12
Kompas berasal dari bahasa Latin yaitu Compassus yang berarti jangka. Kompas sendiri sudah dikenal sejak 900 tahun yang lalu terbukti dengan diketemukannya kompas kuno yang dipakai pejuang China sekitar tahun 1100 M. Kompas merupakan alat penentu arah mata angin. Kompas tediri atas magnet jarum, yang dapat berputar bebas. Kutub-kutub magnet ini selalu menunjuk arah Utara – Selatan walaupun tidak tepat benar (karena adanya sudut deklinasi). Arah yang ditunjuk oleh jarum kompas adalah kutub utara magnetis bumi yang letaknya tidak bertepatan dengan kutub utara bumi, kira-kira disebelah utara Kanada, di jazirah Boothia sekitar 1400 mil atau sekitar 2250 km. Tapi unyuk keperluan praktis, utara peta, utara sebenarnya dan utara kompas/magnetis dianggap sama. Kompas memberikan rujukan arah tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi. Arah mata angin yang ditunjuknya adalah utara, selatan, timur, dan barat. Apabila digunakan bersama-sama dengan jam dan sekstan, maka kompas akan lebih akurat dalam menunjukkan arah. Alat ini membantu perkembangan perdagangan maritim dengan membuat perjalanan jauh lebih aman dan efisien dibandingkan saat manusia masih berpedoman pada kedudukan bintang untuk menentukan arah. 1 . a. Bagian-bagian kompas geologi Kompas Geologi Kompas geologi yaitu kompas yang digunakan untuk menentukan arah serta kemiringan dalam pekerjaan geologi. Contoh Kompas Geologi adalah Kompas Brunton dan (GPS)

Praktikum geodas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Praktikum geodas

Citation preview

Kompas berasal dari bahasa Latin yaitu Compassus yang berarti jangka. Kompas sendiri sudah dikenal sejak 900 tahun yang lalu terbukti dengan diketemukannya kompas kuno yang dipakai pejuang China sekitar tahun 1100 M. Kompas merupakan alat penentu arah mata angin. Kompas tediri atas magnet jarum, yang dapat berputar bebas. Kutub-kutub magnet ini selalu menunjuk arah Utara Selatan walaupun tidak tepat benar (karena adanya sudut deklinasi). Arah yang ditunjuk oleh jarum kompas adalah kutub utara magnetis bumi yang letaknya tidak bertepatan dengan kutub utara bumi, kira-kira disebelah utara Kanada, di jazirah Boothia sekitar 1400 mil atau sekitar 2250 km. Tapi unyuk keperluan praktis, utara peta, utara sebenarnya dan utara kompas/magnetis dianggap sama.

Kompas memberikan rujukan arah tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi. Arahmata anginyang ditunjuknya adalahutara,selatan,timur, danbarat. Apabila digunakan bersama-sama denganjamdansekstan, maka kompas akan lebih akurat dalam menunjukkan arah. Alat ini membantu perkembangan perdagangan maritim dengan membuat perjalanan jauh lebih aman dan efisien dibandingkan saat manusia masih berpedoman pada kedudukanbintanguntuk menentukan arah.

1 . a. Bagian-bagian kompas geologi

Kompas Geologi

Kompas geologi yaitu kompas yang digunakan untuk menentukan arah serta kemiringan dalam pekerjaan geologi. Contoh Kompas Geologi adalah Kompas Brunton dan (GPS)

Gambar Kompas Brunton

Gambar 2.5 Bagian-Bagian Kompas Brunton

Bagian utama Kompas Brunton

1. Jarum kompas/magnet

kedua ujung dari jarum kompas selalu menunjuk ke arah kutub utara dan kutup selatan magnet bumi. Jarum magnet pada kompas adalah sebuah batangan besi yang disatukan dengan batangan magnet bagian tengahnya terletak diatas jarum tegak, apabila dalam keadaan setimbang, jarum akan bergerak dengan bebas diaatas jarum tegak (Pivot Needle), ujung jarum akan diam searah dengan kutub utara magnet bumi, ujung jarum utara ditandai dengan noktah kuning, dilengkapi pula dengan cincin penyeimbang berat yang dapat digeser-geser untuk mengimbangi penyimpangan arah inklinasi, agar supaya jarum kompaas dapat bergerak bebas tanpa menyentuh kaca penutup kompas.

2. Lingkaran pembagian derajat,

pembagian derajat yang dikenal ada dua yaitu kompas azimuth dan kompas kwardan. Pembagian skala derajat pada kompas, adalah bagian kompas berupa lempengan lingkaran diluar ujung jarum kompas, terdiri dari :

Pembagian skala 0o 360o (azimuth)

Kedudukan N (utara) pada kompas adalah kedudukan 0o berimpit dengan 360o, Kedudukan S (selatan) pelurus N, adalah kedudukan 180o, dan kedudukan E (timur) adalah kedudukan 90o, kedudukan W (barat) adalah kedudukan 270o. Posisi pembacaan arah N - E - S - W - N pada kompas, ditulis kebalikan arah perputaran jarum jam.

Pembagian skala 0o 90o

Skala Pembagian 0o 90o, mempunyai sistem pembacaan dengan kwadran. Kwadran 0o 90o; adalah skala pembacaan kwadran N E dan S E , N W dan S W, berarti angka 0o, terletak pada pembacaan E (timur) dan W (barat). Tulisan arah N E S W N, terbaca terbalik arah perputaran jarum jam.

3. Klinometer,

merupakan rangkaian alat yang gunanya untuk mengukur besarnya kemiringan bidang. Sebuah kompas geologi, harus selalu dilengkapi dengan seperangkat alat klinometer, yang mengukur besarnya sudut kemiringan (sudut vertical), untuk mengukur kedudukan sudut vertical suatu garis atau bidang, yang dilengkapi dengan gelembung penyeimbang (nivo tabung) diletakkan sedemikian rupa sehingga kedudukan garis horizontal clinometer sejajar dengan arah garis memanjang compass, titik pembacaan tegak lurus garis tersebut, sekala pembacaan kemiringan dengan satuan derajat (...o) dan (%), alat penyetel manual klinometer terletak pada bagian belakang kompas. Beberapa jenis kompas, memiliki alat klinometer yang dapat berputar sendiri yang dikontrol oleh gaya berat.

4. Pengukur horizontal

ada dua berupa sebuah nivo bulat dan tabung yang bergandengan dengan klinometer berisi air dengan satu gelembung.

5. Pengatur Arah,

pengarah pada kompas, terdiri dari pengarah depan dan pengarah belakang. Pengarah depan berupa lengan yang dapat ditekuk muka-belakang secara bebas yang dilengkapi pada ujungnya dengan Peep Sight. Pengarah belakang, berupa lempengan cermin yang juga berfungsi sebagai penutup kompas, yang dilengkapi dengan Sighting windows, axial line dan folding sight.

Bagian penyusun inti

1. Adjusting screw, berupa skrup sebagai penggerak lingkaran pembagian derajat.

2. Axial line, merupakan garis sumbu penyearah objek.

Bulls eye level (mata sapi), nivo bulat pengukur horizontal kompas. Fungsinya digunakan dalam menentukan kedataran kompas geologi saat melakukan pengukuran strike dan trend.

Klinometer level, sama seperti mata sapi namun bentuknya berupa tabung. Fungsinya digunakan dalam menentukan kedataran kompas geologi saat melakukan pengukuran dip dan plunge.

Kompas needle, merupakan jarum kompas penunjuk arah utara selatan kutub magnet bumi

Skala klinometer, skala yang digunakan saat melakukan pengukuran dip dan plunge.

Index pin, penunjuk 0 derajat pada kompas geologi. Bagian ini dapat diputar-putar sesuai kebutuhan, tetapi biasanya di arahkan ke arah Utara.

Small sight dan large sight, fungsinya digunakan untuk melakukan penembakan menggunakan kompas geologi supaya yang kita bidik tepat lurus dengan kita.

1 b. Jenis-Jenis Kompas

Menurut kegunaan dan fungsinya kompas dikelompokkan menjadi :

Kompas Orientasi

Kompas orientasi yaitu jenis kompas yang digunakan untuk orientasi dalam suatu perjalanan (orienteering). Contohnya kompas silva. Kompas silva sudah dilengkapi busur derajat dan penggaris.

Kompas Bidik

Kompas bidik yaitu kompas yang digunakan untuk membidik objek serta arah yang akan kita lalui. Kompas bidik biasa digunakan oleh militer, pramuka, dan pengembara. Contohnya Kompas Prisma.

Kompas Geologi

Kompas geologi yaitu kompas yang digunakan untuk:

1. menyesuaikan sudut inklinasi dan deklinasi (sebelum penggunaan di lapangan, kita harus mengecek sudut inklinasi dan deklinasi daerah tersebut dulu, kalo udah cocok, baru deh kita jalan, hehe).

2.membaca kemiringan dan menetukan ketinggian maupun beda tinggi.

3. menentukan lokasi pada peta topografi.

4. mengukur kedudukan unsur struktur.

Contoh Kompas Geologi adalah Kompas Brunton dan (GPS)

1. C. Jelaskan cara shooting (posisi kita diketahui)

Menentukan arah azimuth dan cara menentukan lokasi

Arah yang dimaksudkan disini adalah arah dari titik tempat berdiri ke tempat yang dibidik atau dituju. Titik tersebut dapat berupa : puncak bukti, patok yang sengaja dipasang, dan lain-lain. Untuk mendapatkan hasil pembacaan yang baik, dianjurkan mengikuti tahapan sebagai berikut :

1. Kompas dipegang dengan tangan kiri setinggi pinggang (Gambar II. 4A)

2. Kompas dibuat horizontal (dengan bantuan mata lembu 8 pada Gb. II.1) dan dipertahankan demikian selama pengamatan.

3. Cermin diatur, terbuka kurang lebih 135o menghadap ke depan dan sighting arm dibuka horizontal dengan peep sight ditegakkan (Gambar II. 4B).

4. Badan diputar sedemikian rupa sehingga titik atau benda yang dimaksud tampak pada cermin dan berimpit dengan ujung sighting arm dan garis tengah dan garis tengah pada cermin. Sangat penting diingat bahwa : bukan hanya tangan dengan kompas yang berputar tetapi seluruh badan.

5. Baca jarum utara kompas, setelah jarum tidak bergerak. Hasil bacaan adalah arah yang dimaksud. Pada gambar II.A, azimuth = S 45o dan pada gambar II.B, azimuth = N 220o E.

Hasil pembacaan arah dapat dipakai untuk menentukan lokasi dimana pengamat berdiri, dengan dibantu peta topografi. Pembidikan dapat dilakukan ke beberapa obyek yang lokasinya diketahui dengan pasti di peta (biasanya tiga obyek) kemudian arah-arah tersebut ditarik pada peta dengan menggunakan busur derajat dan segitiga. Titik potong ketiganya, yang bila pembacaannya tepat, akan hanya berpotongan di satu titik. Titik tersebut adalah titik dimana pengamat berdiri (lihat juga II.6).

Membaca arah dapat juga dilakukan dengan memegang dan menempatkan kompas pada posisi mata (Gambar II. 5A).

Kompas dipegang horizontal dengan cermin dilipat 45o dan menghadap ke mata (Gambar II. 5B). Arah yang ditunjukkan jarum dapat dibaca melalui cermin. Karena tangan penunjuk arah terbalik (menghadap kita), maka yang dibaca adalah ujung selatan jarum kompas. Yang mana dari kedua cara ini yang paling baik adalah tergantung dari kebiasaan kita dan keadaan medan.

1. D. jelaskan cara shooting posisi kita tidak diketahui

Sama, cuman baca S nya

1. E. Cara menentukan strike dan dip

Yang pertama dalam mengukur strike :

1. Carilah bidang batuan yang agak rata (agar lebih rata, kamu bisa memakai papan clipboard sebagai alas).

2. Tempelkan sisi E (East) badan kompas ke bidang batuan dengan lengan kompas searah strike.

3. Geser-geserlah sampai gelembung udara pada level bulat (bulls eye level) tepat di tengah.

4. baca derajat yang ditunjukkan jarum utara (yaitu jarum yang menunjuk ke utara ketika kamu menghadap utara).

Untuk mengukur dip:

1. Tempelkan sisi W (West) badan kompas ke bidang batuan dengan lengan kompas tegak lurus strike.

2. di bagian belakang kompas ada tuas kecil untuk memutar level tabung (clinometer level). Putarlah level tabung sampai gelembung tepat di tengah.

3. baca derajat yang ditunjukkan derajat klinometer (ingat, derajat dip maksimal 90 derajat).

Kedudukan struktur bidang yang diukur dapat dicatat sebagai berikut : (misalnya) N 45oE/20oSE, artinya : jurus bidang adalah timur laut dan miring atau condong 20o ke arah tenggara. Bidang N 45oE/20o SE bisa juga dibaca dan dicatat sebagai N 225oE/20oSE. Angka yang pertama diperoleh karena yang ditempel adalah sisi yang bertanda E sedang angka yang kedua karena yang ditempel adalah sisi yang bertanda W.

1. F. Cara menentukan kemiringan lereng ( ada 2)

Untuk mengukur besarnya sudut lereng dilakukan tahapan sebagai berikut :

1. Tutup kompas dibuka kurang lebih 45o, sighting arm dibuka dan ujungnya di tekuk 90o.

2. Kompas dipegang dengan posisi seperti yang diperlihatkan dalam Gb. II.6. Skala klinometer harus di sebelah bawah.

3. Melalui lubang peep-sight dan sighting-window dibidik titik yang dituju. Usahakan agar titik tersebut mempunyai tinggi yang sama dengan jarak antara mata pengamat dengan tanah tempat berdiri.

4. Klinometer kemudian diatur dengan jalan memutar pengatur di bagian belakang kompas, sehingga gelembung udara dalam clinometer level berada tepat di tengah (Gambar II.3A).

5. Baca skala yang ditunjukkan klinometer seperti yang ditunjukkan dalam Gb. II. 3B. Satuan kemiringan dapat dinyatakan dalam derajat maupun dalam persen.

Apabila jarak antara tempat berdiri dan titik yang dibidik diketahui, misalnya dengan mengukurnya di peta maka perbedaan tinggi antara kedua titik tersebut dapat dihitung. Perbedaan tinggi tersebut dapat juga diketahui dengan cara seperti yang diperlihatkan dalam Gb. II.7. Dalam hal ini, ikutilah prosedur sebagai berikut :

1. Letakkan angka 0 klinometer berimpit dengan angka 0 pada skala.

2. Pegang kompas seperti Gb. II.6, gerakan dalam arah vertikal sedemikian rupa sehingga gelembung udara berada di tengah (no. 9 dalam Gb. II.1 atau Gb. II.3A).

3. Bidiklah melalui lubang pengintip sehingga mata, lubang pengintip dan garis pada jendela panjang (no. 4 pada Gb. II.1) berada dalam satu garis lurus. Perpanjangan dari garis lurus tersebut akan menembus permukaan tanah di depan pada suatu titik tertentu. Ingat-ingatlah titik tembus ini.

4. Beda tinggi antara pengamat berdiri dan titik tembus tadi sama dengan tinggi pengamat dari telapak sepatu sampai mata.

5. Berpindahlah ke titik tembus tadi dan ulanglah prosedur no. 2 dan 3 di atas sampai daerah yang akan anda ukur selesai.

Untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti dalam pengukuran arah dan sudut lereng, dapat digunakan kaki tiga (tripod) seperti pada gambar II.8.

2 Sebutkan jenis palu geologi dan cara penggunaannya

Dalam geologi dikenal dua jenis palu yang masing-masing memiliki bentuk dan kegunaan yang spesifik sehingga hanya cocok digunakan untuk batuan yang sudah di tentukan sesuai dengan peruntukannya.

I. Palu pick point

Merupakan tipe palu yang mana memiliki salah satu bagian yang runcing. Palu tipe ini biasanya digunakan untuk tipe batuan yang keras atau padat (massif) misalnya pada batuan beku dan batuan metamorf.

II. Palu chisel point (batuan sedimen)

Merupakan tipe palu yang mana memiliki salah satu bagian yang pipih, bias di gunakan untuk megait perlapisan pada batuan untuk mengait perlapisan pada batuan. Palu tipe ini biasanya di gunakan untuk tipe yang lunak misalnya pada batuan sedimen.

3. Jelaskan cara penggunaan Loupe

Lup atau kaca pembesar adalah sebuah lensa cembung yang mempunyai titik fokus yang dekat dengan lensanya. Benda yang akan diperbesar terletak di dalam titik fokus lup itu atau jarak benda ke lensa lup tersebut lebih kecil dibandingkan jarak titik fokus lup ke lensa lup tersebut. Bayangan yang dihasilkan bersifat tegak, nyata, dan diperbesar.

Dalam geologi, lup Merupakan alat yang digunakan untuk memperbesar kenampakan pada permukaan batuan dengan bantuan optis. Lensa pembesaran gunanya untuk mengetahui komponen penyusun batuan misalnya mineral maupun fosil.