13
PRE PLANNING “PENYULUHAN HIPERTENSI” DI Irna Penyakit Dalam RSUP M.Djamil, Padang Kec. Padang Selatan A. LATAR BELAKANG Selama lebih dari tiga dekade berbagai perhimpunan profesi kesehatan di seluruh dunia (termasuk di Indonesia) bekerja keras untuk meningkatakn program pencegahan dan penatalaksanaan hipertensi yang lebih optimal. Usaha keras ini disertai dengan kampanye kepada masyarakat untuk lebih mewaspadai munculnya hipertensi. Kampanye kewaspadaan terhadap hipertensi sampai saat ini masih merupakan tantangan yang besar. Hal ini terutama adalah karena hipertensi tidaklah menimbulkan gejala/ keluhan. Keluhan muncul bila telah terjadi kerusakan target organ, dan bila hal itu telah terjadi pada umumnya penatalaksanaan hipertensi sudah terlambat. Penelitian epidemiologi skala besar memperkirakan bahwa jumlah penderita hipertesni di seluruh dunia adalah mencapai 1 miliar orang, dengan angka kematian akibat penyakit yang terkait dengan hipertensi mencapai 7,1 juta kematian pertahunnya adalah akibat penyakit yang terkait dengan hipertensi (misalnya stroke dan penyakit jantung). Jumlah ini sangat besar, dan memberikan beban sakit yang besar bagi masyarakat. Pertanyaan yang menarik adalah "mengapa hipertensi masih menjadi masalah kesehatan yang besar bahkan sampai saat ini?" Salah satu alternatif jawaban adalah karena hipertensi tidak

Pre Planning Hipertensi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pre Planning Hipertensi

PRE PLANNING“PENYULUHAN HIPERTENSI”

DI Irna Penyakit Dalam RSUP M.Djamil, Padang Kec. Padang Selatan

A. LATAR BELAKANG

Selama lebih dari tiga dekade berbagai perhimpunan profesi kesehatan di

seluruh dunia (termasuk di Indonesia) bekerja keras untuk meningkatakn program

pencegahan dan penatalaksanaan hipertensi yang lebih optimal. Usaha keras ini

disertai dengan kampanye kepada masyarakat untuk lebih mewaspadai munculnya

hipertensi. Kampanye kewaspadaan terhadap hipertensi sampai saat ini masih

merupakan tantangan yang besar. Hal ini terutama adalah karena hipertensi tidaklah

menimbulkan gejala/ keluhan. Keluhan muncul bila telah terjadi kerusakan target

organ, dan bila hal itu telah terjadi pada umumnya penatalaksanaan hipertensi sudah

terlambat.

Penelitian epidemiologi skala besar memperkirakan bahwa jumlah penderita

hipertesni di seluruh dunia adalah mencapai 1 miliar orang, dengan angka kematian

akibat penyakit yang terkait dengan hipertensi mencapai 7,1 juta kematian

pertahunnya adalah akibat penyakit yang terkait dengan hipertensi (misalnya stroke

dan penyakit jantung). Jumlah ini sangat besar, dan memberikan beban sakit yang

besar bagi masyarakat.

Pertanyaan yang menarik adalah "mengapa hipertensi masih menjadi masalah

kesehatan yang besar bahkan sampai saat ini?" Salah satu alternatif jawaban adalah

karena hipertensi tidak memberikan gejala yang khas atau tidak bergejala. Kondisi

inilah yang disebut sebagai "the silent killer", atau si pembunuh diam-diam. Data

badan kesehatan dunia/ WHO memperlihatkan bahwa hipertensi bertanggung jawab

atas 62% kejadian stroke, dan 49% kejadian penyakit jantung iskemik. Tidak

terkendalinya tekanan darah secara baik pada seorang penderita hipertensi juga

merupakan masalah yang sangat besar. Dalam praktek seringkali dijumpai seseoang

yang tahu bahwa dirinya menderita hipertensi, namun tidak kontrol dan tidak berobat.

Bila ditanya alasannya pun sama "selama ini merasa baik-baik saja kok, tidak ada

keluhan". Tekanan darah yang tinggi tidak akan memberikan keluhan yang spesifik,

namun merusak organ taregt. Jantung bekerja lebih keras, pembuluh darah menjadi

keras dan menyempit. Bila bergabung dengan berbagai faktor lain (diabetes,

Page 2: Pre Planning Hipertensi

hiperlipidemia, mrokok) akan memacu timbulnya plak. Plak akan menyempitkan

pembuluh darah. Pada suatu titik kritis pembuluh darah akan tersumbat oeh karena

lepas (ruptur) dari plak. Bila pembuluh darah di otak yang tersumbat terjadilah stroke.

Dari rekapitulasi laporan bulanan Dinas Kesehatan Kota Padang pada tahun 2010,

hipertensi tercatat menduduki peringkat ketiga jumlah penyakit terbanyak setelah

ISPA dan Rematik..

Dengan permasalahan di atas maka dirasa perlu suatu usaha untuk memberikan

tambahan pengetahuan kepada masyarakat khususnya keluarga pasien di wilayah Irna

Penyakit Dalam RSUP M.Djamil, Padang, yaitu penyuluhan tentang penyakit

Hipertensi. Pemberian pengetahuan tersebut tidak hanya di tujukan kepada yang

menderita penyakit, tetapi juga pada keluarga yang tidak menderita penyakit

Hipertensi, sehingga dengan tambahan pengetahuan tersebut, selain dapat mengurangi

timbulnya gejala Hipertensi juga dapat mencegah meningkatnya angka kesakitan

khususnya di wilayah kerja Irna Penyakit Dalam RSUP M.Djamil, Padang.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga pasien Irna Non Bedah,

Penyakit Dalam RSUP DR. M. Djamil, Padang.

2. Tujuan Khusus :

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga pasien dapat:

a.Menyebutkan pengertian Hipertensi

b. Menyebutkan penyebab Hipertensi

c.Menyebutkan tanda dan gejala Hipertensi

d. Menyebutkan akibat lanjut dari Hipertensi

e.Menyebutkan perawatan Hipertensi

C. PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Topik

Kegiatan penyuluhan Hipertensi di Irna Non Bedah, Penyakit Dalam RSUP

DR. M. Djamil, Padang.

2. Sasaran

Keluarga pasien di Irna Non Bedah, Penyakit Dalam RSUP DR. M. Djamil,

Padang.

Page 3: Pre Planning Hipertensi

3. Metode

Ceramah

Diskusi

Tanya jawab

4. Media dan Alat

Infokus

Leaflet

5. Waktu dan Tempat

Hari/Tgl : Sabtu, 30 Maret 2013

Jam : 09.00 WIB

Tempat : Ruang Rawat Wanita Irna Penyakit Dalam RSUP M. Djamil,

Padang

6. Pengorganisasian

Penanggung Jawab : Vicky Tresnia, S.Kep

Moderator : Sari Amini, SKep

Presenter : Venolita Mardesci, S.Kep

Observer : Tutsi Sarnengsih, S.Kep

Fasilitator : Hazrina Adelia, S.Kep

Sari Amini, S.Kep

Setting Tempat

Keterangan : : Pembimbing

: Audience

: Fasilitator

: Moderator

: Observer

: Pemateri

Page 4: Pre Planning Hipertensi

7. Kegiatan penyuluhan

No Kegiatan Mahasiswa Kegiatan audien Waktu1 Tahap Pembukaan

- Mengucapkan salam

- Memperkenalkan diri

- Menjelaskan tujuan

- Menjelaskan kontrak waktu

- Menjawab salam

- Memperhatikan

- Mendengarkan

- Memperhatikan

5 Menit

2 Tahap Pelaksanaan

- Menggali pengetahuan tentang

pengertian Hipertensi

- Memberikan reinforcement

positif atas jawaban audien

- Menjelaskan pengertian

Hipertensi

- Memotivasi audien untuk

mengulang kembali

- Memberikan reinforcement

positif atas jawaban audien

- Menggali pengetahuan audien

tentang penyebab Hipertensi

- Memberikan reinforcement

positif atas jawaban audien

- Menjelaskan tentang penyebab

Hipertensi

- Memotivasi audien untuk

mengulang kembali

- Memberikan reinforcement

positif atas jawaban audien

- Menggali pengetahuan audien

tentang tanda dan gejala

Hipertensi

- Memberikan reinforcement

positif atas jawaban audien

- Menjelaskan tentang tanda dan

- Mengemukakan

pendapat

- Mendengarkan

- Mendengarkan dan

memperhatikan

- Mengulang kembali

- Mendengarkan

- Mengemukakan

pendapat

- mendengarkan

- Mendengarkan dan

memperhatikan

- Mengulang kembali

- Mendengarkan

- Mengemukakan

pendapat

- Mendengarkan

- Mendengarkan dan

30 Menit

Page 5: Pre Planning Hipertensi

gejala Hipertensi

- Memotivasi audien untuk

mengulang kembali

- Memberikan reinforcement

positif atas jawaban audien

- Menjelaskan akibat lanjut

Hipertensi

- Memotivasi audien untuk

mengulang kembali

- Memberikan reinforcement

positif atas jawaban audien

- Menggali pengetahuan audien

tentang perawatan Hipertensi

- Memberikan reinforcement

positif.

memperhatikan

- Mengulang kembali

- Mendengarkan

- Mendengarkan dan

memperhatikan

- Mengulang kembali

- Mendengarkan

- Mengemukakan

pendapat

- Mendengarkan

3 Tahap Penutup

1. Bersama audien menyimpulkan

materi yang telah disampaikan

2. Mengevaluasi materi yang telah

diberikan

3. Menutup dan memberi salam

4. Ikut menyimpulkan

materi

5. Menjawab pertanyaan

6.Menjawab salam

10 Menit

8. Uraian tugas

a. Penaggung jawab

7. Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan

b. Moderator

- Membuka kegiatan penyuluhan

- Memimpin kegiatan penyuluhan

- Mengarahkan jalannya diskusi

c. Presenter

Page 6: Pre Planning Hipertensi

- Memberikan penyuluhan

d. Observer

- Mengamati proses pelaksanaan kesgiatan penyuluhan dari awal sampai

akhir

- Membuat laporan hasil penyuluhan yang dilaksanakan

e. Fasilitator

- Menjawap pertanyaan audiens

- Memfasilitasi peserta untuk berperan serta aktif selam penyuluhan

D. KRITERIA HASIL.

1. Evaluasi struktur.

- Lebih dari 60% keluarga pasien menghadiri acara

- Alat dan media sesuai dengan rencana

- Peran dan fungsi masing-masing sesuai dengan yang direncanakan

2. .Evaluasi proses.

- Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang yang direncanakan

- Peserta penyuluhan melakukan kegiatan dari awal sampai akhir.

- Peserta berperan aktif selama jalannya diskusi

3. Evaluasi Hasil

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan audien mampu :

- Menyebutkan pengertian Hipertensi

- Menyebutkan 6 dari 8 penyebab Hipertensi

- Menyebutkan 6 dari 8 tanda dan gejala Hipertensi

- Menyebutkan 2 dari 4 akibat lanjut dari Hipertensi

- Menyebutkan 5 dari 7 cara perawatan Hipertensi

- Mendemonstrasikan salah satu cara membuat obat tradisional Hipertensi

MATERI

Page 7: Pre Planning Hipertensi

1. PENGERTIAN

Hipertensi (Tekanan darah Tinggi) adalah tekanan darah yang lebih dari normal

>140/90 mmHg (JNC VII, 2003)

2. KLASIFIKASI HIPERTENSI

1. Hipertensi Ringan : Sistole 140 – 160 mmHg, Diastole 90 – 95 mmHg

2. Hipertensi Sedang : Sistole 160 – 179 mmHg, Diastole 100 – 109 mmHg

3. Hipertensi berat : Sitole ≥ mmHg

3. PENYEBAB HIPERTENSI

- Keturunan

- Kegemukan

- Kebiasaan merokok

- Memakan makanan yang banyak mengandung garam

- Makanan berkolesterol tinggi

- Stress

- Sakit gula/kencing manis

- Sakit ginjal

3. TANDA DAN GEJALA HIPERTENSI

- Sakit kepala

- Rasa berat di tengkuk

- Mudah emosi/marah

- Jantung berdebar-debar

- Sesak nafas

- Keletihan

- Mata berkunang-kunang

- Susah tidur

4. AKIBAT LANJUT HIPERTENSI

a. Pada mata : pandangan kabur

Page 8: Pre Planning Hipertensi

b. Pada Jantung : sesak nafas setelah bekerja

atau melakukan kegiatan, lekas marah, kaki bengkak, lama kelamaan akan

menyebabkan penurunan otot jantung dan gagal jantung.

c. Stroke : gangguan peredaran darah otak di

otak

d. Penyakit ginjal : gangguan saluran kencing

5. PERAWATAN HIPERTENSI

a. Pengaturan makan

- Mengurangi makanan yang bergaram tinggi seperti ikan asin, dll

- Mengurangi makanan jeroan, hati, jantung, otak serta makanan yang bersantan

b. Olah raga ringan

dengan teratur untuk meningkatkan kebugaran tubuh seperti jalan kaki

c. Berhenti merokok

d. Istirahat yang cukup

e. Menghindari

minuman beralkohol

f. Mengendalikan berat

badan

g. Menghindari stress

h. Periksa kesehatan secara teratur ke pelayanan kesehatan

Cara pembuatan obat tradisional

1. Daun seledri (3-5 tangkai)

Daun seledri dicuci bersih dann dicampur 1 gelas air kemudian direbus dan

disaring. Air rebusan diminum 2 kali sehari.

2. Daun Alpukat

Daun dicuci bersih, rebus dengan 2 gelas air sampai tinggal 1 gelas. Biarkan

rebusan dingin dan disaring. Air rebusan diminum 2 kali sehari.

3. Mengkudu

2-3 buah yang matang dihilangkan bijinya, kemudian daging buahnya

dihancurkan, diperas dan airnya dikumpulkann. Kemudian tambah 20 ml madu

asli, diaduk, saring kembali, serta air saringannya ditambah air masak sampai 100

ml. diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

Page 9: Pre Planning Hipertensi

DAFTAR PUSTAKA

1. Beckett NS, Peters R, Fletcher AE, Staessen JA, Liu L, Dumitrascu D, et.al.

Treatment of Hypertension in Patients 80 Years of Age or Older. N Engl J Med

2008; 359: 1887-98

2. Medica Store. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi). 2009. Diakses Tanggal 19

Desember 2011.

Http://medicastore.com/penyakit/4/Tekanan_Darah_Tinggi_Hipertensi.html

3. National Institute of Health (2003). JNC 7 Express: The 7th Report of the Joint

National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High

Blood Pressure.

4. Smeltzer, S.C. and Bare, B.G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.

Edisi 8 Vol.2. Jakarta : EGC