9
MENENTUKAN ED 50 (EFFECTIVE DOSE 50 ) DIAZEPAM PADA TIKUS PENDAHULUAN Diazepam merupakan obat dari golongan benzodiazepine. Golongan obat ini bekerja pada sistem saraf pusat dengan efek utama: sedasi, hypnosis, pengurangan terhadap rangsangan emosi/ ansietas, relaksasi otot dan antikonvulasi. Diazepam menyebabkan tidur dan penurunan kesadaran yang disertai nistagmus dan bicara lambat, tetapi tidak berefek analgesik serta tidak menimbulkan potensial terhadap efek penghambat neuromuskuler dan efek analgesik obat narkotik. Diazepam digunakan untuk menimbulkan sedasi basal pada anastesi regional, endoskopi dan prosedur dental, juga untuk induksi anastesia terutama pada penderita dengan penyakit kardiovaskuler. ED 50 (Effective Dose 50 ) adalah dosis yang menimbulkan efek terapi pada 50% individu. Pemberian fenobarbital dan diazepam secara intraperitoneal digunakan untuk menentukan ED 50 yaitu dosis yang memberikan efek tidur pada 50% individu atau separuh dari jumlah individu yang diamati memberi respon tidur.

PRAKTIKUM FARMAKOLOGI 3

Embed Size (px)

Citation preview

MENENTUKAN ED50 (EFFECTIVE DOSE 50) DIAZEPAM PADA TIKUSPENDAHULUANDiazepam merupakan obat dari golongan benzodiazepine. Golongan obat ini bekerja pada sistem saraf pusat dengan efek utama: sedasi, hypnosis, pengurangan terhadap rangsangan emosi/ ansietas, relaksasi otot dan antikonvulasi. Diazepam menyebabkan tidur dan penurunan kesadaran yang disertai nistagmus dan bicara lambat, tetapi tidak berefek analgesik serta tidak menimbulkan potensial terhadap efek penghambat neuromuskuler dan efek analgesik obat narkotik. Diazepam digunakan untuk menimbulkan sedasi basal pada anastesi regional, endoskopi dan prosedur dental, juga untuk induksi anastesia terutama pada penderita dengan penyakit kardiovaskuler.ED50 (Effective Dose 50) adalah dosis yang menimbulkan efek terapi pada 50% individu. Pemberian fenobarbital dan diazepam secara intraperitoneal digunakan untuk menentukan ED50 yaitu dosis yang memberikan efek tidur pada 50% individu atau separuh dari jumlah individu yang diamati memberi respon tidur.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS1. Mengamati perubahan aktivitas perilaku setelah pemberian diazepam secara intraperitoneal.

2. Menentukan ED50 (dosis yang memberi efek tidur) diazepam.

ALAT DAN BAHANAlat :1. Kapas2. Kain

3. Spuit

4. Kasa

5. Klem

6. KandangBahan:

1. Tikus 3 ekorTikus 1: 281 gram

Tikus 2: 328 gram

Tikus 3: 334 gram2. Alkohol3. Diazepam (dosis 2,5 mg/kgBB, 5 mg/kgBB, 7,5 mg/kgBB)

PROSEDUR KERJA1. Membersihkan permukaan abdomen tikus dengan kapas alkohol.

2. Menyuntikkan pada masing-masing tikus: diazepam dengan dosis 2,5 mg/kgBB, 5 mg/kgBB, dan 7,5 mg/kgBB secara intraperitoneal.3. Mengamati perubahan perilaku tikus (seperti yang tertera pada lembar pengamatan) dengan seksama.DOSIS DIAZEPAM UNTUK MASING-MASING TIKUSTikus 1: 2,5 mg x 0,281 mgr= 0,7025 ml

Tikus 2: 5 mg x 0,328 mgr= 1,64 mlTikus 3: 7,5 mg x 0,334 mgr = 2,505 ml

LEMBAR PENGAMATANWaktuNomor EksperimenPostur TubuhAktivitas MotorAtaksiaRighting ReflexTest KasaAnalgesiaPtosisMati

51

2

3+++

++

+++++++

++

+++++++

++

++++++

++

+++++++

++

++++++

+

+++

+

++-

-

-

101

2

3+++++

++++++++++

+++++++++

++++++++

++++++++++

+++++++

+++++

+--

-

151

2

3+++++

++++++++++

+++++++++

++++++++

+++++++++++

+++++++

++++++

+--

-

301

2

3++++++

++++++++++

++++++++++

+++++++++

+++++++++++

+++++++

++++++

+--

-

601

2

3++++++

++++++++++

++++++++++

+++++++++

+++++++++++

++++++

++++++

+--

-

HASIL PENGAMATAN

1. Menentukan onset of action (mula kerja) dari perubahan perilaku tikus seperti biasa

2. Penentuan ED50 (dosis tidur) dari data seluruh kelas (5 kelompok)DOSISRESPON TIDUR (+/-) PADA TIKUS NO.% INDIKASI YANG BERESPON

12356

2,5 mg-+---20

5 mg----+40

7,5 mg++--+60

3. Penentuan dengan menggunakan persamaan regresi y = ax + b (terlampir)DISKUSI

Penjelasan mekanisme perubahan perilaku tikusPOSTUR TUBUH

+= jaga

=kepala dan punggung tegak

++=ngantuk=kepala tegak, punggung mulai datar

+++=tidur

=kepala dan punggung datar

AKTIVITAS MOTOR

+=gerak spontan

++=gerak spontan bila dipegang

+++=gerakan menurun saat dipegang

++++=tidak ada gerak spontan pada saat dipegang

ATAKSIA=gerakan berjalan inkoordinasi

+=inkoordinasi terlihat kadang-kadang

++=inkoordinasi terlihat jelas

+++=tidak dapat berjalan lurus

RIGHTING REFLEX

+=diam pada satu posisi miring

++=diam pada dua posisi miring

+++=diam pada waktu terlentang

TEST KASA

+=tidak jatuh apabila kasa dibalik dan digoyang

++=jatuh bila kasa dibalik

+++=jatuh apabila posisi kasa 90++++=jatuh apabila posisi kasa 45ANALGESIA

+=respon berkurang pada saat telapak kaki dijepit

++=tidak ada respon pada saat telapak kaki dijepit

PTOSIS

+=ptosis kurang dari

++=

+++=seluruh palpebra tertutup

Dicatat causa kematian respirasi atau cardiao arrest