5
PREFORMULASI Bahan K1 K2 CTM sebagaizataktif 4 m g 4 m g Am protab sebagaibahan penghancur 5 % 5 % M usilago am protab 10% sebagaibahan pengikat qs qs Talkum dan M agnesium stearat(9:1)sebagaibahan pelincir 2 % 2 % Laktosa sebagaibahan pengisi add 100% - Am ilum batang kelapa saw it sebagaibahan pengisi - add 100 % K eterangan :Form ulasitabletdibuatdengan berat200 m g/tablet. K1 = Laktosa 100% K2 = A m ilum batang kelapa saw it100% Resep standar Komposisi : tiap tablet mengandung Chlorpheniramini Maleas 4mg Zat tambahan yang cocok qs Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat Dosis : dewasa 3-4x/hari ½ - 1 tablet Bayi 3-4x/hari ¼ tablet Anak dibawah 12 tahun 3-4x/hari ½ tablet III.II Formulasi : CTM atau klorfeniramin maleat dibuat dalam bentuk tablet yang berisi zat aktif dan eksipiennya. Yanuar, et.,al, (2003) telah melakukan penelitian yaitu preparasi dan karakterisasi

Pre Formulas i

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pre Formulas i

PREFORMULASIFormula Tablet

Bahan K1 K2

CTM sebagai zat aktif 4 mg 4 mg

Amprotab sebagai bahan penghancur

5 % 5 %

Musilago amprotab 10% sebagai bahan pengikat

qs qs

Talkum dan Magnesium stearat (9:1) sebagai bahan

pelincir

2 % 2 %

Laktosa sebagai bahan pengisi

add 100% -

Amilum batang kelapa sawit sebagai bahan pengisi

- add 100 %

Keterangan : Formulasi tablet dibuat dengan berat 200 mg/tablet. K1 = Laktosa 100% K2 = Amilum batang kelapa sawit 100%

Resep standar

Komposisi : tiap tablet mengandung

Chlorpheniramini Maleas 4mg

Zat tambahan yang cocok qs

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

Dosis : dewasa 3-4x/hari ½ - 1 tablet

Bayi 3-4x/hari ¼ tablet

Anak dibawah 12 tahun 3-4x/hari ½ tablet

III.II Formulasi :

CTM atau klorfeniramin maleat dibuat dalam bentuk tablet yang berisi zat aktif dan

eksipiennya. Yanuar, et.,al, (2003) telah melakukan penelitian yaitu preparasi dan karakterisasi

selulosa mikrokristal dari nata de coco untuk bahan pembantu pembuatan tablet yang

menggunakan nata de coco yang diperoleh dari pasaran. Berdasarkan interpretasi data spektrum

inframerah dan spektrum difraksi sinar-x terlihat bahwa selulosa mikrokristal mempunyai

Page 2: Pre Formulas i

kemiripan dengan Avicel PH-102 yang sering digunakan sebagai pengisi dalam tablet CTM

dengan rumus empirik (C6H10O5)n sehingga dari menelitian ini memungkinkan kita untuk

menggunakan selulosa mikrokristal dari nata de coco sebagai bahan pembantu pembuatan tablet.

Pada awalnya, selulosa mikrokristal dibuat dari tumbuhan berkayu dan kapas. Produk komersial

selulosa mikrokristal yang ada di pasaran bersumber dari tumbuhan berkayu, misalnya konifer

(Bimte dan Tayade, 2007; Ohwoavworhua dan Adelakun, 2005). Beberapa laporan penelitian

menunjukkan bahwa selulosa mikrokristal dapat dihasilkan dari kulit kacang kedelai, sekam

padi, ampas tebu, kulit kacang tanah, tongkol jagung, bambu India dan lain-lain (Ejikeme, 2008).

Ada beberapa masalah selama produksi produk selulosa. Masalah ini mencakup polusi

yang terjadi selama proses pulping dan bleaching selama pemurnian serat selulosa dan sejumlah

besar residu cair serta toksin yang dilepaskan dari selulosa (Chen, et al., 2010). Selain itu,

penggunaan kayu sebagai sumber pembuatan selulosa mikrokristal dapat mengurangi

ketersediaan kayu dan menyebabkan penebangan hutan secara besar-besaran. Hal ini dapat

mengakibatkan ketidakseimbangan ekologis. Oleh karena itu, perlu dicari sumber nonkayu

sebagai sumber alternatif untuk mengurangi masalah lingkungan yang disebabkan oleh

penggunaan kayu dalam pembuatan selulosa mikrokristal (Behin, et al., 2008).

Berdasarkan masalah di atas, digunakan nata de coco sebagai alternatif sumber selulosa

mikrokristal karena nata yang merupakan selulosa bakteri mempunyai keunggulan antara lain

kemurnian, daya regang dan daya serap air yang lebih tinggi daripada selulosa tumbuhan

(Chawla, et al., 2008).

Tabel I. Karakteristik fisikokimia amilum pisang kepok dan jagung dibandingkan dengan Amprotab (Syukri, et al, 2009)

No. Karakteristik Amilum pisang kepok Amilum jagung Amprotab

1. Organoleptik Serbuk halus, putih, tidak berbau dan tidak berasa

Serbuk kasar, coklat kekuningan, tidak berasa dan tidak berwarna.

Serbuk halus, putih, tidak berbau dan tidak berasa

2. Kelarutan Praktis tidak larut dalam etanol (95 %) dan air

Praktis tidak larut dalam etanol (95 %) dan air

Praktis tidak larut dalam etanol (95 %) dan air

3. Ukuran partikel (µm)

1,01 – 2,00 0,51 - 1,00 1,01 – 2,00

4. Sudut diam (o) 11,66 10,10 -5. Bulk Density (g/ml) 0,52 0,48 0,47

Page 3: Pre Formulas i

6. Tap density (g/ml) 0,75 0,64 0,647. Hausner ratio 1,44 1,33 1,368. Carrs Index (%) 30,00 37,80 27,239. Kandungan lembab

(%)13,48 9,21 11,10

-Formulasi Baru tablet CTM

Formula tablet CTM dengan bahan pengisi selulosa mikrokristal dari nata de coco. Dibuat

formula untuk 1000 tablet, berat pertablet 200 mg dan penampang tablet 9 mm.

Berat 1000 tablet = 1000 tablet x 0,2 gram = 200 gram

Klorfeniramin maleat = 1000 tablet x 0,004 gram = 4 gram

Amilum manihot 5 % = 5% x 200 gram = 10 gram

Magnesium Stearat = 1% x 200 gram = 2 gram

Talkum = 1% x 200 gram = 2 gram

Selulosa mikrokristal = 200 gram – ( 10 + 2 +2+ 4) gram

= 182 gram

III.V Pembuatan

Dimasukkan g klorfeniramin maleat ke dalam lumpang, kemudian ditambahkan dengan 10 g

amilum manihot, selanjutnya tambahkan 2 g magnesium stearat dan 2 g talkum sambil digerus.

Tambahkan sedikit demi sedikit selulosa mikrokristal sambil terus digerus sampai semua

komponen homogen.

Dilakukan uji preformulasi dan kemudian dicetak menjadi tablet dengan diameter 9 mm.