30
LAPORAN Praktek Elektronika Daya dan Sistem Kendali Penyearah Gelombang Penuh Sistem Jembatan dan Dioda FreeWheeling Kelompok 5 1. Desi Indrayani (3.31.12.1.04) 2. Lu’luil Maknunah W. ( 3.31.12.1.13) 3. Jafar Shodiq ( 3.31.12.1.08) 4. Rizky Wisnu P. (3.31.12.1.20) Kelas LT- 3B PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

Praktikum Elektronik Daya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

teknik listrikelektronika daya

Citation preview

LAPORANPraktek Elektronika Daya dan Sistem KendaliPenyearah Gelombang Penuh Sistem Jembatan dan Dioda FreeWheeling

Kelompok 51. Desi Indrayani (3.31.12.1.04)2. Luluil Maknunah W. ( 3.31.12.1.13)3. Jafar Shodiq ( 3.31.12.1.08)4. Rizky Wisnu P. (3.31.12.1.20)

Kelas LT- 3BPROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIKJURUSAN TEKNIK ELEKTROPOLITEKNIK NEGERI SEMARANG2015

PRAKTIKUM IIIPENYEARAH GELOMBANG PENUH SISTEM JEMBATAN DAN DIODA FREEWHEELING1. TUJUANSetelah selesai melakukan praktikum, mahasiswa mampu :a. Menjelaskan prinsip kerja dari rangkaian penyearah satu fasa gelombang penuh.b. Merangkai rangkaian penyearah satu fasa gelombang penuh.c. Menggunakan dioda sebagai katub satu arah.d. Menentukan daya maksimum yang dapat dikonversikan dari ac ke dc.e. Membedakan fungsi alat harga rata-rata dan alat ukur harga efektif.f. Menghitung nilai tegangan keluaran pada rangkaian penyearah satufasa gelombang penuh.2. DASAR TEORIUntuk meningkatkan dc level yang diperoleh dari input sinusoidal sebanyak 100% kita dapat menggunakan rangkaian penyearah gelombang penuh. Konfigurasi yang sangat terkenal adalah Bridge atau jembatan, dengan menggunakan 4 buah dioda dengan penyearah seperti pada gambar 3.1. berikut.

Gambar 3.1. Penyearah Gelombang Penuh

Selama periode t = 0 T/2 polaritas input digambarkan seperti pada gambar 3.2.

Gambar 3.2. Rangkaian Full Wave Bridge untuk t = 0 T/2Dari gambar 3.2. terlihat bahwa D2 dan D3 terkonduksi (ON) sementara D1 dan D4 OFF. Dengan mengganti dioda dengan model ideal diperoleh gambar berikut.

Gambar 3.3. Aliran arus pada fase positif dari ViUntuk perioda input t = T/2 T, D2 dan D3 OFF sementara D1 dan D4 ON. Berikut gambar polaritas input, arah arus serta rangkaian ekivalen rangkaian dioda.

Gambar 3.4. Aliran arus pada fase negatif dari ViSecara keseluruhan input dan output rangkaian ini adalah

Gambar 3.5. Sinyal input dan output rangkaian dioda bridge3. ALAT DAN BAHAN

Kabel jumper(20 buah)

Kabel Probe Osiloskop(1 buah) Multimeter Digital(1 buah)

Ballas(1 buah)

Resistor 100 ohm, 200 ohm, 1K ohm(1 buah)

Trafo(1 buah)

Osiloskop(1 buah)

Kapasitor 1F, 10F, dan 100F(1 buah)

Kabel Power(1 buah) Dioda(4 buah)

Motor DC 12 V(1buah)

4. GAMBAR RANGKAIANa. Diode Free Wheeling

b. Peak Detektor

c. Penyearah Jembatan

5. LANGKAH KERJALangkah kerja dari praktikum untuk rangkaian ini, langkah-langkahnya sebagai berikut :a. Siapkan alat dan bahan praktikum.b. Cek alat maupun bahan, tujuannya adalah untuk mengetahui layak tidaknya suatu alat dan bahan untuk praktikum.c. Rangkai rangkaian sesuai dengan gambar rangkaian percobaan 4a, 4b, dan 4c.

Gambar Rangkaian Percobaan 4a

Gambar Rangkaian 4b

Gambar Rangkaian 4c

d. Periksa kembali rangkaian ang sudah dirangkai.e. Ukur tegangan Vdc dan Vo serta gambar gelombang keluarannya (Vo) yang terjadi.f. Buat analisa hasil percobaan saudara beserta kemsimpulan hasil praktikum.g. Kembalikan alat seperti semula.

6. HASIL PRAKTIKUMa. Tabel Dioda Free WheelingNoTegangan (V)Vo

R 200LR dan L

161.883 V292,9 mV2.168 V

2124.23 V0.66 V4.89 V

3155.47 V0.853 V6.32 V

b. Tabel Peak DetektorNoVin (V)Vo (V)

100F10F1F

168.29 V8.31 V8.29 V

21216.99 V17.03 V16.99 V

31521.53 V21.53 V21.44 V

c. Tabel Penyearah JembatanNoVin (V)Vo (V)

200LR dan LMotor DC 12 V

164.30 V3.93 V4.21 V4.89 V

2129.79 V9.12 V9.74 V11.22 V

31512.64 V11.85 V12.58 V13.83 V

d. Gambar Gelombang 1. Dioda Freewheeling beban R ( 200 )

Tegangan input 6 V

Tegangan Input 12 V

Tegangan Input 15 V

2. Dioda Freewheeling beban L (Ballast)

Tegangan Input 6V

Tegangan Input 12 V

Tegangan Input 15 V

3. Dioda Freewheeling beban R-L

Tegangan Input 6 V

Tegangan Input 12 V

Tegangan Input 15V

4. Peak Detektor Beban C (100F)

Tegangan Input 6V

Tegangan Input 12 V

Tegangan Input 15V

5. Peak Detektor Beban C (10F)

Tegangan Input 6V

Tegangan Input 12 V

Tegangan Input 15 V6. Peak Detektor Beban C (1F)

Tegangan Input 6V

Tegangan Input 12V

Tegangan Input 15 V

7. Penyearah Jembatan Beban R ( 200 )

Tegangan Input 6V

Tegangan Input 12V

Tegangan Input 15V

8. Penyearah Jembatan Beban L (Ballast)

Tegangan Input 6V

Tegangan Input 12 V

Tegangan Input 15V

9. Penyearah Jembatan Beban R-L

Tegangan Input 6V

Tegangan Input 12V

Tegangan Input 12V

10. Penyearah Jembatan Beban Motor DC 12 V

Tegangan Input 6V

Tegangan Input 12V

Tegangan Input 15V

Perhitungan VDC (R) pada penyearah gelombang penuh sistem jembatan1. Vin= 6V Vm = Jumlah kotak x volt/divt= 1.6 x 5 = 8VVDC = 0.636 X Vm= 0.363 x 8 = 5.04 V2. Vin=12 VVm= Jumlah kotak x volt/divt= 3.2 X 5 = 16 VVDC = 0.636 X Vm= 0.636 X 16 = 10.08 V3. Vin= 15 VVm= Jumlah kotak x volt/divt= 4.2 X 5 = 21 VVDC = 0.63 X Vm= 0.63 X 21 = 13.23 V Perhitungan untuk VDC Freewheeling1. Vin= 6 VVm= Jumlah kotak x volt/divt= 2.2 X 2 = 4.4 VVDC= 0.318 X Vm= 0.318 X 4.4 = 1.4 V2. Vin= 12 VVm= Jumlah kotak x volt/divt= 1.8 X 5 = 9 VVDC = 0.318X Vm= 0.318 X 9 = 2.9 V3. Vin= 15 VVm= Jumlah kotak x volt/divt= 2.3 X 5 = 11.5 VVDC = 0.318 X Vm= 0.318 X 11.5 = 3.77 V

7. ANALISIS DATAa) Pada percobaan Dioda Free Wheeling Untuk beban R, L yang dipasang secara seri gelombang yang dihasilkan adalah sama seperti penyearah setengah gelombang pada beban R yaitu pada gelombang negatifnya terpotong membentuk garis lurus di bawah nol sedikit. Hal ini diakibatkan karena pengaruh beban L sehingga bentuk gelombang agak turun ke bawah. Untuk beban R gelombang yang dihasilkan pada puncak terendah tidak mencapai nol tetapi di atas nol, dan bentuk gelombangnya adalah gelombang penuh. Untuk beban L bentuk gelombang yang dihasilkan hampir sama dengan beban R,L yang dipasang secara seri akan tetapi ada tambahan gelombang negatif di bawah nol meskipun bentuknya tidak beraturan.b) Pada percobaan Peek Detector Percobaan ini menggunakan 3 kapasitor yang memiliki nilai masing-masing 100 F, 10 F, 1 F dari ketiga jenis kapasitor tersebut bentuk gelombangnya sama, yaitu terdapat sedikit riple, semakin besar nilai kapasitor riplenya semakin halus bahkan seperti garis lurus seperti pada bentuk gelombang pada kapasitor 100 F dan 10 F, riple terlihat jelas pada kapasitor 1 F.c) Pada percobaan penyearah jembatan Untuk beban R bentuk gelombang yang dihasilkan adalah gelombang penuh dengan titik minimumnya adalah nol. Untuk beban (L, R-L) bentuk gelombang yang dihasilkan sama dengan beban R yaitu gelombang penuh, tapi dengan titik minimum di bawah nol. Untuk beban motor DC 12 V bentuk gelombang yang dihasilkan tidak beraturan dan sering berubah-ubah.

8. PENUTUPa. Kesimpulan Dioda freewheeling berfungsi untuk mentransfer arus beban ke dioda freewheeling ( Dm ) pada saat tegangan beban berubah polaritasnya dari positif ke negatif. Rangkaian detektor puncak (peak detector) adalah rangkaian yang terdiri dari hubungan seri sebuah dioda dengan kapasitor yang menghasilkan output, secara teori, berupa tegangan DC yang sama dengan amplitudo puncak (Vp) tegangan AC sebagai input. Tetapi karena dioda yang ada tidaklah ideal maka tegangan output DC yang dihasilkan adalah hasil pengurangan dari amplitudo puncak tegangan AC sebagai input dengan tegangan buka dioda sebesar 0,7V. Rangkaian penyearah sistem jembatan (bridge rectifier) adalah rangkaian penyearah gelombang penuh yang menggunakan empat buah dioda, dan dihubungkan seperti jembatan (bridge). Konfigurasi dari 4 buah dioda menghasilkan gelombang penuh. Pada penyearah gelombang penuh dengan empat dioda (bridge) hanya ada 2 dioda saja yang menghantarkan arus untuk setiap siklus tegangan AC sedangkan 2 dioda lainnya bersifat sebagai isolator pada saat siklus yang sama. Sedangkan untuk penyearah gelombang penuh dengan dua dioda tegangan yang terjadi pada beban mempunyai polaritas yang sama tanpa memperdulikan dioda mana yang menghantar karena arus mengalir melalui arah yang sama. b. Saran Sebelum melaksanakan praktikum cek terlebih dahulu semua peralatan yang akan digunakan praktikum apakah berfungsi sesuai fungsinya apa tidak. Saat melaksanakan praktikum selalu utamakan keselamatan orang, peralatan maupun tempat pelaksanaan praktikum. Usahakan melaksanakan praktikum dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan.

TUGAS DAN PERTANYAAN1. Jelaskan prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh sistem jembatan?Jawab: Prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh sistem jembatan dapat dijelaskan melalui gambar dibawah. Pada saat rangkaian jembatan mendapatkan bagian positip dari siklus sinyal ac : D1 dan D3 hidup (ON), karena mendapat bias maju D2 dan D4 mati (OFF), karena mendapat bias mundur Sehingga arus i1 mengalir melalui D1, RL, dan D3. Sedangkan apabila jembatan memperoleh bagian siklus negatip, maka : D2 dan D4 hidup (ON), karena mendapat bias maju D1 dan D3 mati (OFF), karena mendapat bias mundur Sehingga arus i2 mengalir melalui D2, RL, dan D4.

Gambar Penyearah (Rectifier) Gelombang Penuh Sistem Jembatan (Bridge)

2. Apakah fungsi dari dioda freaawheeling, jelaskanJawab: Fungsi dari dioda freewheeling adalah untuk melakukan komutasi atau transfer arus beban ke dioda freewheeling ( Dm ) pada saat tegangan beban berubah polaritasnya dari positif ke negatif. Freewheeling dioda mempunyai dua fungsi yaitu :1. Menghindari perubahan polaritas dari tegangan beban.2. Mentransfer arus beban.

Gambar 5. Freewheeling Dioda3. Hitunglah secara teori tegangan rata-rata keluaran pada tabel 6c. Bandingkan dengan hasil pengukuranJawab:Perhitungan VDC (R) pada penyearah gelombang penuh sistem jembatan Vin= 6V Vm = Jumlah kotak x volt/divt= 1.6 x 5 = 8VVDC = 0.636 X Vm= 0.363 x 8 = 5.04 V Vin=12 VVm= Jumlah kotak x volt/divt= 3.2 X 5 = 16 VVDC = 0.636 X Vm= 0.636 X 16 = 10.08 V Vin= 15 VVm= Jumlah kotak x volt/divt= 4.2 X 5 = 21 VVDC = 0.63 X Vm= 0.63 X 21 = 13.23 V Tegangan rata-rata keluaran yang dihasilkan pada tabel 6 c dengan Vin 6 V sebesar 4.30 V, sedangkan berdasarkan perhitungan sebesar 5.04 V hal ini menandakan bahwa data yang diperoleh dari pengukuran dengan perhitungan hampir sama. Tegangan rata-rata keluaran yang dihasilkan pada tabel 6 c dengan Vin 12 V sebesar 9.79 V, sedangkan berdasarkan perhitungan sebesar 10.08 V hal ini menandakan bahwa data yang diperoleh dari pengukuran dengan perhitungan hampir sama. Tegangan rata-rata keluaran yang dihasilkan pada tabel 6 c dengan Vin 15 V sebesar 12.64 V, sedangkan berdasarkan perhitungan sebesar 13.23 V hal ini menandakan bahwa data yang diperoleh dari pengukuran dengan perhitungan hampir sama.4. Jelaskan perbedaan antara penyearah gelombang penuh dengan dua dioda dan empat dioda (bridge)Jawab: Pada penyearah gelombang penuh dengan empat dioda (bridge) hanya ada 2 dioda saja yang menghantarkan arus untuk setiap siklus tegangan AC sedangkan 2 dioda lainnya bersifat sebagai isolator pada saat siklus yang sama. Sedangkan untuk penyearah gelombang penuh dengan dua dioda tegangan yang terjadi pada beban mempunyai polaritas yang sama tanpa memperdulikan dioda mana yang menghantar karena arus mengalir melalui arah yang sama.

9. DAFTAR PUSTAKAMuhammad H. Rasyid, 1999. Elektronika Daya Jilid 1. Jakarta. PT. PrenhallindoYusnan Badruzzaman, 2008. BPKM Praktikum Elektronika Daya dan Sistem Kendali. Semarang. Politeknik Negeri Semarang. Barmawi Malvino, 1987:33. Prinsip-prinsip Elektronika.http://profil.widodoonline.com/Elektronika/komponen/komponen-aktif/diode/dioda-penyearah.html