19
SKRUP DIAFRAGMA SKRUP PENYETEL DATAR PATOK NIVO SKRUP PENGUNCI PESAWAT PADA STATIF SKRUP PENGGERAK DATAR HALUS LENSA OKULER SKALA SUDUT HORISONTAL STATIF BENANG TENGAH BENANG DIAFRAGMA BENANG ATAS BENANG BAWAH H V 360 00 ‘ THEODOLIT 90 UNTING OPTIS TANGKAI / PEGANGAN SKRUP PENGGERAK HALUS VERTIKAL NIVO PLAT ALAS

Problem Set

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jawaban masalah

Citation preview

Asisten : Andi Nurul IsmiraPertanyaan !

1. Berapa perhitungan koreksi pada perhitungan theodolit ?

Sebutkan dan jelaskan !

2. Pengertian skala,kenapa harus ada skala ?

Jelaskan jenis-jenis skala !Jawaban !1. Ada 4 perhitungan koreksi.

1. Perhitungan koreksi sudut horizontal.

Rumus = F( = (n + 2) x 180 - (( P

Ket : F( = Koreksi

N = Jumlah patok

(( P = Jumlah ( (bacaan sudut biasa)

2. Perhitungan koreksi sudut horizontal tiap patok.

Rumus = Ket :K( = Sudut koreksi tiap patok

F( = Koreksi sudut

3. Perhitungan koreksi absis dan ordinat titik utama.

Rumus = Ket : K(x = Koreksi Absis

D( = Jarak proyeksi

(d( = Jumlah jarak proyeksi

((x = Jumlah absis

4. Perhitungan koreksi beda tinggi titik utama.

Rumus = K(y =- (D( / ( D() . ((y

Ket : K(y = Koreksi ordinat

D( = Jarak proyeksi

( D( = Jumlah jarak proyeksi

((y = Jumlah ordinat

- Perhitungan koreksi untuk mengetahui kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran karena tidak ada pengukuran yan akurat.

Asisten : Andi Nurul IsmiraPertanyaan !

1. Pengertian skala,kenapa harus ada skala,jelaskan jenis-jenis skala ?Jawaban !

- Skala merupakan perbandingan jarak, bentuk, dan ukuran yang tergambar di peta dengan keadaan sesungguhnya di lapangan. Skala dapat dinyatakan dalam bentuk numerik (angka), skala grafik (tongkat), dan skala verbal.

- Skala di perlukan untuk memproyeksi sesuatu yang besar menjadi lebih kecil ataupun sebaliknya dengan perbandingan sama.

- Jenis-jenis skalaa. Skala Numerik (Angka)Skala numerik atau angka adalah skala peta yang menggunakan angka atau bilangan pecahan sebagai pembanding jarak. Skala ini dapat berupa perbandingan cm maupun inchi berbanding mil. Di bawah ini, rumus standar yang digunakan dalam perhitungan skala numerik.JS = JPxSDi manaJS adalah jarak sebenarnyaJP adalah jarak pada petaS adalah skalaPada skala angka yang menggunakan satuan cm maka cara perhitungannya adalah sebagai berikut.

ContohSkala 1: 50.000Berarti1 cm di peta = 50.000 cm pada jarak sebenarnya= 500 m= 0,5 kmJadi 1 cm di peta sama dengan 0,5 km pada jarak sebenarnya. Untuk menghitung jarak sebenarnya dari jarak yang ada di peta, digunakan rumus di atas.ContohDiketahui jarak Kota A ke Kota B pada peta dengan skala 1: 50.000 adalah 5,5 cm. Berapakah jarak Kota A ke Kota B sebenarnya?JawabJS = JP x S= 5,5 x 50.000= 275.000 cm = 2750 m = 2,75 kmJadi jarak sebenarnya Kota A ke Kota B adalah 2,75 km.Sedangkan pada peta yang menggunakan skala inchi berbanding mil maka cara perhitungannya adalah dengan mengkonversi satuan mil satuan inchi terlebih dahulu, dengan ketentuan 1 mil = 63.360 inchi.ContohSkala 1 inchi: 4 milBerarti1 inchi pada peta = 4 mil pada jarak sebenarya= 4 x 63.360= 253.440 inchi pada jarak sebenarnya.Jadi 1 inchi di peta sama dengan 253.440 inchi pada jarak sebenarnya.Untuk menghitung jarak sebenarnya dari jarak yang ada di peta, digunakan kembali rumus di atas.ContohPada peta skala 1 inchi: 4 mil diketahui jarak Kota C ke Kota D adalah6 inchi. Berapakah jarak sebenarnya?JawabJS = JP x S= 6 x (4 x 63.360)= 6 x 253.440= 1.520.640 inchiJadi jarak sebenarya Kota C ke Kota D adalah 1.520.640 inchi atau apabila dikembalikan ke satuan mil (dibagi 63.360) menjadi 24 mil.Bagaimanakah jika kita berniat untuk mengubahnya ke dalam satuan km?Cobalah menghitungnya dengan patokan 1 inchi = 2,54 cm dan 1 mil = 1,60934 km.

b. Skala Grafik (Tongkat)Skala grafik adalah jenis skala peta yang menggunakan bentuk ruas garis bilangan sebagai pembanding jarak.ContohArti dari skala grafik di atas ialah setiap 1 cm di peta sama dengan 10 km pada jarak sebenarnya. Apabila skala grafik di atas diubah menjadi skala angka maka didapatkan skala 1: 1.000.000.

c. Skala VerbalSkala verbal adalah skala peta yang dinyatakan dalam bentuk kalimat.Contoh

1 ) Satu cm berbanding 50 km. Artinya, 1 cm di peta sama dengan 50 km pada jarak sebenarnya.2 ) Satu inci berbanding 10 mil. Artinya, 1 cm di peta sama dengan 10 mil pada jarak sebenarnya.Asisten : Muh.Rio SamaiyoPertanyaan !1. Carilah gambar alat theodolit sebelum theodolit digital,jelaskan fungsi dan bagian-bagiannya !

Jawaban !

BAGIAN BAGIAN THEODOLITE

1. Pembantu Visir2. Lensa Obyektif3. Klem Sumbu II4. Sumbu II5. Nivo Teropong6. Ronsel Lensa Tengah7. Reflektor Sinar8. Microskop Bacaan Lingkaran Horisontal A9. Klem Horisontal10. Skrup Penggerak Halus Alhidade Horisontal11. Penggerak Halus Limbus12. Skrup Penyetel ABC13. Plat Dasaran / Tatakan14. Kepala Statif15. Kaki Statif16. Penggantung Unting unting17. Baut Instrumen18. Nivo Alhidade Horisontal19. Skrup Koreksi Nivo Alhidade Horisontal20. Mikroskop pemb. Lingkaran Horisontal B21. Skrup Penggerak Halus Vertikal22. Lensa Okuler23. Ring Pelindung Diafragma24. Mikroskop pemb. Lingkaran Vertikal25. Tabung Sinar26. Piringan Lingkaran Vertikal

FUNGSI BAGIAN BAGIAN THEODOLITE

1. Pembantu Visir : Berfungsi untuk membantu pembidikan yaitu membantu mengarahkan teropong ke target , untuk membantu pembidikan secara kasar.2. Lensa Obyektif : Berfungsi untuk menangkap bayangan obyek / target .Lensa positif yang memberikan bayangan nyata terbalik dan diperkecil3. Klem Sumbu II : berfungsi untuk pengunci sumbu II4. Sumbu II : Berfungsi sebagai poros perputaran teropong terhadap sumpu putar horizontal.5. Nivo Teropong : Digunakan untuk membentuk garis bidik mendatar. Pada kebanyakan theodolite yang baru, nivo teropong sudah tidak ada lagi.6. Ronsel Lensa Tengah : berfungsi menggerakkan limbus dengan perlahan pada saat klem limbus dikunci (membantu menepatkan bidikan ke target).7. Reflektor Sinar : berfungsi untuk menangkap cahaya dan memantulkannya ke mikroskop pembacaan lingkaran horisontal, sehinga bisa terbaca8. Microskop Bacaan Lingkaran Horisontal A : berfungsi sebagai tempat pembacaan arah horizontal.9. Klem Horisontal : berfungsi sebagai klem pembuka atau pengunci lingkaran horizontal.10. Skrup Penggerak Halus Alhidade Horisontal : berfungsi menggerakkan teropong arah horisontal dengan perlahan pada saat klem horisontal dikunci11. Penggerak Halus Limbus : berfungsi menggerakkan limbus dengan perlahan pada saat klem limbus dikunci (membantu menepatkan bidikan ke target).12. Skrup Penyetel ABC : berfungsi untuk menyeimbangkan nivo kota guna pembuatan sumbu I vertikal.13. Plat Dasaran / Tatakan : sebagai plat penyangga seluruh bagian alat14. Kepala Statif : merupakan bagian dari statif. Tempat dudukan pesawat Theodolite.15. Kaki Statif : bagian dari statif. Alat yang digunakan untuk berdirinya pesawat Theodolite.Bagian bawahnya berbentuk lancip,berfungsi supaya kaki statif menancap ke tanah dengan kuat agar pesawat tidak jatuh.16. Penggantung Unting unting : Digunakan untuk memasang tali unting-unting.17. Baut Instrumen : Pengencang antara pesawat theodolite dan statif18. Nivo Alhidade Horisontal : digunakan untuk membuat sumbu I vertical secara halus, setelah dilakukan pendekatan dengan nivo kotak.19. Skrup Koreksi Nivo Alhidade Horisontal : berfungsi menyeimbangkan nivo Alhidade horizontal.20. Mikroskop pemb. Lingkaran Horisontal B : Mikroskop yang digunakan untuk membaca sudut lingkaran horisontal21. Skrup Penggerak Halus Vertikal berfungsi menggerakkan teropong arah vertikal secara perlahan pada saat klem teropong dikunci.22. Lensa Okuler : Lensa negatif sebagai lensa mata.23. Ring Pelindung Diafragma : berfungsi sebagai pelindung diafragma24. Mikroskop pembacaan Lingkaran Vertikal : tempat pembacaan Iingkaran vertikal.25. Tabung Sinar : membantu menyinari Iingkaran vertikal26. Piringan Lingkaran Vertikal : Adalah piringan dari metal atau kaca tempat skala lingkaran. Lingkaran ini berputar bersama teropong dan dilindungi oleh alhidade vertical.

Asisten : Syarif Usman

Pertanyaan !1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan elevasi dan interval ?Jawaban !Elevasi kontur merupakan ketinggian suatu tempat terhadap daerah sekitarnya (diatas permukaan laut)atau keinggian / sudut tinggi suatu benda langit diatas horizon.Sedangkan interval kontur adalah jarak tegak antara dua garis kontur yang berdekatan atau jarak yang ada pada garis kontur.

Asisten : Suci Irwan Badawi

Pertanyaan !1. Apa itu kontur ?

Syarat-syarat kontur ?

Kapan kontur digunakan,berikan gambaran kontur lengkap semua !

Jawaban !Garis konturadalahgaris yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama dari suatu datum/bidang acuan tertentu. Konsep dari garis kontur dapat dengan mudah dipahami dengan membayangkan suatu kolam air. Jika air dalam keadaan tenang, maka tepi permukaan air menunjukkan garis yang mempunyai ketinggian yang sama dan garis tersebut akan menutup pada tepi kolam membentuk garis kontur.Jika permukaan air turun, sebagai contoh permukaan air turun 5 meter, maka tepi dari permukaan air akan membentuk garis kontur yang kedua. Demikian selanjutnya setiap permukaan air turun akan membentuk garis kontur yang lainnya (gambar10.1.1.1)

Garis-garis kontur merupakan garis-garis yang kontinu dan tidak dapat bertemu atau memotong garis kontur lainnya dan tidak pula dapat bercabang menjadi garis kontur yang lain, kecuali pada hal kritis seperti jurang atau tebing.

Gambar 10.1.2 memperlihatkan gambar garis kontur dan gambar irisan dari pulau tersebut. Garis pasang di sebelah kiri ditunjukkan dengan garis kontur yang mempunyai ketinggian nol, jika permukaan air naik setiap l0cm pada jarak tertentu, maka tepi permukaan air pada permukaan tanah akan membentuk garis kontur yang mempunyai ketinggian 10 m, 20 m, 30 m, dan 40 m.

Syarat kontur

Penggambaran konturGaris kontur memiliki sifat sebagai berikut:

a. Berbentuk kurva tertutup.

b. Tidak bercabang.

c. Tidak berpotongan.

d. Menjorok ke arah hulu jika melewatisungai.

e. Menjorok ke arah jalan menurun jikamelewati permukaan jalan.

f. Tidak tergambar jika melewatibangunan.

g. Garis kontur yang rapat menunjukankeadaan permukaan tanah yang terjal.

h. Garis kontur yang jarang menunjukankeadaan permukaan yang landai

i. Penyajian interval garis konturtergantung pada skala peta yangdisajikan, jika datar maka interval gariskontur tergantung pada skala peta yangdisajikan, jika datar maka interval gariskontur adalah 1/1000 dikalikan dengannilai skala peta , jika berbukit makainterval garis kontur adalah 1/500dikalikan dengan nilai skala peta danjika bergunung maka interval gariskontur adalah 1/200 dikalikan dengannilai skala peta.

j. Penyajian indeks garis kontur padadaerah datar adalah setiap selisih 3garis kontur, pada daerah berbukitsetiap selisih 4 garis kontur sedangkanpada daerah bergunung setiap selisih 5garis kontur.

k. Satu garis kontur mewakili satuketinggian tertentu..

l. Garis kontur berharga lebih rendahmengelilingi garis kontur yang lebihtinggi.

m. Rangkaian garis kontur yang berbentukhuruf "U" menandakan punggungangunung.

n. Rangkaian garis kontur yang berbentukhuruf "V" menandakan suatulembah/jurang

Kontur di gunakan untuk : Menentukan profil tanah (profil memanjang,longitudinal sections) antara dua tempat.

Menghitung luas daerah genangan dan volume suatu bendungan.

Menentukan route/trace suatu jalan atau saluran yang mempunyai kemiringan tertentu.

Menentukan kemungkinan dua titik di lahan sama tinggi dan saling terlihat.

Asisten : Muhammad Asrul

Pertanyaan !1. Bagaimana cara menghitung ketinggian gedung dengan memakai theodolith ?Jawaban !Untuk menghitung ketinggian dedung dengan memakai theodolit dapat dilakukan dengan cara

Seperti pada gambar :

a. Tinggi alat di setarakan dengan as bawah bangunan dengan mengatur nivo tabung yang ada pada alat.

b. Teropong vertical di arahkan pada as atas bangunan kemudian membaca sudut yang terbentuk.

c. Ukur jarak antara alat dan bangunan.

d. Hasil pembacaan dan pengukuran yang di peroleh, di masukkan kedalam rumus :

H= tan . jarak

1. Kenapa dalam pergitungan sudut lereng kita memakai sudut 90 derajat dan vertical 90 derajat?

Jawab :

Pada perhitungan sudut lereng memakai sudut 90 karena sudut lereng adalah pembacaan pada sudut vertical, dikatakan vertical karena ia tegak lurus terhadap sudut horizontal.

0

90

Sedangkan untuk penggunaan sudut vertical 90 pada sudut lereng yaitu di gunakan untuk mempermudah perhitungan. Dimana sudut lereng harganya tidak mutlak harus 90. Jadi biSA saja sudut lereng hasil pembacaan kurang dari 90.

SKRUP

DIAFRAGMA

SKRUP PENYETEL DATAR ppPEPENDIAFRAGMA

PATOK

NIVO

SKRUP PENGUNCI PESAWAT PADA STATIF

SKRUP PENGGERAK DATAR HALUS

HALUSDIAFRAGMA

BENANG DIAFRAGMA

LENSA

OKULER

SKALA

SUDUT HORISONTAL

STATIF

BENANG ATAS

BENANG TENGAH

BENANG BAWAH

H

V

90

360

00 00

THEODOLIT

UNTING OPTIS

TANGKAI /

PEGANGAN

SKRUP PENGGERAK HALUS

VERTIKAL

NIVO

PLAT ALAS

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

H

X

_1432226740.unknown

_1432226741.unknown