1. Sebuah Vendor Katup memiliki data produksi sebagaimana tabel di bawah ini. Dari jumlah produksi tersebut, setelah dilakukan inspeksi oleh tim Quality Control, ternyata ada beberapa yang mengalami defect sehingga dinyatakan tidak lolos uji kualitas sebagaimana standar mutu produk perusahaan.

No. Sub-Grup Tanggal Produksi Jumlah Produksi (Unit) Jumlah Cacat (Unit)1 01-Jan-15 3657 642 02-Jan-15 3500 793 03-Jan-15 3566 544 05-Jan-15 3210 615 06-Jan-15 3605 516 07-Jan-15 3750 427 08-Jan-15 3500 428 09-Jan-15 3500 519 10-Jan-15 3575 37

10 12-Jan-15 3453 3811 13-Jan-15 3842 6312 14-Jan-15 3343 7513 15-Jan-15 3743 4714 16-Jan-15 3921 5715 17-Jan-15 3302 4916 19-Jan-15 3105 5917 20-Jan-15 3765 6218 21-Jan-15 3567 6419 22-Jan-15 3467 5920 23-Jan-15 3564 5821 24-Jan-15 3603 5222 26-Jan-15 3420 4223 27-Jan-15 3834 6124 28-Jan-15 3565 5425 29-Jan-15 3754 55

Berdasarkan data pada tabel di atas, tentukanlah

a. Nilai CL (p)

b. Nilai UCL

c. Nilai LCL

d. Nilai p

e. Gambarkanlah keempat komponen tersebut ke dalam peta kendali dan berikan penjelasan

mengenai kualitas produksi vendor katup tersebut.

2. Sejumlah 95 box kawat las (elektroda) dibeli oleh PT. ITK Shipyard. Tiap boxnya berisi 55

biji kawat las. Diketahui bahwa 95 box kawat las tersebut disuplai oleh 3 produsen yang

berbeda sehingga keapala departemen Q.C menginginkan taraf signifikansi 1% dalam

pengambilan sampel minimum. Tentukan berapakah jumlah sampel minimum yang harus

diperiksa untuk merepresentasikan bahwa seluruh kawat las yang dibeli dalam kondisi yang

layak pakai dengan menggunakan metode tabel Krecjie dan Rumus Slovin!

3. PT.ITK Shipyard mengeluarkan initial cost sebesar Rp.57.850.432.000 untuk pembangunan

galangan mereka. Diketahui bahwa operational cost tiap bulannya mencapai Rp.236.325.000

dengan keuntungan bersih sebesar Rp. 10.574.000.000 per tahunnya.

Gambarkan dan tentukan nilai BEP dari PT.ITK Shipyard!