22
i PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM POTENSI PEMANFAATAN SEDIMEN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI ALO SEBAGAI PENGENDALIAN SEDIMENTASI KE DANAU LIMBOTO BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN Diusulkan oleh: Imam Nugraha Suryana (Ketua) NIM. 471 413 009, Angkatan 2013 Rizky Hizrah Wumu (Anggota 1) NIM. 471 414 011, Angkatan 2014 I Wayan Dika Agus Sucipta (Anggota 2) NIM. 451 412 013, Angkatan 2012 Tober Mardain (Anggota 3) NIM 471 413 005, Angkatan 2013 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO KOTA GORONTALO 2014

__Potensi_Pemanfaatan_Sedimen_di

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PKMP Imam Nugraha Suryana

Citation preview

Page 1: __Potensi_Pemanfaatan_Sedimen_di

i

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

POTENSI PEMANFAATAN SEDIMEN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI

ALO SEBAGAI PENGENDALIAN SEDIMENTASI KE DANAU

LIMBOTO

BIDANG KEGIATAN:

PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

Imam Nugraha Suryana (Ketua) NIM. 471 413 009, Angkatan 2013

Rizky Hizrah Wumu (Anggota 1) NIM. 471 414 011, Angkatan 2014

I Wayan Dika Agus Sucipta (Anggota 2) NIM. 451 412 013, Angkatan 2012

Tober Mardain (Anggota 3) NIM 471 413 005, Angkatan 2013

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

KOTA GORONTALO

2014

Page 2: __Potensi_Pemanfaatan_Sedimen_di

ii

Page 3: __Potensi_Pemanfaatan_Sedimen_di

iii

Daftar Isi

Lembar pengesahan ..........................................................................................ii

Daftar Isi ............................................................................................................iii

Ringkasan ..........................................................................................................iv

Bab 1. Pendahuluan ..........................................................................................1

Bab 2. Tinjauan Pustaka ..................................................................................3

Bab 3. Metode Penelitian ..................................................................................6

Bab 4. Biaya dan Jadwal Kegiatan ..................................................................8

Daftar Pustaka ...................................................................................................9

Lampiran 1 Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing ....................10

Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan ...................................................15

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas .......17

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ...............................................18

Page 4: __Potensi_Pemanfaatan_Sedimen_di

iv

Potensi Pemanfaatan Sedimen di Daerah Aliran Sungai Alo Sebagai

Pengendalian Sedimentasi ke Danau Limboto

Ringkasan

Penelitian pemanfaatan material sedimen pada Daerah Aliran Sungai

(DAS) Alo ini dilakukan karena melimpahnya material sedimen, khususnya pasir

pada sepanjang DAS Alo yang tidak termanfaatkan. Material sedimen ini

menyebabkan pendangkalan pada aliran sungai Alo. Aliran sungai ini juga

bermuara langsung ke Danau Limboto, dan menjadi salah satu sungai

penyumbang terbesar material sedimen penyebab pendangkalan pada Danau

Limboto.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi pemanfaatan material

sedimen pada DAS Alo, salah satunya sebagai alternatif sumber material

pertambangan pasir dan batu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya

pasir yang dibutuhkan untuk material pembangunan oleh masyarakat. Dimana

selama ini sebagian besar material sedimen pada lingkungan DAS tidak produktif,

dan hanya terendapkan di sepanjang aliran sungai.

Pelaksanaan penelitian pemanfaatan material sedimen ini menggunakan

metode penelitian dengan cara pemetaan permukaan dengan pengambilan sampel

dan analisis sampel. Dimana sebelumnya dilakukan studi pendahuluan dari

berbagai pustaka terkait. Lalu dilakukan pengambilan data di lapangan yang

selanjutnya akan dianalisis dan diolah sampai menghasilkan data akhir mengenai

potensi pemanfaatan sedimen di sepanjang DAS Alo Kabupaten Gorontalo,

sebagai bahan baku pembuatan bangunan.

Kata Kunci : Sedimen, Daerah Aliran Sungai Alo.

Page 5: __Potensi_Pemanfaatan_Sedimen_di

1

BAB 1. PENDAHULUAN

Sedimen adalah material-material tanah yang terangkut oleh aliran air dari

suatu tempat yang telah mengalami erosi pada suatu daerah aliran sungai (DAS)

dan masuk ke dalam suatu badan air secara umum.

Daerah Aliran Sungai (DAS) Alo yang terletak di Kabupaten Gorontalo

merupakan salah satu sub DAS dari DAS besar Limboto, yang merupakan salah

satu dari sepuluh DAS besar yang ada di Provinsi Gorontalo. Dimana DAS

Limboto ini merupakan daerah tangkapan air Danau Limboto.

Berdasarkan laporan Badan Pengelola DAS Bone Bolango tahun 2004,

terdapat beberapa masalah yang terdapat di wilayah DAS Limboto. Permasalahan

yang terjadi adalah adanya penurunan kualitas sumber daya alam, baik hutan,

tanah dan air, terjadinya erosi dan sedimentasi, dan terjadinya banjir yang hampir

setiap tahun melanda wilayah disekitar DAS Alo bagian hilir. Dimana bencana ini

terjadi tidak terlepas dari akibat terjadinya pendangkalan pada DAS Alo yang

disebabkan oleh masuknya material sedimen ke DAS Alo. Serta terjadinya

pendangkalan Danau Limboto yang diakibatkan oleh masuknya material sedimen

ke danau bersamaan dengan masuknya air sungai yang bermuara di Danau

Limboto. Dimana Danau Limboto sampai saat ini menjadi sumber mata

pencaharian masyarakat di sekitar Danau Limboto.

Dari penelitian Japan International Coorperation Agency (JICA) pada

tahun 2002, diketahui bahwa DAS Alo merupakan salah satu DAS yang

menyumbang material sedimen terbesar ke Danau Limboto yaitu 0,0342 kg/detik.

Berdasarkan pada data survei terakhir yang dilakukan JICA Study Team,

diperkirakan volume sedimentasi tahunan yang masuk dari DAS Alo ke Danau

Limboto mencapai 5,04 x 106 m

3/tahun atau 5.500 m

3/km

2/tahun. Sehingga

diperkirakan Danau Limboto akan penuh terisi dengan sedimen dalam waktu 25

tahun kedepan jika volume sedimentasi yang masuk ke Danau Limboto tidak

dapat dikendalikan.

Hasil penelitian Lihawa (2009), DAS Alo memiliki sumbangan sedimen

terbesar yaitu 947.187,87 ton dengan SDR mencapai 0,59. Dari penelitian ini

menunjukkan bahwa 59% sedimen yang tererosi akan masuk ke Danau Limboto.

Akibatnya Danau Limboto akan menjadi daratan dikarenakan proses

pendangkalan danau ini.

Dengan keadaan tersebut, dimana terdapat material sedimen yang terbawa

aliran air sungai menuju muara sungai yaitu Danau Limboto, dan berpotensi besar

menjadi penyebab pendangkalan di danau tersebut, maka kegiatan penelitian ini

Page 6: __Potensi_Pemanfaatan_Sedimen_di

2

dilaksanakan sebagai upaya mencari pencegahan dan upaya pengendalian

sedimentasi yang masuk ke Danau Limboto.

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mencari penyebaran

endapan sedimen yang terdapat di sepanjang DAS Alo, sehingga dapat diketahui

penyebaran endapan sedimennya. Kemudian dapat ditentukan pemanfaatan dari

material sedimen berdasarkan jenisnya sebagai pengendalian sedimentasi, dan

untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat, salah satunya sebagai sumber bahan

bangunan.

Luaran dari penelitian ini adalah berupa artikel ilmiah dan peta penyebaran

titik pengendapan sedimen beserta jenis materialnya yang kemudian dapat

digunakan sebagai acuan lokasi pemanfaatan sedimen di DAS Alo.

Manfaat dari penelitian ini untuk mengetahui pemanfaatan material

sedimen dan lokasinya pengendapannya berdasarkan jenisnya, sehingga akan

menjadi salah satu upaya pengendalian sedimentasi pada DAS Alo dan juga

Danau Limboto.

Page 7: __Potensi_Pemanfaatan_Sedimen_di

3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karakteristik Sungai

Air permukaan yang terdapat di daerah penelitian merupakan sungai, rawa

dan danau. Sungai-sungai yang ada merupakan suatu sistem Sungai Alo. Sungai-

sungai yang bermuara ke Sungai Alo bersifat perennial yaitu sungai-sungai yang

mengalirkan airnya sepanjang tahun, dan intermittent yaitu kondisi air sungai

dipengaruhi oleh musim hujan. Pada umumnya anak sungai pada DAS Alo

bersifat intermittent yaitu sungai yang memiliki sifat aliran terputus. Sungai

seperti ini mengalirkan air pada musim hujan dan kering pada musim kemarau

(Lihawa, 2013).

Sungai-sungai pada DAS Alo mengikuti suatu jaringan satu arah dimana

cabang dan anak sungai mengalir ke dalam suatu sungai utama yang lebih besar

dan membentuk suatu pola aliran tertentu. Pola aliran ini dipengaruhi oleh kondisi

topografi, geologi, iklim, dan vegetasi yang terdapat dalam suatu DAS. Pola aliran

di DAS Alo pada umumnya membentuk suatu pola aliran dendritik. Pola ini pada

umumnya terdapat pada daerah dengan batuan sejenis dan penyebarannya luas

(Lihawa, 2013).

Daerah aliran sungai dibagi menjadi daerah hulu, tengah, dan hilir. Daerah

hulu merupakan daerah konservasi, mempunyai kerapatan drainase lebih tinggi,

merupakan daerah dengan kemiringan lereng lebih besar dari 15%, bukan

merupakan daerah banjir, jenis vegetasi umumnya merupakan tegakan hutan.

Daerah hilir DAS merupakan daerah pemanfaatan, kerapatan drainase lebih kecil,

daerah yang memiliki kemiringan lereng kecil (kurang dari 8%), pada beberapa

tempat merupakan daerah banjir (genangan) dan jenis vegetasi didominasi

tanaman pertanian. Daerah aliran sungai bagian tengah merupakan transisi dari

kedua ciri tersebut (Seyhan, 1990; Asdak, 2002).

Ekosistem DAS hulu memiliki fungsi perlindungan terhadap seluruh

bagian DAS, antara lain fungsi perlindungan terhadap tata air dalam ekosistem

DAS tersebut. Daerah hulu dan hilir dalam suatu DAS memiliki keterkaitan

biofisik melalui daur hidrologi. Oleh karena itu, daerah hulu seringkali menjadi

fokus dalam perencanaan pengelolaan DAS.

2.2 Geologi Regional

Salah satu aspek geologi yang berperan dalam proses penentuan batuan

penyusun daerah penelitian adalah litologi batuan. Litologi menjadi dasar untuk

memperoleh informasi dan karakteristik tanah dan hidrologi, seperti pola aliran

Page 8: __Potensi_Pemanfaatan_Sedimen_di

4

sungai dan kerapatan aliran. Deskripsi formasi batuan penyusun pada DAS Alo

didasarkan pada Peta Geologi Tahun 1994 Skala 1:250.000 Lembar Tilamuta

(S.Bachri, dkk. 1994). DAS Alo tersusun atas batuan yang berumur Tersier dan

Kuarter. Formasi batuan penyusun pada DAS Alo diuraikan sebagai berikut:

a) Diorit Bone (Tmb)

Diorit Bone dapat dijumpai di sub DAS Molamahu dan sub DAS Alo yang

tersusun atas diorit, diorit kuarsa, dan granodiorit. Umur satuan ini sekitar

Miosen Akhir.

b) Batuan Gunungapi Bilungala (Tmbv)

Terdiri dari breksi, tuf dan lava bersusunan andesit, dasit dan riolit. Tebal

satuan diperkirakan lebih dari 1000 m, sedang umurnya adalah Miosen

Bawah- Miosen Akhir. Dapat dijumpai di sub DAS Alo.

c) Formasi Dolokapa (Tmd)

Formasi Dolokapa tersusun atas batulanau, batulumpur, konglomerat, tuf,

tuflapili, aglomerat, breksi gunungapi, lava andesit sampai basal.

d) Batuan Gunungapi Pinogu (TQpv)

Batuan gunungapi Pinogu berumur Tersier, tersusun atas aglomerat, tuf,

lava andesit-basal. Umur geologinya adalah Pliosen.

e) Batu Gamping Terumbu (Ql)

Sebagian DAS Alo tersusun atas batu gamping terumbu berumur Kuarter

yang terdiri dari batu gamping koral. Umur geologinya adalah Holosen.

Adanya struktur geologi yang terdapat di daerah ini menyebabkan batuan

pada daerah ini relatif sudah lapuk. Sehingga sangat mudah tererosi dan

tersedimentasi ke sungai. Struktur geologi yang menyebabkan ini adalah adanya

sesar yang berupa sesar normal dengan jurus mendatar. Sesar normal

menunjukkan pola memancar, sedangkan sesar jurus mendatar umumnya bersifat

menganan dan ada pula yang mengiri.

2.3 Sedimentasi

Tanah dan bagian-bagian tanah yang terangkut oleh air dari suatu tempat

yang mengalami erosi pada suatu daerah aliran sungai (DAS) dan masuk ke dalam

suatu badan air secara umum disebut sedimen. Sedimen yang terbawa masuk ke

dalam sungai hanya sebagian saja dari tanah yang tererosi dari tempatnya.

Sebagian lagi dari tanah yang terbawa erosi akan mengendap pada suatu tempat di

lahan di bagian bawah tempat erosi pada DAS tersebut.

Sedimen yang dihasilkan oleh proses erosi dan terbawa oleh aliran air akan

diendapkan pada suatu tempat yang kecepatan airnya melambat atau terhenti.

Peristiwa pengendapan ini dikenal dengan peristiwa atau proses sedimentasi, yaitu

proses yang bertanggungjawab atas terbentuknya dataran-dataran alluvial yang

Page 9: __Potensi_Pemanfaatan_Sedimen_di

5

luas dan banyak terdapat di dunia, merupakan suatu keuntungan oleh karena dapat

memberikan lahan untuk perluasan pertanian atau permukiman (Sitanala, 2010).

Dampak lainnya dari proses sedimentasi di sungai adalah terjadinya

pengendapan sedimen di dasar sungai yang menyebabkan naiknya dasar sungai,

kemudian menyebabkan tingginya muka air sehingga berakibat sering terjadi

banjir yang menimpa lahan-lahan yang tidak dilindungi. Erosi tanah tidak hanya

berpengaruh negatif pada lahan dimana terjadi erosi, tetapi juga di daerah hilirnya

dimana material sedimen diendapkan. Banyak bangunan-bangunan sipil di daerah

hilir akan terganggu, saluran-saluran, jalur navigasi air, waduk-waduk akan

mengalami pengendapan sedimen. Disamping itu kandungan sedimen yang tinggi

pada air sungai juga akan merugikan pada penyediaan air bersih yang bersumber

dari air permukaan, biaya pengelolaan akan menjadi lebih mahal (Suripin, 2001).

Page 10: __Potensi_Pemanfaatan_Sedimen_di

6

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat Penelitian

Pelaksaan penelitian ini dilakukan di sepanjang Daerah Aliran Sungai

Alo di Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo. Pengambilan lokasi ini

didasari oleh keadaan material sedimen yang cukup banyak tersebar di

sepanjang aliran sungai sebagai hasil dari erosi yang terjadi pada daerah aliran

sungai tersebut yang berpotensi besar menyebabkan pendangkalan.

3.2 Tahapan Penelitian

a. Tahap Pendahuluan

Tahap pendahuluan merupakan tahap dilakukannya persiapan

penelitian berupa persiapan materi dan persiapan perlengkapan seperti

kompas geologi, GPS, palu geologi, lup geologi, larutan HCl, buku catatan

lapangan, sketcer, alat tulis, peta topografi daerah penelitian dengan skala

1: 25.000 dan perlengkapan lainnya. Persiapan materi dilakukan dengan

mempelajari literatur yang berkaitan, dan interpretasi peta topografi lokasi

penelitian.

b. Tahap Pengambilan Data

Tahap ini merupakan tahap dilakukannya pencarian dan

pengumpulan data primer dan data sekunder. Kegiatan yang dilakukan

pada tahap pengumpulan data primer adalah pemetaan geologi permukaan

dengan skala 1:25.000.

c. Tahap Analisis dan Pengolahan Data

Tahapan ini merupakan tahapan dilakukannya analisis dan

pengolahan data yang dilakukan di Laboratorium Geologi Kampus disertai

diskusi dengan pembimbing. Analisis dan pengolahan data ini harus

berdasarkan atas konsep-konsep geologi dan juga didukung dari studi

referensi tentang topik terkait.

d. Tahap Pembuatan Peta dan Laporan Hasil Penelitian

Tahap ini merupakan tahap akhir dari penyusunan laporan

berdasarkan data-data yang diperoleh dari pengambilan data di lapangan,

kemudian dianalisis dan diinterpretasi yang diwujudkan dalam satu

kesimpulan. Hasil dari penelitian ini disajikan dalam bentuk peta

penyebaran potensi pemanfaatan sedimen di Daerah Aliran Sungai Alo

dan laporan akhir penelitian, serta artikel ilmiah.

Page 11: __Potensi_Pemanfaatan_Sedimen_di

7

e. Tahap Publikasi

Tahap ini merupakan tahapan publikasi hasil dari penelitian kepada

masyarakat dalam forum-forum seminar ilmiah, sebagai upaya

penyampaian hasil penelitian kepada masyarakat dan juga instansi-instansi

pemerintahan sebagai solusi dalam pengendalian sedimentasi di Sungai

Alo dan Danau Limboto.

Page 12: __Potensi_Pemanfaatan_Sedimen_di

8

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1. Peralatan penunjang Rp. 2.580.000,-

2. Bahan habis pakai Rp. 3.670.000,-

3. Perjalanan Rp. 2.607.000,-

4. Lain-lain Rp. 1.650.000,-

Jumlah Rp. 10.507.000,-

4.2 Jadwal Kegiatan

No. Jenis Kegiatan Waktu (Bulan)

Ket. Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5

1. Studi pendahuluan

2. Pengambilan data lapangan

3. Analisis dan pengolahan

data dari lapangan

4. Pembuatan peta hasil

penelitian

5. Pembuatan laporan hasil

penelitian

6. Publikasi hasil penelitian

Page 13: __Potensi_Pemanfaatan_Sedimen_di

9

DAFTAR PUSTAKA

Asdak C. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta :

Gadjah Mada University Press.

Bachri S., Sukido & Ratman N. 1994. Peta Geologi Regional Lembar Tilamuta

Skala 1 : 250.000. : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.

Japan International Coorperation Agency The Government of Indonesia. 2002.

The Study on Flood Control and Water Management in Limboto-Bolango-Bone

Basin in The Republic of Indonesia. Nikken Consultants, Inc and Nippon Koei

CO., LTD.

Lihawa F., Patuti I.M. & Nurfaika. 2013. Tipe Dan Sebaran Longsoran Di Das

Alo Provinsi Gorontalo. Universitas Negeri Gorontalo.

Sitanala A., 2010. Konservasi Air dan Tanah. Bogor : IPB Press.

Suripin. 2001. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Semarang.

Page 14: __Potensi_Pemanfaatan_Sedimen_di

10

Page 15: __Potensi_Pemanfaatan_Sedimen_di

11

Page 16: __Potensi_Pemanfaatan_Sedimen_di

12

Page 17: __Potensi_Pemanfaatan_Sedimen_di

13

Page 18: __Potensi_Pemanfaatan_Sedimen_di

14

Page 19: __Potensi_Pemanfaatan_Sedimen_di

15

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga

Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

Kompas Geologi Digunakan untuk

mengukur arah

penyebaran

sedimen

12 Rp. 50.000,- Rp. 600.000,-

GPS Oregon Digunakan untuk

mengambil

kordinat di

lapangan

12 Rp. 50.000,- Rp. 600.000,-

Palu Geologi Digunakan untuk

mempermudah

pengambilan

sampel

12 Rp. 40.000,- Rp. 480.000,-

Lup Digunakan untuk

membantu

pengamatan

sedimen

12 Rp. 25.000,- Rp. 300.000,-

Peta Topografi Digunakan sebagai

peta dasar daerah

penelitian

6 Rp. 50.000,- Rp. 300.000,-

Roll Meter Digunakan untuk

mengukur luas

penyebaran

sedimen

12 Rp. 25.000,- Rp. 300.000,-

SUB TOTAL (Rp) Rp. 2.580.000,-

2. Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga

Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

HCl Digunakan untuk

menguji kandungan

sampel

6 Rp. 60.000,- Rp. 360.000,-

Kertas HVS A4 Digunakan untuk

mencetak file-file

penunjang

penelitian

4 Rp. 40.000,- Rp. 160.000,-

Tinta Print Digunakan untuk

mengisi tinta

printer

5 Rp. 30.000,- Rp. 150.000,-

Alat Tulis

Lapangan

Digunakan untuk

pencatatan data

yang didapatkan

dari lokasi

penelitian

24 Rp. 50.000,- Rp. 1.200.000,-

Kantong Sampel Digunakan untuk

tempat sampel yang

diambil dari lokasi

penelitian

6 Rp. 30.000,- Rp. 180.000,-

Baterai GPS Digunakan untuk

menunjang

penggunaan GPS

12 Rp. 20.000,- Rp. 240.000,-

Page 20: __Potensi_Pemanfaatan_Sedimen_di

16

Logistik Digunakan untuk

keperluan di

lapangan

6 Rp. 100.000,- Rp. 600.000,-

Air Mineral Digunakan pada

penelitian di

lapangan dan

laboratorium

6 Rp. 30.000,- Rp. 180.000,-

Peralatan P3K Digunakan untuk

melakukan

pertolongan

pertama pada

kecelakaan

6 Rp. 100.000,- Rp. 600.000,-

SUB TOTAL (Rp) Rp. 3.670.000,-

3. Perjalanan

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga

Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

Sewa Mobil Untuk perjalanan dari

Kota Gorontalo ke

lokasi penelitian

6 Rp. 250.000,- Rp. 1.500.000,-

Sewa Sopir Sebagai driver pada

saat kegiatan

lapangan

6 Rp. 100.000,- Rp. 600.000,-

Bensin Sebagai bahan bakar

untuk mobil 78 Rp. 6.500,- Rp. 507.000,-

SUB TOTAL (Rp) Rp. 2.607.000,-

4. Lain-lain

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga

Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

Pembuatan

Laporan

Dilakukan

setelah selesai

melakukan

penelitian

5 Rp. 50.000,- Rp. 250.000,-

Pembuatan Peta Dibuat sebagai

pelengkap

laporan / luaran

penelitian

5 Rp. 150.000,- Rp. 750.000,-

Publikasi/Seminar Digunakan untuk

biaya publikasi /

seminar hasil

penelitian

1 Rp. 650.000,- Rp. 650.000,-

SUB TOTAL (Rp) Rp. 1.650.000,-

Total (Keseluruhan) Rp. 10.507.000,-

Page 21: __Potensi_Pemanfaatan_Sedimen_di

17

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Program

Studi

Bidang

Ilmu

Alokasi

Waktu

(jam/minggu)

Uraian Tugas

1 Imam Nugraha

Suryana /

471413009

Teknik

Geologi

Geologi 2

Bertanggungjawab dalam

pelaksanaan penelitian

1

Mengkordinir jalannya penelitian

di daerah penelitian dan analisis

di Laboratorium

1

Melakukan rapat bersama

anggota pada setiap minggu dan

sebelum melaksanakan kegiatan

1

Merencanakan kegiatan

penelitian di lapangan dan di

laboratorium

6

Melakukan penelitian lapangan,

analisis laboratorium,

pengolahan data bersama-sama

dengan anggota

2 Rizky Hizrah

Wumu /

471414011

Teknik

Geologi

Geologi 1

Bersama-sama dengan ketua

dalam melaksanakan penelitian

1

Melakukan rapat bersama dengan

ketua pada setiap minggu dan

sebelum melakukan kegiatan

6

Melakukan penelitian lapangan,

pekerjaan laboratorium,

pengolahan data, dan pelaporan

bersama-sama dengan ketua

1 Melakukan dokumentasi kegiatan

penelitian

3 I Wayan Dika

Agus Sucipta /

451412013

Pendidi-

kan

Geografi

Geografi 1

Bersama-sama dengan ketua

dalam melaksanakan penelitian

1

Melakukan rapat bersama dengan

ketua pada setiap minggu dan

sebelum melakukan kegiatan

1 Membuat peta topografi lokasi

penelitian

6

Melakukan penelitian lapangan,

pekerjaan laboratorium,

pengolahan data, dan pelaporan

bersama-sama dengan ketua

1 Membuat peta hasil hasil

penelitian

4 Tober Mardain

/ 471413005

Teknik

Geologi

Geologi 1

Bersama-sama dengan ketua

dalam melaksanakan penelitian

1

Melakukan rapat bersama dengan

ketua pada setiap minggu dan

sebelum melakukan kegiatan

6

Melakukan penelitian lapangan,

pekerjaan laboratorium,

pengolahan data, dan pelaporan

bersama-sama dengan ketua

Page 22: __Potensi_Pemanfaatan_Sedimen_di

18