5
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN “TERMOREGULASI Daphnia spDI SUSUN OLEH : Nama : Nana media Nim : 1122060059 PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

praktikum Termoregulasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan praktikum Termoregulasi

Citation preview

LAPORANPRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN TERMOREGULASI Daphnia sp

DI SUSUN OLEH :Nama: Nana media Nim : 1122060059

PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG2014

TUJUAN Mempelajari perubahan aktivitas jantung Daphnia sp dalam berbagai temperature lingkungan Menentukan koefisien aktivitas (Q10)

HASIL PENGAMATAN TERMOREGULASI a. pengamatan 1suhu awaljumlah denyut jantung / 15 detik rata-rata (R1)suhu akhirjumlah denyut jantung / 15 detikrata-rata (R2)Q10

450C 5760,675500

= 0

630

620

b. pengamatan 2suhu awaljumlah denyut jantung / 15 detikrata-rata (R2)Q10

150C910,34 R2 = = 5,32

10

12

250C5755 R2= = 0,88

54

54

350C3648,34== 0,63

50

59

550C00== 0

0

0

650C00== 0

0

0

Pembahasan Pada praktikum kali ini kami Mempelajari perubahan aktivitas jantung Daphnia sp dalam berbagai temperature lingkungan dari praktkum yang kami lakukan kami mendapatkan data seperti yang tertera di atas,menurut referensi yang kami baca Waterman (1960) mengemukakan bahwa hewan kecil memiliki frekuensi denyut jantung yang lebih cepat dari pada hewan dewasa baik itu pada suhu atau temperatur panas, sedang, dingin, maupun alkoholik. Hal ini disebabkan adanya kecepatan metabolik yang dimiliki hewan kecil tersebut.Menurut Pennak (1853) mekanisme kerja jantung Daphnia sp. berbanding langsung dengan kebutuhan oksigen per unit berat badannya pada hewan-hewan Daphnia sp. sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan pada suhu 22 31C dan pH 6,5 7,4 yang mana organisme ini perkembangan larva menjadi dewasa dalam waktu empat hari. Menurut Waterman (1960) pada lingkungan dengan suhu tinggi akan meningkatkan metabolisme dalam tubuh sehingga laju respirasi meningkat dan berdampak pada peningkatan denyut jantung Daphnia spPada praktikum yang kami lakukan sesuai dengan referensi yaitu semakin tinggi suhu semakin cepat denyut jantung pada daphnia sp ini bisa di bawah microskop,bahwa semkin tinggi suhu denyut jantung daphnia sp semakin kencang Hukum Vant Hoff menyatakan : Dari setiap peningkatan suhu sebesar 10C akan meningkatkan laju konsumsi oksigen atau dalam hal ini adalah denyut jantung sebesar 2 sampai 3 kali kenaikan.Tetapi saat praktikum yang kami lakukan pada air yang di panaskan pada suhuh 550C dan 650C lalu daphnia sp di amati di bawah microskop kami menemukan tidak ada reaksi atau denyut jantung pada daphnia sp atau kami menyimpulkan bahwa daphnia sp itu mati. Dari hasil diskusi pada kelompok kami denyut jantung dalam tubuh dan laju reaksi pada daphnia sp hanya sampai pada suhu 350C Sedangkan pada suhu di atas 550C daphnia sp akan mati ini di karnakan daphnia sp tidak bisa bertahan hidup pada suhu 550C ini di karnakan suhu terlalu panas sehingga emzim yang mempengaruhi metabolism dan kerja jantung daphnia sp tidak bisa beradaptasi pada suhu 550C. kiita sudah mengetahui bahwa faktor yang mempengaruhi kerja denyut jantung Daphnia sp adalah, ukuran dan umur, cahaya, temperature, obat-obat (senyawa kimia)

Daftar Pustaka Guyton, D. C. 1993. Fisiologi Hewan, Edisi 2. EGC; Jakarta.Swenson, G. M. 1997. Dules Physiology or Domestic Animals. Publishing Co. Inc.; USA.http://vitamustika.wordpress.com/praktikum-fisiologi-hewan/ http://ahmadsolixin.blogspot.com/2013/04/laporan-praktikum-fisiologi-hewan.html