALASI RADIOLOGI 33
INSTALASI PATOLOGI (LABORATORIUM) 34
INSTALASI FARMASI 35
UNIT TRANSFUSI DARAH RUMAH SAKIT (UTDRS) 36
USG, EEG, EKG 37
SPESIALISTIK 37
22
BAB 5 - PERTUMBUHAN KEUANGAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA 38
KEMAMPUAN KEUANGAN 38
ARUS KAS 39
LAPORAN OPERASIONAL PER 31 DESEMBER 2011 41
NERACA PER 31 DESEMBER 2011 42
38
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
5/46
Sejarah SingkatSebelum tahun 1940-an Rumah Sakit Cibabat merupakan kawasan Rumah Dinas tempat
tinggal pejabat Belanda di Kabupaten Bandung, dihuni oleh Tn. Rydee yang saat itu menjabat
sebagai Kepala Naamloze Vennootschap (NV) Gemeenschappelijk Electriciteitsbedrijf Bandoengen Omstreken (GEBEO) untuk kota Cimahi, semacam perusahaan umum listrik. Sarana dan
prasarana yang ada saat itu terdiri dari bangunan seluas ± 300 m² dan lahan seluas ± 912 m².
Periode 1943-1945
Pada tahun 1943 pada masa
pendudukan tentara Jepang di
Indonesia atas instruksi komandan
tentara Jepang di Cimahi, rumah
kediaman Tn. Rydee dialihfungsikan
menjadi klinik kesehatan bagi
masyarakat dan tentara tahanan
perang Belanda.
Pengelolaan klinik selanjutnya
diserahkan kepada Prof. R. H.
Moechamadsyah Sastrawinangoen,
DSOG yang sebelumnya membuka
klinik di Jl. Kaum Kaler No. 651Cimahi dari tahun 1940.
Pada tahun 1945, bersamaan dengan
masa revolusi, klinik kesehatan yang
dikelola oleh Prof. R. H.
Moechamadsyah Sastrawinangoen,
DSOG berfungsi sebagai Markas
Badan Keamanan Rakyat (BKR) dan
Balai Pengobatan bagi tahanan
perang Belanda serta masyarakat
sekitarnya.
Prof. R. H. Moechamadsyah
Sastrawinangoen
Bab 1 - Pendahuluan
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
6/46
Periode 1945-1950
Pada tahun 1945-1947 klinik kesehatan
berfungsi sebagai pelayanan kesehatan
bagi tahanan perang dan masyarakat
terus berjalan, namun pada periode
tersebut belum didapat informasi yang
lengkap sehingga tidak banyak yang
dapat diuraikan.
Tahun 1947, yang merupakan masa
pengungsian, pengelolaan Klinik
Kesehatan selanjutnya digantikan oleh
dr. Supardan. Sedangkan Prof. R . H.
Moechamadsyah Sastrawinangoen,
DSOG dipindahtugaskan menjadi Kepala
Kesehatan Priangan Timur yang
berlokasi di Kota Tasikmalaya. Pada saat
itu Klinik Kesehatan dan Markas BKR
ditambah fungsinya sebagai Palang
Merah Indonesia (PMI).
Kepemimpinan dr. Supardan dalam
mengelola klinik kesehatan diperkirakan
berakhir pada tahun 1949.dr. Supardan
Tahun 1949, pemerintahan yang berkuasa pada saat itu meningkatkan status klinikkesehatan menjadi Rumah Sakit Pembantu Cibabat pengelolaannya diserahkan
kepada Mayor. dr. Vogelsang. Kedudukan Rumah Sakit Pembantu Cibabat berada di
bawah Kantor Kesehatan Kabupaten Bandung. Mayor. dr. Vogelsang diperkirakan
mengelola Rumah Sakit Pembantu Cibabat sampai tahun 1950.
Periode 1950-1973
Periode 1950-1973 Rumah Sakit
Pembantu Cibabat dipimpin oleh dr.
Sanitioso yang merangkap sebagai staf
medis kantor kesehatan Kabupaten
Bandung.
Status Rumah Sakit Pembantu Cibabat,
berada di bawah Kantor Kesehatan
Kabupaten Bandung. Ketenagaan yang
dimiliki saat itu, terdiri dari 1 orang
Dokter (merangkap Kepala Rumah
Sakit), seorang Perawat Bidan danPerawat kurang lebih sebanyak 10
orang.
Sedangkan jenis pelayanan yang
diberikan saat itu berupa perawatan
wanita, perawatan laki-laki dan
kebidanan.
Kepemimpinan dr. Sanitioso
diperkirakan berakhir pada tahun 1973.
dr. Sanitioso
Periode 1973-1978
Pada tahun 1973, Kepala Rumah Sakit Cibabat dijabat oleh dr. Abikusna, yang juga
merangkap sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. Saat itu status
Rumah Sakit Pembantu Cibabat ditingkatkan menjadi Rumah Sakit Umum Kelas D.
Pada masa ini tidak banyak informasi ketenagaan dan pelayanan yang didapat.
Kepemimpinan dr. Abikusna diperkirakan berakhir pada tahun 1978.
dr. Abikusna
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT 2
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
7/46
Periode 1978-1984
Pada tahun 1978 Direktur RSU Cibabat dijabat oleh dr. NinaSekartina dan status RSU Cibabat pada saat itu adalah RSU
Kelas D yang keberadaannya di bawah Dinas Kesehatan
Kabupaten Bandung.
Jabatan Direktur oleh dr. Nina Sekartina di RSU Cibabat berakhir
pada tahun 1984.
Periode 1984-1995
Mulai tahun 1985 jabatan Direktur
RSU Cibabat diganti oleh dr. H.
Umbaran Tisnamihardja.
Pada periode ini sudah mulai banyak
data sarana dan kegiatan yang dapat
dijadikan sebagai referensi, sehingga
kami dapat lebih lengkap menyajikan
gambaran RSU Cibabat.
Status RSU Cibabat saat itu adalah
RSU Kelas D sebagai Unit Pelaksana
Teknis Dinas pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Bandung.
Pada tahun 1987 status RSU Cibabat
meningkat dari RSU Kelas D menjadi
RSU Pemerintah Daerah Kelas C
melalui Surat Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor: 303/Menkes/
SK/IV/1987.
dr. Nina Sekartina
dr. H. Umbaran T.
Periode 1984-1995
Pada tahun 1995 jabatan Direktur
RSU Cibabat dijabat oleh dr. H. Idik
Djumhali, MARS.
Pada tahun 1996 status RSU Cibabat
ditingkatkan menjadi Unit Swadana
Daerah RSU Cibabat Kota Cimahi
berdasarkan Surat Keputusan
Departemen Dalam Negeri No.
445/1272/PUOD tentang Persetujuan
RSUD Cibabat Kab Dati II Bandung
menjadi Unit Swadana Daerah.
RSUD Cibabat mendapat Piagam
Penghargaan dari Gubernur Jawa
Barat sebagai Unit Kerja Terbaik se
Wilayah Priangan pada tahun 1998.
Tahun 1999 Rumah Sakit Umum
Daerah Cibabat melaksanakan
Akreditasi 5 (Lima) Pelayanan yang
bertujuan untuk meningkatkan
pelayanan. Hasil akreditasi mendapat
nilai Penuh Tingkat Dasar oleh
Menkes RI dengan nomor sertifikat
YM. 00.03.3.5.2495 pada tanggal 28
Mei 1999.
Adapun Akreditasi 5 (Lima) Pelayanan
diatas, meliputi:
• Administrasi Manajemen
• Pelayanan Medis
• Pelayanan Gawat Darurat
• Pelayanan Keperawatan
• Rekam Medis
dr. H. Idik Djumhali, MARS
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT 3
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
8/46
Periode 2000-2007
Pada awal tahun 2000 Jabatan
Direktur RSU Cibabat dijabat oleh dr.
H. Hanny Rono Sulistyo, Sp.OG(K),
MM.
Berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 39/MENKES/SK/I/2002,
tanggal 21 Januari 2002 tentang
Peningkatan Kelas Rumah Sakit
Cibabat Cimahi, tipe Rumah Sakit
Umum Daerah Cibabat yang semula
Kelas C menjadi Rumah Sakit Umum
Daerah Kelas B Non Pendidikan.
Pada tahun 2002 pula dikuti dengan
pelaksanaan Akreditasi 12 (dua belas)
pelayanan pada tanggal 29 Agustus
2002 dengan nilai Penuh Tingkat
Lanjut oleh Menkes RI dengan nomor
sertifikat YM. 00.03.2.2.909 yang
meliputi:
1. Administrasi Manajemen
2. Pelayanan Medis
3. Pelayanan Gawat Darurat
4. Pelayanan Keperawatan
5. Rekam Medis
6. Pelayanan Farmasi
7. Keselamatan kerja, Kebakaran
dan Kewaspadaan Bencana (K3)
8. Pelayanan Radiologi
9. Pelayanan Laboratorium
10. Pelayanan Kamar Operasi
11. Pelayanan Pengendalian Infeksi
di Rumah Sakit
12. Pelayanan Perinatal Resiko
Tinggi
Pada masa kepemimpinan dr. Hanny
Rono , mulai terbangun gedung-
gedung yang digunakan untuk
perkantoran dan pelayanan.
Beliau dipindahtugaskan menjadi
Kepala Dinas Provinsi Jawa Barat
pada tahun 2007.
dr. H. Hanny R., Sp.OG
Periode 2007-2010
Periode 2007-2010 direktur RSUD
Cibabat dijabat oleh dr. H. Erly
Suparli Adiwikarta, MM yang semula
sebagai Wakil Direktur.
Tahun 2009 RSUD Cibabat Cimahi
ditetapkan sebagai PPK-BLUD (Pola
Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah) oleh
Walikota Cimahi melalui Surat
Keputusan Walikota Cimahi No. 900/
Kep.201-019/2009 dan Peraturan
Walikota Cimahi Nomor 3 Tahun
2008 tentang Sistem dan Prosedur
Pengelolaan Keuangan Daerah
PemerintahKota Cimahi, BAB XII
tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah Huruf D point
3 ayat (1), point 4 ayat (5) dan point 6
ayat (2).
Perubahan RSUD Cibabat menjadi
BLUD merupakan tonggak baru bagi
lembaga publik untuk melakukan
pembenahan dari berbagai sisi,
termasuk pengelolaan keuangan.
Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD) adalah SOPD atau Unit Kerja
pada SOPD di lingkungan Pemerintah
Daerah yang dibentuk untuk
memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat berupa penyedia
barang dan atau jasa yang dijual
tanpa mengutamakan mencari
keuntungan dan dalam melakukan
kegiatannya didasarkan pada prinsip
efisiensi dan produktivitas.
Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah dibentuk untuk meningkatkan
pelayanan pada masyarakat dalam
rangka memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa sesuai dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 61
Tahun 2007.
Sumber pembiayaan untuk
pembangunan maupun alat-alat
kesehatan bersumber dari
pendapatan fungsional RS, APBD Kota
Cimahi, APBD Provinsi dan Pusat
(APBN dan DAK) yang diatur dalam
UU No. 33 tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah, bahwa yang menjadi sumber-
sumber pembiayaan untuk
pembangunan maupun alat-alat
kesehatan RSUD Cibabat Kota Cimahi
berasal dari Pendapatan Fungsional
dan Dana Perimbangan yang diterima
dari pemerintah pusat.
dr. H. Erly Suparli A., MM
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT 4
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
9/46
Periode 2010 - ...
Tahun 2010 yang menjabat sebagai
direktur RSUD Cibabat dr. Hj.
Endang Kesuma Wardani yang
sebelumnya beliau menjabat
sebagai Kepala Dinas Kesehatan
Kota Cimahi.
Selama dr . Hj. Endang Kesuma
Wardani menjabat sebagai Direktur
RSUD Cibabat, pembangunan
rumah sakit terus berkembang
seperti terbangun struktur Gedung
IGD 3 lantai.
Dilanjutkan pada tahun berikutnya
mendapat bantuan dari Provinsi
untuk Gedung IGD Lanjutan. Selain
itu terbangunnya Gedung E untuk
pelayanan pasien khusus Kelas 3.
Perubahan yang terjadi selama
jabatan ada di tangan dr. Hj. Endang
Kesuma Wardani selain
pembangunan, pemeliharaangedung kantor dan penataan
gedung D lantai 4 untuk
perkantoran, rumah sakit mendapat
banyak bantuan alat-alat
kesehatan yang canggih untuk
meningkatkan pelayanan rumah
sakit.
Pada pertengahan tahun 2011,
RSUD Cibabat mempersiapkan dan
melaksanakan akreditasi 16
pelayanan.
dr. Hj. Endang K. Wardani
Gedung E
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT 5
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
10/46
TugasRumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna.
Fungsi1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit;
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis;
3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan;
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesahatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.
Landasan HukumRSUD Cibabat mengacu kepada landasan hukum yang berlaku yaitu:
1. Undang-undang Nomor 9 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Cimahi
(Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4116);
2. Undang-undang No. 9 tahun 2001, tentang Pembentukan Kota Cimahi;
3. Undang-undang Republik Indonesia No 36 tahun 2009, tentang Kesehatan;
4. Undang-undang Republik Indonesia No 44 tahun 2009, tentang Rumah Sakit;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 tahun 2007, tentang
Organisasi Perangkat Daerah;
6. Peraturan Walikota Cimahi No. 27 tahun 2009, tentang Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat;
7. Keputusan Walikota Cimahi No. 900/Kep.201-org/2009, tentang Rumah Sakit
Cibabat sebagai Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah(PPK – BLUD).
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT 6
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
11/46
Struktur Organisasi
Berdasarkan Keputusan
Walikota Cimahi Nomor 9
Tahun 2008 Tanggal 23 Juli
2008 Tentang Kedudukan,
Tugas Pokok, Fungsi dan Tata
Kerja RSUD Cibabat Cimahi.
RSUD Cibabat sebagai Satuan
Organisasi Perangkat Daerah
(SOPD) pelaksana Otonomi
Daerah Kota Cimahi Bidang
Kesehatan dipimpin oleh
Kepala dengan sebutan
Direktur di bawah dan
bertanggung jawab kepada
Kepala Daerah melalui
Sekretaris Daerah.
Selanjutnya RSUD Cibabat
mempunyai tugas pokok
melaksanakan urusan
pemerintah daerah di bidang
kesehatan berdasarkan asas
otonomi dan tugas
perbantuan. Dalam
penyelenggaran tugas pokok
tersebut RSUD Cibabat
mempunyai kedudukan, tugas
pokok dan fungsi:
a. Rumah Sakit Daerah Cibabat berkedudukan disetarakan dengan Badan atau sebagai unsur
penunjang Pemerintah Kota Cimahi;
b. Rumah Sakit Daerah Cibabat dipimpin oleh Kepala dengan sebutan Direktur, setingkat Eselon II
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Kedudukan
Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta
pencegahan dan pelaksanaan upaya rujukan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Tugas Pokok
a. Pelayanan medis
b. Pelayanan penunjang medis dan non medis
c. Pelayanan asuhan keperawatan
d. Pelayanan rujukan
e. Pelayanan pendidikan dan pelatihan
f. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan
g. Pengelolaan administrasi dan keuangan
Fungsi
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT 7
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
12/46
BAGIAN
KEUANGAN DAN
AKUNTANSI
BAGIAN
UMUM DAN
PERLENGKAPAN
BIDANG
PELAYANAN MEDIS
BIDANG
PENUNJANG
PELAYANAN
Sub Bagian
Umum dan
Perlengkapan
Sub Bagian
Kepegawaian
Sub Bagian
Program dan
Pelaporan
Sub Bagian
Anggaran
Sub Bagian
Mobilisasi Dana
Sub Bagian
Akuntansi
Seksi
Pelayanan Medis
Seksi
Keperawatan
Seksi
Penunjang Medis
Seksi
Rekam Medis
WAKIL DIREKTUR
UMUM DAN KEUANGAN
WAKIL DIREKTUR
PELAYANAN
INSTALASI
KELOMPOK JAFUNG
SATUAN PENGAWAS
INTERN
DIREKTUR
KOMITE
RUMAH SAKIT
Struktur Organisasi RSUD Cibabat
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT 8
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
13/46
MAKNA
Bola dunia dengan lambang Bhakti Husada
Melambangkan kebulatan tekad (komitmen), kebersamaan, kesatuan tujuan dalam mewujudkan
pelayanan kesehatan yang sifatnya universal (mendunia) yang tidak dibatasi oleh letak geografis, agama,
ras, gender, dll.
Latar Orange dan garis kuning keemasan
Melambangkan kekuatan internal organisasi yang mengandung nilai-nilai pegawai yang optimisme dan
intelektualitas yang tinggi sebagai human capital untuk mendukung tujuan pelayanan kesehatan.
KOMPOSISI
BOLA DUNIA
Warna Dasar: Orange (Color Wheel)
- Hexa: #FF7F00
- RGB: 255, 127, 0
- HSV: 300, 100%, 100%
Warna Garis: Golden Yellow
- Hexa: #FFDF00
- RGB: 255, 223, 0
- HSV: 52,50, 100%, 100%
BHAKTI HUSADA
Warna Latar: Green (HTML/CSS Green)
- Hexa: #008000
- RGB: 0, 128, 0
- HSV: 1200, 80%, 50%
Warna Cross: Red
- Hexa: #FF0000
- RGB: 255, 0, 0
- HSV: 00, 100%, 100%
Warna Garis: White
- Hexa: #FFFFFF
- RGB: 255, 255, 255
- HSV: _0, 0
0, 100%
(Lampiran 1 Keppres RI No.448/1961)
ORANGE /KUNING EMAS
Kejayaan, kebesaran, keemasan
HIJAU
Keagungan, kesejahteraan, kebijaksanaan,
kecerdasan
MERAH
Keberanian, dinamika, kasih sayang
PUTIH
Kemurnian, kesucian, kesederhanaan
HITAM
Kedalaman, kesungguhan
Lambang RSUD Cibabat
ARTI WARNA
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT 9
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
14/46
Mars RSUD Cibabat
Ciptaan: Pipin Firmansyah & Asep Rusyaban (29 Juli 2002)
SEMANGAT C=DO 4/4
| 5 3 . 2 1 | 1 3 5 . 4 3 |
Ka - mi sla - lu si - ap se - di - a
| 3 5 і і і | 7 6 7 . 5 4 | . . . 4 |Mengemban tu - gas k e - ma - nu - sia - an
|| 4 4 6 6 6 6 6 | 7 6 1 5 . |
Mem - be - ri pe - la - ya - nan ke - se - ha - tan
Mem - be - ri pe - la - ya - nan ke - se - ha - tan
| 3 5 4 4 4 3 2 3 | 4 2 3 . . ||
Yang pa - ri pur - na pa - da ma - sya - ra - kat
| 3 5 4 4 4 3 2 3 | 4 2 1 . |
Yang pa - ri pur - na pa - da ma - sya - ra - kat
| 5 3 . 2 1 | 1 3 5 . 4 3 |
De - n gan sma - ngat empat li - ma
Ma - ri ki - ta ma-ju ke - de - pan
| 3 5 і і і і і | 7 6 7 . 5 4 |Lak sa na kan vi - si mi - si Ru mah Sa - kit
Me nyong song ta - li se ja - gat ber sa - ma
|| 4 4 6 6 6 6 6 | 7 6 і 5 . |Ber - da- sar un dang- un dang em - pat li - ma
Ting kat kan pro fe - si dan pe - la - ya - nan
| 3 5 4 4 4 3 2 3 | 4 2 1 . ||
Dan Pan ca si la yang ka - mi a -mal-kan
Tujuan Ru - mah Sa- kit Umum Ci- ba- bat
REFF:
| 3 2 . 3 4 | 4 3 . 4 5 |
De ngan mo - to mi tra an - da
| . 5 6 6 6 6 2 | 2 5 . 4 3 | 2 5 . . |
Man di ri in dah ter jang kau ra mah a - man
|| і 7 6 4 4 | 7 6 5 4 3 3 |Untuk men ca - pai ma sya ra kat se - hat
| . 5 . 4 3 | 2 1 . . ||
Dan se - jah - te - ra
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
15/46
Visi Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Prima Tahun 2012Visi berkaitan dengan pandangan ke depan
menyangkut kemana instansi pemerintah
harus dibawa dan diarahkan agar dapat
berkarya secara konsisten, eksis, antisipatif,
inovatif serta produktif. Di mana visi instansitersebut perlu ditanamkan pada setiap unsur
organisasi sehingga menjadi visi bersama
(shared vision) yang pada gilirannya mampu
mengarahkan dan menggerakkan segala
sumber daya instansi.
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta
untuk mendukung dan mewujudkan Visi
Pemerintah dan Visi Walikota Kota Cimahi
terpilih 2007-2012.
Konsepsi dari Visi tersebut yaitu:
terlindunginya seluruh masyarakat yang
berada di Kota Cimahi dan sekitarnya dari
masalah kesehatan melalui pelayanan prima
yang profesional dengan melibatkan peran
aktif masyarakat sehingga terwujud
masyarakat sehat.
Bab 2 - Visi, Misi dan Kebijakan
Misi Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Untuk Kepuasan PelangganUntuk dapat mewujudkan Visi di atas, RSUD Cibabat telah menetapkan Misi yaitu:
Falsafah Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat mempunyai falsafah dalam menyelenggarakan pelayananterhadap masyarakat serta melaksanakan kegiatan pelayanan dan penyelenggaraan standar
pelayanan kesehatan terhadap pasien di antaranya:
• Kualitas Pelayanan Kesehatan Tujuan Utama
• Kepuasan Pelanggan Paling Utama
• Pegawai Modal Utama
• Kerjasama Kunci Utama
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
16/46
Motto
“Mitra Anda Menuju Sehat”
Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat Cimahi mempunyai Motto dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan terhadap masyarakat yaitu:
Janji Pelayanan Rumah SakitRumah Sakit Umum Daerah Cibabat - Cimahi siap memberikan pelayanan kesehatan prima yang
ramah, aman, nyaman dan terjangkau.
Tujuan UmumMeningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya rumah sakit dalam rangka meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat.
Tujuan Khusus1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat;
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat;
3. Terjaminnya mutu pelayanan sesuai standar;
4. Tersedianya alat medis dan non medis rs sesuai dengan tuntutan masyarakat dan
perkembangan iptek.
Penetapan tujuan RSUD Cibabat pada umumnya didasarkan pada isu-isu strategis. Tujuan
menunjukan suatu kondisi yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang dan
mengarahkan perumusan sasaran dalam merealisasikan misi.
Rencana StrategisRencana strategik RSUD Cibabat Cimahi diatur melaui Keputusan Direktur No.445/840.a/2008,
tanggal 12 November 2008 tentang RENSTRA (Rencana Strategi 2008-2012 RSUD Cibabat
Cimahi, didalamnya termuat 5 (lima) arah kebijakan yaitu :
1. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada pegawai RSUD untuk meningkatkan
profesionalisme;
2. Memberikan fasilitas penyelenggaraan pelayanan terbaik;
3. Mempermudah asas pelayanan bagi masyarakat dan karyawan;
4. Memberikan fasilitas bagi penyediaan sarana dan prasarana pelayanan dengan kapasitas
yang memadai;
5. Memberikan fasilitas bagi penyediaan alat sesuai dengan perkembangan tuntutan
masyarakat dan teknologi.
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
17/46
Sasaran Strategis
Penetapan sasaran dirumuskan lebih spesifik, terukur, berorientasi pada hasil dapat dicapai dan
memiliki kurun waktu satu tahun. Dalam sasaran dirancang pula Indikator Pencapaian Sasaran
yang telah diidentifikasi untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan dan disertai dengan
targetnya masing-masing. Sasaran strategis, indikator dan program RSUD Cibabat Cimahi dalam
kurun waktu tahun 2008-2012 adalah:
1. Meningkatnya profesionalisme pegawai RSUD Cibabat Cimahi;
2. Meningkatnya kesejahteraan dan etos kerja pegawai RSUD Cibabat Cimahi;
3. Terselenggaranya pelayanan terbaik di RSUD Cibabat Cimahi yaitu meningkatkan kualitas
pelayanan Gawat Darurat;
4. Meningkatnya kualitas 16 pelayanan;
5. Meningkatnya kualitas pelayanan terhadap pasien Gakin;
6. Meningkatnya kualitas pelayanan Pengelolaan Limbah;
7. Meningkatnya kualitas pelayanan Ambulance / Kereta Jenazah;
8. Meningkatnya kualitas pelayanan Pemulasaran Jenazah;
9. Meningkatnya kualitas pelayanan pemeliharaan sarana Rumah Sakit;
10. Meningkatnya kualitas pelayanan Laundry;
11. Meningkatnya kualitas pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI);
Sasaran strategis adalah penjabaran dan tujuan secara terukur yaitu sesuatu
yang akan dicapai atau direalisasikan oleh RSUD Cibabat dalam kurun waktu
satu tahun.
Kebijakan
Untuk tercapainya tujuan dan sasaran menuju terwujudnya Visi RSUD Cibabat, maka dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan dilaksanakan berdasarkan pada kebijakan:
1. Pendidikan berkelanjutan, pelatihan dan study banding dalam rangka meningkatkan
kualitas dan kuantitas SDM untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat;
2. Memberikan fasilitas penyelenggaraan pelayanan terbaik dengan peningkatan
kesejahteraan pegawai RSUD Cibabat;
3. Mempermudah asas pelayanan bagi masyarakat dan karyawan melalui peningkatan
pelayanan rumah sakit;
4. Memberikan fasilitas bagi penyedia sarana dan prasarana pelayanan dengan kapasitas
yang memadai melalui program peningkatan dan pengembangan peralatan medis dan non
medis;
5. Memberikan fasilitas bagi penyedia alat sesuai dengan perkembangan tuntutanmasyarakat dan teknologi melalui program pengadaan peralatan canggih;
6. Peningkatan dan pengembangan kapasitas layanan rumah sakit.
Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau
petunjuk dalam pengembangan atau pelaksanaan program atau kegiatan guna
tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan
serta visi dan misi instansi pemerintah.
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT 3
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
18/46
Program
Program RSUD Cibabat tahun 2011 mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri
(Permendagri) nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah beserta
perubahannya Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun 2007, namun demikian inti program
kesehatan tersebut sesuai dengan Renstra Pemerintah Kota Cimahi 2007-2012 dan merupakan
kegiatan lanjutan dari tahun sebelumnya. Program-program kesehatan yang ada dalam
Permendagri 13 Tahun 2006 di RSUD Cibabat Tahun 2011 meliputi:
1. Peningkatan Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah RSUD Cibabat Cimahi;
2. Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit
Paru-Paru/Rumah Sakit Mata;
3. Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit.
Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu guna
mencapai sasaran dan tujuan.
Kebijakan
Kegiatan- kegiatan di RSUD Cibabat Tahun Anggaran 2011 meliputi:
1. Peningkatan Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah;
2. Peningkatan Kegiatan Pengadaan Alat-alat Kesehatan;
3. Peningkatan Kegiatan Pengadaan Media Promosi dan Informasi Sadar
Hidup Sehat;
4. Peningkatan Kegiatan Pemeliharaan Rutin / Berkala Rumah Sakit;
5. Peningkatan Kegiatan Rehabilitasi Bangunan Rumah Sakit.
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT 4
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
19/46
RSUD Cibabat
Lingkungan EksternalKedudukan Kota Cimahi dalam lingkup Provinsi Jawa Barat berdasarkan Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa
Barat 2010 adalah merupakan bagian dari Kawasan Andalan Cekungan Bandung, yang arahanpengembangannya adalah sebagai pusat pengembangan SDM untuk mendukung industri,
agribisnis, pariwisata dan jasa. Selain itu, Kota Cimahi berfungsi sebagai pusat jasa, pusat
pengolahan, dan simpul transportasi dengan skala pelayanan nasional atau beberapa provinsi.
RSUD Cibabat yang sebelumnya
menginduk kepada Kabupaten
Bandung, setelah Cimahi menjadi
Kota Otonom sejak tahun 2001, RSUD
Cibabat kemudian menjadi bagian
dari SOPD Kota Cimahi.
Pelaksanaan otonomi di Kota Cimahi
telah meningkatkan kepercayaan dari
berbagai pemangku kepentingan
terhadap pengelolaan bidang
kesehatan, hal ini dapat dilihat dari
perhatian Pemerintah Pusat dalam
pengembangan RSUD Cibabat yang
memiliki jangkauan pelayanan
melewati batas administrasi Kota
Cimahi.
Meningkatnya pembangunan dan
pertumbuhan di sekitar Kota Cimahi
serta banyaknya jumlah industri
merupakan peluang bagi Rumah
Sakit.
Pertumbuhan di sekitar Kota Cimahi,
khususnya pertumbuhan perumahan
akan sejalan dengan pertumbuhan
penduduk di Kota Cimahi, sedangkan
banyaknya industri-industri di Kota
Cimahi dapat menjadi peluang untuk
melakukan kerja sama dalam hal
pelayanan kesehatan terhadap para
karyawan-karyawannya, baik untuk
Rawat Inap maupun Rawat Jalan.
Bab 3 - Gambaran Umum
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT15
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
20/46
Lingkungan InternalLetak lokasi RSUD Cibabat sangat strategis dengan akses jalan raya yang mudah dijangkau oleh
masyarakat Kota Cimahi dan sekitarnya sebagai pengguna jasa pelayanan medis dan non medis,sehingga rumah sakit mempunyai nilai jual yang potensial.
Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun
2001 Kota Cimahi
memiliki Luas wilayah
4.025 73 ha yang secara
administrasi memiliki 3
kecamatan dan 15
kelurahan.
Letak geografis RSUD Cibabat
berada di Jalan Jendral Amir
Machmud No. 140 Kelurahan
Cibabat Kecamatan Cimahi
Utara dengan koordinat
6052’43” LS dan 107
033’4” BT.
Memiliki luas bangunan
32.275,88 m² yang berada di
atas lahan 21.746 m².
Untuk bangunan gedung terdiridari Gedung E, Penghubung
Gedung C-E, Gedung D, Gedung
C, Penghubung Gedung C-D,
Gedung C Lanjutan, Gedung
IPAL, Gedung Genset, Masjid,
Gedung IGD Lama, Struktur
Gedung IGD Baru, dan Halaman
Parkir.
Adapun dengan perincian luas
masing-masing bangunantertera pada tabel 3.1.
BANGUNAN LUAS (m²)
Gedung D 5.889
Penghubung Gedung C - D 69
Gedung E 1.598,28
Gedung IGD Baru 630
Gedung IPAL 84
Gedung Genset 64
Masjid 144
Kantor Gizi 84
Gedung IGD Lama 602
IDI, Warois dan Kamar Jenazah 60
Kantor IPSRS Medis 60
Pos Satpam 16
Sarana Lapangan Parkir 730
Pemagaran Lapangan Parkir 271
Tabel 3.1
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT16
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
21/46
Kondisi Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana RSUD Cibabat meliputi bangunan dan alat-alat kesehatan. Pada Tahun 2011,
pembangunan fisik dan alat-alat kesehatan RSUD Cibabat diperoleh dari berbagai sumber dana yaitu
APBD Kota Cimahi dan APBD Provinsi Jawa Barat. Bantuan yang diterima pada tahun 2011 meliputi:
1. Pembangunan IGD Lanjutan, sumber dana APBD Provinsi Jawa Barat;
2. Pengadaan Alat-alat Kesehatan, sumber dana APBD Provinsi Jawa Barat;
3. Pengadaan Alat-alat Kesehatan Kamar Operasi dan ICU, sumber dana APBD Provinsi Jawa Barat;
4. Pengadaan Alat-alat Kesehatan Laboratorium dan Penunjang Layanan, sumber dana APBD Provinsi
Jawa Barat;
5. Pengadaan Alat-alat Kesehatan Mata, sumber dana APBD Kota Cimahi;
6. Pengadaan Alat-alat Kesehatan THT, sumber dana APBD Provinsi Jawa Barat;
7. Rehabilitasi Bangunan Rumah Sakit, sumber dana APBD Provinsi Jawa Barat ;
8. Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat, sumber dana APBD Provinsi Jawa
Barat;
9. Pemeliharaan Gedung Rumah Sakit, sumber dana APBD Provinsi Jawa Barat.
GEDUNG PERUNTUKAN SUMBER DANA
Gedung IGD Baru Pelayanan IGD Struktur 3 (tiga) Lantai • DAK (Dana Alokasi Khusus) Tahun
2010 ;
• Dana Pendamping (APBD Kota
Cimahi) Tahun 2010;
• APBD Provinsi Jawa Barat Tahun
2011.
Gedung D • D - Basement: Perparkiran, Ruang IPSRS Medis
dan Non Medis, Ruang Gudang Barang;
• D - 1: Perkantoran, Pelayanan Jamkesmas, BJB;
• D - 2: Ruang Perawatan VIP dan Kelas 1;
•D - 3: Ruang Perawatan Kelas 1 dan Kelas 3;
• D - 4: Aula Rumah Sakit.
APBN Tahun 2002
Gedung C • C - 1: Pendaftaran Rawat Jalan dan Rawat Inap,
Kasir Lantai 1, Farmasi Pelayanan Gakin /
Jamkesmas, Radiologi, Komite Medik, Klinik
Kebidanan, Klinik Khusus, Klinik Gizi, Kantin;
• C - 2: Pendafataran Askes, Pendaftaran
Jamsostek, Klinik Rawat Jalan, Kasir Lantai 2;
• C - 3: Perawatan Kelas 2 dan Kasir Rawat Inap;
• C - 4: Ruang Bersalin, Ruang Bayi / Perinatologi
dan Ruang Nifas;
• C - 5: Ruang ICU dan Ruang Operasi;
• C - 6: Ruang Perawatan Anak.
• APBN Tahun 2003
• APBN Tahun 2004
Tabel 3.2
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT17
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
22/46
GEDUNG PERUNTUKAN SUMBER DANA
Gedung C Lanjutan • Basement: Laboratorium Patologi Anatomi;
• Lantai 1: Laboratorium Klinik dan Farmasi.
• APBN Tahun 2006
• APBN Tahun 2007
• APBN Tahun 2008
• APBN Tahun 2009
Gedung E • E - 1: UTDRS dan Klinik Rehabilitasi Medik;
• E - 2: Perawatan Kelas 3 Bedah;
• E - 3: Perawatan Kelas 3 Umum.
• Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun
2008;
• Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun
2009;
• Dana Pendamping (APBD Kota
Cimahi) Tahun 2009;
• APBD Provinsi Jawa Barat Tahun
2010.
Gedung IPAL Kantor Instalasi Pengolahan air Limbah (IPAL) • APBN Tahun 2003;
• APBN Tahun 2004.
Gedung IGD Lama • Ruang Warois
• Kamar Jenazah
KELAS TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011
VIP 10 10 10
KELAS 1 30 40 40
KELAS 2 85 85 85
KELAS 3 144 142 156
ICU 5 6 6
TOTAL 274 283 297
Tabel 3.3 - Jumlah Tempat Tidur
Tabel 3.4 - Sarana Transportasi
Sarana Kendaraan yang ada di RSUD Cibabat Cimahi sebanyak 9 unit, yang berfungsi sebanyak 7 unit
dengan rincian sebagai berikut:
JENIS JUMLAH
Ambulance 2
Mobil Jenazah 1Operasional Kantor 3
Motor 1
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT18
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
23/46
Alat-alat Kesehatan
Alat-alat kesehatan yang dimiliki RSUD Cibabat diperoleh dari berbagai sumber dana bantuan. Pada
tahun 2011, RSUD Cibabat memperoleh bantuan dari APBD Provinsi / Bantuan Gubernur TA. 2011,
APBD Provinsi / Bantuan Gubernur sisa lelang tahun 2010 dan sisa Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun
2009. Rincian dan distribusi alat-alat kesehatan yang diperoleh dari sumber bantuan sebagai berikut:
NO SUMBER DANA NAMA ALAT DISTRIBUSI
1 Bantuan Gubernur Dental Foto 1 Set Klinik Gigi dan Mulut
Fetal Doppler 4 Set VK
Vacum Extractor 1 Unit VK
Pasien Monitor 1 Unit IGD
Ultrasound Theraphy 1 Unit Fisioteraphy
Electro Theraphy 1 Unit Fisioteraphy
Infus Pump 3 Unit ICU
Syringe Pump 3 Unit ICU
Operating Table 1 Unit Bedah
EKG 2 Unit Rawat Inap
Manometer Central 6 Unit Rawat Inap
Headlamp 2 Unit Klinik THT
Manometer Biasa 28 Unit Rawat Inap
Short Wave Diathermy (SWD) 1 Unit Fisioteraphy
Auto Analizer LED 1 Unit Laboratorium
Laser Theraphy 1 Unit Fisioteraphy
2 Bantuan Gubernur Eletrolit Analyzer 1 Unit Laboratorium Klinik
Automatic Elisa Analyzer 1 Unit UTDRS
Blood Bank Refrigerator 1 Unit UTDRS
Microscope Binokuler Halogen 2 Unit Laboratorium Klinik
Alat Crossmatch Metode Gel Test 1 Unit UTDRS
Alat Hba – IC 1 Unit Laboratorium Klinik
Panoramic Chepalometri 1 Unit Radiologi
USG 4 Dimensi 2 Unit Obsgyn
Refrigerator Centrifuse 1 Unit UTDRS
Centrifuge Digital 24 lubang 2 Unit Laboratorium Klinik
Infusion Pump 7 Unit Rawat Inap
Syringe Pump 6 Unit Rawat Inap
3 Bantuan Gubernur Mesin Anesthesi 1 Unit OK
Operating Lamp 1 Unit OK
Operating Table 1 Unit OK
Patient Monitor 2 Unit ICU
Laringoscope 3 Unit IGD (1 Unit), ICU (1 Unit), OK
(1 Unit)
Germicidal Lamp 1 Unit OK
Infant Incubator 3 Unit Rawat Inap
Invasive Central Venous 5 Unit ICU
Ventilator 1 Unit ICU
Trauma Kit 3 Unit IGD
Defibrilator 1 Unit ICU
Air Way Kit 1 Unit IGD
4 Bantuan Gubernur (sisa
lelang tahun 2010)
Operating Microscope 1 Unit Klinik Mata
5 Kursi Roda 5 Unit Rawat Inap
UV Sterilisator 3 Unit Rawat Inap
Blankar Ambulance 1 Unit IGD
Standar Infus 3 Unit IGD
Nebulaizer 5 Unit Rawat Jalan & Rawat InapHecting Set 5 Unit IGD & Rawat Inap
6 Bantuan Gubernur Running Text 1 Unit Di atas Gedung IGD
Sisa Dana Alokasi Khusus
(DAK) Tahun 2009
Tabel 3.5 - Bantuan Alat-alat Kesehatan
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT19
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
24/46
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
25/46
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Instalasi Pengolahan Air Limbah dibangun mulai tahun 2001 dari bantuan Pemerintah Korea
Selatan melalui Depkes RI. Mulai beroperasi tahun 2004 yang diresmikan oleh Dr. Sri AstutiSuparmanto, M.Sc., PH, selaku Dirjen Pelayanan Medik Depkes RI.
Konsep yang digunakan adalah sistem
pengolahan secara biologis dengan
tujuan untuk menghilangkan koloid
yang tidak mengendap (non
seattleable colloid ) dengan koagulasi
biologis dan untuk mereduksi bahan-
bahan organik.
Proses dalam IPAL ini adalah proses
Fluidized Bed Biofilm Type Plant W1
dengan kapasitas 100 m3/hari.
Kriteria unit proses terdiri dari:
• Lift Station
• Back Buffer
• FBBR (Fluidized Bed Biofilm
Reactor)• Settling Basin
• Treated Water Basin
• Up Flow Filter
• Desinfektan
• Sludge Storage Basin
• Dewatering System
Pemeriksaan laboratorium untuk
Effluent dilaksanakan 1 bulan 1 kali.
Parameter yang diperiksa sesuai
standar buangan air limbah menurut
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
No. KEP-58/MENLH/12/1995 (Suhu,
pH, BODs, COD, TSS, NH3 bebas, PO4)
IPAL RSUD Cibabat
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT21
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
26/46
Pelayanan Medis
Bab 4 - Kegiatan Pelayanan
Rawat Jalan
Pelayanan rawat jalan di RSUD Cibabat meliputi pengunjung
baru dan pengunjung lama. Pengunjung baru artinya
pengunjung atau pasien yang baru pertama kali berobat keRSUD Cibabat, sedangkan pengunjung lama artinya
pengunjung atau pasien yang datang berobat ke RSUD Cibabat
secara berulang-ulang atau sering.
Kunjungan Rumah Sakit Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
Pengunjung Baru 52.340 51.454 47.532
Pengunjung Lama 110.450 120.951 120.626
TOTAL 162.790 172.405 168.158
Tabel 4.1
Jumlah kunjungan pasien rawat jalan
tahun 2011 mengalami penurunan
2,53 % atau sebanyak 4.247
kunjungan dibandingkan kunjungan
di tahun 2010.
RSUD Cibabat berupaya untukmenaikkan jumlah kunjungan pasien
melalui peningkatan sarana dan
prasarana yang lengkap terutama
pada klinik-klinik yang jumlah
kunjungannya belum maksimal,
sehingga pada tahun yang akan
datang diharapkan jumlah kunjungan
akan terus meningkat di seluruh
klinik karena adanya peningkatan
pelayanan rumah sakit.
Pelayanan rawat jalan yang ada
di RSUD Cibabat terdiri dari:
1. Klinik Penyakit Dalam
2. Klinik Bedah
3. Klinik Kesehatan Anak
4. Klinik Kebidanan
5. Klinik Bedah Syaraf
6. Klinik Neurologi
7. Klinik THT
8. Klinik Mata
9. Klinik Kulit dan Kelamin
10. Klinik Gigi dan Mulut
11. Klinik Kardiologi
12. Klinik Orthopaedi
13. Klinik D.O.T.S.
14. Klinik Khusus
15. Klinik Umum
16. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
17. Klinik Rehabilitasi Medik
18. Klinik Bougenvile
19. Klinik Konsultasi Gizi
20. Klinik Psikologi
21. Klinik Jiwa
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT 22
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
27/46
Tabel 4.2
ASAL PASIEN2009 2010 2011
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
Kota Cimahi 75.480 46,37 75.579 43,84 77.314 45,98
Kab. Bandung Barat 32.925 20,23 60.740 35,23 61.550 36,60
Kota Bandung 15.848 9,74 15.350 8,90 15.002 8,92
Kab. Bandung 29.934 18,39 13.029 7,56 9.276 5,52
Lain-lain 8.603 5,28 7.707 4,47 5.016 2,98
TOTAL 162.790 172.405 168.158
Kunjungan pasien rawat jalan
berdasarkan wilayah, Kota Cimahi
merupakan wilayah yang
mendominasi dengan jumlah
kunjungan meningkat setiap
tahunnya. Selain Kota Cimahi,
Kabupaten Bandung Barat pun
jumlah kunjungan meningkat cukup
tinggi. Hal itu dikarenakan RSUD
Cibabat mudah dijangkau oleh
masyarakat sekitar terutama Kota
Cimahi dan Kabupaten Bandung
Barat. Wilayah Kota Bandung,
Kabupaten Bandung dan Kota Lainnya
setiap tahunnya mengalami
penurunan.
Penurunan terjadi dikarenakan
masyarakat di luar wilayah Kota
Cimahi, terutama Kota Bandung,
Kabupaten Bandung dan Kota Lainnya
diperkirakan berobat ke RS terdekat
dengan wilayah masing-masing.
Asal Pasien Rawat Jalan
10 Besar Penyakit Rawat Jalan
PeringkatTahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
Penyakit Jumlah Penyakit Jumlah Penyakit Jumlah
1 TBC 2.741 Febris 2.480 ISPA 1.662
2 Febris 2.675 ISPA 2.023 Serumen Plug 1.322
3 ISPA 1.968 DHF 1.721 Diarrhea 1.309
4 Diarrhea 1.698 Diarrhea 1.393 Dyspepsia 1.158
5 Dyspepsia 1.509 TBC 1.338 TBC 1.057
6 Otitis Media 1.233 Dyspepsia 1.246 Myop Presbyop 996
7 Asthma 1.176 Asthma 862 Otitis Media Akut 944
8 Typhoid 517 Hypertension 646 Febris 848
9 Conjungtivitis 510 Bronchitis 618 Asthma 694
10 DHF 398 Conjungtivitis 548 Gastritis 535
Tabel 4.3
Dari tabel di atas tahun 2009 kasus
penyakit pada TBC ada pada
peringkat pertama, untuk itu rumah
sakit berupaya segera menyediakan
poli Directly Observed Treatment
Shorcourse Chemotherapy (DOTS)
sebagai poliklinik penanganan khusus
untuk penyakit TBC, yang berdiripada Juni 2006.
Tahun 2010 kasus penyakit TBC
mengalami penurunan ada pada
peringkat ke lima dan kasus penyakit
peringkat pertama yaitu Febris /
Demam. Tahun 2011 penyakit rawat
jalan terbanyak pasien infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA). Penyebab
terjadinya ISPA adalah virus, bakteri
dan jamur, kebanyak adalah virus.
Penyakit infeksi akut yang menyerang
salah satu bagian dan/atau lebih dari
saluran nafas mulai dari hidung
(saluran atas) hingga alveoli (saluran
bawah) termasuk jaringan
adneksanya seperti sinus, rongga
telinga tengah dan pleura. Penyakit
ISPA merupakan penyakit yang sering
terjadi pada anak, karena sistem
pertahan tubuh anak masih rendah.
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT 23
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
28/46
Rawat Inap
Pelayanan rawat inap merupakan tindak lanjut dari pelayanan rawat jalan
setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter yang didukung dengan
pemeriksaan penunjang lainnya, seperti pemeriksaan laboratorium maupunradiologi yang akhirnya pasien perlu dirawatinapkan atau tidak.
Tabel 4.4
Berdasarkan tabel di atas secara keseluruhan jumlah kunjungan rawat inap mengalami
penurunan pada tahun 2011 dibandingkan tahun 2010.
Penurunan ini dikarenakan adanya proses perpindahan pelayanan perawatan dari Gedung D
lantai 4 ke Gedung E Gakin (Kelas III).
NO RUANGAN
TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011
LAMA BARU LAMA BARU LAMA BARU
1 Gedung C Lantai 3 Kelas 2 1.242 1.831 1.132 1.771 1.031 1.547
2 Gedung C Lantai 4 Kelas 1 69 48 51 43 56 50
3 Gedung C Lantai 4 Kelas 2 238 324 219 246 234 232
4 Gedung C Lantai 4 Kelas 2 Bayi Khusus 5 2.390 4 2.798 25 3.058
5 Gedung C Lantai 4 Kelas 3 474 2.570 615 2.974 654 3.297
6 Gedung C Lantai 5 ICU 90 285 110 261 78 182
7 Gedung C Lantai 6 Kelas 1 266 535 277 422 190 297
8 Gedung C Lantai 6 Kelas 2 376 1.092 410 1.092 341 789
9 Gedung C Lantai 6 Kelas 3 337 1.058 668 1.090 564 1.289
10 Gedung D Lantai 2 Kelas 1 528 752 620 659 631 563
11 Gedung D Lantai 2 Kelas VIP 279 298 224 210 224 14812 Gedung D Lantai 3 Kelas 1 - - 1 3 96 97
13 Gedung D Lantai 3 Kelas 3 1.366 3.454 1.083 2.271 775 1.460
14 Gedung D Lantai 4 Kelas 3 392 966 590 1.068 - -
15 Gedung E Lantai 1 Kelas 3 - - 146 311 115 218
16 Gedung E Lantai 2 Kelas 3 - - 323 432 696 1.053
17 Gedung E Lantai 3 Kelas 3 - - - - 378 760
TOTAL
5.662 15.603 6.473 15.651 6.088 15.040
21.265 22.124 21.128
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT 24
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
29/46
KOTATAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
Kota Cimahi 8.086 38,02 7.698 34,79 7.501 35,50
Kab. Bandung Barat 5.358 25,20 11.178 50,52 10.781 51,03
Kota Bandung 1.946 9,15 1.700 7,68 1.574 7,45
Kab. Bandung 5.412 25,45 1.189 5,37 978 4,63
Lain-lain 463 2,18 359 1,62 294 1,39
TOTAL 21.265 22.124 21.128
Tabel 4.5
Dari tabel di atas jumlah kunjungan rawat inap mengalami rata-rata penurunan sebesar
4,71 %. Penurunan ini terjadi sebagai akibat mulai dibatasinya kuota pelayanan pasien
Gakinda oleh Pemerintah Kota Kabupaten Bandung dan Kota Bandung.
Asal Pasien Rawat Inap
10 Besar Penyakit Rawat Inap
Tabel 4.6
Pada tahun 2010 penyakit rawat inap
terbanyak pada pasien Dengue
Hemorrhagic Fever (DHF) atau
Demam Berdarah Dengue. Penyakit
DHF ini menurun drastis di tahun
2011 dikarenakan adanya gerakan
pemberantasan sarang DBD secarasimultan dari Dinas Kesehatan Kota
Cimahi.
Sedangkan penyakit terbanyak di
tahun 2011 penyakit Gastro enteritis
(GE), adalah suatu infeksi usus yang
menyebabkan keadaan feses encer
dan atau berair dengan frekuensi
lebih dari 3x perhari dan kadang
disertai muntah.
Penyakit ini disebabkan karena faktor
lingkungan atau kebiasaan yang
kurang sehat. Hal ini diperkirakan
karena musim hujan yang tinggi
sehingga ada beberapa daerah yang
rentan banjir yang mengakibatkan
lingkungan menjadi tidak sehat dan
kurangnya pengetahuan tentangpentingnya cuci tangan sebagai pola
hidup sehat masyarakat.
PERINGKAT
TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011
PENYAKIT JML PENYAKIT JML PENYAKIT JML
1 DHF 3.114 DHF 2.080 GE 1.332
2 Diarrhea 1.526 Diarrhea 1.251 Thyphoid 852
3 TBC 596 Dengue Fever 628 DHF 682
4 Dyspepsia 457 TBC 552 TBC 489
5 Stroke 416 Asphyxia 481 Bronchopneumonia 408
6 Typhoid 394 Typhoid 448 Dyspepsia 405
7 Bronchopneumonia 362 Dyspepsia 413 Asphyxia 374
8 Asphyxia 355 Bronchopneumonia 380 Cerebral Infarction 296
9 Hypertension 319 Hypertension 360 Neonatal Hyperbilirubin 253
10 Atherosderotic Heart Disease (CAD) 291 Stroke 207 Hypertension 248
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT 25
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
30/46
Tabel 4.7
Indikator Pemakaian Tempat Tidur Rawat Inap
INDIKATOR ANGKA IDEAL TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011
Tempat Tidur - 274 283 297
BOR 75 - 85 % 74,21 76,41 75,77
BTO 40 - 50 kali 65,75 69,28 85,9
Av. LOS 3 - 12 hari 4,12 4,21 2,9
TOI 1 - 3 hari 1,43 1,56 1,3
NDR < 25 ‰ 21,01 26,88 10,7
GDR < 45 ‰ 34,62 36,73 32,58
BOR (Bed Occupation Rate)
BTO (Bed Turn Over )
Av. LOS ( Average Length of Stay )
TOI (Turn Over Interval )
NDR (Net Death Rate)
GDR (Gross Death Rate)
adalah presentase pemakaian tempat tidur pada waktu tertentu. Indikator BOR dapat
memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit.
Standar ideal BOR antara 75-85%. Dari data laporan kegiatan rekam medis tercantum BOR
tahun 2010 76,41 % dan BOR tahun 2011 75,77 %. Dapat disimpulkan bahwa BOR tahun 2011
dibandingkan BOR tahun 2010 mengalami penurunan tetapi masih ada dalam angka ideal.
adalah frekuensi pemakaian tempat tidur, berapa kali dalam waktu tertentu tempat tidur
rumah sakit digunakan. Indikator BTO dapat memberikan gambaran tingkat efisiensi
pemakaian tempat tidur rumah sakit. Standar ideal BTO antara 40-50 kali untuk satu kalitempat tidur. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa BTO tahun 2011 dibandingkan tahun
2010 perputarannya melebihi angka ideal.
adalah rata-rata rawatan seorang pasien. Indikator Av. LOS dapat memberikan gambaran
tingkat efisiensi serta mutu pelayanan rumah sakit. Standar ideal Av.LOS 3-12 hari. Dari data
diatas dapat disimpulkan bahwa Av.LOS tahun 2011 dibandingkan tahun 2010 mengalami
penurunan dan masih kurang dari angka ideal.
adalah rata-rata hari dari tempat tidur tidak ditempati mulai saat terisi ke saat terisiberikutnya. Indikator TOI dapat memberikan gambaran tingkat efisiensi pemakaian tempat
tidur rumah sakit. Standar ideal antara 1-3 hari untuk tempat tidur kosong. Dari data diatas
dapat disimpulkan bahwa TOI tahun 2011 dibandingkan tahun 2010 masih termasuk dalam
angka ideal.
adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1.000 penderita keluar.
Indikator NDR dapat memberikan gambaran mutu pelayanan rumah sakit. Standar NDR yang
adalah angka kematian umum untuk tiap-tiap 1.000 penderita keluar. Standar GDR yang
masih ditolelir antara tidak lebih dari 45 per 1.000 penderita keluar (45 ‰).
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT 26
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
31/46
Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan sebagai gerbang dari sebuah rumah
sakit yang jam buka pelayanan gawat darurat 24 jam. Pemberi pelayanan
kegawatdaruratan harus memiliki sertifikat ATLS/BTLS/ACLS/PPGD, di RSUDCibabat sendiri melaksanakan pelatihan dokter PPGD 7 orang, ATLS 6 orang dan
ACLS 6 orang.
Tabel 4.8 - Kunjungan Pasien Gawat Darurat
Untuk meningkatkan
pelayanan kepada pasien, IGD
RSUD Cibabat pun
meningkatkan waktu tanggap
pelayanan dokter di gawat
darurat 3 menit setelah pasien
datang, sehingga pasien yang
datang tidak dibiarkan lama
untuk menunggu.
Selain itu, tidak adanya pasien
yang diharuskan membayar
uang muka. Sehingga kepuasan
pasien IGD dapat terjamin.
Angka kematian di IGD
meningkat dan melebihi dari
target yang sudah ada.
Hal ini karena pada umumnya
pasien datang ke IGD dalam
keadaan status terminal (35
orang meninggal dari 6.859
pasien).
Berdasarkan tabel 4.8, jumlah
kunjungan pasien gawat
darurat pada tahun 2011
mengalami penurunan 4,05 %atau sebanyak 1.332
kunjungan dibandingkan tahun
2010. Sedangkan pada tahun
sebelumnya yaitu tahun 2009
jumlah kunjungan mengalami
kenaikan 0,53 % atau sebanyak
182 kunjungan.
Kunjungan pasien baru tahun
2011 mengalami penurunan
dibandingkan tahun 2010,
tidak dengan kunjungan pasien
lama yang mengalami kenaikan
setiap tahunnya. Dari Tabel 4.8
kunjungan pasien gawat
darurat dirinci berdasarkanwilayah. Data tersebut dapat
dilihat pada tabel 4.9.
JENIS PASIEN TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011
Pengunjung Baru 25.388 24.314 22.601
Pengunjung Lama 8.686 9.942 10.323
TOTAL 34.074 34.256 32.924
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT 27
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
32/46
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
33/46
Intensive Care Unit (ICU)
Pelayanan intensive / ICU dilayani oleh dokter spesialis dengan kepala ICU
dijabat oleh dokter spesialis anesthesi yang bekerjasama dengan spesialistik.
Selain itu ditunjang oleh perawat ICU yang 100 % D3 keperawatan yang sudahtersertifikasi mahir perawatan intensif.
Pasien yang kembali dirawat
ICU rata-rata pasien dengan
kasus yang sama kurang dari
72 jam karena dengan adanya
ketaatan dari DPJP terhadap
SOP, indikasi pasien masuk dan
keluar ICU diharapkan pasien
yang kembali di rawat ke ruang
ICU dengan penyakit yang
sama dapat ditekan sesuai SPM
yang ditentukan.
Selain itu menyelenggarakan
pelayanan intensif yang
optimal dan efisien yang
didukung dengan oleh
peralatan penunjang
kesehatan yang memadai dan
selalu melaksanakan
monitoring invasif yang
optimal serta melaksanakan
program patient safety.
Tabel 4.11
JENIS PASIEN TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011
PASIEN LAMA 90 110 78
PASIEN BARU 285 261 182
TOTAL 375 371 260
Tabel 4.12
STATUS BAYARTAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
Bayar Sendiri 173 46,1 141 38,0 131 50,4
Askes Wajib 67 17,9 76 20,5 47 18,1
Askes Sukarela 2 0,5 1 0,3 - -
Jamkesmas 43 11,5 58 15,6 44 16,9
Jamsostek 3 0,8 5 1,3 4 1,5
Kontrak 87 23,2 90 24,3 34 13,1
TOTAL 375 371 260
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT 29
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
34/46
Instalasi Bedah Sentral (IBS)
Pelayanan bedah sentral sering dikenal dengan ruang operasi. Sebelum
tindakan operasi dilakukan, terlebih dahulu pasien melakukan pemeriksaan
penunjang yang cukup lengkap sesuai advice dokter yang merawat, sehinggatidak adanya kejadian kematian di meja operasi. Selain itu ditunjang pula
dengan cara melakukan anemnese yang cukup akurat dan seteliti mungkin
sehingga tidak ada kejadian operasi salah insisi.
Tabel 4.13
Di Instalasi Bedah Sentral pun
ditunjang oleh dokter dan
perawat yang handal dan
bersertifikat di bidang masing-
masing karena untuk
menghindari kejadian salah
tindakan operasi.
Tenaga dokter anestesi dan
penata anestesi yang handal
dan berpengalaman dalam
setiap tindakan sesuai dengan
prosedur dapat menghindari
adanya komplikasi karena over
dosis reaksi anesthesi dan
salah penempatan
endoctracheal tube pada
pasien.
Pengecekan berulang alat-alat
instrumen bahan dan alat yang
digunakan pun dilakukan
dalam setiap melakukan
sebelum dan sesudah tindakan
operasi sehingga tidak ada
benda asing yang tertinggalnya
pada tubuh pasien.
Sebelum pelaksanaan operasi
pun pihak rumah sakit
menunggu kesepakatan dari
pihak keluarga pasien yang
bersangkutan.
Berdasarkan tabel 4.11 secara
keseluruhan pelayanan IBS
menurun. Tetapi jika dilihat
dari spesialisasi, pembedahan
Obstetri dan Gynekologi pada
operasi besar dan operasi
sedang meningkat di tahun
2011, hal itu dikarenakan
adanya program Jampersal dari
pemerintah, sehingga pasien
melahirkan dengan cara
tindakan caesaria menjadi
mudah tanpa
mempertimbangkan biaya
persalinan. Selain itu Bedah
Ortopedi pun tahun 2011
meningkat 19,47%
dibandingkan tahun 2010 pada
operasi khusus.
SPESIALISASITAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011
Kh B S TOTAL Kh B S TOTAL Kh B S TOTAL
Bedah 46 172 1013 1.231 71 286 872 1.229 56 169 697 922
ObsGyn 7 671 22 700 4 865 43 912 2 916 43 961
Bedah Syaraf - - -
THT 4 23 27 1 1 18 20 1 2 13 16
Mata - - 5 5
Kulit dan Kelamin - - 4 7 2 13
Gigi dan Mulut - 12 8 10 30 1 10 9 20
Kardiologi - - -
Bedah Orthopaedi 294 74 58 426 244 94 63 401 303 99 50 452
Paru-paru - - -
Lain-lain - - -
TOTAL 351 917 1116 2.384 332 1.254 1006 2.592 367 1.208 814 2.389
Keterangan: Kh: Operasi Khusus, B: Operasi Besar, S: Operasi Sedang
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT 3
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
35/46
Pelayanan Bersalin (VK) dan Perinatologi
Pelayanan persalinan dan perinatologi RSUD Cibabat telah mempunyai standar
pelayanan kegawat daruratan obstetri dan neonatal yang dilengkapi dengan
standar operasional prosedur, pemberian pelayanan persalinan normal sudahditangani oleh tenaga Sp.OG dan bidan, pemberi persalinan penyulit harus
sesuai standar Tim PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatus Emergency
Komperehensif) yang terlatih. PONEK adalah instalasi gawat darurat untuk
kebidanan, yaitu menangani persalinan di gawat darurat sehingga pasien tidak
ke ruang bersalin langsung, tetapi dapat ditangani di gawat darurat dulu.
Tabel 4.14
Selain pertolongan persalinan
normal, pertolongan
persalinan dengan sectio
caesaria pun melebihi target
yang telah ditetapkan, hal
tersebut disebabkan tingginya
angka rujukan ibu hamil
dengan komplikasi yang
mengidentifikasikan tindakan.
Pencapaian keberhasilan
penanganan BBLR 1500-2500
gr mencapai 97,34 % karena
RSUD Cibabat telah
mempunyai standar pelayanan
penanganan bayi BBLR yang
didukung dengan jumlah
dr.Sp.A dan perawat terlatih
perinatal serta didukung oleh
alat-alat yang memadai.
Selain penanganan BBLR, pada
pelayanan bersalin pun
menangani penanganan KB
(Vasektomi dan Tubektomi)
yang dilakukan oleh tenaga
kompeten dr. Sp.OG, dr.Sp.B,
dr.Sp.U.Uro, dokter umum
terlatih, bidan sudah
memenuhi kebutuhan dan
pelayanan dilengkapi dengan
standar prosedur operasional,
target kepuasan pelanggan
melebihi target mencapai 81%
didapat dari hasil pembagian
kuesioner terhadap pasien dan
keluarga persalinan.
JENIS PELAYANAN
TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011
RUJUKANNON
RUJUKANRUJUKAN
NON
RUJUKANRUJUKAN
NON
RUJUKAN
1. Persalinan 768 1.076 1.041 1.037 1.004 1.202
a. Persalinan Normal 622 868 758 774 745 937
b. Pers. dgn Komplikasi 146 208 283 263 259 265
- Perd sblm Persalinan 2 5 6 4 4 1
- Perd sdh Persalinan 8 11 20 24 22 27
- Pre Eklampsi 83 102 137 135 125 122
- Eklampsi 6 11 17 13 7 12
- Infeksi - - - - - -
- Lain-lain 47 79 103 87 101 103
2. Sectio Caesaria 202 355 323 357 268 446
3. Abortus 88 271 134 208 117 239
4. Imunisasi - 62 52 54 - 82
a. TT 1 - 45 32 33 - 65
b. TT 2 - 17 20 21 - 17
TOTAL 1.972 3.048 2.874 2.956 2.652 3.436
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT 3
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
36/46
Berdasarkan tabel 4.13 kegiatan di
perinatologi tahun 2011 menurun
dibandingkan tahun 2010. Jumlah
kelahiran hidup menurun diimbangidengan kematian perinatal yang
meningkat.
Hal itu terjadi dikarenakan pasien (bayi)
pada saat kelahiran kondisi bayi dalam
kandungan ibu sudah dalam keadaan
terminal, dalam artian pasien (bayi)
dalam kondisi tidak dapat tertolong lagi.
Penyebab kematian perinatal yang
meningkat adalah Asphyxia, Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR), Kelainan
waktu lahir atau bawaan lahir
(Conginital) dan Sepsis.
Tabel 4.15
Berdasarkan tabel 4.12 jumlah kegiatan kebidanan meningkat setiap tahunnya.
Tahun 2011 meningkat 4,24 % atau 258 kegiatan persalinan dibandingkan tahun
2010. Peningkatan ini terjadi karena adanya program Pemerintah Jampersal yang
berlaku di RSUD Cibabat Cimahi. Sehingga pasien bersalin bertambah karena tidak
dikenakan biaya untuk persalinan.
Perinatologi
JENIS PELAYANAN TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011
1. Kelahiran Hidup 1.801 2.613 2.319
a. < 2500 gram 173 335 252
b. > 2500 gram 1.628 2.278 2.067
2. Kematian Perinatal 191 206 256
a. Kelahiran Mati 127 148 171
b. Mati Neonatal < 7 Hari 64 58 85
3. Sebab Kematian Perinatal 63 58 85
a. Asphyxia 44 46 51
b. Trauma Kelahiran 5 - -
c. BBLR 2 7 20
d. Tetanus Neonatorium - - -
e. Kel. Cognital - 1 2
f. ISPA - - -
g. Diare - - -
h. Sepsis 10 4 5
i. Lain-lain 2 - 7
TOTAL 2.055 2.877 2.660
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT 32
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
37/46
Penunjang Medis
Tabel 4.16
Cakupan pelayanan radiologi dan
elektromedik di atas 100% hal ini
dipengaruhi oleh ketersediaan automatic
processor, mempertahankan pelaksana
ekspertisi oleh dokter spesialis Sp.
Radiologi, kegagalan pelayanan rontgen
dengan maksimal kerusakan kurang dari
2%, kepuasan pelanggan atas pelayanan
radiologi 80%, adanya koordinasi dokter,
perawat dan administrasi dalam
mendapatkan pelayanan informasi yang
jelas. Ekspertis hasil pemeriksaan radiologi
selalu dilaksanakan oleh dokter spesialis
radiologi.
Berdasarkan tabel 4.14 kunjungan radiologi
menurun 1,45%. Penurunan ini terjadi
dikarenakan penurunan kunjungan pada
rawat inap dan rawat jalan sehinggaberpengaruh pada layanan penunjang.
Instalasi Radiologi
STATUS BAYARTAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
Umum 9.768 55,66 9.706 54,90 9.894 56,77
Askes 2.008 11,44 2.113 11,95 2.322 13,32
Astek 1.172 6,68 946 5,35 1.155 6,63
Kontrak 2.753 15,69 3.008 17,01 1.978 11,35
GR 58 0,33 53 0,30 41 0,24
KS 1.790 10,20 1.853 10,48 2.037 11,69
TOTAL 17.549 17.679 17.427
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT 33
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
38/46
Tabel 4.17
Rumah sakit merencanakan prasarana lokasi pelayanan
laboratorium sistem satu atap dan sentralisasi,melengkapi jumlah SDM yang profesional sesuai dengan
standar pelayanan laboratorium rumah sakit, hasil
laboratorium selalu diekspertis oleh dokter spesialis
patologi klinik dengan cara membubuhkan tanda tangan
pada kertas hasil dan adanya pelayanan laboratorium di
luar jam kerja.
Berdasarkan tabel 4.16 kunjungan patologi klinik
berdasarkan status bayar menurun 13,43 %. Hal ini
diakibatkan oleh jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat
inap menurun sehingga mempengaruhi kunjungan
patologi klinik sebagai penunjang menjadi menurun pula.
Instalasi Patologi Klinik
STATUS BAYARTAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
Umum 52.782 73,12 44.410 59,75 38.985 59,49
Askes 6.248 8,66 9.468 12,74 9.553 14,58
Kontraktor 5.053 7,00 6.907 9,29 6.663 10,17
Gratis 8.101 11,22 13.545 18,22 10.326 15,76
TOTAL 72.184 74.330 65.527
Patologi Anatomi adalah spesialisasi medis yang
berurusan dengan diagnosis penyakit berdasarkan pada
pemeriksaan kasar, mikroskopik dan molekuler atas
organ, jaringan dan sel.
Patologi anatomi mendiagnosis penyakit dan
memperoleh informasi yang berguna secara klinis melalui
pemeriksaan jaringan dan sel, yang umumnya melibatkan
pemeriksaan visual kasar dan mikroskopik pada jaringan,
dengan pengecatan khusus dan imunohistokimia yang
dimanfaatkan untuk memvisualisasikan protein khusus
dan zat lain pada dan di sekeliling sel.
Pada tabel 4.17, tahun 2011 jumlah kunjungan patologi
anatomi berdasarkan status bayar meningkat 10,78%
dibandingkan tahun 2010.
Instalasi Patologi Anatomi
Tabel 4.18
STATUS BAYARTAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
RAWAT JALAN 367 556 595
Umum 226 61,58 250 44,96 352 59,16
Askes 39 10,63 73 13,13 74 12,44
Kontrak 90 24,52 146 26,26 132 22,18
Gratis 12 3,27 87 15,65 37 6,22
RAWAT INAP 480 635 740
Umum 393 81,88 194 30,55 278 37,57
Askes 29 6,04 61 9,61 79 10,68
Jamkesmas 52 10,83 63 9,92 80 10,81
Gratis 6 1,25 317 49,92 303 40,95
TOTAL 847 1.191 1.335
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT 34
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
39/46
Tabel 4.19
Cakupan waktu tunggu pelayanan obat melebihi dari
yang ditargetkan, hal ini dikarenakan:
• Jumlah penerimaan resep yang masuk serempak
dalam waktu yang bersamaan sehingga menimbulkan
antrian panjang sebelum resep dapat dikerjakan.
• Nama pasien ataupun penulisan resep tidak jelas
sehingga perlu konfirmasi dengan pihak dokter yang
bersangkutan
• Obat yang harus diracik dalam satu resep
mempengaruhi waktu pekerjaannya dan terbatasnya
tenaga juru racik
Hal di atas harus dikerjakan seteliti mungkin untuk
menghindari adanya kejadian kesalahan pemberian obat,
kalaupun ada kesalahan karena adanya human error.
Penurunan yang terjadi pada kunjungan rawat jalan dan
rawat inap ternyata tidak berpengaruh pada kunjungan
farmasi. Pada tahun 2011 kunjungan farmasi berdasarkan
status bayar meningkat 21,73 % dibandingkan tahun
2010.
Instalasi Farmasi
No Status BayarTahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Umum 202.333 54,72 262.490 46,36 331.754 45,86
2 Askes 46.047 12,45 89.722 15,85 125.312 17,32
3 Jamkesmas 49.556 13,40 120.676 21,31 189.482 26,19
4 Jamsostek 21.513 5,82 21.291 3,76 76.833 10,62
5 Kontrak 50.280 13,60 71.981 12,71 - -
TOTAL 369.729 566.160 723.381
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT 35
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
40/46
Tabel 4.20
Unit Transfusi Darah Rumah Sakit
(UTDRS) adalah suatu unit pelayanandi rumah sakit yang bertugas
melayani permintaan klinisi dalam
pemenuhan kebutuhan darah dan
yang bertanggung jawab atas
tersedianya darah yang telah diuji
saring dalam jumlah yang cukup di
rumah sakit untuk memenuhi
kebutuhan tindakan medis transfusi
yang aman, berkualitas sebagai
pendukung pelayanan kesehatan di
rumah sakit.
Pelayanan darah RSUD Cibabat
Cimahi terbentuk tahun 1999 dan
menjadi Unit Transfusi Darah Rumah
Sakit (UTD RS) sejak 15 Juli 2009. UTD
RS Cibabat bekerjasama dengan UTD
PMI Cabang Kota Bandung dan UTDPMI Cabang Kabupaten Bandung
karena:
• UTD RS Cibabat belum bisa
menyediakan darah 100%,
terutama komponennya;
• Penyediaan darah aman sebagai
persediaan darah di rumah sakit;
• Screening (uji saring) Infeksi
Menular Lewat Transfusi Darah
(IMLTD) metode Enzyme Link-
Immunosorbent Assay (ELISA);
• Mengadakan kegiatan donor
darah bersama (Mobile Unit )
Kebutuhan darah bagi setiap
pelayanan transfusi sudah terpenuhioleh UTD RS Cibabat terutama untuk
darah Pack Red Cell (PRC) dan Whole
Blood (WB). Adapun darah lain yang
belum terpenuhi, UTD RS Cibabat
mengambilnya ke PMI dengan cara
cito oleh kurir.
Dalam setiap transfusi darah, ada
reaksi transfusi dan angkanya
melebihi dari target. Bukan berarti
menunjukan kualitas pelayanandarah yang kurang baik, dikarenakan
kejadian reaksi yang kebanyakan
disebabkan oleh reaksi alergi
terhadap protein donor yang tidak
dapat diduga sebelumnya.
Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS)
TAHUN 2010 TAHUN 2011
JUMLAH PASIEN 2.065 2.947
• Obstetri / Kebidanan 677 1.087
• Cedera - -
• Lain-lain 1.388 1.860
PENERIMAAN DARAH 4.983 7.087
• Dari PMI (UTD) 3.806 1.800
• Diambil dari Rumah Sakit 1.177 4.700
• Dari RS lain - 587
PEMAKAIAN 4.946 7.132
• Whole Blood 514 205
• Packed Red Cell 3.902 6.250
• Thrombo 336 370
• Lain-lain 194 307
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT 36
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
41/46
Tabel 4.21
Ultra Sono Graphy (USG) yang
dimiliki oleh RSUD Cibabat ada 2
macam yaitu:
• USG Jantung atau Echo Cardio
Graph
• USG 4 dimensi yaitu alat yang
digunakan untuk mendiagnosa
obstetri dan gynaekologi dengan
USG.
Alat yang dimiliki ada 2 unit yang
digunakan di Klinik Kebidanan dan diruang bersalin.
Electro Encephalographic (EEG)
adalah suatu alat yang mempelajari
gambar dari rekaman aktifitas listrik
di otak, termasuk teknik perekaman
EEG dan interprestasinya. EEG
merupakan alat pengukur frekuensi
gelombang pada otak. EEG sendiri
berfungsi di RSUD Cibabat Cimahi
pada tahun 2010, sehingga tahun
2011 penggunaan alat EEG sangat
meningkat.
Electro Cardio Graph (EKG) adalah
grafik yang dibuat oleh sebuah
elektrokardiograf yang merekam
aktifitas kelistrikan jantung dalam
waktu tertentu.
USG, EEG, EKG
1. Spesialis Bedah
2. Spesialis Obstetri danGynekologi
3. Spesialis Anak
4. Spesialis Penyakit Dalam
5. Spesialis Penyakit Jantung
6. Spesialis Penyakit Mata
7. Spesialis THT
8. Spesialis Kulit dan Kelamin
9. Spesialis Bedah Mulut
10. Spesialis Ortodontie
11. Spesialis Prostodontie
12. Spesialis Rehabilitasi Medik13. Spesialis Anesthesi
14. Spesialis Bedah Orthopaedi
15. Spesialis Bedah Onkologi
16. Spesialis Syaraf
17. Spesialis Patologi Klinik
18. Spesialis Patologi Anatomi
19. Spesialis Radiologi
20. Spesialis Bedah Syaraf
Spesialistik
TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011
USG 2.964 kali 1.364 kali 2.234 kali
EEG - 18 kali 116 kali
EKG 1.587 kali 3.626 kali 1.930 kali
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT 37
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
42/46
Anggaran Pendapatan dan Belanja
Melaksanakan kinerja kegiatan suatu organisasi perlu diukur dalam suatu ukuran analisis antara
pendapatan dan belanja anggaran pada setiap akhir kegiatan di akhir tahun. Adapun anggaran
pendapatan dan belanja RSUD Cibabat ditetapkan oleh Walikota Cimahi melalui Peraturan
Daerah Kota Cimahi. Volume anggaran dan belanja RSUD Cibabat selama 3 (tiga) tahun terakhir
dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Dari tabel di atas dapat diketahui
bahwa anggaran pendapatan dan
belanja RSUD Cibabat mengalami
defisit yang merupakan hasil dari
pendapatan yang berasal dari PAD
RSUD Cibabat dikurangi dengan
Belanja Daerah. Defisit anggaran
tersebut disebabkan RSUD Cibabat
memerlukan subsidi yang digunakan
untuk gaji, TPP, pengadaan alat-alat
kesehatan dan pembangunan gedung
rumah sakit.
Bab 5 - Pertumbuhan Keuangan
Tabel 5.1 - Realisasi Anggaran, Pendapatan dan Belanja
T.A. PENDAPATAN BELANJA SURPLUS (DEFISIT) %
2009 38.444.913.176 55.297.429.340 (16.852.516.164) 69,52
2010 47.146.131.583 72.040.388.629 (24.894.257.046) 65,44
2011 53.842.038.902 93.350.028.264 (39.507.989.362) 57,68
Kemampuan Keuangan
aktivitas pendanaan RSUD Cibabat di
bedakan dari 3 (tiga) jenis sumber
dana yang meliputi pendapatan
fungsional RS untuk kegiatan
operasional rumah sakit, APBD II dan
Bantuan Pusat untuk kegiatan
pengadaan alat-alat kesehatan,
pembangunan gedung RS dan
pemeliharaan sarana dan prasarana
rumah sakit. Adapun realisasi
pendapatan dari tahun 2009 sd. 2011
melebihi target pendapatan yang
telah ditetapkan dengan cash budget
rata 10%.
T.A. Fungsional RS APBD Kota Cimahi Provinsi Jawa Barat Dana Alokasi Khusus
2009 38.444.913.176 16.174.501.329 1.495.991.200 1.349.941.070
2010 47.146.131.583 18.230.646.618 454.067.140 3.706.051.125
2011 53.842.038.902 22.048.638.295 17.681.545.100 93.390.000
Tabel 5.2
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT 38
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
43/46
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
44/46
Tabel 5.3 - Arus Kas RSUD Cibabat
NO URAIAN 2011 2010
A ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL
1. Penerimaan dari Jasa Layanan 53.842.038.902 47.146.131.583
a. Penerimanan Dari Layanan Pasien Umum 26.910.665.124 23.855.056.803
b. Penerimaan Dari Layanan Pasien Jaminan Pihak Ketiga 26.931.373.778 23.291.074.780
2. Pengeluaran dari Operasional 53.526.454.869 45.563.019.486
a. Pengeluaran Operasional 51.728.767.201 43.967.676.899
- Belanja Pegawai 21.453.320.030 2.311.895.000
- Belanja Barang dan Jasa 30.275.447.171 41.655.781.899
b. Pengeluaran Investasi 1.797.687.668 1.595.342.587
- Tanah
- Peralatan dan Mesin 1.543.907.779 1.200.657.008
- Gedung dan Bangunan 253.779.889 390.400.579
- Jalan,Irigasi dan Jaringan
- Aset Tetap Lainnya - 4.285.000
3. ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASIONAL 315.584.033 1.583.112.097
B ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI - -
1. Hasil Penjualan Aset Tetap
2. Hasil Penjualan Aset Lain-lain
3. Hasil Investasi
4. Perolehan Hasil Tetap
5. Pembelian Investasi
6. ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
C ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
1. Penerimaan Aktivitas Pendanaan 39.823.573.395 26.477.369.143
a. Pendapatan dari APBD Kota Cimahi 22.142.028.295 18.230.646.618
- Gaji dan Tunjangan 19.264.056.495 15.995.641.618
- Tambahan Penghasilan PNS 2.417.712.000 2.235.005.000
- Gedung 460.259.800 -
- Pendamping DAK - -
b. Pendapatan dari APBD Provinsi 17.681.545.100 4.540.671.400
- Penataan Gedung / Halaman Rumah Sakit 2.713.156.000 1.665.231.400
- Pengadaan Alat Kesehatan 14.921.364.100 2.875.440.000
- Peningkatan Fasilitas Rumah sakit Kota Cimahi 47.025.000
c. Pendapatan dari APBN - 3.706.051.125
- DAK Murni - 3.706.051.125
- Gedung - 3.182.842.525
- Alat Kesehatan - 523.208.600
- Tugas Pembantuan ( Pembangunan Ged. C Lanjutan) - -
2. Arus Kas Keluar Dari Aktivitas Pendanaan ( 1a+1b+1c) 39.823.573.395 26.477.369.143
3. Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan ( (1a+1b+1c)-2) -
4. Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Operasional ( 1-2) 315.584.033 1.583.112.097
5. Kenaikan(Penurunan) Kas Bersih (A3+B6+C3) 315.584.033 1.583.112.097
6. Kas dan Setara Kas Awal ( saldo Kas Tahun Lalu) 4.139.466.434 2.556.354.337
JUMLAH SALDO KAS 4.455.050.467 4.139.466.434
4.455.050.467 4.139.466.434TOTAL SALDO KAS (4+5)
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT 4
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
45/46
Tabel 5.4 - Laporan Operasional Per 31 Desember 2011
NO URAIANANGGARAN
TAHUNAN
REALISASI S/D
BULAN LALU
REALISASI
BULAN INIJUMLAH %
A. PENDAPATAN
I. Pendapatan Hibah
Jumlah Pendapatan Operasional 48.679.000.000 49.509.214.262 4.332.824.640 53.842.038.902 110,61
VI. Bantuan Pemerintah Daerah (APBD)
1.Pendapatan Dari APBD Kota Cimahi
Tentang Gaji PNS & TPP22.228.015.523 19.774.256.011 1.907.512.484 21.681.768.495 97,54
2. Bantuan Provinsi 26.817.058.930 16.362.261.080 1.319.284.020 17.681.545.100 65,93
3.Pendapatan Dari APBD Kota Cimahi
(DAK MURNI)500.000.000 460.259.800 - 460.259.800 92,05
Jumlah Pendapatan Bantuan APBD 49.545.074.453 36.596.776.891 3.226.796.504 39.823.573.395 80,38
TOTAL PENDAPATAN 98.224.074.453 86.105.991.153 7.559.621.144 93.665.612.297 95,36
B. BIAYA OPERASIONAL
I. Biaya Pelayanan
1. Biaya Bahan Farmasi 19.613.882.000 20.927.863.379 1.854.270.162 22.782.133.541 116,15
2. Biaya Jasa Pelayanan Medis 259.789.000 219.206.548 40.577.400 259.783.948 100,00
3. Biaya Pemeliharaan 257.500.000 255.922.700 990.000 256.912.700 99,77
4. Biaya Barang dan Jasa 1.294.722.250 1.294.632.935 118.531.816 1.413.164.751 109,15
Jumlah Biaya Pelayanan 21.425.893.250 22.697.625.562 2.014.369.378 24.711.994.940 115,34
II. Biaya Umum dan Administrasi
1Biaya Pegawai (Gaji, Tunjangan, dan
Honor Panitia)42.155.102.523 38.837.041.721 4.325.296.804 43.162.338.525 102,39
2 Biaya Administrasi Kantor
3Biaya Pemeliharaan Peralatan dan
Perlengkapan Kantor1.903.780.000 1.531.475.306 320.976.128 1.852.451.434 97,30
4 Biaya Barang dan Jasa 4.692.830.750 3.848.957.326 728.307.471 4.577.264.797 97,54
Jumlah Biaya Umum dan Administrasi 48.751.713.273 44.217.474.353 5.374.580.403 49.592.054.756 101,72
TOTAL BIAYA OPERASIONAL 70.177.606.523 66.915.099.915 7.388.949.781 74.304.049.696 105,88
C.SURPLUS / DEFISIT SETELAH BIAYA
OPERASIONAL28.046.467.930 19.190.891.238 170.671.363 19.361.562.601 69,03
D. SURPLUS / DEFISIT TAHUN LALU 4.139.466.434
E. SURPLUS / DIFISIT TAHUN BERJALAN 28.046.467.930 19.190.891.238 170.671.363 19.361.562.601 69,03
1. Peralatan Dan Mesin 1.665.409.000 1.444.941.129 145.991.650 1.590.932.779 95,53
2. Gedung Kantor 26.381.058.930 2.784.618.369 14.670.427.420 17.455.045.789 66,17
3. Jalan Irigasi dan Jaringan
4. Perpustakaan
Jumlah Biaya Aktiva Tetap 28.046.467.930 4.229.559.498 14.816.419.070 19.045.978.568 67,91
SURPLUS / DEFISIT TAHUN BERJALAN - 14.961.331.740 (14.645.747.707) 315.584.033
SURPLUS / DEFISIT TAHUN BERJALAN 4.139.466.434
SURPLUS / DEFISIT TAHUN BERJALAN - 4.455.050.467
PROFIL 2012 RSUD CIBABAT 4
8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat
46/46
Tabel 5.5 - Neraca Per 31 Desember 2011
KODE PERKIRAAN 2011 2010
1 ASET/AKTIVA 121.406.287.941,85 102.720.575.259,40
11 ASET LANCAR / AKTIVA LANCAR 7.971.936.275,00 8.332.202.161,00
111 Kas dan Setara Kas 4.455.050.467,00 4.139.466.434,00
1113 Kas di Bendahara Pengeluaran 4.455.050.467,00 4.139.466.434,00
1113.1 Kas dan Bank di Bendahara Pengeluaran 4.455.050.467,00 4.139.466.434,00
112 Piutang 2.017.804.640,00 2.759.237.301,00
112.1 Piutang Jasa Layanan 2.017.804.640,00 2.759.237.301,00
113 Persediaan 1.499.081.168,00 1.433.498.426,00
113.1 Persediaan Barang 1.499.081.168,00 1.433.498.426,00
12 ASET TETAP 99.087.991.297,85 81.855.955.498,40
12.1 Tanah 26.395.150.000,00 26.395.150.000,00
12.2 Peralatan dan Mesin 32.344.914.883,85 15.806.894.504,40
12.3 Gedung dan Bangunan 39.156.887.414,00 38.462.871.994,00
12.4 Jalan dan Irigasi 1.191.039.000,00 1.191.039.000,00
13 ASET TETAP LAINNYA 12.025.600,00 12.025.600,00
13.1 Buku dan Perpustakaan 12.025.600,00 12.025.600,00
14 KONTRUKSI DALAM PENGERJAAN 14.334.334.769,00 12.520.392.000,00
14.1 Kontruksi dalam Pengerjaan 14.334.334.769,00 12.520.392.000,00
PASIVA 121.406.287.941,85 102.720.575.259,40
2 KEWAJIBAN 2.304.959.110,00 3.837.132.010,00
21 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 2.304.959.110,00 3.837.132.010,00
21.1 Utang Kepada Pihak Ketiga 2.304.959.110,00 3.837.132.010,00
3 EKUITAS DANA 119.101.328.831,85 98.883.443.249,40
31 EKUITAS DANA LANCAR 1.211.926.698,00 355.603.717,00
31.3 Cadangan Piutang 2.017.804.640,00 2.759.237.301,00
31.4 Cadangan Persediaan 1.499.081.168,00 1.433.498.426,00
31.6 Dana Yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek (2.304.959.110,00) (3.837.132.010,00)
32 EKUITAS DANA INVESTASI 113.434.351.666,85 94.388.373.098,40
32.2 Diinvestasikan dalam Aset Tetap 99.087.991.297,85 81.855.955.498,40
32.3 Diinvestasikan dalam Aset Tetap Lainnya 12.025.600,00 12.025.600,00
32.4 Diinvestasikan dalam Kontruksi dalam Pengerjaan 14.334.334.769,00 12.520.392.000,00
33 EKUITAS DANA UNTUK DIKONSOLIDASIKAN 4.455.050.467,00 4.139.466.434,00
331 Rekening Kas PPKD 4.455.050.467,00 4.139.466.434,00
331.1 Rekening Kas PPKD Tahun Lalu 4.139.466.434,00 1.583.112.097,00
331.2 Rekening Kas PPKD Tahun Berjalan 315.584.033,00 2.556.354.337,00