Upload
geraldi-cool
View
220
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
gfhf
Citation preview
1. Uji keseragaman Bobot dan kandungan
Prinsip:
Digunakan untuk tablet tidak bersalut yang harus memenuhi syarat keseragaman
bobot yang ditetapkan sebagai berikut : Dengan cara ditimbang 20 tablet, dihitung bobot
rata-rata tiap tablet. Jika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang
masing-masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga
yang ditetapkan pada kolom A, dan tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari
bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan pada kolom B. Jika tidak
mencukupi 20 tablet, dapat digunakan 10 tablet, tidak satupun tablet yang bobotnya
menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang ditetapkan pada kolom A dan tidak
satu tabletpun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang
ditetapkan pada kolom B ( Ditjen POM, 1979).
Range:
Tidak boleh lebih dari dua tablet yang masing-masing beratnya menyimpang dari berat
rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan.
2. Uji kekerasan
Daya tahan suatu tablet untuk penggunaan mekanik terlihat pada saat dikempa
kekerasan suatu tablet tersebut dan kekuatnnya pada saat dikempa. Kekerasan suatu tablet
dilukiskan sebagai ukuran partikel untuk pecahnya tablet. Kekerasan juga dapat
digunakan untuk karakteristik tablet sebab lebih mudah dan untuk mengukur lebih
konvensional. Kekerasan tablet diukur dengan alat Strong Cobb, dan alat tes kekerasan
yaitu Pfizer dan Stokes. Kekerasan dilukiskan dalam kilogram tekanan yang diberikan,
meskipun alat-alat yang digunakan berbeda nilai kekerasannya untuk setiap tablet, tetapi
rata-rata kekerasannya konstan bila diukur dengan Strong Cobb atau Stokes. Praktek
dalam farmasi mungkin dilakukan dengan tes tablet dengan cara mematahkan tablet
diantara jari jempol dan jari telunjuk, jika tablet tidak patah artinya sangat keras dan
mungkin susah dihancurkan.(Sprowl, 1970).
Range:
Syarat uji kekerasan tablet besar adalah sebesar 7-10 kg/cm2 dan tablet kecil
sebesar 4-6 kg/cm2
3. Uji waktu hancur
Prinsip:
Uji ini dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas hancur yang tertera dalam
masing-masing monografi kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet digunkan untuk
tablet hisap atau kunyah atau dirancang untuk pelepasan kandungan obat secara bertahap
dalam jangka waktu tertentu atau pelepasan obat dalam 2 periode pelepasan tersebut.
(Genarro, 1998).
Range:
Semua tablet harus hancur tidak lebih dari 15 menit (untuk tablet bersalut) dan tidak lebih dari 60 menit untuk tablet salut gula atau tablet salut selaput.
DisolusiPemikiran awal dilakukannya uji hancurnya tablet didasarkan pada kenyataan bahwa tablet itu pecah menjadi partikel-partikel kecil, sehingga daerah permukaan media pelarut menjadi lebih luas dan akan berhubungan dengan tersedianya obat didalam cairan tubuh. Namun sebenarnya uji hancur hanya menyatakan waktu yang diperlukan tablet untuk hancur dibawah kondisi yang ditetapkan dan lewatnya seluruh partikel melalui saringan berukuran masa -10. Itulah sebabnya uji disolusi dan ketentuan uji dikembangkan bagi
hamper seluruh produk tablet. Laju absorpsi dari obat-obat bersifat asam yang diabsorpsi dengan mudah dalam saluran pencernaan sering ditetapkan dengan laju larut obat dari tablet. Karena itu laju larut dapat berhubungan langsung dengan efikasi atau kemanjuran dari tablet danperbedaan biofaitabilitas dari berbagai formula
Kompresibilitas
Kompresibilitas adalah kemampuan granul untuk tetap kompak dengan adanya tekanan, Rasio Housner dapat dihubungkan dengan kerapatan, Rasio Housner adalah kerapatan serbuk (porositas) dinyatakan dalam persen yaitu perbandingan antar volume dengan volume total suatu serbuk. Untuk serbuk yang mempunyai partikel yang sama dan berbentuk bulat, kerapatannya berkisar antara 37 – 40 , serbuk dengan berbentuk kubus memiliki harga 46 %.
Range:
% Kompersibilitas Kategori
5-12 Istimewa
12-16 Baik
18-21 Sedang
23-35 Kurang baik
33-38 Sangat buruk
>40 Sangat – sangat buruk