25
NAMA : MUZAFFAR TUGAS IKM ECONOMIC GROWTH (PERTUMBUHAN EKONOMI) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selama ini banyak negara sedang berkembang telah berhasil menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, tetapi masih banyak permasalahan pembangunan yang belum terpecahkan, seperti : tingkat pengganguran tetap tinggi, pembagian pendapatan tambah tidak merata, masih banyak terdapat kemiskinan absolut, tingkat pendidikan rata-rata masih rendah, pelayanan kesehatan masih kurang, dan sekelompok kecil penduduk yang sangat kaya cenderung semakin kaya sedangkan sebagian besar penduduk tetap saja bergelut dengan kemiskinan, yang terjadi bukan trickle down tapi trickle up. Keadaan ini memprihatinkan, banyak ahli ekonomi pembangunan yang mulai mempertanyakan arti dari pembangunan. Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi merupakan dua istilah yang berbeda, sekalipun ada beberapa ahli mengatakan sama. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator dari keberhasilan pembanguanan ekonomi. Jadi akan ada pertumbuhan ekonomi jika ada pembangunan ekonomi dimana pembangunan ekonomi itu mengakibatkan perubahan-perubahan pada sektor ekonomi. Pendirian

PR IKM MUZAFFAR -ECONOMIC GROWTH.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PR IKM MUZAFFAR -ECONOMIC GROWTH.docx

NAMA : MUZAFFARTUGAS IKM

ECONOMIC GROWTH(PERTUMBUHAN EKONOMI)

BAB IPENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

            Selama ini banyak negara sedang berkembang telah berhasil

menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, tetapi masih

banyak permasalahan pembangunan yang belum terpecahkan, seperti : tingkat

pengganguran tetap tinggi, pembagian pendapatan tambah tidak merata, masih

banyak terdapat kemiskinan absolut, tingkat pendidikan rata-rata masih rendah,

pelayanan  kesehatan masih kurang, dan sekelompok kecil penduduk yang

sangat kaya cenderung semakin kaya sedangkan sebagian besar penduduk tetap

saja bergelut dengan kemiskinan, yang terjadi bukan trickle down tapi trickle

up. Keadaan ini memprihatinkan, banyak ahli ekonomi pembangunan  yang

mulai mempertanyakan arti dari pembangunan.

            Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi merupakan dua

istilah yang berbeda, sekalipun ada beberapa ahli mengatakan sama.

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator dari keberhasilan

pembanguanan ekonomi. Jadi akan ada pertumbuhan ekonomi jika ada

pembangunan ekonomi dimana pembangunan ekonomi itu mengakibatkan

perubahan-perubahan pada sektor ekonomi. Pendirian industri-industri baru

dan meningkatnya kegiatan ekspor dan impor akan membawa perubahan dalam

sektor industri dan sektor perdagangan. Sektor pertanian juga akan berubah

melalui pembangunan di bidang sarana dan prasarana, seperti penambahan

ruasa jalan.

            Perubahan-perubahan pada berbagai sektor ekonomi tersebut akan

mengakibatkan terjadinya pertumbuhan ekonomi, yang ditandai dengan

naiknya produksi nasional, pendapatan nasional, dan pendapatan perkapita.

Situasi semacam itu akan berlangsung secara terus-menerus.

Page 2: PR IKM MUZAFFAR -ECONOMIC GROWTH.docx

BAB II

PERTUMBUHAN EKONOMI

A.   Pengertian Pertumbuhan Ekonomi        

Pertumbuhan ekonomi ( Economic Growth ) adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktorproduksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari potensinya.(Sadono Sukirno, 1994;10).

            Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya. Berkelanjutan pertumbuhan ekonomi harus mengarah standar hidup yang lebih tinggi nyata dan kerja meningkat.

            Menurut Sadono Sukirno (1996: 33), pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan.

            Simon Kuznet mendefenisikan pertumbuhan ekonomi suatu negara sebagai “kemampuan negara itu untuk menyediakan barang-barang ekonomi yang terus meningkat bagi penduduknya, pertumbuhan kemampuan ini berdasarkan pada kemajuan teknologi dan kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya”.            

Page 3: PR IKM MUZAFFAR -ECONOMIC GROWTH.docx

Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat Pertumbuhan Ekonomi

·         Tingkat Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto)

·         Tingkat Pertumbuhan PNB (Produk Nasional Bruto)

            Dalam praktek angka, PNB kurang lazim dipakai, yang lebih populer dipakai adalah PDB, karena angka PDB hanya melihat batas wilayah,terbatas pada negara yang bersangkutan.

Sumber Kenaikan Pertumbuhan Ekonomi            Pertumbuhan ekonomi umumnya didefinisikan sebagai kenaikan GDP riil per kapita. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP) adalah nilai pasar keluaran total sebuah negara, yang merupakan nilai pasar semua barang jadi dan jasa akhir yang diproduksi selama periode waktu tertentu oleh faktor-faktor produksi yang berlokasi di dalam sebuah negara.

Kenaikan GDP dapat muncul melalui:1. Kenaikan penawaran tenaga kerja            Penawaran tenaga kerja yang meningkat dapat menghasilkan keluaran yang lebih banyak. Jika stok modal tetap sementara tenaga kerja naik, tenaga kerja baru cenderung akan kurang produktif dibandingkan tenaga kerja lama.2. Kenaikan modal fisik atau sumber daya manusia            Kenaikan stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak disertai oleh kenaikan angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik produktivitas tenaga kerja maupun menyediakan secara langsung jasa yang bernilai. Investasi dalam modal sumber daya manusia merupakan sumber lain dari pertumbuhan ekonomi.3. Kenaikan produktivitas            Kenaikan produktivitas masukan menunjukkan setiap unit masukan tertentu memproduksi lebih banyak keluaran. Produktivitas masukan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor termasuk perubahan teknologi, kemajuan pengetahuan lain, dan ekonomisnya skala produksi. (Case dan Fair, 1999;326)

Perbedaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi1.      Pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan

produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur perekonomian.

2.      Pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan

Page 4: PR IKM MUZAFFAR -ECONOMIC GROWTH.docx

Persamaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi

1.      Kedua-duanya merupakan kecenderungan di bidang ekonomi.

2.      Pokok permasalahan akhir adalah besarnya pendapatan per kapita.

3.      Kedua-duanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan memerlukan dukungan rakyat.

4.      Kedua-duanya berdampak kepada kesejahteraan rakyat

B.   Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi

            Untuk dapat mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, maka harus dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP).

            PDB atau GDP adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan di dalam suatu wilayah pada periode tertentu, misalnya satu tahun. (Di level provinsi di Indonesia biasanya disebut Produk Domestik Regional Bruto-PDRB)

            PDB jika dibagi dengan jumlah penduduk maka menjadi PDB per kapita. Ukuran ini lebih spesifik karena memperhitungkan jumlah penduduk serta mencerminkan kesejahteraan penduduk di suatu tempat.

            Ada banyak pendapat mengenai penyebab naik turunnya total produksi barang dan jasa, namun banyak ahli ekonomi yang setuju akan dua penyebab berikut ini :

(1)   Sumber pertumbuhan. Ahli-ahli ekonomi sering merujuk pada tiga sumber pertumbuhan, yaitu : (a) peningkatan tenaga kerja, (b) peningkatan modal, dan (c) peningkatan efisiensi dimana kedua faktor ini digunakan. Jumlah tenaga kerja dapat meningkat jika pekerja yang telah tersedia bekerja lebih lama, atau jika ada tambahan tenaga kerja baru. Sedangkan persediaan modal dapat meningkat jika perusahaan mendorong kapasitas produktifnya dengan menambah pabrik dan peralatan (investasi). Efisiensi bertambah ketika output yang lebih dapat diperoleh dari jumlah tenaga kerja dan/atau modal yang sama. Ini sering disebut sebagai Total Factor Productivity (TFP).

(2)   Terjadinya penurunan (downturns) pada ekonomi. Ini menjawab pertanyaan mengapa output dapat turun atau naik lebih lambat. Secara logika, apapun yang menyebabkan penurunan pada tenaga kerja, modal, atau TFP akan menyebabkan penurunan pada output atau setidaknya pada tingkat pertumbuhan output. Misalnya, peristiwa seperti bencana alam, penyebaran penyakit berbahaya dan kerusuhan.

Page 5: PR IKM MUZAFFAR -ECONOMIC GROWTH.docx

            Lalu bagaimana PDB diukur? Caranya, total nilai berbagai macam barang dan jasa diagregasikan. Namun karena berton-ton baja tidak mungkin dijumlahkan begitu saja dengan, misalnya, produksi roti, maka proses agregasi dilakukan berdasarkan nilai uang produksi barang-barang tersebut. Di Indonesia PDB diukur setiap tiga bulanan dan tahunan oleh Biro Pusat Statistik (BPS).

            Nilai total pendapatan nasional dalam satuan harga sekarang disebut dengan PDB nominal (PDB atas dasar harga berlaku). Nilainya tentu berubah dari waktu ke waktu, seiring dengan perubahan kuantitas produksi barang/jasa atau dalam harga dasarnya.

            Jika nilai nominal ini dihitung dalam harga yang tetap atau dipatok, didapatlah nilai PDB riil (PDB atas dasar harga konstan). Untuk menghitung nilai riil tersebut dipilihlah satu tahun dasar—misalnya tahun 2000. Kemudian, nilai semua barang dan jasa dihitung berdasarkan harga masing-masing yang berlaku pada tahun tersebut. Karena harga barang sudah tetap, PDB riil dianggap hanya berubah sesuai dengan adanya perubahan kuantitas barang/jasa.

            Perubahan PDB ini mencerminkan perubahan kuantitas output produksi secara riil. Inilah yang sehari-hari disebut dengan pertumbuhan ekonomi. Jadi yang disebut sebagai “pertumbuhan ekonomi” tidak lain mengacu pada peningkatan nilai total barang dan jasa yang diproduksi dalam sebuah perekonomian.

Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :

g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%

g = tingkat pertumbuhan ekonomiPDBs = PDB riil tahun sekarangPDBk = PDB riil tahun kemarin

Contoh soal :

PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?

jawab :

g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%

Page 6: PR IKM MUZAFFAR -ECONOMIC GROWTH.docx

C.   Manfaat Pertumbuhan Ekonomi

Manfaat Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai berikut:

 1. Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.

 2. Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar penentuan prioritas pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga internasional lainnya.Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan perkembangan sumbur daya (tenaga kerja dan modal). (Dornbuch, R dan Fischer, S, 1994:649-651)

Page 7: PR IKM MUZAFFAR -ECONOMIC GROWTH.docx

PERTUMBUHAN EKONOMIPertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi jangka panjang.

Pertumbuhan ekonomi yang pesat merupakan fenomena penting yang dialami

dunia hanya semenjak dua abad belakangan ini. Dalam periode tersebut dunia

telah mengalami perubahan yang sangat nyata apabila dibandingkan dengan

periode sebelumnya. Pada masa sebelumnya kuda dan beberapa binatang

peliharaan lain merupakan tenaga penarik bagi alat pengangkut yang utama.

Pada masa ini keadaan sudah sangat berbeda. Kemampuan manusia untuk

pergi kebulan dan mewujudkan komputer canggih merupakan contoh yang

nyata dari betapa jauhnya manusia telah mengalami kemajuan sejak dua atau

tiga abad yang lalu.

Ditinjau dari sudut ekonomi, perkembangan ekonomi dunia

menimbulkan dua efek penting yang sangat menggalakkan, yaitu (i)

kemakmuran atau taraf hidup masyarakat makin meningkat, dan (ii) ia dapat

menciptakan kesempatan kerja yang baru kepada penduduk yang terus

bertambah jumlahnya. Walau bagaimanapun, sungguh menyedihkan untuk

menyadari kenyataan bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut bukanlah sesuatu

peristiwa yang terjadi di semua negara. Negara-negara di Asia dan Afrika tidak

menikmati sepenuhnya peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut.

Page 8: PR IKM MUZAFFAR -ECONOMIC GROWTH.docx

PEMBAHASAN

Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai perkembangan

kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang

diproduksikan dalam masyarakat bertambah. Masalah pertumbuhan ekonomi

dapat dipandang sebagai masalah makroekonomi jangka panjang. Dari satu

periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara untuk menghasilkan

barang dan jasa akan meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan

karena faktor-faktor produksi akan selalu mengalami pertambahan dalam

jumlah dan kualitasnya. Investasi akan menambah jumlah barang modal.

Teknologi yang digunakan berkembang. Disamping itu tenaga kerja bertambah

sebagai akibat dari perkembangan penduduk, dan pengalaman kerja dan

pendidikan menambah keterampilan mereka. (sadono sukirno).

Menurut Boediono (2001: 35), pertumbuhan ekonomi adalah proses

kenaikan output

perkapita dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator

untuk melihat

keberhasilan pembangunan dan merupakan syarat keharusan ( necessary

condition) bagi

penurunan pengangguran . Adapun syarat kecukupannya ialah bahwa

pertumbuhan ekonomi

tersebut efektif dalam mengurangi tingkat pengangguran. Artinya,

pertumbuhan tersebut hendaklah menyebar di setiap golongan pendapatan,

termasuk di golongan penduduk miskin. Secara langsung, hal ini berarti

pertumbuhan itu perlu dipastikan terjadi disektor-sektor dimana penduduk

miskin bekerja yaitu sector pertanian atau sector yang padat karya. Adapun

secara tidak langsung, diperlukan pemerintah yang cukup efektif

mendistribusikan manfaat pertumbuhan yang mungkin didapatkan dari sektor

modern seperti jasa yang padat modal.

 

Page 9: PR IKM MUZAFFAR -ECONOMIC GROWTH.docx

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Subandi, dalam bukunya Sistem Ekonomi Indonesia, menulis bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia secara umum,

adalah:

1.       faktor produksi

2.      faktor investasi

3.      faktor perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran

4.      faktor kebijakan moneter dan inflasi

5.      faktor keuangan negara

Sedangkan Tambunan, dalam bukunya Perekonomian Indonesia, menulis

bahwa di dalam teoti-teori konvensional, pertumbuhan ekonomi sangat

ditentukan oleh ketersediaan dan kualitas dari faktor-faktor produksi seperti

SDM, kapital, teknologi, bahan baku, enterpreneurship dan energi.  Akan

tetapi, faktor penentu tersebut untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang,

bukan pertumbuhan jangka pendek.

Dengan kata  lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan lebih baik,

sama atau lebih buruk dari tahun sebelumnya lebih ditentukan oleh faktor-

faktor yang sifatnya lebih jangka pendek, yang dapat dikelompokkan ke dalam

faktor internal dan eksternal.

Faktor eksternal didominasi oleh faktor-faktor ekonomi, seperti perdagangan

internasional dan pertumbuhan ekonomi kawasan atau dunia.

1. Faktor-faktor Internal

a) Faktor ekonomi, antara lain:

Buruknya fundamental ekonomi nasional

Cadangan devisa

Hutang luar negeri dan ketergantungan impor

Sektor perbankan

Pengeluaran konsumsi

b) Faktor non ekonomi, antara lain:

Kondisi politik, sosial dan keamanan

Pelarian modal ke luar negeri

Nilai tukar rupiah

2. Faktor-faktor Eksternal

Kondisi perdagangan dan perekonomian regional atau dunia

Page 10: PR IKM MUZAFFAR -ECONOMIC GROWTH.docx

Teori Pertumbuhan EkonomiTeori pertumbuhan ekonomi menjelaskan mengenai faktor-faktor yang

menentukan pertumbuhan ekonomi dan prosesnya dalam jangka panjang,

penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor itu berinteraksi satu dengan yang

lainnya, sehingga menimbulkan terjadinya proses pertumbuhan (Arsyad, 1992 :

191). Secara umum, pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai peningkatan

dalam kemampuan dari suatu perekonomian dalam memproduksi barang dan

jasa. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi lebih menunjuk pada perubahan

yang bersifat kuantitatif (quantitatif change) dan biasanya diukur dengan

menggunakan data produk domestik bruto (PDB) atau pendapatan output

perkapita. Produk domestik bruto (PDB) adalah total nilai pasar (total market

value) dari barang-barang akhir dan jasa-jasa (final goods and services) yang

dihasilkan di dalam suatu perekonomian selama kurun waktu tertentu (biasanya

satu tahun). Tingkat pertumbuhan ekonomi menunjukkan persentase kenaikan

pendapatan nasional riil pada suatu tahun tertentu dibandingkan dengan

pendapatan nasional riil pada tahun sebelumnya (Nanga, 2001: 273-274).

TEORI PERTUMBUHAN KLASIK

Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik ada empat faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu: jumlah penduduk, jumlah stok

barang-barang modal , luas tanah dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi

yang digunakan. Walau menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung

pada banyak aktor, ahli-ahli ekonomi Klasik terutama menitikberatkan

perhatiannya kepada pengaruh pertambahan penduduk kepada pertumbuhan

ekonomi. Dan teori pertumbuhan mereka , dimisalkan luas tanah dan kekayaan

alam adalah tetap jumlahnya dan tingkat teknologi tidak mengalami perubahan.

Berdasarkan kepada pemisalan ini selanjutnya dianalisis bagaimana pengaruh

pertambahan penduduk kepada tingkat produksi nasional dan pendapatan.

Pada permulaannya, apabila penduduk sedikit dan kekayaan alam

relatif  berlebihan, tingkat penegembalian modal dari investasi yang dibuat

adalah tinggi. Maka para pengusaha akan mendapatkan keuntungan

keuntungan yang besar. Ini akan menimbulkan investasi baru, dan

pertumbuhan ekonomi terwujud. Keadaan seperti itu tidak akan terus-menerus

berlangsung. Apabila penduduk sudah terlalu banyak, pertambahannya akan

menurunkan tingkat kegiatan ekonomi karena peroduktivitas setiap penduduk

telah menjadi negatif. Maka kemakmuran masyarakat menurun kembali.

Ekonomi akan mencapai tingkat perkembangan yang rendah. Apabila keadaan

Page 11: PR IKM MUZAFFAR -ECONOMIC GROWTH.docx

ini dicapai, ekonomi dikatakan telah mencapai keadaan tidak berkembang

(stationary State). Pada keadaan ini pendapatan pekerja hanya mencapai

tingkat cukup hidup (subsistence).

Teori ekonomi klasik mempunyai beberapa ciri-ciri yaitu sebagai berikut:

a. Perekonomian yang didasarkaan pada sistem bebas berusaha (Laissez

Faire) artinya mempunyai kemampuan untuk kembali ke posisi

keseimbangan secara otomatis. Terjadi tangan bebas atau pasar bebas

dalam mencapai keseimbangan sehingga terjadi “full employment” atau

kesempatan kerja penuh (tidak ada pengangguran).

b. Pemerintah tidak ikut campur tangan. Peran pemerintah hanya pada

masalah penegakan hukum, menjaga keamanan serta pembangunan

infrastruktur.

c. Harga barang ditentukan oleh produsen dann konsumen.

d. Tingkat upah ditentukan oleh permintaan dan penawaran tenaga kerja.

Apabila kelebihan tenaga kerja maka akan menurunkan upah, tetapi apabila

kekurangan tenaga kerja maka akan

meningkatkan upah.

TEORI SCHUMPETER

Salah satu pendapat Schumpeter yang penting adalah landasan teori

pembangunannya yaitu keyakinannya bahwa system kapitalisme merupakan

system yang paling baik untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang

pesat. Namun demikian, Schumpeter meramalkan secara pesimis bahwa dalam

jangka panjang system kapitalisme akan mengalami kemandegan.

Proses perkembangan ekonomi menurut Schumpeter, faktor utama yang

menyebabkan perkembangan ekonomi adalah proses inovasi dan pelakunya

adalah para innovator atau entrepreneur (wiraswasta). Kemajuan ekonomi

suatu masyarakat hanya bisa diterapkan dengan adanya inovasi oleh para

entrepreneur. Dalam membahas perkembangan ekonomi, Schumpeter

membedakan pengertian pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi.

Menurut Schumpeter pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan output

masyarakat yang disebabkan oleh semakin banyaknya jumlah faktor produksi

yang digunakan dalam proses produksi masyarakat tanpa adanya perubahan

“teknologi” produksi itu sendiri. pembangunan ekonomi adalah kenaikan out

put yang disebabkan oleh inovasi yang dilakukan oleh para wiraswasta. Inovasi

ini berarti perabaikan “teknologi” dalam arti luar, miasalnya penemuan produk

baru, pembukaan pasar baru, dsb.

Page 12: PR IKM MUZAFFAR -ECONOMIC GROWTH.docx

TEORI HARROD-DOMAR

Harrod-Domar mengemukakan syarat-syarat yang diperlukan agar

pertumbuhan ekonomi dapat tumbuh dan berkembang dengan mantap

atau steady growth dalam jangka panjang di dalam pertumbuhan mantap semua

variabel seperti output, tabungan, investasi, dan kemajuan teknologi, masing-

masing tumbuh secara konstant atau pada laju yang lurus secara eksponensial.

                                                      ΔY / Y = s / k

                Dimana:

               ΔY / Y = tingkat pertumbuhan output

Persamaan tersebut merupakan persamaan Harrod-Domar yang disederhanakan

bahwa

tingkat pertumbuhan output ( ΔY / Y ) ditentukan secara bersama oleh rasio

tabungan (s) dan rasio modal output (COR = K). Makin tinggi tabungan yang

diinvestasikan maka makin tinggi pula output yang dihasilkan. Sedangkan

hubungan antara COR dengan tingkat pertumbuhan adalah negative (makin

besar COR, makin rendah tingkat pertumbuhan output).

TEORI ADAM SMITH

Adam Smith menyatakan bahwa proses pertumbuhan ekonomi dalam

jangka panjang

secara sistematis ada tiga aspek, yaitu (Arsyad, 1992 : 42) :

1. Pertumbuhan Output Total

Sumber alam yang tersedia (masih diwujudkan sebagai faktor produksi tanah).

Menurut Smith, sumber daya alam yang tersedia merupakan wadah paling

mendasar dari

kegiatan produksi suatu masyarakat. Jumlah sumber daya alam yang tersedia

merupakan batas maya bagi pertumbuhan perekonomian, maksudnya jika

sumber daya ini belum digunakan sepenuhnya, maka jumlah penduduk dan

stok modal yang ada memegang peranan dalam pertumbuhan output.

2. Stok barang modal

Stok modal menurut Smith merupakan unsur produksi yang secara aktif

menentukan

tingkat output. Peranannya sangat sentral dalam proses pertumbuhan output,

sehingga jumlah

dan tingkat pertumbuhan output tergantung pada laju pertumbuhan stok

pengaruh stok modal

Page 13: PR IKM MUZAFFAR -ECONOMIC GROWTH.docx

terhadap tingkat output total bisa secara langsung dan tidak langsung. Pengaruh

langsung,

maksudnya adalah karena pertambahan modal akan langsung meningkatkan

output, sedangkan pengaruh tidak langsung maksudnya adalah peningkatan

produktifitas perkapita

yang dimungkinkan karena adanya spesialisasi dan pembagian kerja yang

semakin tinggi.

3. Pertumbuhan Penduduk.

Menurut Smith yang sangat menentukan jumlah penduduk pada suatu masa

tertentu

adalah tingkat upah pada saat itu. Jika tingkat upah yang berlaku lebih tinggi

dari pada tingkat upah subsisten (tingkat upah yang hanya cukup untuk hidup

pas-pasan), maka jumlah

penduduk akan meningkat. Smith juga menyatakan bahwa tingkat upah

ditentukan oleh stok

kapital dan tingkat pertumbuhan output. Oleh karena itu jumlah penduduk akan

meningkat

atau menurun tergantung pada stok modal dan tingkat pertumbuhan ekonomi

pada suatu masa

tertentu.

PENGHITUNGAN TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

Laju pertumbuhan ekonomi akan diukur melalui indikator

perkembangan PDB dari tahun ke tahun. Perhitungan laju pertumbuhan

ekonomi di indonesia dilakukan dengan metode yaitu (Boediono, 2001 : 37):

                                    PE

Keterangan:

PE = pertumbuhan ekonomi

PDB = Produk Domestik Bruto

t = tahun tertentu

t-1 = tahun sebelumnya

Page 14: PR IKM MUZAFFAR -ECONOMIC GROWTH.docx

PENGARUH KONSUMSI, INVESTASI, PENGELUARAN PEMERINTAH, NET EKSPOR, DANInflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Hipotesis alternatif pada persamaan pertama dalam penelitian ini tidak

semuanya terbukti diterima. Konsumsi, investasi, dan net ekspor berpengaruh

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, sedangkan

pengeluaran pemerintah dan inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Secara parsial, konsumsi memiliki

pengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Terdapatnya pengaruh yang signifikan dan positif antara konsumsi terhadap

pertumbuhan ekonomi mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi di

Indonesia ditentukan oleh konsumsi. Apabila konsumsi mengalami

peningkatan maka pertumbuhan ekonomi juga akan mengalami peningkatan.

Hal ini dikarenakan terjadinya peningkatan konsumsi berarti telah

terjadi  peningkatan permintaan terhadap barang dan jasa.

Terjadinya peningkatan permintaan terhadap barang dan jasa akan memaksa

perekonomian untuk meningkatkan produksi barang dan jasa. Peningkatan

produksi barang dan jasa akan menyebabkan peningkatan terhadap

pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, apabila konsumsi mengalami penurunan

maka pertumbuhan ekonomi juga akan mengalami penurunan. Hal ini

disebabkan oleh terjadinya penurunan konsumsi berarti telah terjadinya

penurunan permintaan terhadap barang dan jasa. Penurunan ini akan

mengakibatkan perekonomian menurunkan produksi barang dan jasa.

Penurunan produksi barang dan jasa akan menyebabkan penurunan terhadap

pertumbuhanekonomi. Kemudian, investasi secara parsial juga memiliki

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di

Indonesia.

Kenaikan investasi akan memicu kenaikan pertumbuhan ekonomi

karena kenaikan investasi mengindikasikan telah terjadinya kenaikan

penanaman modal atau pembentukan modal. Kenaikan penanaman modal atau

pembentukan modal akan berakibat terhadap peningkatan produksi barang dan

jasa di dalam perekonomian. Peningkatan produksi barang dan jasa ini akan

menyebabkan peningkatan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya,

apabila terjadi penurunan investasi maka PDB juga akan mengalami penurunan

karena penurunan investasi mengindikasikan telah terjadinya penurunan

penanaman modal atau pembentukan modal. Penurunan penanaman modal atau

pembentukan modal ini akan mengakibatkan perekonomian menurunkan

produksi barang dan jasa. Penurunan produksi barang dan jasa akan

menyebabkan penurunan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Page 15: PR IKM MUZAFFAR -ECONOMIC GROWTH.docx

Selanjutnya, secara parsial pengeluaran pemerintah tidak berpengaruh

signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Terjadinya

peningkatan pengeluaran pemerintah misalnya untuk penyediaan atau

perbaikan infrastruktur maka proses produksi barang dan jasa akan semakin

lancar. Hal ini akan menyebabkan terjadinya peningkatan produksi barang dan

jasa. Peningkatan produksi barang dan jasa ini akan menyebabkan peningkatan

terhadap pertumbuhan ekonomi. Begitu sebaliknya, apabila pengeluaran

pemerintah tidak ditingkatkan atau terjadi penurunan sehingga masalah

infrastruktur tidak dapat diatasi maka akan mengakibatkan proses produksi

barang dan jasa menjadi terhalang. Hal ini akan berdampak terhadap

penurunan produksi barang dan jasa. Penurunan produksi barang dan jasa akan

menyebabkan penurunan terhadap pertumbuhan ekonomi. Begitu juga dengan

net ekspor, net ekspor pun memiliki pengaruh yang signifikan dan positif

terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Apabila ekspor mengalami

peningkatan maka produksi barang dan jasa juga akan mengalami peningkatan

karena net ekspor yang meningkat mengindikasikan permintaan terhadap

barang dan jasa di luar negeri lebih besar dari pada permintaan barang luar

negeri di dalam negeri. Oleh karena itu, perekonomian akan meningkatkan

jumlah produksi barang jasa. Peningkatan produksi barang dan jasa ini akan

menyebabkan peningkatan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya,

apabila net ekspor mengalami penurunan dikarenakan terjadinya penurunan

permintaan terhadap barang dan jasa di luar negeri sehingga impor lebih besar

dari pada ekspor dan hal ini akan mengakibatkan penurunan produksi barang

dan jasa.

Penurunan produksi barang dan jasa ini menyebabkan penurunan

terhadap pertumbuhan ekonomi. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian

terdahulu (Gulo, 2008:66). Penelitian tersebut menyimpulkan bahwasanya

secara parsial pengeluaran pemerintah (baik rutin maupun pembangunan)

berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Sedangkan dalam penelitian ini menemukan bahwasanya pengeluaran

pemerintah berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi di Indonesia. Hasil penelitian ini sesuai dengan model makroekonomi

yang dikembangkan oleh Keynes. Dimana Y = C + I + G + X – M. Terjadinya

kenaikan pada konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, net ekspor akan

menyebabkan kenaikan produksi barang dan jasa. Kenaikan produksi barang

dan jasa akan menyebabkan peningkatan dalam pertumbuhan ekonomi.

Page 16: PR IKM MUZAFFAR -ECONOMIC GROWTH.docx

Analisis Empiris Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2011-2014

A.      Pertumbuhan ekonomi indonesia 2011

Sepanjang 2011 lalu Indonesia masih mampu mencatat pertumbuhan

ekonomi yang cukup bagus, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan

pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2011 lalu sebesar 6,5%. Laju

pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2011 tercatat sebesar 6,5% dengan

pembentukan produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai

Rp 1.931,3 triliun. Secara kumulatif, PDB Indonesia pada 2011 berdasarkan

harga berlaku mencapai Rp 7.427,1 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan

sebesar Rp 2.463,2 triliun. pada 2011 lalu terjadi pertumbuhan di semua sektor

ekonomi. Pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor pengangkutan dan

komunikasi yang tumbuh 10,7%, sektor perdagangan, hotel dan restoran

tumbuh 9,2%, sedangkan sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan

tumbuh 6,8%.

B.      Pertumbuhan ekonomi indonesia 2012

            Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia

sepanjang 2012 sebesar 6,23 persen. Angka tersebut turun dibandingkan

sepanjang 2011 sebesar 6,5 persen. Penurunan ini disebabkan sektor pertanian

mengalami penurunan cukup signifikan sebesar 23,06 persen karena siklus

musiman. Pertumbuhan terjadi di semua sektor ekonomi dengan pertumbuhan

tertinggi di sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 9,98 persen dan

terendah di sektor pertambangan dan penggalian 1,49 persen. Sementara PDB

tanpa migas tahun 2012 sebesar 6,81 persen. Jumlah total produk domestik

bruto (PDB) sepanjang 2012 adalah Rp 8.241,9 triliun, sementara Atas Dasar

Harga Berlaku (ADHB) adalah Rp 2.618,1 triliun. Dari sisi komponen

pertumbuhan ekonomi di 2012 adalah konsumsi tumbuh 5,28 persen, belanja

pemerintah 1,25 persen, pembentukan modal tetap bruto atau investasi tumbuh

9,8 persen, ekspor tumbuh 2,01 persen dan impor 6,65 persen. Pertumbuhan

ekonomi tersebut juga dipengaruhi oleh adanya moratorium PNS, sehingga

belanja pemerintah tidak terlalu tinggi. Ekspor memang rendah sehingga terjadi

defisit. Jadi penopang utama pertumbuhan ekonomi 2012 berasal dari

konsumsi dan investasi.

C.    Pertumbuhan ekonomi indonesia 2013

            Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus turun. Setelah mencapai

pertumbuhan ekonomi 6,5 persen pada 2011, dan 6,23 persen pada 2012,

pertumbuhan ekonomi 2013 berada dibawah 6 persen.  Badan Pusat Statistik

(BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2013 sebesar

hanya 5,78 persen. Angka tersebut turun dibandingkan sepanjang 2013 sebesar

6,23 persen. Lebih lanjut dia mengatakan, pertumbuhan terjadi di semua sektor

Page 17: PR IKM MUZAFFAR -ECONOMIC GROWTH.docx

ekonomi dengan pertumbuhan tertinggi di sektor pengangkutan dan

komunikasi sebesar 10,19 persen, dengan nilai Rp 292,4 triliun. Berturut-turut

disusul sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan dengan pertumbuhan

7,56 persen, dengan nilai Rp 272,1 triliun.  Sektor ketiga yang mengalami

pertumbuhan signifikan adalah konstruksi, di mana mencatat pertumbuhan 6,57

persen dengan nilai Rp 182,1 triliun.  Sementara itu pertumbuhan sektor

pertambangan dan penggalian tercatat paling kecil sebesar 1,34 persen dengan

nilai Rp 195,7 triliun

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia

pada tahun 2014, dengan tahun dasar 2010 sebesar 5,02 persen. Hal itu tidak

sesuai dengan target pemerintah, yang mematok pertumbuhan ekonomi

sepanjang 2014 mencapai 5,5 persen. Pertumbuhan pertanian dibanding 2013

sedikit menurun tapi masih stabil, dipicu subsektor perkebunan, di mana masih

ada permintaan tinggi meski harga CPO turun. Perikanan dan hortikultura

masih cukup bagus, sehingga masih stabil.

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN PERTUMBUHAN

EKONOMI

1.      Faktor Sumber Daya Alam, Sebagian besar negara berkembang bertumpu

kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya.

Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses

pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya

manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya

alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang,

kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.

2.      Faktor Sumber Daya Manusia, Sama halnya dengan proses pembangunan,

pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia

merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya

proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya

selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk

melaksanakan proses pembangunan.

3.      Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses

pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan

manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek

efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi

yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan

perekonomian

4.      Faktor Budaya, Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap

pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai

Page 18: PR IKM MUZAFFAR -ECONOMIC GROWTH.docx

pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi

penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan

diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya.

Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya

sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya

5.      Sumber Daya Modal, Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk

mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa

barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran

pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan

produktivitas.

Page 19: PR IKM MUZAFFAR -ECONOMIC GROWTH.docx

KESIMPULAN

Perekonomian indonesia dari tahun 2011 sampai tahun 2014 terjadi

terus mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan oleh faktor-faktor

tertentu dalam perekonomian. Faktor tersebut terdiri dari faktor yang

mempengaruhi dan faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi

tersebut. Faktor yang mempengaruhi antara lain ; faktor produksi, investasi ,

perdagangan luar negeri , neraca pembayaran , kebijakan moneter , inflasi , dan

keuangan negara. Selanjutnya faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi

antara lain ; faktor SDA , SDM , Iptek , budaya , dan sumber daya modal.   Dan

juga kondisi perekonomian global mempengaruhi perekonomian indonesia

seperti yang terjadi pada tahun 2011 silam. Kita patut bersyukur karena dalam

krisis tersebut perekonomian  indonesia masih mampu tumbuh sebesar 6.5

persen. Akan tetapi pertumbuhan ekonomi indonesia tahun-tahun berikutnya

terus mengalami penurunan yaitu berturut-turut , 6,23 persen pada tahun 2012,

5,78 persen pada tahun 2013, dan 5.02 persen pada tahun 2014.