Prinsip Deteksi Dini Terhadap Kelainan

Embed Size (px)

Citation preview

PRINSIP DETEKSI DINI TERHADAP KELAINAN, KOMPLIKASIDAN PENYULIT PADA IBU HAMIL

(bidan helse nopiana)

Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalam keluarga. Seorang ahli medis menghadapi suatu tugas yang tidak biasa dalam memberikan dukungan pada ibu dan keluarganya dalam merencanakan penyambutan anggota keluarga yang baru, memantau perubahan-perubahan fisik yang normal yang dialami ibu serta tumbuh kembang janin, juga mendeteksi serta menatalaksana setiap kondisi yang tidak normal.Sistem penilaian resiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu, pelayanan/asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi kehamilan.Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilannya.Kebijakan teknis yang dilaksanakan adalah :1.Mengupayakan kehamilan yang sehat2.melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan3.persiapan persalinan yang bersih dan aman4.perencanaan antisipatif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi.

A.PEMERIKSAAN KEHAMILAN DINI (EARLY ANC DETECTION)Ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan / dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan / asuhan antenatal.Ketika seorang ibu mulai mendapatkan tanda presumtif hamil seperti :amenorhemual dan muntahmengidampingsanpembesaran payudara dan lain-lain.Atau ketika dia menemukan tanda mungkin hamil seperti :pembesaran peruttes kehamilan positif,tanda hegartanda piscazektanda pembesaran uterus dan lain-laindiharapkan ibu tersebut segera memeriksakan diri ke tenaga kesehatan baik itu bidan maupun dokter

1.Pemeriksaan Kehamilan Dini (Early ANC Detection)Idealnya wanita yang merasa hamil bersedia untuk memeriksakan diri ketika haidnya terlambat sekurang-kurangnya 1 bulan. Dengan demikian, jika terdapat kelainan pada kehamilannya tersebut akan lekas diketahui dan segea dapat diatasi. Oleh karena itu, setiap wanita hamil sebaiknya melakukan kunjungan antenatal sedikitnya 1 kali pada trimester 1 ( sebelum minggu ke 14 ).Pemeriksaan yang dilakukan pada kehamilan dini, yaitu :a.AnamnesaAnamnesa adalah tanya jawab antara penderita dan pemeriksa. Dari anamnesa ini banyak keterangan yang diperoleh guna membantu menegakkan diagnosa dan prognosa kehamilan.1)Anamnesa Sosial ( biodata dan latar belakang sosial )2)Anamnesa Keluarga3)Anamnesa Medik4)Anamnesa Haid5)Anamnesa Kebidananb.Pemeriksaan Umum1)Tinggi badanPada wanita hamil yang pertama kali memeriksakan perlu diukur tinggi badannya. Seorang wanita hamil yang terlalu pendek, yang tinggi badannya kurang dari 145 cm tergolong resiko tinggi karena kemungkinan besar persalinan berlangsung kurang lancar. Perbandingan tinggi dan berat badan memberi gambaran mengenai keadaan gizi dan balita.2)Berat badanPada tiap pemeriksaan wanita hamil baik yang pertama kali atau ulangan, berat badan perlu ditimbang. Kenaikan berat badan yang mendadak dapat merupakan tanda bahaya komplikasi kehamilan yaitu preeklampsi. Dalam trimester I berat badan wanita hamil biasanya belum naik bahkan biasanya menurunkarena kekurangan nafsu makan. Dalam trimester terakhit terutama karena pertumbuhan janin dan uri berat badan naik sehingga pada akhir kehamilan berat badan wanita hamil bertambah kurang lebih 11 kg dibanding sebelum hamil. Pada trimester terakhir berat badan kurang lebih 0.5 kg seminggu, bila penambahan berat badan tiap minggu lebih dari 0.5 kg harus diperhatikan kemungkinan preeklampsi.3)Tanda-tanda vitalDalam keadaan normal tekanan darah daloam kehamilan trimester terakhir sistolik tidak melebihi140 mmHg, dan diastolik tidak melebihi 90 mmHg. Bila terdapat tekanan darah melebihi diatas maka kemungkinan adanya preeklampsi.4)Pemeriksaan kepala dan leherPemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan inspeksi. Pemeriksaan ini meliputi seluruh bagian kepala dan leher. Jika pada pemeriiksaan mata sklera ikterik dan konjungtiva anemis maka kemungkinan anemia.5)Pemeriksaan payudaraPada wanita hamil payudara terlihat besar dan tegang serta sedikit nyeri. Hal ini karena pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Pemeriksan payudara dengan cara palpasi meliputi bentuk dan ukuran payudara, putting susu menonjol atau tidak, adanya retraksi, masa dan pembesaran pembuluh limfe.6)Pemeriksaan jantung, paru dan organ dalam tubuh lainnya7)Pemeriksaan abdominalPemeriksaan abdominal dilakukan dengan palpasi. Dari pemeriksaan ini diperoleh mengenai ukuran dan bentuk uterus.8)Pemeriksan genetaliaUntuk memeriksa genetalia biasanya dengan pemeriksaan ginekologi. Pada pemeriksaan ini vulva, vagina dan porsio diperiksa dan dilihat inspekulo.9)Pemeriksaan ekstremitas atas dan bawahPemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya varises dan oedema.c.Pemeriksaan laboratoriumTest laboratorium perlu dilakukan pada ibu hamil. Pemeriksan ini ditujukan untuk memeriksa golongan darah, Hb, protein urine, dan glukosa urine. Pemeriksaan urine pada awal kehamilan bertujuan untuk mengetahui adanya kehamilan. Selain itu pemeriksaan urin juga bertujuan untuk mengetahui adanya protein urine dan glukosa urine. Protein dalam urine merupakan hasil kontaminasi dair vagina atau dari infeksi saluran kencing atau penyakit ginjal. Pada saat hamil jika dihubungkan dengan hipertensi dan oedem, hal ini akan menjadi tanda serius dari preeklampsi. Untuk glukosa urin berhubungan dengan diabetes.