Upload
muezamueza
View
76
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
Bila suatu zat dicampurkan dengan zat lain, maka akan terjadi penyebaran secara merata dari suatu zat ke dalam zat lain yang disebut dengan sistem dispersi.
Berdasarkan ukuran partikelnya, sistem dispersi dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu larutan, koloid, dansuspensi
1.SuspensiSuspensi merupakan sistem dispersi
dimana partikel yang berukuran relatif besar tersebar merata di dalam medium pendispersinya.
Contoh : endapan hasil reaksi antara air dengan pasir.
2.LarutanLarutan merupakan sistem dispersi yang
ukuran partikel-partikelnya sangat kecil, sehingga tidak dapat diamati walaupun dengan mikroskop pembesaran tinggi (mikroskop ultra). Tingkatan ukuran partikel larutan adalah molekul atau ion-ion, sehingga larutanmerupakan campuran yang homogen dan sukar dipisahkan dengan penyaringan.
3.KoloidKoloid berasal dari kata “kolia” yang
dalam bahasa Yunani berarti “lem”, istilah ini diperkenalkan oleh Thomas Graham. Koloid disebut juga sistem koloid atau dispersi koloid sebenarnya merupakan sistem dispersi dengan ukuran partikel yang lebih besar dari larutan, tetapi lebih kecil dari suspensi.
Tabel 1. Jenis-Jenis KoloidFase Terdispersi Medium
PendispersiJenis (nama) koloid
PadatCairgas
Padat Sol PadatElmusi PadatBusa Padat
PadatCairGas
Cair Sol , GelEmulsiBusa
PadatCair
Gas Aerosol PadatAerosol Cair
B. Sifat – Sifat Koloid 1. Efek Tyndall
Adalah terhamburnya cahaya oleh partikel koloid
2. Gerak BrownApabila dispersi koloid diamati dibawah mikroskop ultra
maka akan tampak adanya partikel yang bergerak secara acak pada lintasan lurus, gerakan ini disebut Gerak Brown.
3. Adsorbsi Adsorbsi adalah peristiwa penyerapan muatan oleh
permukaan-permukaan partikel koloid. Adsorbsi terjadi karena adanya kemampuan partikel koloid untuk menarik
4. Koagulasi
C. Kestabilan KoloidKoloid merupakan sistem dispersi yang
relatif kuran stabil dibandingkan larutan. Untuk menjaga kestabilan koloid dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Menghilangkan Muatan Koloid
2. Penambahan Stabilisator Koloid
D. Koloid Liofil dan Koloid LiofobBerdasarkan interaksi antara partikel terdispersi
dengan medium pendispersinya, sistem koloid dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Koloid Liofil Koloid liofil adalah koloid yang suka menarik fase
terdispersinya medium pendispersinya. 2. Koloid Liofob
Koloid liofob adalah sistem koloid yang fase terdispersinya tidak suka menarik medium pendispersinya
E. Pembuatan KoloidKoloid dapat dibuat dengan cara dispersi dan cara kondensasi.
Untuk cara dispersi sendiri dibagi menjadi berikut : Dispersi Langsung (mekanik)
Cara ini dilakukan dengan memperkecil zat terdispersi sebelum didispersikan ke dalam medium pendispersi. Cara memperkecil zat terdispersi adalah dengan menggiling atau menggerus partikel sampai ukuran tertentu.
Homogenisasi
Peptidasi Proses peptidasi dilakukan dengan cara memecah partikel-
partikel besar, lalu ditambahkan zat pemecah tertentu. Busur Bredig
Busur Bredig adalah suatu alat yang khusus digunakan untuk membentuk koloid logam
Cara kondensasiCara kondensasi dilakukan dengan mengubah suatu larutan
menjadi koloid. Proses ini umumnya melibatkan reaksi-reaksi kimia yang menghasilkan zat yang menjadi partikel-partikel terdispersi.
Reaksi HidrolisisReaksi ini umumanya digunakan untuk membuat koloid-koloid
basa dari suatu garam yang dihidrolisis (direaksikan dengan air.
Reaksi RedoksReaksi yang melibatkan perubahan bilangan oksidasi. Koloid
terjadi merupakan hasil oksidasi atau reduksi.
Pertukaran IonReaksi pertukaran ion dilakukan untuk membuat koloid dari zat-
zat yang sukar larut (endapan) yang dihasilkan pada reaksi kimia.