192
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI MAHASISWA PERANTAU (Studi Kasus Mahasiswa Sumatera di IAIN Salatiga) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: TAUFIQI AYU MUSTASANAH NIM. 23010-15-0170 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2019

PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAGI MAHASISWA PERANTAU

(Studi Kasus Mahasiswa Sumatera di IAIN Salatiga)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

TAUFIQI AYU MUSTASANAH

NIM. 23010-15-0170

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2019

Page 2: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan
Page 3: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAGI MAHASISWA PERANTAU

(Studi Kasus Mahasiswa Sumatera di IAIN Salatiga)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

TAUFIQI AYU MUSTASANAH

NIM. 23010-15-0170

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2019

Page 4: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan
Page 5: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan
Page 6: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan
Page 7: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

MOTTO

Mengasinglah (berpindahlah) ke banyak negeri untuk mencari kemuliaan

Dan bepergianlah, dalam bepergian itu ada lima faedah (yang bisa didapat)

Hilangnya kesusahan, mendapatkan penghidupan

Serta (mendapatkan) ilmu, tata krama, serta teman-teman yang mulia

(Syair Imam Asy Syafi'i)

Page 8: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-Nya, skripsi

ini penulis persembahkan untuk:

1. Kedua orang tua Bapak Ngajidin dan Ibu Sumiyati atas bimbingan, do’a, kasih

sayang, nasihat, dan motivasi yang telah diberikan sampai hari ini.

2. Adikku Imam Ahyar Musyafaq atas motivasi, do’a, dan dukungan untuk

mempercepat penulisan skripsi ini.

3. Sahabatku Widhiani Parasdyaningrum dan Risalatul Qudsiyah yang tidak

pernah berhenti memberikan dukungan dan semangat selama kuliah sampai

proses pembuatan skripsi ini.

4. Teman senasib dan seperjuangan “Kos Sehati” yaitu, Mbak Lydia, Mbak Mega,

Mbak Novi, Alma, Lala, Ulya, dan Magalena yang telah memberikan banyak

masukan dan dukungan agar dapat mempercepat penulisan ini.

5. Keluarga Himpunan Mahasiswa Sumatera atas bantuan dan dukungan sejak

pertama kali di Salatiga sampai sekarang.

6. Para responden mahasiswa perantau dari Sumatera di IAIN Salatiga yang telah

memberikan data yang sebenarnya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh mahasiswa IAIN Salatiga terutama angkatan 2015.

Page 9: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang selalu

memberikan nikmat, karunia, taufik, serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi ini dengan judul “Problematika

Pendidikan Agama Islam bagi Mahasiswa Perantau (Studi Kasus Mahasiswa

Sumatera di IAIN Salatiga)”. Tidak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa

tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta pengikutnya

yang selalu setia dan dan menjadikannya suri teladan yang mana beliaulah satu-

satunya manusia yang dapat membawa umat manusia dari zaman kegelapan menuju

terang benderang.

Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai

pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh

karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyudin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan IAIN Salatiga.

3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M. Si. selaku Ketua Progam Studi Pendidikan Agama

Islam IAIN Salatiga.

4. Bapak Marwanto, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik.

Page 10: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

5. Bapak Dr. H. Achmad Maimun, M.Ag. selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah membimbing dengan ikhlas, mengarahkan, dan meluangkan waktunya

untuk penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.

6. Segenap dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga yang telah

membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta karyawan IAIN Salatiga sehingga

penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan S1.

Atas jasa mereka, penulis dapat memohon do’a semoga amal mereka

diterima di sisi Allah SWT dan mendapat pahala yang lebih baik di dunia maupun

di akhirat.

Penulis sadar bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga

hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta bagi para

pembaca umumnya. Aamiin.

Salatiga, 26 Mei 2019

TAUFIQI AYU MUSTASANAH

NIM. 23010-15-0170

Page 11: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR ........................................................................ i

HALAMAN BERLOGO ................................................................................. ii

HALAMAN SAMPUL DALAM .................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... v

DEKLARASI ................................................................................................... vi

MOTTO............................................................................................................ vii

PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR BAGAN........................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

ABSTRAK ....................................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4

Page 12: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4

E. Penegasan Istilah .................................................................................. 5

F. Sistematika Penulisan........................................................................... 7

BAB II PEMBAHASAN

A. Landasan Teori

1. Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam ....................................... 8

b. Tujuan Pendidikan Agama Islam ............................................. 12

c. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam ............................... 13

2. Mahasiswa Perantau ....................................................................... 21

3. Problematika Pendidikan Agama Islam bagi Lingkup Mahasiswa

Perantau dari Sumatera .................................................................. 23

B. KAJIAN PUSTAKA ............................................................................ 24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 27

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 27

C. Sumber Data ......................................................................................... 27

D. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 28

E. Analisis Data ........................................................................................ 33

F. Pengecekan Keabsahan Data................................................................ 34

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA

A. Paparan Data

Page 13: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

1. Gambaran Umum Kota Salatiga ................................................... 27

2. Gambaran Informan ...................................................................... 39

3. Hasil Penelitian ............................................................................. 43

B. Analisis Data

1. Keberagamaan Mahasiswa Perantau dari Sumatera di IAIN ........ 60

2. Problematika Pendidikan Agama Islam bagi Mahasiswa Perantau

dari Sumatera di IAIN Salatiga ..................................................... 65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 69

B. Saran ..................................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 72

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 14: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

DAFTAR BAGAN

1. Bagan 2.1 Skema Ruang Lingkup Ajaran Agama Islam ............................. 14

Page 15: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 Metode Penelitian ........................................................................ 32

2. Tabel 4.1 Batas-batas wilayah kota Salatiga ................................................ 38

3. Tabel 4.2 Karakteristik Informan Mahasiswa Perantau dari Sumatera di

IAIN Salatiga ............................................................................................... 39

Page 16: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1 Wawancara dengan Informan LH

2. Gambar 2 Wawancara dengan Informan MS

3. Gambar 3 Wawancara dengan Informan SR

4. Gambar 4 Wawancara dengan Informan JS

5. Gambar 5 Wawancara dengan Informan AF

6. Gambar 6 Wawancara dengan Informan EK

Page 17: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Pedoman Wawancara

2. Lampiran 2 Transkip Wawancara

3. Lampiran 3 Transkip Observasi

4. Lampiran 4 Gambar Dokumentasi

5. Lampiran 5 Nota Pembimbing

6. Lampiran 6 Lembar Konsultasi

7. Lampiran 7 Daftar SKK

8. Lampiran 8 Daftar Riwayat Hidup

Page 18: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

ABSTRAK

Mustasanah, Taufiqi Ayu. 2019. Problematika Pendidikan Agama Islam Bagi

Mahasiswa Perantau (Studi Kasus Mahasiswa Sumatera di IAIN Salatiga).

Skripsi, Salatiga: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. H.

Achmad Maimun, M.Ag.

Kata kunci: Problematika Pendidikan Agama Islam, Mahasiswa Perantau

Bagi para mahasiswa sangat diperlukan adanya pengetahuan agama,

pengamalan agama, dan pergaulan dengan lingkungan sekitar. Pengetahuan dan

pengamalan agama yang kurang membuat seseorang mudah terjerumus pada

kegiatan yang menyimpang akibat pengaruh pergaulan dari teman sebaya dan

lingkungan sekitar. Peneliti melihat bahwa di IAIN Salatiga terdapat mahasiswa

perantau dari Sumatera tersebut kurang dalam pengetahuan agama, pengamalan

agama dan pergaulan.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research)

metode penelitian kualitatif dengan subyek penelitian sebanyak 6 informan.

Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari data primer yaitu para

mahasiswa perantau dari Sumatera, dan data sekunder yaitu dapat berupa dokumen,

arsip, buku, karya ilmiah, dll.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberagamaan mahasiswa perantau

dari Sumatera dilihat dari segi pengetahuan, para mahasiswa memiliki tingkat

akademik yang berbeda-beda dan pemahaman yang cukup baik, hal ini dikarenakan

riwayat pendidikan dan jurusan yang diambil juga berbeda sehingga pengetahuan

ilmu agama yang mereka dapat hingga saat ini ada yang sudah diketahui dan ada

yang belum. Dari segi pengamalan, beberapa mahasiswa perantau melakukan

pengamalan agama atas kesadaran diri sendiri dan sebagian menganggap bahwa itu

merupakan suatu beban. Dan dari segi pergaulan, beberapa mahasiswa mengetahui

batas-batas hubungan yang dilakukan antar lawan jenis bukan mahrom yang biasa

disebut pacaran sedangkan sebagian lagi tetap melakukannya. Faktor yang

menyebabkan mahasiswa dengan mudahnya meninggalkan perintah agama yaitu

faktor internal, eksternal, pendukung, dan penghambat. Kendala-kendala yang

sering dialami para mahasiswa perantau adalah timbulnya rasa malas, banyak

kegiatan, dan faktor lingkungan.

Page 19: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses interaksi manusia dengan

lingkungannya yang berlangsung secara terencana dalam rangka

mengembangkan segala potensinya, baik jasmani maupun rohani yang

menimbulkan perubahan positif dan berlangsung secara terus-menerus guna

mencapai tujuan hidupnya.

Agama Islam adalah agama yang ajarannya amat menyeluruh pada

berbagai segi kehidupan, termasuk masalah pendidikan. Hal ini dapat

dibuktikan dengan ayat yang pertama kali turun yakni Qs. Al-Alaq (96): 1-5.

نسان من علق 1اقرأ باسم رب ك الذي خلق ) ( خلق ال

( علم 4بالقلم )( الذي علم 3( اقرأ وربك الكرم )2)

نسان ما لم يعلم ) (5ال

Artinya: “Bacalah, dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang

menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal

darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang

mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa

yang tidak diketahuinya”. (Departemen Kementerian RI,

2010:597).

Dalam surat tersebut berisi tentang perintah Allah secara tegas

memerintah Rasulullah saw untuk membaca, yang artinya terjadi suatu proses

pembelajaran atau secara tersirat juga mengandung nilai pendidikan. Setiap

individu juga membutuhkan pendidikan sebagai bekal dalam kehidupan untuk

memenuhi kebutuhan karena pendidikan berlangsung sepanjang hayat.

Page 20: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Pendidikan Islam adalah suatu sistem pendidikan yang memungkinkan

seseorang (peserta didik) dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan

ideologi Islam (Al-Rasyidin, 2005:32). Di Indonesia, sudah banyak lembaga-

lembaga pendidikan Islam atas asuhan kementerian Agama yang di antaranya

adalah RA, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah,

Perguruan Tinggi Keagamaan Islam dan sederajat. Namun dalam penelitian ini,

peneliti lebih menekankan pada pembahasan mahasiswa perantau Sumatera di

PTKI yang ada di Salatiga yaitu IAIN Salatiga.

Mochtar Naim dalam Devinta (2015:5) menyatakan bahwa merantau

merupakan tipe khusus dari migrasi dengan konotasi budaya tersendiri yaitu

seorang individu yang datang dari luar daerah, meninggalkan kampung halaman

atau tanah kelahiran untuk pergi merantau ke kota, wilayah atau bahkan luar

negeri, dengan kemauan sendiri, dalam kurun waktu tertentu atau untuk jangka

waktu lama atau tidak biasanya dengan maksud kembali pulang, dan dengan

tujuan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

Keadaan mahasiswa Sumatera pada kenyataannya jauh dari bimbingan

orang tua. Mahasiswa tersebut bertempat tinggal diantaranya adalah di Kos,

Kontrakan, Tempat Saudara, dan Pondok. Jika mahasiswa tersebut dulunya

lulusan dari SMA/SMK sederajat yang mana hanya mendapatkan dua atau tiga

jam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sedangkan kuliah di IAIN Salatiga

tidak mengambil jurusan keagamaan dan di tanah rantau tidak tinggal di

pondok, maka mahasiswa tersebut akan sangat membutuhkan pendidikan

agama Islam yang memadai. Dengan demikian, peneliti ingin lebih mengetahui

Page 21: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

tentang proses keberagamaan masing-masing mahasiswa Sumatera di

perantauan agar mereka tetap mengamalkan ajaran agama Islam dengan baik.

Keberagaman tingkat pemahaman, pengalaman dan penghayatan agama

dari masing-masing mahasiswa menjadi persoalan tersendiri dari terlaksananya

ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. Langkah ideal untuk

menjembataninya adalah dengan mengadakan kegiatan pendampingan

keagamaan atau membuat sistem ma’had (pondok) bagi mahasiswa yang

dikelola secara sistematis diluar jam kuliah. Walaupun di IAIN Salatiga telah

memiliki ma’had, namun alokasinya masih sangat minim jika untuk

menampung seluruh mahasiswa perantau. Padahal fungsi ma’had itu sendiri

dapat membantu untuk menjembatani persoalan mahasiswa perantau dalam

mendalami ilmu agama di luar tatap muka di kelas.

Dari uraian di atas, tentunya dalam proses keberagamaan mahasiswa

perantau Sumatera di IAIN Salatiga ditemukan beberapa problematika. Dari

hal-hal itulah yang menginspirasi peneliti untuk mengadakan penelitian dengan

judul “PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI

MAHASISWA PERANTAU (STUDI KASUS MAHASISWA SUMATERA

DI IAIN SALATIGA)”. Diharapkan dengan adanya penelitian ini akan

ditemukan permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam proses pendidikan

agama Islam bagi mahasiswa perantau dari Sumatera.

Page 22: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut peneliti merumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana keberagamaan mahasiswa perantau dari Sumatera di IAIN

Salatiga?

2. Bagaimana problematika pendidikan agama Islam di kalangan mahasiswa

perantau Sumatera di IAIN Salatiga?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui keberagamaan mahasiswa perantau dari Sumatera di

IAIN Salatiga.

2. Untuk mengetahui problematika pendidikan agama Islam di kalangan

mahasiswa perantau Sumatera di IAIN Salatiga.

D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi jelas dan

manfaat secara teoritis dan praktis antara lain:

1. Manfaat Teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran kepada peneliti selanjutnya dan memotivasi dalam

memperkaya hasanah ilmu pengetahuan.

2. Manfaat Praktis, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran terhadap mahasiswa perantau dari Sumatera khususnya, dan

umumnya kepada seluruh mahasiswa supaya tidak meninggalkan

Page 23: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

kewajibannya sebagai hamba Allah yang senantiasa melaksanakan

perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

E. Penegasan Istilah

1. Pendidikan Agama Islam

Ki Hajar Dewantara dalam Suwarno (2006:20) menyatakan bahwa

pendidikan merupakan tuntutan bagi pertumbuhan anak-anak. Artinya,

pendidikan menuntut segala kekuatan kodrat yang ada pada diri anak-anak,

agar mereka sebagai manusia sekaligus sebagai anggota masyarakat dapat

mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

pendidikan adalah suatu proses pengalaman yang sedang dialami dalam

mengembangkan potensi diri guna mencapai kekuatan keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan akhlak mulia.

Syekh M. Yusuf Al-Qardhawi dalam Sudarto (2018:58) menyatakan

bahwa pendidikan agama Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya, akal

dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan ketrampilannya. Karena itu,

pendidikan agama Islam menyiapkan manusia untuk hidup, baik dalam

keadaan damai maupun perang dan menyiapkannya untuk masyarakat

dengan segala kebaikan dan kejahatannya, manis dan pahitnya. Sedangkan,

Muzayyin Arifin dalam Taufiq dkk (2011:219) menyatakan bahwa

pendidikan agama Islam adalah bimbingan terhadap pertumbuhan rohani

dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan,

Page 24: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

mengajarkan, melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya semua ajaran

Islam.

Dengan demikian, pendidikan agama Islam adalah usaha bimbingan

terhadap manusia baik rohani dan jasmani agar kelak setelah selesai

pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran Islam serta

menjadikannya pedoman hidup.

2. Mahasiswa Perantau

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, mahasiswa

diartikan sebagai orang yang belajar di perguruan tinggi. Sedangkan,

perantau diartikan sebagai orang yang mencari penghidupan, ilmu, dan

sebagainya di daerah lain atau dapat diartikan juga sebagai orang asing dan

pengembara.

Mochtar Naim dalam Devinta (2015:5) menyatakan bahwa

merantau merupakan tipe khusus dari migrasi dengan konotasi budaya

tersendiri yaitu seorang individu yang datang dari luar daerah,

meninggalkan kampung halaman atau tanah kelahiran untuk pergi merantau

ke kota, wilayah atau bahkan luar negeri, dengan kemauan sendiri, dalam

kurun waktu tertentu atau untuk jangka waktu lama atau tidak biasanya

dengan maksud kembali pulang, dan dengan tujuan melanjutkan pendidikan

ke jenjang perguruan tinggi.

Dari penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa mahasiswa

perantau adalah individu yang tinggal di daerah lain dalam kurun waktu

tertentu untuk menuntut ilmu di perguruan tinggi dan mempersiapkan diri

Page 25: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

dalam pencapaian suatu keahlian jenjang perguruan tinggi diploma, sarjana,

magister atau spesialis.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini, penulis menyusun kedalam 5 (lima) bab yang

rinciannya adalah sebagi berikut:

BAB I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, fokus penelitian,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan

sistematika penulisan.

BAB II Kajian pustaka, berisi tentang landasan teori dari judul yang diangkat

yang terdiri dari 2 sub bab yaitu pendidikan agama Islam dan masiswa

perantau dari Sumatera. Juga terdapat kajian pustaka.

BAB III Metode Penelitian, berisi tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu

penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data, dan

pengecekan keabsahan temuan.

BAB IV Paparan dan analisis data, berisi tentang paparan data yang disajikan

dengan topik yang sesuai, hasil penelitian dan analisis data yang

menguraikan gagasan peneliti.

BAB V Penutup, bagian ini merupakan bab terakhir dalam penulisan yang

memuat kesimpulan dan saran.

Page 26: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Armai Arief dalam Syafaat (2008:11), menyatakan bahwa

pendidikan adalah terjemahan dari bahasa Yunani paedagogie yang

berarti “pendidikan” dan paedagogia yang berarti “pergaulan dengan

anak-anak”. Pendidikan adalah segala usaha yang dilakukan untuk

mendidik manusia sehingga dapat tumbuh dan berkembang serta

memiliki potensi atau kemampuan sebagaimana mestinya (Muchtar,

2008:14). Pendidikan juga dapat diartikan sebagai suatu proses yang

disosialisasikan sebagai usaha dalam rangka membimbing anak didik

terhadap perkembangan jasmani dan rohaninya untuk menjadikan bekal

kelak di masa depan yang mempunyai kepribadian utama, kebaikan, dan

kegemaran pekerja untuk kepentingan tanah air (Mansur, 2005:327).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2007),

dinyatakan bahwa pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tata

laku seseorang atau kelompok orang pada usaha mendewasakan

manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, dan

perbuatan mendidik. Di dalam UU No. 20/2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, tercantum pengertian pendidikan:

Page 27: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian

diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

pendidikan adalah suatu proses pengalaman yang sedang dialami dalam

mengembangkan potensi diri guna memberikan kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia

dan keterampilan.

M.A. Tihami dalam Syafaat (2008:13) al-Din (agama) menurut

bahasa terdapat banyak makna, antara lain al-Tha’at (ketaatan), al-

Ibadat (ibadah), al-Jaza (pembalasan), al-Hisab (perhitungan).

Sedangkan istilahnya, al-Din agama adalah keseluruhan jalan hidup

yang ditetapkan Allah melalui lisan Nabi-Nya dalam bentuk keutamaan-

keutamaan (hukum). Perintah Allah SWT kepada manusia untuk

memeluk ajaran Islam dapat dilihat dalam ayat Al-Qur’an yakni Qs. Al-

Baqarah (2): 208.

لم كافة ول يا أيها الذين آمنوا ادخلوا في الس

تتبعوا خطوات الشيطان إنه لكم عدو مبين

(202) Artinya: Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu

ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah

kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan

itu musuh yang nyata bagimu. (Departemen

Kementerian RI, 2010:32).

Page 28: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2007),

dinyatakan bahwa agama adalah ajaran/ sistem yang mengatur tata

keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang

Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan

manusia dan manusia serta lingkungannya. Agama juga diartikan

sebagai aturan perilaku bagi umat manusia yang sudah ditentukan dan

dikomunikasikan oleh Allah SWT melalui orang-orang pilihan-Nya

yang dikenal sebagai utusan-utusan, rasul-rasul, atau nabi-nabi (Syafaat,

2008:14).

Dari penjelasan di atas, pengertian agama adalah ajaran yang

berhubungan dengan keimanan dan peribadatan yang dilakukan oleh

umat manusia sekaligus mengatur jalan hidup yang telah ditentukan.

Islam adalah agama yang mengatasi dan melintasi waktu karena

sistem nilai yang dikandungannya adalah mutlak, jadi Islam memiliki

pandangan hidup mutlaknya sendiri, merangkumi persoalan, ketuhanan,

kenabian, kebenaran, alam semesta dan lain-lain (Sudarto, 2018:51).

Anton M. Moeliono dalam Syafaat (2008:15), menyatakan

bahwa Islam adalah agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW

berpedoman pada kitab suci Al-Qur’an, yang diturunkan ke dunia

melalui wahyu Allah SWT Agama Islam tata kehidupan yang pasti bisa

menjadikan manusia damai, bahagia, dan sejahtera. Agama yang dibawa

oleh Rasulullah Muhammad SAW sebagai agama yang benar, yakni

Page 29: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Islam (Taufiq, 2011:3). Allah SWT menjelaskan hal ini melalui firman-

Nya dalam Qs. At-Taubah (9): 33.

هو الذي أرسل رسوله بالهدى ودين الحق

ين كل ه ولو كره المشركون (33) ليظهره على الد Artinya: Dialah yang telah mengutus RasulNya (dengan

membawa) petunjuk (Al-Qur’an) dan agama yang benar

untuk dimenangkanNya atas segala agama, walaupun

orang-orang musyrikin tidak menyukai. (Departemen

Kementerian RI, 2010:192).

Pendidikan agama Islam adalah pendidikan melalui ajaran-

ajaran Islam (Al-Qur’an dan Sunnah) yakni suatu kegiatan bimbingan

dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah mereka

menyelesaikan pendidikan mereka akan dapat memahami, menghayati

kemudian meyakini secara keseluruhan, selanjutnya ajaran-ajaran Islam

tersebut dijadikan suatu prinsip pandangan hidupnya dengi keselamatan

dan kesejahteraan jasmani dan rohani kelak menuju kebahagiaan dunia

dan akhirat (Masdub, 2015:3). Muzayyin Arifin dalam Taufiq dkk

(2011:219), menyatakan bahwa pendidikan agama Islam adalah

bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran

Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh

dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam.

Dengan demikian, pendidikan agama Islam adalah usaha

bimbingan terhadap peserta didik agar kelak setelah selesai

pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran Islam serta

menjadikannya pedoman hidup.

Page 30: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

b. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan merupakan salah satu komponen penting dalam proses

pendidikan (Suryadi, 2017:119). Pendidikan dalam Islam haruslah

berusaha membina atau mengembalikan manusia kepada fitrahnya yaitu

kepada Rubbubiyah Allah SWT sehingga mewujudkan manusia yang

berjiwa taudih, takwa kepada Allah SWT, rajin beribadah dan beramal

shalih, ulil albab, serta berakhlakul karimah (Muchtar, 2008:128).

Tugas pendidikan Islam adalah membimbing dan mengarahkan

pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dari tahap ke tahap

kehidupannya smpai mencapai titik kemampuan optimal (Al-Rasyidin,

2005:32). Kongres se-Dunia ke II tentang pendidikan Islam tahun 1980

di Islamabad dalam Al-Rasyidin (2005:37), menyatakan bahwa:

“Tujuan pendidikan agama Islam adalah untuk mencapai

keseimbangan pertumbuhan kepribadian manusia secara

menyeluruh dan seimbang yang dilakukan melalui latihan jiwa,

akal pikiran (intelektual), diri manusia yang rasional, perasaan

dan indera. Karena itu, pendidikan hendaknya mencakup

pengembangan seluruh aspek fitrah peserta didik, aspek

spiritual, intelektual, imajinasi, fisik, ilmiah, dan bahasa, baik

secara individual maupun kolektif, dan mendorong semua aspek

tersebut berkembang ke arah kebaikan dan kesempurnaan.

Tujuan terakhir pendidikan muslim terletak pada perwujudan

ketundukan yang sempurna kepada Allah, baik secara pribadi,

komunitas, maupun seluruh umat manusia.”

Tujuan pendidikan Islam yang agung senantiasa selaras dengan

tujuan agama itu sendiri, yaitu mewujudkan seorang mukmin yang takut

kepada Allah dan bertaqwa kepada-Nya, memperbaiki ibadahnya untuk

mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, sebagaimana Allah mengutus

Page 31: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

para rasul sebagai pendidik dan pengajar, dan melengkapinya dengan

berbagai kitab samawi untuk merealisasikan tujuan yang besar (Hafidz,

2009: 34), sebagai mana termaktub dalam Qs. Al-Jumu’ah (62): 1-2.

يسب ح لله ما في السماوات وما في الرض الملك

هو الذي بعث في ( 1القدوس العزيز الحكيم )

يهم ي ين رسول منهم يتلو عليهم آياته ويزك الم

ويعل مهم الكتاب والحكمة وإن كانوا من قبل لفي

(2ضلل مبين )Artinya: Telah bertasbih kepada Allah apa yang ada

dilangit dan apa yang di bumi, Raja Yang Maha Suci,

Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dialah yang

mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul

di antara mereka, yang membacakan ayat-ayatNya

kepada mereka, mensucikan kepada mereka dan

mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah. Dan

sesungguhnya mereka itu sebelumnya dalam keadaan

sesat yang nyata. (Departemen Kementerian RI,

2010:553).

Dengan demikian, tujuan pendidikan agama Islam adalah

mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah swt. serta mencetak

manusia yang berakhlakul karimah.

c. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Secara garis besar, ruang lingkup ajaran agama Islam mencakup

ajaran menyeluruh yang terdiri atas akidah, syariah, dan akhlak

(Aminuddin, 2014: 14).

Page 32: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Bagan 2.1

Skema Ruang Lingkup Ajaran Agama Islam

Adapun penjelasan dari ruang lingkup pendidikan agama Islam

yang terdiri atas akidah, syariah, dan akhlak adalah sebagai berikut:

Iman kpd Allah

Iman kpd Malaikat

Iman kpd Kitab

Iman kpd Rasul

Iman kpd Hari

Akhir Iman kpd

Qadha & Qadar

Akidah (Iman)

\

(

Syahadat Shalat

Zakat

Puasa

Haji

Ibadah Khusus

Islam Syariah

(Islam) Hukum Publik (Pidana, Perang,

dan lain-lain)

Muamalah Hukum Perdata

(Dagang, waris,

dan lain-lain)

Kepada Khalik

Kepada Manusia

(Diri, Keluarga,

Masyarakat)

Akhlak

(Ikhsan)

Kepada Makhluk

Kepada Bukan

Manusia (Hewan,

Tumbuhan,

Abiotik)

Page 33: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

1) Akidah

Akidah adalah sesuatu yang mengharuskan hati

membenarkannya, yang membuat jiwa tenang dan menjadi

kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan (Taufiq,

2011:15). Akidah merupakan pengetahuan pokok yang disebut

Arkanul iman atau yang disebut rukun iman yang terdiri atas iman

kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada rasul, iman

kepada hari akhir serta iman kepada qadha dan qadar (Aminuddin,

2014: 74). Islam menempatkan pendidikan akidah pada posisi yang

paling mendasar, yakni terposisikan dalam rukun yang pertama dari

rukun Islam yang lima, sekaligus sebagai kunci yang membedakan

antara orang Islam dengan non Islam (Mansur, 2005:116).

Sesungguhnya esensi pendidikan Islam adalah pendidikan

ketuhanan, untuk mewujudkan fokus utamanya adalah terbentuknya

ikatan yang kuat antara seorang hamba yang fana dengan Allah

penguasa alam yang kekal (Hafidz, 2009:70). Keimanan adalah

salah satu masalah yang pokok dalam penggerak tingkah laku

seseorang, tanpa keimanan dalam kehidupan tidak mengenal batas

yang tercermin dalam penyimpangan ajaran Islam (Syafaat,

2008:96).

Akidah Islam atau iman mengikat seorang muslim sehingga

ia terikat dengan segala aturan hukum yang datang dari Islam. Oleh

karena itu, menjadi seorang muslim berarti meyakini dan

Page 34: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

melaksanakan segala sesuatu yang diatur dalam ajaran Islam

(Taufiq, 2011:16). Seluruh hidupnya didasarkan kepada ajaran

Islam, sebagaimana difirmankan Allah SWT dalam Qs. Al-Baqarah

(2): 208.

لم كافة ول يا أيها الذين آمنوا ادخلوا في الس

تتبعوا خطوات الشيطان إنه لكم عدو مبين

(202) Artinya: Hai orang-orang yang beriman, masuklah

kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah

kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya

syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (Departemen

Kementerian RI, 2010:32).

Dengan demikian, seseorang yang beriman akan senantiasa

hidup dalam keselamatan bersama Allah SWT berdasar petunjuk-

Nya, mendapatkan petunjuk dalam hidupnya di dunia dan ridho atas

kekuasaan-Nya, baik atau buruk, serta bahagia di akhirat dengan

surga Allah swt.

2) Syariah

Menurut Aminuddin (2014:83), secara bahasa syariat

berasal dari kata syara’ yang berarti menjelaskan dan menyatakan

sesuatu, atau dari kata Asy-Syir’atu dan Asy-Syariatu yang berarti

suatu tempat yang dapat menghubungkan sesuatu untuk sampai

pada sumber air yang tidak ada habis-habisnya sehingga orang

membutuhkannya tidak lagi butuh alat untuk mengambilnya.

Sedangkan menurut istilah, syariah berarti aturan yang diturunkan

Allah untuk mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya,

Page 35: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

mengatur hubungan sesame manusia, dan hubungan antara manusia

dengan alam semesta.

Syariat Islam merupakan jalan hidup yang benar dan

dijadikan dasar bagi kehidupan manusia, sebagaimana firman Allah

Qs. Al-Maidah (5): 48.

قا لما بين يديه مصد وأنزلنا إليك الكتاب بالحق

ل ز من الكتاب ومهيمنا عليه فاحكم بينهم بما أن

ا جاءك من الحق الله ول تتبع أهواءهم عم

لكل جعلنا منكم شرعة ومنهاجا ولو شاء الله

ة واحدة ولكن ليبلوكم في ما آتاكم لجعلكم أم

مرجعكم جميعا فاستبقوا الخيرات إلى الله

( 42) فينب ئكم بما كنتم فيه تختلفون Artinya: Dan Kami telah turunkan kepadamu Al

Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan

apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang

diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap

kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara

mereka menurut apa yang Allah turunkan dan

janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka

dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang

kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu,

Kami berikan aturan dan jalan yang terang.

Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu

dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak

menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu,

maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya

kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu

diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu

perselisihkan itu. (Departemen Kementerian RI,

2010:116).

Demikianlah Allah menurunkan syariat Islam kepada

manusia dengan lengkap sesuai dengan hakikat manusia sebagai

makhluk Allah yang paling sempurna.

Page 36: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Menurut Aminuddin (2014:87), syariah terdiri atas dua

bagian besar yaitu sebagai berikut:

a) Ibadah Mahdhah atau ‘ibadah khash atau ibadah khusus yaitu

syahadat, shalat, zakat, puasa dan haji. Ibadah mahdhah adalah

ibadah yang bersifat vertikal yaitu hubungan antara manusia

dengan Allah.

b) Ibadah Ghairu Mahdhah atau ‘ibadah ‘am atau ibadah umum

atau disebut juga muamalah. Ibadah ghairu mahdhah adalah

ibadah yang bersifat horizontal yaitu hubungan antara manusia

dengan sesama makhluk dan alam sekitar.

3) Akhlak

Akhlak adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa

manusia, yang dari padanya lahir perbuatan-perbuatan dengan

mudah, tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan atau

penelitian (Taufiq, 2011:28). Pendidikan akhlak dapat diartikan

sebagai proses internalisasi nilai-nilai akhlak ke dalam diri manusia,

sehingga nilai-nilai tersebut tertanam kuat dalam pola pikir, ucapan

dan perbuatannya, serta interaksinya dengan Tuhan, manusia dan

lingkungannya (Nata, 2013:209). Pendidikan akhlak menjadi bagian

yang penting dalam substansi pendidikan Islam sehingga al-Qur’an

menganggap sebagai rujukan terpenting bagi seorang muslim,

rumah tangga islami, masyarakat islami dan umat manusia

seluruhnya (Hafidz, 2009:107).

Page 37: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Sejarah mencatat, bahwa Nabi Muhammad SAW tercatat

sebagai Nabi yang berhasil membentuk akhlak mulia. Imam Al-

Nadvi dalam Nata (2013: 212), menyatakan bahwa diantara faktor

yang menyebabkan keberhasilan Nabi Muhammad SAW dalam

bentuk akhlak mulia tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a) Mengubah pola pikir umat manusia yang bertumpu pada

keharusan mempercayai dan mengikuti perintah Allah SWT

dalam arti yang seluas-luasnya.

b) Memberikan contoh-contoh kongkret, mempraktikkan dan

membiasakan mengikuti perintah Allah SWT tersebut dalam

hubungan-Nya dengan berbuat baik kepada sesama manusia dan

lingkungannya.

c) Melakukan proses seleksi, akomodasi dan reintegrasi dengan

nilai-nilai dan adat istiadat (urf) yang sesuai dan relevan.

d) Melakukan perubahan, modifikasi, pembatalan dan

penghapusan terhadap akhlak masa lalu yang tidak baik dengan

cara evolutif.

e) Berpijak pada konsep fitrah manusia sebagai makhluk yang

mencintai kebaikan, keindahan dan kebenaran.

f) Memberikan reward dan punishment secara bijaksana terhadap

setiap orang yang melakukan pelanggaran terhadap ajaran Allah

SWT.

Page 38: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Dikatakan sebagai suri teladan yang baik dagi semua umat

manusia, sesuai dengan diutusnya Nabi Muhammad SAW di dunia

ini untuk menyempurnakan tingkah laku manusia (Syafaat,

2008:100).

Akhlak yang sesungguhnya mulia tercermin pada pribadi,

perilaku, perkataan, dan perbuatan Rasulullah SAW (Tafsir,

2002:45). Allah SWT menjelaskan hal itu melalui firman-Nya yang

tertera dalam Qs. Al-Ahzab (33): 21.

(21) لقد كان لكم في رسول الله أسوة حسنة

Artinya: Sesungguhnya pada kepribadian Rasulullah

itu (terdapat) teladan yang baik bagimu.

(Departemen Kementerian RI, 2010:420).

Menurut Aminuddin (2014:153), secara garis besar akhlak

dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut:

a) Akhlak yang terpuji (al-Akhlak al-Karimah/ al-Mahmudah),

yaitu akhlak yang senantiasa berada dalam kontrol Ilahiyah yang

dapat membawa nilai-nilai positif dan kondusif bagi

kemaslahatan umat, seperti sabar, jujur, ikhlas, bersyukur, dan

husnudzdzon.

b) Akhlakyang tercela (al-Akhlak al-Madzmumah), yaitu akhlak

yang tidak dalam kontrol ilahiyah, atau berasal dari hawa nafsu

yang berada dalam lingkaran syaitaniyah dan dapat membawa

Page 39: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

suasana negatif bagi kepentingan umat manusia, seperti takabur,

su’udzon, dusta, dan pesimis.

Oleh sebab itu, akhlak menempati posisi yang paling penting

dalam pendidikan Islam sehingga aspek dari ajaran Islam selalu

berorientasi pada pembentukan dan pembinaan akhlak yang mulia,

yang disebut akhlakul Karimah.

2. Mahasiswa Perantau

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2007),

dinyatakan bahwa mahasiswa diartikan sebagai orang yang belajar di

perguruan tinggi. Sedangkan, perantau diartikan sebagai orang yang

mencari penghidupan, ilmu, dan sebagainya di daerah lain atau dapat

diartikan juga sebagai orang asing dan pengembara. Pada penelitian ini,

mahasiswa dapat disebut juga dengan peserta didik, maka penjelasan

tentang peserta didik adalah subjek dan objek pendidikan yang memerlukan

bimbingan pendidik untuk membantu mengarahkannya mengembangkan

potensi yang dimilikinya, serta membimbingnya menuju kedewasaan (Al-

Rasyidin, 2005:47).

Mochtar Naim dalam Devinta (2015:5), menyatakan bahwa

merantau merupakan tipe khusus dari migrasi dengan konotasi budaya

tersendiri yaitu seorang individu yang datang dari luar daerah,

meninggalkan kampung halaman atau tanah kelahiran untuk pergi merantau

ke kota, wilayah atau bahkan luar negeri, dengan kemauan sendiri, dalam

kurun waktu tertentu/untuk jangka waktu lama atau tidak biasanya dengan

Page 40: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

maksud kembali pulang, dan dengan tujuan melanjutkan pendidikan ke

jenjang perguruan tinggi.

Santrock dalam Ferdiana (2017:1), menyatakan bahwa fenomena

mahasiswa rantau umumnya bertujuan untuk meraih kesuksesan melalui

pendidikan yang lebih baik pada bidang atau keahlian yang diinginkan.

Mahasiswa yang pertama kali merantau menghadapi situasi yang berbeda

dari lingkungan sebelumnya, sehingga mahasiswa tersebut harus

bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Hal ini terkait dengan tugas

dalam kehidupan sehari-hari, membina hubungan dengan individu lain

disekitarnya dan menghadapi beberapa tantangan yang muncul di kampus,

sehingga mahasiswa yang berasal dari luar Jawa akan melakukan proses

penyesuaian diri di lingkungan baru tersebut.

Dari penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa mahasiswa

perantau adalah individu yang tinggal di daerah lain untuk menuntut ilmu

di perguruan tinggi dan mempersiapkan diri dalam pencapaian suatu

keahlian jenjang perguruan tinggi diploma, sarjana, magister atau spesialis.

3. Problematika Pendidikan Agama Islam bagi Lingkup Mahasiswa

Perantau dari Sumatera

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2007),

“problem” berarti masalah atau persoalan, dan “problematika” berarti masih

menimbulkan masalah atau hal yang masih belum dapat dipecahkan.

Masalah atau disebut juga problem adalah suatu pertanyaan yang

mengawali suatu penelitian juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang

Page 41: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

menghalangi tercapainya tujuan (Ghony, 2016:39). Masalah dapat diartikan

sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-

benar terjadi, antara teori dengan praktek antara aturan dengan pelaksanaan,

antara rencana dengan pelaksanaan (Sugiono, 2015:32).

Dari beberapa pendapat di atas, dapat dianalisis bahwa problematika

adalah suatu hal yang dapat menimbulkan masalah atau persoalan dalam

keadaan tertentu. Dengan demikian, problematika perlu dicari cara

penyelesaiannya. Sebab tanpa adanya suatu penyelesaian yang baik, maka

akan menghambat suatu keadaan tertentu.

Keadaan mahasiswa perantau dari Sumatera pada kenyataannya

jauh dari bimbingan orang tua. Mahasiswa tersebut bertempat tinggal

diantaranya adalah di Kos, Kontrakan, Tempat Saudara, dan Pondok.

Pokok-pokok pendidikan yang harus diperhatikan oleh mahasiswa

(kurikulumnya) tiada lain adalah ajaran Islam itu sendiri. Ajaran Islam

secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga, yakni akidah, ibadah,

dan akhlak (Mansur, 2005:115).

Adapun pada pembahasan penelitian ini, bermaksud untuk

membahas problematika pendidikan agama Islam bagi mahasiswa dari

Sumatera di IAIN Salatiga mengenai ranah pendidikan akidah, ibadah

(syariat), dan akhlak. Hal ini bertujuan untuk menambah wawasan kepada

mahasiswa bahwasanya pendidikan agama Islam itu penting diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memaksimalkan penerapannya,

peneliti memberikan langkah ideal untuk menjembataninya yaitu dengan

Page 42: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

mengadakan kegiatan pendampingan keagamaan atau membuat sistem

ma’had (pondok) bagi mahasiswa perantau di IAIN Salatiga yang cukup

untuk menampung seluruh mahasiswa dengan alokasi waktu sejak awal

masuk sampai kelulusan, yang dikelola secara sistematis di luar jam kuliah.

B. Kajian Pustaka

Untuk menghindari duplikasi, peneliti melakukan penelusuran terhadap

penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan permasalahan yang

akan peneliti tulis. Peneliti menemukan beberapa peneliti terdahulu, yaitu

sebagai berikut:

Fatikhatus Sakdiyah (2017), Pendidikan Agama Islam pada Anak Sopir

Angkot (Studi Kasus Sopir Angkot Trayek Bringin-Salatiga) tahun 2017.

Penelitian dilakukan oleh mahasiswa jurusan PAI, Fakultas FTIK IAIN Salatiga

tahun 2017. Hasilnya adalah latar belakang pendidikan agama Islam orang tua

yang berprofesi sebagai sopir angkot terbilang cukup baik. Meskipun hanya

berprofesi sebagai sopir angkot, hal tersebut tidak membatasi untuk

memperhatikan pendidikan agama Islam baik pada dirinya maupun keluarga.

Upaya yang dilakukan adalah membiasakan anak dengan hal-hal baik sejak dini

dan terkadang menasehati sampai memarahi anak bahkan hukuman semua itu

dilakukan agar anak disiplin serta mau menjalankan ibadah shalat dan mengaji.

Kendalanya adalah ketika anak sudah pulang sekolah kegiatannya hanya

dirumah sambil menghadap laptop/android, maka dunia terasa menjadi

miliknya sendiri.

Page 43: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Tutik Mutmainah (2018), Problem Pelaksanaan Pendidikan Agama

Islam bagi Anak dalam Keluarga Perantau Desa Guwo Kec. Kemusu Kab.

Boyolali Tahun 2018. Penelitian dilakukan oleh mahasiswa jurusan PAI,

Fakultas FTIK IAIN Salatiga tahun 2018. Hasilnya pelaksanaan pendidikan

agama Islam bagi anak dalam keluarga perantau yaitu anak diajarkan dengan

hal-hal yang mudah diterima dan dipahami anak-anak melalui suri tauladan

orang tua memberi contoh pada anaknya untuk berperilaku baik. Problem yang

dihadapi adalah anak lebih suka bermain dan kurang bersemangat dalam belajar

pendidikan agama, kurangnya pengetahuan orang tua, serta rendahnya motivasi

anak dalam melaksanakan pendidikan agama Islam. Usaha yang dilakukan

adalah anak diarah kan untuk mencari ilmu dengan belajar di TPQ agar

wawasan tentang ilmu agamanya luas.

Anisa Ainurrofi (2018), Implementasi Pendidikan Karakter pada Anak

Perantau (Desa Candi Kec. Bandungan Kab. Semarang). Penelitian dilakukan

oleh mahasiswa jurusan PAI, Fakultas FTIK IAIN Salatiga tahun 2018.

Hasilnya adalah implementasi untuk mencapai pendidikan maupun karakter

anak yang baik meliputi perencanaan: mengajarkan hal-hal yang mudah

dipahami, pengorganisasian: bermain dengan teman sebayanya, pelaksanaan:

member contoh berkarakter yang baik, pengawasan: memantau anak baik dari

pendidikan maupun karakter, dan pengevaluasian: melihat hasil prestasi belajar.

Faktor pendukungnya adalah anak belajar mandiri, peka terhadap lingkungan

serta bertanggungjawab. Faktor penghambatnya adalah antusias teman

bermain, lingkungan dan anak menjadi malas-malasan. Solusi yang diterapkan

Page 44: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

untuk mengatasi faktor penghambat yaitu meminta bantuan saudara yang lebih

berkompeten.

Dari penjelasan di atas, persamaan yang terdapat dalam penelitian

sebelumnya adalah tujuan penelitian yang memfokuskan pada problem

Pendidikan Agama Islam. Sedangkan, yang membedakan dengan penelitian

sebelumnya yaitu sasaran penelitian ditujukan kepada mahasiswa perantau yang

mana jauh dari pantauan orang tua mengenai pembelajaran dan pengamalan

tentang ajaran Pendidikan Agama Islam. Pendidikan Agama Islam bagi

mahasiswa perantau Sumatera dianggap sangat penting. Maka diperlukan

tinjauan kepada para mahasiswa untuk tetap mengamalkan ajaran agama Islam

meski tinggal di perantauan. Pendidikan agama Islam merupakan pondasi dasar

dalam membentengi dirinya.

Page 45: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yaitu

memaparkan dan menggambarkan keadaan serta fenomena yang lebih jelas

mengenai situasi yang terjadi (Asra, 2014:15). Metode yang digunakan adalah

metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah sebuah proses

penyelidikan untuk memahami masalah sosial atau masalah manusia

berdasarkan pada penciptaan gambar holistik yang dibentuk dengan kata-kata,

melaporkan pandangan informan secara terperinci, dan disusun dalam sebuah

latar ilmiah (Patilima, 2016:3). Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2009:4),

menyatakan bahwa penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan perilaku yang dapat diamati.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di daerah Salatiga. Adapun tempat tinggal

mahasiswa dari Sumatera yang akan diteliti adalah pondok pesantren, kos,

kontrakan, dan tempat saudara. Penelitian ini akan diagendakan dari bulan April

sampai dengan selesai yang terbagi menjadi beberapa teknis dari proses

pengumpulan data hingga proses penulisan laporan.

C. Sumber Data

Sumber data yang digunakan pada penelitian ini menurut Sugiyono

(2015:225), ialah:

Page 46: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

1. Data primer, yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data atau sumber data yang diperoleh secara langsung.

Digunakan untuk mendapatkan data tentang keberagamaan mahasiswa

perantau dari Sumatera dalam mempelajari ilmu agama di kehidupan sehari-

hari serta berbagai problematika yang dialami dalam pendidikan agama

Islam. Adapun untuk memperoleh data dengan melakukan wawancara

kepada informan yang telah ditentukan meliputi hal yang berkaitan tentang

akidah, ibadah, dan akhlak. Adapun peneliti melakukan wawancara dengan

mahasiswa perantau dari Sumatera yang menempuh pendidikan di IAIN

Salatiga.

2. Data sekunder, yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data atau sumber data pendukung atau penunjang dalam

penelitian ini. Adapun sumbernya berupa dokumen, arsip, buku, karya

ilmiah, serta foto kegiatan keberagamaan pada mahasiswa perantau dari

Sumatera yang dianggap peneliti berkenaan dengan permasalahan yang

sedang diteliti.

D. Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Wawancara

Metode pengumpulan data yang utama dalam penelitian ini adalah

wawancara kualitatif yang artinya peneliti mengajukan pertanyaan-

pertanyaan secara lebih bebas dan leluasa, tanpa terikat oleh susunan

Page 47: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya (Patilima, 2016:68).

Wawancara juga merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi

dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam

suatu topik tertentu (Hikmawati, 2017:83).

Adapun langkah-langkah dalam melakukan wawancara menurut

Hikmawati (2017:83) adalah sebagai berikut:

a. Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan.

b. Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan

pembicaraan.

c. Mengawali atau membuka alur wawancara.

d. Melangsungkan alur wawancara.

e. Mengonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya.

f. Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan.

g. Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh.

Tujuan teknik wawancara ini adalah untuk memperoleh informasi

yang kaya dengan arah yang terbuka dan percakapan tidak membuat jenuh

kedua belah pihak. Adapun untuk memperoleh data dengan melakukan

wawancara kepada informan yang telah ditentukan meliputi hal yang

berkaitan tentang akidah, ibadah, dan akhlak.

2. Observasi

Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2015:145), menyatakan bahwa

observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

Page 48: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantaranya yang

terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

Instrumen observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak

diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja

responden dalam situasi alami (Sukardi, 2009:78). Patton dalam Hikmawati

(2017:81), menyatakan bahwa manfaat observasi adalah sebagai berikut:

a. Dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih mampu memahami

konteks data dalam keseluruhan situasi sosial.

b. Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung.

c. Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak

diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu.

d. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya

tidak akan terungkapkan oleh responden dalam wawancara karena

bersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama

lembaga.

e. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang di luar

persepsi responden.

f. Melalui pengamatan di lapangan peneliti tidak hanya mengumpulkan

data yang kaya, tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi, dan

merasakan suasana situasi sosial yang diteliti.

Dengan demikian, tujuan teknik observasi ini adalah untuk

memperoleh gambaran yang jelas tentang aktivitas mahasiswa perantau

Page 49: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

yang mencerminkan pendidikan agama Islam dalam kehidupan sehari-hari

serta problematika pendidikan agama Islam yang dialami.

3. Dokumentasi

Metode pengumpulan data melalui studi dokumentasi diartikan

sebagai upaya untuk memperoleh data dan informasi berupa catatan

tertulis/gambar yang tersimpan berkaitan dengan masalah yang diteliti

(Indrawan, 2016:139). Dokumentasi juga dapat diartikan sebagai catatan

peristiwa yang sudah berlalu dalam bentuk tulisan, gambar atau karya-karya

monumental dari seseorang (Hikmawati, 2017:84).

Pada teknik ini, peneliti dimungkinkan memperoleh informasi dari

bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden

atau tempat, dimana responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan

sehari-harinya (Sukardi, 2009:81). Dengan demikian, tujuan menggunakan

teknik dokumentasi ini adalah untuk memperoleh data secara maksimal dari

keberagamaan masing-masing mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari

serta problematika pendidikan agama Islam yang dialami dengan melihat

transkip nilai serta foto kegiatan keberagamaan.

Page 50: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Tabel 3.1

Metode Penelitian

NO. METODE SUMBER

DATA DATA

1. Wawancara a. Mahasiswa

perantau dari

Sumatera

a. Pengetahuan agama maha-

siswa perantau dari

Sumatera

b. Pengamalan agama maha-

siswa perantau dari

Sumatera

c. Pergaulan mahasiswa pe-

rantau dari Sumatera

d. Faktor internal dan eksternal

e. Faktor pendukung dan

penghambat dalam penga-

malan keberagamaan bagi

Mahasiswa perantau dari

Sumatera

2. Observasi a. Mahasiswa

b. Lingkungan

sekitar

a. Kegiatan keberagamaan

mahasiswa

b. Kondisi lingkungan sekitar

3. Dokumentasi a. Gambar a. Kegiatan keberagamaan

mahasiswa

E. Analisis Data

Bogdan dan Biklen dalam Moleong (2009:248), menyatakan bahwa

analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja

dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang

dapat dikelola, mensistensikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan

apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain.

Adapun langkah-langkah analisis data menurut Sugiyono (2015:247)

adalah sebagai berikut:

Page 51: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Analisis data perlu dilakukan dengan reduksi data, karena data yang

diperoleh banyak dan relative beragam dan bahkan sangat rumit. Data yang

diperoleh oleh lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu

dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih

hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema

dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan

gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Langkah selanjutnya sesudah mereduksi data adalah menyajikan

data. Teknik penyajian data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan

dalam berbagai bentuk seperti table, grafik dan sejenisnya. Penyajian data

juga dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

kategori, flowchart dan sejenisnya. Penelitian ini dalam menyajikan data

akan menggunakan teks naratif.

3. Conclusion Drawing/Verification (Penarikan Kesimpulan)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif yaitu penarikan

kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih

bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang

kuat untuk mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi

apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh

bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan

Page 52: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan

kesimpulan yang kredibel.

F. Pengecekan Keabsahan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi sebagai

teknik untuk pengecekan keabsahan data. Triangulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam

membandingkan hasil wawancara terhadap data penelitian (Moleong,

2009:330). Denzin dalam Moleong (2009:330), membedakan empat macam

triangulasi diantaranya dengan memanfaatkan penggunaan sumber, metode,

penyidik dan teori. Pada penelitian ini, dari keempat macam triangulasi tersebut,

peneliti menggunakan teknik pemeriksaan dengan memanfaatkan sumber dan

metode.

Triangulasi dengan sumber berarti mencari sumber-sumber lain di

samping sumber yang telah peneliti dapatkan (Putra, 2013:34). Patton dalam

Moleong (2009:330), menyatakan bahwa triangulasi dengan sumber berarti

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang

diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam menelitian kualitatif. Hal

itu dapat dicapai dengan jalan: (a) membandingkan data hasil pengamatan

dengan data hasil wawancara; (b) membandingkan apa yang dikatakan orang

didepan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi; (c)

membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian

dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu; (d) membandingkan keadaan

dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang

Page 53: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang

beradan, orang pemerintahan; (e) membandingkan hasil wawancara dengan isi

suatu dokumen yang berkaitan.

Patton dalam Moleong (2009:331), menyatakan bahwa triangulasi

dengan metode terdapat dua strategi, yaitu: (a) pengecekan derajat kepercayaan

penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data, dan (b)

pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang

sama. Teknik triangulasi ini ialah dengan memanfaatkan peneliti atau pengamat

lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data.

Pemanfaatan pengamat lainnya membantu mengurangi kesalahan dalam

pengumpulan data.

Tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang

beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap

apa yang telah ditemukan (Hikmawati, 2017:85). Untuk mengetahui

problematika PAI bagi mahasiswa perantau Sumatera, peneliti melakukan

wawancara, observasi serta dokumentasi kepada beberapa mahasiswa perantau

dari Sumatera di IAIN Salatiga.

Page 54: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

BAB IV

PAPARAN DAN ANALISIS DATA

A. Paparan Data

1. Gambaran Umum Kota Salatiga

Salatiga merupakan kota kecil yang berada di antara kota Semarang

dan kota Surakarta. Secara astronomis, kota Salatiga terletak di antara

1100.27’.56,81”-1100.32’.4,64” BT dan 0070.17’- 0070.17’23” LS. Kota

Salatiga terletak pada ketinggian antara 450-825 dpl (dari permukaan air

laut) serta memiliki iklim tropis dimana kota ini memiliki udara yang sangat

sejuk dan segar. Kota Salatiga ini berada di kaki Gunung Merbabu dan

dikelilingi oleh gunung-gunung kecil di antaranya adalah Gajah Mungkur,

Telomoyo, dan Payung Rong. Kabupaten Semarang merupakan kawasan

yang mengelilingi kota Salatiga. Selain itu, Salatiga juga memiliki 3 bagian

relief yaitu 65% merupakan daerah bergelombang yang meliputi Kelurahan

Dukuh, Ledok, Kutowinangun, Salatiga, Sidorejo Lor, Bugel, Kumpulrejo,

dan Kauman Kidul, sebesar 25% daerah miring dimana di dalamnya

terdapat beberapa Kelurahan yaitu Tegalrejo, Mangunsari, Sidorejo Lor,

Sidorejo Kidul, Tingkir Lor, Pulutan, Kecandran, Randuacir, Tingkir

Tengah, dan Cebongan, dan 10% daerah datar yang meliputi empat kelurahn

yaitu kelurahan Kalicacing, Noborejo, Kalibening, dan Blotongan. (Diakses

dari http://salatigakota.go.id/TentangGeografi.php, pada hari Rabu tanggal

15 Mei 2019 pukul 07.50).

Page 55: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Adapun batas-batas wilayah kota Salatiga dapat dilihat pada tabel

4.1

Tabel 4.1 Batas-batas wilayah kota Salatiga

Batas Sebelah Utara Kecamatan Pabelan dan Kecamatan Tuntang

Batas Sebelah Timur Kecamatan Pabelan dan Kecamatan Tengaran

Batas Sebelah Barat Kecamatan Tuntang dan Kecamatan Getasan

Batas Sebelah Selatan Kecamatan Getasan dan Kecamatan Tengaran

Kota Salatiga memiliki luas wilayah kota seluas 56.781 km2.

Memiliki 4 kecamatan yaitu Sidorejo, Sidomukti, Argomulyo, dan Tingkir.

Jumlah penduduk kota Salatiga tercatat sebanyak 177.088 orang. (Diakses

dari http://salatigakota.go.id/TentangPenduduk.php, pada hari Rabu tanggal

15 Mei 2019 pukul 08.15).

Kota Salatiga memiliki beberapa perguruan tinggi seperti

Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), STIE AMA, Akbid Bakti

Nusantara, Akbid Ar-Rum, dan IAIN Salatiga. IAIN Salatiga adalah satu-

satunya perguruan tinggi Islam Negeri yang berada di Salatiga. IAIN

Salatiga memiliki 3 area kampus di lokasi yang berbeda, Kampus 1 yang

merupakan kampus pertama, di dalamnya terdapat fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam, berada di Jalan Tentara Pelajar No. 2 Kota Salatiga, Jawa

Tengah. Kampus 2 yang di dalamnya terdapat Fakultas Ushuluddin, Adab

dan Humaniora, dan Fakultas Syari’ah, berada di Jalan Nakula Sadewa V

No. 9 Kota Salatiga, Jawa Tengah. Kampus 3 yang di dalamnya terdapat

Rektorat, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Fakultas Dakwah, dan

Page 56: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Pascasarjana, berada di Jalan Lingkar Salatiga Km. 2 Pulutan, Sidorejo,

Kota Salatiga, Jawa Tengah.

2. Gambaran Informan

Pemilihan informan sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah

berdasarkan subjek yang menguasai permasalahan, memiliki data, dan

bersedia memberikan informasi secara lengkap. Informan bertindak sebagai

sumber data dan informasi yang dicari harus memenuhi syarat. Yang akan

menjadi informan dalam penelitian ini adalah mahasiswa perantau dari

Sumatera di IAIN Salatiga. Adapun karakteristik informan mahasiswa

perantau dari Sumatera di IAIN Salatiga dapat dilihat pada tabel 4.2

Tabel 4.2 Karakteristik Informan Mahasiswa Perantau dari Sumatera

di IAIN Salatiga

No. Nama Semester Jurusan Tempat Tinggal Asal Jenis

Kelamin

1. LH 8 PGMI Kos Bengkulu

Perempuan

2. MS 8 KPI Kontrakan Batam

Laki-laki

3. SR 6 HTN Pondok Lampung

Perempuan

4. JS 4 BSA Tempat Saudara Riau

Perempuan

5. AF 4 TBI Tempat Saudara Palembang

Perempuan

6. EK 6 T. IPA Pondok Riau

Perempuan

Page 57: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

a. LH (Bengkulu)

LH saat ini adalah mahasiswa semester terakhir jurusan PGMI

di IAIN Salatiga. LH berasal dari Bengkulu. Awal mula kuliah di IAIN

Salatiga, LH tinggal di Ma’had IAIN selama 1 tahun atas peraturan yang

telah ditetapkan oleh kampus. Setelah itu, LH memilih tinggal di kos

atas persetujuan dengan orang tuanya karena ketika tinggal di ma’had,

LH tidak merasakan kenyamanan pada dirinya. Akan tetapi, orang tua

LH selalu mendukung apa yang telah menjadi keputusan anaknya dan

tidak lepas juga dari jangkauan orang tua mengenai pengamalan

perintah agama.

b. MS (Batam)

MS adalah mahasiswa tingkat akhir jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam di IAIN Salatiga. MS berasal dari Batam. MS

mengenal kota Salatiga dari keluarga ayahnya yang berada di Wonogiri.

Orang tua MS sangat mendukung apa yang telah dipilih oleh anaknya

sekalipun dalam memilih tempat tinggal di kontrakan walaupun dengan

perasaan sedikit khawatir tentang pergaulannya. Tetapi, dengan

ketekunan MS dalam beribadah mampu untuk meyakinkan orang tuanya

untuk merestui berpendidikan di perantauan dan tinggal di kontrakan.

c. SR (Lampung)

SR adalah mahasiswa semester 6 jurusan Hukum Tata Negara di

IAIN Salatiga. SR berasal dari Lampung. Awal mula SR kuliah di

Salatiga adalah keinginannya sendiri. SR sekarang tinggal di PP Al-

Page 58: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Falah Grogol, Sidomukti, Salatiga. SR mengenal kota Salatiga adalah

dari saudaranya yang bertempat tinggal di Magelang. Sebenarnya, SR

tinggal di pondok bukan dari keinginannya sendiri melainkan dari

perintah dan juga hasil keputusan sepihak oleh orang tuanya. Orang tua

SR sangat mengedepankan ilmu agama kepada anaknya, karena hanya

dengan cara tersebut orang tua SR merasa tenang melepaskan anaknya

hidup di perantauan.

d. JS (Riau)

JS adalah mahasiswa perantau yang berasal dari Bagan Batu

provinsi Riau. JS merupakan mahasiswa semester 4 jurusan Bahasa dan

Sastra Arab di IAIN Salatiga. JS melanjutkan pendidikannya di Salatiga

atas keinginannya sendiri dan tanpa paksaan. JS tinggal di perantauan

ini sudah menginjak tahun ke 5, dikarenakan JS dulunya adalah lulusan

pondok Al-Muayyad di Surakarta. Dilihat dari riwayat pendidikannya,

JS termasuk orang yang berpendidikan agama tinggi sehingga untuk

pengamalannya sudah tidak dapat diragukan lagi. Namun, ketika

melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi, JS lebih memilih tinggal

di tempat saudaranya. Keputusan tersebut adalah hasil dari diskusi antar

kedua orang tua.

e. AF (Palembang)

AF terlahir dari keluarga yang bertempat tinggal di daerah

Nunggal Sari, Pulau Rimau, Banyuasin, Palembang. AF adalah

mahasiswa semester 4 jurusan Tadris Bahasa Inggris di IAIN Salatiga.

Page 59: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Awal mula AF menginjakkan kaki di Salatiga, ia tinggal di pondok

Sunan Giri selama 2 bulan. Namun, tidak disangka setelah itu AF

mengalami kecelakaan sehingga tidak dapat berjalan selama 1 bulan.

Kabar tersebut pun terdengar oleh saudara AF yang bertempat tinggal di

Banyubiru sehingga saudaranya meminta izin pada pihak pondok untuk

merawat AF di rumah. Pihak orang tua AF juga setuju jika AF tinggal

di rumah saudaranya. Padahal AF tetap ingin tinggal di pondok

sebagaimana awal mula ia di Salatiga. Keinginan AF akan ia utarakan

kepada orang tuanya secara langsung pada waktu ia pulang ke

Palembang setelah UAS berakhir.

f. EK (Riau)

EK adalah mahasiswa semester 6 jurusan Tadris IPA di IAIN

Salatiga. EK berasal dari Riau. Awal mula ke Salatiga, EK bertempat

tinggal di Pondok Pesantren Al-Riyadloh meskipun ia mempunyai

saudara di daerah Magelang. Orang tua EK sangat mendukung anaknya

untuk tinggal di pondok, sekaligus bahagia melepas anaknya untuk tetap

dalam jangkauan agama yang kuat. EK juga terlatih untuk hidup mandiri

di perantauan, ia juga dapat mengimbangi pendidikan umum yang

menjadi jurusannya dengan tinggal di pondok dan mendapat ilmu agama

yang cukup.

Page 60: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

3. Hasil Penelitian

a. Keberagamaan Mahasiswa Perantau dari Sumatera di IAIN

Salatiga

1) Pengetahuan keberagamaan mahasiswa perantau dari Sumatera

Pengetahuan keberagamaan dalam penelitian ini meliputi

pengetahuan tentang Al-Qur’an, Hadits, rukun Islam, rukun Iman,

shalat, puasa, zakat, sedekah, dan akhlak. Dari segi pengetahuan,

masing-masing mahasiswa memiliki tingkat akademik yang

berbeda-beda, hal ini dikarenakan riwayat pendidikan dan jurusan

yang diambil juga berbeda sehingga pengetahuan ilmu agama yang

mereka dapat hingga saat ini ada yang sudah diketahui dan ada yang

belum.

Adapun hasil dari wawancara mengenai pengertian Al-

Qur’an, rata-rata menunjukkan bahwa Al-Qur’an adalah kitab suci

bagi Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui

perantara malaikat Jibril untuk disampaikan kepada umat Islam.

Untuk waktu diturunkannya Al-Qur’an, sedikit berbeda dengan

pendapat para mahasiswa perantau. LH mengatakan “Setau aku sih

Nuzulul Qur’an 17 Ramadhan”. (lampiran halaman 13)

Dilanjutkan oleh MS yang mengatakan “Pada bulan

Ramadhan tanggal 17” (lampiran halaman 23)

Page 61: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Dilanjutkan juga oleh AF yang mengatakan “Pada bulan

Ramadhan malam 17 Ramadhan yakni malam nuzulul qur’an”

(lampiran halaman 57)

Dilanjutkan juga oleh EK yang mengatakan “Saat nuzulul

qur’an” (lampiran halaman 68)

Dari pernyataan informan di atas, dapat disimpulkan bahwa

pengetahuan tentang waktu diturunkannya Al-Qur’an yaitu pada

bulan Ramadhan malam ke-17 yang disebut dengan malam nuzulul

qur’an. Al-Qur’an merupakan kitab suci Allah yang diturunkan

kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril dengan

bahasa Arab untuk nantinya disampaikan kepada umat Islam. Hal

ini dapat dilihat dari wawancara LH, MS, AF, dan EK, mengatakan

bahwa mereka dalam hal ini masih memahami makna dan sejarah

diturunkannya Al-Qur’an.

Sedangkan SR, mengatakan “Pada bulan Ramadhan,

tahunnya nggak tau (tidak tahu)” (lampiran halaman 34)

Dilanjutkan oleh JS, yang mengatakan “Aduh lupa”

(lampiran halaman 45)

Dari informan SR dan JS, mereka mengatakan bahwa waktu

diturunkannya Al-Qur’an itu tidak tahu dan lupa. Hal ini dapat

diketahui 2 dari 6 informan lemah dalam pengetahuan tentang

sejarah diturunkannya Al-Qur’an.

Page 62: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Dari pengetahuan tentang pengertian hadits, para mahasiswa

memiliki pendapat yang berbeda. LH mengatakan “Hadits itu

perkataan dari Nabi Muhammad SAW” (lampiran halaman 13)

Dilanjutkan oleh MS, yang mengatakan “Hadits itu

perkataan nabi” (lampiran halaman 24)

Dilanjutkan oleh SR, yang mengatakan “Hadits itu sesuatu

yang baru, itu pengertian secara bahasa ya” (lampiran halaman 35)

Dilanjutkan oleh JS, yang mengatakan “Hadits itu berita atau

khobar” (lampiran halaman 46)

Dilanjutkan oleh AF, yang mengatakan “Hadits adalah sabda

Nabi Muhammad SAW” (lampiran halaman 57)

Dan dilanjutkan juga oleh EK, yang mengatakan “Hadits itu

sebuah sabda dari Nabi Muhammad SAW” (lampiran halaman 69)

Dari pendapat para informan, dapat disimpulkan bahwa LH,

MS, AF, dan EK mengatakan bahwa hadits adalah sabda atau

perkataan dari Nabi Muhammad SAW. Sedangkan SR dan JS,

mereka menyatakan bahwa hadis itu menurut bahasa adalah sesuatu

yang baru dan hadis juga dapat disebut dengan khobar (berita).

Dalam hal tersebut, mereka mempunyai pendapat yang berbeda

tergantung sesuai dari mana makna hadits itu di ambil misalnya dari

segi bahasa ataupun istilah.

Setelah berpendapat tentang hadits, peneliti melanjutkan

pembahasan tentang Rukun Islam dan Rukun Iman. Hasilnya, di

Page 63: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

antara keduanya baik Rukun Islam dan Rukun Iman, seluruh

mahasiswa mengetahui jumlah dan isi dari rukun-rukun tersebut.

Diantara LH, MS, SR, JS, AF, dan EK, peneliti akan mengambil

sampel 1 di antara mereka, hal ini disebabkan jawaban para

mahasiswa sama. AF mengatakan

“Rukun Islam itu ada 5. Syahadat, shalat, puasa, zakat, dan

haji. Rukun Iman Ada 6. Iman kepada Allah, iman kepada

Malaikat, iman kepada Kitab, iman kepada Rasul, iman

kepada hari Kiamat, dan iman kepada qada’dan qadar.”

(lampiran halaman 58)

Dari pengetahuan shalat dan puasa, para informan juga

memiliki pendapat yang berbeda. MS mengatakan

“Shalat adalah ibadah bilamana kita memohon agar selalu

diberikan perlindungan dan keselamatan. Puasa itu menahan

rasa lapar dan haus, dan hawa nafsu.” (lampiran halaman 25)

Dilanjutkan oleh SR, yang mengatakan

“Shalat itu adalah berdoa secara bahasa, tapi menurut

maknanya bentuk ibadah kita kepada Allah. Puasa adalah

menahan nafsu.” (lampiran halaman 36)

Dilanjutkan oleh JS, yang mengatakan “Shalat adalah tiang

agama. Puasa itu menahan diri dari segala hawa nafsu.” (lampiran

halaman 57)

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa shalat

adalah tiangnya agama yang mana shalat itu cara untuk beribadah

kepada Allah yang dilakukan oleh umat Islam. Sedangkan, puasa

adalah menahan diri dari lapar dan dahaga juga hawa nafsu dari

terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.

Page 64: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Dari pengetahuan zakat dan sedekah, para informan

memiliki pendapat yang berbeda. LH mengatakan

“Zakat adalah menyisihkan uang dari harta kita untuk

manusia yang kurang membutuhkan. Sedekah adalah hampir

sama yang tadi ya, bedanya kalau sedekah itu kita sukarela,

kita bisa ngasih ke siapa saja dan kita bisa ngasih kapan saja.”

(lampiran halaman 15)

Dilanjutkan oleh SR, yang mengatakan “Zakat adalah

membersihkan. Sedekah itu memberi.” (lampiran halaman 36)

Dilanjutkan oleh JS, yang mengatakan

“Zakat itu memberikan sebagian harta untuk orang yang

tidak mampu. Sedekah adalah memberikan sebagian harta

seikhlasnya.” (lampiran halaman 47)

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa zakat adalah

cara seseorang membersihkan diri dengan cara memberikan

sebagian harta untuk untuk kepentingan orang yang tidak mampu.

Dan sedekah adalah pemberian secara sukarela yang dilakukan

dimana saja dan kapan saja.

Adapun pengetahuan tentang akhlak, para mahasiswa

perantau juga memiliki pendapat yang berbeda. LH mengatakan

“Akhlak adalah perilaku.” (lampiran halaman 15)

Dilanjutkan oleh AF, yang mengatakan “Akhlak merupakan

tingkah laku.” (lampiran halaman 59)

Dilanjutkan juga oleh EK, yang mengatakan “Akhlak itu

perilaku yang lebih menjorok (menganjurkan) kepada kebaikan.”

(lampiran halaman 71)

Page 65: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Dari unsur-unsur pengetahuan di atas, dapat disimpulkan

bahwa para mahasiswa memiliki pemahaman tentang pengetahuan

keberagamaan yang baik, dilihat dari jawaban-jawaban dari

beberapa pertanyaan yang dijawab oleh para mahasiswa dengan

rinci. Meskipun tidak semua yang ditanya oleh peneliti dapat

dijawab seluruhnya, ada yang lupa dan tidak tau. Tapi keseluruhan,

pengetahuan keberagamaan para mahasiswa perantau termasuk

baik, dan para mahasiswa meskipun merantau tetap pandai dalam

pengetahuan keberagamaan.

2) Pengamalan agama pada mahasiswa perantau dari Sumatera

Pengamalan agama yang dilakukan oleh para mahasiswa

perantau dari Sumatera meliputi pengamalan mengaji Al-Qur’an,

Hadits, shalat, puasa, zakat, sedekah, dan akhlak. Dari segi

pengamalan agama, para mahasiswa perantau secara keseluruhan

termasuk orang yang taat dalam beragama meskipun bertempat

tinggal di perantauan berbeda, ada di kos, kontrakan, tempat

saudara, dan pondok. Para mahasiswa secara keseluruhan memiliki

kesadaran beragama, karena mereka sadar bahwa tinggal berjauhan

dari orang tua juga harus beriman dan beramal sholeh.

Dilihat dari pengamalan mengaji Al-Qur’an dan waktu

membacanya, para mahasiswa menjawab jika mereka mengaji Al-

Qur’an dan memiliki waktu yang berbeda. LH mengatakan “Habis

Page 66: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Maghrib, kadang habis Isya (Setelah Maghrib, terkadang setelah

Isya).” (lampiran halaman 16)

Dilanjutkan oleh JS, yang mengatakan “Biasanya sempatnya

setelah subuh.” (lampiran halaman 48)

Dilanjutkan oleh AF, yang mengatakan

“Habis shalat magrib, habis tarawih dan habis shalat subuh

(Setelah shalat magrib, setelah tarawih dan setelah shalat

subuh).” (lampiran halaman 60)

Dari segi pengamalan hadits, peneliti bertanya mengenai

berapa banyak hadits yang telah para mahasiswa hafal. LH

mengatakan “Tidak hafal” (lampiran halaman 16)

Dilanjutkan oleh JS, yang mengatakan “Lupa semua tapi

kira-kira 15 paling. Menghafalnya pas ada tugas.” (lampiran

halaman 49)

Dilanjutkan oleh AF, yang mengatakan “Ada tapi pendek.

Menghafalnya ketika ada tugas hafalan hadits.” (lampiran halaman

60)

Dilihat dari pengamalan ibadah shalat, para mahasiswa

berbeda pendapat pada waktu shalat yang mereka kerjakan. LH

mengatakan “Shalat wajib kadang, kalau Ramadhan tepat waktu.”

(lampiran halaman 17)

Dilanjutkan oleh MS, yang mengatakan “Shalat wajib

kadang jama’ah, kadang munfarid.” (lampiran halaman 28)

Page 67: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Dilanjutkan oleh SR, yang mengatakan “Jarang tepat waktu,

ada jama’ah ada munfarid.” (lampiran halaman 39)

Dari ketiga informan di atas yaitu LH, MS, dan SR, jawaban

mereka mewakili seluruh informan bahwa mereka selalu

mengerjakan shalat meskipun tidak tepat waktu. Kecuali JS, yang

mengatakan

“Kadang jama’ah, kadang munfarid. tetapi kadang lupa

shalat Isya dan itu perasaannya tidak tenang serasa mau

mati.” (lampiran halaman 50)

Dilihat dari pengamalan puasa, para mahasiswa memiliki

jenis puasa yang mereka kerjakan berbeda. LH mengatakan “Puasa

Ramadhan, sama puasa hutang (dan mengganti puasa wajib).”

(lampiran halaman 18)

Dilanjutkan oleh EK, yang mengatakan “Puasa wajib

Ramadhan, puasa sunnah Senin Kamis, puasa Daud, puasa Syawal,

puasa Arofah.” (lampiran halaman 74)

Dilihat dari segi pengamalan zakat dan sedekah, para

mahasiswa secara keseluruhan pernah melakukan. Yang mana zakat

yang sudah pernah dilakukan adalah zakat fitrah yang dilakukan

pada minggu terakhir bulan Ramadhan dan sebelum shalat Idul Fitri.

Atau pada waktu yang dilakukan AF, ia mengatakan “Tahun

kemarin ketika malam takbiran.” (lampiran halaman 63)

Dan dari segi akhlak, seluruh mahasiswa perantau memiliki

akhlak yang mulia terhadap sesama dan orang tua. Akhlak mereka

Page 68: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

terhadap orang tua meskipun tinggal berjauhan tetap patuh dan

terkadang durhaka yang berupa berbohong atau berbicara tidak

sopan. LH mengatakan “Saya patuh dan tidak pernah durhaka, takut

dosa.” (lampiran halaman 19)

Dilanjutkan oleh AF, yang mengatakan

“Ya kalau kadang ada yang tidak bertentangan saya nurut,

kalau bertentangan terkadang saya melanggar.” (lampiran

halaman 64)

Dilanjutkan oleh EK, yang mengatakan “Pernah durhaka,

seperti dalam perkataan tanpa disengaja.” (lampiran halaman 75)

Dari pengamalan akhlak, setiap mahasiswa memiliki akhlak

yang berbeda. Informan LH mengatakan bahwa ia patuh dan tidak

pernah durhaka. Sedangkan AF, dan EK , mengatakan bahwa

mereka tetap patuh tetapi pernah durhaka, misalnya berbeda

pendapat dengan orang tua, dan perkataan yang cenderung

membentak tanpa disengaja.

Dari keseluruhan pengamalan agama para mahasiswa

perantau dari Sumatera, dapat diambil kesimpulan bahwa mereka

dalam pengamalan mengaji Al-Qur’an, hadits, ibadah shalat dan

puasa termasuk taat meski terkadang 1 dari 6 informan lupa

mengerjakan shalat karena ketiduran. Untuk pengamalan zakat dan

sedekah, para mahasiswa juga termasuk orang yang rajin membayar

zakat meskipun masih dibayarkan oleh orang tua dan perihal

sedekah, mereka pernah melakukannya. Dalam berakhlak, mereka

Page 69: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

termasuk orang yang berakhlak mulia meskipun terkadang durhaka

kepada orang tua.

3) Pergaulan pada mahasiswa perantau dari Sumatera

Dari segi pergaulan, peneliti membahas mengenai hubungan

antara lawan jenis yang bukan mahrom atau yang biasa disebut

pacaran. LH mengatakan

“Pacaran itu haram. Karena mereka itu selalu berduaan,

dalam Al-Qur’an kita itu tidak boleh berduaan sesama lain

jenis yang bukan muhrimnya.” (lampiran halaman 19)

Dilanjutkan oleh MS, yang mengatakan

“Pacaran itu berduaan sesama jenis, menurut saya tidak

masalah selagi masih menjaga batas-batas.” (lampiran

halaman 30)

Dilanjutkan juga oleh EK, yang mengatakan

“Pacaran itu sebuah hubungan yang mengarahkan ke suatu

perzinahan walaupun kelihatannya tidak apa-apa tetapi itu

tidak baik, dilarang agama Islam.” (lampiran halaman 75)

Dari pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

perwakilan informan LH, dan EK merupakan orang yang sangat

menjaga akan pergaulannya tinggal di perantauan dengan tidak

pacaran sebab menurut mereka itu pacaran adalah hubungan antara

laki-laki dan perempuan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Sedangkan MS, mengatakan bahwa pacaran itu boleh selagi

mengetahui batas-batasnya.

b. Problematika Pendidikan Agama Islam bagi Mahasiswa Perantau

dari Sumatera di IAIN Salatiga

Page 70: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Dari hasil wawancara, problematika pendidikan agama Islam

yang dialami oleh mahasiswa perantau dari Sumatera, di antaranya

adalah: pertama, rendahnya pengetahuan agama. Kedua, rendahnya

kesadaran dan dorongan belajar. Ketiga, kurangnya motivasi untuk

melaksanakan pengamalan agama. Keempat, kurangnya ketaatan dalam

pengamalan agama. Kelima, rendahnya kesadaran untuk berbuat baik

kepada orang tua dan lingkungan. Dan keenam, kurangnya dukungan

dari lingkungan sekitar dalam pengamalan agama. Adapun faktor

penyebab dari problematika di atas adalah sebagai berikut:

1) Faktor Internal

Faktor internal dari problematika pendidikan agama Islam

bagi mahasiswa perantau dari Sumatera yaitu: pertama, sewaktu

SMA mendapatkan pengetahuan agama yang sedikit yakni 2 jam

mata pelajaran. Kedua, tidak pernah merasakan hidup di pondok dan

di perantauan tinggal di kos, kontrakan, dan tempat saudara. Ketiga,

motivasi untuk belajar dan pengamalan agama yang kurang. Dan

keempat, kurangnya ketaatan dalam pengamalan agama.

Motivasi diri sendiri untuk belajar dan pengamalan agama

pada mahasiswa perantau dari Sumatera cenderung kurang, hal ini

dapat dilihat dari jawaban informan EK yang mengatakan “Ya atas

keinginan sendiri. Kalau masalah beban mesti ada.” (lampiran

halaman 76)

Page 71: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Tetapi, di sisi lain ada juga yang melakukan pengamalan

agama atas keinginan sendiri. LH mengatakan “Ya atas kemauan

diri sendiri dan tidak terbebani.” (lampiran halaman 20)

Dari segi ketaatan dalam pengamalan agama, para

mahasiswa sering tidak tepat waktu dalam beribadah bahkan ada

yang sampai terlupa dikarenakan ketiduran, hal ini dapat dibuktikan

dari jawaban informan JS mengatakan

“Kadang jama’ah, kadang munfarid. tetapi kadang lupa

shalat Isya dan itu perasaannya tidak tenang serasa mau

mati.” (lampiran halaman 50)

Dari segi pemilihan tempat tinggal, para mahasiswa berbeda

pendapat, di antaranya ada yang atas kehendak sendiri, diskusi

bersama orang tuanya, dan ada juga hasil keputusan orang tua

secara sepihak. LH mengatakan

“Ya atas diskusi dengan orang tua. Saya sudah 1 tahun

menjalani kehidupan di pondok dan saya kurang nyaman,

jadi saya keluar dan sekarang tinggal di kos karena kos lebih

nyaman.” (lampiran halaman 20)

Dilanjutkan oleh MS, yang mengatakan “Ya atas diskusi

dengan orang tua. Merasa tidak ada yang ganggu, salah satunya

bebas.” (lampiran halaman 31)

Dilanjutkan oleh SR, yang mengatakan

“Tidak diskusi, itu sepihak dari orang tua. Tidak memilih sih

karena disuruh (dianjurkan) orang tua.” (lampiran halaman

41)

Page 72: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Dilanjutkan oleh JS, yang mengatakan

“Tidak diskusi, lebih ke orang tua. Soalnya dulu disuruh

disini, karena dulu kan mondok di Al-Falah tetapi tidak betah

cuma 3 bulan setelah itu disini.” (lampiran halaman 53)

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi

belajar dan pengamalan agama oleh mahasiswa perantau dari

Sumatera cenderung kurang bahkan merasa bahwa hal tersebut

adalah beban dan melakukannya dengan keadaan terpaksa.

Sedangkan pemilihan tempat tinggal, para mahasiswa memiliki

pilihannya sendiri, keputusan sepihak orang tua, dan hasil keputusan

bersama dengan orang tua.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang terdapat pada penelitian ini adalah

orang tua dan lingkungan. Pertama, kurangnya komunikasi dengan

orang tua, para orang tua mahasiswa perantau memberi izin anaknya

untuk melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di perantauan.

Namun, komunikasi orang tua dalam mengkontrol kegiatan anaknya

selama tinggal di perantauan cenderung kurang. JS mengatakan

“Kalau dikontrol tidak setiap hari, tetapi namanya rantau paling

lewat telepon.” (lampiran halaman 53)

Kedua, lingkungan yang individual. Resiko bagi orang yang

hidup di perantauan berpengaruh pada tempat tinggal, lingkungan

yang tidak taat dalam beragama maka kemungkinan besar akan

terjerumus dalam hal yang tidak baik pula. MS mengatakan

Page 73: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

“Tergantung sikon, kalau pada tidur semua ya tidak mengerjakan.”

(lampiran halaman 32)

Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa

komunikasi antara anak dan orang tua kurang terjalin dikarenakan

jarak yang sangat jauh atau bahkan pengaruh sinyal sehingga

hubungan lewat telepon tidak dapat digunakan, Dan pengaruh

lingkungan yang individual sangat perpengaruh tidak baik bagi

mahasiswa perantau sebab lingkungan merupakan perantara untuk

senantiasa mengingatkan kebaikan.

3) Faktor pendukung

Faktor pendukung dalam penelitian ini yaitu: pertama,

teman sebaya. Teman sebaya yang senantiasa taat dalam

pengamalan agama maka dapat menjadi pengaruh besar demi

kelancaran dan ketaatan para mahasiswa dalam pengamalan agama.

Cara teman sebaya mendukung pengamalan agama seperti pendapat

SR mengatakan “Kalau saya lalai sering di oprak-oprak

(diperintah).” (lampiran halaman 43)

Kedua, pengaruh orang tua. Orang tua berperan penting

dalam kehidupan anaknya terutama dalam hal pendidikan dan

agama. Kasih sayang orang tua dalam hal pendidikan adalah dengan

cara memilih sekolah terbaik baik dari segi akademik maupun

agama. Dalam hal agama, pengaruh orang tua sangat penting dalam

pengamalan agama anaknya meskipun tinggal berjauhan. Cara

Page 74: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

orang tua mengkontrol anaknya tentang pengamalan agama adalah

MS mengatakan “Berkomunikasi dengan baik melalui telepon,

video call.” (lampiran halaman 31)

Ketiga, lingkungan tempat tinggal di perantauan yang baik.

Lingkungan yang baik akan senantiasa memberi pengaruh baik pula

bagi para mahasiswa. EK mengatakan

“Di pondok kita akan terkontrol dari perilaku, sikap, terus

ilmunya juga dapat tidak hanya ilmu di luar yang di dalam

juga.” (lampiran halaman 76)

Keempat, motivasi untuk melaksanakan pengamalan agama.

JS mengatakan “Karena itu sebuah kewajiban dan bukan beban.”

(lampiran halaman 54)

Dari pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

faktor pendukung problematika pendidikan agama Islam bagi

mahasiswa perantau dari Sumatera diantaranya adalah pengaruh

teman sebaya, orang tua, lingkungan tempat tinggal di perantauan,

dan motivasi untuk melaksanakan pengamalan agama. Yang mana

dari faktor-faktor di atas sangat berpengaruh dalam pengamalan

agama para mahasiswa.

4) Faktor penghambat

Faktor penghambat yang terdapat pada penelitian ini adalah

pertama, kurangnya perhatian orang tua setiap hari. Perhatian orang

tua kepada anaknya di perantauan tidak sama dibanding orang tua

yang anaknya tinggal di rumah. Hal tersebut dikarenakan sinyal

Page 75: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

telepon yang menghambat, atau anak yang diajarkan untuk terbiasa

mandiri. Dalam penelitian ini, faktor penghambat dari orang tua

adalah faktor sinyal telepon sehingga tidak bisa mengkontrol

kegiatan anaknya setiap hari, sebagaimana AF mengatakan “Lewat

telepon jarang karena di daerah saya susah sinyal, jadi kesadaran diri

saya sendiri.” (lampiran halaman 65)

Kedua, lingkungan tempat tinggal yang tidak berbasis

pondok. Dalam hal pengetahuan agama, mahasiswa perantau yang

bertempat tinggal di kos, kontrakan, dan tempat saudara kurang

dibanding yang tinggal di pondok. Hal ini dikarenakan selain

pembelajaran di kampus, mahasiswa yang tinggal di pondok akan

bertambah ilmu agamanya. Dalam hal pengamalan, mahasiswa yang

lingkungannya taat beragama akan senantiasa melakukannya. Sebab

lingkungan yang baik akan berpengaruh baik bagi pihak yang

tinggal di dalamnya. MS mengatakan “Tergantung sikon, kalau pada

tidur semua ya tidak mengerjakan.” (lampiran halaman 32)

Adapun kendala-kendala yang dihadapi selama pengamalan

agama serta cara informan untuk mengatasi kendala tersebut.

Kendala-kendala yang dihadapi para mahasiswa serbeda pendapat.

LH mengatakan “Banyak kegiatan dan aktivitas, makanya kadang

shalat tidak tepat waktu.” (lampiran halaman 21)

Dilanjutkan oleh SR, yang mengatakan “Malas, kalau acara

tergantung lingkungan.” (lampiran halaman 43)

Page 76: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Dilanjutkan oleh EK, yang mengatakan “Terpengaruh oleh

lingkungan.” (lampiran halaman 77)

Dilihat dari cara mengatasi kendala-kendala pengamalan

agama, para mahasiswa melakukannya dengan cara yang berbeda.

SR mengatakan

“Nyuruh (minta tolong) teman biasanya kalau saya lupa

tolong diingetin bagaimana saya harus ngerjain gitu.”

(lampiran halaman 43)

Dilanjutkan oleh AF, yang mengatakan “Terkadang kalau

ibadah itu terlewat saya mengqodhonya (menggantinya).” (lampiran

halaman 66)

Dilanjutkan juga oleh EK, yang mengatakan “Lebih sering

dengar nasehat atau ceramah terus dekat dengan orang-orang

sholeh.” (lampiran halaman 77)

Dari pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

faktor penghambat penelitian ini adalah kurangnya perhatian orang

tua setiap hari dan lingkungan tempat tinggal yang tidak berbasis

pondok. Kendala-kendala yang sering dialami para mahasiswa

perantau adalah timbulnya rasa malas, banyak kegiatan, dan faktor

lingkungan yang membuat pengamalan agama seperti shalat tidak

tepat waktu dan bahkan terlupa. Sedangkan cara mengatasinya, para

mahasiswa perantau memiliki caranya yang berbeda yaitu berusaha

untuk lebih baik, berusaha shalat tepat waktu, meminta tolong teman

untuk mengingatkan, menggantinya apabila ada yang tertinggal, dan

Page 77: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

lebih sering mendengarkan ceramah dan nasehat serta dekat dengan

orang-orang sholeh.

B. Analisis Data

1. Keberagamaan Mahasiswa Perantau dari Sumatera di IAIN Salatiga

a. Pengetahuan keberagamaan mahasiswa perantau dari Sumatera

Dasar pengetahuan yang dimiliki seseorang serta tingkat

pendidikan yang dimilikinya akan membawa pengaruh sikapnya

terhadap pengamalan agama. Mahasiswa yang terpelajar selalu

mengedepankan rasionya dalam menghadapi sesuatu serta akan menjadi

lebih kritis terhadap ajaran agamanya. Bahkan setiap mahasiswa

memiliki kemampuan untuk menafsirkan ajaran agamanya itu secara

rasional. Mahasiswa yang terpelajar akan menjadi kritis dan dapat

menggali lebih dalam keingintahuannya terhadap permasalahan yang

belum diketahui saat berada di kampus.

Pengetahuan yang dimiliki seseorang serta tingkat pendidikan

yang dimilikinya akan membawa pengaruh terhadap ajaran agama.

Mahasiswa perantau dari Sumatera dahulunya memiliki perbedaan

dalam riwayat pendidikan, baik itu SMA, SMK, dan MAN. Mereka

yang sekarang tidak tinggal dipondok dan tidak mengambil jurusan

berbasis agama, kemungkinan mereka tidak mendapatkan penambahan

dan pendalaman ilmu agama sebagaimana mestinya. Namun, setelah

melakukan wawancara dan observasi, perkiraan negatif yang difikirkan

oleh peneliti hasilnya salah. Ternyata baik mahasiswa itu tinggal di

Page 78: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

pondok atau tidak, mereka tetap memahami pengetahuan

keberagamaan, meskipun tidak secara rinci dan bahkan ada yang lupa.

Pengetahuan keberagamaan dalam penelitian ini meliputi

pengetahuan tentang Al-Qur’an, Hadits, rukun Islam, rukun Iman,

shalat, puasa, zakat, sedekah, dan akhlak. Dari segi pengetahuan,

masing-masing mahasiswa memiliki tingkat akademik yang berbeda-

beda, hal ini dikarenakan pengetahuan ilmu agama yang mereka dapat

hingga saat ini ada yang sudah diketahui dan ada yang belum.

Dari unsur-unsur pengetahuan keberagamaan di atas, dapat

disimpulkan bahwa para mahasiswa memiliki pemahaman tentang

pengetahuan keberagamaan yang cukup baik, dilihat dari jawaban-

jawaban dari beberapa pertanyaan yang dijawab oleh para mahasiswa

dengan baik. Meskipun tidak semua yang ditanya oleh peneliti dapat

dijawab menyeluruh hanya secara singkat dan ala kadarnya. Tetapi

secara keseluruhan, pengetahuan keberagamaan para mahasiswa

perantau termasuk baik, hal ini dikarenakan adanya pendidikan agama

Islam pada setiap fakultas di IAIN Salatiga.

b. Pengamalan agama pada mahasiswa perantau dari Sumatera

Esensi pendidikan Islam adalah pendidikan ketuhanan, untuk

mewujudkan fokus utamanya adalah terbentuknya ikatan yang kuat

antara seorang hamba dengan Allah penguasa alam yang kekal. Akidah

Islam didalam Al-Qur’an disebut iman, ia bukan hanya berarti percaya,

melainkan keyakinan yang mendorong seorang muslim untuk berbuat

Page 79: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

(Hafidz, 2009:15). Oleh karena itu, iman itu sangat luas bahkan

mencakup segala sesuatu yang dilakukan seorang muslim yang disebut

amal sholeh.

Pelaksanaan Ibadah adalah proses dimana cara oang muslim

untuk merendahkan diri kepada Allah SWT, sebab hidup di dunia tanpa

didasari dengan kesadaran beribadah akan menjadikan kesia-siaan.

Syarat utama dalam pelaksanaan ibadah adalah yang pertama, kalimat

laa ilaaha illallah, karena kalimat tersebut mengharuskan ikhlas

beribadah hanya kepada Allah dan jauh dari syirik kepadanya.

Sedangkan syarat kedua, kalimah syahadat Muhammad Rasulullah,

karena kalimat tersebut menuntut wajibnya taat kepada Rasul yakni

mengikuti syari’atnya dan meninggalkan ibadah-ibadah yang diada-

adakan (bid’ah). Pembinaan akhlak menempati posisi yang sangat

penting dalam Islam sehingga setiap aspek dari ajaran agama selalu

berorientasi pada pembentukan akhlak yang mulia.

Seperti paparan data di atas, pengamalan agama yang dilakukan

oleh para mahasiswa perantau dari Sumatera meliputi pengamalan

mengaji Al-Qur’an, Hadits, shalat, puasa, zakat, sedekah, dan akhlak.

Dari segi pengamalan agama, para mahasiswa perantau secara

keseluruhan termasuk orang yang taat dalam beragama meskipun

bertempat tinggal di perantauan berbeda, ada di kos, kontrakan, tempat

saudara, dan pondok. Para mahasiswa secara keseluruhan juga memiliki

Page 80: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

kesadaran beragama, karena mereka sadar bahwa tinggal berjauhan dari

orang tua juga harus beriman dan beramal sholeh.

Kesadaran beragama juga akan timbul semakin baik jika orang

tersebut memiliki iman yang kokoh dan lingkungan yang mendukung.

Tetapi juga tidak bisa dipungkiri, jika dalam satu lingkungan tersebut

hanya terdapat 1 orang yang taat dan ia tetap dalam kekuatan iman dan

senantiasa beramal sholeh. Begitu juga bagi perantau yang jauh dari

pantauan orang tua, ia tidak akan memiliki iman yang kokoh kecuali ia

menggalinya dengan menuntut ilmu agama dan melakukan pengamalan

agama di kehidupan sehari-hari.

c. Pergaulan pada mahasiswa perantau dari Sumatera

Menjadi muslim yang beriman kepada Allah tentu tidak mudah,

karena banyak sekali godaan-godaan dalam pencapaiannya. Godaan-

godaan untuk menjadi muslim yang sholeh dan sholehah seringkali

datang saat orang tersebut menginjak usia remaja, yang mana masa

pubertas parempuan dan laki-laki ada di masa ini. Salah satu godaan

yang amat besar adalah rasa ketertarikan kepada lawan jenis. Memang,

rasa tertarik kepada lawan jenis adalah fitrah manusia, baik laki-laki atau

perempuan. Namun, jika tidak bisa mengatur perasaan tersebut, maka

akan menjadikan antara laki-laki dan perempuan memutuskan untuk

menjalin hubungan yang tidak halal atau yang biasa disebut pacaran.

Pergaulan sangat penting dalam aplikasi cara bersikap untuk

berinteraksi antar sesama muslim dan non muslim, atau bahkan antara

Page 81: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

lawan jenis yang bukan mahrom. Islam adalah agama yang sempurna,

di dalamnya sudah diatur kehidupan manusia, sebagaimana pergaulan

lawan jenis. Akhlak mulia dalam pergaulan laki-laki dan perempuan

berperan penting dalam mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna

dan damai. Seringkali terdengar bila bicara soal hubungan laki-laki dan

perempuan yang bukan muhrim sering terdengar adalah segala

penyimpangannya. Tetapi ada juga baik laki-laki atau perempuan yang

menjaga akhlaknya, mereka menghabiskan waktunya untuk menuntut

ilmu, bahkan banyak juga yang pada masa remaja sudah hafal Al-

Qur’an.

Dari paparan data di atas, 5 dari 6 mahasiswa perantau dari

Sumatera di IAIN Salatiga tidak melakukan pacaran, dan mereka

memiliki pendapatnya yang berbeda-beda. Mereka ada yang

mengatakan bahwa pacaran itu haram sebab di dalam Islam melarang

laki-laki dan perempuan berduaan tanpa adanya mahrom. Dan ada juga

yang mengatakan bahwa pacaran itu mendekatkan kepada perzinahan.

Adapun 1 dari 6 mahasiswa tersebut melakukan pacaran dan memiliki

pendapat yang berbeda, ia mengatakan bahwa pacaran itu tidak apa-apa

selagi tahu batasan-batasannya. Perbedaan pendapat sangat lazim di

khalayak ramai, dengan dukungan orang tua dan pendidikan formal,

akan memperkuat dasar akidah mahasiswa sehingga ia akan siap terjun

dalam pergaulan masyarakat yang lebih luas, dan menjalankan

tanggungjawabnya kepada Allah SWT.

Page 82: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

2. Problematika Pendidikan Agama Islam bagi Mahasiswa Perantau dari

Sumatera di IAIN Salatiga

Problematika pendidikan agama Islam yang dialami oleh

mahasiswa perantau dari Sumatera, di antaranya adalah: pertama, 4 dari 6

informan memiliki pengetahuan agama yang rendah. Kedua, rendahnya

kesadaran dan dorongan belajar. Ketiga, kurangnya motivasi untuk

melaksanakan pengamalan agama. Keempat, kurangnya ketaatan dalam

pengamalan agama. Kelima, 3 dari 6 informan kurang memiliki kesadaran

untuk berbuat baik kepada orang tua dan lingkungan. Dan keenam,

kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar dalam pengamalan agama.

Adapun faktor penyebab dari problematika di atas adalah sebagai berikut:

a. Faktor Internal

Faktor internal dari problematika pendidikan agama Islam bagi

mahasiswa perantau dari Sumatera yaitu: pertama, 4 dari 6 informan

sewaktu SMA mendapatkan pengetahuan agama yang sedikit yakni 2

jam mata pelajaran. Kedua, tidak pernah merasakan hidup di pondok

dan di perantauan tinggal di kos, kontrakan, dan tempat saudara. Ketiga,

motivasi untuk belajar dan pengamalan agama yang kurang. Dan

keempat, kurangnya ketaatan dalam pengamalan agama.

Keinginan mahasiswa memilih tempat tinggal yang tidak

berbasis pondok adalah masalah yang dianggap penting bagi setiap

orang tua, sebab orang tua menganggap bahwa lingkungan di luar

pondok akan mempengaruhi buruk terhadap pengamalan agama

Page 83: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

anaknya. Motivasi diri sendiri untuk belajar dan pengamalan agama

pada mahasiswa perantau dari Sumatera cenderung kurang, karena

sebagian mahasiswa menganggap bahwa belajar dan pengamalan agama

adalah beban dalam hidupnya. Ketaatan dalam pengamalan agama, para

mahasiswa sering tidak tepat waktu dalam beribadah bahkan ada yang

sampai terlupa dikarenakan ketiduran.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang terdapat pada penelitian ini adalah orang

tua dan lingkungan. Pertama, kurangnya komunikasi dengan orang tua,

para orang tua mahasiswa perantau memberi izin anaknya untuk

melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di perantauan. Namun,

komunikasi orang tua dalam mengkontrol kegiatan anaknya selama

tinggal diperantauan cenderung kurang. Hal ini disebabkan sulitnya

sinyal sehingga jarang menghubungi anaknya dengan telepon atau video

call untuk mengkontrol kegiatannya sehari-hari. Kedua, lingkungan

yang individual. Resiko bagi orang yang hidup di perantauan

berpengaruh pada tempat tinggal, lingkungan yang tidak taat dalam

beragama maka kemungkinan besar akan terjerumus dalam hal yang

tidak baik pula. Dalam hal ini keimanan seseorang di uji untuk

senantiasa beribadah kepada Allah dan tidak terpengaruh oleh

lingkungan sekitar.

Page 84: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

c. Faktor pendukung

Faktor pendukung dalam penelitian ini yaitu: pertama, teman

sebaya. Teman sebaya yang senantiasa taat dalam pengamalan agama

maka dapat menjadi pengaruh besar demi kelancaran dan ketaatan para

mahasiswa dalam pengamalan agama. Cara teman sebaya mendukung

pengamalan agama adalah dengan cara mengingatkan dan memerintah

untuk segera melaksanakan perintah agama. Kedua, pengaruh orang tua.

Orang tua berperan penting dalam kehidupan anaknya terutama dalam

hal pendidikan dan agama. Kasih sayang orang tua dalam hal pendidikan

adalah dengan cara memilih sekolah terbaik baik dari segi akademik

maupun agama. Dalam hal agama, pengaruh orang tua sangat penting

dalam pengamalan agama anaknya meskipun tinggal berjauhan. Cara

orang tua mengkontrol anaknya tentang pengamalan agama adalah

memberikan nasihat dan mengingatkan hal baik melalui telepon atau

video call. Ketiga, lingkungan tempat tinggal di perantauan yang baik.

Lingkungan yang baik akan senantiasa memberi pengaruh baik pula

bagi para mahasiswa. Misalnya, tinggal di pondok akan senantiasa

terkontrol dari segi perilaku, sikap, dan ilmu agama juga bertambah.

Dan keempat, motivasi untuk melaksanakan pengamalan agama.

Diantara motivasi para mahasiswa adalah mengingat bahwa Allah

senantiasa ada di sekitar kita, pengamalan agama adalah suatu

kewajiban, serta mengharap akan kebaikan di kemudian hari baik di

dunia maupun di akhirat.

Page 85: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

d. Faktor penghambat

Faktor penghambat yang terdapat pada penelitian ini adalah

orang tua dan lingkungan. Selain menjadi faktor perdukung, orang tua

dan lingkungan juga dapat menjadi faktor penghambat dalam

pengamalan agama para mahasiswa. Pertama, kurangnya perhatian

orang tua setiap hari. Perhatian orang tua kepada anaknya di perantauan

tidak sama dibanding orang tua yang anaknya tinggal di rumah. Hal

tersebut dikarenakan sinyal telepon yang menghambat, atau anak yang

diajarkan untuk terbiasa mandiri. Kedua, lingkungan tempat tinggal

yang tidak berbasis pondok. Dalam hal pengetahuan agama, mahasiswa

perantau yang bertempat tinggal di kos, kontrakan, dan tempat saudara

cenderung kurang dibanding yang tinggal di pondok. Hal ini

dikarenakan selain pembelajaran di kampus, mahasiswa yang tinggal di

pondok akan bertambah ilmu agamanya. Dalam hal pengamalan,

mahasiswa yang lingkungannya taat beragama akan senantiasa

melakukannya. Sebab lingkungan yang baik akan berpengaruh baik bagi

pihak yang tinggal di dalamnya.

Kendala-kendala yang sering dialami para mahasiswa perantau

adalah timbulnya rasa malas, banyak kegiatan, dan faktor lingkungan

yang membuat pengamalan agama seperti shalat tidak tepat waktu dan

bahkan terlupa. Sedangkan cara mengatasinya, para mahasiswa

perantau memiliki caranya yang berbeda yaitu berusaha untuk lebih

baik, berusaha shalat tepat waktu, meminta tolong teman untuk

Page 86: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

mengingatkan, menggantinya apabila ada yang tertinggal, dan lebih

sering mendengarkan ceramah dan nasehat serta dekat dengan orang-

orang sholeh.

Problematika pendidikan agama Islam bagi mahasiswa perantau dari

Sumatera dapat dilihat dari berbagai faktor di atas. Faktor yang sangat

menentukan dalam pelaksanaan ajaran agama adalah diri sendiri. Karena

pada dasarnya dalam hal beragama adalah tanggungjawab bagi masing-

masing individu, keluarga dan lingkungan hanya sebagai pelengkap saja.

Dalam arti bahwa orang yang melaksanakan perintah Allah SWT hanya

dirinya dan Allah SWT saja yang tahu. Karena orang yang meninggalkan

perintah agama akan berurusan langsung dengan Allah SWT, manusia

hanya bisa megingatkan bahwa tidak boleh melupakan Allah SWT dalam

segala hal.

Page 87: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kajian serta pemahaman yang mengacu pada rumusan

masalah yang telah ditetapkan serta berdasarkan analisis data yang diuraikan

secara deskriptif pada BAB IV, maka dapat ditarik kesimpulan, antara lain

sebagai berikut:

1. Keberagamaan Mahasiswa Perantau dari Sumatera di IAIN Salatiga

Keberagamaan dalam penelitian ini dilihat dari segi pengetahuan

agama, pengamalan agama, dan pergaulan. Dari segi pengetahuan agama,

para mahasiswa memiliki tingkat akademik yang berbeda-beda dan

pemahaman yang cukup baik, hal ini dikarenakan riwayat pendidikan dan

jurusan yang diambil juga berbeda sehingga pengetahuan ilmu agama yang

mereka dapat hingga saat ini ada yang sudah diketahui dan ada yang belum.

Dari segi pengamalan agama, beberapa mahasiswa perantau melakukan

pengamalan agama atas kesadaran diri sendiri dan sebagian menganggap

bahwa itu merupakan suatu beban. Dan dari segi pergaulan, beberapa

mahasiswa mengetahui batas-batas hubungan yang dilakukan antar lawan

jenis bukan mahrom yang biasa disebut pacaran sedangkan sebagian lagi

tetap melakukannya.

Page 88: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

2. Problematika Pendidikan Agama Islam bagi Mahasiswa Perantau dari

Sumatera di IAIN Salatiga

Problematika pendidikan agama Islam yang dialami oleh mahasiswa

perantau dari Sumatera, diantaranya adalah: pertama, 4 dari 6 informan

memiliki pengetahuan agama yang rendah. Kedua, rendahnya kesadaran

dan dorongan belajar. Ketiga, kurangnya motivasi untuk melaksanakan

pengamalan agama. Keempat, kurangnya ketaatan dalam pengamalan

agama. Kelima, 3 dari 6 informan kurang memiliki kesadaran untuk berbuat

baik kepada orang tua dan lingkungan. Dan keenam, kurangnya dukungan

dari lingkungan sekitar dalam pengamalan agama.

Adapun faktor penyebab dari problematika di atas adalah sebagai

berikut: pertama, faktor internal; 4 dari 6 informan sewaktu SMA

mendapatkan pengetahuan agama yang sedikit yakni 2 jam mata pelajaran,

tidak pernah merasakan hidup di pondok dan di perantauan tinggal di kos,

kontrakan, dan tempat saudara, motivasi untuk belajar dan pengamalan

agama yang kurang, dan kurangnya ketaatan dalam pengamalan agama.

Kedua, faktor eksternal; kurangnya komunikasi dengan orang tua, dan

lingkungan yang individual. Ketiga, faktor pendukung; teman sebaya,

pengaruh orang tua, lingkungan tempat tinggal di perantauan yang baik, dan

motivasi untuk melaksanakan pengamalan agama. Keempat, faktor

penghambat; kurangnya perhatian orang tua setiap hari, dan 4 dari 6

informan bertempat tinggal di lingkungan yang tidak berbasis pondok.

Page 89: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Kendala-kendala yang sering dialami para mahasiswa perantau

adalah timbulnya rasa malas, banyak kegiatan, dan faktor lingkungan.

Sedangkan cara mengatasinya, para mahasiswa perantau memiliki caranya

yang berbeda yaitu berusaha untuk lebih baik, berusaha shalat tepat waktu,

meminta tolong teman untuk mengingatkan, menggantinya apabila ada

yang tertinggal, dan lebih sering mendengarkan ceramah dan nasehat serta

dekat dengan orang-orang sholeh.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian, maka dapat penulis kemukakan

saran kepada:

1. Mahasiswa perantau dari Sumatera di IAIN Salatiga untuk lebih

memperdalam ilmu agama, meningkatkan ibadah kepada Allah SWT, dan

meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah SWT.

2. Bagi orang tua mahasiswa perantau dari Sumatera di IAIN Salatiga untuk

lebih memberikan teladan yang baik bagi anaknya meskipun tinggal

berjauhan, memberi perhatian lebih seperti mengkontrol dan mengawasi

pergaulan anaknya dengan sarana telepon atau video call, dan memberi

nasihat-nasihat kepada anaknya bahwa pengamalan agama sangat penting

baik di dunia maupun di akhirat.

3. Bagi lingkungan sekitar tempat tinggal masing-masing mahasiswa untuk

memberikan teladan yang baik dan saling mengingatkan dalam pengamalan

agama.

Page 90: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Al-Rasyidin & Samsul Nizar. 2005. Filsafat Pendidikan Islam: Pendidikan

Historis, Teoritis dan Praktis. Ciputat: PT. Ciputat Press.

Aminuddin, dkk. 2014. Pendidikan Agama Islam. Semarang: Ghalia Indonesia.

Asra, Abuzar dkk. 2014. Metode Penelitian Survei. Bogor: In Media.

Departemen Kementerian RI. 2010. Al-Qur’annulkarim Terjemah Tafsir Per Kata.

Bandung: Sygma Publishing.

Devinta, Marshellena & Grendi Hendrastomo. 2015. Fenomena Curture Shock

(Gegar Budaya) pada Mahasiswa Perantauan di Yogyakarta.

Universitas Negeri Yogyakarta: Jurnal Pendidikan Sosiologi,

(Online), (https://journal.studentuny.ac.id, diakses 15 Mei 2019)

Ferdiana, Ulfa Marya dan Siti Ina Savira. 2017. Hubungan Antara Persepsi

Dukungan Sosial dengan Penyesuaian Diri pada Mahasiswa Luar

Jawa di Universitas Negeri Surabaya. Universitas Negeri Surabaya:

Jurnal Psikologi Pendidikan, (Online), Vol. 4, No. 2,

(https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id, diakses 15 Mei 2019)

Ghony, M. Djunaidi & Fauzan Almanshur. 2016. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Hafidz, Muhammad & Kastolani. 2009. Pendidikan Islam: Antara Tradisi dan

Modernitas. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Hikmawati, Fenti. 2017. Metodologi Penelitian. Depok: Rajawali Press.

Indrawan, Rully & R. Poppy Yaniawati. 2016. Metodologi Penelitian: Kuantitatif,

Kualitatif, dan Campuran untuk Manajemen, Pembangunan, dan

Pendidikan (Revisi). Bandung: PT. Refika Aditama.

Mansur. 2005. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Masdub. 2015. Sosiologi Pendidikan Agama Islam (Suatu Pendekatan Sosio

Religius). Yogyakarta: Aswaja.

Moleong, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Muchtar, Heri Jauhari. 2008. Fikih Pendidikan. Bandung : Rosda Karya.

Page 91: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Nata, Abuddin. 2013. Kapita Selekta Pendidikan Islam: Isu-isu Kontemporer

tentang Pendidikan Islam. Jakarta: Rajawali Pers.

Patilima, Hamid. 2016. Metode Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi. Bandung:

Alfabeta.

Putra, Nusa & Santi Lisnawati. 2013. Penelitian Kualitatif Pendidikan Agama

Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sudarto. 2018. Filsafat Pendidikan Islam. Yogyakarta: Deepublish.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya.

Cet. 7. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Suryadi, Rudi Ahmad. 2017. Rekonstruksi Pendidikan Islam Sebuah Penafsiran

Qurani. Bandung: Nuansa.

Suwarno, Wiji. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Syafaat, Aat dkk. 2008. Peranan Pendidikan Agama Islam dalam Mencegah

Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.

Tafsir, Ahmad. 2002. Pendidikan Agama dalam Keluarga. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Taufiq, Ahmad dkk. 2011. Pendidikan Agama Islam: Pendidikan Karakter

Berbasis Agama Islam. Surakarta: Yuma Pustaka bekerjasama

dengan UPT MKU UNS.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ed. 3.

Jakarta: Balai Pustaka.

http://salatigakota.go.id/TentangGeografi.php : Tentang Geografi Kota Salatiga.

http://salatigakota.go.id/TentangPenduduk.php : Tentang Penduduk Kota

Salatiga.

Page 92: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

LAMPIRAN

Page 93: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

PEDOMAN WAWANCARA

PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAGI MAHASISWA PERANTAU

(Studi Kasus Mahasiswa Sumatera di IAIN Salatiga)

NO. RUMUSAN

MASALAH

DATA

YANG

DIGALI

TENTANG PERTANYAAN NARASUMBER

/ INFORMAN

1. Keberagamaa

n Mahasiswa

Perantau dari

Sumatera di

IAIN Salatiga

a. Penget

ahuan

kebera

gamaa

n

mahas

iswa

perant

au dari

Sumat

era

1) Pengetah

uan Al-

Qur’an

tentang:

Pengert

ian

Sejarah

Surat

Ayat

Tajwid

a) Apakah yang

dimaksud

dengan Al-

Qur’an?

b) Kapan

diturunkannya

Al-Qur’an?

c) Kepada siapa

Allah

menurunkan

Al-Qur’an?

d) Dimana ayat

Al-Qur’an

pertama

diturunkan?

e) Ada berapa

surat dalam Al-

Qur’an?

f) Ada berapa

ayat dalam Al-

Qur’an?

g) Apakah

saudara

memahami

tajwid?

Informan LH

(Bengkulu)

Informan MS

(Batam)

Informan SR

(Lampung)

Informan JS

(Riau)

Informan AF

(Palembang)

Informan EK

(Riau)

2) Pengetah

uan

Hadits

tentang:

Pengert

ian

Jenis

a) Apakah yang

dimaksud

dengan Hadits?

b) Ada berapa

jenis hadits?

Sebutkan!

3) Pengetah

uan

rukun

Islam

a) Ada berapa

jumlah rukun

Islam?

Sebutkan!

Page 94: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

4) Pengetah

uan

rukun

Iman

a) Ada berapa

jumlah rukun

Iman?

Sebutkan!

5) Pengetah

uan

ibadah

shalat

tentang:

Pengert

ian

Sejarah

Jenis

Waktu

a) Apakah yang

dimaksud

dengan ibadah

shalat?

b) Kapan perintah

shalat

diturunkan?

c) Ada berapa

jenis shalat?

Sebutkan!

d) Kapan shalat

fardhu dan

shalat sunnah

dikerjakan?

6) Pengetah

uan

ibadah

puasa

tentang:

Pengerti

an

Jenis

Waktu

a) Apakah yang

dimaksud

dengan puasa?

b) Ada berapa

jenis puasa?

Sebutkan!

c) Kapan puasa

fardhu dan

puasa sunnah

dikerjakan?

7) Pengetah

uan zakat

tentang:

Pengert

ian

Jenis

Waktu

a) Apakah yang

dimaksud

dengan zakat?

b) Ada berapa

jenis zakat?

Sebutkan!

c) Kapan

pelaksanaan

zakat fitrah dan

zakat mal?

8) Pengetah

uan

sedekah

tentang:

Pengertian

Waktu

a) Apakah yang

dimaksud

dengan

sedekah?

b) Kapan pelaksanaan

sedekah?

Page 95: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

9) Pengetah

uan

akhlak

tentang:

Pengert

ian

Jenis

Contoh

a) Apakah yang

dimaksud

dengan akhlak?

b) Ada berapa

jenis akhlak?

Sebutkan!

c) Sebutkan 3

contoh akhlak

terpuji yang

saudara pernah

lakukan!

b. Penga

malan

agama

pada

mahasi

swa

perant

au dari

Sumat

era

1) Pengamal

an Al-

Qur’an

a) Apakah

saudara

mengaji al-

Qur’an?

b) Kapan saudara

membaca al-

Qur’an disetiap

harinya?

c) Apakah

saudara

mengaji selain

al’Qur’an?

2) Pengamal

an hadits

a) Apakah

saudara hafal

hadits?

b) Berapa banyak

hadits yang

telah saudara

hafal?

c) Kapan waktu

saudara untuk

menghafal

hadits?

3) Pengamal

an rukun

Islam

a) Apakah

saudara

mengetahui

bacaan

syahadat?

b) Apakah

saudara

mendirikan

shalat?

c) Apakah

saudara

Page 96: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

mengerjakan

puasa?

d) Apakah

saudara

membayar

zakat?

e) Apakah

saudara telah

melakukan

ibadah haji?

4) Pengamal

an rukun

Iman

a) Bagaimana

cara saudara

beriman kepada

Allah?

b) Bagaimana

cara saudara

beriman kepada

malaikat?

c) Bagaimana

cara saudara

beriman kepada

kitab-kitab?

d) Bagaimana

cara saudara

beriman kepada

rasul-rasul?

e) Bagaimana

cara saudara

beriman kepada

hari kiamat?

f) Bagaimana

cara saudara

beriman kepada

qada’ dan

qadar?

5) Pengamal

an shalat

a) Apakah

saudara

mengerjakan

sholat tepat

waktu?

b) Bagaimana

saudara

melakukan shalat (jamaah/

munfarid)?

Page 97: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

c) Apakah

saudara shalat

wajib 5 waktu

dalam sehari?

d) Jika saudara

pernah tidak

mengerjakan

salah satu

shalat dalam

sehari, apakah

anda merasa

tenang?

6) Pengamal

an puasa

a) Puasa apa saja

yang saudara

kerjakan?

b) Dalam puasa

wajib

ramadhan,

apakah saudara

mengerjakan

puasa?

c) Jika saudara

berhalangan,

apakah saudara

mengganti

puasa

dikemudian

hari?

d) Jika saudara

meninggalkan

puasa dengan

sengaja, apakah

saudara merasa

tenang?

7) Pengamal

an zakat

a) Apakah

saudara pernah

berzakat?

b) Zakat apa yang

telah saudara

kerjakan?

c) Kapan saudara

melakukan

zakat tersebut?

8) Pengamal

an

sedekah

a) Apakah anda

pernah

sedekah?

Page 98: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

b) Kepada siapa

saudara

memberikan

sedekah

tersebut?

9) Pengamal

an akhlak

terpuji

a) Apakah

saudara

berakhlak

mulia terhadap

sesama?

b) Akhlak terpuji

apa yang telah

saudara

lakukan?

c) Apakah

saudara patuh

kepada

orangtua

meskipun

tinggal

berjauhan?

d) Apakah

saudara pernah

durhaka kepada

orangtua?

c. Perga

ulan

mahas

iswa

perant

au dari

Sumat

era

1) Hubunga

n lawan

jenis

(pacaran)

a) Apakah

saudara

pacaran?

b) Bagaimana

pendapat

saudara tentang

pacaran?

2. Problematika

Pendidikan

Agama Islam

bagi

Mahasiswa

Perantau dari

Sumatera di

IAIN Salatiga

a. Proble

m

Intern

al

1) Diri

sendiri

a) Apakah

menjalankan

perintah agama

adalah

keinginan

saudara

pribadi?

b) Apakah

saudara merasa

terbebani

dalam

menjalankan

Page 99: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

perintah

agama?

2) Pemiliha

n tempat

tinggal

a) Mengapa

saudara lebih

memilih tinggal

di tempat

tersebut

(pondok, kos,

tempat saudara,

kontrakan)?

b) Apakah pilihan

tersebut adalah

hasil diskusi

saudara dengan

orang tua?

b. Proble

m

Ekster

nal

1) Keluarga a) Apakah orang

tua mendukung

saudara

berpendidikan

di perantauan?

c) Apakah orang

tua berperan

penting dalam

pengamalan

agama saudara?

a) Bagaimana

cara orang tua

untuk

mengkontrol

kegiatan

saudara dalam

pengamalan

agama disetiap

harinya?

2) Lingkung

an

a) Apakah orang-

orang disekitar

saudara juga

melaksanakan

perintah

agama?

b) Apakah

lingkungan

sekitar saudara

selalu

mendukung

saudara dalam

Page 100: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

pelaksanaan

perintah

agama?

c) Bagaimana

cara orang di

sekitar saudara

mendukung

saudara dalam

pelaksanaan

perintah

agama?

c. Faktor

-faktor

pendu

kung

dan

pengh

ambat

1) Faktor

pendukun

g

a) Apa motivasi

yang

mendorong

saudara untuk

mengamalkan

perintah

agama?

2) Faktor

pengham

bat

a) Kendala apa

saja yang

saudara hadapi

dalam

mengamalkan

perintah

agama?

b) Bagaimana

cara saudara

mengatasi

kendala-

kendala

tersebut?

Page 101: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

TRANSKIP HASIL WAWANCARA

PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI MAHASISWA

PERANTAU

(Studi Kasus Mahasiswa Sumatera di IAIN Salatiga)

INFORMAN PERTAMA

Hari, Tanggal : Jum’at, 10 Mei 2019

Tempat : Kos (Perum Sehari Blok H 298/299 Blotongan, Sidorejo, Salatiga)

Waktu : 20.30-20.45

Informan : LH

Fokus : Pengetahuan, pengamalan, pergaulan, dan problematika

pendidikan agama Islam

LH saat ini adalah mahasiswa semester terakhir jurusan PGMI di IAIN

Salatiga. LH berasal dari Bengkulu. Awal mula kuliah di IAIN Salatiga, LH tinggal

di Ma’had IAIN selama 1 tahun atas peraturan yang telah ditetapkan oleh kampus.

Setelah itu, LH memilih tinggal di kos atas persetujuan dengan orang tuanya karena

ketika tinggal di ma’had, LH tidak merasakan kenyamanan pada dirinya. Akan

tetapi, orang tua LH selalu mendukung apa yang telah menjadi keputusan anaknya

dan tidak lepas juga dari jangkauan orang tua mengenai pengamalan perintah

agama.

Peneliti : Apa yang dimaksud dengan Al-Qur’an?

LH : Al-Qur’an adalah kitab sucinya agama Islam.

Page 102: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Peneliti : Kapan diturunkannya Al-Qur’an?

LH : Setau aku sih Nuzulul Qur’an 17 Ramadhan.

Peneliti : Kepada siapa Allah menurunkan Al-Qur’an?

LH : Kepada Nabi Muhammad SAW.

Peneliti : Dimana ayat Al-Qur’an pertama diturunkan?

LH : Di Madinah surat Iqro’: 1-5.

Peneliti : Ada berapa surat dalam Al-Qur’an?

LH : Ada 114 surat.

Peneliti : Ada berapa ayat dalam Al-Qur’an?

LH : Ada 6666 ayat.

Peneliti : Apakah saudara memahami tajwid?

LH : Sedikit sedikit tahu, ya ada macam-macam: idzhar, ikhfa’, idghom

bilaghunnah, idghom bigunnah, iqlab, dan ada banyak lagi lah tapi

setaunya hanya itu.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan Hadits?

LH : Hadits itu adalah perkataan dari Nabi Muhammad SAW.

Peneliti : Ada berapa jumlah rukun Islam? Sebutkan!

LH : Ada 5. Sek mikir dulu (tunggu saya piker dulu), membaca dua

kalimat syahadat, mendirikan shalat, puasa, membayar zakat, dan

menunaikan ibadah haji.

Page 103: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Peneliti : Ada berapa jumlah rukun Iman? Sebutkan!

LH : Ada 6. Iman kepada Allah, iman kepada Malaikat, iman kepada

Kitab, iman kepada Rasul, iman kepada hari Kiamat, dan iman

kepada qada’dan qadar.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan ibadah shalat?

LH : Shalat itu adalah tiangnya agama.

Peneliti : Kapan perintah shalat diturunkan?

LH : Tidak tahu.

Peneliti : Ada berapa jenis shalat? Sebutkan!

LH : Ada 2, yaitu shalat wajib dan sunnah.

Peneliti : Kapan shalat fardhu dan shalat sunnah dikerjakan?

LH : Shalat fardhu ada 5 waktu yaitu Subuh, Zuhur, Asar, Magrib dan

Isya. Shalat sunnah bermacam-macam, misal: shalat Dhuha pada

saat terbitnya matahari sampai sebelum zuhur jam 12.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan puasa?

LH : Puasa adalah menahan lapar dan haus, melatih kesabaran.

Peneliti : Ada berapa jenis puasa? Sebutkan!

LH : Ada 2, yaitu puasa wajib dan sunnah.

Peneliti : Kapan puasa fardhu dan puasa sunnah dikerjakan?

Page 104: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

LH : Puasa wajib pada saat Ramadhan, kalau sunnah puasa Senin-Kamis

pada hari Senin dan Kamis.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan zakat?

LH : Zakat adalah menyisihkan uang dari harta kita untuk manusia yang

kurang membutuhkan.

Peneliti : Ada berapa jenis zakat? Sebutkan!

LH : Ada 2, yaitu zakat mal dan zakat fitrah.

Peneliti : Kapan pelaksanaan zakat fitrah dan zakat mal?

LH : Zakat fitrah pada waktu sebelum lebaran, zakat mal pada hasil dari

uang saya sendiri.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan sedekah?

LH : Sedekah adalah hampir sama yang tadi ya, bedanya kalau sedekah

itu kita sukarela, kita bisa ngasih ke siapa saja dan kita bisa ngasih

kapan saja.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan akhlak?

LH : Akhlak adalah perilaku.

Peneliti : Ada berapa jenis akhlak? Sebutkan!

LH : Ada 2, yaitu akhlak terpuji dan akhlak tercela.

Peneliti : Sebutkan 3 contoh akhlak terpuji yang saudara pernah lakukan!

Page 105: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

LH : Saling tolong menolong, membantu temannya yang lagi kesusahan,

sabar melihat kelakuan temannya seperti itu.

Peneliti : Apakah saudara mengaji al-Qur’an?

LH : Ya.

Peneliti : Kapan saudara membaca al-Qur’an disetiap harinya?

LH : Habis Maghrib, kadang habis Isya (Setelah Maghrib, terkadang

setelah Isya).

Peneliti : Apakah saudara mengaji selain al’Qur’an?

LH : Tidak

Peneliti : Apakah saudara hafal hadits?

LH : Tidak

Peneliti : Apakah saudara mengetahui bacaan syahadat?

LH : Ya, Asyhadualla Ilaaha Illallah wa Asyhaduanna Muhammadar

Rasulullah.

Peneliti : Apakah saudara telah melakukan ibadah haji?

LH : Belum. Belum ada duit (Belum ada uang).

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada Allah?

LH :Dengan cara shalat, melakukan perintahNya dan menjauhi

laranganNya.

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada malaikat?

Page 106: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

LH : Percaya dengan adanya orang meninggal.

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada kitab-kitab?

LH : Dengan cara mengamalinya dan membacanya.

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada rasul-rasul?

LH :Meneladaninya, terus mendengarkan shalawat (lalu mendengarkan

shawalat).

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada hari kiamat?

LH : Yakini bahwa itu ada dan kita akan mengalaminya. Jadi ya cepat-

cepat bertaubat.

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada qada’ dan qadar?

LH : Ya kita lihat saja dalam kehidupan sehari-hari.

Peneliti : Apakah saudara mengerjakan sholat tepat waktu?

LH : Kadang, kalau Ramadhan tepat waktu.

Peneliti : Bagaimana saudara melakukan shalat (jamaah/ munfarid)?

LH : Sendiri, tapi tarawih berjamaah.

Peneliti : Apakah saudara shalat wajib 5 waktu dalam sehari?

LH : Ya

Peneliti : Jika saudara pernah tidak mengerjakan salah satu shalat dalam

sehari, apakah anda merasa tenang?

LH : Tidak

Page 107: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Peneliti : Puasa apa saja yang saudara kerjakan?

LH : Puasa Ramadhan, sama puasa hutang (dan mengganti puasa

wajib).

Peneliti : Dalam puasa wajib ramadhan, apakah saudara mengerjakan puasa?

LH : Ya.

Peneliti : Jika saudara berhalangan, apakah saudara mengganti puasa

dikemudian hari?

LH : Ya.

Peneliti : Jika saudara meninggalkan puasa dengan sengaja, apakah saudara

merasa tenang?

LH : Tidak.

Peneliti : Apakah saudara pernah berzakat?

LH : Ya.

Peneliti : Zakat apa yang telah saudara kerjakan?

LH : Zakat fitrah.

Peneliti : Kapan saudara melakukan zakat tersebut?

LH : Sebelum lebaran.

Peneliti : Apakah anda pernah sedekah?

LH : Ya.

Peneliti : Kepada siapa saudara memberikan sedekah tersebut?

Page 108: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

LH : Kepada orang yang membutuhkan atau kurang mampu.

Peneliti : Apakah saudara berakhlak mulia terhadap sesama?

LH : Ya sangat.

Peneliti : Akhlak terpuji apa yang telah saudara lakukan?

LH : Memberi sesuatu yang aku punya kepada orang lain atau berbagi.

Peneliti : Apakah saudara patuh kepada orangtua meskipun tinggal

berjauhan?

LH : Ya.

Peneliti : Apakah saudara pernah durhaka kepada orangtua?

LH : Tidak, takut dosa.

Peneliti : Apakah saudara pacaran?

LH : Tidak.

Peneliti : Bagaimana pendapat saudara tentang pacaran?

LH : Pacaran itu haram. Karena mereka itu selalu berduaan, dalam Al-

Qur’an kita itu tidak boleh berduaan sesama lain jenis yang bukan

muhrimnya.

Peneliti : Apakah menjalankan perintah agama adalah keinginan saudara

pribadi?

LH : Ya.

Page 109: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Peneliti : Apakah saudara merasa terbebani dalam menjalankan perintah

agama?

LH : Tidak.

Peneliti : Mengapa saudara lebih memilih tinggal di kos dari pada di pondok?

LH : Saya sudah 1 tahun menjalani kehidupan di pondok dan saya

kurang nyaman, jadi saya keluar dan sekarang tinggal di kos karena

kos lebih nyaman.

Peneliti : Apakah pilihan tersebut adalah hasil diskusi saudara dengan orang

tua?

LH : Ya.

Peneliti : Apakah orang tua mendukung saudara berpendidikan di

perantauan?

LH : Ya sangat mendukung.

Peneliti : Apakah orang tua berperan penting dalam pengamalan agama

saudara?

LH : Sangat penting.

Peneliti : Bagaimana cara orang tua untuk mengkontrol kegiatan saudara

dalam pengamalan agama disetiap harinya?

LH : Telepon dan bertanya.

Peneliti : Apakah orang-orang disekitar saudara juga melaksanakan perintah

agama?

Page 110: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

LH : Ya.

Peneliti : Apakah lingkungan sekitar saudara selalu mendukung saudara

dalam pelaksanaan perintah agama?

LH : Sangat mendukung.

Peneliti : Bagaimana cara orang di sekitar saudara mendukung saudara

dalam pelaksanaan perintah agama?

LH : Menyuruhnya dengan ayo dan menyemangati.

Peneliti : Apa motivasi yang mendorong saudara untuk mengamalkan

perintah agama?

LH : Ingat hari kiamat.

Peneliti : Kendala apa saja yang saudara hadapi dalam mengamalkan

perintah agama?

LH : Banyak kegiatan dan aktivitas, makanya kadang shalat tidak tepat

waktu.

Peneliti : Bagaimana cara saudara menjembatani kendala-kendala tersebut?

LH : Tetap berusaha untuk shalat walaupun tidak tepat waktu.

Page 111: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

REFLEKSI

Dari hasil wawancara tersebut, peneliti menemukan fakta dari sisi informan.

Dari segi pengetahuan, LH masih minim dalam teorinya, hanya saja jawaban-

jawaban tersebut masih dapat dipahami maknanya. Dalam segi pengamalan, LH

tergolong orang yang taat dan sangat berhati-hati dengan apa yang dilarang dalam

agamanya. Dalam segi pergaulan, untuk hubungan antara laki-laki dan perempuan,

LH sangat membatasi. Walaupun dulunya pernah merasakan pacaran, LH kini

paham dasar hukum berpacaran. Hal ini dapat dilihat dari jawaban LH ketika

ditanya tentang pacaran, LH menjawab “Pacaran itu haram. Karena mereka itu

selalu berduaan, dalam Al-Qur’an kita itu tidak boleh berduaan sesama lain jenis

yang bukan muhrimnya”. Jadi, walaupun sekarang LH berada di perantauan, ia

tetap menjaga dirinya dari pergaulan bebas yang kebanyakan orang berfikir bahwa

pergaulan bebas dapat terjadi pada anak yang tinggal jauh dari orang tua dan tinggal

di kos-kosan. Dari pernyataan di atas, pengamalan agama LH tidak lepas dari

kendala-kendala, diantaranya adalah banyaknya aktivitas yang membuat ibadah

shalat menjadi tidak tepat waktu. Akan tetapi, LH tetap akan berusaha untuk

meminimalisir aktivitasnya untuk diimbangi dengan ibadahnya agar dapat

dikerjakan tepat waktu.

Page 112: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

INFORMAN KEDUA

Hari, Tanggal : Sabtu, 11 Mei 2019

Tempat : Kontrakan (Jl. Siwelut rt 03 rw 01 Pulutan, Sidorejo, Salatiga)

Waktu : 14.00-14.15

Informan : MS

Fokus : Pengetahuan, pengamalan, pergaulan, dan problematika

pendidikan agama Islam

MS adalah mahasiswa tingkat akhir jurusan Komunikasi Penyiaran Islam di

IAIN Salatiga. MS berasal dari Batam. MS mengenal kota Salatiga dari keluarga

ayahnya yang berada di Wonogiri. Orang tua MS sangat mendukung apa yang telah

dipilih oleh anaknya sekalipun dalam memilih tempat tinggal di kontrakan

walaupun dengan perasaan sedikit kawatir tentang pergaulannya. Tetapi, dengan

ketekunan MS dalam beribadah mampu untuk meyakinkan orang tuanya untuk

merestui berpendidikan diperantauan dan tinggal di kontrakan.

Peneliti : Apa yang dimaksud dengan Al-Qur’an?

MS : Al-Qur’an yaitu kitab suci umat Islam.

Peneliti : Kapan diturunkannya Al-Qur’an?

MS : Pada bulan Ramadhan tanggal 17.

Peneliti : Kepada siapa Allah menurunkan Al-Qur’an?

MS : Kepada Nabi Muhammad SAW.

Page 113: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Peneliti : Dimana ayat Al-Qur’an pertama diturunkan?

MS : Di Gua Hiro yang mana malaikat Jibril menyuruh (memerintah)

Nabi Muhammad untuk membaca iqro’.

Peneliti : Ada berapa surat dalam Al-Qur’an?

MS : Ada 114 surat.

Peneliti : Ada berapa ayat dalam Al-Qur’an?

MS : 6236 ayat.

Peneliti : Apakah saudara memahami tajwid?

MS : Insyaallah memahami. Idghom bigunnah, idghom bilagunnah,

iqlab, ikhfa’ haqiqi, mad badal, mad arit lisukun.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan Hadits?

MS : Hadits itu perkataan nabi.

Peneliti : Ada berapa jenis hadits? Sebutkan!

SR : Ada 3, Shahih, Hasan, Dhaif.

Peneliti : Ada berapa jumlah rukun Islam? Sebutkan!

MS : Ada 5. Syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji.

Peneliti : Ada berapa jumlah rukun Iman? Sebutkan!

MS : Ada 6. Iman kepada Allah, iman kepada Malaikat, iman kepada

Kitab, iman kepada Rasul, iman kepada hari Kiamat, dan iman

kepada qada’dan qadar.

Page 114: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan ibadah shalat?

MS : Shalat adalah ibadah bilamana kita memohon agar selalu diberikan

lperlindungan dan keselamatan.

Peneliti : Kapan perintah shalat diturunkan?

MS : Udah dari jaman nabi Adam.

Peneliti : Ada berapa jenis shalat? Sebutkan!

MS : Ada 2, yaitu shalat wajib dan sunnah.

Peneliti : Kapan shalat fardhu dan shalat sunnah dikerjakan?

MS : Shalat wajib dikerjakan 5 waktu, kalau shalat sunnah sebelum

shalat wajib atau shalat Dhuha pada pagi hari dan tahajud pada

malam hari.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan puasa?

MS : Puasa itu menahan rasa lapar dan haus, dan hawa nafsu.

Peneliti : Ada berapa jenis puasa? Sebutkan!

MS : Ada 2, yaitu puasa wajib dan sunnah.

Peneliti : Kapan puasa fardhu dan puasa sunnah dikerjakan?

MS : Puasa wajib pada bulan Ramadhan, puasa sunnah ya kayak (seperti)

puasa Senin Kamis dan puasa Daud.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan zakat?

Page 115: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

MS : Zakat itu merupakan orang yang membayar sebagian hartanya

untuk diberikan sedekah untuk orang yang membutuhkan.

Peneliti : Ada berapa jenis zakat? Sebutkan!

MS : Ada 2, yaitu zakat mal dan zakat fitrah.

Peneliti : Kapan pelaksanaan zakat fitrah dan zakat mal?

MS : Zakat fitrah pada waktu mau selesai minggu akhir sebelum

Ramadhan berakhir, zakat mal ketika kita mempunyai banyak harta

kita wajib menzakatinya.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan sedekah?

MS : Sedekah adalah memberikan sebagian harta yang kita punya untuk

diberikan kepada orang yang membutuhkan.

Peneliti : Kapan pelaksanaan sedekah?

MS : Kapan saja dan insyaallah setiap saat.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan akhlak?

MS : Akhlak merupakan tingkah laku yang dimiliki oleh seseorang.

Peneliti : Ada berapa jenis akhlak? Sebutkan!

MS : Belum tahu.

Peneliti : Sebutkan 3 contoh akhlak terpuji yang saudara pernah lakukan!

MS : Patuh kepada orang tua, saling menolong.

Peneliti : Apakah saudara mengaji al-Qur’an?

Page 116: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

MS : Insyaallah membaca.

Peneliti : Kapan saudara membaca al-Qur’an disetiap harinya?

MS : Setiap malam habis (setelah) shalat Isya.

Peneliti : Apakah saudara mengaji selain al’Qur’an?

MS : Tidak.

Peneliti : Apakah saudara hafal hadits?

MS : Sedikit.

Peneliti : Berapa banyak hadits yang telah saudara hafal?

MS : Kurang lebih 15 hadits.

Peneliti : Kapan waktu saudara untuk menghafal hadits?

MS : Pada malam hari.

Peneliti : Apakah saudara mengetahui bacaan syahadat?

MS : Ya, Asyhadualla Ilaaha Illallah wa Asyhaduanna Muhammadar

Rasulullah.

Peneliti : Apakah saudara telah melakukan ibadah haji?

MS : Belum. Tapi insyaallah.

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada Allah?

MS :Mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi

segala larangan..

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada malaikat?

Page 117: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

MS : Mempercayai bahwa malaikat diciptakan oleh Allah agar mencatat

segala apa yang telah dikerjakan manusia.

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada kitab-kitab?

MS : Dengan mengamalkan dan membaca kitab-kitab Allah misalnya

Al-Qur’an.

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada rasul-rasul?

MS : Meneladani akhlak-akhlak Rasulullah dan mengerjakan sunnah-

sunnahnya.

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada hari kiamat?

MS : Mempercayai bahwa hari kiamat itu ada seperti hari kiamat kecil

yaitu banjir, gempa.

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada qada’ dan qadar?

MS : Bahwa kita mempercayai takdir yang telah Allah tetapkan kepada

kita, misalnya jodoh, rejeki.

Peneliti : Apakah saudara mengerjakan sholat tepat waktu?

MS : Insyaallah kadang.

Peneliti : Bagaimana saudara melakukan shalat (jamaah/ munfarid)?

MS : Kadang jama’ah, kadang munfarid.

Peneliti : Apakah saudara shalat wajib 5 waktu dalam sehari?

MS : Ya.

Page 118: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Peneliti : Jika saudara pernah tidak mengerjakan salah satu shalat dalam

sehari, apakah anda merasa tenang?

MS : Tidak merasa tenang, banyak pikiran.

Peneliti : Puasa apa saja yang saudara kerjakan?

MS : Puasa Ramadhan pernah, Daud pernah.

Peneliti : Dalam puasa wajib ramadhan, apakah saudara mengerjakan puasa?

MS : Ya mengerjakan.

Peneliti : Jika saudara berhalangan, apakah saudara mengganti puasa

dikemudian hari?

MS : Ya.

Peneliti : Jika saudara meninggalkan puasa dengan sengaja, apakah saudara

merasa tenang?

MS : Tidak.

Peneliti : Apakah saudara pernah berzakat?

MS : Ya.

Peneliti : Zakat apa yang telah saudara kerjakan?

MS : Zakat fitrah.

Peneliti : Kapan saudara melakukan zakat tersebut?

MS : Pada waktu Ramadhan.

Peneliti : Apakah anda pernah sedekah?

Page 119: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

MS : Pernah.

Peneliti : Kepada siapa saudara memberikan sedekah tersebut?

MS : Pada fakir miskin.

Peneliti : Apakah saudara berakhlak mulia terhadap sesama?

MS : Berakhlak.

Peneliti : Akhlak terpuji apa yang telah saudara lakukan?

MS : Saling menolong.

Peneliti : Apakah saudara patuh kepada orangtua meskipun tinggal

berjauhan?

MS : Patuh.

Peneliti : Apakah saudara pernah durhaka kepada orangtua?

MS : Tidak.

Peneliti : Apakah saudara pacaran?

MS : Ya.

Peneliti : Bagaimana pendapat saudara tentang pacaran?

MS : Berduaan sesama jenis, menurut saya tidak masalah selagi masih

menjaga batas-batas.

Peneliti : Apakah menjalankan perintah agama adalah keinginan saudara

pribadi?

MS : Ya.

Page 120: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Peneliti : Apakah saudara merasa terbebani dalam menjalankan perintah

agama?

MS : Tidak.

Peneliti : Mengapa saudara lebih memilih tinggal di kontrakan dari pada di

pondok?

MS : Merasa tidak ada yang ganggu, salah satunya bebas.

Peneliti : Apakah pilihan tersebut adalah hasil diskusi saudara dengan orang

tua?

MS : Ya.

Peneliti : Apakah orang tua mendukung saudara berpendidikan di

perantauan?

MS : Ya.

Peneliti : Apakah orang tua berperan penting dalam pengamalan agama

saudara?

MS : Ya.

Peneliti : Bagaimana cara orang tua untuk mengkontrol kegiatan saudara

dalam pengamalan agama disetiap harinya?

MS : Berkomunikasi dengan baik melalui telepon, video call.

Peneliti : Apakah orang-orang disekitar saudara juga melaksanakan perintah

agama?

Page 121: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

MS : Tergantung sikon, kalau pada tidur semua ya tidak mengerjakan.

Peneliti : Apakah lingkungan sekitar saudara selalu mendukung saudara

dalam pelaksanaan perintah agama?

MS : Mendukung penuh.

Peneliti : Bagaimana cara orang di sekitar saudara mendukung saudara

dalam pelaksanaan perintah agama?

MS : Atas keinginan sendiri.

Peneliti : Apa motivasi yang mendorong saudara untuk mengamalkan

perintah agama?

MS : Ingat selalu karena Allah ada disekitar kita.

Peneliti : Kendala apa saja yang saudara hadapi dalam mengamalkan

perintah agama?

MS : Malas.

Peneliti : Bagaimana cara saudara menjembatani kendala-kendala tersebut?

MS : Harusnya berusaha untuk menjadi yang lebih baik lagi.

REFLEKSI

Dari hasil wawancara, peneliti menemukan fakta yang terdapat dalam diri

informan. Dilihat dari segi pengetahuan, MS cukup cermat dalam menjawab apa

yang telah peneliti tanyakan meskipun ada beberapa pertanyaan yang belum

diketahuinya. Dari segi pengamalan agama, MS termasuk orang yang taat dalam

beribadah dan berakhlak mulia terhadap sesama. Walaupun di lingkungan

Page 122: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

sekitarnya tidak seluruh yang ada di dalam kontrakan tersebut taat dalam

pengamalan agama, terutama shalat. Hal ini dapat dibuktikan dalam kutipan

wawancara mengenai keadaan orang sekitar dalam pelaksanaan perintah agama,

lalu MS menjawab “Tergantung sikon, kalau pada tidur semua ya tidak

mengerjakan”. Pada intinya, MS adalah termasuk seseorang yang kukuh dalam

pendiriannya untuk tetap taat dengan perintah agama meskipun lingkungannya

tidak mendukung. Adapun kendala yang sering dihadapi oleh MS dalam

pengamalan agamanya adalah rasa malas. Namun MS masih mempunyai tekad

untuk tetap berusaha menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Page 123: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

INFORMAN KETIGA

Hari, Tanggal : Sabtu, 11 Mei 2019

Tempat : PP Al-Falah (Grogol, Sidomukti, Salatiga)

Waktu : 14.49-15.00

Informan : SR

Fokus : Pengetahuan, pengamalan, pergaulan, dan problematika

pendidikan agama Islam

SR adalah mahasiswa semester 6 jurusan Hukum Tata Negara di IAIN

Salatiga. SR berasal dari Lampung. Awal mula SR kuliah di Salatiga adalah

keinginannya sendiri. SR sekarang tinggal di PP Al-Falah Grogol, Sidomukti,

Salatiga. SR mengenal kota Salatiga adalah dari saudaranya yang bertempat tinggal

di Magelang. Sebenarnya, SR tinggal di pondok bukan dari keinginannya sendiri

melainkan dari perintah dan juga hasil keputusan sepihak oleh orang tuanya. Orang

tua SR sangat mengedepankan ilmu agama kepada anaknya, karena hanya dengan

cara tersebut orang tua SR merasa tenang melepaskan anaknya hidup di perantauan.

Peneliti : Apa yang dimaksud dengan Al-Qur’an?

SR : Al-Qur’an adalah mukjizat Nabi Muhammad atau wahyu Allah

yang diturunkan melalui Nabi Muhammad.

Peneliti : Kapan diturunkannya Al-Qur’an?

SR : Pada bulan Ramadhan, tahunnya nggak tau (tidak tahu).

Peneliti : Kepada siapa Allah menurunkan Al-Qur’an?

Page 124: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

SR : Kepada Nabi Muhammad SAW.

Peneliti : Dimana ayat Al-Qur’an pertama diturunkan?

SR : Di Gua Hiro.

Peneliti : Ada berapa surat dalam Al-Qur’an?

SR : Ada 114 surat.

Peneliti : Ada berapa ayat dalam Al-Qur’an?

SR : Nggak tau (tidak tahu).

Peneliti : Apakah saudara memahami tajwid?

SR : Sedikit. Idzhar dibaca jelas.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan Hadits?

SR : Hadits itu sesuatu yang baru, itu pengertian secara bahasa ya.

Peneliti : Ada berapa jenis hadits? Sebutkan!

SR : Ada 3, Shahih, Hasan, Dhaif.

Peneliti : Ada berapa jumlah rukun Islam? Sebutkan!

SR : Ada 5. Syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji.

Peneliti : Ada berapa jumlah rukun Iman? Sebutkan!

SR : Ada 6. Iman kepada Allah, iman kepada Malaikat, iman kepada

Kitab, iman kepada Rasul, iman kepada hari Kiamat, dan iman

kepada qada’dan qadar.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan ibadah shalat?

Page 125: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

SR : Shalat itu adalah berdoa secara bahasa, tapi menurut maknanya

bentuk ibadah kita kepada Allah.

Peneliti : Kapan perintah shalat diturunkan?

SR : Ketika Nabi Muhammad selesai melaksanakan Isra’ Mi’raj.

Peneliti : Ada berapa jenis shalat? Sebutkan!

SR : Ada 2, yaitu shalat wajib dan sunnah.

Peneliti : Kapan shalat fardhu dan shalat sunnah dikerjakan?

SR : Shalat wajib itu sudah ada aturannya yang shalat 5 waktu, shalat

sunnah itu macam-macam.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan puasa?

SR : Puasa adalah menahan nafsu.

Peneliti : Ada berapa jenis puasa? Sebutkan!

SR : Ada 2, yaitu puasa wajib dan sunnah.

Peneliti : Kapan puasa fardhu dan puasa sunnah dikerjakan?

SR : Puasa wajib jika puasa Ramadhan ya pada bulan Ramadhan, kalau

puasa nazar ya disesuaikan dengan nazarnya. Puasa sunnah ya

tergantung kalau Senin Kamis ya hari Senis dan Kamis.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan zakat?

SR : Zakat adalah membersihkan.

Peneliti : Ada berapa jenis zakat? Sebutkan!

Page 126: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

SR : Ada 2, yaitu zakat mal dan zakat fitrah.

Peneliti : Kapan pelaksanaan zakat fitrah dan zakat mal?

SR : Zakat fitrah itu di bulan puasa dan sebelum 1 Syawal, zakat mal ya

disesuaikan dengan ketika apabila harta itu sudah mencapai

nisabnya baru dizakati (haul).

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan sedekah?

SR : Sedekah itu memberi.

Peneliti : Kapan pelaksanaan sedekah?

SR : Kapan saja semau kita.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan akhlak?

SR : Akhlak adalah perilaku.

Peneliti : Ada berapa jenis akhlak? Sebutkan!

SR : Ada 2, yaitu akhlak terpuji dan akhlak tercela.

Peneliti : Sebutkan 3 contoh akhlak terpuji yang saudara pernah lakukan!

SR : Menolong, tidak membully orang, berbuat baik.

Peneliti : Apakah saudara mengaji al-Qur’an?

SR : Insyaallah .

Peneliti : Kapan saudara membaca al-Qur’an disetiap harinya?

SR : Habis Maghrib (setelah Maghrib).

Peneliti : Apakah saudara mengaji selain al’Qur’an?

Page 127: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

SR : Ada, kitab kuning judulnya fat’ul mu’in.

Peneliti : Apakah saudara hafal hadits?

SR : Sedikit, hafal ada tapi kalau ditanya sudah lupa.

Peneliti : Berapa banyak hadits yang telah saudara hafal?

SR : Arba’in nawawi 40 hadits, tapi udah lupa.

Peneliti : Kapan waktu saudara untuk menghafal hadits?

SR : Ketika mau setoran buat sekolah.

Peneliti : Apakah saudara mengetahui bacaan syahadat?

SR : Ya, Asyhadualla Ilaaha Illallah wa Asyhaduanna Muhammadar

Rasulullah.

Peneliti : Apakah saudara telah melakukan ibadah haji?

SR : Belum. Tapi insyaallah.

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada Allah?

SR :Dengan cara kita bershalat.

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada malaikat?

SR : Melakukan kebaikan karena setiap kita melakukan keburukan aka

nada yang mencatat.

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada kitab-kitab?

SR : Meyakininya, mempercayai kitab itu.

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada rasul-rasul?

Page 128: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

SR : Melaksanakan sunnahnya.

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada hari kiamat?

SR : Ya kita percaya kalau ada hari kiamat.

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada qada’ dan qadar?

SR : Karena ketetapan itu sudah ditetapkan oleh Allah.

Peneliti : Apakah saudara mengerjakan sholat tepat waktu?

SR : Jarang.

Peneliti : Bagaimana saudara melakukan shalat (jamaah/ munfarid)?

SR : Ada jama’ah, ada munfarid.

Peneliti : Apakah saudara shalat wajib 5 waktu dalam sehari?

SR : Insyaallah.

Peneliti : Jika saudara pernah tidak mengerjakan salah satu shalat dalam

sehari, apakah anda merasa tenang?

SR : Tidak.

Peneliti : Puasa apa saja yang saudara kerjakan?

SR : Senin Kamis, Ramadhan.

Peneliti : Dalam puasa wajib ramadhan, apakah saudara mengerjakan puasa?

SR : Ya mengerjakan.

Peneliti : Jika saudara berhalangan, apakah saudara mengganti puasa

dikemudian hari?

Page 129: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

SR : Ya.

Peneliti : Jika saudara meninggalkan puasa dengan sengaja, apakah saudara

merasa tenang?

SR : Tidak.

Peneliti : Apakah saudara pernah berzakat?

SR : Ya.

Peneliti : Zakat apa yang telah saudara kerjakan?

SR : Zakat fitrah.

Peneliti : Kapan saudara melakukan zakat tersebut?

SR : Setiap tahun sekali, setiap bulan puasa..

Peneliti : Apakah anda pernah sedekah?

SR : Pernah.

Peneliti : Kepada siapa saudara memberikan sedekah tersebut?

SR : Sesama teman.

Peneliti : Apakah saudara berakhlak mulia terhadap sesama?

SR : Insyaallah.

Peneliti : Akhlak terpuji apa yang telah saudara lakukan?

SR : Menghargai sesame teman.

Peneliti : Apakah saudara patuh kepada orangtua meskipun tinggal

berjauhan?

Page 130: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

SR : Insyaallah.

Peneliti : Apakah saudara pernah durhaka kepada orangtua?

SR : Pernah.

Peneliti : Apakah saudara pacaran?

SR : Tidak.

Peneliti : Bagaimana pendapat saudara tentang pacaran?

SR : Tidak boleh. Kalau lihat orang pacaran sih biasa aja tapi jangan

deh. Kalau buat diri sendiri jangan.

Peneliti : Apakah menjalankan perintah agama adalah keinginan saudara

pribadi?

SR : Sebagian, karena sebagian paksaan. Contohnya ngaji kitab, kalau

tidak ngaji ya dihukum.

Peneliti : Apakah saudara merasa terbebani dalam menjalankan perintah

agama?

SR : Tidak.

Peneliti : Mengapa saudara lebih memilih tinggal di pondok dari pada di

kos/kontrakan?

SR : Tidak memilih sih karena disuruh (dianjurkan) orang tua.

Peneliti : Apakah pilihan tersebut adalah hasil diskusi saudara dengan orang

tua?

Page 131: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

SR : Tidak diskusi, itu sepihak dari orang tua.

Peneliti : Apakah orang tua mendukung saudara berpendidikan di

perantauan?

SR : Mendukung.

Peneliti : Apakah orang tua berperan penting dalam pengamalan agama

saudara?

SR : Ya.

Peneliti : Bagaimana cara orang tua untuk mengkontrol kegiatan saudara

dalam pengamalan agama disetiap harinya?

SR : Dengan memondokkan saya (dengan cara memasukkan saya ke

pondok).

Peneliti : Apakah orang-orang disekitar saudara juga melaksanakan perintah

agama?

SR : Ya.

Peneliti : Apakah lingkungan sekitar saudara selalu mendukung saudara

dalam pelaksanaan perintah agama?

SR : Mendukung.

Peneliti : Bagaimana cara orang di sekitar saudara mendukung saudara

dalam pelaksanaan perintah agama?

SR : Kalau saya lalai sering di oprak-oprak (diperintah), terutama

keamanan.

Page 132: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Peneliti : Apa motivasi yang mendorong saudara untuk mengamalkan

perintah agama?

SR : Kebaikan dikemudian hari. Maksudnya ketika kita melakukan

kebaikan suatu saat kita akan mengunduh kebaikan.

Peneliti : Kendala apa saja yang saudara hadapi dalam mengamalkan

perintah agama?

SR : Malas, kalau acara tergantung lingkungan.

Peneliti : Bagaimana cara saudara menjembatani kendala-kendala tersebut?

SR : Nyuruh (minta tolong) teman biasanya kalau saya lupa tolong

diingetin bagaimana saya harus ngerjain gitu.

REFLEKSI

Dari hasil wawancara, peneliti menemukan fakta yang terdapat dalam diri

Informan. Dari segi pengetahuan, SR banyak mengetahui teori-teorinya meskipun

terkadang ada yang tidak ingat. Dapi segi pengamalan, SR termasuk orang yang

taat beribadah dikarenakan lingkungan pondok yang mendukung. Meskipun SR

terpaksa untuk tinggal di pondok disebabkan oleh orang tuanya, SR masih patuh

terhadap orang tuanya dan enggan untuk menentangnya. SR merupakan contoh

anak yang berbakti kepada orang tuanya meskipun dalam wawancara SR

menyatakan bahwa ia pernah durhaka. Dari segi pergaulan, SR membatasinya

untuk berinteraksi secara bebas dengan lawan jenis. Dari segi kendala dalam

pengamalan agama, tidak jauh berbeda pada umumnya bahwa kendala yang sering

dialami adalah timbulnya rasa malas dalam dirinya sehingga menyebabkan ibadah-

Page 133: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

ibadah yang dikerjakan menjadi tidak tepat waktu. Akan tetapi, SR memiliki

tameng untuk melindungi dirinya dari rasa malas tersebut yaitu dengan meminta

tolong temannya untuk selalu mengingatkan dalam hal ibadah dan kebaikan-

kebaikan lainnya.

Page 134: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

INFORMAN KEEMPAT

Hari, Tanggal : Minggu, 12 Mei 2019

Tempat : Tempat saudara (Kesongo, Tuntang, Kabupaten Semarang)

Waktu : 16.19-16.32

Informan : JS

Fokus : Pengetahuan, pengamalan, pergaulan, dan problematika

pendidikan agama Islam

JS adalah mahasiswa perantau yang berasal dari Bagan Batu provinsi Riau.

JS merupakan mahasiswa semester 4 jurusan Bahasa dan Sastra Arab di IAIN

Salatiga. JS melanjutkan pendidikannya di Salatiga atas keinginannya sendiri dan

tanpa paksaan. JS tinggal di perantauan ini sudah menginjak tahun ke 5,

dikarenakan JS dulunya adalah lulusan pondok Al-Muayyad di Surakarta. Dilihat

dari riwayat pendidikannya, JS termasuk orang yang berpendidikan agama tinggi

sehingga untuk pengamalannya sudah tidak dapat diragukan lagi. Namun, ketika

melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi, JS lebih memilih tinggal di tempat

saudaranya. Keputusan tersebut adalah hasil dari diskusi antar kedua orang tua.

Peneliti : Apa yang dimaksud dengan Al-Qur’an?

JS : Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam.

Peneliti : Kapan diturunkannya Al-Qur’an?

JS : Aduh lupa.

Peneliti : Kepada siapa Allah menurunkan Al-Qur’an?

Page 135: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

JS : Kepada Nabi Muhammad SAW.

Peneliti : Dimana ayat Al-Qur’an pertama diturunkan?

JS : Kalau tidak salah di Mekah.

Peneliti : Ada berapa surat dalam Al-Qur’an?

JS : Ada 114 surat.

Peneliti : Ada berapa ayat dalam Al-Qur’an?

JS : Lupa.

Peneliti : Apakah saudara memahami tajwid?

JS : Ya lumayan, misalnya gunnah, bilagunnah, ikhfa’ syafawi, iqlab.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan Hadits?

JS : Hadits itu berita khobar.

Peneliti : Ada berapa jenis hadits? Sebutkan!

JS : Ada 3, Shahih, Hasan, Dhaif.

Peneliti : Ada berapa jumlah rukun Islam? Sebutkan!

JS : Ada 5. Syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji.

Peneliti : Ada berapa jumlah rukun Iman? Sebutkan!

JS : Ada 6. Iman kepada Allah, iman kepada Malaikat, iman kepada

Kitab, iman kepada Rasul, iman kepada hari Kiamat, dan iman

kepada qada’dan qadar.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan ibadah shalat?

Page 136: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

JS : Shalat adalah tiang agama.

Peneliti : Kapan perintah shalat diturunkan?

JS : Pas Isra’ Mi’raj.

Peneliti : Ada berapa jenis shalat? Sebutkan!

JS : Ada 2, yaitu shalat wajib dan sunnah.

Peneliti : Kapan shalat fardhu dan shalat sunnah dikerjakan?

JS : Shalat wajib dikerjakan 5 waktu, kalau shalat sunnah missal Dhuha

dan Tahajud.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan puasa?

JS : Puasa itu menahan diri dari segala hawa nafsu.

Peneliti : Ada berapa jenis puasa? Sebutkan!

JS : Ada 2, yaitu puasa wajib dan sunnah.

Peneliti : Kapan puasa fardhu dan puasa sunnah dikerjakan?

JS : Puasa wajib pada bulan Ramadhan, puasa sunnah misal puasa

Senin Kamis dan puasa Daud.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan zakat?

JS : Zakat itu memberikan sebagian harta untuk orang yang tidak

mampu.

Peneliti : Ada berapa jenis zakat? Sebutkan!

JS : Ada 2, yaitu zakat mal dan zakat fitrah.

Page 137: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Peneliti : Kapan pelaksanaan zakat fitrah dan zakat mal?

JS : Zakat fitrah pada akhir Ramadhan, kalau zakat mal nggak tau

(tidak tahu).

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan sedekah?

JS : Sedekah adalah memberikan sebagian harta seikhlasnya.

Peneliti : Kapan pelaksanaan sedekah?

JS : Kapan saja.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan akhlak?

JS : Akhlak merupakan tingkah laku.

Peneliti : Ada berapa jenis akhlak? Sebutkan!

JS : Akhlak baik dan buruk.

Peneliti : Sebutkan 3 contoh akhlak terpuji yang saudara pernah lakukan!

JS : Sedekah, tersenyum, membantu orang lain.

Peneliti : Apakah saudara mengaji al-Qur’an?

JS : Iya.

Peneliti : Kapan saudara membaca al-Qur’an disetiap harinya?

JS : Biasanya sempatnya setelah subuh.

Peneliti : Apakah saudara mengaji selain al’Qur’an?

JS : Ada kitab tapi jarang, kitab ta’limul muta’alim, kadang juga kitab

fiqh.

Page 138: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Peneliti : Apakah saudara hafal hadits?

JS : Hafal pas sekolah.

Peneliti : Berapa banyak hadits yang telah saudara hafal?

JS : Lupa semua tapi kira-kira 15 paling.

Peneliti : Kapan waktu saudara untuk menghafal hadits?

JS : Pas ada tugas.

Peneliti : Apakah saudara mengetahui bacaan syahadat?

JS : Ya, Asyhadualla Ilaaha Illallah wa Asyhaduanna Muhammadar

Rasulullah.

Peneliti : Apakah saudara telah melakukan ibadah haji?

JS : Belum.

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada Allah?

JS : Melakukan apa yang diperintah misalnya shalat.

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada malaikat?

JS : Meyakini bahwa malaikat itu ada.

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada kitab-kitab?

JS : Membaca Al-Qur’an.

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada rasul-rasul?

JS : Shalawatan.

Page 139: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada hari kiamat?

JS : Meyakini bahwa hari kiamat itu terus kita harus berbuat baik.

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada qada’ dan qadar?

JS : Mempercayai takdir yang telah Allah tetapkan kepada kita.

Peneliti : Apakah saudara mengerjakan sholat tepat waktu?

JS : Kadang-kadang.

Peneliti : Bagaimana saudara melakukan shalat (jamaah/ munfarid)?

JS : Kadang jama’ah, kadang munfarid.

Peneliti : Apakah saudara shalat wajib 5 waktu dalam sehari?

JS : Ya, tetapi kadang lupa shalat Isya dan itu perasaannya tidak tenang

serasa mau mati.

Peneliti : Jika saudara pernah tidak mengerjakan salah satu shalat dalam

sehari, apakah anda merasa tenang?

JS : Tidak.

Peneliti : Puasa apa saja yang saudara kerjakan?

JS : Puasa Ramadhan, puasa Daud, puasa Senin Kamis.

Peneliti : Dalam puasa wajib ramadhan, apakah saudara mengerjakan puasa?

JS : Ya mengerjakan.

Peneliti : Jika saudara berhalangan, apakah saudara mengganti puasa

dikemudian hari?

Page 140: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

JS : Ya.

Peneliti : Jika saudara meninggalkan puasa dengan sengaja, apakah saudara

merasa tenang?

JS : Tidak.

Peneliti : Apakah saudara pernah berzakat?

JS : Ya tapi itu dibayarin orang tua.

Peneliti : Zakat apa yang telah saudara kerjakan?

JS : Zakat fitrah.

Peneliti : Kapan saudara melakukan zakat tersebut?

JS : Pada waktu Idul Fitri.

Peneliti : Apakah anda pernah sedekah?

JS : Pernah.

Peneliti : Kepada siapa saudara memberikan sedekah tersebut?

JS : Biasa di kotak amal dan pengemis.

Peneliti : Apakah saudara berakhlak mulia terhadap sesama?

JS : Berakhlak.

Peneliti : Akhlak terpuji apa yang telah saudara lakukan?

JS : Menolong orang lain.

Peneliti : Apakah saudara patuh kepada orangtua meskipun tinggal

berjauhan?

Page 141: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

JS : Kadang-kadang nggak.

Peneliti : Apakah saudara pernah durhaka kepada orangtua?

JS : Ya kadang bohong.

Peneliti : Apakah saudara pacaran?

JS : Tidak.

Peneliti : Bagaimana pendapat saudara tentang pacaran?

JS : Pacaran kalau aku sih tidak masalah yang penting masih wajar,

nggak neko-neko (tidak aneh-aneh) tapi kalau bisa tidak pacaran.

Peneliti : Apakah menjalankan perintah agama adalah keinginan saudara

pribadi?

JS : Ya.

Peneliti : Apakah saudara merasa terbebani dalam menjalankan perintah

agama?

JS : Tidak.

Peneliti : Mengapa saudara lebih memilih tinggal di tempat saudara dari pada

di pondok?

JS : Soalnya dulu disuruh disini, karena dulu kan mondok di Al-Falah

tetapi tidak betah cuma 3 bulan setelah itu disini.

Peneliti : Apakah pilihan tersebut adalah hasil diskusi saudara dengan orang

tua?

Page 142: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

JS : Tidak, lebih ke orang tua.

Peneliti : Apakah orang tua mendukung saudara berpendidikan di

perantauan?

JS : Mendukung.

Peneliti : Apakah orang tua berperan penting dalam pengamalan agama

saudara?

JS : Ya.

Peneliti : Bagaimana cara orang tua untuk mengkontrol kegiatan saudara

dalam pengamalan agama disetiap harinya?

JS : Kalau dikontrol tidak setiap hari, tetapi namanya rantau paling

lewat telepon.

Peneliti : Apakah orang-orang disekitar saudara juga melaksanakan perintah

agama?

JS : Ya.

Peneliti : Apakah lingkungan sekitar saudara selalu mendukung saudara

dalam pelaksanaan perintah agama?

JS : Ya.

Peneliti : Bagaimana cara orang di sekitar saudara mendukung saudara

dalam pelaksanaan perintah agama?

JS : Saling mengingatkan.

Page 143: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Peneliti : Apa motivasi yang mendorong saudara untuk mengamalkan

perintah agama?

JS : Karena itu sebuah kewajiban dan bukan beban.

Peneliti : Kendala apa saja yang saudara hadapi dalam mengamalkan

perintah agama?

JS : Kadang malas dan banyak kegiatan.

Peneliti : Bagaimana cara saudara menjembatani kendala-kendala tersebut?

JS : Sebisa mungkin dan mau tidak mau harus melaksanakan itu karena

kalau tidak shalat pasti tidak tenang.

REFLEKSI

Dari hasil wawancara, peneliti menemukan fakta yang terdapat dalam diri

informan. Dilihat dari segi pengetahuan, JS sangat minim dalam teorinya meskipun

ia lulusan dari pondok. Dari segi pengamalan, JS termasuk orang yang taat dalam

melaksanakan perintah agama dari ibadah wajib shalat sampai patuh kepada orang

tuanya. JS juga termasuk orang yang sangat menjaga pergaulannya dengan tidak

pacaran. Orang tua JS sangat mendukung anaknya dalam memilih tempat tinggal di

perantauan, yang awalnya JS mondok di Al-Falah dan sampai akhirnya bertempat

tinggal di rumah kakeknya hanya dikarenakan tidak nyaman dengan lingkungan

pondok tersebut. Dari kendala-kendala yang dihadapi dalam pengamalan agama, JS

terkadang merasakan rasa malas untuk mengerjakan perintah agama tepat waktu,

bahkan pernah suatu ketika JS meninggalkan shalat Isya dikarenakan ketiduran.

Untuk mengatasi kendala tersebut, menurut JS perintah agama itu adalah suatu

Page 144: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

kewajiban, maka sebisa mungkin dan mau tidak mau perintah agama tersebut harus

dilakukan tanpa paksaan.

Page 145: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

INFORMAN KELIMA

Hari, Tanggal : Senin, 13 Mei 2019

Tempat : Tempat saudara (Pundan, Kebondowo, Banyubiru)

Waktu : 09.51-10.11

Informan : AF

Fokus : Pengetahuan, pengamalan, pergaulan, dan problematika

pendidikan agama Islam

AF terlahir dari keluarga yang bertempat tinggal di daerah Nunggal Sari,

Pulau Rimau, Banyuasin, Palembang. AF adalah mahasiswa semester 4 jurusan

Tadris Bahasa Inggris di IAIN Salatiga. Awal mula AF menginjakkan kaki di

Salatiga, ia tinggal di pondok Sunan Giri selama 2 bulan. Namun, tidak disangka

setelah itu AF mengalami kecelakaan sehingga tidak dapat berjalan selama 1 bulan.

Kabar tersebut pun terdengar oleh saudara AF yang bertempat tinggal di Banyubiru

sehingga saudaranya meminta izin pada pihak pondok untuk merawat AF di rumah.

Pihak orang tua AF juga setuju jika AF tinggal di rumah saudaranya. Padahal AF

tetap ingin tinggal di pondok sebagaimana awal mula ia di Salatiga. Keinginan AF

akan ia utarakan kepada orang tuanya secara langsung pada waktu ia pulang ke

Palembang setelah UAS berakhir.

Peneliti : Apa yang dimaksud dengan Al-Qur’an?

AF : Al-Qur’an adalah kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad kepada malaikat Jibril, Al-Qur’an secara harfiyah

berarti bacaan.

Page 146: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Peneliti : Kapan diturunkannya Al-Qur’an?

AF : Pada bulan Ramadhan malam 17 Ramadhan yakni malam nuzulul

qur’an.

Peneliti : Dimana ayat Al-Qur’an pertama diturunkan?

AF : Di Gua Hiro surat al-Alaq.

Peneliti : Ada berapa surat dalam Al-Qur’an?

AF : Ada 114 surat.

Peneliti : Ada berapa ayat dalam Al-Qur’an?

AF : 6666 ayat.

Peneliti : Apakah saudara memahami tajwid?

AF : Sedikit, misalnya hukum bacaan idzhar, ikhfa’, iqlab, idghom.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan Hadits?

AF : Hadits ialah sabda Nabi Muhammad SAW.

Peneliti : Ada berapa jenis hadits? Sebutkan!

AF : Saya tahunya hadits shahih sama dhaif.

Peneliti : Ada berapa jumlah rukun Islam? Sebutkan!

AF : Ada 5. Syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji.

Peneliti : Ada berapa jumlah rukun Iman? Sebutkan!

Page 147: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

AF : Ada 6. Iman kepada Allah, iman kepada Malaikat, iman kepada

Kitab, iman kepada Rasul, iman kepada hari Kiamat, dan iman

kepada qada’dan qadar.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan ibadah shalat?

AF : Shalat adalah suatu ibadah yang diwajibkan kepada umat muslim

jika dilakukan mendapat pahala dan jika ditinggalkan mendapat

dosa.

Peneliti : Kapan perintah shalat diturunkan?

AF : Ketika Nabi Isra’ Mi’raj.

Peneliti : Ada berapa jenis shalat? Sebutkan!

AF : Ada 2, yaitu shalat wajib dan sunnah.

Peneliti : Kapan shalat fardhu dan shalat sunnah dikerjakan?

AF : Shalat wajib itu ada 5 yaitu ada Subuh, Zuhur, Asar, Magrib, Isya.

kalau shalat sunnah ada yang sebelum dan sesudah shalat fardhu.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan puasa?

AF : Puasa itu menahan dari makan dan minum juga hawa nafsu.

Peneliti : Ada berapa jenis puasa? Sebutkan!

AF : Ada 2, yaitu puasa wajib dan sunnah.

Peneliti : Kapan puasa fardhu dan puasa sunnah dikerjakan?

Page 148: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

AF : Puasa wajib pada bulan Ramadhan seperti bula sekarang, kalau

puasa sunnah bisa kapan saja kecuali pada lebaran Idul Fitri dan hari

tasyrik.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan zakat?

AF : Zakat itu kita mengeluarkan sebagian harta dengan ukuran 2,5 liter

tujuannya untuk orang yang membutuhkan.

Peneliti : Ada berapa jenis zakat? Sebutkan!

AF : Ada 2, yaitu zakat mal dan zakat fitrah.

Peneliti : Kapan pelaksanaan zakat fitrah dan zakat mal?

AF : Zakat fitrah itu sebelum shalat Idul Fitri, kalau zakat mal itu ketika

hartanya sudah mencapai nisab.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan sedekah?

AF : Sedekah adalah memberikan sebagian harta kita dengan

mengharapkan ridho Allah.

Peneliti : Kapan pelaksanaan sedekah?

AF : Kalau kita ada rejeki lebih dan menurut kita harta itu sangat

dibutuhkan oleh orang lain.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan akhlak?

AF : Akhlak merupakan tingkah laku.

Peneliti : Ada berapa jenis akhlak? Sebutkan!

Page 149: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

AF : Ada 2, Akhlak terpuji dan tercela.

Peneliti : Sebutkan 3 contoh akhlak terpuji yang saudara pernah lakukan!

AF : Menolong teman yang sedang kesusahan di jalan, meminjamkan

pena, membantu membersihkan sampah di kos temen.

Peneliti : Apakah saudara mengaji al-Qur’an?

AF : Alhamdulillah iya.

Peneliti : Kapan saudara membaca al-Qur’an disetiap harinya?

AF : Habis shalat magrib, habis tarawih dan habis shalat subuh

(Setelah shalat magrib, setelah tarawih dan setelah shalat subuh).

Peneliti : Apakah saudara mengaji selain al’Qur’an?

AF : Alhamdulillah ada yaitu ngaji kitab, kitabnya safinatul najah.

Peneliti : Apakah saudara hafal hadits?

AF : Ada tapi pendek.

Peneliti : Berapa banyak hadits yang telah saudara hafal?

AF : Sedikit.

Peneliti : Kapan waktu saudara untuk menghafal hadits?

AF : Ketika ada tugas hafalan hadits.

Peneliti : Apakah saudara mengetahui bacaan syahadat?

AF : Ya, Asyhadualla Ilaaha Illallah wa Asyhaduanna Muhammadar

Rasulullah.

Page 150: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Peneliti : Apakah saudara telah melakukan ibadah haji?

AF : Belum.

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada Allah?

AF : Menjalankan perintahnya seperti mengerjakan shalat 5 waktu,

melaksanakan amalan-amalan jariyah, meyakini bahwa tiada Tuhan

selain Allah.

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada malaikat?

AF : Meyakini bahwa di dunia ini banyak sekali malaikat yang saya

ketahui ada 10.

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada kitab-kitab?

AF : Percaya bahwa kitab yang diridhoi oleh Allah kepada umat Islam

yaitu kitab Al-Qur’an.

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada rasul-rasul?

AF : Percaya bahwa rasul itu ada dan meneladani akhlak beliau dengan

membaca kisah Rasulullah dalam kehidupannya.

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada hari kiamat?

AF : Saya yakin bahwa hari kiamat itu akan terjadi tetapi tidak tahu

kapan akan terjadinya.

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada qada’ dan qadar?

Page 151: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

AF : Saya percaya ada qada’ dan qadar, soalnya itu ketentuan Allah. Ada

ketentuan yang bisa diubah dan tidak bisa diubah.

Peneliti : Apakah saudara mengerjakan sholat tepat waktu?

AF : Kalau tidak sibuk ya tepat, kalau sibuk ya agak ditunda.

Peneliti : Bagaimana saudara melakukan shalat (jamaah/ munfarid)?

AF : Kalau shalat magrib, isya dan subuh alhamdulillah jamaah, kalau

zuhur dan asar munfarid.

Peneliti : Apakah saudara shalat wajib 5 waktu dalam sehari?

AF : Jika tidak berhalangan maka iya.

Peneliti : Jika saudara pernah tidak mengerjakan salah satu shalat dalam

sehari, apakah anda merasa tenang?

AF : Tidak, saya malah gelisah.

Peneliti : Puasa apa saja yang saudara kerjakan?

AF : Puasa sunnah yaitu Senin Kamis dan puasa wajib itu Ramadhan.

Peneliti : Dalam puasa wajib ramadhan, apakah saudara mengerjakan puasa?

AF : Alhamdulillah iya.

Peneliti : Jika saudara berhalangan, apakah saudara mengganti puasa

dikemudian hari?

AF : Ya.

Page 152: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Peneliti : Jika saudara meninggalkan puasa dengan sengaja, apakah saudara

merasa tenang?

AF : Tidak.

Peneliti : Apakah saudara pernah berzakat?

AF : Alhamdulillah pernah.

Peneliti : Zakat apa yang telah saudara kerjakan?

AF : Zakat fitrah.

Peneliti : Kapan saudara melakukan zakat tersebut?

AF : Tahun kemarin ketika malam takbiran.

Peneliti : Apakah anda pernah sedekah?

AF : Alhamdulillah iya.

Peneliti : Kepada siapa saudara memberikan sedekah tersebut?

AF : Kepada teman.

Peneliti : Apakah saudara berakhlak mulia terhadap sesama?

AF : Jika teman saya itu care (peduli) ke saya, ya saya balas care

(peduli).

Peneliti : Akhlak terpuji apa yang telah saudara lakukan?

AF : Seperti menolong.

Peneliti : Apakah saudara patuh kepada orangtua meskipun tinggal

berjauhan?

Page 153: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

AF : Ya kalau kadang ada yang tidak bertentangan saya nurut, kalau

bertentangan terkadang saya melanggar.

Peneliti : Apakah saudara pernah durhaka kepada orangtua?

AF : Pernah.

Peneliti : Apakah saudara pacaran?

AF : Alhamdulillah tidak.

Peneliti : Bagaimana pendapat saudara tentang pacaran?

AF : Pacaran jika bagi orang yang biasa itu mungkin biasa aja, tetapi

saya pernah diceritakan oleh teman saya yang pacaran bahwa teman

saya itu sering dikekang.

Peneliti : Apakah menjalankan perintah agama adalah keinginan saudara

pribadi?

AF : Alhamdulillah dari diri sendiri, karna kalau tidak sendiri mau minta

kepada siapa karena ibadah itu kan pertanggungjawaban sendiri.

Peneliti : Apakah saudara merasa terbebani dalam menjalankan perintah

agama?

AF : Tidak.

Peneliti : Mengapa saudara lebih memilih tinggal di tempat saudara dari pada

di pondok?

AF : Karena itu dulu ada somethink (sesuatu) kemaren pertama kali saya

datang di pulau Jawa ini bukan di tempat bude saya melainkan itu di

Page 154: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

pondok pesantren, tetapi selang 2 bulan saya mengalami kecelakaan

sehingga saya harus dirawat di rumah bude saya.

Peneliti : Apakah pilihan tersebut adalah hasil diskusi saudara dengan orang

tua?

AF : Ya.

Peneliti : Apakah orang tua mendukung saudara berpendidikan di

perantauan?

AF : Iya.

Peneliti : Apakah orang tua berperan penting dalam pengamalan agama

saudara?

AF : Sangat penting.

Peneliti : Bagaimana cara orang tua untuk mengkontrol kegiatan saudara

dalam pengamalan agama disetiap harinya?

AF : Lewat telepon jarang karena di daerah saya susah sinyal, jadi

kesadaran diri saya sendiri.

Peneliti : Apakah orang-orang disekitar saudara juga melaksanakan perintah

agama?

AF : Ya.

Peneliti : Apakah lingkungan sekitar saudara selalu mendukung saudara

dalam pelaksanaan perintah agama?

AF : Ya.

Page 155: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Peneliti : Bagaimana cara orang di sekitar saudara mendukung saudara

dalam pelaksanaan perintah agama?

AF : Diingatkan.

Peneliti : Apa motivasi yang mendorong saudara untuk mengamalkan

perintah agama?

AF : Karena itu kewajiban kita.

Peneliti : Kendala apa saja yang saudara hadapi dalam mengamalkan

perintah agama?

AF : Terkadang banyak kegiatan.

Peneliti : Bagaimana cara saudara menjembatani kendala-kendala tersebut?

AF : Terkadang kalau ibadah itu terlewat saya mengqodhonya

(menggantinya).

REFLEKSI

Dari hasil wawancara, peneliti menemukan fakta yang terdapat dalam diri

informan. Dilihat dari segi pengetahuan, AF termasuk orang yang pandai, hal

tersebut dapat dilihat dari cara penjabaran jawaban disetiap pertanyaan ia menjawab

dengan detail. Dari segi pengamalan, AF sangat taat dalam beribadah, dari ibadah

hingga sunnahnya. AF juga disamping menimba ilmu dunia, ia berusaha untuk

mengimbangi dengan ilmu akhirat. Oleh sebab itu, AF kukuh dalam pendiriannya

untuk kembali meminta izin kepada orang tuanya untuk kembali tinggal di pondok

pesantren. Dalam segi pergaulan, AF tidak secara bebas bergaul dengan lawan jenis

Page 156: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

sebab menurutnya pacaran itu hanya membuang waktu saja dan bahkan membuat

kehidupan itu tidak tenang. Adapun, kendala yang dihadapi selama pengamalan

agama adalah timbulnya kesibukan di dalam kehidupannya seperti mengerjakan

tugas sehingga ibadah tidak tepat waktu bahkan terkadang ada yang terlewat. Untuk

mengatasinya, AF mempunyai kesadaran pada dirinya untuk mengqodho

(mengganti) ibadah yang dianggap terlewat dilain waktu.

Page 157: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

INFORMAN KEENAM

Hari, Tanggal : Selasa, 14 Mei 2019

Tempat : PP Api Al-Riyadloh (Kesongo, Tuntang, Kabupaten Semarang)

Waktu : 08.05-08.22

Informan : EK

Fokus : Pengetahuan, pengamalan, pergaulan, dan problematika

pendidikan agama Islam

EK adalah mahasiswa semester 6 jurusan Tadris IPA di IAIN Salatiga. EK

berasal dari Riau. Awal mula ke Salatiga, EK bertempat tinggal di Pondok

Pesantren Al-Riyadloh meskipun ia mempunyai saudara di daerah Magelang.

Orang tua EK sangat mendukung anaknya untuk tinggal di pondok, sekaligus

bahagia melepas anaknya untuk tetap dalam jangkauan agama yang kuat. EK juga

terlatih untuk hidup mandiri di perantauan, ia juga dapat mengimbangi pendidikan

umum yang menjadi jurusannya dengan tinggal di pondok dan mendapat ilmu

agama yang cukup.

Peneliti : Apa yang dimaksud dengan Al-Qur’an?

EK : Al-Qur’an adalah kitab suci untuk umat Islam terutamanya, dan

sebagai petunjuk juga digunakan umat Islam.

Peneliti : Kapan diturunkannya Al-Qur’an?

EK : Saat nuzulul qur’an.

Peneliti : Kepada siapa Al-Qu’an diturunkan.

Page 158: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

EK : Nabi Muhammad SAW.

Peneliti : Dimana ayat Al-Qur’an pertama diturunkan?

EK : Di Gua Hiro surat Iqro’.

Peneliti : Ada berapa surat dalam Al-Qur’an?

EK : Ada 114 surat.

Peneliti : Ada berapa ayat dalam Al-Qur’an?

EK : 6666 ayat.

Peneliti : Apakah saudara memahami tajwid?

EK : Sedikit, misalnya mad arit lisukun biasanya pada akhir kalimat,

mad tobi’i panjangnya 2 harakat, mad wajib panjangnya 6 harakat,

ada mad jaiz, ikhfa’, idzhar, dan idghon bigunnah.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan Hadits?

EK : Hadits itu sebuah sabda dari Nabi Muhammad SAW.

Peneliti : Ada berapa jenis hadits? Sebutkan!

EK : Banyak sih contohnya ada hadits qudsi, hdits shahih.

Peneliti : Ada berapa jumlah rukun Islam? Sebutkan!

EK : Ada 5. Syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji.

Peneliti : Ada berapa jumlah rukun Iman? Sebutkan!

Page 159: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

EK : Ada 6. Iman kepada Allah, iman kepada Malaikat, iman kepada

Kitab, iman kepada Rasul, iman kepada hari Kiamat, dan iman

kepada qada’dan qadar.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan ibadah shalat?

EK : Shalat itu sebuah perintah dari Allah SWT yang didalamnya itu ada

doa-doanya dari bersyukur yang intinya memuji Allah SWT yang

isinya dzikir dan doa.

Peneliti : Kapan perintah shalat diturunkan?

EK : Ketika Nabi naik ke atas langit pas Isra’ Mi’raj.

Peneliti : Ada berapa jenis shalat? Sebutkan!

EK : Ada 2, yaitu shalat wajib dan sunnah.

Peneliti : Kapan shalat fardhu dan shalat sunnah dikerjakan?

EK : Shalat wajib itu ada 5 waktu. kalau shalat sunnah sudah ditentukan

tergantung shalatnya apa.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan puasa?

EK : Puasa itu menahan diri dari makan dan dahaga, nafsu, dan lain-lain

dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.

Peneliti : Ada berapa jenis puasa? Sebutkan!

EK : Ada 2, yaitu puasa wajib dan sunnah.

Peneliti : Kapan puasa fardhu dan puasa sunnah dikerjakan?

Page 160: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

EK : Puasa wajib pada bulan Ramadhan, dan puasa sunnah mengikuti

puasa apa yang dia ikuti.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan zakat?

EK : Zakat itu sesuatu yang harus kita keluarkan seperti harta.

Peneliti : Ada berapa jenis zakat? Sebutkan!

EK : Ada 2, yaitu zakat mal dan zakat fitrah.

Peneliti : Kapan pelaksanaan zakat fitrah dan zakat mal?

EK : Zakat fitrah itu pas puasa, kalau zakat mal itu dari hitungan harta

yang bisa dihitung.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan sedekah?

EK : Sedekah adalah membagi (memberikan) sedikit harta atau apapun

itu kepada orang lain.

Peneliti : Kapan pelaksanaan sedekah?

EK : Bisa kapan saja.

Peneliti : Apakah yang dimaksud dengan akhlak?

EK : Akhlak itu perilaku yang lebih menjorok (menganjurkan) kepada

kebaikan.

Peneliti : Ada berapa jenis akhlak? Sebutkan!

EK : Ada 2, Akhlak terpuji dan tercela.

Peneliti : Sebutkan 3 contoh akhlak terpuji yang saudara pernah lakukan!

Page 161: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

EK : Menolong, bersedekah, menutupi aib teman.

Peneliti : Apakah saudara mengaji al-Qur’an?

EK : Ya.

Peneliti : Kapan saudara membaca al-Qur’an disetiap harinya?

EK : Ba’da shalat magrib, ba’da shalat subuh dan asar (Setelah shalat

magrib, setelah shalat subuh dan asar).

Peneliti : Apakah saudara mengaji selain al’Qur’an?

EK : Ya ngaji kitab, misalnya kitab-kitab kuning ada taisirul kholaq,

nashoihul ibad.

Peneliti : Apakah saudara hafal hadits?

EK : Sedikit.

Peneliti : Berapa banyak hadits yang telah saudara hafal?

EK : Tidak pernah hitung.

Peneliti : Kapan waktu saudara untuk menghafal hadits?

EK : Ketika belajar pas sekolah.

Peneliti : Apakah saudara mengetahui bacaan syahadat?

EK : Ya, Asyhadualla Ilaaha Illallah wa Asyhaduanna Muhammadar

Rasulullah.

Peneliti : Apakah saudara telah melakukan ibadah haji?

EK : Belum.

Page 162: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada Allah?

EK : Dengan melakukan segala perintahNya dan menjauhi segala

laranganNya ikut serta mendekatkan diri dari hal-hal kebaikan.

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada malaikat?

EK : Mempercayai bahwa segala ciptaan Allah itu tiada yang sia-sia

contohnya malaikat walaupun kita tidak bisa melihat.

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada kitab-kitab?

EK : Mempelajarinya dan menambah keimanan kepada Allah SWT.

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada rasul-rasul?

EK : Mengikuti perintahnya, terus sabda-sabdanya.

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada hari kiamat?

EK : Mempercayai akan adanya hari kiamat dan mempersiapkan diri.

Peneliti : Bagaimana cara saudara beriman kepada qada’ dan qadar?

EK : Meyakini atau menerima takdir Allah.

Peneliti : Apakah saudara mengerjakan sholat tepat waktu?

EK : Ada juga yang tidak tepat.

Peneliti : Bagaimana saudara melakukan shalat (jamaah/ munfarid)?

EK : Jamaahnya sering, munfarid jarang.

Peneliti : Apakah saudara shalat wajib 5 waktu dalam sehari?

EK : Iya.

Page 163: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Peneliti : Jika saudara pernah tidak mengerjakan salah satu shalat dalam

sehari, apakah anda merasa tenang?

EK : Tidak.

Peneliti : Puasa apa saja yang saudara kerjakan?

EK : Puasa wajib Ramadhan, puasa sunnah Senin Kamis, puasa Daud,

puasa Syawal, puasa Arofah.

Peneliti : Dalam puasa wajib ramadhan, apakah saudara mengerjakan puasa?

EK : Iya.

Peneliti : Jika saudara berhalangan, apakah saudara mengganti puasa

dikemudian hari?

EK : Ya.

Peneliti : Jika saudara meninggalkan puasa dengan sengaja, apakah saudara

merasa tenang?

EK : Tidak.

Peneliti : Apakah saudara pernah berzakat?

EK : Zakat masih dibayar sama orang tua.

Peneliti : Zakat apa yang telah saudara kerjakan?

EK : Belum.

Peneliti : Apakah anda pernah sedekah?

EK : Iya.

Page 164: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Peneliti : Kepada siapa saudara memberikan sedekah tersebut?

EK : Kepada orang-orang yang tidak mampu seperti fakir miskin dan

anak yatim.

Peneliti : Apakah saudara berakhlak mulia terhadap sesama?

EK : Sepertinya iya, tidak tahu.

Peneliti : Akhlak terpuji apa yang telah saudara lakukan?

EK : Kalau yang utama itu saling tolong-menolong dan menghargai

serta menghormati satu sama lain.

Peneliti : Apakah saudara patuh kepada orangtua meskipun tinggal

berjauhan?

EK : Ya.

Peneliti : Apakah saudara pernah durhaka kepada orangtua?

EK : Pernah, seperti dalam perkataan tanpa disengaja.

Peneliti : Apakah saudara pacaran?

EK : Tidak.

Peneliti : Bagaimana pendapat saudara tentang pacaran?

EK : Pacaran itu sebuah hubungan yang mengarahkan ke suatu

perzinahan walaupun kelihatannya tidak apa-apa tetapi itu tidak

baik, dilarang agama Islam.

Page 165: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Peneliti : Apakah menjalankan perintah agama adalah keinginan saudara

pribadi?

EK : Ya atas keinginan sendiri.

Peneliti : Apakah saudara merasa terbebani dalam menjalankan perintah

agama?

EK : Kalau masalah beban mesti ada.

Peneliti : Mengapa saudara lebih memilih tinggal di pondok dari pada di

tempat lainnya?

EK : Di pondok kita akan terkontrol dari perilaku, sikap, terus ilmunya

juga dapat tidak hanya ilmu di luar yang di dalam juga.

Peneliti : Apakah pilihan tersebut adalah hasil diskusi saudara dengan orang

tua?

EK : Pilihan sendiri.

Peneliti : Apakah orang tua mendukung saudara berpendidikan di

perantauan?

EK : Iya.

Peneliti : Apakah orang tua berperan penting dalam pengamalan agama

saudara?

EK : Iya.

Peneliti : Bagaimana cara orang tua untuk mengkontrol kegiatan saudara

dalam pengamalan agama disetiap harinya?

Page 166: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

EK : Kadang-kadang telepon tanya-tanya soal kegiatan.

Peneliti : Apakah orang-orang disekitar saudara juga melaksanakan perintah

agama?

EK : Ya.

Peneliti : Apakah lingkungan sekitar saudara selalu mendukung saudara

dalam pelaksanaan perintah agama?

EK : Ya selalu.

Peneliti : Bagaimana cara orang di sekitar saudara mendukung saudara

dalam pelaksanaan perintah agama?

EK : Saling mengingatkan hal baik ataupun hal buruk.

Peneliti : Apa motivasi yang mendorong saudara untuk mengamalkan

perintah agama?

EK : Karena sebagai manusia kita layaknya menyembah Allah SWT.

Peneliti : Kendala apa saja yang saudara hadapi dalam mengamalkan

perintah agama?

EK : Terpengaruh oleh lingkungan.

Peneliti : Bagaimana cara saudara menjembatani kendala-kendala tersebut?

EK : Lebih sering dengar nasehat atau ceramah terus dekat dengan

orang-orang sholeh.

Page 167: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

REFLEKSI

Dari hasil wawancara, peneliti menemukan fakta yang terdapat pada diri

informan. Dilihat dari segi pengetahuan, EK termasuk mahasiswa yang

berwawasan luas, hal tersebut dapat dilihat dari responnya terhadap pertanyaan-

pertanyaan peneliti yang dilakukan dengan cermat. Dari segi pengamalan, EK

adalah santri dari pondok Api Al-Riyadlo yang taat dalam beragama. Dalam hal

pergaulan, EK sangat menjaga antara hubungannya dengan lawan jenis karena

menurutnya dalam wawancara perihal pacaran EK menjawab “Pacaran itu sebuah

hubungan yang mengarahkan ke suatu perzinahan walaupun kelihatannya tidak

apa-apa tetapi itu tidak baik, dilarang agama Islam”. Adapun kendala-kendala yang

dialami dalam pengamalan agamanya adalah disebabkan adanya pengaruh dari

lingkungan sekitarnya. Untuk mengatasi kendala tersebut, hal baik yang dilakukan

oleh EK adalah mendengarkan nasehat dan ceramah serta berkumpul dengan orang-

orang sholeh.

Page 168: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

TRANSKIP HASIL OBSERVASI

PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI MAHASISWA

PERANTAU

(Studi Kasus Mahasiswa Sumatera di IAIN Salatiga)

INFORMAN PERTAMA

Hari, tanggal : Jum’at, 10 Mei 2019

Waktu : 19.05-20.30 (setelah shalat tarawih)

Tempat : Kos (Perum Sehari Blok H 298/299 Blotongan, Sidorejo,

Salatiga)

Informan : LH

Peristiwa : Shalat tarawih berjamaah dan Tadarus Al-Qur’an

LH adalah mahasiswa semester 8 jurusan PGMI di IAIN Salatiga. LH

berasal dari Bengkulu. LH berpendidikan di tanah rantau baru kali pertama ini dan

berjalan 4 tahun. LH berkuliah di IAIN Salatiga disebabkan ayahnya berasal dari

Suruh, Kabupaten Semarang, akan tetapi sekarang bertempat tinggal di Bengkulu.

LH merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Dikarenakan LH anak pertama,

maka ia terlatih untuk hidup mandiri dan berusaha untuk menjaga dirinya dari

tindak kejahatan dan pergaulan bebas. Tidak lupa juga senantiasa teguh dengan

keimanannya dalam memeluk agama Islam.

Dilihat dari hasil observasi yang dilakukan peneliti pada bulan Ramadhan,

LH adalah termasuk anak yang rajin beribadah. LH terlihat melakukan shalat Isya

Page 169: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

dan Tarawih di Musholla dekat kos-kosannya. Lalu sepulangnya dari Musholla,

peneliti melihat LH melanjutkan kegiatannya dengan tadarus Al-Qur’an. Dan

ternyata, dibalik ketekunannya dalam Ibadah, peneliti melihat pula teman-teman

satu kos rata-rata juga melakukannya. Jadi, lingkungan disekitar LH sangat

berperan penting dalam pengamalan agamanya.

REFLEKSI

Dari hasil observasi, peneliti menyimpulkan bahwa ibadah sholat yang

dilakukan oleh LH pada bulan Ramadhan tepat waktu dan berjamaah. Tidak lupa

juga ibadah yang lainnya, seperti tadarus Al-Qur’an yang biasa dilakukan LH

setelah Maghrib pada hari di luar Ramadhan, namun pada bulan Ramadhan ini LH

menambahnya pada setelah shalat Tarawih. Peneliti menilai bahwa walaupun LH

tinggal di perantauan dan sekarang tinggal di kos-kosan, LH tidak meninggalkan

apa yang telah menjadi kewajibannya sebagai makhluk Allah yang memeluk agama

Islam, yang salah satunya adalah melakukan ibadah.

Page 170: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

INFORMAN KEDUA

Hari, Tanggal : Sabtu, 11 Mei 2019

Tempat : Kontrakan (Jl. Siwelut rt 03 rw 01 Pulutan, Sidorejo, Salatiga)

Waktu : 14.00-14.15

Informan : MS

Peristiwa : Mengingatkan temannya untuk shalat

MS merupakan orang yang disegani oleh teman-teman sekontrakannya, hal

ini dikarenakan MS termasuk yang lebih unggul dalam beragama, baik itu shalat,

mengaji Al-Qur’an, bahkan akhlak terhadap sesama sangat diperhatikan. MS pun

tidak masalah jika harus tinggal bersama orang yang kurang sadar dalam beragama

sebab MS mempunyai prinsip dan tidak goyah dalam hal beribadah. Orang tua MS

sangat mendukung anaknya berpendidikan diperantauan meskipun dengan jurusan

yang diambil adalah Komunikasi Penyiaran Islam, MS membuktikan bahwa ia

tidak lalai dalam hal ibadah sebagaimana hal tersebut adalah keinginan terbesar

orang tuanya. Hanya saja terkadang MS juga memiliki rasa malas untuk

mengerjakan shalat tepat waktu namun hal baiknya ia tidak pernah lupa.

Dari observasi yang peneliti lakukan pada siang hari di bulan Ramadhan,

yang mana waktu tersebut adalah waktu dimana puncak ujian orang berpuasa dalam

menahan lapar dan dahaga. Ketika peneliti menemui MS di kontrakan, peneliti

melihat teman-teman kontrakannya sedang tertidur pulas. Dan tidak lama MS

melihat jam ternyata sudah pukul 14.00, kemudian MS berusaha membangunkan

teman-temannya untuk mengingatkan shalat. Memang benar, teman-temannya

Page 171: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

tidak menghiraukan perkataan MS sehingga teman-temannya tidak melakukan

shalat. Perilaku MS kepada teman-temannya termasuk perbuatan baik meskipun

terkadang diabaikan.

REFLEKSI

Dari hasil observasi, peneliti menemukan fakta dari sisi lain informan yang

mana dibalik pendapat orang-orang di luar sana yang menganggap anak kontrakan

jarang ibadah, MS termasuk orang yang rajin dan taat dalam ibadah meskipun

terkadang tidak tepat waktu. Namun, walaupun dalam hal ibadah pihak satu

kontrakan berbeda-beda dalam pengamalannya, mereka tetap hidup dengan rukun

sekalipun pengamalan agama harus dari kesadaran masing-masing pihak.

Page 172: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

INFORMAN KETIGA

Hari, Tanggal : Sabtu, 11 Mei 2019

Tempat : PP Al-Falah (Grogol, Sidomukti, Salatiga)

Waktu : 14.49-15.05

Informan : SR

Peristiwa : Shalat asar tidak tepat waktu karena ada tugas keorganisasian

SR adalah mahasiswa semester 6 jurusan Hukum Tata Negara di IAIN

Salatiga. SR juga merupakan salah satu santri di PP Al-Falah. Menjadi anak pondok

adalah sesuatu yang tidak diinginkan oleh SR, terlihat dalam kurun waktu 3 tahun,

SR masih saja menganggap tinggal di pondok itu bukan dari keinginan pribadinya

melainkan adalah keputusan sepihak dari orang tuanya. Alhasil, SR sering tidak

mengikuti kegiatan yang ada di pondok tersebut. SR lebih suka untuk menyibukkan

diri dengan mengikuti berbagai organisasi di kampus.

Pada pukul 14.50, peneliti mulai melakukan wawancara sembari observasi

kegiatan yang dilakukan oleh SR. Sampai pada pukul 15.00 masuk waktu shalat

asar, SR terlihat masih sibuk dengan pembuatan bagan organisasi yang diikutinya

sampai akhirnya shalat asar pun tidak tepat waktu. Keinginan orang tua SR untuk

memondokkannya tidak diterima dengan lapang dada oleh SR. Namun, terlihat

waktu telah berjalan 3 tahun berarti secara tidak langsung SR juga termasuk anak

yang berbakti kepada orang tua meskipun awalnya terpaksa.

Page 173: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

REFLEKSI

Dari hasil observasi, peneliti menemukan fakta bahwa SR merupakan orang

yang keputusannya tidak dapat diganggu gugat. Dilihat dari hal yang disukainya

maka akan ia kedepankan misal organisasi. Dalam pengamalan agama, meskipun

SR tinggal di lingkungan pondok ia tetap merasa bahwa dunianya adalah di luar

pondok. Cara SR agar pengamalan agama itu tidak lalai adalah dengan cara

memerintah temannya untuk selalu mengingatkannya meskipun saran tersebut

terkadang diabaikan. Namun, hal baiknya meskipun SR sering mengabaikan

perintah temannya, ia tidak akan melupakan apa yang telah menjadi kewajibannya

dalam beragama.

Page 174: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

INFORMAN KEEMPAT

Hari, Tanggal : Minggu, 12 Mei 2019

Tempat : Tempat saudara (Kesongo, Tuntang, Kabupaten Semarang)

Waktu : 16.00-16.32

Informan : JS

Peristiwa : Shalat asar telat karena bekerja dan membantu neneknya

menyiapkan buka puasa

JS merupakan mahasiswa perantau yang berasal dari Bagan Batu, Rokan

Hilir, Riau. Selain kuliah, JS juga disibukkan dengan pekerjaan jaga counter hp.

Sebelum JS tinggal di rumah neneknya, ia sempat menjadi santri di pondok Al-

Falah selama 3 bulan, namun lingkungan disana membuatnya tidak nyaman dan

kemudia keluar dari pondok. Oleh sebab itu, dikarenakan tidak adanya kegiatan di

luar perkuliahan, JS memutuskan untuk bekerja demi mengisi waktu luang.

Sore itu pukul 16.00, peneliti menghubungi JS untuk memberitahu bahwa

peneliti akan berkunjung kerumahnya, ternyata waktu itu JS izin untuk melakukan

shalat terlebih dahulu dikarenakan ia baru saja pulang dari bekerja. JS tinggal

dirumah tersebut bersama kakek dan neneknya. Pada pukul 16.30, terlihat JS

membantu neneknya untuk mempersiapkan keperluan buka puasa. JS merupakan

anak yang patuh kepada orang tua dan kakek-neneknya meskipun tinggal di tempat

tersebut bukan dari keinginannya sendiri melainkan hasil keputusan sepihak kedua

orang tuanya.

Page 175: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

REFLEKSI

Dari hasil observasi, diketahui bahwa JS merupakan orang yang taat dalam

beragama meskipun terkadang tidak tepat waktu tetapi kembali ke hasil wawancara

JS sungguh tidak tenang jika harus meninggalkan perintah wajib agama. Dalam hal

berakhlak, JS memiliki akhlak yang baik, hal tersebut dilihat dari perlakuannya

terhadap neneknya dalam membantu menyiapkan keperluan buka puasa. Dan tidak

lupa JS juga patuh kepada apa yang telah menjadi keputusan orang tuanya

meskipun pada awalnya JS tidak menerimanya.

Page 176: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

INFORMAN KELIMA

Hari, Tanggal : Senin, 13 Mei 2019

Tempat : Tempat saudara (Pundan, Kebondowo, Banyubiru)

Waktu : 10.10-12.20

Informan : AF

Peristiwa : Shalat zuhur tepat waktu

AF merupakan mahasiswa perantau yang berasal dari Nunggal Sari, Pulau

Rimau, Banyuasin, Palembang. AF mulai tinggal di Salatiga adalah sejak ia

melanjutkan pendidikan Perguruan Tinggi di IAIN Salatiga. AF mengenal kota

Salatiga adalah dari saudaranya yang bertempat tinggal di Pundan, Kebondowo,

Banyubiru, Kabupaten Semarang. AF termasuk korban dari keputusan sepihak

orang tuanya, yang mana awalnya ia tinggal di pondok dan kemudian mengalami

kecelakaan. Oleh sebab itu, demi kesembuhannya, orang tua AF menempatkan AF

untuk tinggal di tempat saudaranya dahulu hingga pulih. Namun, yang AF dapat

adalah tetap tinggal di Banyubiru padahal yang AF inginkan adalah kembali ke

pondok.

Sebagai mantan anak pondok, AF tetap menjadi pribadi yang baik dengan

tutur kata yang baik sehingga walaupun peneliti baru mengenalnya sudah dapat

sedikit memahami kepribadiannya. AF juga termasuk orang yang rajin dan taat

kepada pengamalan agama yang terbukti pada pukul 12.00 atau pada waktu shalat

zuhur, AF langsung bergegas untuk melakukan shalat zuhur tepat waktu. Betapa

taatnya AF dalam pengamalan agamnya. AF tidak henti-hentinya cerita bahwa ia

Page 177: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

tetap ingin kembali tinggal di pondok, dan ia sampai membuat perencanaan ketika

ia nantinya mudik setelah UAS, ia akan membujuk ayahnya untuk memberikan izin

kepadanya tinggal di pondok kembali.

REFLEKSI

Dari hasil observasi, peneliti menemukan fakta bahwa AF merupakan orang

yang rajin dan taat dalam pengamalan agama, hal tersebut dapat dilihat dari cara

AF bergegas untuk shalat zuhur tepat waktu. AF juga merupakan orang yang teguh

akan pendiriannya untuk tetap kembali tinggal di pondok, meskipun untuk saat ini

orang tuanya belum menyetujui.

Page 178: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

INFORMAN KEENAM

Hari, Tanggal : Selasa, 14 Mei 2019

Tempat : PP Api Al-Riyadloh (Kesongo, Tuntang, Kabupaten Semarang)

Waktu : 08.10-08.30

Informan : EK

Peristiwa : Shalat Dhuha

EK merupakan mahasiswa perantau yang berasal dari Riau. EK adalah

santri di pondok pesantren Api Al-Riyadloh. EK merupakan orang yang taat dalam

beribadah terutama shalat dan puasa. Dari hasil wawancara perihal pengamalan

shalat dan puasa, tidak hanya ibadah wajib yang dikejakannya, melainkan ditambah

dengan ibadah yang sunnah. Adapun contoh shalat dan puasa sunnah yang pernah

EK kerjakan adalah shalat Dhuha, shalat Tahajud, puasa Senin Kamis, puasa Daud,

dan puasa Arofah.

Pagi itu bertepatan pada pukul 08.15, EK terlihat sedang melakukan shalat

sunnah yaitu shalat Dhuha di kamar pondoknya. EK melakukannya pada waktu

tersebut dikarenakan ia harus segera bergegas masuk kuliah pada pukul 08.40.

Diutarakan oleh EK, bahwa biasanya ia melakukan shalat Dhuha adalah sekitar

pukul 09.00.

REFLEKSI

Dari hasil observasi, peneliti menemukan sebuah fakta bahwa tidak hanya

ibadah wajib saja yang EK lakukan, melainkan ibadah yang sunnah juga ia lakukan

Page 179: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

sebagai pelengkap ibadah wajibnya. Ibadah sunnah yang EK lakukan pada waktu

itu adalah shalat Dhuha. Yang mana biasanya EK mengerjakan shalat Dhuha pada

pukul 09.00, namun ia melakukannya pada pukul 08.15 dikarenakan setelah itu ia

masuk kuliah pukul 08.40. Oleh sebab itu, ketaatan EK dalam perihal ibadah sudah

tidak dapat dipungkiri lagi kebenarannya.

Page 180: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Gambar 1

Wawancara dengan Informan LH

Gambar 2

Wawancara dengan informan MS

Page 181: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Gambar 3

Wawancara dengan Informan SR

Gambar 4

Wawancara dengan Informan JS

Page 182: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

Gambar 5

Wawancara dengan Informan AF

Gambar 6

Wawancara dengan Informan EK

Page 183: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan
Page 184: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan
Page 185: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan
Page 186: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan
Page 187: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan
Page 188: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan
Page 189: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan
Page 190: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan
Page 191: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan
Page 192: PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6008/1/cetak CD dan UPLOAD.pdf · taufiqi ayu mustasanah nim. 23010-15-0170 program studi pendidikan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Taufiqi Ayu Mustasanah

NIM : 23010-15-0170

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Tempat/Tanggal Lahir: Tanjung Pinang, 03 Maret 1997

Alamat : Jl. Satria No. 40 Pinang Kencana, Tanjung Pinang Timur

Nama Ayah : Ngajidin

Nama Ibu : Sumiyati

Riwayat Pendidikan : a. TK Ekadiyasa Tanjung Pinang Timur Lulus 2003

b. MI Muhammadiyah Sidokerto Sragen Lulus 2009

c. SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Lulus 2012

d. MAPK MAN 1 Surakarta Lulus 2015

e. IAIN Salatiga Lulus 2019

Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 26 Mei 2019

Penulis,

TAUFIQI AYU MUSTASANAH

NIM. 23010-15-0170