25

Ppt Amami Protein

Embed Size (px)

DESCRIPTION

analisa protein

Citation preview

Slide 1

Analisa Protein

Nama KelompokNia Ariska P. (P07134013010)Dwi Anjani (P07134013021)Sri Kasihani (P07134013031)Gustyari Jadurani G. (P07134013039)

Pokok bahasan

PengertianProtein (akar kataprotosdalambahasa Yunaniyang berarti yang paling utama) adalahsenyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakanpolimerdarimonomer-monomerasam aminoyang dihubungkan satu sama lain denganikatan peptida.

Fungsi Asam amino dalam protein untuk tubuh :

Bahan dalam sintesis subtansi penting seperti hormon, zat antibodi dan organel sel lainnyaPerbaikan, pertumbuhan dan pemeliharaan struktur sel,jaringan dan organ tubuhMengatur dan melaksakan metabolisme tubuh, misalnya sebagai enzimMenjaga keseimbangan asam basa dan keseimbangan cairan tubuh. Membantu tubuh dalam menghancurkan atau menetralkan zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh.

Analisa Kualitatif

Reaksi BiuretReaksi NinhydrinReaksi MillonReaksi XantoproteinReaksi Diazotasi menurut PauliReaksi SakagucciReaksi Ehrlich Reaksi Nitroprusid

8

Reaksi BiuretReaksi biuret berdasarkan adanya ikatan peptida dalam protein, oleh karena itu reaksi buret merupakan reaksi umum untuk semua jenis protein. Reaksi biuret menunjukkan reaksi berwarna ungu, merah ros sampai merah jambu dengan ion tembaga dalam larutan alkali

Reaksi NinhydrinDidahului oleh reaksi hidrolisis protein, karena reaksi ninhydrin berdasarkan adanya asam amino, jadi reaksi Ninhidrin merupakan reaksi umum untuk protein

Reaksi MIllonReaksi antara protein dengan merkuri nitrat dalam asam nitrat dan natrium nitrit, timbul warna merah. Reaksi didasarkan pada reaksi merkuri fenolat dan senyawa nitro. Reaksi Millon terjadi jika protein mengandung tirosin yang merupakan asam amino yang mengandung fenol

Reaksi XantoproteinMerupakan reaksi antara protein dan asam nitrat, timbul hasil akhir warna kuning. Reaksi tersebut berdasarkan reaksi nitrasi asam amino aromatik seperti fenilalanin, tirosin dan triptofan.

Reaksi Diazotasi menurut PauliMerupakan reaksi antara protein dengan larutan garam diazonium, hasil akhir berupa warna kuning sampai coklat karena timbulnya zat warna azo. Reaksi diazotasi ini terjadi jika protein mengandung tiroson atau histidin.

Reaksi SakagucciReaksi Sakaguci yaitu reaksi yang berdasarkan adanya arginin

Reaksi EhrlichReaksi Ehrlich berdasarkan adanya triptofan

Reaksi nitroprusidBerdasarkan adanya metionin, sistin dan sistein yang mengandung belerang

Analisa kuantitatifReaksi BiuretReaksi NinhydrinMetode KjedahlDestruksiDistilasi UapTitrasiMetode Elektroforesa

Reaksi biuretBerlaku untuk semua polipeptida, protein dan proteida, karena semua mengandung ikatan peptida, dapat dikembangkan menjadi metode kolorimetri yang sifatnya kuantitatif. Untuk melihat adanya ikatan peptida, reaksi biuret telah digunakan untuk mengikuti proses hidrolisis dalam pembuatan hidrolisat protein dalam industri makanan.

Reaksi NinhydrinBerlaku untuk semua polipeptida, protein dan proteida, karena hidrolisatnya mengandung asam amino, dapat dikembangkna menjadi kolorimetri yang bersifat kuantitatif untuk menetapkan kadar dari tiap jenis asam amino.

Reaksi KjedahlDigunakan secara rutin untuk menentukan kadar protein makanan. Kadar protein ditentukan atas dasar kadar nitrogen. Protein mengandung rata-rata 16 % nitrogen.

titrasiTitrasi sisa asam dengan asam klorida 0,1 N sehingga banyaknya amoniak adalah selisih antara jumlah awal asam dengan sisa asam.Perhitungan: Kadar protein adalah kadar nitrogen dikalikan faktor 6,2

DestruksiDestruksi dilakukan secara oksidasi dengan asam sulfat dan katalis akan mengubah nitrogen organik menjadi nitrogen anorganik berbentuk NH3. Oksidasi dilakukan dalam tabung Kjedahl

Distilasi uapTujuan dari distilasi uap adalah untuk memisahkan amoniak dan ditampung dalam larutan HCl atau larutan asam sulfat yang telah diketahui miliekivalennya dan dalam keadaan berlebihan yang diperiksa dengan indikator

Metode elektroforesaUntuk memisahkan jenis-jenis protein misalnya albumin, globulin, prolamin dan glutenin, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dengan metode kromatografi hanya mungkin memisahkan molekul molekul kecil seperti gula, asam amino dan sebagainya, akan tetapi tidak mungkin memisahkan makromolekul seperti protein, karena cairan eluasi tidak mampu menggerakkannya. Untuk menggerakan makromolekul seperti protein dan polisakarida perlu menggunakan tenaga listrik.

SEKIANTERIMAKaSIH&