14
Judul praktikum : Potensi Air Tanggal praktikum : 25 Febuari 2015 Tujuan praktikum : Mengukur Potensi Air Daun Tumbuhan Dengan Cara Shardakov A. pendahuluan Peristiwa osmosis dan difusi sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari. Pada tumbuhan pun tak terlepas dari peristiwa difusi dan osmosis. Hal tersebut terutama terjadi pada saat pengangkutan zat hara dan air dari akar ke daun maupun pada saat pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan yang memerlukan. Adapun peristiwa tersebut dapat terjadi ditentukan oleh adanya perbedaan potensial air. Untuk itulah pada praktikum kali ini akan dilakukan penghitungan tekanan osmosis cairan sel tersebut serta mengkur nilai potensial jaringan. (Campbell.2004) Potensial air adalah potensial kimia air dalam suatu system atau bagian system. Dinyatakan dalam satuan tekanan dan dibandingkan dengan potensial kimia air murni (juga dalam satuan tekanan) pada tekanan atmosfer dan pada suhu serta ketinggian yang sama potensial murni ditentukan sama dengan nol. Faktor-faktor penghasil gradient yaitu konsentrasi atau aktifitas, suhu, tekanan, efek larutan terhadap potensial kimia pelarut, matriks. Mengukur metode air dengan metode volume jaringan, metode chordate, metode tekanan uap (Salisbury dan ross, 1995)

praktikum shardakop

Embed Size (px)

DESCRIPTION

praktikum shardakop

Citation preview

Judul praktikum : Potensi Air Tanggal praktikum : 25 Febuari 2015Tujuan praktikum : Mengukur Potensi Air Daun Tumbuhan Dengan Cara Shardakov

A. pendahuluan Peristiwa osmosis dan difusi sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari. Pada tumbuhan pun tak terlepas dari peristiwa difusi dan osmosis. Hal tersebut terutama terjadi pada saat pengangkutan zat hara dan air dari akar ke daun maupun pada saat pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan yang memerlukan. Adapun peristiwa tersebut dapat terjadi ditentukan oleh adanya perbedaan potensial air. Untuk itulah pada praktikum kali ini akan dilakukan penghitungan tekanan osmosis cairan sel tersebut serta mengkur nilai potensial jaringan. (Campbell.2004)Potensial air adalah potensial kimia air dalam suatu system atau bagian system. Dinyatakan dalam satuan tekanan dan dibandingkan dengan potensial kimia air murni (juga dalam satuan tekanan) pada tekanan atmosfer dan pada suhu serta ketinggian yang sama potensial murni ditentukan sama dengan nol. Faktor-faktor penghasil gradient yaitu konsentrasi atau aktifitas, suhu, tekanan, efek larutan terhadap potensial kimia pelarut, matriks. Mengukur metode air dengan metode volume jaringan, metode chordate, metode tekanan uap (Salisbury dan ross, 1995)Air menjadi kebutuhan pokok bagi semua tanaman juga merupakan bahan penyusun utama dari protoplasma sel. Rhoeo discolor merupakan tumbuhan yang banyak tumbuh didaerah tropis. Umumnya tanaman ni tumbuh didaerah dingin dan cukup air. Tanaman ini tidak dapat tumbuh didaerah tanah yang jenuh atau tergenang karena batang dan daunnya akan cepat membusuk, dan tanaman ini juga tidak dapat tumbuh didaerah yang kurang air karena daun dan batangnya akan mengerdil (Basahona, Sumanto. 2011)..Air merupakan 85 95 % berat tumbuhan herba yang hidup di air. Dalam sel, air diperlukan sebagai pelarut unsur hara sehingga dapat digunakan untuk mengangkutnya; selain itu air diperlukan juga sebagai substrat atau reaktan untuk berbagai reaksi biokimia misalnya proses fotosintesis; dan air dapat menyebabkan terbentuknya enzim dalam tiga dimensi sehingga dapat digunakan untuk aktivitas katalisnya. Tanaman yang kekurangan air akan menjadi layu, dan apabila tidak diberikan air secepatnya akan terjadi layu permanen yang dapat menyebabkan kematian. Terdapat lima mekanisme utama yang menggerakkan air dari suatu tempat ke tempat lain, yaitu melalui proses: difusi, osmosis, tekanan kapiler, tekanan hidrostatik, dan gravitasi. (Salisbury dan ross, 1995)Di dalam suatu sel, potensial air memiliki dua komponen, yaitu potensial tekanan dan potensial osmosis. Potensial tekanan dapat menambah atau mengurangi potensial air, sedangkan potensial osmosis menujukkan setatus larutan di dalam sel tersebut. Dengan memasukkan suatu jaringan tersubut ke dalam seri larutan yang telah di ketahui potensial airnya, maka potensial air jaringan tunbuhan tersebut dapat diketahui.(Wirawan. 2006)B. Bahan dan alat AlatBahan

Dua set tabung reaksi masing-masing diberi label A dan BLarutan sukrosa

Pengebor gabus dengan diameter 1,1 1,2 cm Metilen blue

Pipet tetes Daun tumbuhan Daun jagung Daun pisang

C. langkah kerja Isikanlah larutan sukrosa sebanyak 10 ml pada tabung A dan B

Buatlah potongan daun dengan pembolong gabus

Masukan masing-masing 50 potong daun kedalam setiap tabung A, kemudian tutuplah bagian mulut tabung oleh keretas almunium dengan rapat

Setiap 20 menit sekali, goyang-goyangkanlah tabung dengan hati-hati agar kesetimbangan cepat tercapai

Setelah 30 menit bukalah tutup kertas pada mulut tabung A dan B keluarkanlah potongan-potongan daun dengan pinset, biarkan larutan bekasnya tetap berada di tabung tersebut

Tetesi dengan Kristal metilen biru dan amati apa yang terjadi

D. Hasil PengamatanKELBAHANSEBELUM DITETESI METILENSESUDAH DITETESI METILEN (HASIL AKHIR)

10,5 M

Tabung A daun jagungMengapung

Tabung B daun pisangMengapung

20,15 M

Tabung A daun jagungMelayang

Tabung B daun pisangMelayang

30,25 M

Tabung A daun jagungTenggelam

Tabung B daun pisangTenggelam

0,35 M

4Tabung A daun jagung

Mengapung

Tabung B daun pisang

Tenggelam

50,45 M

Tabung A daun jagungTenggelam

Tabung B daun pisangMelayang

60,50 M

Tabung A daun jagungTerapung

Tabung B daun pisangTerapung

70,55M

Tabung A daun jagungTenggelam

Tabung B daun pisang

Terapung

80,6 M

Tabung A daun jagungTenggelam

Tabung B daun pisangMengapung

E. Pembahasan Pengamatan potensial air pada jaringan tumbuhan dilakukan dengan menggunakan daun jagung dan daun pisang yang direndam di dalam larutan sukrosa berbeda konsentrasi selama 30 menit. Konsentrasi Larutan sukrosa dibuat bervariasi, untuk mengetahui apakah ada perbedaan potensial air di dalam larutan tersebut, yang merupakan pemicu terjadinya osmosis. Dari gambaran percobaan tersebut dapat dikatakan bahwa potensial molaritas sukrosa yang lebih banyak menyebabkan metilenblu terapung dibanding dengan molaritas sukrosa yang lebih sedikit. Penentuan potensial air jaringan Daun jagung dan daun pisang dilakukan dengan metode Shardakov. Metode ini dilakukan dengan membuat cakram Daun jagung dan daun pisang dengan pengebor gabus. Sebanyak 50 cakram Daun jagung dan daun pisang dimasukan ke dalam 2 tabung reaksi yang telah berisi sukrosa dengan di beri label A dan B , campuran ini didiamkan selama 30 menit dan setiap 15 menit sekali dikocok agar campuran dan larutan tetap homogen, kemudian Daun jagung dan daun pisang di buang dan air rendamanya di ambil untuk pengujuan konsentrasi dengan larutan yang sama konsentrasinya yang telah ditambah dengan metilen blue. Dengan direndamnya daun tadi maka ada aliran air baik dari daun atau kedalam daun , sedangkan penambahan metilen blue hanya bertujuan sebagai penanda saat pengujianPada percobaan mengukur potensi air jaringan dengan metoda chardakov, hasil pengamatan bisa di lihat pada table pengamatan di atas di sana terdapat data yang yang membingungkan karena pada hasil pengamatan metilen blue antara yang melayang,terapung dan tenggelam tidak bisa dilihat karena di dapatkan data sebagai berikut : Bahan (daun)Larutan sukrosaSesudah Ditetesi Metilen (Hasil Akhir)

Jagung0,5Mengapung

0,25Melayang

0,35Mengapung

0,45Tenggelam

0,50Mengapung

0,55Tenggelam

0,6Tenggelam

Pisang

0,5Melayang

0,25Tenggelam

0,35Tenggelam

0,45Melayang

0,50Mengapung

0,55Mengapung

0,6Mengapung

Pada tabel bisa dilihat hasil akhir dari peraktikum ini tidak menentu apakah larutan sukrosa yang lebih besar keteanganya mengapung,tenggelam atau melayang tetapi data yang terkumpul semakin besar larutan sukrosa hasil akhir ada yang mengapung, melayang dan tenggelam kecuali pada daun pisang semakin tinggi larutan sukrosa dan ditetesi metilen blue maka hasil akhirnya mengapung hal tersebut terjadi karena potensial air didalam jaringan rendah daripada potensial air di luar.Dari tabel diatas diketahui bahwa ada perbedaan data hasil percobaan tiap kelompok, dperbedaan ini bukan berarti percobaan pada praktikum gagal , tetapi ini hanya merupakan variasi data hasil percobaan , dan dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :1. Adanya human error yang dapat berupa ketidaktelitian penimbangan2. Adanya larutan rendaman yang menguap sehingga mempengaruhi konsentarasi larutan 3.Waktu yang singkat dalam percobaan sehingga memungkinkan belum terjadi kesetimbangan antara larutan dan konsentrasi dalam jaringanSelain hal-hal diatas ada juga beberapa faktor yang tidak mempengaruhi percobaan antara lain :1. Jumlah larutan yang digunakan untuk merendam walaupun digunakan variasi terhadap jumlah larutan tapi tidak mempengaruhi terhadap proses penentuan potensial air dalam jaringan hal ini karena sebanyak apapun larutannya konsentarasi larutanya akan tetap2. Suhu, pengaruh suhu dalam praktikum ini dapat diabaikan karena pada semua perlakuan dilakukan pada suhu kamar dan tidak ada variasi suhu pada perlakuanPada percobaan penetuan potensial air dalam daun jagung dan daun pisang F. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum adalah potensial air pada suatu larutan berpengaruh terhadap perpindahan cairan dalam jaringan tumbuhan. Makin besar potensial air, makin besar kemampuan cairan untuk berosmosis. Adanya perbedaan hasil yang didapatkan pada hasil pengamatan dengan teori disebabkan adanya kesalahan-kesalahan yang terjadi saat praktikum berlangsung diantaranya, Adanya human error, Adanya larutan rendaman yang menguap, Waktu yang singkat dalam percobaan, Jumlah larutan yang digunakan, serta Suhu pada ruangan

Daftar pustakaBasahona, Sumanto. 2011. Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan Pengukuran Potensial Air Jaringan Tumbuhan.(Online) (http://basahona.blogspot.com/2010 /12 /laporan-praktikum-fisiologi-tumbuhan. html) diakses tanggal 9 April 2014.Campbell, Neil A, Jane B Reece, dan Lawrence G Mitchel. 2004. Biologi Edisi ke 5 jilid II. Penerbit Erlangga, Jakarta.Salisbury, B. Frank dan Cleon W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. ITB: Bandung.Wirawan. 2006. Studi Transfer Massa pada Proses Dehidrasi Osmosis Kentang (Solanum tuberosum L ), jurnal biologi Vol.30 Hal.12. diakses tanggal 9 April 2014. www.chuibar.comnolaporan percobaan osmosis pada kentang.html.