Upload
dermaida-simamora
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/12/2019 Pp Ensephalitis
1/63
ENSEPHALITIS
OLEH :DERMAIDA
081031024
PRESEPTOR :
Prof.DR.dr.Darwin Amir, Sp.S (K)
Case Report
Session
8/12/2019 Pp Ensephalitis
2/63
BAB1
PENDAHUHULUAN
8/12/2019 Pp Ensephalitis
3/63
Infeksi susunan saraf pusat (SSP) dapat mengenai
jaringan otak ( ensefalitis), medulla spinalis (mielitis)atau meningens (meningitis)
Ensefalitis adalah suatu peradangan parenkim otak,
muncul sebagai disfungsi neuropsikologi difus dan/ataufokal. Meskipun terutama melibatkan otak, meningensjuga sering ikut terlibat (meningoencephalitis)
Standar emas diagnosis untuk suatu ensefalitishingga kini adalah identifkasi agen penyebab
8/12/2019 Pp Ensephalitis
4/63
DEFENISI
8/12/2019 Pp Ensephalitis
5/63
DEFINISI
Dalam keadaan normalSusunan Saraf Pusat (SSP)terlindung dengan baikterhadap serangan dariorganism yang dapat
menyebabkan radang
Ensefalitis adalah infeksi
jaringan otak olehberbagai macammikroorganisme yangdisertai disfungsi darineurofisiologi fokal
8/12/2019 Pp Ensephalitis
6/63
EPIDEMIOLOGI
8/12/2019 Pp Ensephalitis
7/63
Insiden ensefalitis di seluruh dunia sulit untukditentukan. terutama di negaraberkembang, karena masalah dengandeteksi patogen.
Menurut data statistik dari 214 pasienensefalitis 54% (115 orang) dari penderitanya
adalah anak-anak.
8/12/2019 Pp Ensephalitis
8/63
ETIOLOGI
8/12/2019 Pp Ensephalitis
9/63
Penyebab ensefalitis palingsering karena infeksi virus
noninfeksi misalnya karena
proses demielinasi padaensefalitis akut
8/12/2019 Pp Ensephalitis
10/63
PATOFISIOLOGI
8/12/2019 Pp Ensephalitis
11/63
Patogenesis dari encephalitis mirip
dengan pathogenesis dari viral meningitis virus mencapai Central Nervous System
melalui darah (hematogen) dan melaluisaraf (neuronal spread)
Sesudah virus berada di dalam sitoplasmasel tuan rumah, kapsel virus dihancurkan
Dalam hal tersebut virus merangsangsitoplasma tuan rumah untuk membuat
protein yang menghancurkan kapsel virus
8/12/2019 Pp Ensephalitis
12/63
Karena kontak ini sitoplasma dan nukleussel tuan rumah membuat nucleic acidyang sejenis dengan nucleic acid virus.Proses ini dinamakan replikasi
Karena proses replikasi berjalan terus,maka sel tuan rumah dapat dihancurkan.
Dengan demikian partikel-partikel viraltersebar ekstraselular
Setelah proses invasi, replikasi danpenyebaran virus berhasil, timbullahmanifestasi-manifestasi toksemia yang
kemudian disususl oleh manifestasilokalisatorik.
8/12/2019 Pp Ensephalitis
13/63
DIAGNOSIS
8/12/2019 Pp Ensephalitis
14/63
Anamnesis
Riwayat anamnesis lengkap diperlukan, karenaumumnya pasien sering datang denganpenurunan kesadaran, disorientasi, deliriumatau bahkan koma.
GejalaGejala trias ensefalitis adalah demam, kejang
dan kesadaran menurun
8/12/2019 Pp Ensephalitis
15/63
DIAGNOSISBANDING
8/12/2019 Pp Ensephalitis
16/63
Abses otakMeningitis
Infark Serebri
8/12/2019 Pp Ensephalitis
17/63
Penurunan kognitif akibat usia
Depresi
Delirium
Kehilangan memori
8/12/2019 Pp Ensephalitis
18/63
PEMERIKSAANPENUNJANG
8/12/2019 Pp Ensephalitis
19/63
Pemeriksaan Laboratorium: Darah Rutin; lekosit : normalatau lekopeni (lekositosis ringan).
Punksi Lumbal Elektroensefalografi (EEG) dilakukan apabila ada
manifestasi kejang.
Polymerase chain reaction (PCR); PCR untuk DNA HSV100% spesifik dan 75 98% sensitif dalam 25-45 jam pertama.
Radiologi; CT-scan merupakan salah satu modalitas pilihan
pada kasus ensefalitis. Pada keadaan awal, dapat tidakditemukan kelainan intrakranial. Namun, pada proses lanjutdapat ditemukan lesi yang hipodens dan terjadipenyangatan/enhancement post pemberian kontrasdisertai edema yang hebat disekitarnya (perifokal edema)sehingga menimbulkan efek massa intracranial. Dapat puladitemukan perdarahan intrakranial. Lokasi tersering adalah
pada lobus frontalis dan temporalis baik unilateral maupunbilateral.
MRI jauh lebih sensitif dalam mendeteksi perubahanparenkim otak,
8/12/2019 Pp Ensephalitis
20/63
PENATALAKSANAAN
8/12/2019 Pp Ensephalitis
21/63
Umum:Perawatan 5 Bmeliputi:
Brain : untuk mencegah timbulnya edemaotak dan timbulnya kejang.
Breathing : dengan membebaskan jalan nafas danventilasi diusahakan adekuat. Bila ada indikasi,berikan O2 1-2 liter/ menit sampai hasil analisis gas
darah menunjukkan PaO2 > 90 % dan PaCO2 28-34mmHg.
Blood : mempertahankan perfusi darah ke otaktetap adekuat/optimal.
Bladder : kandung kemih dikosongkan dengankateteriasi.
Bowel; fungsi defekasi / pencernaan dan nutrisi harustetap terjaga. Nutrisi peroral hanya boleh diberikansetelah hasil tes fungsi menelan baik. Bila pasientidak sadar dianjurkan melalui pipa nasogastrik.
8/12/2019 Pp Ensephalitis
22/63
Khusus
Terapi simtomatik: Anti edema serebri;deksametasone 0,2 mg/kgBB/i.v dilanjutkan 0,1mg/kgBB/i.v (tappering off) atau manitol 20% 1-2mg/ kgBB/kali diberikan tiap 6 jam dilanjutkan0,25-0,5 g/kgBB (tapering off). Bila kejang :diazepam 10-20 mg iv perlahan-lahan dapatdiulang sampai 3x dengan interval 15-30 menit.Bila masih kejang berikan phenytoin 100-200mg/12 jam/hari dilarutkan dalam NaCl dengankecepatan maksimal 50 mg/ menit.
Terapi kausal: Untuk HSV, diberikan Acyclovir 10-
12,5 mg / kgBB / 8 jam selama 10 hari atau 200mg/kgBB diberikan selama 5 6 kali sehari.
8/12/2019 Pp Ensephalitis
23/63
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
8/12/2019 Pp Ensephalitis
24/63
IDENTITAS PASIENNama : Tn. N
Umur : 35 TahunAlamat : Lubuk alung
Pekerjaan : Berjualan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
No. MR : 86.29.12
8/12/2019 Pp Ensephalitis
25/63
ANAMNESA
Seorang pasien laki-laki umur 35 tahun dirawat dibangsal Neurologis RS Dr. M. Djamil Padangtanggal 15 Maret 2014 dengan:
Keluhan Utama :
Penurunan kesadaran sejak 7 jam sebelum masukrumah sakit
8/12/2019 Pp Ensephalitis
26/63
Riwayat penyakit Sekarang :
Awalnya pasien mengalami kejang seluruh tubuh sejak10 jam sebelum masuk rumah sakit. Saat kejang tubuhkaku, frekuensi kejang tiap 10-15 menit, lama kejang 3-5
menit, antara serangan kejang pasien tidak sadar. Inimerupakan kejang yang pertama kalinya. Setelahkejang pasien mengalami penurunan kesadaran, terjadisecara berangsur-angsur, tampak oleh keluarga pasienlebih banyak tidur, tetapi masih bisa membuka mata,dan menyahut ketika di panggil.
Kepala terasa sakit dan berdenyut sejak 2 minggu yanglalu, Pasien sudah makan obat sakit kepala ( tidak ingatnama obatnya). Saat ini sakit kepala bersifat hilangtimbul.
Demam sejak 2 minggu yang lalu, demam tidak begitutinggi, terus menerus Pasien sudah makan obat demam
( tidak ingat nama obatnya). Saat ini demam bersifathilang timbul.
Riwayat trauma kepala tidak ada.
Buang air besar dan buang air kecil biasa
8/12/2019 Pp Ensephalitis
27/63
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat keluar cairan dari telingga kanan warnahijau kekuningan, agak kental dan berbau sejak 2bulan yang lalu. Pendengaran sebelah kananmenurun sejak 14 tahun ini.
Riwayat kejang sebelumnya tidak ada, tidakpernah mengalami penyakit infeksi saluran
pernafasan akut sebelum kejang, tidak pernahmengalami penyakit infeksi saluran pencernaansebelum kejang.
Riwayat keluar cairan dari telinga kanan warna
hijau kekuningan, agak kental dan berbau hilangtimbul sejak 27 tahun yang lalu.
8/12/2019 Pp Ensephalitis
28/63
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada riwayat kejang pada anggota keluarga
8/12/2019 Pp Ensephalitis
29/63
Riwayat Pekerjaan dan Sosio Ekonomi
Pasien seorang penjual mainan anak-anak, aktivitasfisik kurang
Merokok 12-16 batang/hari sejak 15 tahun yanglalu, jarang berolahraga
8/12/2019 Pp Ensephalitis
30/63
PEMERIKSAAN FISIK
8/12/2019 Pp Ensephalitis
31/63
Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran : GCS 13 (E4M5V4)Tekanan darah : 120/80mmhg
Frekuensi nadi : 80 x/menit
Frekuensi nafas : 20 x/menit
Suhu : 38,5 C
8/12/2019 Pp Ensephalitis
32/63
Status Internus
8/12/2019 Pp Ensephalitis
33/63
Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
Kulit dan kuku : Tidak ada kelainan
Kepala : Tidak ada kelainan
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Hidung : Tidak ada kelainan
Telinga : Keluar cairan sekret mukopurulen dari
meatus auris dextra, Jumlah sedang, bau (+)
Mulut : Tidak ada kelainan Leher : JVP 5-2 cmH2O, bising karotis ()
Kelenjar getah bening: Tidak teraba
Thoraks : dbn
Jantung : dbn Abdomen : dbn
Korpus vertebra : dbn
8/12/2019 Pp Ensephalitis
34/63
StatusNeurologis
8/12/2019 Pp Ensephalitis
35/63
GCS 13 (E4M5V4)
Tanda rangsangan selaput otak
Kaku Kuduk : Tidak ada
Brudzinski I : Tidak ada
Brudzinski II : Tidak ada
Kernig :Tidak ada
Tanda peningkatan intrakranial
Muntah proyektil : tidak ada
Sakit kepala progresif : tidak ada
8/12/2019 Pp Ensephalitis
36/63
NERVICRANIALIS
8/12/2019 Pp Ensephalitis
37/63
N.I Olfaktorius
PenciumanKanan Kiri
Subjektif baik baik
Objektif
dengan bahan
8/12/2019 Pp Ensephalitis
38/63
N.II Optikuspenglihatan Kanan KiriTajam
penglihatan:
sukar dinilai sukar dinilai
Lapang pandang Sukar dinilai Sukar dinilai
Melihat warna Sukar dinilai Sukar dinilai
funduskopi
8/12/2019 Pp Ensephalitis
39/63
N.III OkulomotoriusKanan Kiri
Bola mata
Ptosis tidak tidak
Gerakan bulbus Doll eye manuver bergerak Doll eye manuver bergerak
Strabismus tidak tidak
Nistagmus tidak tidak
Ekso/endopthalmus tidak tidak
Pupil
-bentuk bulat bulat
-reflek cahaya + +
-reflek akomodasi + +
8/12/2019 Pp Ensephalitis
40/63
N.IV Troklearis
Kanan Kiri
Gerakan mata ke
bawah
Sukar dinilai Sukar diniali
Sikap bulbus Sukar dinilai Sukar diniali
diplopia
tidak
tidak
8/12/2019 Pp Ensephalitis
41/63
N.VI AbdusenKanan Kiri
Gerakan mata ke lateral Sukar dinilai Sukar dinilai
Sikap bulbus Sukar dinilai Sukar dinilai
diplopia Tidak ada Tidak ada
8/12/2019 Pp Ensephalitis
42/63
Kanan Kiri
Motorik
-membuka mulut baik Baik
-mengerakkan rahang baik baik
-mengigit baik baik
-mengunyah baik Baik
Sensorik
Divisi opthalmika
-reflek kornea baik Baik
-Sensibilitas baik Baik
Divisi maksila
-reflek masseter baik Baik
-sensibilitas baik Baik
Divisi mandibula
-sensibilitas baik Baik
N VII Fasialis
8/12/2019 Pp Ensephalitis
43/63
N.VII FasialisKanan Kiri
Raut wajah Simetris
Sekresi air mata ada ada
Fisura palpebra ada ada
Mengerakkan dahi baik
Menutup mata baik
Mencibir/bersiul Baik
Memperlihatkan
gigi
baik
Sensasi lidah 2/3
depan
baik baik
hiperakusis
Tidak ada
Tidak ada
8/12/2019 Pp Ensephalitis
44/63
N.VII VestibularisKanan Kiri
Suara berbisikSukar dinilai Sukar dinilai
Detik arloji
Rinne test
Weber test
Scwabach test
-memanjang
-memendek
Nistagmus Tidak ada Tidak ada
-pendular
-vertikal
-siklikal
Pengaruh posisi kepala tidak tidak
8/12/2019 Pp Ensephalitis
45/63
N.IX GlossopharingeusKanan Kiri
Sensasi lidah 1/3 belakang baik Baik
Reflek muntah /gag reflek baik baik
8/12/2019 Pp Ensephalitis
46/63
N.X Vagus
Kanan KiriArkus faring Ditengah simetris
Uvula Ditengah
Menelan baik
Artikulasi Baik
Suara baik
Nadi
8/12/2019 Pp Ensephalitis
47/63
N.XI AsesoriusKanan Kiri
Menoleh ke kiri baik Baik
Menoleh ke kanan baik baik
Mengangkat bau ke kanan baik baik
Mengangkat bahu ke kiri baik baik
8/12/2019 Pp Ensephalitis
48/63
N.XII Hipoglossus
Kedudukan lidah dalam Ditengah
Kedudukan lidah
dijulurkan
Ditengah
Tremor Tidak ada
Fasikulasi Tidak ada
Atrofi Tidak ada
8/12/2019 Pp Ensephalitis
49/63
8/12/2019 Pp Ensephalitis
50/63
EkstremitasEkstremitas Superior Inferior
kanan Kiri Kanan Kiri
Gerakan aktif aktif aktif aktif
Kekuatan 555 555 555 555
Trofi eutrofi eutrofi eutrofi eutrofi
Tonus eutonus eutonus eutonus eutonus
8/12/2019 Pp Ensephalitis
51/63
Pemeriksaan sensibilitasSensibilitas taktil BaikSensibilitas nyeri Baik
Sensibilitas termis baik
Sensibilitas kortikal
stereogenesis
Pengenalan 2 titik Baik
Pengenalan raba baik
fisiologi Kanan kiri kanan kiri
8/12/2019 Pp Ensephalitis
52/63
Sistem reflex
s o og
Kornea + + Biseps ++ ++
Berbangkis Triseps ++ ++
Laring KPR ++ ++
Masseter APR ++ ++
Dinding perut Bulbokavernous
-atas Cremaster
-tengah Sfingter
-bawah
Patologis
Lengan Tungkai
Hoffman-
tromner
(-) (-) Babinski (-) (-)
Chaddocks (-) (-)
Oppenheim (-) (-)
Gordon (-) (-)
Schaefer (-) (-)
Klonus paha (-) (-)
Klonus kaki (-) (-)
8/12/2019 Pp Ensephalitis
53/63
Fungsi otonom
Miksi : Baik
Defekasi : Baik
Sekresi keringat : Sekresi keringatnormal
8/12/2019 Pp Ensephalitis
54/63
DIAGNOSIS
Diagnosa klinik : Ensephalitis
Diagnosa topik : Parenkim SerebrumDiagnosa etiologi : bakteri
Diagnosis differensial : abses otak
Diagnosis sekunder : Otitis Media Supurati Kronik
Maligna Auris Dextra
TERAPI
8/12/2019 Pp Ensephalitis
55/63
Umum Breath : O23 liter/menit
Blood : Kontrol tekanan darah dan frekuensi jantungInfus Asering 12 jam / kolf Brain : Tinggikan kepala 300, awasi tanda-tanda oedem
otak. Bladder : Pasang kateter, Balance cairan Bowel : Diet MB 1900 kkal
Khusus Antibiotik : Amphicillin 4 x 3 gr iv
Metronidazol 3 x 500mg PO Antikonvulsan : Fenitoin 3x100 mg PO Anti inflamasi : Kortikosteroid tappering off
Hari I: 6x1 amp, hari II: 5x1 amp, hari III: 4x1 amp, hari IV:3x1amp, hari V:2x1 amp H2O23% tetes telinga kanan 5x1 tetes/ hari sampai tidak
keluar.
Pemeriksaan Penunjang
8/12/2019 Pp Ensephalitis
56/63
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :
Darah Hb : 14.7 gr%
Leukosit : 30.100/mm3
GDR : 100 mg%
Na : 150 mEq/l
K : 5,0 mEq/l
Cl : 109 mEq/l
Ureum : 36 mg%Creatinin : 1,1mg%
P ik A j
8/12/2019 Pp Ensephalitis
57/63
Pemeriksaan Anjuran
CT scan
Pemeriksaan darah Rutin, kadar elektrolit
Lumbal Punksi
EEG
Funduscopy
Audiometri
8/12/2019 Pp Ensephalitis
58/63
DISKUSI
8/12/2019 Pp Ensephalitis
59/63
Telah diperiksa seorang pasien laki-laki umur 35 tahundirawat di bangsal Neurologis RS Dr. M. Djamil Padangtanggal 15 Maret 2014 dengan diagnosis klinisEnsephalitis. Diagnosis ditegakkan berdasarkananmnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaanpenunjang.
Dari anamnesis didapatkan penurunan kesadaran sejak7 jam sebelum masuk rumah sakit, awalnya pasienkejang seluruh tubuh sejak 10 jam sebelum masuk rumahsakit. Saat kejang tubuh kaku, frekuensi kejang tiap 10-15menit, lama kejang 3-5 menit, antara serangan kejangpasien tidak sadar. Ini merupakan kejang yang pertama
kalinya. Kepala terasa sakit dan berdenyut sejak 2minggu yang lalu, saat ini sakit kepala bersifat hilangtimbul. Demam sejak 2 minggu yang lalu, demam tidakbegitu tinggi, terus menerus, saat ini demam bersifathilang timbul.
8/12/2019 Pp Ensephalitis
60/63
Dari teori mengenai ensephalitis kita mengenaladanya gejala trias ensefalitis yaitu demam,kejang dan kesadaran menurun, pada pasienini didapatkan kejang seluruh tubuh,penurunan kesadaran dan adanya demam. Ini
merupakan dasar mengapa pada pasien iniditegakkan diagnosis klinis ensephalitis. Untuketiologi dari ensephalitis pada pasien ini yaitubakteri dicurigai dari infeksi pada telingadimana pasien memiliki riwayat keluar cairandari telinga kanan warna hijau kekuningan,agak kental dan berbau hilang timbul.
8/12/2019 Pp Ensephalitis
61/63
BAB V
KESIMPULAN
8/12/2019 Pp Ensephalitis
62/63
Ensefalitis adalah infeksi jaringan otak oleh berbagaimacam mikroorganisme yang disertai disfungsi darineurofisiologi fokal. Pada ensefalitis terjadi peradangan
jaringan otak yang dapat mengenai selaputpembungkus otak dan medulla spinalis.
Penyebab ensefalitis paling sering karena infeksi, namundapat disebabkan juga oleh noninfeksi misalnya karenaproses demielinasi pada ensefalitis akut. Berdasarkanepidemiologi dan patofisiologi, ensefalitis berbeda darimeningitis, meskipun pada evaluasi klinis, keduanyasering berdampingan dengan tanda dan gejalainflamasi Pada meningeal seperti fotofobia, sakit kepala,dan kaku kuduk.
Dalam menegakkan diagnosis encephalitis di kenaldengan adanya gejala trias ensefalitis adalah demam,kejang dan kesadaran menurun.
8/12/2019 Pp Ensephalitis
63/63
TERIMA KASIH..