25
Praktikum Biologi - Bintik Buta Tujuan : Mengetahui adanya bintik buta. Alat dan bahan : -kertas manila -mistar 1m -Spidol atau bolpoin -isolasi Kegiatan 1 Langkah kerja : 1. Sediakan kertas manila berukuran 3x14 cm. 2. Buatlah tanda (+) dan tanda (o) dengan garis tengah 2 mm dengan jarak antara keduanya pada kertas tersebut sejauh 10cm. 3. Peganglah kertas dengan tangan kiri sejauh 50cm didepan mata, tanda (o) di sebelah dalam. 4. Pusatkan pandangan mata kiri pada tanda (o) dan tutuplah mata kanan. 5. Dengan mata kiri, terpusat pada (o) dekatkan perlahan-lahan hingga tnda (+) hilang dan kemudian tampak kembali. Ukur dan catatlah dalam tabel pada jarak berapakah tanda (+) hilang, dan pada jarak berapakah tanda (+) itu tampak kembali? 6. Ulangi percobaan 3x ! 7. Baliklah tanda (o) dan ulangi prosedur diatas dengan mata kanan sebanyak 3x ! Data hasil pengamatan : Ulangan Mata kanan ditutup Mata kiri ditutup Jarak pada waktu tanda (+) hilang Jarak pada waktu tanda (+) tampak Jarak pada waktu tanda (o) hilang Jarak pada waktu tanda (o) tampak 1 50 29,5 42 50 2 50 29 41 50 3 50 31,5 44 50 Jumlah 150 90 127 150 Rata-rata 50 30 42,33 50 Pembahasan : Ketika mata kanan ditutup, pada percobaan pertama jarak tanda (+) hilang adalah 50 cm dan jarak tanda (+) tampak adalah 29,5 cm. Pada percobaan kedua jarak tanda (+) hilang

Praktikum Biologi Bintik Buta

Embed Size (px)

DESCRIPTION

merupakan hasil pencarian laporan praktikum bintik buta

Citation preview

Praktikum Biologi - Bintik ButaTujuan :Mengetahui adanya bintik buta.Alat dan bahan :-kertas manila-mistar 1m-Spidol atau bolpoin -isolasi

Kegiatan 1Langkah kerja :1.Sediakan kertas manila berukuran 3x14 cm.2.Buatlah tanda (+) dan tanda (o) dengan garis tengah 2 mm dengan jarak antara keduanya pada kertas tersebut sejauh 10cm.3.Peganglah kertas dengan tangan kiri sejauh 50cm didepan mata, tanda (o) di sebelah dalam.4.Pusatkan pandangan mata kiri pada tanda (o) dan tutuplah mata kanan.5.Dengan mata kiri, terpusat pada (o) dekatkan perlahan-lahan hingga tnda (+) hilang dan kemudian tampak kembali. Ukur dan catatlah dalam tabel pada jarak berapakah tanda (+) hilang, dan pada jarak berapakah tanda (+) itu tampak kembali?

6.Ulangi percobaan 3x !7.Baliklah tanda (o) dan ulangi prosedur diatas dengan mata kanan sebanyak 3x !Data hasil pengamatan :UlanganMata kanan ditutupMata kiri ditutup

Jarak pada waktu tanda (+) hilangJarak pada waktu tanda (+) tampakJarak pada waktu tanda (o) hilangJarak pada waktu tanda (o) tampak

15029,54250

250294150

35031,54450

Jumlah15090127150

Rata-rata503042,3350

Pembahasan :Ketika mata kanan ditutup, pada percobaan pertama jarak tanda (+) hilang adalah 50 cm dan jarak tanda (+) tampak adalah 29,5 cm. Pada percobaan kedua jarak tanda (+) hilang adalah 50 cm dan jarak tanda (+) tampak adalah 29 cm. Pada percobaan ketiga jarak tanda (+) hilang adalah 50 cm dan jarak tanda (+) tampak adalah 31,5 cm. Rata-rata jarak tanda (+) hilang adalah 50 cm dan rata-rata jarak tanda (+) tampak adalah 30 cm. Ketika mata kiri ditutup, pada percobaan pertama jarak tanda (o) hilang adalah 42 cm dan jarak tanda (o) tampak adalah 50 cm. Pada percobaan kedua jarak tanda (o) hilang adalah 41 cm dan jarak tanda (o) tampak adalah 50 cm. Pada percobaan ketiga jarak tanda (o) hilang adalah 44 cm dan jarak tanda (o) tampak adalah 50 cm. Rata-rata jarak tanda (o) hilang adalah 42,33 cm dan rata-rata jarak tanda (o) tampak adalah 50 cm.Kesimpulan : Pada percobaan yang telah dilakukan, posisi bintik buta mata kanan dan kiri berbeda. Pada jarak tertentu, benda terlihat dan pada jarak tertentu benda tidak terlihat. Ketika benda tidak terlihat pada jarak tertentu, hal ini disebabkan oleh pembiasan cahaya dari benda tersebut jatuh dibagian bintik buta pada retina yang cahayanya jatuh pada bagian yang tidak mengenai sel-sel batang dan kerucut sehingga tidak ada impuls yang diteruskan ke saraf optik. Sebaliknya, jika pembiasan cahaya dari suatu benda jatuh di bagian bintik kuning pada retina, maka benda dapat terlihat.Jawaban :1. Pada jarak tertentu tanda (+) hilang dan pada jarak tertentu tanda (+) tampak.2. Karena pada saat tampak, bayangan jatuh pada bintik kuning, dan ketika tidak tampak, bayangan jatuh pada bintik buta.3. Tidak. Karena, jika buta warna yang terjadi adalah kita tidak bisa membedakan warna. Sedangkan pada percobaan ini yang terjadi adalah kita tidak bisa melihat benda pada jarak tertentu dan bisa melihat benda pada jarak tertentu.4. Mengalami. Akomodasiadalahkemampuan mata untuk mencembungkan atau memipihkan lensa mata. Pada proses melihat, lensa mata akan cembung jika melihat benda yang dekat dan akan memipih jika melihat benda yang jauh. Hal ini sebenarnya adalah usaha menempatkan bayangan yang dilihat agar tepat pada retina sehingga dapat jelas.*5. Iya.Kegiatan 2Langkah kerja :1. Buatlah garis AB pada pertengahan kertas manila yang berukuran 30x85 cm, kemudian buat titik C pada garis AB tersebut dengan C dekat dengan titik A.2. Ambillah kertas yang lain dengan ukuran 2x5 cm, kemudian buatlah titik P dengan garis tengah 2mm pada salah satu sisi kertas tersebut.3. Pasanglah kertas manila di papan tulis. Salah seorang siswa duduk di kursi menghadap ke papan tulis sedemikian rupa sehingga mata kanan tegak lurus dengan titik C dan mata kiri ditutup.4. Kalau sudah tepat, lekatkan kertas manila dengan isolasi.5. Jarak mata kanan probandus dengan titik C pada kertas di papan tulis 50cm dan mata kiri ditutup.6. Siswa lain mengambil kertas no. 2 dan menghimpitkan dititik P dengan titik C.7. Geserkan perlahan-lahan ke arah B melalui garis AB sampai titik P menghilang. Berilah tanda titik D pada waktu titik P mulai menghilang. Kemudian geserlah terus titik P pada garis AB sampai titik P kelihatan kembali dan berilah tanda E pada mulainya titik P muncul kembali.8. Ulangi sekali lagi, tetapi geserkan titik P dengan arah dari B ke A untuk menentukandengan pasti letak titik E dan D yang sebenarnya.9. Letakkan titik R di tengah DE. Tarik garis M tegak lurus dengan DE melalui titik R. Kemudian buatlah garis N dan L melalui titik R dengn ketentuan sudut 45 dan L tegak lurus N.10. Geserkan titik P melalui garis L,M,N berturut-turut untuk memperoleh titik-titik yang hilang dan muncul kembali.11. Hubungkan semua titik yang diperoleh dan tentukan bidang yang dibentuk12. Ulangi percobaan diatas dengan jarak 1m.Data Hasil Pengamatan :TerlampirPembahasan :Perbandingan luas daerah perbandingan bintik buta yang di peroleh pada jarak 0,5 m lebih kecil bila di bandingkan dengan luas daerah pengaruh bintik buta pada jarak 1 meter. Bentuk dan luas daerah yang di pengaruhi bintik buta pada setiap orang berbeda.

Kesimpulan :Semakin jauh jarak mata dengan benda, maka luas daerah pengaruh bintik buta semakin luas.Jawaban :1. Luas daerah pengaruh bintik buta pada jarak 50 cm lebih kecil daripada luas daerah pengaruh bintik buta pada jarak 100 cm.2. Tidak.3. Bintik buta adalahtempat saraf optik meninggalkan bagian dalam bola matadan tidakmengandung sel konus dan sel batang.**4. Dalam kehiduan sehari-hari saya tidak sadar bahwa ada pengaruh bintik buta, hal ini mungkin disebabkan karena bintik buta merupakan bagian terkecil mata yang tidak banyak di ketahui orang umum. Hanya orang yang mendalami bidang ini saja yang menyadarinya.*

Daftar Pustaka:www.google.comhttp://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/percobaan-bintik-noda-buta/)http://spaceinyourhand.blogspot.com/2011/02/laporan-praktikum-biologi.htmlhttp://unyolist-caem.blogspot.com/2009/07/laporan-biologi-2.html*sumber:http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2105095-pengertian-daya-akomodasi/#ixzz1uMobxsgz**sumber:http://diaryrumput.blogspot.com/2011/04/uju-coba-luas-bintik-buta.html

Lapoaran pratikum BiologiBintik Buta

Disusunoleh:AldiSanjayaAsepSaepul MCandraRiswantoIlhamMaulanaLutfiRizki SMuhammad Resha GRafii Abdul RafiSaepul MalikSuciptoRizki STeten Muhammad Z

SMA NEGERI 1 SINGAPARNA

Jln. Pahlawan KHZ mustofatelp.(0265)545203, Singaparna 46416TASIKMALAYA fax. (0265)541499 E-mail:[email protected]: Smanspa.sch.id

BintikButa

1.1TujuanMengetahui adanya bintik buta1.2Landasan teoriBenda yang terkena cahaya akan membiaskan cahayanya melalui kornea dan diteruskan keaqeus humor, pupil, lensa mata,vitrous humor, kemudian retina. Cahaya yang masuk ke bagian bintik kuning retina akan mengenai sel-sel batang dan kerucut. Sel kerucut sebagai fotoreseptor yang peka cahaya akan menangkap rangsang dan mengubahnya menjadi impuls yang dihantarkan ke saraf optik ke otak besar bagian belakang (lobus oksipitalis).Padalobus oksipitalisini terjadi asosiasi berupa kesan melihat bendaPembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk bayangan benda jika cahaya tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya yang jatuh pada bagian ini akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang meneruskannya ke saraf optik dan saraf optik meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan melihat. Sebaliknya, bayangan suatu benda akan tidak nampak, jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina

1.3Alat dan Bahan1.Kertasmanila berwarnaputih2.Penggariskayumeter3.Spidolataupulpen

1.4Cara kerja1.Sediakankertas manila berukuranlebar 3cm dan panjang 14cm2.Buatlah tanda silang (x) dan tanda (y) pada kertas tersebut dengan jarak antara (x) dan (y) sejauh 10 cm3.Peganglah kertas dengan tangan kiri sejauh 50 cm didepan mata, tanda (y) dipasang di sebelah dalam

4.Pusatkan pandangan mata kiri pada tanda y dan tutup mata kanan5.Dengan mata kiri tetap terpusat pada tanda y, dekatkan kertas perlaha-lahan hingga tanda silang (x) hilang dan kemudian tampak kembali6.Ukur dan catatlah dalam table pada jarak berapa tanda silang (x) hilang dan pada jarak berapa tanda silang (x) muncul kembali7.Baliklah letak tanda (y) dan ulangi prosedur di atas dengan mata kanan juga sebanyak 3 kali1.5 Hasil percobaan

Dengan menutup mata kananNONAMAX HILANGX MUNCUL

1Aldi Sanjaya41 cm30 cm

2Asep Saepul Miqdar39 cm33 cm

3Candra Riswanto44 cm28 cm

4Ilham Maulana40 cm31 cm

5Lutfi Rizki Sumirat40 cm34 cm

6M resha Setya G43 cm29 cm

7Rafii Abdul Rafi41 cm30cm

8Saepul Malik47 cm35cm

9Sucipto Rizki Permana46 cm30cm

10Teten Muhammad Zaenudin36 cm27cm

Rata-rata41.7 cm30.7 cm

Dengan menutup mata kiriNONAMAX HILANGX MUNCUL

1Aldi Sanjaya41 cm30 cm

2Asep Saepul Miqdar39 cm33 cm

3Candra Riswanto44 cm28 cm

4Ilham Maulana40 cm31 cm

5Lutfi Rizki Sumirat40 cm34 cm

6M resha Setya G43 cm29 cm

7Rafii Abdul Rafi41 cm30cm

8Saepul Malik47 cm35cm

9Sucipto Rizki Permana46 cm30cm

10Teten Muhammad Zaenudin36 cm27cm

Rata-rata41.7 cm30.7 cm

1.6Analisis dataTerdapat perbedaan jarak hilangnya tanda lingkaran pada waktu pengamatan. Secara keseluruhan, rata-rata hasil menunjukkan perbedaan jaraknya hanya sedikit.Bayangan suatu benda tidak nampak pada jarak tertentu, karena pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina. Bayangan akan nampak jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina. Kejelasan mata dalam melihat benda antara orang yang satu dengan yang lain pasti berbeda. Apabila rata-rata frekuensi kecil maka kejelasan mata dalam melihat benda masih baik dan apabila rata-rata frekuensi besar maka kejelasan mata dalam melihat benda kurang baik.

1.7KesimpulanJarak bintik buta pada mata kanan kiri manusia rata-rata adalah sama. Bayangan benda tidak terlihat pada jarak tertentu, karena pembiasan cahaya dari benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina karena cahaya yang jatuh pada bagian ini tidak mengenai sel-sel batang dan kerucut sehingga tidak ada impuls yang diteruskan ke saraf optik yang akhirnya menyebabkan tidak terjadinya kesan melihat. Sebaliknya, jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, maka bayangan benda akan terlihat.

Luas Daerah BintikButa

2.1TujuanMengetahui luas daerah yang dipengaruhi bintik buta

2.2Landasan TeoriBintik buta adalah daerah tempat sarap optik meninggalkan bagian dalam bola mata dan tidak mengandung sel konus dan batang.Dalam kehiduan sehari hari kita tidak sadar bahwa ada pengaruh bintik buta, karena bintik buta merupakan bagian terkecil mata yang tidak banyak di ketahui orang umum. Hanya orang yang mendalami bidang ini saja yang menyadarinya.Luas atau sempitnya bintik buta di pengaruhi oleh luas atau sempitnya jarak antara sel konus dengan sel batang Dan juga karena factor jarak jika jaraknya dekat maka bintik buta nya sempit dan jika jaraknya jauh maka luas daerahnya luas.1.Daerah bintik buta nya yang lebar berarti jarak antara sel batang dengan sel konus agak lebar2.Daerah bintik buta nya yang sempit berarti jarak antara sel batang dengan sel konusnya sempit

2.3Alat dan Bahan1.Karton manila warnaputih2.Penggariskayupanjang 1 meter3.Spidol4.Pakupayungatauselotip

2.4Cara kerja(A)1.Ambilah karton manila putihdenganukuran 30 x 85 cm.Buatlah garis AB pada pertengahan kertas, kemudian buatlah titik C pada garis AB tersebut dan letakan titik C dekat pada A

P

2.Ambilah kertas yang lain denganukuran 2 x 5 cm. buatlahtitik P dengan garis tengah 2 mm pada salah satu sisi kertas3.Setelah seorang siswa duduk di kursi menghadap kepapan tulisPerhatiana.Selama melakukan percobaan, orang yang duduk di kursi tidak boleh bergeser dari tempat duduknya.b.Badan dan kepala tidak boleh bergerak, supaya jarak mata kanan dengan titik C tetap dan tetap tegak lurus pada titik C.c.Mata kiri tetap tertup.

(B)1.Jarak mata kanan antara pelaku percobaan dan titik C pada karton di papan tulis sebesar 0.5 m ( gunakan penggaris panjang) mata kiri di tutup.2.Murid lain ( bukan yang duduk) mengambil kertas no 2 dan menghimpitkan titik p dengan titik C3.Geserkan titik P perlahan-lahan ke arah B melalui garis AB sampai titik P menghilang. Berilah tanda titik D pada waktu titik P mulai menghilang. Kemudian geserkan terus titik P pada garis AB sampai titik P kelihatan lagi. Berilah tanda E pada tempat mulainya titik P muncul kembali ( waktu titik P digeserkan perlaha-lahan, pandangan mata kanan pelaku percobaan memamdang tegak lurus pada titik C, tidak oleh bergeser mengikuti titik P).4.Ulangi sekali lagi, teapi geserkan titik P dengan arah dari B ke A untuk menentukan dengan pasti letak titik E dan D yang sebenarnya.5.Letakan titik R ditengah titik DE. Tarik garis M tegak lurus dengan DE melalui titik R. Buatlah garis N dan melalui titik R dengan ketetuan sebagai berikut : sudut = 45 garis tegak lurus pada N

6.Geserkan titik P melalui garis A-B, M dan N berturut-turut untuk memproleh titik-titik yang menghilang dan yang muncul kembali seperti perlakuan no3 dan 4 di atas.7.Hubungkanlah semua titik-titik yang diperoleh itu. Tentukan bidang yang yang di bentuk titik8.Ulangi percobaan di atas di atas dengan jarak 1 meterPertanyaan1.Bandingkanlah luas daerah pengaruh bintik buta yang diperoleh pada jarak 0.5 dan 1 meter.2.Samakah bentuk dan luas daerah yang dipengaruhi bintik buta pada setiap orang ?3.Apakah yang dimaksud bintik buta itu ?4.Mengapa dalam kehiidupan sehari-harikita tidak sadar bahwa ada pengaruh bintik buta ?

2.6Hasil percobaan

NONAMALuas Daerah Bintik Buta

Jarak 50 cmJarak 100 cm

1Aldi Sanjaya10.1cm10.6cm

2Asep Saepul Miqdar9.2cm10.8cm

3Candra Riswanto9cm12.7cm

4Ilham Maulana13.7cm14.5cm

5Lutfi Rizki Sumirat7.5cm13.3cm

6M resha Setya G8.8cm10.2cm

7Rafii Abdul Rafi11.7cm20cm

8Saepul Malik5.7cm12.9cm

9Sucipto Rizki Permana8.5cm11cm

10Teten Muhammad Zaenudin6.8cm13.1cm

Rata-rata9.1 cm12.9 cm

2.7AnalisisDari tabel diatas dapat kita lihat bahwa luas daerah bintik buta tiap orang berbeda-beda dan tidak ada seorang pun yang sama, dan luas daerah dilihat dari 0.5 meter lebih kecil dari dilihat dari jarak 1 meter.

2.8KesimpulanPerbandingan luas daerah perbandingan bintik buta yang di peroleh pada jarak 0,5 m lebih kecil bila di bandingkan dengan luas daerah pengaruh bintik buta pada jarak 1 meter. Bentuk dan luas daerah yang di pengaruhi bintik buta pada setiap orang berbeda.Bintik buta adalah daerah tempat saraf optik meninggalkan bagian dalam bola mata dan tidak mengandung sel konus dan batang. Dalam kehiduan sehari hari kita tidak sadar bahwa ada pengaruh bintik buta, karena bintik buta merupakan bagian terkecil mata yang tidak banyak di ketahui orang umum. Hanya orang yang mendalami bidang ini saja yang menyadarinya.Luas atau sempitnya bintik buta di pengaruhi oleh luas atau sempitnya jarak antara sel konus dengan sel batang Dan juga karena factor jarak jika jaraknya dekat maka bintik buta nya sempit dan jika jaraknya jauh maka luas daerahnya luas.1.Daerah bintik buta nya yang lebar berarti jarak antara sel batang dengan sel konus agak lebar2.Daerah bintik buta nya yang sempit berarti jarak antara sel batang dengan sel konusnya sempit

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (Uji Indra Penglihatan)Uji Indra Penglihatan

Tujuan: Mengetahui jarak titik butaAlat dan Bahan:Kertas ukuran 13 x 7 cmMeteranSpidolCara kerja:1.Membuat tanda tambah (+) dan tanda minus (-) masing-masing diameter 0,5 cm pada kertas. Usahakan kedua tanda tersebut memiliki jarak 9 cm.2.Salah seorang teman memegang kertas 60 cm ke depan.3.Menutup mata kiri dengan tangan kiri dan pusatkan pandangan mata kanan pada tanda (+).4.Mendekatkan kertas secara perlahan sehingga perangkat percobaan mendekat ke wajah. Memerhatikan kedua tanda masih tampak jelas.5.menarik lebih dekat lagi hingga pada jarak tertentu tanda mines (-) menjadi tidak tampak.6.Mengukur jarak antara titik pandangan (mata) dengan perangkat percobaan dan catat.7.Mengulangi percobaan yang sama dengan cara yang berbeda, mata kanan ditutup, sedangkan mata kiri berkonsentrasi memperhatikan tanda tanda mines (-).Teori :Bintik buta adalah tempat saraf optik meninggalkan bagian dalam bola mata. Benda yang terkena cahaya akan membiaskan cahayanya melalui kornea dan diteruskan ke aqeus humor, pupil, lensa mata, vitrous humor, kemudian retina. Cahaya yang masuk ke bagian bintik kuning retina akan mengenai sel-sel batang dan kerucut. Sel kerucut sebagai fotoreseptor yang peka cahaya akan menangkap rangsang dan mengubahnya menjadi impuls yang dihantarkan ke saraf optik ke otak besar bagian belakang (lobus oksipitalis). Pada lobus oksipitalis ini terjadi asosiasi berupa kesan melihat bendaPembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk bayangan benda jika cahaya tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya yang jatuh pada bagian ini akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang meneruskannya ke saraf optik dan saraf optik meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan melihat. Sebaliknya, bayangan suatu benda akan tidak nampak, jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina.

Tabel Hasil Pengamatan :NoNamaJarak tanda (-)

HilangMata kiriTampak kembaliMata kiriHilangMata kananTampak kembaliMata kanan

1.2.3.4.5.6.7.A.Chandra PurnamaMelisaSri WahyuniNurul AfiaLisdahlia JuandaRia RezkyAnugrah35,631,632,33437,347,339,32826,62525,625,338,632,338,332,33133,335403729,623,322,624,32733,330,6

Pertanyaan :1.Mengapa salah satu tanda menjadi hilang dari pandangan ?2.Pada jarak berapa tanda tersebut hilang dari pandangan ?3.Adakah perbedaan antara pengamatan dengan menggunakan mata kanan dan mata kiri?4.Samakah jarak titik buta untuk setiap orang ?5.Apakah yan dimaksud dengan titik buta ?

Jawaban :1.Salah satu tanda menjadi hilang dari pandangan karena sesempurna mungkin mata kita, pasti terdapat keterbatasan. Terutama pada bintik buta mata, yang tidak memiliki sel-sel batang dan sel-sel kerucut tepat di jalur keluar sehingga bila bayangan benda jatuh tepat di bintik buta, maka otak tidak akan mendapatkan sinyal dari mata karena bayangan itu jatuh tidak pada sel-sel yang peka cahaya.2.Saat mata kiri ditutup dan memperhatikannya dengan mata kanan, rata-rata tanda (+) hilang pada jarak 35cm dari mata.3.Ada perbedaan antara pengamatan dengan menggunakan mata kanan dan mata kiri. Mata kanan lebih peka dari pada mata kiri.Namun, dilihat secara umum, tidak terdapat perbedaan yang terlalu signifikan dari beberapa pengukuran. Sehingga dapat dikatakan bahwa antara mata kanan dan mata kiri tidak ada perbedaan. Perbedaan di atas dapat disebabkan karena kurang ketelitian dalam pengukuran maupun kurangnya konsentrasi.4.Jarak titik buta untuk setiap orang relative berbeda, tergantung dari kemampuan mata masing-masing. Tetapi ada juga beberapa orang yang kemungkinan memiliki jarak titik buta yang sama.5.Yang dimaksud dengan titik buta adalah suatu daerah di retina mata yang merupakan jalur syaraf penglihatan menuju ke otak, dan tepat di jalur keluar tersebut tidak terdapat sel peka cahaya sehingga bila bayangan benda jatuh tepat di bintik buta, maka otak tidak akan mendapatkan sinyal dari mata karena bayangan itu jatuh tidak pada sel-sel yang peka cahaya.

Kesimpulan :1.Titik buta dari setiap orang relative berbeda tergantung kemampuan mata masing-masing.2.Titik buta pada mata kanan sekitar 35 cm (diambil dari hasil rata-rata)3.Titik buta pada matan kiri sekitar 36 cm (diambil dari hasil rata-rata)

Bintik Buta

I.Tujuan :Untuk Mengetahui Adanya Bintik Buta Pada Retina

II.Dasar Teori:INDERA PENGLIHAT (MATA)Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna. Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata.1 . Bola MataBola mata mempunyai 3 lapis dinding yang mengelilingi rongga bola mata:

Gbr. Struktur bola mata dilihat dari sampinga. SkleraSklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat; berwarna putih buram (tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transaran, disebutkornea.Lapisan ini berfungsi melindungi bola mata dari gangguan.b. KoroidKoroid berwarna coklat kehitaman sampai hitam; merupakan lapisan yang berisi banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen terutama untuk retina. Warna gelap pada koroid berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan sinar). Bagian depan, koroid membentuk badan siliaris yang berlanjut ke depan membentuk iris yang berwarna, membentuk pupil (anak mata). Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untuk mengatur sinar yang masuk. Badan siliaris membentuk ligamentum yang berfungsi mengikat lensa mata. Kontraksi dan relaksasi dari otot badan siliaris akan mengatur cembung pipihnya lensa.c. RetinaLapisan ini peka terhadap sinar. Seluruh bagian retina berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak. Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap sinar dan daerah ini disebutbintik buta.Terdapat lensa dan ligamentum pengikatnya (aqueous humor dan vitreous humor). Kedua cairan tersebut berfungsi menjaga lensa agar selalu dalam bentuk yang benar.2. Otot MataAda enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat di antaranya disebut otot rektus(rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal).Otot rektus berfungsi menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Dua lainnya adalah otot obliq atas (superior) dan otot obliq bawah (inferior).3. Fungsi MataSinar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina mengalami pembiasan lima kali yaitu waktu melalui konjungtiva, kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreous humor. Bagi mata normal, bayang-bayang benda akan jatuh padabintik kuning, yaitu bagian yang paling peka terhadap sinar.Ada dua macam sel reseptor pada retina, yaitusel kerucut (sel konus)dansel batang (sel basilus).Sel konus berisi pigmen lembayung dan sel batang berisi pigmen ungu. Kedua macam pigmen akan terurai bila terkena sinar, terutama pigmen ungu yang terdapat pada sel batang. Oleh karena itu, pigmen pada sel basilus berfungsi untuk situasi kurang terang, sedangkan pigmen dari sel konus berfungsi lebih pada suasana terang yaitu untuk membedakan warna, makin ke tengah maka jumlah sel batang makin berkurang sehingga di daerah bintik kuning hanya ada sel konus saja.Pigmen ungu yang terdapat pada sel basilus disebutrodopsin,yaitu suatu senyawa protein dan vitamin A. Apabila terkena sinar, misalnya sinar matahari, maka rodopsin akan terurai menjadi protein dan vitamin A. Pembentukan kembali pigmen terjadi dalam keadaan gelap. Untuk pembentukan kembali memerlukan waktu yang disebutadaptasi gelap(disebut juga adaptasi rodopsin). Pada waktu adaptasi, mata sulit untuk melihat.Pigmen lembayung dari sel konus merupakan senyawaiodopsinyang merupakan gabungan antara retinin dan opsin. Ada tiga macam sel konus, yaitu sel yang peka terhadap warna merah, hijau, dan biru. Dengan ketiga macam sel konus tersebut mata dapat menangkap spektrum warna. Kerusakan salah satu sel konus akan menyebabkan buta warna.Jarak terdekat yang dapat dilihat dengan jelas disebuttitik dekat (punctum proximum).Jarak terjauh saat benda tampak jelas tanpa kontraksi disebuttitik jauh (punctum remotum).Pembiasan cahaya untuk menghasilkan penglihatan yang jelas disebutpemfokusan.Cahaya dibiaskan jika melewati konjungtiva kornea. Cahaya dari obyek dekat membutuhkan lebih banyak pembiasan untuk pemfokusan dibandingkan obyek yang jauh. Mata mamalia mampu mengubah derajat pembiasan dengan cara mengubah bentuk lensa. Cahaya dari obyek yang jauh difokuskan oleh lensa tipis panjang, sedangkan cahaya dari obyek yang dekat difokuskan dengan lensa yang tebal dan pendek. Perubahan bentuk lensa ini akibat kerja otot siliari. Saat melihat dekat, otot siliari berkontraksi sehingga memendekkan apertura yang mengelilingi lensa. Sebagai akibatnya lensa menebal dan pendek. Saat melihat jauh, otot siliari relaksasi sehingga apertura yang mengelilingi lensa membesar dan tegangan ligamen suspensor bertambah. Sebagai akibatnya ligamen suspensor mendorong lensa sehingga lensa memanjang dan pipih.Proses pemfokusan obyek pada jarak yang berbeda-berda disebutdaya akomodasi.a. Akomodasi mata saatmelihat jauh

b. Akomodasi mata saat melihat dekat

III.Alat Dan Bahan1.Karton/Kertas Manila2.Penggaris3.Spidol

IV.Prosedur1.Buatlah Tanda Silang Dan Bulatan Pada Sebuah Karton Dengan Jarak 6 Cm2.Letakkan Karton Pada Jarak 30 Cm Dari Mata. Dengan Mata Kiri Anda Tertutup, Fokuskan Mata Kanan Pada Tanda Silang (Mata Kanan Lurus Dengan Tanda Silang). Apakah Tanda Kedua Tersebu Tampak?3.Dengan Mata Kanan Tetap Terfokus Padatanda Silang Perlahan-Lahan Gerakkan Karton Kearah Mata. Padajarak Tertentu Tanda Bulatan Hilang (Tidak Tampak) Berarti Bayangan Jatuh Pada Bintik Buta.4.Gerakkan Karto Lebih Dekat Kemata Bagaimana Hasilnya?5.Ulangi Perlakuan Di Atas Untuk Mata Kiri (Mata Kanan Ditutup) Dengan Posisi Anda Silang Dan Bulatan Berbeda.

V.Masalah1.Apa yang dimaksud dengan bintik buta?2.Buat diagram untuk menjelaskan jawaban saudara!3.Syaraf apa saja yang berhubungan dengan mekanisme pengelihatan?4.Apa yang dimaksud dengan bintik kuning?

VI.Hasil Pengamatan Dan PembahasanTeste 130 cmBuramPudarBintik buta (hilang)

Mata kiriTerang11cm9cm5cm

Mata kananTerang14 cm12cm9cm

Teste 230 cmBuramPudarBintik buta (hilang)

Mata kiriTerang11cm6.5cm3.5cm

Mata kananTerang12.5cm9cm6cm

Teste 330 cmBuramPudarBintik buta (hilang)

Mata kiriTerang9.5cm6cm3.5cm

Mata kananTerang5.5cm4cm2cm

Teste 430 cmBuramPudarBintik buta (hilang)

Mata kiriTerang20cm12.5cm9cm

Mata kananTerang19.5cm16cm12cm

Teste 530 cmBuramPudarBintik buta (hilang)

Mata kiriTerang20cm12.5cm9cm

Mata kananTerang19.5cm16cm12cm

1.Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap sinar dan daerah ini disebutbintik buta.2.Bintik kuningyaitu bagian yang paling peka terhadap sinar, serta tempat jatuhnya bayang-bayang benda pada mata normal.3.Saraf yang berhubungan dengan penglihatan adalah saraf penglihatan (nervus opticus), sensoris, meneruskan rangsang dari retina mata . terdapat juga saraf otot mata (nervus oculumotoris), saraf mata (nervus trochlearis), saraf otot mata (nervus abducens) saraf-saraf ini merupakan saraf motoris yang berfungsi menginervasi (memberikan rangsangan saraf kepada organ ) otot-otot bola mata

VII.KesimpulanDari hasil praktikum letak bintik buta pada masing-masing teste berbeda, karena kemampuan untuk menangkap cahaya masing-masing orang berbeda.Pada anak-anak (11tahun), titik dekat mata 9 cm. Makin tua (40 tahun - 50 tahun), jarak titik dekat mata sampai 50 cm, oleh karena itu memerlukan pertolongan kaca mata untuk membaca berupa kaca mata cembung (positif).Presbiopi(mata tua) disebabkan karena elastisitas lensa berkurang dibantu dengan lensa rangkap.Mata jauh (hipermetrop.) disebabkan bola mata terlalu pendek sehingga bayang-bayang jatuh di belakang retina.Miopi atau mata dekat adalah cacat mata yang disebabkan oleh bola mata terlalu panjang sehingga bayang-bayang dari benda yang jaraknya jauh akan jatuh di depan retina.Pada mata dekat ini orang tidak dapat melihat benda yang jauh, hanya dapat melihat benda yang jaraknya dekat, ditolong dengan lensa cekung (negatif).Astigmatismamerupakan kelainan yang disebabkan bola mata atau permukaan lensa mata mempunyai kelengkungan yang tidak sama, sehingga fokusnya tidak sama, akibatnya bayang-bayang jatuh tidak pada tempat yang sama. Untuk menolong orang yang cacat seperti ini dibuat lensa silindris, yaitu yang mempunyai beberapa fokus.

Gbr. Kelainan mata : (a) Miopi, (b) Hipermetropi

Katarak adalah cacat mata, yaitu buramnya dan berkurang elastisitasnya lensa mata. Hal ini terjadi karena adanya pengapuran pada lensa. Pada orang yang terkena katarak pandangan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang.Kelainan-kelainan mata yang lain adalah:Imeralopi (rabun senja) : pada senja hari penderita menjadi rabunXeroftalxni : kornea menjadi keying dan bersisikKeratomealasi : kornea menjadi putih dan rusakDaftar PustakaTim Pembina Mata Kuliah Fisiologi Hewan. 2008.Pedoman praktikum fisiologi hewan.Surabaya:Universitas Muhammadiyah Surabayahttp://biologipedia.blogspot.com/2010/12/mata.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/bintikbuta