Prinsip kekeluargaan.docx

Embed Size (px)

Citation preview

1. Prinsip kekeluargaan dan kegotongroyongan dalam tata kehidupan ekonomi adalah prinsip kehidupan ekonomi berdasarkan asas kerjasama atau usaha bersama. Hal ini berarti dalam kegiatan usaha ekonomi digunakan prinsip kerjasama, saling membantu dalam suasana demokrasi ekonomi untuk mencapai kesejahteraan bersama secara adil (adil dalam kemakmuran dalam bidang ekonomi, prinsip kegotongroyongan dan kekeluargaan terlihat dalam pasal 33 UUD 1945).

Sikap gotong royong adalah bekerja bersama-sama dalam menyelesaikan pekerjaan dan secara bersama-sama menikmati hasil pekerjaan tersebut secara adil. Atau suatu usaha atau pekerjaan yang dilakukan tanpa pamrih dan secara sukarela oleh semua warga menurut batas kemampuannya masing-masing.

Keluarga merupakan suatu wadah dimana orang-orang berkumpul dan membentuk suatu kesatuan , keluarga sebagai tempat orang-orang bisa bercerita, berckita, dan melakukan aksi-aksi sosial lainnya. Biasanya kita mengenal keluarga sebagai saudara yang terikat secara lahiriah dan batiniah, seperti contoh : ayah, ibu, dan anak. Mereka disebut keluarga terikat secara lahiriah dan batiniah. Akan tetapi, dalam suatu masyarakat, keluarga memiliki peranan penting, mereka berkumpul dan membentuk suatu kelompok/komunitas yang akhirnya mereka anggap sebagai keluarga.2. Orang sering berpikir, mengapa harus ada nilai-nilai yang wajib dipertahankan oleh semua keluarga? Pikiran ini bermula dari suatu pendapat, bahwa nilai hanya membatasi orang dalam keluarga tersebut, sehingga tidak dapat bergerak secara bebas.3. Memang pada pada dasarnya semua orang bebas bergerak sesuai dengan dinamika yang dia miliki, namun kebebasannya tidak boleh melanggar kebebasan orang lain, yang hidup bersamanya. Bebas di sini tidak dapat diartikan bahwa manusia bebas untuk mempermalukan dan merusak dirinya sendiri. Sebab manusia adalah satu-satunya makhluk yang bermartabat tinggi di hadapan Sang Penciptanya. Maka tidak selayaknya manusia mempermalukan dan merusak dirinya sendiri dan orang lain.4. Sehingga kita bisa mengartikan bahwa nilai justru bermanfaat untuk memperlihatkan martabat manusia. Dan bukan sebagai batas ruang gerak aktivitas.5. Lalu nilai apa yang hendak kita tampilkan dalam blog ini? Kita akan menjawab, bahwa banyak nilai yang mau kita sajikan dalam forum ini. antara lain: Nilai monogami, nilai tidak terputuskannya ikatan perkawinan dan masih banyak lagi. Nilai-nilai tersebut mungkin sudah berhadapan dengan kebiasaan yang sudah dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat, dan nilai-nilai tersebut mungkin sudah dilupakan oleh banyak orang.6. Kasus yang ada sekarang adalah larisnya sajian-sajian yang berbau porno, seks, bahkan sajian seksualitas dibanyak media yang menjadi hal yang laris ternyata justru menonjolkan pornografinya dibandingkan aspek pelajarannya.7. kita sadar, bahwa tidak akan mampu melawan itu semua. Blog ini hanya sekedar bacaan alternatif untuk mereka yang peduli akan martabat manusiawi yang luhur, yang mulai disemai dalam ladang keluarga kita.8.