6
Modul 6 – Array, Case Structure, dan For Loop Priyanka Kusuma Wardhani (081117029) Dosen: Akif Rahmatillah, ST, MT. Tanggal Percobaan: 23 Mei 2014 Praktikum Instrumentasi Biomedis Laboratorium Instrumentasi Medis Departemen Fisika Universitas Airlangga Abstrak LabVIEW merupakan sebuah software pemrograman berbasis grafis atau graphical programming. Pemrograman LabVIEW tetap menyediakan struktur pemrograman dasar seperti Array, percabangan, dan perulangan. Praktikum ini mempelajari tentang struktur pemrograman Array, percabangan, dan perulangan dengan perintah if- then-else, case structure, dan while loop. Praktikan mampu membuat program sebuah simulasi nyala lampu sederhana jika diberi kondisi tertentu dan pemilihan jenis sinyal. Kata kunci: LabVIEW, array, case structure, while loop 1. Pendahuluan LabVIEW merupakan sebuah software pemrograman berbasis grafis atau graphical programming. LabVIEW berbeda dengan compiler lain seperti MATLAB, Delphi, atau Visual Studio yang berbasis text programming. Walaupun demikian, pemrograman LabVIEW tetap menyediakan struktur pemrograman dasar seperti percabagan dan perulangan. Pada praktikum ini, praktikan mempelajari pemrograman pada LabVIEW tentang array, pemilihan kalang case structure, percabangan if..then, dan perulangan for loop. Tujuan dari praktikum ini adalah praktikan mampu memahami dasar-dasar array, percabangan, dan perulangan pada LabVIEW. Pada praktikum ini, praktikan mampu membuat sebuah program yang terdiri dari struktur pemrograman tersebut. 2. Studi Pustaka 2.1 Array Array adalah sekelompok data sejenis yang disimpan ke dalam variabel dengan nama yang sama, dengan memberi indeks pada variabel untuk membedakan antara yang satu dengan yang lain. Array terdiri atas elemen-elemen dan dimensi. Elemen-elemen adalah data yang menyusun Array, sedangkan dimensi adalah ukuran Array. Array dapat memiliki satu atau lebih dimensi. Elemen array dapat bertipe data numerik, boolean, path, string, atau waveform asalkan dalam satu Array, semua elemen tersebut bertipe data yang sama [1]. Ada dua cara untuk menciptakan sebuah Array. Cara pertama dengan memasukkan nilai elemen Array satu per satu dari objek Array di if-then-else jendela Front Panel. Sedangkan cara kedua adalah secara otomatis membangkitkan Array dengan menggunakan struktur Loop di jendela Block Diagram [1]. Gambar 2.1. Tools Array pada Front Panel 2.2 Perulangan If...Then dan Case Structure Pernyataan seleksi memungkinkan suatu pertanyaan dieksekusikan hanya jika suatu kondisi terpenuhi atai tidak terpenuhi. Secara garis besar, LabVIEW menyediakan dua buah pernyataan yang terkait dengan seleksi, yauti pernyataan if dan switch. Aliran ini digunakan untuk menentukan alur jalannya eksekusi program. Alur eksekusi program ditentukan dari nilai kebenaran kondisi yang ditentukan. Jika (kondisi) bernilai benar maka perintah dikerjakan, jika (kondisi) salah maka tidak mengerjakan perintah apapun. Pengertian if adalah ―Jika kondisi bernilai benar, maka perintah akan di kerjakan dan jika tidak memenuhi syarat maka akan diabaikan‖. Berbeda dengan penyataan if-else, Pengertian if-

Prakt Insbio_Priyanka Kusuma_081117029_M6 Struktur Pemrograman

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Prakt Insbio_Priyanka Kusuma_081117029_M6 Struktur Pemrograman

Modul 6 – Array, Case Structure, dan For Loop

Priyanka Kusuma Wardhani (081117029) Dosen: Akif Rahmatillah, ST, MT. Tanggal Percobaan: 23 Mei 2014 Praktikum Instrumentasi Biomedis

Laboratorium Instrumentasi Medis Departemen Fisika Universitas Airlangga

Abstrak

LabVIEW merupakan sebuah software

pemrograman berbasis grafis atau graphical

programming. Pemrograman LabVIEW tetap

menyediakan struktur pemrograman dasar seperti

Array, percabangan, dan perulangan. Praktikum ini

mempelajari tentang struktur pemrograman Array,

percabangan, dan perulangan dengan perintah if-

then-else, case structure, dan while loop. Praktikan

mampu membuat program sebuah simulasi nyala

lampu sederhana jika diberi kondisi tertentu dan

pemilihan jenis sinyal.

Kata kunci: LabVIEW, array, case structure, while

loop

1. Pendahuluan

LabVIEW merupakan sebuah software

pemrograman berbasis grafis atau graphical

programming. LabVIEW berbeda dengan compiler

lain seperti MATLAB, Delphi, atau Visual Studio

yang berbasis text programming. Walaupun

demikian, pemrograman LabVIEW tetap

menyediakan struktur pemrograman dasar seperti

percabagan dan perulangan. Pada praktikum ini,

praktikan mempelajari pemrograman pada

LabVIEW tentang array, pemilihan kalang case

structure, percabangan if..then, dan perulangan for

loop. Tujuan dari praktikum ini adalah praktikan

mampu memahami dasar-dasar array, percabangan,

dan perulangan pada LabVIEW. Pada praktikum ini,

praktikan mampu membuat sebuah program yang

terdiri dari struktur pemrograman tersebut.

2. Studi Pustaka

2.1 Array

Array adalah sekelompok data sejenis yang

disimpan ke dalam variabel dengan nama yang

sama, dengan memberi indeks pada variabel

untuk membedakan antara yang satu dengan

yang lain. Array terdiri atas elemen-elemen dan

dimensi. Elemen-elemen adalah data yang

menyusun Array, sedangkan dimensi adalah

ukuran Array. Array dapat memiliki satu atau

lebih dimensi. Elemen array dapat bertipe data

numerik, boolean, path, string, atau waveform

asalkan dalam satu Array, semua elemen

tersebut bertipe data yang sama [1].

Ada dua cara untuk menciptakan sebuah

Array. Cara pertama dengan memasukkan nilai

elemen Array satu per satu dari objek Array di

if-then-else jendela Front Panel. Sedangkan cara

kedua adalah secara otomatis membangkitkan

Array dengan menggunakan struktur Loop di

jendela Block Diagram [1].

Gambar 2.1. Tools Array pada Front Panel

2.2 Perulangan If...Then dan Case Structure

Pernyataan seleksi memungkinkan suatu

pertanyaan dieksekusikan hanya jika suatu

kondisi terpenuhi atai tidak terpenuhi. Secara

garis besar, LabVIEW menyediakan dua buah

pernyataan yang terkait dengan seleksi, yauti

pernyataan if dan switch. Aliran ini digunakan

untuk menentukan alur jalannya eksekusi

program. Alur eksekusi program ditentukan dari

nilai kebenaran kondisi yang ditentukan. Jika

(kondisi) bernilai benar maka perintah

dikerjakan, jika (kondisi) salah maka tidak

mengerjakan perintah apapun.

Pengertian if adalah ―Jika kondisi bernilai

benar, maka perintah akan di kerjakan dan jika

tidak memenuhi syarat maka akan diabaikan‖.

Berbeda dengan penyataan if-else, Pengertian if-

Page 2: Prakt Insbio_Priyanka Kusuma_081117029_M6 Struktur Pemrograman

else adalah ―Jika kondisi bernilai benar, maka

perintah–1 akan dikerjakan dan jika tidak

memenuhi syarat maka akan mengerjakan

perintah–2‖. Case structure menyediakan

percabangan dengan banyak pilihan, ―jika syarat

A terpenuhi, maka pilih perintah—1; jika syarat

B terpenuhi, maka pilih perintah—2; jika syarat

C terpenuhi, maka pilih perintah—3; dan

seterusnya‖.

Perintah if-then-else pada LabVIEW

disediakan pada Block Diagram di tools

Programming. Perintah tersebut terdapat dalam

Comparison. Jadi, if-then-else tereksekusi jika

terdapat pembanding antar syarat.

Gambar 2.2. Tools Comparison untuk perintah

pada LabVIEW

Case Structure memiliki dua atau lebih

blok, namun hanya satu saja yang dieksekusi

pada satu waktu. Blok yang akan dieksekusi

tergantung dari nilai input terminal selector. Di

bagian atas setiap blok terdapat label yang

menunjukkan nilai input yang mengaktifkannya.

Tipe data nilai input ini bisa berupa Boolean

(true atau false), Integer, String, atau

Enumerasi. Enumerasi merupakan tipe data

yang terdiri atas sekumpulan nilai [1].

Gambar 2.3. Perintah Case Structure dengan

nilai input Enumerasi

2.3 While Loop

Pada LabVIEW, struktur While Loop

memiliki 3 komponen utama, yaitu blok yang

dapat diatur luasannya, terminal input

conditional (stop if true), dan sebuah terminal

output counter (i) [1].

Struktur While Loop akan terus

mengeksekusi ikon-ikon di dalam bloknya

berulang kali hingga terminal input conditional

(stop if true) mendapat nilai false, sebaliknya

perulangan akan berhenti ketika mendapatkan

nilai True. Terminal input conditional dapat

diubah dari stop if true menjadi continue if true.

Sedangkan nilai output counter (i) akan

memberikan nilai jumlah perulangan yang telah

selesai dilakukan, yang dimulai dari 0.

Biasanya, sebagai delay, perlu ditambahkan

perintah wait dan dierikan nilai konstanta

tertentu untuk seberapa lama delay perulangan

[1].

Gambar 2.4. Kalang While Loop dengan delay

1 detik

3. Metodologi

Praktikum ini menggunakan software LabVIEW

2011 dan dilakukan di Laboratorium Instrumentasi

Biomedis Departemen Fisika Universitas Airlangga.

Tahapan praktikum:

• Pengenalan Array, struktur pemrograman if..then, perulangan while loop, dan case structure

• Membuat program simulasi nyala Lampu LED dengan batas tertentu menggunakan prinsip If-then-else

• Membuat program pemilihan jenis sinyal dengan printah While Loop dan case structure

Page 3: Prakt Insbio_Priyanka Kusuma_081117029_M6 Struktur Pemrograman

4. Hasil dan Pembahasan

4.1. Simulasi Nyala LED dengan Nilai Batas

dan Array

a. Tampilan GUI

Gambar 4.1. tampilan GUI simulasi nyala

lampu LED dengan batas nilai

b. Tampilan Block Diagram

Gambar 4.2. Block Diagram simulasi

nyala Lampu LED dengan batas nilai

c. Pembahasan

Pada program ini, praktikan membuat

dua kondisi, yaitu LED menyala dengan

nilai batas 10 (diatur di Block Diagram)

dan LED menyala sesuai dengan batas yang

diinput oleh user. Pada GUI di Front Panel,

praktikan menggunakan Array dengan tipe

data numerik sebagai indikator input LED,

Array dengan tipe data boolean yang berisi

tools LED, dan String Control sebagai

input nilai batas oleh user.

Pada dasarnya, program ini

menggunakan perintah if-then. Praktikan

meletakkan dalam kalang While Loop

sehingga program tetap berulang. Perintah

dasar program ini adalah ―jika nilai elemen

Array bernilai lebih dari 10 atau lebih dari

nilai yang diinput oleh user, maka LED

akan menyala‖. Maka, pada Block

Diagram, praktikan memberikan perintah

Greater Than. Input Greater Than

dihubungkan dengan Array Control pada

Front Panel dan Array Constanta yang

ditambahkan di Block Diagram. Nilai

elemen pada Array Constanta adalah 10

sehingga LED akan menyala jika elemen

pada Array Control bernilai lebih dari nilai

elemen pada Array Constanta (10).

Selanjutnya, praktikan melakukan

sedikit modifikasi pada program sehingga

user bisa mengberikan batas nilai minal

LED bisa menyala. Praktikan tetap

menggunakan perintah Greater Than.

Namun, pada variabel pembanding,

praktikan tidak memberikan nilai Array

Constanta, melainkan String Control yang

diubah menjadi Numerik dengan perintah

Decimal String to Numerik. Perubahan tipe

data ini perlu dilakukan, karena tipe data

String Control adalah string, sedangkan

variabel pembanding harus bertipe data

decimal (menyesuaikan dengan tipe data

Array).

4.2. Pemilihan Jenis Sinyal dengan

Pengaturan Frekuensi dan Amplitudo

a. Tampilan GUI

Gambar 4.2. tampilan GUI program pemilihan

sinyal

Page 4: Prakt Insbio_Priyanka Kusuma_081117029_M6 Struktur Pemrograman

b. Tampilan Block Diagram

Gambar 4.3. Bock Diagram pemrograman aplikasi

pemilihan sinyal

c. Pembahasan

Program ini menyediakan pilihan

jenis sinyal yang bisa dipilih oleh user.

Jenis sinyal yang disediakan antara lain

sinyal sinus, persegi, sawtooth, dan

segitiga. Untuk membuat tampilan GUI,

praktikan menambahkan waveform graph

(untuk menampilakan sinyal di domain

waktu dan domain frekuensi), pointer slide

(untuk memberikan input nilai frekuensi

dan amplitudo), dan enumeration.

Program ini menggunakan perintah

dasar Case Structure dan While Loop.

Praktikan membuat percabangan Case

Structure di dalam kalang While Loop agar

sinyal yang ditampilkan bisa real time. Jika

tidak diberi kalang While Loop, maka

sinyal yang ditampilkan stasioner. Delay

perulangan yang diberikan dengan perintah

tool Wait adalah 0,1 sekon atau 100 ms.

Agar user bisa memilih jenis sinyal, maka

ditambahkan perintah Case Struture. Dalam

kalang Case Structure ini terdapat subVI

FFT Power Spectrum and PSD.vi yang

berfungsi untuk mengubah sintyal dari

domain waktu menjadi domain frekuensi

dan subVI waveform generator.

Yang menjadi pembeda pada setiap

pemilihan sinyal adalah jenis waveform

yang digunakan disesuaikan dengan pilihan

sinyal. Jika input blok berupa sinyal sinus,

maka digunakan subVI Sine Waveform.vi;

Jika input blok berupa sinyal sawtooth,

maka digunakan subVI Sawtooth

Waveform.vi; Jika input blok berupa sinyal

persegi, maka digunakan subVI Square

Waveform.vi; dan Jika input blok berupa

sinyal segitiga, maka digunakan subVI

Triangle Waveform.vi. Jenis input sinyal ini

menggunakan enumeration

5. Kesimpulan

- Program simulasi nyala LED menggunakan

struktur pemrograman percabangan if-then

dan Array

- Program jenis-jenis sinyal menggunakan

struktur pemrograman percabangan Case

Structure dan kalang While Loop.

Daftar Pustaka

[1] Artanto, Dian. 2012. Interaksi Arduino dan

LabVIEW. Jakarta: PT ElexMedia Komputindo,

Gramedia

Page 5: Prakt Insbio_Priyanka Kusuma_081117029_M6 Struktur Pemrograman

Lampiran

Flowchart Program Simulasi LED

Mulai

Input nilai

elemen Array

I=10

I<10

Output LED

(mati atau

nyala)

Stop

LED mati

Selesai

LED

nyala

YA

TIDAK

Mulai

Input nilai

elemen Array

dan batas (n)

I<n

Output LED

(mati atau

nyala)

Stop

LED mati

Selesai

LED

nyala

YA

TIDAK

Page 6: Prakt Insbio_Priyanka Kusuma_081117029_M6 Struktur Pemrograman

Flowchart Program Penampil Empat Jenis Sinyal

Mulai

Selesai

Input tipe sinyal

(dengan

enumeration)

Sinyal Sinus

Input freq dan amplitudo

Sine

Waveform.vi

FFT power

spectrum and

PSD.vi

Sinyal

persegi

Input freq dan

amplitudo

Square

Waveform.vi

FFT power

spectrum and

PSD.vi

Sinyal

Sawtooth Input freq dan

amplitudo

Sawtooth

Waveform.vi

FFT power

spectrum and

PSD.vi

Sinyal

Segitiga Input freq dan

amplitudo

Triangle

Waveform.vi

FFT power

spectrum and

PSD.vi

Waveform grapf domain

waktu

Waveform

grapf domain

freq

Y

Y

Y

Y

T

T

T