26
FURUNKULOSIS

PRESENTASI FURUNKULOSIS.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

FURUNKULOSIS

Pembimbing :dr. Remenda Siregar, Sp.KK

SMF Ilmu Kesehatan Kulit & KelaminRSUD Dr. Pirngadi Medan

2013

Alexsius Halim208210124

Defenisi Furunkel adalah

radang pada folikel rambut dan jaringan subkutan sekitarnya. Furunkulosis adalah furunkel yang lebih dari satu. Karbunkel adalah kumpulan furunkel.

EpidemiologiFurunkulosis : Dapat terjadi sekunder terhadap

dermatosis lain Sering mengenai anak-anak Sering terjadi pada kulit yang

sering mengalami gesekan ,tekanan dan iritasi lokal atau pada daerah yang lembab

Etiologi Staphylococcus aureus Bakteri gram positif Berbentuk bulat (coccus) Diameter 0,5-1,5µm Susunan bergerombol seperti

anggur

PatogenesisStaphylococcus aureus masuk melalui luka, goresan, robekan dan iritasi pada kulit berkolonisasi di jaringan kulit pengerahan sel PMN ke tempat masuk kuman tersebut untuk melawan infeksi yang terjadi. Sel PMN ini ditarik ke tempat infeksi oleh komponen bakteri seperti formylated peptides atau peptidoglikan dan sitokin TNF (tumor necrosis factor) dan interleukin (IL) 1 dan 6 yang dikeluarkan oleh sel endotel dan makrofag yang teraktivasi. Hal tersebut menimbulkan inflamasi dan pada akhirnya membentuk pus yang terdiri dari sel darah putih, bakteri dan sel kulit yang mati.

Gejala KlinisPada permulaan penderita merasa

gatal, lesi menjadi nyeri bila ditekan atau diusap

Dijumpai lesi berupa nodus eritematosa berbentuk kerucut dan terdapat pustul ditengahnya yang kemudian melunak menjadi abses yang berisi pus dan jaringan nekrotik lalu memecah membentuk fistel.

Diagnosis Anamnesis

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan bakteriologi dari sekret

Diagnosa Banding

Impetigo Bockhart

Hidradenitis Supurativa

Penatalaksanaan Umum

- Pasien dianjurkan menjaga higiene tubuh- Menghindari garukan ,gesekan , dan tekanan terhadap kulit- Mencuci pakaian , handuk, dan alas kasur yang telah terkena lesi dengan air panas

KhususTopikal- Kompres dengan NaCl 0,9%- Antibiotik topikal : basitrasin, neomisin, asam fusidat, atau mupirosin

Sistemikantibiotik oral antara lain eritromisin atau penisilin masih merupakan obat terpilih atau antibiotik berspektrum luas memberi hasil yang baik

PrognosaBaik

Selama penderita mendapatkan penanganan yang adekuat dan faktor penyebab dapat dihilangkan, dan prognosis menjadi kurang baik bila terjadi komplikasi

Laporan KasusNama : Desi Br SitorusUsia : 7 tahumSuku : BatakBangsa : IndonesiaAgama : Kristen ProtestanPekerjaan : Pelajar

Datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan pada tanggal 3 Juli 2013 dengan keluhan utama berupa benjolan-benjolan berwarna merah yang disertai rasa nyeri dan gatal pada wajah yang dialami Os ± 4 hari ini. Awalnya berupa benjolan kecil pada pergelangan tangan sebelah kanan yang disertai rasa gatal dan nyeri. Lama kelamaan benjolan tersebut semakin besar dan menyebar ke wajah. Sebagian benjolan ada yang pecah dan mengeluarkan nanah bercampur darah. Hal ini juga pernah dialami Os ± 7 bulan yang lalu kemudian sembuh. Sebelumnya Os sudah pernah mengobati sendiri dengan menggunakan obat betason. Karena keluhan yang dirasakan Os muncul kembali ± 4 hari ini, maka orang tua Os memutuskan untuk berobat ke Poliklinik Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan.

Riwayat penyakit keluarga tidak dijumpai, Riwayat penyakit terdahulu Os mengeluhkan keluhan yang sama, Riwayat pemakaian obat yaitu betason krim

Dari pemeriksaan fisik dijumpai keadaan umum dan status gizi baik. Pada pemeriksaan dermatologis dijumpai ruam primer berupa nodus eritematosa, papul eritematosa. Dijumpai pula ruam sekunder berupa erosi, ekskoriasi, krusta, dan skuama. Lokalisasinya pada regio frontalis, regio orbitalis dextra, regio nasalis, regio antebrachii anterior dextra

Diagnosa Banding :FurunkulosisImpetigo BockhartHidradenitis Supurativa

Diagnosa Sementara : Furunkulosis

Penatalaksanaan :1. Umum Menjaga higiene tubuh Menghindari garukan ,gesekan , dan

tekanan terhadap kulit

2. KhususTopikal : Kompres NaCl 0,9% selama 15 menit setiap

4 jam Asam Fusidat (Fuson) krim yang dioleskan 3x

sehariSistemik : Amoxicillin (Amoxsan) tab 3 x 250 mg

Prognosis :Baik

DiskusiFurunkulosis pada pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan dermatologis. Pada anamnesis dijumpai keluhan utama berupa benjolan-benjolan berwarna merah yang disertai rasa nyeri dan gatal pada wajah yang dialami Os ± 4 hari ini. Dari pemeriksaan fisik didapati keadaan umum dan status gizi baik. Pada pemeriksaan dermatologis dijumpai ruam primer berupa nodus eritematosa, papul eritematosa. Dijumpai pula ruam sekunder berupa erosi, ekskoriasi, krusta, dan skuama. Lokalisasinya pada regio frontalis, regio orbitalis dextra, regio nasalis, regio antebrachii anterior dextra

Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa Pada permulaan penderita merasa gatal, lesi menjadi nyeri bila ditekan atau diusap.Dijumpai lesi berupa nodus eritematosa berbentuk kerucut dan terdapat pustul ditengahnya yang kemudian melunak menjadi abses yang berisi pus dan jaringan nekrotik lalu memecah membentuk fistel. Furunkulosis sering terjadi pada ketiak, bokong, punggung, leher, dan wajah.

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan dermatologis, maka diagnosa banding pasien ini adalah Furunkulosis, Impetigo Bockhart, Hidradenitis Supurativa. Diagnosa sementara pasien ini adalah Furunkulosis. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa diagnosa banding dari furunkulosis adalah Impetigo Bockhart, Hidradenitis Supurativa.

Penatalaksanaan pada pasien ini terdiri dari penatalaksanaan secara umum dan khusus. Penatalaksanan secara umum meliputi menjaga higiene tubuh, menghindari garukan ,gesekan , dan tekanan terhadap kulit. Penatalaksanaan secara khusus meliputi pengobatan secara topikal dan sistemik. Secara topikal diberikan Kompres NaCl 0,9% selama 15 menit setiap 4 jam, Asam Fusidat (Fuson) krim yang dioleskan 3x sehari. Secara sistemik diberikan Amoxicillin (Amoxsan) tab 3 x 250 mg

Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa Penatalaksanaan pada furunkulosis terdiri dari penatalaksanaan secara umum dan khusus. Penatalaksanan secara umum , yaitu menjaga higiene tubuh , menghindari garukan ,gesekan , dan tekanan terhadap kulit. Serta mencuci pakaian , handuk, dan alas kasur yang telah terkena lesi dengan air panas. Penatalaksanaan secara khusus meliputi pengobatan secara topikal dan sistemik. Secara topikal , yaitu kompres dengan NaCl 0,9% dan diberi antibiotik topikal seperti basitrasin, neomisin, asam fusidat, atau mupirosin. Secara sistemik adalah pemberian antibiotik oral. Antibiotik yang dapat diberikan antara lain eritromisin atau penisilin masih merupakan obat terpilih atau antibiotik berspektrum luas memberi hasil yang baik

Prognosis pada pasien ini adalah baik. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa prognosis furunkulosis umumnya baik, selama penderita mendapatkan penanganan yang adekuat dan faktor penyebab dapat dihilangkan , dan prognosis menjadi kurang baik bila terjadi komplikasi.

Foto Pasien

nodus eritematosa berbentuk kerucut dan terdapat pustul ditengahnya

Terima Kasih