Upload
vinnie
View
324
Download
5
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PROBABILITY PROPORTIONAL TO SIZE (PPS) SAMPLING. PPS-WR PPS-WOR. DEFINISI. Sampling with Probability Proportional to Size (PPS) adalah suatu prosedur penarikan sampel dimana peluang terpilihnya suatu unit sampel sebanding dengan ukuran - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
11
PROBABILITY PROPORTIONAL TO SIZE
(PPS) SAMPLING PPS-WRPPS-WR
PPS-WORPPS-WOR
22
DEFINISISampling with Probability Proportional to
Size (PPS) adalah suatu prosedur penarikan sampel dimana peluang terpilihnya suatu unit sampel sebanding dengan ukuran
Ukuran yang dimaksud adalah informasi tambahan (auxiliary information) yang dipertimbangkan sebagai dasar penarikan sampel dan memiliki korelasi yang erat dengan variabel-variabel yang akan diteliti.
33
Variabel yang ditelitiVariabel yang diteliti Variabel tambahanVariabel tambahan
Penduduk sekarangPenduduk sekarang Penduduk sensusPenduduk sensus
sebelumnya/luas geografisebelumnya/luas geografi Jumlah kelahiranJumlah kelahiran
sekarangsekarang
Penduduk sensusPenduduk sensus
sebelumnya sebelumnya Total pendapatan Total pendapatan
sekarangsekarang
Penduduk sensus Penduduk sensus
sebelumnyasebelumnya Luas panenLuas panen Total luas yang ditanamiTotal luas yang ditanami
Produksi pabrikProduksi pabrik Jumlah pekerjaJumlah pekerja
Beberapa contoh variabel yang diteliti dan variabel tambahan
44
ALASANALASAN
Untuk memperoleh suatu metode pemilihan yang akan memberikan penduga rata-rata populasi yang tak bias (unbiased estimator)
Mempunyai ketepatan yang lebih tinggi dari metode-metode yang lain.
Memiliki keuntungan lebih lanjut dengan memberikan penduga-penduga rata-rata dan varians populasi yang sangat sederhana.
55
PROSEDUR PEMILIHAN UNIT SAMPEL
Pemilihan dari suatu daftar (LIST)
Pemilihan dari suatu peta (MAP)
Pemilihan secara sistematis
66
PEMILIHAN DARI SUATU DAFTAR (LIST)
METODE KUMULATIFMETODE KUMULATIF
METODE LAHIRIMETODE LAHIRI
77
METODE KUMULATIFMETODE KUMULATIF1. Buat jumlah kumulatif dari ukuran yang digunakan
untuk dasar penarikan sampel untuk seluruh unit dalam populasi.
2. Ambil angka random dari 1 sampai X.
3. Bila , maka unit ke-i terpilih, bila kondisi itu tidak terpenuhi, ulangi langkah ke-2.
4. Ulangi langkah ke-2 hingga n unit sampel terpilih.
XxxxxxxxN
ii ,...,, 321211
i
i
i
i xARx1
88
METODE LAHIRIMETODE LAHIRI
1. Ambil dua angka random secara serentak, yaitu:
AR1: antara 1 sampai N, untuk nomor urut unit sampling dalam populai
AR2: antara 1 sampai Xmaks, untuk penarikan sampel dimana Xmaks adalah nilai maksimum dari Xi.
2. Bila AR1 = i dan AR2 ≤ Xi , maka unit ke-i dipilih, bila kondisi itu tidak terpenuhi, ulangi langkah ke-1.
3. Ulangi langkah ke-1 hingga n unit sampel terpilih.
99
Pemilihan dari suatu peta (MAP)
Prosedur ini dipakai untuk pemilihan unit-unit wilayah geografis dari sebuah peta dengan peluang proporsi terhadap luas (area) Probability Proportional to Area.
1. Ambil dua angka random secara serentak, yaitu:AR1: antara 1 sampai panjang desaAR2: antara 1 sampai lebar desa
2. Sepasang angka random terpilih akan menem-patkan suatu titik pada peta, dan sawah dimana titik itu jatuh akan terpilih
3. Ulangi langkah ke-1 hingga n unit sampel terpilih.
1010
Contoh: Pemilihan dari suatu peta (MAP)
Gambar berikut adalah peta dari 12 sawah dalam suatu desa.
2
1
4
3
5
6
9
7
8 1211
10
21 43 5 6 97 8 1110 12
2
4
3
5
6
7
8Misal AR1 = 6 dan
AR2 =5, maka ko-
ordinatnya adalah
(6,5). Selanjutnya
sawah yang terpi-
lih adalah sawah
no 4.
1111
PEMILIHAN SECARA SISTEMATIS
Buat jumlah kumulatif dari ukuran yang digunakan untuk dasar penarikan sampel untuk seluruh unit dalam populasi.
Jika n adalah besarnya sampel, interval sampling (I) adalah bilangan bulat yang dekat dengan X/n.
Ambil AR1 ≤ I, maka unit-unit yang terpilih adalah: AR1; AR1+I; AR1+2I, dst.
XxxxxxxxN
ii ,...,, 321211
1212
Ilustrasi 4 : Berikut ini adalah daftar nama 24 kepala rumahtangga berikut jumlah
anggotanya untuk rumahtangga-rumahtangga yang tinggal di suatu desa pedesaan. Untuk
mengetahui rata-rata pengeluaran per minggu, maka dipilih sampel sebayak 4
rumahtangga secara pps-sistematic linear dengan ukuran jumlah anggota rumahtangga.
Tabel 1: Daftar Kerangka Pemilihan Sampel Rumahtangga
No Nama KRT Jumlah
art
Jumlah kumulatif
art No Nama KRT
Jumlah art
Jumlah kumulatif
art 01 Abiyoso 5 5 13 Mustakin 9 61 02 Banuarja 2 7 14 Normandino 4 65 03 Chaidir 9 16 15 Oposunggu 8 73 04 Darusmin 3 19 16 Pardosi 7 80 05 Efraim 7 26 17 Qurmanto 7 87 06 Faturrahman 4 30 18 Rusdi 5 92 07 Gusmianto 3 33 19 Samektopo 2 94 08 Hutajulu 1 34 20 Tarjono 2 96 09 Indrastoto 5 39 21 Umarsono 7 103 10 Jamaludin 5 44 22 Verianto 4 107 11 Kartosemoyo 5 49 23 Xiemenes 7 114 12 Luhantara 3 52 24 Yamantoro 6 120
1313
I = 120/4 = 30
Misalnya Tabel Angka Random yang digunakan adalah Tabel Angka Random Halaman
1 kolom 1-2 sesuai dengan banyaknya digit dari I. Dari Tabel Angka Random diperoleh
R1 = 03 (lebih kecil dari Interval sehingga langsung dapat digunakan).
Angka random pertama s.d. keempat dan rumahtangga terpilih adalah sebagai
berikut:
Tabel 2: Lembar Kerja Pemilihan Sampel Rumahtangga
Ri Rumahtangga terpilih
Jumlah kumulatif
yang berpadanan dengan
RI
No. Rtmg yang
berpada-nan
dengan jumlah
kumulatif
No.
Nama kepala rumahtangga
Jumlah art
03 5 01 01 Abiyoso 5 33 33 07 02 Gusmianto 3 63 65 14 03 Normandino 4 93 94 19 04 Samektopo 2
Catatan : Kolom (1) dihitung dengan rumus R1 = 03 (sama dengan angka random) R2 = R1 + I = 3 + 30 = 33 R3 = R2 + I =33 + 30 = 63 R4 = R3 + I =63 + 30 = 93
1414
Ilustrasi 5 : Berikut ini adalah daftar nama 24 kepala rumahtangga berikut jumlah
anggotanya untuk rumahtangga-rumahtangga yang tinggal di suatu desa pedesaan. Untuk
mengetahui rata-rata pengeluaran per minggu, maka dipilih sampel sebayak 7
rumahtangga secara pps-sistematic sirkuler dengan ukuran jumlah anggota rumahtangga.
I = 120/7 = 17
Misalnya Tabel Angka Random yang digunakan adalah Tabel Angka Random Halaman
1 kolom 3-4 baris 1. Dari Tabel Angka Random diperoleh R1 = 47 (tidak harus lebih
kecil dari Interval, tetapi antara 1 s.d 120)
Angka random pertama s.d. ketujuh dan rumahtangga terpilih adalah sebagai berikut :
1515
Ilustrasi 5 : Berikut ini adalah daftar nama 24 kepala rumahtangga berikut jumlah
anggotanya untuk rumahtangga-rumahtangga yang tinggal di suatu desa pedesaan. Untuk
mengetahui rata-rata pengeluaran per minggu, maka dipilih sampel sebanyak 7
rumahtangga secara pps-sistematic sirkular dengan ukuran jumlah anggota rumahtangga.
Tabel 1: Daftar Kerangka Pemilihan Sampel Rumahtangga
No Nama KRT Jumlah
art
Jumlah kumulatif
art No Nama KRT
Jumlah art
Jumlah kumulatif
art 01 Abiyoso 5 5 13 Mustakin 9 61 02 Banuarja 2 7 14 Normandino 4 65 03 Chaidir 9 16 15 Oposunggu 8 73 04 Darusmin 3 19 16 Pardosi 7 80 05 Efraim 7 26 17 Qurmanto 7 87 06 Faturrahman 4 30 18 Rusdi 5 92 07 Gusmianto 3 33 19 Samektopo 2 94 08 Hutajulu 1 34 20 Tarjono 2 96 09 Indrastoto 5 39 21 Umarsono 7 103 10 Jamaludin 5 44 22 Verianto 4 107 11 Kartosemoyo 5 49 23 Xiemenes 7 114 12 Luhantara 3 52 24 Yamantoro 6 120
1616
Tabel 3: Lembar Kerja Pemilihan Sampel Rumahtangga
Rumahtangga terpilih Angka
Random RI
Jumlah kumulatif
yang berpadanan dengan
Ri
No. Rtmg yang
berpadan-an dengan
jumlah kumulatif
No.
Nama kepala rumahtangga
Jum-lah
ART
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 47 - 49 11 01 Kartosemoyo 5 64 - 65 14 02 Normandino 4 81 - 87 17 03 Qurmanto 7 98 - 103 21 04 Umarsono 7 115 - 120 24 05 Yamantoro 6 132 (R 12) 16 02 06 Chaidir 9 149 (R 29) 30 06 07 Faturrahman 4
Catatan :
Kolom (1) : dihitung dengan rumus R1 = 47 (sama dengan angka random pertama)
R2 = R1 + I.= 47 + 17 =64
R3 = 64 + 17 = 81
R4 = 81 + 17 = 98
R5 = 98 + 17 = 115
R6 = 115 + 17 = 132 – 120 = 12
R7 = 12 + 17 = 29
Kolom (2) : sisa setelah dikurangi dengan 120
1717
Prosedur Estimasi
N
ii
iN
ii
ii p
X
x
x
xp 1 dimana
1
i
i
i
ii x
yX
p
yY ˆ
Pada suatu penarikan sampel sebanyak n unit yang diambil dari sebuah populasi dengan ukuran N unit secara PPS-WR dengan size xi, maka besarnya
peluang terpilihnya unit ke-i sebagai sampel adalah:
Misalnya yi adalah nilai variabel yang berpadanan
dengan terpilihnya unit ke-i maka estimator yang unbiased bagi total adalah:
1818
Prosedur Estimasi (lanjutan)
iY
n
i i
in
i i
in
iiPPS x
y
n
X
p
y
nY
nY
111
1ˆ1ˆ
N
i i
iiPPS Y
p
yp
nYV
21ˆ
(i = 1, 2, …,n) merupakan estimator-estimator yang unbiased bagi total Y dan saling independent. Maka kombinasi dari estimator-estimator tersebut merupakan estimator yang unbiased bagi total Y, yaitu:
dengan sampling variance:
1919
Prosedur Estimasi (lanjutan)
N
i i
iN
i i
iPPS x
y
nN
X
p
y
nNN
YY
1ˆˆ
Sebuah unbiased estimator dari rata-rata populasi,
adalah:
Y
dengan sampling variance:
N
i i
iiPPS Y
Np
yp
nYV
21ˆ
2020
Prosedur Estimasi (lanjutan)
Dalam PPS Sampling, WR, sebuah unbiased esti-mator dari , adalah: PPSYV ˆ
n
iPPS
i
in
iPPS
i
iPPS Yn
p
y
nnY
p
y
nnYv 2
22
ˆ1
1ˆ1
1ˆ
Dalam PPS Sampling, WR, sebuah unbiased esti-mator dari , adalah: PPSYV ˆ
n
iPPS
i
in
iPPS
i
iPPS Yn
p
y
NnnY
Np
y
nnYv 2
2
2
2
ˆ1
1ˆ1
1ˆ
2121
Relatif Efisiensi (RE)
Untuk mengetahui perbandingan Sampling PPS-WR dengan SRS-WR dari sampel PPS itu sendiri. Dalam SRS-WR, variansnya adalah:
N
iiSRS Yny
n
NS
n
NYV 222ˆ
)ˆ(ˆadalah dan 1
adalah dari bias tidak pendugaSebuah 222
2PPSPPS
N
i i
iN
ii YvYYN
p
y
ny
Sehingga varians SRS-WR berdasarkan sampel PPS-WR adalah:
PPS
n
iPPS
i
iSRSPPS Yv
nYn
p
yN
nYv ˆ1ˆ1ˆ 2
2
2
%100ˆ
ˆx
Yv
YvRE
SRSPPS
PPS
2222
Tabel 1 Perusahaan menurut Banyaknya Tenaga Kerja dan Produksi serta
Penghitungan Peluang
No. urut perusahaan
Tenaga kerja
xi
Produksi (juta Rp)
yi
px
Xii
y
pi
i
py
pYi
i
i
2
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1* 2 3
4* 5
6 7 8 9 10
11* 12* 13 14 15
50 60 30 75 60
30 50 45 80 75
30 90 30 40 40
221 290 141 365 234
123 275 135 344 350
141 430 140 171 160
50/785 60/785 30/785 75/785 60/785
30/785 50/785 45/785 80/785 75/785
30/785 90/785 30/785 40/785 40/785
3469,70 3794,17 3689,50 3820,33 3061,50
3218,50 4317,50 2355,00 3375,50 3663,33
3689,50 3750,56 3663,33 3355,88 3140,00
161,15 5745,42 1097,97 8617,65 16067,94
3473,97 40509,95 77802,70 2127,92 1962,75
1097,97 6094,53 785,10 1372,50 7357,96
Total 785 3520 1,00 - 174275,48
2323
a. Penghitungan Y dan Y serta V Y( ) dan V Y( )
Nilai Populasi Karakteristik Produksi (dalam juta Rp)
Y y Yp p i pi
N
3 5 2 0
3 5 2 0
1 52 3 4 6 9
1, ,
V YN
py
pYp i
p i
ii
N
( ),
,
1 1 7 4 2 7 5 4 8
1 511 6 1 8 3 6
2
1
RSE ( ), ,
,Y x xp 11 6 1 8 3 6
3 5 2 01 0 0 %
1 0 7 7 9
3 5 2 01 0 0 % 3 0 6 %
V YV Y
Np( )( ) ,
, 2 2
11 6 1 8 3 6
1 55 1 6 4
2424
b. Penghitungan Y dan Y serta v Y( ) dan v Y( )
Tabel 2 Perusahaan Terpilih dan Karakteristiknya serta Peluang
dan Estimasinya
No. urut perusahaan
terpilih
Tenaga kerja
xi
px
Xi
i Produksi (juta Rp)
ypi
Yy
pX
y
xp i
p i
i
p i
i
Y Yp i p
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 4
11 12
50 75 30 90
50/785 75/785 30/785 90/785
221 365 141 430
3469,70 3820,33 3689,50 3750,56
-212,82 137,81 6,98 68,04
Jumlah 245 - 1157 14730,09 -
2525
;Yn
y
p
X
n
y
xXp
p i
ii
np i
ii
n
1
7 8 51 1
,, ; ,
,Y Yp p 1 4 7 3 0 0 9
43 6 8 2 5 2
3 6 8 2 5 2
1 52 4 5 5 0
v Yn n
Y Yp p i pi
n
( )( )
( )
( )( , , , , )
1
1
1
4 4 12 1 2 8 2 1 3 7 8 1 6 9 8 6 8 0 4
2
1
2 2 2 2
1
1 24 5 2 9 2 3 5 1 8 9 9 1 6 0 4 8 7 2 4 6 2 9 4 4( , , , , )
6 8 9 6 2 11
1 25 7 4 6 8 4
,,
v Yv Y
Np
p( )
( ), 2 2 5 5 4 1 5
RSE ( ),
,
,
,,Y x x
5 7 4 6 8 4
3 6 8 2 5 21 0 0 %
7 5 8 1
3 6 8 2 5 21 0 0 % 2 0 6 %
2626
PPS-WOR
PPS-WOR dapat memberikan efisiensi yang lebih baik dibanding PPS-WR. Banyak sampel dalam praktek yang telah dilakukan dengan PPS-WO, tetapi prosedur perhitungan lebih kompleks dan tidak mudah diaplikasikan.
Jika fraksi sampling kecil, dalam survey skala besar, efisiensi PPS-WR atau PPS-WOR akan berbeda tidak nyata (hampir sama). Meskipun begitu, jika fraksi besar efisiensi WOR akan lebih substansial.
2727
PPS-without replacement
Prosedur UmumProsedur UmumPenduga Terurut Des Raj / Des Raj’s Penduga Terurut Des Raj / Des Raj’s
Ordered EstimatorOrdered EstimatorPenduga Tak Terurut Horwitz-Thompson/Penduga Tak Terurut Horwitz-Thompson/
Horwitz-Thompson’sHorwitz-Thompson’s Unordered Estimator Unordered Estimator
2828
Prosedur Umum (1)Prosedur Umum (1)Misalkan n unit sample dipilih satu persatu dari N unit dalam populasi secara PPS-WOR dengan size X . Probabilitas bahwa unit j terpilih sebagai sampel pada pengambilan pertama, adalah :
NjX
xp j
j ,...,2,1
dimana
N
jjxX
1
Probabilitas bahwa unit i terpilih sebagai sampel pada pengambilan kedua dimana unit j sudah terpilih pada pengambilan pertama , adalah :
.)1( dstjippp jijt
Susunan sampling unitnya adalah )...,,( ,21 nyyy dengan peluang sebesar ),...,,( 21 nppp
2929
Prosedur Umum (2)Prosedur Umum (2)Contoh : Pada suatu desa terdapat 8 kebun buah dimana banyaknya pohon berturut-turut terdiri dari 50, 30, 25, 40, 26, 44, 20, dan 35. Dipilih sampel sebanyak 2 kebun. Unit /kebun ke 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah pohon 50 30 25 40 26 44 20 35 METODE LAHIRI Prosedur : 1. Pilih )50,8/(),( jijiAR
Misalkan sampelterpilihnomorunitAR 5)7,5(1 2. Pemilihan sampel ke dua susunan unit dalam populasi diatur kembali, karena unit nomor 5 sudah terpilih sampel pada pengambilan pertama ( ).7( N
Unit/ kebun ke 1 2 3 4 5 6 7 Jumlah pohon 50 30 25 40 44 20 25 Pilih )50;7/(2 jiAR
Misalkan sampelterpilihnonorunitAR 6)18,6(2 Jadi unit-unit yang terpilih sampel adalah unit nomor 5 dan nomor 7
3030
Penduga Terurut Des Raj (Des Raj’s Ordered Estimator)
Andaikan 2 unit dipilih dengan PPS-WOR dengan peluang unit terpilih dari unit Ui adalah pi, i=1,2,…N dimana pi= Xi/X. Pada pengambilan pertama memiliki peluang pi dan pengambilan kedua dengan peluang bersyarat pj/(1-pi). Anggap y1 dan y2 adalah nilai unit pengambilan pertama dan kedua; serta p1 dan p2 adalah peluangnya, maka:
2
1212
1
11
1dan
p
pyyz
p
yz
2
12
1
1121
11
2
1
2
1ˆp
py
p
pyzzYORD
dengan penduga varians yang unbiased:
2
2
2
1
121
221 1
4
1
4
1ˆ
p
y
p
ypzzYv ORD
3131
Horvitz-Thompson’s Unordered Estimator
Penduga Tidak Terurut Horvitz-Thompson /
Andaikan suatu unit dipilih dengan PPS-WOR dengan peluang unit terpilih dari unit Ui adalah pi, i=1,2,…N dimana pi= Xi/X. Peluang bahwa unit Ui dan Uj termasuk dalam sampel adalah:
ij ij j
ji
j
ijii p
pp
p
ppp
11
1
j
ji
i
jiij p
pp
p
pp
11
Anggap bahwa yi adalah nilai unit ke-i dengan i peluang masuk dalam sampel, maka:
n
i i
iHT
yY
ˆ
dengan varians sampling yang unbiased:
ji
n
i
n
i
n
ij jiij
jiij
i
iiHT yy
yYv
21ˆ
2
2
3232
Contoh Soal:
Berikut adalah hasil panen (dalam 10 kg) dari 8 pohon buah di suatu desa:
No UrutNo UrutJumlah Jumlah
Pohon (XPohon (Xii))Hasil Hasil
Panen (YPanen (Yii)) ppii
11 5050 6060 0.1851850.185185
22 3030 3535 0.1111110.111111
33 2525 3030 0.0925930.092593
44 4040 4444 0.1481480.148148
55 2626 3030 0.0962960.096296
66 4444 5050 0.1629630.162963
77 2020 2222 0.0740740.074074
88 3535 4040 0.129630.12963
TotalTotal 270270 311311
Berdasarkan data tersebut, bila sampel yang diambil adalah no urut 5 dan 7, perkirakan total hasil panen buah dan variannya di desa itu dengan metode terurut Des Raj dan metode tidak terurut Horvitz-Thompson!
3333
Metode Terurut Des Raj
625,305
074,0
096,0122
096,0
096,0130
2
1ˆ
ORDY
2645,47074,0
22
096,0
30096,01
4
1ˆ2
2
ORDYv
Metode Tidak Terurut Horvitz-Thompson
403,295ˆ2
2
1
1 yy
YHT
8
1
157,11 i
i
p
pS 1969,0
11
1
111
p
pSp
1538,01
12
221
p
pSp 0155,0
1
1
1
1
211212
pp
p
91,79ˆ
2
2
2
1
1
12
1221
yyYv HT
3434
PPS Stratified Sampling
StrataStrata Size Unit Dalam Populasi (xSize Unit Dalam Populasi (xhihi)) Sampel (xSampel (xhihi))
1122......hh
XX11, 11, XX12, …………………………………12, …………………………………XX1N11N1
XX21, 21, XX22, …………………………………22, …………………………………XX2N22N2
. . .. . .
. . .. . .
. . .. . .XXh1, h1, XXh2, …………………………………h2, …………………………………XXhNhhNh
xx11, 11, xx12, ………………, 12, ………………, xx1N11N1
xx21, 21, xx22, ………………, 22, ………………, xx2N22N2
. . .. . .
. . .. . .
. . .. . .x x
h1, h1, xxh2, ………………, h2, ………………, xxhNhhNh
Besarnya peluang terpilihnya unit ke-i sebagai sampel:
hi
hihi X
XP
hi
hihi X
xp
hh n
i hi
hiL
h h
hn
i hi
hiL
h h
L
hhPPS x
y
n
X
p
y
nYY
1ˆˆ
Maka penduga unbiasednya adalah:
3535
PPS Stratified Sampling (lanjutan)
Dengan varians:
hi
N
ih
hi
hiL
h hPPS PY
P
Y
nYV
h2)(
1
2)ˆ()1(
1)ˆ( h
n
i hi
hiL
h hhPPS Y
p
y
nnYv
h
Dengan rata-rata:
h
hh
PPSL
hh
PPSPPS N
YY
N
Y
N
YY
ˆˆ dimana ˆˆˆ