6
STEP 1 1. Plak : Dental plak merupakan suatu deposit lunak yang terdiri atas kumpulan bakteri yang berkembang biak di dalam lapisan suatu matrik intraseluler. Lapisan ini terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi bila seseorang mengabaikan kebersihan gigi dan mulutnya (Forest, 1995). Suatu lapisan bening, tipis, dan terdiri dari mucus serta kumpulan bakteri yang menyelimuti permukaan gigi. 2. Bleeding on probing : pendarahan saat proses probing (explorasi gigi untuk mengetahui kelainan gingiva dengan periodontal probe). Pendarahan disebabkan karena inglamasi pada gingiva. Probe memiliki ujung tumpul dengan unit pengukuran,juga untuk melihat adanya eksudat. 3. Attachment loss : kehilangan perlekatan antara gingiva dan gigi 4. Pus: eksudat radang yang purulen dan banyak mengandung sel sel neutrofil serta debris. 5. Bone Loss : 6.. Probing depth : Jarak dari margin giniva sampai ujung periodontal probe yang dimasukkan kedalam poket gingival yang bertujuan untuk enentukan adanya kelainan atau tidak. 7. Kalkulus adalah:Deposit keras seperti kalsium yang terbentuk pada gigi karena kurangnya pengendalian plak , seringkali bernoda kuning atau cokelat. Juga disebut “karang gigi” atau tartar . 8. Resesi gingiva : peristiwa terjadinya pergeseran tepi gingiva ke arah apikal. Resesi gingiva dapat menyebabkan rasa ngilu

Print

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hmmmmm nih nih nih

Citation preview

STEP 1 1. Plak : Dental plak merupakan suatu deposit lunak yang terdiri atas kumpulan bakteri yang berkembang biak di dalam lapisan suatu matrik intraseluler. Lapisan ini terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi bila seseorang mengabaikan kebersihan gigi dan mulutnya (Forest, 1995). Suatu lapisan bening, tipis, dan terdiri dari mucus serta kumpulan bakteri yang menyelimuti permukaan gigi.

2. Bleeding on probing : pendarahan saat proses probing (explorasi gigi untuk mengetahui kelainan gingiva dengan periodontal probe). Pendarahan disebabkan karena inglamasi pada gingiva. Probe memiliki ujung tumpul dengan unit pengukuran,juga untuk melihat adanya eksudat.

3. Attachment loss : kehilangan perlekatan antara gingiva dan gigi

4. Pus: eksudat radang yang purulen dan banyak mengandung sel sel neutrofil serta debris.

5. Bone Loss :

6.. Probing depth : Jarak dari margin giniva sampai ujung periodontal probe yang dimasukkan kedalam poket gingival yang bertujuan untuk enentukan adanya kelainan atau tidak.

7. Kalkulus adalah:Deposit keras sepertikalsiumyang terbentuk pada gigi karena kurangnya pengendalianplak, seringkali bernoda kuning atau cokelat. Juga disebut karang gigi atautartar.

8. Resesi gingiva : peristiwa terjadinya pergeseran tepi gingiva ke arah apikal. Resesi gingiva dapat menyebabkan rasa ngilu

9. Halitosis adalah bau nafas yang tidak sedap. Halitosis terutama adalah hasil dari fermentasi anaerobik partikel makanan olehbakterigram negatif di dalammulutyang menghasilkan senyawa belerang atsiri seperti hidrogen sulfida dan merkaptan metil. Bakteri penyebab mungkin hadir di area penyakit gingiva atauperiodontal, terutama ketika terjadi ulserasi atau nekrosis. Organisme penyebab berada dalam kantong-kantong periodontaldi sekitar gigi. Pada pasien dengan jaringan periodontal yang sehat, bakteri ini dapat tinggal di lidah posterior dorsal.

10. Margin gingiva :Marginal gingivaladalah bagian gingival yang terletak pada daerahkorona dan tidak melekat pada gingiva. Dekat tepi gingiva terdapat suatu alur dangkal yangdisebut sulkus gingiva yang mengelilingi setiap gigi. Pada gigi yang sehat kedalaman sulkusgingival bervariasi sekitar 0,5 2 m..

11. Attached gingivamerupakan kelanjutan darimarginal gingiva. Jaringan padat ini terikat kuat dengan periosteum tulang alveolar dibawahnya.Permukaan luar dariattached gingivaterus memanjang ke mukosa alveolar yang lebih kendur dan dapat digerakkan, bagian tersebut disebutmucogingival juntion

12. Diametes Mellitus kelainan metabolikyang disebabkan oleh banyak faktor seperti kurangnyainsulinatau ketidakmampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin (Insulin resistance), dengansimtomaberupahiperglikemiakronis dan gangguan metabolismekarbohidrat,lemakdanprotein, sebagai akibat dari:defisiensisekresihormoninsulin, aktivitas insulin, atau keduanya.[2]defisiensitransporter glukosa.atau keduanya.

STEP 21. Mengapa terjadi resesi gingiva pada semua gigi insisiveJawab : Resesi gingiva adalah terbukanya akar gigi oleh karena bergesernya gingiva ke arah apikal, hal ini sering menimbulkan masalah. Resesi gingiva dapat terjadi lokal atau menyeluruh pada semua gigi, yang mengakibatkan dentin hipersensitif dan rentan terhadap karies. Hal lain yang timbul adalah masalah estetik, terutama bila resesi terjadi pada gigi anterior.

2. Bagaimana pengaruh DM terhadap rongga mulut pasien?Jawab :a. Xerostomia (Mulut Kering) Diabetes yang tidak terkontrol menyebabkan penurunan aliran saliva (air liur), sehingga mulut terasa kering. Saliva memiliki efek self-cleansing, di mana alirannya dapat berfungsi sebagai pembilas sisa-sisa makanan dan kotoran dari dalam mulut. Jadi bila aliran saliva menurun maka akan menyebabkan timbulnya rasa tak nyaman, lebih rentan untuk terjadinya ulserasi (luka), lubang gigi, dan bisa menjadi ladang subur bagi bakteri untuk tumbuh dan berkembangb. Gingivitis dan Periodontitis Periodontitis ialah radang pada jaringan pendukung gigi (gusi dan tulang). Selain merusak sel darah putih, komplikasi lain dari diabetes adalah menebalnya pembuluh darah sehingga memperlambat aliran nutrisi dan produk sisa dari tubuh. Lambatnya aliran darah ini menurunkan kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi, Sedangkan periodontitis adalahc. Perubahan perubahan patologis yang dapat dijumpai dalam mulut penderita diabetes mellitus adalah sebagai berikut : pada penderita diabetes mellitus yang tidak terawat dengan baik seringkali timbul hiposalivasi atau sekresi ludah berkurang . Ludah menjadi lebih kental dan mulut terasa kering yang disebut xerostomia diabetik. Selain karena perubahan pada kelenjar parotis , xerostomia diabetik ini juga disebabkan karena poliuria yang berat. Efek xerostomia diabetik antara lain adalah meningkatnya prevalensi karies dan memudahkan timbulnya infeksi didalan rongga mulut.d. Lidah penderita diabetes mellitus terasa tebal , kadang kadang terasa kering seperti terbakar atau timbul ganngguan pengecapan pada lidah, sehingga mengganggu nafsu makan penderita diabetes mellitus . Lidah tampak membesar , hiperemi, otot lidah lebih lunak.Mukosa rongga mulut tampak merah tua. Mukosa mulut terasa terbakar atau parestesia akibat nueropati diabetik, mudah timbul kandidiasis dan liken planus karena pesistensi terhadap infeksi menurun.

3. Mengapa gigi depan bawah copot?Jawab : karena pasien mengalami Periodontitis Kronis merupakan penyakit peradangan pada jaringan periodontal yang disebabkan terutama oleh bakteri spesifik pada subgingiva, yang dapat menimbulkan respon inflamasi gingiva, dan berlanjut ke struktur jaringan penyangga gigi yaitu sementum,ligamentum periodontal dan tulang alveolar. Keadaan ini mengakibatkan hilangnya perlekatan gingiva dan terjadinya kerusakan tulang alveolar lebih dalam, pembentukan poket periodontal, migrasi patologis yang menimbulkan diastem dan kegoyangan gigi yang dapat berakibat tanggalnya gigi.4. Bagaimana gusi dapat bengkak dan berdarah?Jawab: karena pasien mengalami Gingivitis(peradangan pada gusi)Gingivitis umumnya ditandai dengan penumpukan plak atau karang gigi di sepanjang tepi gusi, gusi yang terasa sakit, mudah berdarah, lunak dan bengkak.5. mengapa gigi anterior goyang ? Jwaban seperti nomer 36. Mengapa dapat terjadi bone loss?7. Apakah faktor penyebab halitosis?Jawab : Penyebab HalitosisBau mulut (Halitosis) dapat disebabkan oleh duafaktoryaitufaktorfisiologis danpatologis.1.Faktorfisiologis terdiri dari :a.Kurangnya aliran ludah selama tidurAir liur sangat penting untuk menjaga kesegaran nafas.Pengeluaran air liur akan berkurang ketika tidur, hal ini menyebabkan mulut kering dan menimbulkan bau mulut.b.MakananBau mulut dapat terjadi karena pengaruh makanan. Beberapa jenis makanan yang dapat menyebabkan bau mulut (Halitosis), diantaranya adalah makanan yang mengandung sulfur seperti bawang putih, kubis, brokoli serta makanan yang berbau khas seperti petai, jengkol, dan durian .c.Minuman atau alkoholAlkohol dapat mengurangi produksi air ludah sehingga mengiritasi jaringan mulut yang akhirnya semakin memperparah bau mulut.d.Kebiasaan merokokMerokok dapat memperburuk status kebersihan gigi dan mulut sehingga bisa memicu terjadinya radang gusi dan dapat berakibat terjadinya bau mulut (Soemantri, 2008).e.MenstruasiWanita dalammasahaid (menstruasi) dapat mengalami bau mulut (halitosis) disebabkan karena sekresi air ludah dalam mulut berkurang sebagai akibat kekacauan endokrin yang pada kenyataannya menguntungkan pertumbuhan kuman anaerob, sehinggahalitosissudah pasti akan terjadi

2.Faktorpatologis terdiri dari :a.Oral hygiene burukKebersihan mulut yang tidak baik dapat menyebabkan terjadinyahalitosis, misalnya karena sisa-sisa makanan yang menempel dan sulit dibersihkan terutama pada gigi berbehel.b.PlakPlak adalah suatu deposit lunak yang terdiri atas kumpulan bakteri yang berkembangbiak diatas suatu matrik yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi apabila seseorang mengabaikan kebersihan gigi dan mulutnya.c.KariesKaries gigi adalah suatu penyakit yang merupakan interaksi dari 4faktor yaitu:Host(penjamu),Agent(penyebab),Enviorenment(lingkungan) danTime(waktu) yang menghasilkan kerusakan pada jaringan keras gigi yang tidak bisa pulih kembali yaitu email, dentin dan sementum.Gigi yang terserang karies (rusak atau berlubang) dapat menjadi salah satu sumber bau mulut. Lubang pada gigi tersebut dapat menjadi penyimpanan makanan yang menjaditempatkuman memperoleh media untukprosesmakanan serta menjaditempatkuman memperoleh media untukprosespembusukan dan berkembangbiak. Bau dari gigi berlubang secara langsung dapat dirasakan sendiri oleh individu yang bersangkutan.

8. Mengapa pus keluar dari sulcus gingiva?Jawab9. Hubungan calculus dan resesi gingivaJawab :

10. mengapa terjadi furcation involvement