Upload
mohamad-arif
View
23
Download
0
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
problem solving
Citation preview
5/28/2018 Problem Solving
1/26
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Adapun yang melatarbelakangi penulisan makalah ini selain merupakan tugas
laporan kelompok hasil diskusi problem solving tentang asuhan keperawatan
pada klien yang menderita alergi (hipersensitivitas tipe I), juga merupakan materi
bahasan dalam mata kuliah blok istem Imun. !imana mahasiswa dari setiap
kelompok akan membahas asuhan keperawatan pada klien yang mengalami
alergi (hipersensitivitsas tipe I). Adapun dalam makalah ini akan dibahas tentang
"Asuhan #eperawatan pada #lien yang mengalami reaksi alergi (hipersensitivitas
tipe I)$.
%ada prinsipnya alergi adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh suatu
reaksi imunologik yang spesi&ik, suatu keadaan yang ditimbulkan oleh allergen
atau antigen, sehingga terjadi gejala ' gejala patologik. !ewasa ini, umumnya
diseluruh dunia lebih banyak menggunakan ara klari&ikasi reaksi alergi menurut
**+B dan -LL, karena dirasa lebih tepat. eaksi alergi dibagi menjadi
empat tipe/ 1) ekasi 0ipe I eaksi 0ipe Ana&ilaktik, 2) eaksi 0ipe II eaki 0ipe
itotoksik, 3) eaksi 0ipe III eaksi 0ipe #ompleks4 0oksik, 5) eaksi 0ip I6
eaksi 0ipe eluler. 7amun, pada pembahasan makalah ini, penulis
mem&okuskan mengenai alergi pada hipersensitivitas 0ipe I serta mengenai
askepnya.
Alergi termasuk keluhan yang sering diungkapkan oleh masyarakat. %ada
umumnya, penanganan pasien yang terkena alergi memerlukan tindakan yang
hampir sama tergantung tingkat keparahannya. 7amun, pada kenyataannya
pasien sering mengabaikan perawatan yang tepat, hal ini menimbulkan beberapa
asumsi yang keliru terhadap penanganan alergi. %erawat merupakan &aktor yang
berperan penting dalam penanganan seorang pasien, khususnya dalam
mem&asilitasi dan mengarahkan koping pasien yang konstrukti& agar pasien
dapat beradaptasi dengan sakitnya.selain itu perawat juga berperan dalam
pemberian dukungan soial berupa dukungan emosional, in&ormasi, dan material.
5/28/2018 Problem Solving
2/26
!alam makalah ini akan dibahas mengenai penanganan pada pasien yang
mengalami alergi sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan,
terutama mengenai asuhan keperawatan yang merupakan aspek yang sangat
penting bagi perawat untuk membantu koping pada pasien. Asuhan
keperawatan yang dapat dilakukan pada penderita alergi harus diperhatikan tidak
hanya oleh tenaga medis yang bersangkutan tetapi juga bagi pasien dan pihak
keluraga. 8ntuk itulah makalah ini dibuat oleh penulisan sebagai sikap
kepedulian terhadap tingkat kesehatan masyarakat terhadap gejala penyakit
yang sering dialami, salah satunya adalah alegi.
1.20ujuan %enulisan
Adapun beberapa tujuan penulisan makalah ini antara lain /
1.1.1. Bagi %endidikan
a) ebagai bahan pertanggungjawaban mahasiswa dalam
mengerjakan tugas kelompok dari mata kuliah blok istem Imun.
b) ebagai bahan penilaian terhadap tugas yang di berikan
terhadap mahasiswa, baik dalam penyusunan makalah maupun hasil
diskusi kelompok.1.1.2. Bagi +ahasiswa
a) ebagai bahan pembelajaran dalam diskusi kelompok.
b) +ahasiswa mampu menguasai bahan makalah dan
mempresentasikan hasil diskusi kelompok
1.3Batasan +asalah
1.3.1%endahuluan
1.3.1.1 Latar Belakang
1.3.1.2 0ujuan %enulisan
1.3.1.3 Batasan +asalah
1.3.1.5 +etode penulisan
1.3.2%embahasan
1.3.2.1 %engkajian
1.3.2.2 !iagnosa #eperawatan
1.3.2.3 %erenanaan
1.3.2.5 -valuasi
5/28/2018 Problem Solving
3/26
1.3.3#esimpulan dan aran
1.3.3.1 #esimpulan
1.3.3.2 aran
1.5+etode %enulisan
1.5.1 Library researhkepustakaan.
!ata dikumpulkan dari buku4buku yang membahas tentang
hipersensitivitas, sampai kepada asuhan keperawatan pada pasien yang
mengalami hipersensitivitas.
1.5.2 itus 9ebsite
!ata dikumpulkan dari beberapa situs website di internet yang
membahas tentang hipersensitivitas.
5/28/2018 Problem Solving
4/26
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 :ipersensitivitas
Alergi hipersensitivitas adalah reaksi tak diinginkan (kerusakan,
ketidaknyamanan dan kadang4kadang &atal) akibat sistem imun normal.
Antigen yang memiu reaksi alergi dinamakan alergen. eaksi alergi
digolongkan menjadi 5 maam yaitu tipe I, tipe II, tipe II dan tipe I6
didasarkan pada mekanisme dan waktu terjadinya reaksi. (oombs ang
ell)
2.1.1 :ipersensitivitas 0ipe I (:ipersensitivitas 0ipe epat Atau Ana&ilataksis)
eaksi hipersensitivitas tipe I merupakan reaksi alergi yang terjadi
karena terpapar antigen spesi&ik yang dikenal sebagai alergen. !apat
terpapar dengan ara ditelan, dihirup, disuntik, ataupun kontak langsung.
%erbedaan antara respon imun normal dan hipersensitivitas tipe I adalah
adanya sekresi Ig- yang dihasilkan oleh sel plasma. Antibodi ini akan
berikatan dengan respetor ; pada permukaan jaringan sel mast danbaso&il. el mast dan baso&il yang dilapisi oleh Ig- akan tersensitisasi (&ase
5/28/2018 Problem Solving
5/26
sensitisasi). #arena sel B memerlukan waktu untuk menghasilkan Ig-,
maka pada kontak pertama, tidak terjadi apa4apa. 9aktu yang diperlukan
bervariasi dari 1im)
;aktor pemiu reaksi alergi /
1. Defisiensi sel T
%enurunan jumlah sel 0 diasosiasikan dengan peningkatan dari jumlahserum Ig- pada penyakit ->ema. ?uga ada perbedaan jumlah sel 0
pada bayi yang disusui dengan AI dan dengan susu bubuk.
2. Mediator feedback
+enurut penelitian, inhibisi reseptor :2 oleh pelepasan en>im lisosom
dan aktivasi penahan sel 0 oleh histamine akan meningkatkan jumlah
Ig-
3. Faktor lingkungan%olutan seperti *2, 7*, asap kendaraan dapat meningkatkan
permeabilitas mukosa sehingga meningkatkan pemasukkan antigen
dan respos Ig-
!ampak yang munul akibat hipersensitivitas tipe 1 ada 2, yaitu /
1. Ana&ilatoksis lokal ( alergi atopik )
0erjadi karena adanya alergen yang masuk ke tubuh dan gejalanya
tergantung dari tipe alergen yang masuk, misalnya /
5/28/2018 Problem Solving
6/26
a. Batuk, mata berair, bersin karena alergen masuk ke saluran respirasi
(alergi rhinitis) yang mengindikasikan aksi dari sel mast. Alergen
biasanya berupa / pollen, bulu binatangm debu, spora.
b. 0erakumulasinya muus di alveolus paru4paru dan kontraksi oto
polos kontraksi yang mempersempit jalan udara ke paru4paru
sehingga menjadi sesak, seperti pada penderita asma. ejala ini
dapat menjadi &atal bila pengobatan tertunda terlalu lama
. #ulit memerah atau puat, gatal (urtiaria) karena alergi makanan.
+akanan yang biasanya membuat alergi adalah gandum, kaang
tanah, kaang kedelai, susu sapi, telur, makanan laut
2. Ana&ilatoksis sistemik
!ampak ini disebabkan karena pemaparan alergen yang menyebabkan
respon dari sel mast yang banyak dan epat, sehingga mediator4
mediator in&lamasi dilepaskan dalam jumlah yang banyak. ejalanya
berupa sulit berna&as karena kontraksi otot polos yang menyebabkan
tertutupnya bronkus paru4paru, dilatasi arteriol sehingga tekanan darah
menurun dan meningkatnya permeabilitas pembuluh darah sehingga
airan tubuh keluar ke jaringan. ejala ini dapat menyebabkan kematian
dengan hitungan menit karena tekanan darah turun drastis dan
pembuluh darah ollapse (shok ana&ilatoksis). Alergen dapat biasanya
berupa penisilin, antisera, dan raun serangga dari lebah.
8saha penanganan dan pengobatan apabila terserang reaksi hipersensitivitas tipe I
adalah sebagai berikut /
1. ana&ilatoksis lokal
a. menghindari alergen dan makanan yang dapat menyebabkan alergi
b. Bila alergen sulit dihindari (seperti pollen, debu, spora, dll) dapat
digunakan antihistamin untuk menghambat pelepasan histamine dari
sel mastosit., seperti Chromolyn sodium menghambat degranulasi sel
mast, kemungkinan dengan menghambat in&luks a2@. Bila terjadi
sesak na&as pengobatan dapat berupa bronkoditalor (leukotriene
receptor blockers,seperti ingulair, Aolate) yang dapat merelaksasi
otot bronkus dan ekspektoran yang dapat mengeluarkan muus
5/28/2018 Problem Solving
7/26
. Injeksi alergen seara berulang dapar dosis tertentu seara subkutan
dengan harapan pembentukan Ig meningkat sehingga mampu
mengeliminasi alergen sebelum alergen berikatan dengan Ig- pada sel
mast. %roses ini disebut desensitisasi atau hiposensitisasi.
2. Ana&ilatoksis sistemik
%engobatan harus dilakukan dengan epat dengan menyuntikan epine&rin
(meningkatkan tekanan darah) atau antihistamin (memblok pelepasan
histamine) seara intravena.
2.2 Asuhan #eperawatan
I. %-7#A?IA7
- Biodata !ata demogra&i
7ama, umur, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, ras, status
perkawinan, alamat, pekerjaan, status imigrasi, perilaku beresiko .
7ama anggota keluarga atau orang yang dapat mudah dihubungi
dan juga pembiayaan.
- iwayat %enyakit 0erdahulu
- %enyakit berat yang pernah diderita
- *bat4obatan yan biasa dikonsumsi
- #ebiasaan berobat
- Alergi
- Alat bantu yang digunakan
- iwayat %enyakit ekarang
- #eluhan utama
- 0anggal mulai sakit
- %roses terjadinya sakit
- 8paya yang dilakukan untuk menanggulangi
- iwayat #esehatan #eluarga
- %enyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga
5/28/2018 Problem Solving
8/26
- %enyakit yang sedang diderita oleh anggota keluarga
- Alergi dalam keluarga
- iwayat %engobatan
konsumsi obat4obat alergi
- %emeriksaan ;isik
a. Sistem Gastrointerstinal
%ola BAB / #onsistensibentuk, &rekuensi, volume, nyeri
abdomen
+untah / ;rekuensi, warna, disretai sputumtidak, rasa
muntah ( %ahitAsam)
Bibir merah dan bengkak
b. Sistem Integumen
ubor, #alor, 0umor, 0urgor menurun, ;untio Laseo
. istem +uskuloskeletal
-dema jaringan lunak, kelemahan muskular
d. Sistem Respirasi
%ola na&as ( sesak na&as, dispnea, takipnea ), Batuk,
9hee>ing
e. Sistem Imun
#etahanan menurun
&. istem irkulasi
0ekanan darah meningkat
-
%emeriksaan !iagnostik
5/28/2018 Problem Solving
9/26
. Pemeri!saan Dara" leng!ap dan "itung #enis
Pemeri!saan Eusino$ilia menggunakan airan
pengener khusus yang
menimbulkan hemolisis eritrosit
7ormal / 1 ' 3 Alergi / < ' 1<
%. &es 'ulit
S(rat(" &est #ulit digores seara ringan dengan
sebuah jarum, kemudian diatasnya diteteskan airan yang
mengandung allergen
&es IntradermalAllergen disuntikkan ke dalam kulit
). &es Pro*o!asi %emberian langsung allergen pada mukosa
respiratorius dengan mengamati respon target terhadap oragan
tersebut
+. &es Radio alergosorben
%emeriksaan radioimmunoassay yang mengukur kadar
Ig- spesi&ik4alergen
+enunjukkan apakah airan tubuh jaringan mengandung
antibodi yang akan bereaksi terhadap antigen tersebut
NILAI N,RMAL S&A&US -AIRAN DAN ELE&R,LI&
Air adalah komponen pembentuk tubuh yang paling banyak
jumlahnya.
orang dewasa kurang lebih / 0dari berat badan adalah air
(air dan elektrolit), 23 bagian berada di intrasel, dan 13 bagian
berada di ekstrasel.
/ 0 berat badan tubu" adala" 1
a.airan intrasel (I) +/ 0dari berat badan
5/28/2018 Problem Solving
10/26
b.airan ekstrasel (-) %/ 0dari berat badan
Ele!trolit utama
a.!ari -ES/ 7atrium (7 C 13< 4 15D m-Eliter), #lorida
( 7 C 1== 4 1=F m-Eliter)
b.!ari -IS/ #alium (7 C 3,< 4
5/28/2018 Problem Solving
11/26
ANALISA DA&A
DA&A IN&ERPRE&ASI DA&A MASALAH
DS 1+untah @ !iare
D, 1
Integumen (0urgor
kering / normal
kembali dalam 2 detik)
tatus -lektrolit
( mengalami
penurunan volume
airan elektrolit)
#etidakseimbangan
intake4output
!itemukan eosino&ilia
+inum jamu@telur mentah
(Antigen )
+embentuk antibodi ( Ig- )
+enempel pada el +ast
+engeluarkan histamin
( reaksi alergi )
!iare +untah
Status -airan
2 &urgor Menurun 3
'e!urangan4olume-airan
#ekurangan
6olume airan
Diagnosa 1
5/28/2018 Problem Solving
12/26
'e!urangan 4olume -airan ber"ubugan dengan output lebi" besar dari inta!e
a!ibat munta" dan diare .
ANALISA DA&A
DA&A IN&ERPRE&ASI MASALAH
5/28/2018 Problem Solving
13/26
DS/ %asien merasa
malu
D,/
Bibir merah danbengkak
%emeriksaan
lab /
peningkatan
leukosit
%emeriksaan
-osino&ilia
+inum jamu@telur mentah
(Antigen )
+embentuk antibody ( Ig- )
+enempel pada el +ast
+engeluarkan histamine
espon 0ubuh
(In&lamasi/ merah dan
bengkak)
%erubahan %enampilan
(Bentuk bibir)
Gangguan -itra Diri
angguan itra !iri
Diagnosa 1
Gangguan -itra Diri b.d Peruba"an Dalam Penampilan 2 bentu! bibir mera"
dan beng!a! 3 a!ibat adan5a In$lamasi
5/28/2018 Problem Solving
14/26
ANALISA DA&A
DA&A IN&ERPRE&ASI DA&A MASALAH
!ata subyekti&/ bibir
bengkak,nyeri
!ata obyekti&/ bibir
kemerahan,lesi pd
bibir,hasil pemeriksaan
darah menunjukkan
eosino&ilia
+inum
jamu@telur(alergen)
%roduksi antibodi Ig-
0erikat dg reseptor
membran di sel mast
baso&il
%elepasan mediator kimia
(histamin,leukotrien,
-;A)
In&lamasi(respons tubuh)
Bibir kemerahanGbengkak
Adanya lesi pd bibir
esiko kerusakan kulit
isiko kerusakan kulit
Diagnosa 1 Resi!o !erusa!an !ulit ber"ubungan dengan terpapar alergen
5/28/2018 Problem Solving
15/26
ANALISA DA&A
DA&A IN&ERPRE&ASI DA&A MASALAH
!ata subyekti&/
diare,muntah
!ata obyekti&/ hasil
pemeriksaan darah
menunjukkan
eosino&ilia,puat, mata
merah
+inum
jamu@telur(alergen)
%roduksi antibodi Ig-
0erikat dg reseptor
membran di sel mast
baso&il
%elepasan mediator
kimia(histamin,leukotrien,
-;4A)
+eningkatkan sekresi
lambung
+untah,diare berulang
angguan pola tidur
angguan pola tidur
5/28/2018 Problem Solving
16/26
Diagnosa1 Gangguan pola tidur ber"ubungan dengan de$e!asi berulang a!ibat
diare
II. D!"#$%! dan #T&'(%
H !IA7*A A#08AL
Diagnosa1
#ekurangan 6olume airan berhubungan dengan output lebih besar intake
akibat muntah dan diare
&u#uan dan 'riteria Hasil 1
etelah dilakukan tindakan keperawatan selama 125 jam menunjukkan
adanya keseimbangan airan yang ditandai dengan /
+embran mukosa Lembab
0urgor kulit baik
006 tabil
:aluaran 8rine Adekuat
IN&ER4ENSI RASI,NAL
5/28/2018 Problem Solving
17/26
Monitoring :
%antau 006
Mandiri :
1. #aji turgor kulit dan
membran mukosa
2. 8kur haluaran dan berat
jenis urine
3. Berikan masukan oral dan
memasukkan airan sedikitnya
2
5/28/2018 Problem Solving
18/26
:b:t
-lektrolit serumairan
3. Berikan obat4obatan sesuai
indikasi
H Antipiretik
H Antimietik
airan
+ewaspadakan kemungkinan adanya
gangguan elektrolit dan menentukan
kebutuhan elektrolit tersebut
+embantu mengurangi demam dan respon
hipermetabolisme
+engurangi insiden muntah sehingga dapat
mengontrol kehilangan airan elektrolit
Diagnosa
angguan itra !iri berhubungan dengan %erubahan !alam %enampilan
(bentuk bibir merah dan bengkak ) akibat adanya In&lamasi
5/28/2018 Problem Solving
19/26
&u#uan dan'riteria Hasil 1
etelah dilakukan tindakan keperawatan selama
5/28/2018 Problem Solving
20/26
tersedia jika dibutuhkan
Diagnosa 1
angguan integritas kulit berhubungan dengan kekeringan pada kulit
&u#uan 1
#ulit klien dapat kembali normal.
'riteria "asil 1
#lien akan mempertahankan kulit agar mempunyai hidrasi yang baik dan
turunnya peradangan, ditandai dengan mengungkapkan peningkatan
kenyamanan kulit, berkurangnya derajat pengelupasan kulit, berkurangnya
kemerahan, berkurangnya leet karena garukan, penyembuhan area kulit
yang telah rusak
IN&ER4ENSI RASI,NAL
1. +andi paling tidak sekali sehari
selama 1< ' 2= menit. egera
oleskan salep atau krim yang
telah diresepkan setelah mandi.
+andi lebih sering jika tanda dan
gejala meningkat.
2. unakan air hangat jangan panas.
3. unakan sabun yang
mengandung pelembab atau
sabun untuk kulit sensitive.
:indari mandi busa.
!engan mandi air akan meresap dalam
saturasi kulit. %engolesan krim pelembab
selama 2 ' 5 menit setelah mandi untuk
menegah penguapan air dari kulit.
Air panas menyebabkan vasodilatasi
yang akan meningkatkan pruritus.
abun yang mengandung pelembab
lebih sedikit kandungan alkalin dan tidak
membuat kulit kering, sabun kering dapat
meningkatkan keluhan
5/28/2018 Problem Solving
21/26
5. *leskanberikan salep atau krim
yang telah diresepkan 2 atau tiga
kali per hari.
alep atau krim akan melembabkan kulit.
Diagnosa 1
esiko kerusakan kulit berhubungan dengan terpapar alergen
&u#uan 1
0idak terjadi kerusakan pada kulit klien
'riteria "asil 1
#lien akan mempertahankan integritas kulit, ditandai dengan menghindari
alergen
IN&ER4ENSI RASI,NAL
1. Ajari klien menghindari atau
menurunkan paparan terhadapalergen yang telah diketahui.
2. Baa label makanan kaleng agar
terhindar dari bahan makan yang
mengandung alergen
:indari binatang peliharaan.
3. unakan penyejuk ruangan (A)
di rumah atau di tempat kerja, bila
memungkinkan
+enghindari alergen akan menurunkan
respon alergi
jika alergi terhadap bulu binatang
sebaiknya hindari memelihara binatang
atau batasi keberadaan binatang di
sekitar area rumah
A membantu menurunkan paparan
terhadap beberapa alergen yang ada di
lingkungan.
Diagnosa1
5/28/2018 Problem Solving
22/26
#erusakan kulit berhubungan dengan lesi G respons in&lamasi
&u#uan dan 'riteria Hasil 1
H #ulit klien dapat kembali normal setelah dilakukannya perawatan G
pengobatan
H #emerahan pada bibir teratasi,tidak ditemukan adanya in&lamasi
Diagnosa1
angguan pola tidur berhubungan dengan de&ekasi berulang akibat diare
&u#uan1setelah dilakukannya tindakan klien dapat beristirahat dengan tenang
'riteria "asil1
H klien dapat tidur nyenyak
H klien dapat mengenali tindakan yg dapat meningkatkan tidur
H de&ekasi normalGnyeri berkurang
IN&ER4ENSI RASI,NAL
1. 7asihati klien untuk menjaga
kamar tidur agar tetap memiliki
ventilasi dan kelembaban yang
baik.
lingkungan yang nyaman meningkatkan
relaksasi.
2. +enghindari minuman yang
mengandung ka&ein menjelang
tidur.
ka&ein memiliki e&ek punak 245 jam
setelah dikonsumsi.
+elaksanakan gerak badan seara
IN&ER4ENSI RASI,NAL
1. Ajari klien menghindari atau
menurunkan paparan terhadap alergen
yang telah diketahui.
+enghindari alergen akan menurunkan
respon alergi
2.*bservasi keadaan kulit,membran
mukosa seara umum
+engetahui keadaan kulit klien
3. Anjurkan klien untuk tidak menggaruk
kulit yang terpapar alergen
+enegah terjadinya lesi pada kulit
5/28/2018 Problem Solving
23/26
teratur.
3. Berikan obat antimikroba G
antispasmodik sesuai indikasi
dokter
+eminimalkan nyeri dan kram abdomen
DA6&AR PUS&A'A
5/28/2018 Problem Solving
24/26
Brrunner, uddarth. 2==
5/28/2018 Problem Solving
25/26
SIS&EM IMUN
&RIGGER II PR,BLEM S,L4ING
$leh )elompk 0
Ayu Lady %ristia ( =J1=D2==1D )
hika ?uni . ( =J1=D2==1J )
!wi Kuliani ( =J1=D2==2J )
!idin Arya ugeng ( =J1=D2==23 )
5/28/2018 Problem Solving
26/26
!iena ;ithriana ( =J1=D2==25 )
!udella !esnani ( =J1=D2==2< )
!wi ahyaningsih ( =J1=D2==2F )
!wi setyowati Aprilia ( =J1D2==2D )
Aprilia 7ur Aida ( =J1=D2==15 )
!yah %ratiwiningrum ( =J1=D2==3=)
%utu Ari adu ( =J1=D2==5 )
i>ka Kunita ( =J1=D23=15 )
iti &atimah ( =J1=D23=1< )
6A'UL&AS 'ED,'&ERAN BRA7I8A9A
8URUSAN ILMU 'EPERA7A&AN
MALANG