PPT ULKUS KORNEA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

presentasi ulkus kornea

Citation preview

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    1/57

    OS ULKUS KORNEA CUM HIPOPION

    ODS PRESBIOPITUTORIAL KASUS OLEH:

    ANDI SHANDY RIZKI AMELIA 1310221060

    NI PUTHU ANNISA SURYA PUTRI TARDAN 1310221065

    SATRIO NINDYO ISTIKO 1310221080

    DEPARTEMEN ILMU MATA

    RST SOEDJONO MAGELANG

    FAKULTAS KEDOKTERAN UPN VETERAN JAKARTA

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    2/57

    KASUS

    BAB I

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    3/57

    IDENTITAS PASIEN

    Nama : Ny. S

    Umur : 49 tahun

    Alamat : Sraten RT 01 RW 03,Donorojo

    Pekerjaan : Petani

    Status : Sudah menikah

    Tanggal Masuk : 7 April 2014

    Tanggal Anamnesa : 4 Juli 2014

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    4/57

    ANAMNESA

    KELUHAN UTAMA: Mata kiri merah, berarir, disertainyeri

    RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:

    Pasien datang dengan keluhan mata kiri merah, berair,

    disertai nyeri sejak 3 bulan yang lalu. Awalnya, pasienmerasa kelilipan saat sedang bertani, tapi tidak tahu pastipenyebab kelilipannya. Kemudian, mata kiri pasienmenjadi merah, pandangan pasien menjadi kabur, danpasien silau ketika melihat cahaya. Satu minggusetelahnya, mata kiri pasien menjadi semakin merah,pandangan pasien semakin menurun, dan pasien meradaada yang sangat mengganjal di mata kirinya.

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    5/57

    Selain itu, mata kiri pasien tidak terasa gatal dan tidakmengeluarkan sekret pada pagi hari saat bangun tidur.Pasien juga tidak mengeluhkan nyeri kepala bagianfrontal dan mual/muntah. Keluhan yang sudah

    disebutkan di atas juga tidak terjadi pada mata kanan.

    Selain keluhan tersebut, sejak 5 tahun terakhir, pasienmengaku gangguan penglihatan saat membaca sehinggacenderung menjauhkan objek yang sedang dibacanya.Pasien juga merasa matanya cepat lelah saat membaca.Namun, pasien tidak mengeluhkan adanya penglihatanganda.

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    6/57

    RIWAYAT PENYAKIT DAHULU: Pasien menyangkalpernah mengalami keluhan yang samasebelumnya. Pasien menyangkal pernah

    mengalami trauma pada mata. Pasienmenyangkal pernah menggunakan kacamata ataupun lensa kontak. Pasien menyangkal memilikiDM dan tidak pernah memeriksa gula darahnya.

    Pasien memiliki riwayat hipertensi yang diketahuisejak 3 bulan lalu saat pertama kali datang kePoliklinik Mata RST Soedjono.

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    7/57

    RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA: Tidak ada keluarga danorang dekat yang sakit seperti ini. Riwayat keluargamenderita penyakit darah tinggi dan kencing manisdisangkal. Riwayat keluarga menderita penyakit pada

    mata disangkal.

    RIWAYAT PENGOBATAN: Tiga bulan yang lalu ketikakeluhan masih dirasakan sekitar 1 minggu, pasien

    langsung datang ke poliklinik mata RST Soedjono dandidiagnosis ulkus kornea. Setelahnya, pasien rajindatang untuk kontrol setiap bulan.

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    8/57

    PEMERIKSAAN FISIK

    KEADAAN UMUM: Kesadaran : Compos mentis

    Aktivitas : Normoaktif

    Kooperatif : Kooperatif

    Status gizi : Baik

    TANDA VITAL: Tekanan Darah : 180/100 mmHg

    Frekuensi Nadi : 76 x/menit

    Frekuensi Respirasi : 22 x/menit Suhu : 36.2C

    STATUS GENERALIS : dalam batas normal

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    9/57

    FOTOFoto Mata Ny. S

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    10/57

    SKEMA

    Skema Mata Ny. S

    Injeksi Siliar Injeksi Konjungtiva

    Defek epitel Infiltrat

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    11/57

    PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    12/57

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    13/57

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    14/57

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Untuk setiap ulkus kornea : pemeriksaan agar

    darah, sabouraud, triglikolat dan agar coklat.

    Untuk ulkus yang dicurigai karena jamur :

    sediaan hapus yang memakai larutan KOH.

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    15/57

    DIAGNOSIS BANDING

    OCULUS SINISTER OS Ulkus Kornea cum hipopion ditegakkan karena adanya penurunan tajam

    penglihatan disertai dengan mata yang merah, fotofobia, dan berair. Selain itu,pada pemeriksaan oftalmologis, ditemukan adanya mix injeksi, infiltrat satelit ditepi atas dari ulkus berdiameter 2 mm dan berwarna putih abu-abu pada korneadengan hasil (+) pada uji fluoresen. Kemudian, hipopion juga ditemukan yang

    merupakan ciri khas dari ulkus kornea fungi. OS Ulkus Kornea disingkirkan karena ada hipopion yang menyertai keluhan dan

    tanda-tanda pemeriksaan fisik dari ulkus kornea yang ditemukan.

    OS Konjungtivitis Akutdisingkirkan karena keluhan mata merah tidak disertai gatalataupun sekret yang biasanya keluar ketika pagi hari saat bangun tidur.Berdasarkan pemeriksaan, didapatkan adanya mix injection, bukan hanya injeksikonjungtiva seperti pada kasus konjungtivitis akut.

    OS Keratitisdisingkirkan karena pada pasien ini bukan hanya terdapat infiltrasi selradang pada kornea yang ditandai oleh kekeruhan di kornea, akan tetapi terdapat

    juga gambaran ulkus pada kornea

    OS Uveitis anterior disingkirkan karena dari pemeriksaan tidak ditemukan adanyakeratitis presipitat, efek Tyndall, maupun kelainan pada iris (edem).

    OS Glaukoma primer sudut tertutup disingkirkan karena tidak terdapat riwayatmual, muntah, nyeri kepala bagian frontal, dan kenaikan TIO.

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    16/57

    OCULUS DEXTER SINISTER

    ODS Presbiopi dipertahankan karena pasien

    berusia 49 tahun dan mengeluhkan gangguan

    penglihatan saat membaca sehingga seringmenjauhkan objek yang dibaca.

    ODS Astigma disingkirkan karena pada astigma

    terdapat pengelihatan ganda.

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    17/57

    DIAGNOSIS KERJA

    OS ULKUS KORNEA CUM HIPOPION

    ODS PRESBIOPI

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    18/57

    TERAPI

    MEDIKAMENTOSA Topikal:

    Dibekacin ED, 6 kali per hari, 1 tetes

    Sulfa atropine 1% ED, 1 kali per hari, 1 tetes

    Oral:

    Ciprofloxacin tab 2 x 500 mg

    Ketokonazol tab 4 x 200 mg

    Methylprednisolone tab 2 x 4 mg

    Asam mefenamat tab 3 x 500 mg

    Vit C tab 3 x 50 mg

    Parenteral: -

    Operatif:

    Kauterisasi: untuk mencegah terjadi penjalaran ulkus

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    19/57

    Non medikamentosa

    Resep kacamata:

    OD plano

    OS plano

    add S + 1,75

    Pupil distansia 65/63 mm

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    20/57

    PROGNOSIS

    OCULUS DEXTER (OD) OCULUS SINISTER (OS)

    Quo Ad Visam : Bonam Dubia ad malam

    Quo Ad Sanam : Bonam BonamQuo Ad Functionam : Bonam Dubia ad malam

    Quo Ad Kosmetikam : Bonam Dubia ad malam

    Quo Ad Vitam : Bonam Bonam

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    21/57

    KOMPLIKASI

    Komplikasi ulkus kornea dapat bersifat

    menghancurkan. Perforasi kornea dapat

    terjadi, walaupun jarang. Dapat terjadi

    jaringan sikatrik pada kornea yangmengakibatkan hilangnya visus parsial atau

    menyeluruh, tergantung letak atau besarnya.

    Dapat juga timbul sinekiae anterior danposterior, glaukoma, endoftalmitis dan katarak

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    22/57

    EDUKASI

    ULKUS KORNEA: Menjelaskan bahwa pasien menderita peradangan pada

    kornea yang dinamakan ulkus kornea

    Menjelaskan kepada pasien supaya tidak mengucek-ucek

    mata Pasien diminta untuk meneteskan dan menggunakan obat

    secara teratur dan menjaga daya tahan tubuh denganmakan makanan yang bergizi dan istirahat yang cukupuntuk mempercepat penyembuhan penyakit

    Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit tersebut bisadisembuhkan, tapi akan meninggalkan jaringan parut yangdisebut sikatriks yang dapat mengganggu penglihatansecara parsial atau menyeluruh, kecuali dilakukantransplantasi kornea yang disebut korneoplasti.

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    23/57

    PRESBIOPI Menjelaskan bahwa penurunan tajam pengelihatan

    disebabkan salah 1 nya oleh melemahnya otot matakarena faktor usia

    Perjalanan penyakit ini masih berjalan, sehinggakacamatanya bisa berubah lagi

    Memberitahukan pasien bahwa tidak ada obat untukmenghilangkan atau mengurangi gejalanya namunbisa membantu dengan menggunakan kaca mata

    Mengingatkan pasien untuk memperhatikan sumberpencahayaan saat membaca, terutama pada malamhari

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    24/57

    RUJUKAN

    Pasien dirujuk ke dokter spesialis penyakit

    dalam untuk penangan hipertensi.

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    25/57

    ANATOMI, HISTOLOGI, DANFISIOLOGI KORNEA

    TINJAUAN PUSTAKA

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    26/57

    ANATOMI KORNEA

    Kornea (Latin, cornum = seperti tanduk) membentukbagian anterior bola mata. Kornea merupakan jaringantransparan dan avaskular, mempunyai peranan dalamrefraksi cahaya. Indeks refraksi korna adalah 1,377 dan

    kekuatan refraksi sebesar 43 Dioptri, merupakan 70%dari kekuatan refraksi mata.

    Permukaan anterior kornea berbentuk agak elipsdengan diameter horizontal rata-rata 11,5-11,7 mmdan 10,5 - 10,6 mm pada diameter vertikal, sedangkan

    permukaan posterior berbentuk sirkuler dengandiameter 11,7 mm (Wong & Tien Yin, 2001; Karesh J.W., 2003)

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    27/57

    HISTOLOGI

    Secara histologis kornea terdiri atas 5 lapisan,

    yaitu :

    Epitel

    Membran Bowman

    Stroma

    Membran Descemet

    Endotelium

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    28/57

    EPITEL: Terdapat dua fungsi utama epitel: (1) membentukbarier antara dunia luar dengan stroma kornea dan (2)membentuk permukaan refraksi yang mulus pada korneadalam interaksinya dengan tear film. Barier dibentuk ketikasel-sel epitel bergerak dari lapisan basal ke permukaan

    kornea, secara progresif berdiferensiasi hingga sel-selsuperfisial membentuk dua lapisan sel tipis yang melingkaryang dihubungkan oleh tight junction (zonula okluden),merupakan membran yang bersifat semipermiabel danresistensi tinggi. Barier ini mencegah masuknya cairan dari

    tear film ke stroma dan juga melindungi struktur korneadan intraokuler dari infeksi oleh patogen ((Watsky M. A. &Olsen T. W., 2003)

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    29/57

    MEMBRANA BOWMAN: Membrana Bowman

    merupakan lapisan superfisial pada stroma,

    yang berfungsi sebagai barier terhadap

    stroma. Kepadatan lapisan Bowmanmenghalangi penyebaran infeksi ke dalam

    stroma yang lebih dalam. Lapisan ini tidak

    dapat beregenerasi sehingga bila terjaditrauma akan diganti dengan jaringan parut

    (Edelhauser H. F, 2005; Oyster, Clyde W., 1999)

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    30/57

    STROMA: Stroma tersusun atas matriksekstraselular seperti kolagen dan proteoglikan.Matriks ekstraselular ini memegang perananpenting dalam struktur dan fungsi kornea.

    Stroma terdiri atas kolagen yang diproduksi olehkeratosit dan lamella kolagen. Karena ukuran danbentuknya seragam menghasilkan keteraturanyang membuat kornea menjadi transparan.

    Serat-serat kolagen tersusun seperti lattice (kisi-kisi), pola ini berfungsi untuk mengurangihamburan cahaya (Edelhauser H. F, 2005;Liesegang T. J., 2008-2009).

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    31/57

    MEMBRAN DESCEMET: Merupakan membranaaselular dan merupakan batas belakangstroma kornea dihasilkan sel endotel dan

    merupakan membrane basalnya. MembranaDescemet bersifat elastis dan berkembangterus seumur hidup, mempunyai tebal 40 m.Membran ini lebih resisten terhadap trauma

    dan penyakit, dari pada bagian lain darikornea (Edelhauser H. F, 2005; Oyster, ClydeW., 1999).

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    32/57

    ENDOTEL: Lapisan ini merupakan lapisan kornea yang paling dalam,tersusun dari epitel selapis gepeng atau kuboid rendah. Berasal darimesotelium, bentuk heksagonal, besar 20-40 m. Endotel melekatpada membran descement melalui hemidosom dan zonula okluden.Sel-sel ini mensintesa protein yang mungkin diperlukan untukmemelihara membran Descement. Sel-sel ini mempunyai banyakvesikel dan dinding selnya mempunyai pompa Natrium yang akanmengeluarkan kelebihan ion-ion natrium ke dalam kamera okulianterior. Ion-ion klorida dan air akan mengikuti secara pasif.Kelebihan cairan di stroma akan diserap oleh endotel sehinggastroma dipertahankan dalam keadaan sedikit dehidrasi, suatu faktoryang diperlukan untuk mempertahankan kualitas refraksi kornea(Edelhauser H. F, 2005).

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    33/57

    FISIOLOGI KORNEA

    Kornea berfungsi sebagai membran pelindung dan jendela yangdilalui berkas cahaya menuju retina. Sifat tembus cahayanyadisebabkan strukturnya yang uniform, avaskuler dan deturgenes.Deturgenes, atau keadaan dehidrasi relative jaringan korneadipertahankan oleh pompa bikarbonat aktif pada endotel dan olehfungsi sawar epitel dan endotel. Endotel lebih penting daripadaepitel dalam mekanisme dehidrasi dan cidera kimiawi atau fisikpada endotel jauh lebih berat daripada cedera pada epitel.Kerusakan sel-sel endotel menyebabkan edema kornea danhilangnya sifat transparan. Sebaliknya cedera pada epitel hanyamenyebabkan edema lokal stroma kornea sesaat yang akanmenghilang bila sel-sel epitel itu telah beregenerasi. Penguapan airdari film air mata prakornea akan mengkibatkan film air mata akanmenjadi hipertonik; proses itu dan penguapan langsung adalahfaktor-faktor yang menarik air dari stroma kornea superfisialisuntuk mempertahankan keadaan dehidrasi.

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    34/57

    ULKUS KORNEA

    TINJAUAN PUSTAKA

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    35/57

    DEFINISI

    Ulkus Kornea adalah keadaan patologik kornea

    yang ditandai oleh adanya infiltrat supuratif

    disertai defek kornea bergaung, diskontinuitas

    jaringan kornea dapat terjadi dari epitelsampai stroma

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    36/57

    ETIOLOGI

    Terjadinya ulkus kornea biasanya didahului oleh faktor pencetus yaiturusaknya sistem barier epitel kornea oleh penyebab-penyebab seperti :

    Kelainan pada bulu mata (trikiasis) dan sistem air mata (insufisiensi airmata, sumbatan saluran lakrimal)

    Oleh faktor-faktor eksternal yaitu : luka pada kornea (erosi kornea) karenatrauma, penggunaan lensa kontak, luka bakar pada muka

    Kelainan lokal pada kornea, meliputi edema kornea kronik, keratitisexposure (pada lagoftalmos, anestesi umum, koma), keratitis karenadefisiensi vitamin A, keratitis neuroparalitik, keratitis superficialis virus

    Kelainan sistemik, meliputi malnutrisi, alkoholisme, sindrom Steven-Johnson, sindrom defisiensi imun (AIDS, SLE)

    Obat-obatan penurun sistem imun, seperti kortikosteroid, obat anestesilokal

    Infeksi oleh bakteri (misalnya stafilokokus, pseudomonas, ataupneumokokus), jamur, virus (misalnya herpes) atau protozoa akantamuba

    Reaksi toksik, degenerasi, alergi dan penyakit kolagen vaskuler

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    37/57

    STADIUM PENYAKIT

    STADIUM INFILTRASI PROGRESIF: Ciri khasstadium ini adalah terdapatnya infiltrat darileukosit PMN dan limfosit ke dalam epitel danstroma. Ciri klinis pada epitel terdapat kekeruhan

    yang berwarna putih atau kekuning-kuningan,edema dan akhirnya terjadi nekrosis. Keadaantersebut tergantung pada virulensi kuman,mekanisme pertahanan tubuh dan pengobatan

    antibiotika. Mikroorganisme akan difagosit olehsel PMN. Sel ini akan mengeluarkan enzimenzim yang mencerna bakteri dan juga merusak

    jaringan sekitarnya.

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    38/57

    STADIUM ULSERASI AKTIF: Pada epitel dan stromaterjadi nekrosis, pengelupasan dan timbul suatucekungan (defek). Jaringan sekitarnya terdapat infiltrasisel radang dan edema. Pada pemeriksaan klinisterdapat kornea berwarna putih keabuan dengan dasarulkus yang nekrosis. Pada bilik mata depan timbulreaksi radang ringan atau sampai terjadi hipopion danblefarospasme pada kelopak mata. Penderitamengeluh rasa nyeri, fotofobia, lakrimasi dan

    penurunan tajam penglihatan. Ulkus meluas ke lateralatau ke lapisan yang lebih dalam sehinggamenimbulkan descemetokel atau bahkan sampaiperforasi.

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    39/57

    STADIUM REGRESIF: Pada stadium ini terjadi

    regresi dari perjalanan penyakit di atas, karena

    adanya mekanisme pertahanan tubuh atau

    pengobatan. Ciri regresi tersebut antara lain,berkurangnya keluhan rasa nyeri, fotofobia,

    lakrimasi dan keluhankeluhan lainnya.

    Secara klinis tampak infiltrat mengecil, batasulkus lebih tegas, daerah nekrotik

    mendangkal, tandatanda radang berkurang.

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    40/57

    STADIUM PENYEMBUHAN/SIKATRISASI: Pada penyembuhan timbulepitelisasi dari semua sisi ulkus, fibroblast membentuk stroma barudan dilanjutkan dengan pengeluaran debris. Stroma baru terbentukdibawah epitel dan menebal, sehingga epitel terdorong ke depan.Stroma tersebut mengisi seluruh defek, sehingga permukaankornea yang terinfeksi menjadi rata atau meninggalkan sedikitcekungan. Pada stadium ini keluhan semakin berkurang, tajampenglihatan mulai membaik. Jaringan nekrotik mulai diganti denganjaringan fibrosa, pembuluh darah mulai timbul dan menutup ulkusdengan membawa fibrosa. Bila penyembuhan sudah selesai,pembuluh darah mengalami regresi. Derajat sikatrisasi setelah ulkusbermacammacam mulai dari nebula, makula, dan leukoma.

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    41/57

    KLASIFIKASI

    ULKUS SENTRAL: Ulkus kornea sentral

    biasanya merupakan ulkus infeksi akibat

    kerusakan epitel. Lesi terletak di sentral, jauh

    dari limbus vaskular. Hipopion biasanyamenyertai ulkus. Etiologi ulkus kornea sentral

    biasanya bakteri, virus, dan jamur. Biasanya

    dimulai dari trauma kecil dari epitel kornea,seperti tergores oleh pensil atau terkena debu

    yang disusul infeksi sekunder.

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    42/57

    Ulkus Kornea BakterialisUlkus kornea bakterialis disebabkan oleh beberapa jenisbakteri, diantaranya Staphylococcus aureus, Staphylococcusepidermidis, Pneumococcus dan haemolyticus, Proteussp, Enterobacter erogenes.

    Ulkus Kornea oleh Jamur

    O Bentuk Filamen

    Pada bentuk ini disebabkan oleh Aspergillus dan Fusorium,

    lebih sering di iklim tropis dan subtropisO Bentuk Ragi

    Pada bentuk ini disebabkan oleh Candida dan lebih sering diiklim dingin

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    43/57

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    44/57

    Ulkus Kornea oleh Virus

    Ulkus kornea yang disebabkan oleh virus, yaitu

    Herpes simpleks. Sesudah infeksi primer, virus

    menetap secara laten di ganglion trigeminum.Serangan umumnya dipicu oleh demam, pajanan

    sinar ultraviolet, trauma, stres psikis, awal

    menstruasi atau imunosupresi lokal atau sistemik

    lainnya. Umumnya unilateral.

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    45/57

    ULKUS KORNEA MARGINAL (PERIFER): Ulkusperifer merupakan peradangan kornea bagianperifer berbentuk khas yang biasanya terdapatpada daerah jernih antara limbus dan kornea

    dengan tempat kelainannya. Diduga dasarkelainannya adalah suatu reaksi hipersensitivitasterhadap eksotoksin bakteri, reaksi alergi, infeksidan penyakit kolagen vaskular.

    Ulkus marginal merupakan ulkus kornea yang terdapatpada orangtua yang sering dihubungkan denganreumatik dan debilitas. Hampir 50% kelainan inidihubungkan dengan infeksi stafilokok.

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    46/57

    DIAGNOSIS

    ANAMNESA:

    penurunan penglihatan

    Fotofobia

    Nyeri mata merah

    mata berair

    kelopak mata bengkak

    terdapat sekret

    Riwayat keratitis

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    47/57

    PEMERIKSAAN FISIK

    pada kelopak dan konjungtiva tampak hiperemis,edema, blefarospasme dan tampak sekret.

    Kekeruhan berwarna putih pada kornea dengandefek epitel yang bila diberi pewarnaan flouresenakan berwarna hijau ditengahnya, pada stromaterdapat infiltrat warna putih keabuan, pada

    jaringan sekitarnya terdapat infiltrat dan edema. Pada bilik mata depan tampak reaksi radang mulai

    dari tingkat ringan sampai terbentuk hipopion.

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    48/57

    PEMERIKSAAN PENUNJANG:

    Untuk setiap tukak kornea : pemeriksaan agar

    darah, sabouraud, triglikolat dan agar coklat.

    Untuk tukak yang disebabkan karena jamur :sediaan hapus yang memakai larutan KOH.

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    49/57

    PENATALAKSANAAN

    MEDIKAMENTOSA:

    Sulfas atropine sebagai salap atau larutan. Kebanyakandipakai sulfas atropine karena bekerja lama 1-2 minggu.Efek kerja sulfas atropine :

    i. Sedatif, menghilangkan rasa sakit.ii. Dekongestif, menurunkan tanda-tanda radang.

    iii. Menyebabkan paralysis M. siliaris dan M. konstriktorpupil. Dengan lumpuhnya M. siliaris mata tidak mempunyai

    daya akomodsi sehingga mata dalan keadaan istirahat.Dengan lumpuhnya M. konstriktor pupil, terjadi midriasissehinggga sinekia posterior yang telah ada dapat dilepas danmencegah pembentukan sinekia posterior yang baru.

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    50/57

    Analgetik

    Antibiotik: dapat diberikan berupa oral, tetes

    matam atau pun injeksi subkonjungtiva. Pada

    pengobatan ulkus sebaiknya tidak diberikan salapmata karena dapat memperlambat penyembuhan

    dan juga dapat menimbulkan erosi kornea

    kembali.

    Antifungi: jika diketahui penyebabnya adalah fungi

    Antiviral: jika diketahui penyebabnya adalah virus

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    51/57

    Untuk menghindari penjalaran ulkus, dapat

    dilakukan kauterisasi :

    Dengan zat kimia : Iodine, larutan murni asam

    karbolik, larutan murni trikloralasetat

    Dengan panas (heat cauterisasion) : memakai

    elektrokauter atau termophore. Dengan

    instrumen ini dengan ujung alatnya yang

    mengandung panas disentuhkan pada pinggir

    ulkus sampai berwarna keputih-putihan.

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    52/57

    Bila perforasinya disertai prolaps iris danterjadinya baru saja, maka dapat dilakukan :

    Iridektomi dari iris yang prolaps

    Iris reposisi Kornea dijahit dan ditutup dengan flap konjungtiva

    Beri sulfas atropin, antibiotik dan balut yang kuat

    Bila terjadi perforasi dengan prolaps iris yang telah

    berlangsung lama, kita obati seperti ulkus biasa tetapiprolas irisnya dibiarkan saja, sampai akhirnya sembuhmenjadi leukoma adherens. Antibiotik diberikan jugasecara sistemik.

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    53/57

    Keratoplasti adalah jalan terakhir jika urutanpenatalaksanaan diatas tidak berhasil. Indikasikeratoplasti terjadi jaringan parut yangmengganggu penglihatan, kekeruhan kornea yangmenyebabkan kemunduran tajam penglihatan,serta memenuhi beberapa kriteria yaitu :

    Kemunduran visus yang cukup menggangu aktivitaspenderita

    Kelainan kornea yang mengganggu mental penderita.

    Kelainan kornea yang tidak disertai ambliopia.

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    54/57

    KOMPLIKASI

    Komplikasi ulkus kornea dapat bersifat menghancurkan.Perforasi kornea dapat terjadi, walaupun jarang. Dapatterjadi jaringan sikatrik pada kornea yang mengakibatkanhilangnya visus parsial atau menyeluruh. Dapat juga timbulsinekiae anterior dan posterior, glaukoma, endoftalmitis

    dan katarak. Komplikasi yang paling sering timbul berupa : Kebutaan parsial atau komplit dalam waktu sangat singkat

    Kornea perforasi dapat berlanjut menjadi endoftalmitis danpanoftalmitis

    Prolaps iris

    Sikatrik kornea Katarak

    Glaukoma sekunder

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    55/57

    PENCEGAHAN

    Pencegahan terhadap ulkus dapat dilakukan dengansegera berkonsultasi kepada ahli mata setiap adakeluhan pada mata. Sering kali luka yang tampak kecilpada kornea dapat mengawali timbulnya ulkus dan

    mempunyai efek yang sangat buruk bagi mata. Lindungi mata dari segala benda yang mungkin bisa masuk

    kedalam mata

    Jika mata sering kering, atau pada keadaan kelopak mata

    tidak bisa menutup sempurna, gunakan tetes mata agarmata selalu dalam keadaan basah

    Jika memakai lensa kontak harus sangat diperhatikan caramemakai dan merawat lensa tersebut.

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    56/57

    PRESBIOPI

    TINJAUAN PUSTAKA

  • 5/21/2018 PPT ULKUS KORNEA

    57/57

    PRESBIOPI

    Presbiopia adalah gangguan akomodasi yang terjadi pada usia lanjut akibat kuranglenturnya lensa dan melemahnya kontraksi badan siliar.

    Akibat gangguan akomodasi tersebut maka pada pasien berusia > 40 tahun, akanmemberikan keluhan setelah membaca yaitu berupa mata lelah, berair, dan seringterasa pedas.

    Pada pasien presbiopia kacamata atau adisi diperlukan untuk membaca dekat yangberkekuatan tertentu, biasanya :

    +1.00 D untuk 40 tahun

    +1.50 D untuk 45 tahun

    +2.00 D untuk 50 tahun

    +2.50 D untuk 55 tahun

    + 3.00 D untuk 60 tahun

    Karena jarak baca biasanya 33 cm, maka adisi +3.00 D adalah lensa positif terkuat yangdapat diberikan pada seseorang pada keadaan ini mata tidak melakukan akomodasi bilamembaca pada jarak 33 cm, karena benda yang dibaca terletak pada titik api lensa+3.00 D sehingga sinar yang keluar akan sejajar.