3
1. Uji keseragaman Bobot dan kandungan Prinsip: Digunakan untuk tablet tidak bersalut yang harus memenuhi syarat keseragaman bobot yang ditetapkan sebagai berikut : Dengan cara ditimbang 20 tablet, dihitung bobot rata-rata tiap tablet. Jika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan pada kolom A, dan tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan pada kolom B. Jika tidak mencukupi 20 tablet, dapat digunakan 10 tablet, tidak satupun tablet yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang ditetapkan pada kolom A dan tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang ditetapkan pada kolom B ( Ditjen POM, 1979). Range: Tidak boleh lebih dari dua tablet yang masing-masing beratnya menyimpang dari berat rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan. 2. Uji kekerasan Daya tahan suatu tablet untuk penggunaan mekanik terlihat pada saat dikempa kekerasan suatu tablet tersebut dan kekuatnnya pada saat dikempa. Kekerasan suatu tablet dilukiskan sebagai ukuran partikel untuk pecahnya tablet. Kekerasan juga dapat digunakan untuk karakteristik tablet

Prinsip Uji Prak Tsf2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gfhf

Citation preview

Page 1: Prinsip Uji Prak Tsf2

1. Uji keseragaman Bobot dan kandungan

Prinsip:

Digunakan untuk tablet tidak bersalut yang harus memenuhi syarat keseragaman

bobot yang ditetapkan sebagai berikut : Dengan cara ditimbang 20 tablet, dihitung bobot

rata-rata tiap tablet. Jika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang

masing-masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga

yang ditetapkan pada kolom A, dan tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari

bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan pada kolom B. Jika tidak

mencukupi 20 tablet, dapat digunakan 10 tablet, tidak satupun tablet yang bobotnya

menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang ditetapkan pada kolom A dan tidak

satu tabletpun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang

ditetapkan pada kolom B ( Ditjen POM, 1979).

Range:

Tidak boleh lebih dari dua tablet yang masing-masing beratnya menyimpang dari berat

rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan.

2. Uji kekerasan

Daya tahan suatu tablet untuk penggunaan mekanik terlihat pada saat dikempa

kekerasan suatu tablet tersebut dan kekuatnnya pada saat dikempa. Kekerasan suatu tablet

dilukiskan sebagai ukuran partikel untuk pecahnya tablet. Kekerasan juga dapat

digunakan untuk karakteristik tablet sebab lebih mudah dan untuk mengukur lebih

konvensional. Kekerasan tablet diukur dengan alat Strong Cobb, dan alat tes kekerasan

yaitu Pfizer dan Stokes. Kekerasan dilukiskan dalam kilogram tekanan yang diberikan,

meskipun alat-alat yang digunakan berbeda nilai kekerasannya untuk setiap tablet, tetapi

rata-rata kekerasannya konstan bila diukur dengan Strong Cobb atau Stokes. Praktek

dalam farmasi mungkin dilakukan dengan tes tablet dengan cara mematahkan tablet

diantara jari jempol dan jari telunjuk, jika tablet tidak patah artinya sangat keras dan

mungkin susah dihancurkan.(Sprowl, 1970).

Range:

Syarat uji kekerasan tablet besar adalah sebesar 7-10 kg/cm2 dan tablet kecil

sebesar 4-6 kg/cm2

Page 2: Prinsip Uji Prak Tsf2

3. Uji waktu hancur

Prinsip:

Uji ini dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas hancur yang tertera dalam

masing-masing monografi kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet digunkan untuk

tablet hisap atau kunyah atau dirancang untuk pelepasan kandungan obat secara bertahap

dalam jangka waktu tertentu atau pelepasan obat dalam 2 periode pelepasan tersebut.

(Genarro, 1998).

Range:

Semua tablet harus hancur tidak lebih dari 15 menit (untuk tablet bersalut) dan tidak lebih dari 60 menit untuk tablet salut gula atau tablet salut selaput.

DisolusiPemikiran awal dilakukannya uji hancurnya tablet didasarkan pada kenyataan bahwa tablet itu pecah menjadi partikel-partikel kecil, sehingga daerah permukaan media pelarut menjadi lebih luas dan akan berhubungan dengan tersedianya obat didalam cairan tubuh. Namun sebenarnya uji hancur hanya menyatakan waktu yang diperlukan tablet untuk hancur dibawah kondisi yang ditetapkan dan lewatnya seluruh partikel melalui saringan berukuran masa -10. Itulah sebabnya uji disolusi dan ketentuan uji dikembangkan bagi

hamper seluruh produk tablet. Laju absorpsi dari obat-obat bersifat asam yang diabsorpsi dengan mudah dalam saluran pencernaan sering ditetapkan dengan laju larut obat dari tablet. Karena itu laju larut dapat berhubungan langsung dengan efikasi atau kemanjuran dari tablet danperbedaan biofaitabilitas dari berbagai formula

Kompresibilitas

Kompresibilitas adalah kemampuan granul untuk tetap kompak dengan adanya tekanan, Rasio Housner dapat dihubungkan dengan kerapatan, Rasio Housner adalah kerapatan serbuk (porositas) dinyatakan dalam persen yaitu perbandingan antar volume dengan volume total suatu serbuk. Untuk serbuk yang mempunyai partikel yang sama dan berbentuk bulat, kerapatannya berkisar antara 37 – 40 , serbuk dengan berbentuk kubus memiliki harga 46 %.

Range:

% Kompersibilitas Kategori

5-12 Istimewa

12-16 Baik

18-21 Sedang

Page 3: Prinsip Uji Prak Tsf2

23-35 Kurang baik

33-38 Sangat buruk

>40 Sangat – sangat buruk