22
Pertanyaan 1. Bedakan bagian-bagian dari lamina propia beserta gambarnya! 2. Bedakan berbagai macam Gap Junction beserta gambarnya! 3. Carilah fungsi ketiga kutub apikal (mikrovili, stereosilia, dan silia) beserta gambarnya! 4. Carilah fungsi dua jaringan lemak (putih dan cokelat) dan pada siapakah banyak terdapat jaringan tersebut dalam tubuh beserta gambarnya! 5. Kenali macam-macam bentuk, fungsi, dan ciri-ciri beserta gambar sel darah! 6. Carilah fungsi dan letak ketiga serat (kolagen, elastin dan retikulin) beserta gambarnya! Jawaban 1. Lamina propia Kebanyakan epitel tetap berada di jaringan ikat. pada epitel yang melapisi rongga organ dalam (terutama di sistem pencernaan/pernapasan dan perkemihan), lapisan jaringan ikat ini sering disebut lamina propria. Lamina propria tidak hanya berfungsi menopang epitel tetapi juga menyediakan nutrisi dan mengikatkannya pada struktur yang berada di bawahnya. Area kontak antara epitel dan lamina propria diperluas dengan ketidak- teraturan permukaan iaringan ikat dalam bentuk evaginasi kecil yang disebut papillae (L. bentuk diminutif papuln, puting; tunggal papilla). Papillae paling sering terdapat di jaringan epitel yang mengalami friksi, seperti lapisan kulit atau lidah.. Bagian-bagian lamina propia 1. Pada saluran cerna Banyaknya nodul limfoid dalam lamina propria dan lapisan submukosa melindungi organisme (bersama epitel) dari

Documentpr

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fffvbv

Citation preview

Page 1: Documentpr

Pertanyaan

1. Bedakan bagian-bagian dari lamina propia beserta gambarnya!2. Bedakan berbagai macam Gap Junction beserta gambarnya!3. Carilah fungsi ketiga kutub apikal (mikrovili, stereosilia, dan silia) beserta gambarnya!4. Carilah fungsi dua jaringan lemak (putih dan cokelat) dan pada siapakah banyak terdapat

jaringan tersebut dalam tubuh beserta gambarnya!5. Kenali macam-macam bentuk, fungsi, dan ciri-ciri beserta gambar sel darah!6. Carilah fungsi dan letak ketiga serat (kolagen, elastin dan retikulin) beserta gambarnya!

Jawaban

1. Lamina propia

Kebanyakan epitel tetap berada di jaringan ikat. pada epitel yang melapisi rongga organ

dalam (terutama di sistem pencernaan/pernapasan dan perkemihan), lapisan jaringan ikat ini

sering disebut lamina propria. Lamina propria tidak hanya berfungsi menopang epitel tetapi juga

menyediakan nutrisi dan mengikatkannya pada struktur yang berada di bawahnya. Area kontak

antara epitel dan lamina propria diperluas dengan ketidak-teraturan permukaan iaringan ikat

dalam bentuk evaginasi kecil yang disebut papillae (L. bentuk diminutif papuln, puting; tunggal

papilla). Papillae paling sering terdapat di jaringan epitel yang mengalami friksi, seperti lapisan

kulit atau lidah..

Bagian-bagian lamina propia

1. Pada saluran cerna

Banyaknya nodul limfoid dalam lamina propria dan lapisan submukosa

melindungi organisme (bersama epitel) dari serangan bakteri. Kegunaan perangkat

imunologis ini sangat jelas karena seluruh saluran cerna-kecuali rongga mulut, esofagus,

dan liang anusdilapisi epitel selapis tipis yang sangat rentan. Lamina propria, yang

terdapat tepat di bawah epitel, adalah zona yang kaya akan makrofag dan sel-sel limfoid,

dan beberapa di antaranya secara aktif menghasilkan antibodi. Antibodi ini terutama

berupa imunoglobulin A (IgA) dan disekresikan ke dalam lumen usus dalam keadaan

tergabung dengan suatu protein sekresi yang dihasilkan oleh sel-sel epitel pelapis usus..

Dibawah ini gambar esopagus. Di dalam Lamina propia (LP) daerah dekat

lambung,terdapat kelompok kelenjar yaitu kelenjar kardiak esophagus yang uga

mensekresi mucus.

Page 2: Documentpr

Pilorus merupakan regio berbentuk terowongan yang terbuka ke dalam usus

halus.mukosa kedua region tersebut mengandung kelenjar tubular yang biasanya

bercabang dengan bagian sejretorik bergelung yang disebut kelenjar kardia dan kelenjar

pilorus.pada fundus dan korpus,lamina propria dipenuhi kelenjar gastrik tubular

bercabang. Pada kelenjar pilorus sel lamina propria (LP) mengelilingi kelenjar dan sumur

lambung (gambar dibawah).

Pada usus halus lamina propria (LP) terdiri atas jaringan ikat longgar dengan

pembuluh darah pembuluh limfe, serabut saraf, dansel-sel otot polos. Lamina propria

menembus pusat vili usus,yang membawa serta pembuluh darah dan limfe, dan saraf.

(gambar dibawah).

Page 3: Documentpr

Pada kandung empedu lamina propria (LP) relatif tipis,dengan kelenjar mukosa di

sejumlah area duktus sistikus,dan dikelilingi muscularis yang tipis.lapisan otot ini

bertambah tebal dekat duodenum dan akhirnya,pada bagian intramanural,membentuk

fringster yang mengatur aliran empedu.(gambar dibawah).

2. Pada sistem pernapasan

Epitel raspiratorik merupakan contoh klasik epitel kolumnar bertingkat bersilia Lamina

propria tervaskularisasi dengan baik.

Page 4: Documentpr

Pada epitel olfaktorius memiliki kelenjar serosa besar (kelenjar Bowman), yang

menghasilkan suatu aliran cairan di sekitar silia penghidu dan memudahkan akses zat

pembau yang baru. Reseptor berespon terhadap zat pembau dengan menimbulkan

potensial aksi di sepanjang akson( basal) neuron, yang meninggalkan epitel dan bersatu

di lamina propria (LP) sebagai sraf yang sangat kecil yang kemudian melalui foramina di

lamina cribriformis ossis ethmoidalis ke otak. (gambar di bawah).

Pada bronkus lamina propria (LP) terdapat berkas menyilang otot polos yang

tersusun spiral yang menjadi lebih jelas terlihat dicabang bronkus yang lebih kecil.

Kontraksi lapisan otot ini bertanggung jawab atas tampilan berlipat mukosa bronkus yang

diamati pada sediaan histologis.Lamina propria juga mengandung serat elastin dan

memiliki banyak kelenjar serosa dan mukosa dengan saluran yang bermuara ke dalam

lumen bronkus.

Page 5: Documentpr

1.

2.

3. Kutub Apikal

1. Mikrovili

Bila dilihat dengan mikroskop elektron, semua sel tampak memiliki tonjolan-tonjolan pada

permukaannya. Tonjolan ini mungkin pendek atau panjang, mirip jari-jari atau lipatan, dengan

jumlah sedikit  sampai banyak. Mikrovili ( Yn. mikros, kecil,  + L. villus, berkas rambut). Setiap

mikrovilus tingginya lebih kurang 1 mm  dan lebarnya 0.08 mm.  Yang menutupi mikrovilus

adalah selubang berfilamen dengan ketebalan bervariasi, yaitu glikokaliks, yang

mengandung glikoprotein dan dengan demikian bersifat PAS-positif.

Komplek mikrovili dan glikokaliks dengan mudah terlihat dalam mikroskop cahaya, dan

disebut brush border atau striated border. Setiap mikrovilus merupakan perluasan

sitoplasma sel dan ditutupi oleh membran plasma. Bagian dalam mikrivili terdiri atas gabungan

mikrifilamen yang mengandung aktin yang saling bertaut silang satu sama yang lain.

Page 6: Documentpr

2. Stereosilia

Stereosilia adalah tonjolan sel yang panjang dan non-motil pada sel epididimis  yang

sebenarnya  adalah percabangan mikrovili yang lebih panjang dan jangan dikacaukan dengan

silia sebenarnya.

3. Silia dan Flagela

Silia adalah struktur motil yang panjang pada permukaan sel epithel, dengan panjang 5-10 mm

dan garis tengah 0,2 mm jauh lebih panjang dan dan berbeda struktur dengan mikrovili.

Silia tertanam dalam badan sel, merupakan struktur padat pada kutub apikal tepat dibawah

membran  sel.

Flagela berdasarkan susunannyaserupa dengan silia, tetapi lebih panjang, jenis gerakannya

berupa gelombang berombak, dan jumlah pada setiap selnya lebih sedikit. Ekor motil

spermatozoa adalah flagellum dan panjangnya dapat mencapai 70 mm.

Page 7: Documentpr

4. JAringan lemak terbagi menjadi 2 yaitu:a. Jaringanlemak puth jaringan lemak ini merupakan jenis yang tersering yang terdiri atas sel-sel yang mengandung satu tetes (droplet) lemak kuning-keputihan berukuran besar di bagian tengah di sitoplsanya bila berkembang sempurna. jaringan adiposa putih memiliki fungsi yaitu sebagai sumber energi, insulasi panas, perlindungan terhadap organ dan bantalan mekanik serta beberapa fungsi penting lainnya (Albright dan Stern, 1998). Adiposit putih terlihat memiliki bentuk seperti cincin dengan inti berada di tepi , vakuola yang berukuran besar, jumlah mitokondria dalam sel sedikit. (Rosen, et al., 2000) dan (Albright dan Stern, 1998).

Fungsi jaringan lemak putih

Anda mungkin sudah mengetahui fungsi dan tugas jaringan lemak putih (JLP) dalam metabolisme tubuh. Ya benar, JLP ini berfungsi menyimpan kelebihan energi dari makanan yang kita makan sehari-hari dalam bentuk lemak trigliserida untuk digunakan kemudian, ketika suplai energi relatif berkurang. Namun sayang, banyak diantara kita, manusia moderen sekarang ini yang suplai energinya secara kronis (jangka panjang) melebihi energi yang terpakai, sehingga simpanan energi dalam bentuk lemak itu susah berkurang, malah bertambah alias makin gemuk. Ini tidak saja terjadi pada orang dewasa, namun juga pada anak-anak yang masih bertumbuh kembang. Penyebabnya adalah kebanyakan gaya hidup dan lingkungan hidup sehari-hari. Kita semakin banyak makan dan kurang bergerak atau beraktivitas untuk membakar kalori. Dan lebih celakanya lagi, banyak makanan yang tersedia sehari-hari pada zaman moderen ini adalah jenis makanan yang padat kalori, yang merupakan hasil olahan pabrik dalam bentuk instan. Memang rasanya mungkin lebih enak dan praktis, namun kalorinya sangat tinggi tapi justru miskin zat gizi. Coba bayangkan, kandungan energi dari coklat (chocolate bar) per 100 gramnya saja sudah bisa lewat 500 kkal, sementara satu sajian nasi (75-100 gram) hanya sekitar 135 kalori. Untuk makan siang, mungkin kita hanya mengkonsumsi 1-2 saji nasi sudah merasa kenyang, namun kita butuh banyak coklat untuk merasa kenyang, malah tak pernah merasa kenyang berapapun yang dimakan.

Nah, kalau ada orang yang gemuk yang bingung dan mengeluh pada Anda susah menurunkan berat badan, padahal sudah tidak makan nasi atau mengurangi konsumsi nasinya, mungkin sekarang Anda sudah tahu jawabannya, bukan? Ya benar, lihat kudapannya. Banyak orang gemuk yang makan nasinya sedikit atau malah cuma makan nasi sekali sehari, tapi di laci kantornya tersimpan banyak coklat dan makanan ringan lain yang dia konsumsi berkali-kali tanpa merasa bersalah, sambil minum teh manis dan mengetik laporan atau tugas kantornya. Wah, bisa habis sampai 4-5 coklat batang untuk menyelesaikan laporan. Makanya tidak heran jika JLP-nya semakin mengembang. Apalagi ditambah kebiasaan naik becaknya ke kedai untuk membeli coklat, meski jarak yang ditempuh cuma 200 meter

penyebab lepasnya proton dari sintesa ATP, kemudian menghasilkan panas.

Page 8: Documentpr

STRUKTUR JARINGAN LEMAK COKLATJaringan lemak coklat mulai teridentifikasi padabayi usia sekitar 26 minggu gestasi (Okken, 1995,page 5). Jaringan lemak coklat berbeda darijaringan lemak putih secara umum dalam banyakhal, antara lain :1. Sel lemak coklat mempunyai banyak vakuolalemak dan mengelilingi inti yang ada ditengah,sedangkan sel lemak putih hanya mempunyaisatu vakuola lemak besar dan satu intiberbentuk perak terletak pada perimeter(Gambar 1 ) ( Davis, 1980; Oya, 1997 ).2. Sel lemak coklat berisi glikogen dan banyakmengandung mitokondria dengan multipelcristae untuk menghasilkan bahan bakar dan energi yang dibutuhkan guna produksi panasdengan cepat, sedangkan sel lemak putih tidakberisi glikogen dan mitokondria relatif sedikit(Davis, 1980, Astrup, 1986 ).Gambar.1 Perbandingan sel lemak coklat dansel lemak putih.3. Jaringan lemak coklat berisi simpanantrigliserida konsentrasi tinggi.4. Jaringan lemak coklat mempunyai banyakvaskularisasi dan penuh persarafan tidakbermielin dengan ujung saraf simpatis disetiapsel lemak (Davis, 1980 ; Kuroshima, 1995 ;Austgen, 2002). Ujung saraf simpatis akanmengeluarkan noradrenalin yang akanmenstimulasi lipolisis dan aktivitas uncouplingprotein.LETAK JARINGAN LEMAK COKLATJaringan lemak coklat ditemukan pada bayibaru lahir, mamalia kecil dan mekanismehomeoterm untuk menyesuaikan diri terhadaplingkungan dingin. Termogenesis nonshiveringlebih efisien dalam menyesuaikan diri ketikaterpapar dingin dalam waktu lama, karena jaringanlemak coklat berkembang (Astrup, 1986). Jaringanlemak coklat berkembang dan mengalami regresisesuai dengan tingkat stimulasi.Saat lahir, seorang bayi keluar dari suatuhangat, menuju lingkungan dunia yang dingin,sehingga perlu untuk bayi beradaptasi terhadappendinginan, peningkatan oksigenasi danpemisahan dari plasenta dalam suatu pakaianefisien secara ekstrem (Gunn et al, 1995). Strukturdan fungsi jaringan lemak coklat dalam neonatus,lebih jauh mejelaskan kebutuhan suhu yang unikpada bayi baru lahir. Bayi baru lahir mempunyaiarea permukaan besar terhadap masa dibandingorang dewasa (0,066m2/ kg untuk 3 kg bayi

Page 9: Documentpr

dibanding 0,025 m2/kg untuk 70 kg dewasa), yangmenyebabkan bayi baru lahir kehilangan panaslebih cepat ( Davis, 1980 ). Bayi baru lahir jugamempunyai sedikit lemak untuk melindungi, (16%berat badan dalam 3,5 kg bayi baru lahir dibanding20-30% pada orang dewasa). Seorang bayipremature, lahir tanpa simpanan penuh jaringanlemak coklat yang menghambat produksi panasdalam lingkungan dingin, menyebabkan bayiberesiko (Davis, 1980). Secara khusus, jaringanlemak coklat berjumlah sekitar 2-5% berat badanneonatus (Astrup, 1986).Jaringan lemak coklat terutama terdistribusipada bayi baru lahir untuk menghasilkan produksipanas yang paling efisien untuk kebutuhan bayi.Pada bayi, lemak coklat diyakini banyak terdapatpada bagian midskapula, leher posterior, disekitarotot leher dan memanjang dibawah clavikulasampai aksila dan sekitar trakea, esofagus,interskapula dan arteri mamaria, aorta abdominal,ginjal dan kelenjar adrenal (Davis, 1980).Analisis termografik menyimpulkan bahwabahwa area interscapular, aksila dan tengkuk padaleher mempunyai suhu kulit lebih tinggi daribagian lain dalam tubuh, sehinggamengindikasikan adanya termogenesisnonshivering dalam area ini (Oya, et al, 1997).Metabolisme produksi panas ini pada neonatusdimulai pada saat lahir dan puncaknya sekitar satujam setelah itu (Oya eta l, 1997). Jaringan lemakcoklat mengelilingi organ vital berfungsi untukmenghasilkan kebutuhan panas, yang bekerjasecara optimal (suhu lebih rendah dari optimalmenghasilkan kecepatan reaksi lebih rendah danakumulasi produk sampah metabolik) danmengelilingi arteri yang berfungsi untukkehangatan darah sebelum disirkulasi melaluitubuh (Davis, 1980).FUNGSI JARINGAN LEMAK COKLATStruktur jaringan lemak coklat secara khususdisesuaikan dengan fungsinya. Banyaknyavakuola lemak meningkatkan “rongga sitoplasmaterhadap lemak“, membuat penggunaan lemaklebih banyak efisien (Davis, 1980). Seperti yangtersebut diatas, glikogen dalam sel lemak coklatmenghasilkan glukosa untuk sejumlahmitokondria, yang digunakan untuk menghasilkanenergi terutama untuk produksi panas (Davis,1980). Jaringan lemak coklat kaya vaskularisasi,sehingga memberikan dua manfaat :1. Membawa nutrient seluler dan sampahmetabolik ke tempat semestinya.

Page 10: Documentpr

2. Menyebarkan panas yang dihasilkan dalamjaringan lemak coklat untuk istirahat tubuh(Davis, 1980). Suplai saraf tidak bermielinmenghasilkan jalur untuk stimulasi jaringanlemak coklat (Davis, 1980).Fungsi lemak coklat antara lain :1. Aktivasi sistem :Termogenesis nonshivering dalam jaringanlemak coklat diaktivasi melalui sistem sarafsimpatis melalui salah satu dari dua jalan :melalui dingin atau melalui makanan (Astrup,1986). Ketika otak terangsang dingin, sarafsarafsimpatis diaktifkan, sehingga ujung sarafyang mengelilingi jaringan lemak coklatmelepaskan norepinefrin, yang mengikat kedan mengaktivasi reseptor beta adrenergikpada membran sel lemak coklat (Sell, 2004).Pengikatan norepinefrin oleh reseptormenyebabkan timbulnya sinyal transduksicascade, yang menyebabkan cAMPmengaktifkan protein kinase A, dan akhirnyamenstimulasi lipolisis dan aktivitas UCP-1dalam membran dalam mitokondria (Sell,2004).2. Uncoupling Protein 1 (UCP 1/ thermogenin)dan perannya dalam termogenesisnonshivering.Secara umum, pernafasan seluler, “oksidasisubstrat-substrat bahan bakar pada mitokondriamenghasilkan produksi ATP melaluiphosphorilasi oksidatif” (Argyropolous 2002).Sebaliknya, tujuan pernafasan dalam jaringanlemak coklat adalah tidak menghasilkan energidalam bentuk ATP, tetapi lebih dalam bentukpanas. Dengan demikian, sel lemak coklatmembutuhkan jalur alternatif pada phosporilasioksidatif. Dalam phosphorilasi oksidatif khas,proton menurunkan gradien elektrokimia danmasuk matrik mitokondria melalui ATPsynthase, sampai gradient habis. Pada jaringanlemak coklat, UCP 1 menyediakan bypass bagiATP synthase (kecepatan enzim dalamproduksi panas terbatas), dan dengandemikian energi pada gradient elektrokimiatidak digunakan untuk sintesis ATP, tetapioksidasi lemak lebih banyak dilepaskansebagai panas (gambar 2) (Argiropoulos et al,2002). Mitokondria dalam jaringan lemakcoklat dapat menghabiskan “ hampir 90%energi respirasi sebagai termogenesis dengancara ini” (Ricquier, 2002). Tanpa UCP 1,termogenesis nonshivering tidak dapat terjadi

Page 11: Documentpr

dengan baik.

5. A. Fungsi Darah

a. Sebagai alat pengangkut yaitu:

Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh jaringan tubuh. Mengangkut karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru. Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh

jaringan/ alat tubuh. Mengangkat / mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui

ginjal dan kulit.b. Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam tubuh dengan perantaraan leukosit dan antibodi/ zat–zat anti racun.c. Menyebarkan panas keseluruh tubuh.

B. Kandungan Darah

Kandungan dalam darah: 

Air    : 91% Protein    : 3% (albumin, globulin, protombin dan fibrinigen)

Page 12: Documentpr

Mineral    : 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam fosfat, magnesium, kalsium, dan zat besi).

Bahan organik    : 0,1% (glukosa, lemak asam urat, kreatinin, kolesterol, dan asam amino).

C. Bagian- bagian Darah

C.a. Sel-Sel Darah

1. Sel darah merah (Eritrosit)

Sel darah merah (eritrosit) bentuknya seperti cakram/ bikonkaf dan tidak mempunyai inti. Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm), tidak dapat bergerak. Banyaknya kira–kira 5 juta dalam 1 mm3 (41/2 juta). Warnanya kuning kemerahan, karena didalamnya mengandung suatu zat yang disebut hemoglobin, warna ini akan bertambah merah jika di dalamnya banyak mengandung oksigen.

Fungsi sel darah merah adalah mengikat oksigen dari paru–paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh dan mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru–paru. Pengikatan oksigen dan karbon dioksida ini dikerjakan oleh hemoglobin yang telah bersenyawa dengan oksigen yang disebut oksihemoglobin (Hb + oksigen 4 Hb-oksigen) jadi oksigen diangkut dari seluruh tubuh sebagai oksihemoglobin yang nantinya setelah tiba di jaringan akan dilepaskan: Hb-oksigen Hb + oksigen, dan seterusnya. Hb tadi akan bersenyawa dengan karbon dioksida dan disebut karbon dioksida hemoglobin (Hb + karbon dioksida Hb-karbon dioksida) yang mana karbon dioksida tersebut akan dikeluarkan di paru-paru.

Sel darah merah (eritrosit) diproduksi di dalam sumsum tulang merah, limpa dan hati. Proses pembentukannya dalam sumsum tulang melalui beberapa tahap. Mula-mula besar dan berisi nukleus dan tidak berisi hemoglobin kemudian dimuati hemoglobin dan akhirnya kehilangan nukleusnya dan siap diedarkan dalam sirkulasi darah yang kemudian akan beredar di dalam tubuh selama kebih kurang 114 - 115 hari, setelah itu akan mati. Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang mati akan terurai menjadi dua zat yaitu hematin yang mengandung Fe yang berguna untuk membuat eritrosit baru dan hemoglobin yaitu suatu zat yang terdapat didalam eritrisit yang berguna untuk mengikat oksigen dan karbon dioksida. 

Jumlah normal pada orang dewasa kira- kira 11,5 – 15 gram dalam 100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5 mg% dan laki-laki 13,0 mg%. Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terdiri dari asam amino dan memerlukan pula zat besi, sehingga diperlukan diit seimbang zat besi. 

Page 13: Documentpr

Sumber : Fundamental of Anatomy & Physiology by Martini

Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini bisa berkurang, demikian juga banyaknya hemoglobin dalam sel darah merah. Apabila kedua-duanya berkurang maka keadaan ini disebut anemia, yang biasanya disebabkan oleh perdarahaan yang hebat, penyakit yang melisis eritrosit, dan tempat pembuatan eritrosit terganggu.

2. Sel darah putih (Leukosit)

Bentuk dan sifat leukosit berlainan dengan sifat eritrosit apabila kita lihat di bawah mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang dapat berubah-ubah dan dapat bergerak dengan perantaraan kaki palsu (pseudopodia), mempunyai bermacam- macam inti sel sehingga ia dapat dibedakan menurut inti selnya, warnanya bening (tidak berwarna), banyaknya dalam 1 mm3 darah kira-kira 6000-9000. 

Fungsinya sebagai pertahanan tubuh yaitu membunuh dan memakan bibit penyakit / bakteri yang masuk ke dalam jaringan RES (sistem retikuloendotel), tempat pembiakannya di dalam limpa dan kelenjar limfe; sebagai pengangkut yaitu mengangkut / membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke pembuluh darah. 

Sel leukosit disamping berada di dalam pembuluh darah juga terdapat di seluruh jaringan tubuh manusia. Pada kebanyakan penyakit disebabkan oleh masuknya kuman / infeksi maka jumlah leukosit yang ada di dalam darah akan lebih banyak dari biasanya. Hal ini disebabkan sel leukosit yang biasanya tinggal di dalam kelenjar limfe, sekarang beredar dalam darah untuk mempertahankan tubuh dari serangan penyakit tersebut. Jika jumlah leukosit dalam darah melebihi 10000/mm3 disebut leukositosis dan kurang dari 6000 disebut leukopenia.

Macam- macam leukosit meliputi:

a. Agranulosit Sel leukosit yang tidak mempunyai granula didalamnya, yang terdiri dari: 

Limposit, macam leukosit yang dihasilkan dari jaringan RES dan kelenjar limfe, bentuknya ada yang besar dan kecil, di dalam sitoplasmanya tidak terdapat glandula dan intinya besar, banyaknya kira- kira 20%-15% dan fungsinya membunuh dan memakan bakteri yang masuk ke dalam jarigan tubuh.

Monosit. Terbanyak dibuat di sumsum merah, lebih besar dari limfosit, fungsinya sebagai fagosit dan banyaknya 34%. Di bawah mikroskop terlihat bahwa protoplasmanya lebar, warna biru abu-abu mempunyai bintik-bintik sedikit kemerahan. Inti selnya bulat dan panjang, warnanya lembayung muda.

b. Granulosit Disebut juga leukosit granular terdiri dari:- Neutrofil

Page 14: Documentpr

Atau disebut juga polimorfonuklear leukosit, mempunyai inti sel yang kadang-kadang seperti terpisah-pisah, protoplasmanya banyak bintik-bintik halus / glandula, banyaknya 60%-50%. - Eusinofil Ukuran dan bentuknya hampir sama dengan neutrofil tetapi granula dan sitoplasmanya lebih besar, banyaknya kira-kira 24%. - BasofilSel ini kecil dari eusinofil tetapi mempunyai inti yang bentuknya teratur, di dalam protoplasmanya terdapat granula-granula besar. Banyaknya setengah bagian dari sumsum merah, fungsinya tidak diketahui.

Sumber : Fundamental of Anatomy & Physiology by Martini

3. Sel Pembeku (Trombosit)

Trombosit merupakan benda-benda kecil yang mati yang bentuk dan ukurannya bermacam-macam, ada yang bulat dan lonjong, warnanya putih, normal pada orang dewasa 200.000-300.000/mm3.

Fungsinya memegang peranan penting dalam pembekuan darah. Jika banyaknya kurang dari normal, maka kalau ada luka darah tidak lekas membeku sehingga timbul perdarahan yang terus- menerus. Trombosit lebih dari 300.000 disebut trombositosis. Trombosit yang kurang dari 200.000 disebut trombositopenia. 

Di dalam plasma darah terdapat suatu zat yang turut membantu terjadinya peristiwa pembekuan darah, yaitu Ca2+ dan fibrinogen. Fibrinogen mulai bekerja apabila tubuh mendapat luka. ketika kita luka maka darah akan keluar, trombosit pecah dan mengeluarkan zat yang dinamakan trombokinase. Trombokinasi ini akan bertemu dengan protrombin dengan pertolongan Ca2+ akan menjadi trombin. Trombin akan bertemu dengan fibrin yang merupakan benang-benang halus, bentuk jaringan yang tidak teratur letaknya, yang akan menahan sel darah, dengan demikian terjadilah pembekuan. Protrombin di buat didalam hati dan untuk membuatnya diperlukan vitamin K, dengan demikian vitamin K penting untuk pembekuan darah.

4. Plasma Darah

Bagian cairan darah yang membentuk sekitar 5% dari berat badan, merupakan media sirkulasi elemen-elemen darah yang membentuk sel darah merah, sel darah putih, dan sel pembeku darah juga sebagai media transportasi bahan organik dan anorganik dari suatu jaringan atau organ. 

Pada penyakit ginjal plasma albumin turun sehingga terdapat kebocoran albumin yang besar melalui glomerulus ginjal. Hampir 90% dari plasma darah terdiri dari air, di samping itu terdapat pula zat-zat lain yang terlarut di dalamnya.

Page 15: Documentpr

6. Serat Jaringan Ikat

Terdapat tiga jenis serat jaringan ikat: kolagen, elastik, dan retikular. Jumlah dan susunan serat-serat ini bergantung pada fungsi jaringan atau organ tempat serat ini berada. Fibroblas menyintesis semua serat kolagen, elastik, dan retikular.

1. Jenis Serat Kolagen

Serat kolagen (fibra collageni) adalah protein fibrosa tebal kuat yang tidak bercabang. Kolagen adalahserat yang paling banyak jumlahnya dan ditemukan di hampir semua jaringan ikat semua organ. Serat yang paling banyak ditemukan dalam sediaan histologik adalah:

a. Serat kolagen tipe I. Serat ini ditemukan di dermis kulit, tendon, ligamentum, dan tulang. Serat ini sangat kuat dan memberikan tahanan besar terhadap peregangan.

b. Serat kolagen tipe II. Serat ini terdapat di tulang rawan hialin dan tulang rawan elastik. Serat ini menimbulkan tahanan terhadap tekanan.

c. Serat kolagen tipe III. Serat ini adalah serat retikular tipis bercabang yang membentuk anyaman penyokong halus di organ-organ seperti limfonodus, limpa, dan sumsum tulang.

d. Serat kolagen tipe IV. Serat ini terdapat di lamina basalis membrana basalis, yaitu tempat melekatnya regio basalis sel.

2. Serat Retikular

Serat retikular (fibra reticularis), terutama terdiri dari kolagen tipe III (fibra collageni typi III), tipis dan membentuk anyaman kerangka halus di hati, limfonodus, limpa, organ hemopoietilg dan lokasi lain tempat terjadinya penyaringan darah dan limfe. Serat retikular juga menyokong kapiler, sel saraf, dan sel otot. Serat-serat ini hanya tampak jika jaringan atau organ dipulas dengan pewarnaan perak.

3. Serat Elastik

Serat elastik (fibra elastica) adalah serat tipis, kecil, dan bercabang yang memungkinkan terjadinya peregangan. Serat ini kurang kuat dibandingkan dengan serat kolagen, dan terdiri dari mikrofibril dan protein elastin. Bila diregangkan kemudian dilepaskan, serat ini akan kembali ke ukuran aslinya (rekoil) tanpa mengalami perubahan bentuk. Serat elastik ditemukan dalam jumlah besar di dalam paru-paru, vesika urinaria, dan kulit. Di dinding aorta dan trunkus pulmonalis, serat elastik memungkinkan peregangan dan rekoil pembuluh-pembuluh ini sewaktu memompa darah dari ventrikel jantung. Di dinding pembuluh besar, sel otot polos menyintesis serat elastik.

Page 16: Documentpr

Dapus :

Albright, A.L. and Stern, J.S., 1998. Adipose tissue. In: Encyclopedia of Sports Medicine and Science. USA: Department of Nutrition and Internal Medicine University of California at Davis.Davis, CA

 Enerback, S., Human brown adipose tissue. Cell metabolism, 2010. 11(4): p. 248-52.

Eroschenko, Victor P. 2010. di Fiore's atlas of histoIogy with functionaI correIations. Didiek

Dharmawan, penerjemah. EGC : Jakarta.

Martini, Nath. 2012. Fundamentals of Anatomy & Physiologi 9th Edition. SanFrancisco : PerasonMagister Sain Anatomi Histologi, teks & Atlas. Dr. H. Nizamuddin,MS:Jakarta.2001

Ahima RS., Flier JS. Adipose tissue as an endocrine organ. Trends EndocrinolMetab 2000;11:327-332.

Miner JL. The adipocyte as an endocrine cell. J. Anim. Sci. 2004. 82:935-941

Fruhbeck G., Gomez-Ambrosi J., Muruzabal FJ., Burrell MA. The adipocyte: amodel for integration of endocrine and metabolic signaling in energy metabolismregulation. Am J Physiol Endocrinol Metab. 2001 Jun;280(6):E827-47