16
PROBLEM ASASI EKONOMI ISLAM OLEH: H. DWI CONDRO TRIONO, Ph.D t : @dwi_condro Materi Syari’ah Islamiyah 10

PROBLEM ASASI EKONOMI ISLAM - Studi Pemikiran Islam · Materi Syari’ah Islamiyah 10. PROBLEM ASASI EKONOMI •Menurut pandangan Islam, problem ekonomi yang ... penindasan, ketidakadilan,

Embed Size (px)

Citation preview

PROBLEM ASASI EKONOMI ISLAM

OLEH: H. DWI CONDRO TRIONO, Ph.D

t : @dwi_condro

Materi Syari’ah Islamiyah 10

PROBLEM ASASI EKONOMI

• Menurut pandangan Islam, problem ekonomi yang

asasi bukan pada masalah produksi barang dan jasa.

• Masalah produksi dianggap masalah yang mudah

untuk diselesaikan.

• Masalah yang asasi dari ekonomi justru muncul

ketika manusia sudah mampu memproduksi barang

dan jasa tersebut.

• Yaitu, ketika barang dan jasa harus beredar di

tengah-tengah masyarakat.

• Problem ekonomi yang dianggap asasi adalahmasalah interaksi manusia yang terkait denganbarang dan jasa di tengah-tengah manusia.

• Dengan kata lain, problem ekonomi yang asasiadalah yang menyangkut distribusi barang danjasa di tengah-tengah manusia.

• Mengapa?

• Kita dapat meninjaunya dalam 2 aspek, yaitu:

1. Tinjauan fakta

2. Tinjauan Al Qur’an

1. TINJAUAN FAKTA

• Manusia memproduksi barang dan jasa tidakhanya untuk dikonsumsi sendiri.

• Faktanya, sebagian besar barang dan jasa yang diproduksi manusia adalah untuk kepentinganatau kebutuhan manusia lain.

• Aktivitas ekonomi yang paling besar justrudidominansi oleh transaksi barang dan jasa ditengah-tengah manusia.

• Transaksi itu dapat berupa jual beli, tukarmenukar, sewa menyewa, pinjam meminjam, hutang piutang, memberi dan meminta dsb.

• Kenyataan menunjukkan, bahwa prosestransaksi inilah yang lebih banyakmenimbulkan problem ekonomi dibandingmasalah produksi barang dan jasa.

• Sumber-sumber konflik, pertikaian, perebutan, keserakahan, kedzaliman, penindasan, ketidakadilan, penyelewengan, penyimpangan, keruwetan, kesalahpahamandsb. hampir seluruhnya bersumber darimasalah ini.

• Sedangkan menyangkut produksi barangdan jasa hampir tidak ada problem yang muncul, karena lebih terukur, mudahdihitung, bisa direncanakan, mampudiproyeksikan oleh akal manusia.

• Masalah produksi sudah hampirberbanding lurus dengan kemajuanteknologi, sehingga hampir dapatdikatakan bukan masalah ekonomi lagi.

• Fakta menunjukkan, bahwa barang danjasa saat ini sudah mampu diproduksisecara melimpah ruah oleh manusia, bahkan sudah melebihi kebutuhanmanusia itu sendiri.

• Fakta juga menunjukkan bahwa produksibarang dan jasa yang melimpah ruah saatini tidak terdistribusi secara adil ditengah-tengah manusia.

2. TINJAUAN AL-QUR’AN

• Tujuan utama diturunkannya Islam adalahuntuk menjadi petunjuk bagi kehidupanmanusia di dunia ini.

• Jika manusia menyimpang dari petunjukAllah, maka kehidupannya di dunia akansempit, sengsara dan menderita.

• Di akherat juga diancam dengan siksa yang sangat berat.

Dalil 1:

• “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulanRamadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan(permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusiadan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu danpembeda (antara yang hak dan yang bathil)”. (QS. Al-Baqarah: 185)

Pemahaman dalil 1:

• Petunjuk bagi kehidupan manusia, maknanyaadalah Allah ingin menunjukkan mana langkah-langkah manusia yang benar (haq) dan mana yang salah (bathil) dalam hidupnya di dunia.

• Dengan kata lain, Islam diturunkan untukmengatur perbuatan manusia.

• Selanjutnya, Ekonomi Islam akan terfokus padaperbuatan manusia yang terkait dengan barangdan jasa.

• Dengan demikian, Islam diturunkan tidak untukmengatur kuantitas barang dan jasa, tetapikualitas barang dan jasa.

Dalil 2:

124. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamatdalam keadaan buta“ (QS. Thaha: 124).

Pemahaman dalil 2:

• Berpaling dari peringatanKu, maknanya adalahmenyimpang dari petunjuk Islam.

• Penghidupan yang sempit, maknanya adalahkesengsaraan hidup di dunia.

• Kesengsaraan hidup, termasuk di dalamnya adalahkehidupan ekonomi itu diakibatkan manusiamenyimpang dari petunjuk Islam.

• Kesengsaraan hidup tidak dikaitkan denganbanyak sedikitnya barang dan jasa yang mampudiproduksi manusia.

• Pengaturan perbuatan manusia yang terkaitdengan barang dan jasa merupakan masalah yang lebih asasi dibanding masalah produksi.

Dalil 3:

2. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetesmani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (denganperintah dan larangan), karena itu Kami jadikan diamendengar dan melihat.

3. Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; adayang bersyukur dan ada pula yang kafir.

4. Sesungguhnya Kami menyediakan bagi orang-orang kafirrantai, belenggu dan neraka yang menyala-nyala.

(QS. Al-Insan: 2-4)

Pemahaman dalil 3:

• Allah telah memberi petunjuk jalan lurus, maknanya selain petunjuk Allah adalah jalanbengkok atau jalan kesesatan.

• Bagi yang mau mengikuti petunjuk disebutmanusia bersyukur, yang tidak mau disebutmanusia kufur.

• Allah telah menyiapkan siksa yang sangat berat diakherat bagi manusia yang tidak mau mengikutipetunjuk tersebut.

• Dengan demikian, mengikuti petunjuk bukanmerupakan pilihan bebas bagi manusia.

• Mengikuti petunjuk merupakan keharusan danpilihan satu-satunya bagi mereka yang tidak inginsengsara di dunia dan disiksa di akherat.

Kesimpulan:

• Problem ekonomi yang asasi menurut pandanganekonomi Islam adalah masalah distribusi barangdan jasa di tengah-tengah manusia.

• Ekonomi Islam lebih terfokus pada perbuatanmanusianya, bukan terfokus pada kuantitas barangdan jasanya, sebagaimana dalam ekonomikonvensional.

• Ekonomi Islam bersifat mengikat terhadap seluruhmanusia dan Allah telah menyiapkan siksa bagiyang menyimpang darinya.

SELANJUTNYA...

JANGAN KEMANA-MANA,

TETAPLAH BERSAMA KAMI

KITA IKUTI SEGMEN SELANJUTNYA...

MATERI SYARI’AH ISLAMIYAH 11

BAGAIMANA PEMECAHAN DARI EKONOMI ISLAM

TERHADAP PROBLEM ASASI TERSEBUT?