Upload
sulistiyo-dh
View
4.947
Download
13
Embed Size (px)
Citation preview
PERCOBAAN I
PENGENALAN PROGRAM MATLAB/SIMULINK
1.1. Tujuan :1. Mengetahui cara penggunaan dasar Program MATLAB/SIMULINK2. Mampu mengoperasikan, membangun dan menganalisa Sistem
Sederhana : Fungsi Matematis, Analisa Fourier dan Spektrum Gelombang
1.2. Alat-Alat :1. PC hardware dengan MATLAB2. Data model
1.3. Landasan toeri
Matlab adalah suatu program interaktif untuk menginput data dan
perhitungan secara visual. Matlab digunakan secara luas untuk menganalisa dan
design. Banyak perbedaan toolboxes yang tersedia dengan menambah fungsi-
fungsi dasar dari matlab kedalam area applikasi yang berbeda. Didalam pelajaran
ini, kita akan memperluas kegunaan dari toolboxes system control.
Simulink adalah suatu uraian secara luas dari matlab untuk modeling dan
system simulasi. Didalam simulink ,system digambarkan didalam screen sebagai
blok diagram. Banyak elemen dari blok diagram yang tersedia, seperti fungsi-
fungsi transfer ,cabang-cabang penjumlahan dll. Sebagus peralatan input dan
output yang sebenarnya seperti Generator dan oscilloscope. Simulink merupakan
satu kesatuan dengan matlab dan data dapat dengan mudah di transfer antar
program.
Beban Non Linear akibat komponen non linear yang digunakan akan
berpengaruh terhadap kecacatan bentuk gelombang catuan input baik arus
maupun tegangan dan kecacatan gelombang ini akan menimbulkan Harmonisa.
Beban Non Linear menimbulkan perkalian frekuensi dasar (harmonisa) yang
super impose pada gelombang dasarnya.
Beberapa pengertian yang mengemukakan tentang pengertian Harmonisa
diantaranya, sebagai berikut:
1
1. Secara matematis: suatu komponen yang beroder labih dari satu dari suatu
fungsi periodik dengan analisa deret Fourier.
2. Secara listrik: suatu karakteristik komponen yang mengakibatkan perubahan
bentuk gelombang arus/tegangan dari yang serharusnya (membuat cacat
gelombang) atau sesuai teori bahwa Non sinusoidal ac sama dengan jumlah
sinusoidal dasar dengan komponen harmonisanya (perkalian dengan frekuensi
dasarnya).
3. Menurut Kamus (Kamus Teknik listrik, K.G. Jackson 1994 hal 166-167)
a. Harmonisa adalah Salah satu komponen sinus pada sebuah gelombang
periodik komplek yang mempunyai frekuensi sebesar perkalian integral
dari frekuensi dasar gelombang tersebut.
b. Cacat Harmonisa adalah perubahan bentuk gelombang akibat adanya
komponen frekuensi tambahan
4. Menurut FTP-2000 Telkom (hal XV-10) bahwa Harmonisa pada beban Non
Linear akan timbul cacat gelombang yang akan merusak bentuk gelombang
sumber dan menimbulkan harmonisa perkalian bilangan bulat dari frekuensi
dasar yang akan mengganggu sumber.
5. Menurut IEC55-1 dan 55-2: Harmonic (component) “A component of order
greather than 1 of the Fourier series of a periodic quantity”
Beberapa sumber yang dapat menimbulkan Harmonisa diantaranya dari :
1. Dari Sumber/Pembangkit (generator)
2. Dari Beban Non Linear:
a. Gas Discharge Lamp (neon, fluorescent)
b. SCR/thyristor (UPS, Rectifier, Inverter)
2
c. Switch mode sistim konversi
Harm.
#
# of Waves
in String# of Nodes
# of Anti-
nodes
Length-Wavelength
Relationship
1 1/2 2 1Wavelength =
(2/1)*L
2 1 or 2/2 3 2Wavelength =
(2/2)*L
3 3/2 4 3Wavelength =
(2/3)*L
4 2 or 4/2 5 4Wavelength =
(2/4)*L
5 5/2 6 5Wavelength =
(2/5)*L
3
1.4.1. Langkah Mengoperasikan MATLAB/SIMULINK1. Bukalah MATLAB dengan mengklik ICON MATLAB akan didapat
tampilan dibawah :
2. Dari TOOLBAR klik tombol OPEN FILE bukalah data PERCOB_1A.mdl difolder/disk yang tersedia
4
Percobaan 1A
Data Hasil Percobaaan1A
Bentuk Gelombang Percobaan_1A Dengan T=0.1
5
Bentuk Gelombang Percobaan_1A Dengan T=1
Bentuk Gelombang Percobaan_1A Dengan T=00.1
6
Bentuk Gelombang Percobaan_1A Dengan T=00.3
Bentuk Gelombang Percobaan_1A Dengan T=00.5
7
Bentuk Gelombang Percobaan_1A Dengan T=00.7
Bentuk Gelombang Percobaan_1A Dengan T=00.9
8
3. Pada rangkaian tersedia , aturlah sumber sinyal A (klik ICON dua kali) dan sumber sinyal B sebagai berikut :A JENIS= SINUS AMPLITUDO= 1V FREK= 10HzB JENIS= PERSEGI AMPLITUDO= 1V FREK= 30Hz
4. Atur Setting dengan menekan tombol CTRL+E atau memilih MENUBAR SIMULATION – SIMULATION PARAMETERS , sebagai berikut :
Simulation Time : untuk mengatur rentang waktu simulasi (bukan waktupenyelesaian simulasi) = 1 detikuntuk rentang waktu lebih kecil nilai ini bias diubah
Solver Option : untuk memilih metoda numerik yang dipakai = Variable step dan ode45(=Runge Kutta)
Refine Factor : mengatur kualitas hasil grafik = 10
9
5. Klik ICON SCOPE untuk menampilkan grafik keluaran , atur posisi jendela grafik ini
6. Jalankan dengan mengklik TOMBOL RUN pada TOOLBAR7. Gambarkan pada kertas grafik sinyal-sinyal masukan dan keluaran
10
8. Gambar akan tampil seperti dibawah
9. Untuk merubah range sinyal pilihan pada masing masing sumbu , tekan TOMBOL PARAMETER pada TOOLBAR Scope . Masukkan nilai 0,1s untuk TIME RANGE mengganti AUTO , kemudian tekan TOMBOL APPLY.Grafik baru lansung tampak dari Scope . Gambarkan grafik ini dalam lembar laporanTOMBOL FIND dapat digunakan mencari grafik bila terjadi grafik out of range
Gambarkan bentuk gelombang yang baru , hasil yang diperoleh masukkan hasil
yang diperoleh masukkan nilai pembacaan sinyal di atas sebagai berikut
T=0.01 T=0.03 T=0.05 T=0.07 T=0.09
INPUT1 0.6 1 0 -1 -0.6
INPUT2 -1 1 1 -1 1
OUTPUT -0.4 2 1 -2 0.4
10. hasil diatas carilah persamaan fungsi yang ada didalam blok (kotak) hitam Persamaan fungsi dari blok hitam adalah persamaan perkalian.
T = 0,01 I1 = 0,6 I2= -1 O = I1 x I2 = 0,6 x (-1) = -0,6
T = 0,03 I1 = 0,95 I2= 1 O = I1 x I2 = 0,95 x 1 = 0,95
11
T = 0,05 I1 = 0 I2= 1 O = I1 x I2 = 0 x 1 = 0
T = 0,07 I1 = -0,95 I2= -1 O = I1 x I2 = (-0,95) x (-1) = 0,95
T = 0,09 I1 = -0,6 I2= 1 O = I1 x I2 = (-0,6) x 1 = -0,6
Analisa
Dari percobaan di atas terlihat bahwa sinyal out put tetap dan tidak di
pengaruhi oleh waktu selama sinyal input 1 dan sinyal input 2 tetap. Pada
masukan sinyal input 1 dan sinyal input 2 sama akan menghasilkan gelombang
yang tidak sama.
1.3.2. Langkah Percobaan Sistem Sederhana Kedua1. Ulangi langkah diatas untuk data bernama PERCOB-1B
Percobaan 1B
Hasil dari percobaan 1B
12
Bentuk Gelombang Percobaan_1B Dengan T=00.1
Bentuk Gelombang Percobaan_1B Dengan T=00.3
13
Bentuk Gelombang Percobaan_1B Dengan T=00.5
Bentuk Gelombang Percobaan_1B Dengan T=00.7
14
Bentuk Gelombang Percobaan_1B Dengan T=00.9
1.3.3. Langkah Percobaan Gelombang dan Spektrum1. Bukalah data PERCOB-1C
15
Percobaan 1C
16
Magnitud Percobaan 1C Sinus 1000
Bentuk Gelombang Percobaan_1C Dengan Sinus=1000
17
Spectrum Scope Percobaan_1C Dengan Sinus=5000
18
Magnitud Percobaan 1C Sinus 5000
Bentuk Gelombang Percobaan_1C Dengan Sinus=5000
19
Spectrum Scope Percobaan_1C Persegi=1000
20
Magnitud Percobaan 1C Persegi
Bentuk Gelombang Percobaan_1C Persegi=1000
21
Spectrum Scope Percobaan_1C Gigi Gegaji=1000
22
Magnitud Percobaan 1C Gigi Gergaji
Bentuk Gelombang Percobaan_1C Gigi Gergaji=1000
23
2. Dari TOOLBAR Pilihlah TOMBOL LIBRARY BROWSER. Pilih Library SIMULINK/SINKS/SCOPE. Pindahkan Block SCOPE dengan cara KLIK & SERET ICON SCOPE kedalam jendela file kerja anda
3. Sambungkan sinyal dari SIGNAL GENERATOR mengKLIK&SERET ujung panah kecil dari SIGNAL GENERATOR ke pangkal panah dari SCOPE . Ulangi untuk SPECTRUM SCOPE dengan KLIK&SERET dari pangkal panah SPECTRUM SCOPE kegaris yang sudah diperoleh dari SIGNAL GENERATOR ke SCOPE.
4. Atur generator fungsi (Klik ICON SIGNAL GENERATOR) sebagai berikut :WAVEFORM=SINE AMPL=1V FREQ=1000HzAtur Simulation Parameter untuk waktu simulasi 1s.Klik dan atur lokasi dan setting PARAMETER SCOPE agar menampilkan hanya 10 gelombang . Tekan TOMBOL RUN . Atur ulang posisi tampilan Jendela SPECTRUM SCOPE . Buat gambar signal dan spektrum
frekuensi
24
5. Klik ICON SPECTRUM SCOPE. Akan terbuka jendela baru untuk rangkaian internal SPECTRUM SCOPE. Klik ICON PERUBAH DISCRETE , ganti SAMPLE TIME menjadi 1/50000 . Ulangi langkah diatas.
6. Ulangi langkah diatas untuk Frekuensi dan Jenis Gelombang seperti tabelberikut. Catat frekuensi dan magnitude harmonisa harmonisa yang ada.
No.Frek
Gelombang
Jenis
Gelombang
Frekuensi
Dasar
Frekuensi
Harmonisa 1
Frekuensi
Harmonisa 2
Frekuensi
Harmonisa 3
Frek Mag Frek Mag Frek Mag Frek Mag
1 1000 Sinus 1kHz 1 1kHz 1 2kHz 16,4 0 0
2 5000 Sinus 1kHz 20.2 1kHz 20.2 0 0 0 0
3 1000 Persegi 1kHz 1 1kHz 1 2kHz 27 3kHz 3
4 1000 Gigi Gergaji 1kHz 1 1kHz 1 2kHz 6,8 3kHz 2,1
hasilnya dengan teori !Jenis gelombang yang di pakai di signal generator akan menghasilkan tinggi
gelombang yang berbeda.
Dari tabel ini kita dapat melihat bahwa pada signal input berupa gelombang
sinus murni, tidak akan meimbulkan bentuk gelombang baru pada frekuensi
harmonissa 3 ( frekwensi tiga kali dari frekwensi dasarnya), tetapi pada
frekwensi 5000 Hz, terjadi magnitude yang sangat besar pada frekwensi dasar
25
harmonisa 1, hal ini tidak terjadi pada frekwensi yang lain. Sedangkan untuk
bentuk gelombang pwersegi dan gergaji, akan timbul harmonisa ke-2 dan ke-
3, dimana pada signal gelombang persegi, terjadi harmonisa ke-2 yang
magnitudenya mencapai 27 dB
1.4.Kesimpulan
Dari hasil percobaan 1 (Percobaan_1A, Percobaan_1B, dan Percobaan_1C)
diatas, dapat kita ambil beberapa kesimpulan seperti dibawah ini :
Simulink Matlab dapat digunakan untuk membantu operasi aljabar yang
menggunakan dua buah grafik (Penjumlahan dua buah grafik maupun
perkalian dua buah grafik). Contoh aplikasi ini adalah pada percobaan
1.3.1 untuk aplikasi penjumlahan, sedangkan untuk aplikasi perkalian
pada percobaan 1.3.2
Dengan menggunakan Simulink Matlab, kita juga dapat melihat besar
dari harmonisa yang timbul dari suatu system, kita dapat mengetahui
magnitude gelombangnya serta harmonisa yang keberapa.
Dengan analisa spectrum dengan simulink matlab, kita dapat melihat
bentuk gelombang serta noise yang timbul pada gelombang tersebut.
26
PERCOBAAN II
MODULASI DAN DEMODULASI DSB/AM
2.1 Tujuan :1. Mengenali perbedaan sistem Modulasi dan Demodulasi DSB/AM2. Dapat menganalisa karakteristik sistem Modulasi dan Demodulasi
DSB/AM
2.2 Landasan teoti
Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik
sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan
proses modulasi, suatu informasi (biasanya berfrekuensi rendah) bisa dimasukkan
ke dalam suatu gelombang pembawa , biasanya berupa gelombang sinus
berfrekuensi tinggi. Ada berbagai cara untuk penyaluran informasi kepada pihak
lain yang masing-masing mempunyai karakteristiknya sendiri. Informasi yang
akan di kirimkan terdiri dari berbagai jenis, misalnya : suara manusia,sinyal
telegrap,sinyal televisi, sinyal multiplex, telephoto, faksimile, dst.Semua jenis
materi informasi ini , misalnya suara manusia, sebuah foto atau televisi, pertama-
tama harus dirubah dalam bentuk listrik dengan menggunakan mikropon atau
telekamera, agar materi ini dapat dibawa oleh gelombang radio.Pertanyaannya
adalah bagaimana membawa informasi yang telah dirubah dalam bentuk listrik ke
dalam gelombang radio, atau bagaimana cara menjalin informasi yang telah
berbentuk listrik ke dalam gelombang radio. Cara penumpangan informasi pada
gelombang radio dinamakan modulasi.
Mengapa perlu modulasi?
Umumnya sinyal asli, misalnya suara manusia , mempunyai frekuensi yang
relative rendah yang berarti panjang gelombangnya tinggi. Frekuensi sinyal asli
ini disebut base band, yang umumnya tidak cocok untuk tranmisi jarak jauh,
sebabnya antara lain :
1. Karakteristik saluran transmisi pada frekuensi rendah tidak konstan untuk
daerah frekuensi yang relative lebar.
27
2. Transmisi sinyal melalui udara membutuhkan antenna,padahal ukuran
minimal antena ini 0,1 panjang gelombang. Jadi transmisi sinyal base band
membutuhkan antenna dengan ukuran fisik yang sangat besar.
Karena masalah-masalah diatas , maka untuk transmisi jarak jauh, sinyal base
band ini perlu diproses dulu dalam suatu proses yang disebut modulasi.
Dipesawat pemancar yang disebut juga pemancar ( Tx ) terdapat peralatan yang
disebut modulator. Modulator berfungsi untuk memproses sinyal asli ( base band )
menjadi suatu sinyal modulasi. sebaliknya di pesawat penerima atau penerima
( Rx ) terdapat peralatan yang disebut demodulator atau detector yang bertugas
untuk memproses sinyal modulasi itu, hingga didapat sinyal base band-nya.
Dalam proses modulasi diperlukan sinyal yang disebut gelombang pembawa
( carrier ). Gelombang pembawa ini mempunyai frekuensi yang cukup tinggi
untuk transmisi jarak jauh. Jadi dalam proses modulasi terjadi :
1. Karakteristik dari sinyal informasi atau base band bercampur menjadi satu
dengan karakteristik gelombang pembawa dan disebut gelombang
modulasi.
2. Harus ada suatu cara untuk mengeluarkan sinyal informasi tadi dari
gelombang modulasi.
Salah satu jenis modulasi yang dipergunakan umum seperti broadcasting, radio
CB, amatir, dan banyak lagi. Modulasi amplitudo atau AM (amplitudo
modulation) merupakan jenis modulasi terpenting. Modulasi amplitudo dapat
dibedakan menjadi :
1. Double side band dengan sinyal pembawa (carrier) disingkat DSB yang lebih
sering disebut AM.
2. Double side band dengan sinyal pembawa ditekan (suppressed carrier); sering
disebut DSB- SC.
3. Single side band dengan sinyal pembawa ditekan (suppressed carrier) yang lebih
sering dikenal dengan sebutan single side band.
28
4. Modulasi dengan posisi sinyal pembawa atau carrier position modulation
disingkat CPM.
Untuk dapat memahami modulasi amplitudo ini, coba perhatikan formula matematika
berikut :
Misalkan sinyal base band maupun sinyal pembawa mempunyai bentuk sinusoidal.
Sinyal base band = m(t) = Am COS ωmt
Sinyal pembawa = Ac COS (ωct)
Am = amplitudo sinyal base band
Ac = amplitudo sinyal pembawa
‘ωm = 2π Fm (Fm = frekuensi gelombang (base band )
‘ωc = 2π Fc (Fc = frekuensi gelombang pembawa
Proses modulasi akan menghasilkan suatu sinyal modulasi AM :
Vc(t) = ( Ac + Am cos ωmt ) cos ωct
Sinyal base band ini disebut juga sinyal pemodulasi kalau Vc(t) disebut sinyal modulasi.
Rumus sinyal modulasi AM tadi bias juga dituliskan sebagai berikut :
Vc(t) = Ac ( 1 + m cos ωct ) cos ωct
Dengan m = Am /Ac disebut indek modulasi < 100.
Setelah diuraikan secara matematis bisa kita dapatkan :
Vc(t) = Ac cos ωct + ½ m Ac cos (ωc – ωm )t + ½ m Ac cos (ωc + ωm )t
Jadi sinyal AM bias diuraikan menjadi tiga bagian :
1. Ac cos ωct = gelombang pembawa
2. ½ m Ac cos (ωc – ωm )t = lower side band( LSB )
3. ½ m Ac cos (ωc + ωm )t = Upper side band( USB )
DSB-SC DAN SSB
Supaya pengiriman sinyal menghemat daya,maka dapat dilakukan dua cara yaitu :
1. DSBSC(double side band – suppressed carrier) yang dikirimkan hanya LSB dan
USB saja, gelombang pembawa tidak dikirim.
2. SSB( single side band)yang dikirimkan hanya salah satu dari LSB atau USB
tanpa gelombang pembawa.
(Buku Pegangan Teknik Telekomunikasi, Dr. Ir. Suhana, Shigeki Shoji 2004)
29
2.3 Alat Alat :1. PC hardware dengan MATLAB2. Data model
2.4.1 Langkah Percobaan Modulasi DSB-SC
1. Gunakan file PERCOB-2A
Percobaan 2A
\
30
Magnetud dan Bentuk Gelombang Percobaan2A-1Dengan :Signal CarrierFrek = 1000 Frek = 10000Amp = 1 Amp = 1Gel SIN Gel SIN
31
Magnetud dan Bentuk Gelombang Percobaan2A-2Dengan :Signal CarrierFrek = 1000 Frek = 10000Amp = 2 Amp = 1Gel SIN Gel SIN
32
Magnetud dan Bentuk Gelombang Percobaan2A-3Dengan :Signal CarrierFrek = 1000 Frek = 10000Amp = 0.5 Amp = 1Gel SIN Gel SIN
33
Magnetud dan Bentuk Gelombang Percobaan2A-4Dengan:Signal CarrierFrek = 1000 Frek = 5000Amp = 1 Amp = 1Gel SIN Gel SIN
34
Magnetud dan Bentuk Gelombang Percobaan2A-5Dengan:Signal CarrierFrek = 2000 Frek = 10000Amp = 1 Amp = 1Gel SIN Gel SIN
35
Magnetud dan Bentuk Gelombang Percobaan2A-6Dengan:Signal CarrierFrek = 2000 Frek = 10000Amp = 1 Amp = 1Gel SQR Gel SIN
36
Magnetud dan Bentuk Gelombang Percobaan2A-7Dengan:Signal CarrierFrek = 2000 Frek = 10000Amp = 1 Amp = 1Gel SIN Gel SQR
37
2. Jalankan model dengan mengatur nilai nilai parameter sebagai berikutSignal Frek=1000Hz Amp=1volt SinusoidaCarrier Frek=10000Hz Amp=1volt SinusoidaSample FFT Spektrum=1/50000 Gambarkan bentuk gelombang dan spektrumnya
3. Ulangi langkah diatas berdasarkan tabel dibawah ini dan lengkapi tabelnya
No. Signal Carrier LSB
Frek
Ctr
Frek
USB
Frek
BW SB
Mag
CarrMag
Frek Amp Gel Frek Amp Gel KHz KHz KHz KHz dB DB
1 1000 1 SIN 10000 1 SIN 9 10 11 2 5,1 0
2 1000 2 SIN 10000 1 SIN 9 10 11 2 20,5 0
3 1000 0,5 SIN 10000 1 SIN 9 10 11 2 1,24 0
4 1000 1 SIN 5000 1 SIN 4 5 6 2 4,8 0
5 2000 1 SIN 10000 1 SIN 8 10 12 4 4,8 0
6 2000 1 SQR 10000 1 SIN 4 8 12 8 6,5 7,8
7 2000 1 SIN 10000 1 SQR 4 8 12 8 8,2 15,2
4. Bandingkan hasil spektrum ini dengan teori
Analisa
Dari hasil percobaan diatas, kita dapat melihat bahwa Side band magnitude
yang paling tinggi dihasilkan oleh signal dengan amplitudo 2 Volt, hal ini
masuk akal karena pada percobaan yang lain amplitudo signal input hanya 1
volt dan 0,5 volt, jadi pada signal amplitudo yang paling tinggi juga akan
menghasilkan side band magnitude yang paling tinggi pula
Perobahan sinyal tidak mempengaruhi frekwensi center dan cerrier
magnitude
Perubahan sinyal mempengaruhi besare kecilnya LSB frekwensi, USB
frekwensi dan BW frekwensi
Perubahan indek Mod mempengaruhi besar kecilnya site band magnitude.
38
2.3.2 Langkah Percobaan Modulasi AM1. Gunakan file PERCOB-2B
Percobaan 2B
39
Magnetud dan Bentuk Gelombang Percobaan2B-1Dengan:Signal Indeks Mod=1 Frek = 1000Gel SIN
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-1
0
1Signal
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-1
0
1
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-1
0
1
ModulatedSignal
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-2
0
2
Time
AM Signal
40
Magnetud dan Bentuk Gelombang Percobaan2B-2Dengan:Signal Indeks Mod=0.5 Frek = 1000Gel SIN
41
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-1
0
1Signal
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-0.5
0
0.5
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-0.5
0
0.5
ModulatedSignal
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-2
0
2
Time
AM Signal
Magnetud dan Bentuk Gelombang Percobaan2B-3Dengan:Signal Indeks Mod=2 Frek = 1000Gel SIN
42
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-1
0
1Signal
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-2
0
2
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-2
0
2
ModulatedSignal
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-5
0
5
Time
AM Signal
Magnetud dan Bentuk Gelombang Percobaan2B-4Dengan:Signal Indeks Mod=1 Frek = 2000Gel SIN
43
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-1
0
1Signal
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-1
0
1
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-1
0
1
ModulatedSignal
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-2
0
2
Time
AM Signal
Magnetud dan Bentuk Gelombang Percobaan2B-5Dengan:Signal Indeks Mod=0.5Frek = 2000Gel SIN
44
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-1
0
1Signal
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-0.5
0
0.5
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-0.5
0
0.5
ModulatedSignal
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-2
0
2
Time
AM Signal
Magnetud dan Bentuk Gelombang Percobaan2B-6Dengan:Signal Indeks Mod=1Frek = 2000Gel SQR
45
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-1
0
1Signal
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-1
0
1
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-1
0
1
ModulatedSignal
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-2
0
2
Time
AM Signal
2. Jalankan model dengan mengatur nilai nilai parameter sebagai berikut:Signal Frek=1000Hz Amp=1volt Sinusoida indeks modulasi(m)=1Carrier Frek=10000Hz Amp=1volt SinusoidaSample FFT Spektrum=1/50000
Gambarkan bentuk gelombang dan spektrumnya
a. Lengkapi tabel berikut dari hasil percobaan.
Signal Indeks
Mod
LSB
Frek
Ctr
Frek
USB
Frek
Band
Width
SB
Mag
Carr
Mag
Frek Gel KHz KHz KHz KHz dB dB
1 1000 SIN 1 9 10 11 2 5 17
2 1000 SIN 0,5 0 10 0 0 0 17,2
2 1000 SIN 2 9 10 11 2 21 17
3 2000 SIN 1 8 10 12 4 5 17,4
4 2000 SIN 0,5 8 10 12 4 1 17,2
5 2000 SQR 1 8 10 12 4 7,8 17,2
3. Dari analisa spektrum bandingkan dengan teori
Analisa
46
Dari hasil tabel diatas ini, kita mendapatkan hasil bahwa carrier magnitude
untuk gelombang AM ini biasanya adalah pada magnitude 17 dB. Dengan
Bandwidth yang paling lebar ada pada signal sinusoidal 2 kHz dengan indeks
modulasi 0,5 serta 1 dan signal kotak 2 kHz dengan indeks modulasi 1.
Sedangkan pada signal sinusoidal 1 kHz dengan indeks modulasi 0,5, kita hanya
mendapatkan satu gambar spektrum. Ini mungkin karena lemahnya daya yang
dipancarkan sehingga tidak sanggup membawa data pada sisi LSB dan USB.
Sedangkan nilai magnitude yang paling tinggi terdapat pada indeks modulasi 2
dengan signal input sinusoidal 2 kHz
2.3.3 Langkah Percobaan Demodulasi AM
Percobaan 2C1. Gunakan file PERCOB-2C
47
Magnetud dan Gelombang 2C_1
Atur Simulation Parameter untuk waktu simulasi 0.1s.
Signal Frek=1000Hz Amp=1volt Sinusoida indeks modulasi(m)=1
Carrier Frek=10000Hz Amp=1volt Sinusoida
Sample FFT Spektrum=1/50000 Filter = 1
48
Magnetud dan Gelombang 2C_2
Atur Simulation Parameter untuk waktu simulasi 0.1s.
Signal Frek=1000Hz Amp=0.5 Sinusoida indeks modulasi(m)=1
Carrier Frek=10000Hz Amp=10voltSinusoida Filter = 2
Sample FFT Spektrum=1/50000
49
Magnetud dan Gelombang 2C_3
Atur Simulation Parameter untuk waktu simulasi 0.1s.
Signal Frek=1000Hz Amp=1 Sinusoida indeks modulasi(m)=1
Carrier Frek=10000Hz Amp=10voltSinusoida Filter = 0.8
Sample FFT Spektrum=1/50000
50
Magnetud dan Gelombang 2C_4
Atur Simulation Parameter untuk waktu simulasi 0.1s.
Signal Frek=1000Hz Amp=1 Sinusoida indeks modulasi(m)=1
Carrier Frek=10000Hz Amp=10voltSinusoida Filter = 3
Sample FFT Spektrum=1/50000
51
Magnetud dan Gelombang 2C_5
Atur Simulation Parameter untuk waktu simulasi 0.1s.
Signal Frek=1000Hz Amp=1 Sinusoida indeks modulasi(m)=1
Carrier Frek=10000Hz Amp=10voltSinusoida Filter = 10
Sample FFT Spektrum=1/50000
52
1. Dari analisa grafik dan spektrum jelaskan adanya perbedaan bentuk signal masukan modulasi dan signal keluaran demodulasi
53
2. Ulangi langkah diatas dengan merubah amplitudo signal (=indeks
modulasi) dan amplitudo carrier tetap 10KHz dan masukkan hasilnya
dalam tabel berikut
No. Amplitudo SignalLP Filter
FrekMagnitude Signal Magnitude Demodulasi
1 1 1 KHz 1 17
2 0,5 2 KHz 0,3 4,1
3 1 0,8 KHz 0,7 16,5
4 1 3 KHZ 1 16,5
5 1 10 KHz 1 16,5
Analisa
Dari analisa grafik dan spektrum jelaskan adanya perbedaan bentuk signal
masukan modulasi dan signal keluaran demodulasi
Dari hasil dari percobaan dengan simulink matlab ini, kita temukan bahwa signal
modulasi mempunyai banyak grafik dengan frkewensi tinggi membentuk sebuah
gelombang dengan frekwensi yang lebih rendah. Demikian pula pada analisa
spectrumnya terlihat bahwa magnitude dari spektrum demodulasi akan menjadi
sangat tinggi bila kita bandingkan dengan magnitude dari spektrum modulasinya.
Kesimpulan :
Nilai amplitudo akan mempengaruhi besar magnitude dari
gelombang yang dihasilkan. Semakin tinggi nilai amplitudonya maka
semakin besar pula efeknya terhadap spektrum gelombang
keluarannya.
Untuk gelombang DSB-SC, spektrum yang dihasilkan hanya dua
buah gelombang pada frekwensi tertentu. Kedua frekwensi tersebut
adalah untuk gelombang LSB dan USB sedangkan gelombang
pembawanya tidak dihasilkan.
54
Besar nilai magnitude dari gelombang AM, magnitude
demodulasinya akan lebih besar dibandingkan magnitude
modulasinya
PERCOBAAN III
MODULASI DAN DEMODULASI SSB
55
3.1 Tujuan :
1. Mengenali perbedaan sistem Modulasi dan Demodulasi SSB
2. Dapat menganalisa karakteristik sistem Modulasi dan Demodulasi SSB
3.2 Landasan Teori :
Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik
sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan
proses modulasi, suatu informasi (biasanya berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan
ke dalam suatu gelombang pembawa , biasanya berupa gelombang sinus
berfrekuensi tinggi. Terdapat tiga parameter kunci pada suatu gelombang
sinusiuodal yaitu : amplitudo, fase dan frekuensi. Ketiga parameter tersebut dapat
dimodifikasi sesuai dengan sinyal informasi (berfrekuensi rendah) untuk
membentuk sinyal yang termodulasi.
Demodulasi Adalah suatu piranti (DCE) yang berfungsi untuk mengubah isyarat
digital menjadi isyarat analog pada frekuensi suara . Demodulator adalah sebuah
rangkaian elektronik yang digunakan untuk memperoleh isi informasi dari proses
perubahan gelombang suara.
Dengan SSB kita bisa menghemat daya pancar,tetapi mengapa SSB ini tidak
dipakai sebagai standard radio broadcasting. Jawabnya adalah karena Rx SSB
cukup kompleks,pembuatannya lebih sulit,jadi lebih mahal. Juga kualitas audio
kurang baik, sehingga khusus untuk komunikasi. SSB( single side band)yang
dikirimkan hanya salah satu dari LSB atau USB tanpa gelombang pembawa
56
3.3.Percobaan
3.3.1 Alat Alat :
1. PC hardware dengan MATLAB
2. Data model
3.3.2 Langkah Percobaan Modulasi SSB
1. Buatlah gambar di bawah ini dan simpanlah dengan nama
PERCOBAAN_3A
Bentuk gambar dari blok spectrum scope seperti di bawah ini :
57
Modulasi SSB
Signal in
Spectrum Scope
Signal
Scope
butter
Low Pass FilterCarrier
Signal
Carrier ModulatedSignal
SSB
B-FFT
SpectrumScope
D:1 Ts:1/50000
Perubah Discrete
1
Signal in
2. Jalankan model dengan mengatur nilai nilai parameter sebagai berikut
Data Low Pass Filter :
File Order : 16
Passband edge Frequency (rad/sec) : 10000*2*pi
Signal Frek=1000Hz Amp=1volt Sinusoida
Carrier Frek=10000Hz Amp=1volt Sinusoida
Sample FFT Spektrum=1/50000
Gambarkan bentuk gelombang dan spektrumnya serta simpan kefile
laporan anda.
Gambar Signal input, Modulated signal dan SSB
58
0.0955 0.096 0.0965 0.097 0.0975 0.098 0.0985 0.099 0.0995 0.1 0.1005-1
0
1Signal
0.0955 0.096 0.0965 0.097 0.0975 0.098 0.0985 0.099 0.0995 0.1 0.1005-1
0
1
ModulatedSignal
0.0955 0.096 0.0965 0.097 0.0975 0.098 0.0985 0.099 0.0995 0.1 0.1005-1
0
1
Time
SSB
Gambar Spectrum SSB
Percobaan Passband edge Frequency (rad/sec) : 10000*2*pi
Signal Frek=1000Hz Amp=2volt Sinusoida
Carrier Frek=10000Hz Amp=1volt Sinusoida
Sample FFT Spektrum=1/50000
Gambar Signal input, Modulated signal dan SSB
59
0.0955 0.096 0.0965 0.097 0.0975 0.098 0.0985 0.099 0.0995 0.1-2
0
2Signal
0.0955 0.096 0.0965 0.097 0.0975 0.098 0.0985 0.099 0.0995 0.1-2
0
2
ModulatedSignal
0.0955 0.096 0.0965 0.097 0.0975 0.098 0.0985 0.099 0.0995 0.1 0.1005-2
0
2
Time
SSB
Gambar Spectrum SSB
Percobaan Passband edge Frequency (rad/sec) : 10000*2*pi
Signal Frek=1000Hz Amp=1volt Sinusoida
Carrier Frek=10000Hz Amp=1volt Sinusoida
Sample FFT Spektrum=1/50000
Gambar Signal input, Modulated signal dan SS
60
0.096 0.0965 0.097 0.0975 0.098 0.0985 0.099 0.0995 0.1-0.5
0
0.5Signal
0.096 0.0965 0.097 0.0975 0.098 0.0985 0.099 0.0995 0.1-0.5
0
0.5
ModulatedSignal
0.096 0.0965 0.097 0.0975 0.098 0.0985 0.099 0.0995 0.1-0.5
0
0.5
Time
SSB
Gambar Spectrum SSB
Percobaan Passband edge Frequency (rad/sec) : 10000*2*pi
Signal Frek=1000Hz Amp=1volt Sinusoida
Carrier Frek=5000Hz Amp=1volt Sinusoida
Sample FFT Spektrum=1/50000
Gambar Signal input, Modulated signal dan SSB
61
0.095 0.0955 0.096 0.0965 0.097 0.0975 0.098 0.0985 0.099 0.0995 0.1-0.5
0
0.5Signal
0.095 0.0955 0.096 0.0965 0.097 0.0975 0.098 0.0985 0.099 0.0995 0.1-0.5
0
0.5
ModulatedSignal
0.095 0.0955 0.096 0.0965 0.097 0.0975 0.098 0.0985 0.099 0.0995 0.1-0.5
0
0.5
Time
SSB
Gambar Spectrum SSB
Percobaan Passband edge Frequency (rad/sec) : 10000*2*pi
Signal Frek=2000Hz Amp=1volt Sinusoida
Carrier Frek=10000Hz Amp=1volt Sinusoida
Sample FFT Spektrum=1/50000
Gambar Signal input, Modulated signal dan SSB
62
0.097 0.0975 0.098 0.0985 0.099 0.0995 0.1-1
0
1Signal
0.097 0.0975 0.098 0.0985 0.099 0.0995 0.1-1
0
1
ModulatedSignal
0.097 0.0975 0.098 0.0985 0.099 0.0995 0.1-1
0
1
Time
SSB
Gambar Spectrum SSB
Percobaan Passband edge Frequency (rad/sec) : 10000*2*pi
Signal Frek=2000Hz Amp=1volt Square
Carrier Frek=10000Hz Amp=1volt Sinusoida
Sample FFT Spektrum=1/50000
Gambar Signal input, Modulated signal dan SSB
63
0.097 0.0975 0.098 0.0985 0.099 0.0995 0.1-1
0
1Signal
0.097 0.0975 0.098 0.0985 0.099 0.0995 0.1-1
0
1
ModulatedSignal
0.097 0.0975 0.098 0.0985 0.099 0.0995 0.1-2
0
2
Time
SSB
Gambar Spectrum SSB
Percobaan Passband edge Frequency (rad/sec) : 10000*2*pi
Signal Frek=2000Hz Amp=1volt Sinusoida
Carrier Frek=10000Hz Amp=1volt Square
Sample FFT Spektrum=1/50000
Gambar Signal input, Modulated signal dan SSB
64
0.098 0.0985 0.099 0.0995 0.1-1
0
1Signal
0.098 0.0985 0.099 0.0995 0.1-1
0
1
ModulatedSignal
0.098 0.0985 0.099 0.0995 0.1-1
0
1
Time
SSB
Gambar Spectrum SSB
3. Lengkapi tabel di bawah ini berdasarkan hasil percobaan
Signal Carrier LSB
Frek
Ctr
Frek
USB
Frek
BW SB
Mag
Carr
Mag
Frek Amp Gel Frek Amp Gel KHz KHz KHz KHz dB DB
1 1000 1 SIN 10000 1 SIN 9 10 11 2 5,1 0
2 1000 2 SIN 10000 1 SIN 9 10 11 2 19,4 0
3 1000 0,5 SIN 10000 1 SIN 9 10 11 2 1,2 0
4 1000 1 SIN 5000 1 SIN 4 5 6 2 4,75 0
5 2000 1 SIN 10000 1 SIN 0 8 0 0 0 3,9
6 2000 1 SQR 10000 1 SIN 0 4 8 8 7,9 1,7
7 2000 1 SIN 10000 1 SQR 0 8 0 0 0 6,3
4. Bandingkan hasil spektrum ini dengan teori
Analisa
Dari hasil percobaan ini, kita melihat bahwa ada percobaan yang menghasilkan
grafik spektrum untuk side band dan carriernya, sehingga gelombang yang
dihasilkan termasuk dalam double side band, tetapi ada juga yang hanya
65
memunculkan satu gelombang saja, yaitu pada percobaan dengan signal
frekwensi 2 kHz sinusoidal dengan carrier 10 kHz sinusoidal dan square root.
Gelombang yang dihasilkan disini kita namakan single side band, karena
gelombang yang dihasilkan hanya satu saja. Hal ini membuktikan bahwa untuk
menghasilkan gelombang modulasi single side band lebih susah daripada
gelombang double side band.
3.3.3 Langkah Percobaan Demodulasi SSB
1. Buatlah gambar di bawah ini dan simpanlah dengan nama
PERCOBAAN_3B
Bentuk gambar dari blok SSB Modulator seperti di bawah ini :
Bentuk gambar dari blok Demodulator AM seperti di bawah ini :
Bentuk gambar dari blok spectrum scope seperti di bawah ini :
66
SSB Signal
Demodulasi SSB
Signal in
Spectrum Scope
Signal
Scope
In1Out1
SSB ModulatorProduct
FrekuensiTala
In1Out1
Demodulator AM
SignalSignal Demodulasi
SSB Signal1
Out1
butter
High Stop Filter
Carrier
1
In1
Carrier
ModulatedSignal
DEMODULATOR AM
1
Out1Rectifier
butter
Filter
1
In1
B-FFT
SpectrumScope
D:1 Ts:1/5000
Perubah Discrete
1
Signal in
2. Atur setting sebagai berikut :
Signal Frek=500Hz Amp=1volt Sinusoida
Carrier Frek=10000Hz Amp=1volt
Sample Discrete Spektrum Scope=1/5000
Gambarkan bentuk gelombang dan spektrum untuk signal modulasi dan
signal hasil demodulasi .
Gambar Signal input, Modulated signal dan SSB
Gambar Spectrum demodulasi SSB
3. Ulangi langkah diatas dengan merubah jenis signal Persegi
67
0.065 0.07 0.075 0.08 0.085 0.09 0.095 0.1-1
0
1Signal
0.065 0.0655 0.066 0.0665 0.067 0.0675 0.068 0.0685 0.069 0.0695 0.07-1
0
1
0.065 0.07 0.075 0.08 0.085 0.09 0.095 0.1-0.5
0
0.5
Time
Signal Demodulasi
Signal Frek=500Hz Amp=1volt persegi
Carrier Frek=10000Hz Amp=1volt
Sample Discrete Spektrum Scope=1/5000
Gambarkan bentuk gelombang dan spektrum untuk signal modulasi dan
signal hasil demodulasi
Gambar Signal input, demodulated signal dan SSB
Gambar Spectrum demodulasi SS
4. Ulangi langkah diatas dengan merubah jenis signal Gergaji
Signal Frek=500Hz Amp=1volt Gergaji
Carrier Frek=10000Hz Amp=1volt
Sample Discrete Spektrum Scope=1/5000
68
0.065 0.07 0.075 0.08 0.085 0.09 0.095 0.1-1
0
1Signal
0.065 0.066 0.067 0.068 0.069 0.07 0.071 0.072 0.073 0.074 0.075-2
0
2
0.065 0.07 0.075 0.08 0.085 0.09 0.095 0.1-0.5
0
0.5
Time
Signal Demodulasi
Gambarkan bentuk gelombang dan spektrum untuk signal modulasi dan
signal hasil demodulasi
Gambar Signal input, demodulated signal dan SSB
Gambar Spectrum demodulasi SS
69
0.08 0.082 0.084 0.086 0.088 0.09 0.092 0.094 0.096 0.098 0.1-1
0
1Signal
0.08 0.082 0.084 0.086 0.088 0.09 0.092 0.094 0.096 0.098 0.1-1
0
1
2
0.08 0.082 0.084 0.086 0.088 0.09 0.092 0.094 0.096 0.098 0.1-0.2
0
0.2
Time
Signal Demodulasi
3.4. Kesimpulan
Kesimpulan dari analisa grafik dan spektrum signal masukan modulasi dan
signal keluaran demodulasi di atas.
SSB atau single side band biasanya signal pembawa diredam sehingga
yang dihasilkan hanya gelombang LSB ataupun USB saja.
Dengan tampil hanya LSB atau USB saja, maka daya yang digunakan
untuk SSB ini akan lebih kecil bila dibandingkan dengan DSB
Semua signal dalam SSB adalah berupa data.
Bandwith yang digunakan dalam SSB jauh lebih kecil daripada DSB
Noise yang timbul pada SSB biasanya lebih kecil bila dibandingkan
dengan noise pada DSB
70
71
PERCOBAAN IV
MODULASI DAN DEMODULASI FM
4.1 Tujuan :
1. Mengenali perbedaan sistem Modulasi dan Demodulasi FM
2. Dapat menganalisa karakteristik sistem Modulasi dan Demodulasi FM
4.2 Landasan teori
Modulasi frekuensi sama pentingnya dengan modulasi amplitudo. FM juga
digunakan pada broadcasting disamping itu juga digunakan radio amatir dan CB.
Agar dapat mengerti arti dari modulasi frekuensi, perhatikanlah formula
matematika berikut :
Seperti juga pada modulasi amplitudo,baik sinyal base band maupun sinyal
pembawa mempunyai bentuk sinusoidal.
Sinyal base band = m(t) = Am COS ωmt
Sinyal pembawa = Ac COS (ωct)
Am = amplitudo sinyal base band
Ac = amplitudo sinyal pembawa
‘ωm = 2π Fm (Fm = frekuensi gelombang base band )
‘ωc = 2π Fc (Fc = frekuensi gelombang pembawa
maka sinyal modulasi FM dapat dituliskan sebagai :
Vc(t) = Amc cos(ωct + sin ωmt )
Dengan B =
∆ F = real frekuensi deviation = kAm
Lebar Bidang Frekuensi FM( bandwidth FM )
Untuk menghitung bandwidth FM agak sulit,sinyal FM ini harus diuraikan dengan
fungsi Bessel.
72
Jadi sinyal FM terdiri atas komponen frekuensi carrier Fcc dan sejumlah besar
komponen frekuensi side band. Pada transmisi FM, tidak seluruh spektrum akan
dikirimkan. Lebar bidang frekuensi FM yang akan dikirimkan ditentukan secara
emparis. Lebar bidang frekuensi FM = B ≈ 2(∆ F + Fm maks ).Fm maks = frekuensi
pemodulas i(informasi ) tertinggi.
Secara emperis didapatkan suatu grafik :
Contoh :
a.Komunikasi FM broadcast :
Dari grafik B = 5
B = 3,3
b.Suara untuk TV :
Dari grafik B = 1,7
Maka
B = 4,4
(Buku Pegangan Teknik Telekomunikasi, Dr. Ir. Suhana, Shigeki Shoji 2004
4.3 Percobaan
73
Alat Alat :
1. PC hardware dengan MATLAB
2. Data model
4.3.2 Langkah Percobaan Modulasi FM
1. Buatlah gambar di bawah ini dan simpanlah dengan nama
PERCOBAAN_4A
Pilih Library SIMULINK/COMMUNICATION
BLOCKSET/COMPONENTS. Pindahkan Block VCO.
Bentuk gambar dari Discrete-Time VCO blok seperti di bawah ini:
Bentuk gambar dari Spectrum Scope1 blok seperti di bawah ini:
74
Modulasi FM
Signal in
Spectrum Scope1
Signal
ScopeDiscrete-TimeVCO
Discrete-TimeVCO
B-FFT
SpectrumScope
D:1 Ts:1/50000
Perubah Discrete
1
Signal in
2. Jalankan model dengan parameter sebagai berikut
Signal : Frek= 10Hz Amp=1V Gelombang =
Sinusoida
VCO : Frek= 1000Hz Sensitivitas=1000
Sample FFT Spektrum=1/50000 Waktu simulasi = 1s
Gambarkan bentuk gelombang dan spektrumnya.
Amati gelombang spektrumnya
Gambar Signal Input dan Signal Discrete Output
Gambar Spectrum modulasi FM
3. Ulangi langkah diatas lengkap dengan gambarnya untuk gelombang signal
75
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007 0.008 0.009 0.01-1
-0.5
0
0.5
1
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5
x 10-3
-1
-0.5
0
0.5
1
Time
Discrete Output
Signal Input
Signal : Frek= 10Hz Amp=1V Gelombang = Persegi
VCO : Frek= 1000Hz Sensitivitas=1000
Sample FFT Spektrum=1/50000 Waktu simulasi = 1s
Gambarkan bentuk gelombang dan spektrumnya.
Gambar Signal Input dan Signal Discrete Output
Gambar Spectrum modulasi FM
76
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.1-2
-1.5
-1
-0.5
0
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.10
0.5
1
1.5
2
Time
Discrete Output
Signal Input
4. Ulangi langkah diatas lengkap dengan gambarnya untuk gelombang signal
Signal : Frek= 10Hz Amp=1V Gelombang = Gergaji
VCO : Frek= 1000Hz Sensitivitas=1000
Sample FFT Spektrum=1/50000 Waktu simulasi = 1s
Gambarkan bentuk gelombang dan spektrumnya.
Gambar Signal Input dan Signal Discrete Output
Gambar Spectrum modulasi FM
77
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007 0.008 0.009 0.010
0.5
1
1.5
2
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007 0.008 0.009 0.01-1
-0.5
0
0.5
1
Time
5. Ulangi langkah 1 .Gunakan tabel dibawah untuk nilai setting parameter
Lengkapi hasil datanya (frekuensi osilasi=10000Hz)
Signal : Frek= 1000Hz Amp=1V Gelombang =
Sinusoida
VCO : Frek= 1000Hz Sensitivitas=1000
Sample FFT Spektrum=1/50000 Waktu simulasi = 1s
Gambarkan bentuk gelombang dan spektrumnya.
Gambar Signal Input dan Signal Discrete Output
Gambar Spectrum modulasi
78
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.1-1
-0.5
0
0.5
1
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007 0.008 0.009 0.01-1
-0.5
0
0.5
1
Time
Discrete Output
Signal Input
Signal : Frek= 1000Hz Amp=2V Gelombang = Sinusoida
VCO : Frek= 1000Hz Sensitivitas=1000
Sample FFT Spektrum=1/50000 Waktu simulasi = 1s
Gambar Signal Input dan Signal Discrete Output
Gambar Spectrum modulasi
79
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.1-1
-0.5
0
0.5
1
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007 0.008 0.009 0.01-1
-0.5
0
0.5
1
Time
Discrete Time
Input Signal
Signal : Frek= 1000Hz Amp=2V Gelombang = Square
VCO : Frek= 1000Hz Sensitivitas=1000
Sample FFT Spektrum=1/50000 Waktu simulasi = 1s
Gambar Signal Input dan Signal Discrete Output
Gambar Spectrum modulasi
80
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1-3
-2.5
-2
-1.5
-1
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
x 10-3
-1
-0.5
0
0.5
1
Time
Discrete Time
Signal Input
Signal : Frek= 1000Hz Amp=2V Gelombang = Sawtooth
VCO : Frek= 1000Hz Sensitivitas=1000
Sample FFT Spektrum=1/50000 Waktu simulasi = 1s
Gambar Signal Input dan Signal Discrete Output
Gambar Spectrum modulasi
81
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007 0.008 0.009 0.011
1.5
2
2.5
3
0 1 2 3 4 5 6 7 8
x 10-3
-1
-0.5
0
0.5
1
Time
Discrete Time
Signal Input
Signal : Frek= 2000Hz Amp=2V Gelombang = Sinusoida
VCO : Frek= 1000Hz Sensitivitas=1000
Sample FFT Spektrum=1/50000 Waktu simulasi = 1s
Gambar Signal Input dan Signal Discrete Output
82
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.1-1
-0.5
0
0.5
1
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007 0.008 0.009 0.01-1
-0.5
0
0.5
1
Time
Discrete input
Discrete Time
Gambar Spectrum modulasi
Signal : Frek= 2000Hz Amp=2V Gelombang = Sinusoida
VCO : Frek= 1000Hz Sensitivitas=300
Sample FFT Spektrum=1/50000 Waktu simulasi = 1s
Sample FFT Spektrum=1/50000 Waktu simulasi = 1s
Gambar Signal Input dan Signal Discrete Output
83
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007 0.008 0.009 0.01-1
-0.5
0
0.5
1
0 1 2
x 10-4
-1
-0.5
0
0.5
1
Time
Input Signal
Discrete Time
Gambar Spectrum modulasi
Signal : Frek= 2000Hz Amp=2V Gelombang = Sinusoida
VCO : Frek= 1000Hz Sensitivitas=300
Sample FFT Spektrum=1/50000 Waktu simulasi = 1s
Gambar Signal Input dan Signal Discrete Output
Gambar Spectrum modulasi
84
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.1-1
-0.5
0
0.5
1
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
x 10-3
-1
-0.5
0
0.5
1
Time
Discrete Time
Discrete Time
No Signal Sens LSB
Frek
Ctr
Frek
USB
Frek
Band
Width
SB
Mag
Carr
Mag
Frek Gel KHz KHz KHz KHz dB dB
1 1000 SIN 1000 0 1 2 2 21 11
2 1000 /Amp=2 SIN 1000 0 1 3 3 17,5 5
3 1000 SQR 1000 1 2 3 2 16.3 9,2
4 1000 SWT 1000 0 1 2 2 19 11,6
5 2000 SIN 1000 1 3 5 4 17.5 4
6 2000 SIN 300 0 1 3 3 17 19
7 3000 SIN 1000 1 2 4 3 17 2
6. Jelaskan mengenai beda karakteristik modulasi DSB/AM dan FM
Analisa
Kerugian FM Dibanding AM
Kerugian yang paling utama dari FM dibanding AM , adalah karena bandwidth
FM relative sangat besar dibanding AM. Hal ini dapat kita lihat dari percobaan
diatas bahwa AM pada umumnya mempunyai bandwith sekitar 2 kHz, sedangkan
pada FM bandwith mencapai 4 kHz
Keuntungan FM Dibanding AM.
Banyak sekali keuntungan FM disbanding AM, antara lain :
FM menghasilkan kualitas S/N ( signal/noise ) yang lebih baik dibanding
AM.
FM lebih tahan terhadap pengaruh noise dan interferensi,karena itu meskipun
peralatannya lebih kompleks dan lebih mahal,tapi banyak digunakan dalam
system komunikasi yang membutuhkan kualitas tinggi seperti komunikasi
microwave, satelit,system komunikasi mobil dan lain-lain
85
a. Kesimpulan :
Penggunaan Simulink Matlab dapat digunakan untuk simulasi
percobaan gelombang dan spektrum termasuk melihat spektrum
dari modulasi sebuah gelombang.
Dalam jaringan telekomunikasi peran sistem modulasi sangat
menentukan kualitas informasi yang dikirim dan yang diterima
Sistem Modulasi Frekwensi (FM) banyak digunakan dalam system
komunikasi yang membutuhkan kualitas tinggi seperti komunikasi
microwave, satelit, system komunikasi mobil dan lain-lain
DAFTAR PUSTAKA
5. Daftar Pustaka :
Buku Pegangan Teknik Telekomunikasi, Dr. Ir. Suhana, Shigeki Shoji 2004
http://www.nusaku.com/forum/showthread.php?t=6113
http://www.glenbrook.k12.il.us/GBSSCI/PHYS/Class/sound/ u11l4d.html
http://www.ristinet.com/index.php? ch=8&lang=&s=4130ecb2c1f708f931548ab564133bb3&n=354
86