Upload
endiodangsetiawan
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ASAM AMINO DAN PROTEINANALISIS FARMASI II
DISUSUN OLEH KELOMPOK VIC S1 FARMASI 2013
KELOMPOK VI1. IRNA NOVIANTI IBRAHIM (821412105)2. RIZKY RESVITA BAHI (821413115)3. NURHIKMAH A. SAID (821413089)4. NUR AIN VARADILA GELA (821413016)5. WICIANINGSI POLAPA (821413065)6. SULTAN ARIEF PAKAYA (821413102)
UJI KUALITATIF
Uji kualitatif merupakan suatu pemeriksaan atau proses kimia yang menguji adanya ion atau unsur-unsur dalam suatu senyawa.
Reaksi Biuret
Reaksi Ninhidrin
Reaksi Xantoprotein
Reaksi Hopkin
Cole
Reaksi Millon
Reaksi Molisc
h
Reaksi Sullivan
Reaksi Sakaguch
i
Reaki biuret positif untuk semua jenis protein dan akan terbentuk warna
merah muda sampai violet
Reaksi ini berlaku untuk semua protein dan membentuk larutan
berwarna ungu sampai biru
Reaksi Biuret
Reaksi Ninhidrin
Protein yang mengandung residu asam amino (asam amino
fenilalanin atau tirosin). jika ditambahkan dengan asam nitrat pekat akan terbentuk gumpalan warna putih. Pada pemansan,
warna gumpalan putih tersebut akan berubah menjadi kuning,
yang akhirnya berubah menjadi jingga jika ditambah dengan
larutan basa.
Reaksi Xantoprotein
Asam glioksilat dan asam sulfat pekat dapat
membentuk larutan pekat berwarna violet pada pencampuran dengan larutan protein yang mengandung residu
triptofan
Reaksi Hopkin
Cole
Dalam larutan basa, larutan protein yang
struktur kimianya memiliki residu sistein dengan
pereaksi Sullivan dapat membentuk larutan
berwarna merah
Jika larutan protein ini ditambahkan dengan pereaksi
millon. Gumpalan berwarna putih akan terbentuk dan segera berubah menjadi merah pada pendidihan
Reaksi Millon
pada pencampurannya secara hati-hati dengan larutan alfanaftol dalam alkohol dan asam sulfat pekat akan membentuk larutan berwarna violet
Reaksi Molisc
h
Reaksi Sullivan
Larutan protein yang mempunyai residu asam
amino arginin, jika ditambahkan dengan larutan alfa naftol dan natrium hipoklorit akan
membentuk warna merahReaksi Sakaguch
i
UJI KUANTITATIFAnalisis kuantitatif merupakan analisis untuk menentukan jumlah (kadar) absolute atau relatif dari suatu elemen atau spesies yang ada di dalam sampel
METODE KJELDAHL
METODE TITRASI FORMOL
METODE LOWRY
METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE
(BIURET)
Metode Spektrofotom
etri UV
Metode ini merupakan metode yang sederhana
untuk penetapan nitrogen total pada asam amino,
protein, dan senyawa yang mengandung nitrogen.
METODE KJELDAHL
TAHAP DESTRUKSIsampel dipanaskan dalam asam
sulfat pekat sehingga terjadi destruksi menjadi unsur-
unsurnya. Elemen karbon, hidrogen teroksidasi menjadi CO, CO2 dan H2O. Sedangkan nitrogennya (N) akan berubah
menjadi (NH4)2SO4
TAHAP DESTILASIammonium sulfat dipecah menjadi ammonia (NH3)
dengan penambahan NaOH sampai alkalis dan
dipanaskan
TAHAP TITRASIApabila digunakan asam khlorida, dititrasi dengan NaOH standar. Akhir titrasi ditandai dengan tepat perubahan warna larutan menjadi merah muda.Apabila digunakan asam borat, dapat diketahui dengan titrasi menggunakan asam khlorida 0,1 N dengan indikator (BCG + MR). Akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna larutan dari biru menjadi merah muda
METODE TITRASI FORMOL
merupakan suatu metode yang digunakan untuk
mengetahui kadar protein dalam suatu bahan. Indikator yang digunakan adalah PP,
akhir titrasi bila tepat terjadi perubahan warna menjadi merah muda yang tidak hilang dalam 30 detik
METODE LOWRY
Metode Lowry mengkombinasikan pereaksi biuret dengan pereaksi lain
yang bereaksi dengan residu tyrosine dan tryptophan dalam protein. Reaksi ini
menghasilkan warna kebiruan yang bisa dibaca di
antara 500 – 750 nm.
METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE
(BIURET)Sample yang dapat dianalisa
dengan metode ini hanya sample yang memiliki warna.
contohnya adalah pada analisa kadar protein
terlarut. Protein terlarut dalam larutan tidak memiliki
warna. Semakin tinggi intensitas warna biru
menandakan banyaknya senyawa kompleks yang
terbentuk
Metode Spektrofotom
etri UV
pada analisa protein terlarut (soluble protein), maka bila menggunakan spektrofotometri UV, sample dapat
langsung dianalisa. Ikatan peptide pada protein terlarut akan menyerap sinar UV
pada panjang gelombang sekitar 280 nm. Sehingga semakin banyak sinar yang
diserap sample (Absorbansi tinggi), maka konsentrasi protein terlarut semakin
besar
PENELITIAN