3
Potensi Tembaga Indonesia peringkat ke-7 untuk Cadangan tembaga dunia sekitar 4,1% peringkat ke-2 dari sisi produksi sebesar 10,4% dari produksi dunia6. Potensi Tembaga Indonesia Cadangan tembaga Indonesia sekitar 4,1% dari cadangan tembaga dunia, dan merupakan peringkat ke-7 sedangkan dari sisi produksi adalah 10,4% dari produksi dunia dan merupakan peringkat ke-2. Daerah-daerah penghasil tembaga di Indonesia diantaranya: * Cikotok : JawaBarat * Kompara : Papua * Sangkarapi : Sulawesi Selatan * Tirtamaya : Jawa Tengah Selain itu, terdapat juga di daerah Jambi dan Sulawesi Tengah. Kendala smelter hanya pada tembaga Rabu, 01 May 2013 08:46 David Dwiarto JAKARTA. Rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) di dalam negeri sesuai target yang ditetapkan yakni awal 2014. Namun, yang menjadi kendala utama adalah pembangunan smelter untuk komoditas tembaga. Dirjen Mineral dan Batubara (Minerba) Thamrin Sihite mengatakan, kendala pembangunan smelter hanya pada sektor tembaga. "Sebenarnya isu (smelter) ini kan masalah tembaga. Kalau nikel sudah oke. Iron on? sudah oke. Artinya 2014 sudah mengolah dalam negeri. Tembaga ini yang belum bergerak," kata dia, di Jakarta, Rabu (24/4). Thamrin mengatakan, pihaknya sudah mengundang PT Indosmett dan PT Nusantara Smelting Corporation membicarakan mengenai pembangunan smelter. Namun, Nusantara Smelting berhalangan hadir. Dia meyakinkan Indosmelt bahwa PT Freeport Indonesia akan memasok konsentrat yang dibutuhkan. PT Smelting Gresik pun diundang lantaran memiliki lahan dan pasokan energi yang cukup jika smelter tembaga dikembangkan di tempat tersebut.

Potensi Tembaga Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

oke

Citation preview

Page 1: Potensi Tembaga Indonesia

Potensi Tembaga Indonesia

peringkat ke-7 untuk Cadangan tembaga dunia sekitar 4,1%

peringkat ke-2 dari sisi produksi sebesar 10,4% dari produksi dunia6.      Potensi Tembaga Indonesia

Cadangan tembaga Indonesia sekitar 4,1% dari cadangan tembaga dunia, dan merupakan peringkat ke-7 sedangkan dari sisi produksi adalah 10,4% dari produksi dunia dan merupakan peringkat ke-2.

Daerah-daerah penghasil tembaga di Indonesia diantaranya:* Cikotok : JawaBarat

* Kompara : Papua

* Sangkarapi : Sulawesi Selatan

* Tirtamaya : Jawa Tengah

Selain itu, terdapat juga di daerah Jambi dan Sulawesi Tengah.

Kendala smelter hanya pada tembaga

Rabu, 01 May 2013 08:46 David Dwiarto

JAKARTA. Rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) di

dalam negeri sesuai target yang ditetapkan yakni awal 2014. Namun, yang menjadi kendala

utama adalah pembangunan smelter untuk komoditas tembaga.

Dirjen Mineral dan Batubara (Minerba) Thamrin Sihite mengatakan, kendala

pembangunan smelter hanya pada sektor tembaga. "Sebenarnya isu (smelter) ini kan

masalah tembaga. Kalau nikel sudah oke. Iron on? sudah oke. Artinya 2014 sudah mengolah

dalam negeri. Tembaga ini yang belum bergerak," kata dia, di Jakarta, Rabu (24/4).

Thamrin mengatakan, pihaknya sudah mengundang PT Indosmett dan PT Nusantara

Smelting Corporation membicarakan mengenai pembangunan smelter. Namun, Nusantara

Smelting berhalangan hadir.

Dia meyakinkan Indosmelt bahwa PT Freeport Indonesia akan memasok konsentrat

yang dibutuhkan. PT Smelting Gresik pun diundang lantaran memiliki lahan dan pasokan

energi yang cukup jika smelter tembaga dikembangkan di tempat tersebut.

"Pasar tembaga itu nantinya di Indonesia karena pertumbuhan ekonomi kita cukup

tinggi. Makanya kami intens mengundang berbagai pihak yang ingin membangun smelter"

ujar dia

Lebih lanjut Thamrin mengatakan, tim Badan Penelitian dan Pengembangan

(Balitbang) ESDM masih melakukan kajian terkait rekomendasi tim percepatan nilai tambah

mineral melalui pabrik smelter. Kajian itu antara lain mengenai segi teknologi dan

keekonomian pembangunan smelter. Hasil kajian tersebut menjadi buhan pertimbangan bagi

Menteri ESDM untuk memutuskan kebijakan mengenai percepatan nilai tambah mineral.

Page 2: Potensi Tembaga Indonesia

Selain dari Balitbang, Thamrin mengungkapkan pihaknya mendapat masukan dari

Komite Lintas Asosiasi Pertambangan mengenai permasalahan seputar implementasi UU

Minerba. "Semuanya akan jadi pertimbangan. Secepatnya kami selesaikan," ujar dia.

Anggota Komisi VII Satya Widya Yudha mengatakan hal senada. Menurut dia,

pembangunan smelter tembaga lebih bermasalah daripada mineral lainnya. "Mereka lebih

senang ekspor raw material. Kami meminta mereka untuk mematuhi ketentuan Undang-

Undang Minerba," ujar dia.

Satya memahami kendala-kendala dan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk

membangun smelter hingga tiga tahun. Namun, kendala seperti pasokan listrik yang cukup

bisa diatasi dengan melakukan pengolahan dan pemurnian mineral bersama perusahaan

lain, yang terpenting bukan bijih mineral yang keluar dari Indonesia setelah Januari 2014.

"Pemerintah harus melakukan negosiasi bagaimana caranya agar mereka patuh

melakukan pemurnian dan pengolahan tapi di sisi lain tidak melanggar Undang-undang,"

jelas dia.

Agar tidak melanggar Undang-undang, Satya mengharapkan perusahaan tambang

yang belum membangun smelter sanggup menunjukkan niat baiknya dalam memenuhi

ketentuan Undang-undang. Hal itu bisa dilakukan dengan menunjukkan roadmappem-

bangunan smelter kepada pemerintah, (rap)

TembagaPeningkatan kegiatan ekspor hasil bumi Indonesia paling besar terjadi pada sektor tambang mineral jenis tembaga yang mengalami peningkatan hingga 11 kali lipat. Sepanjang 2008 tercatat kegiatan ekspor tembaga dari bumi pertiwi sebesar 2 ribu ton dan di 2011 mengalami peningkatan ekspor hingga menyentuh angka 13 ribu ton.

Lalu apa yang terjadi jika pemerintah akhirnya tidak jadi menjalankan kebijakan kewajiban pengolahan dalam negeri, tentu kekayaan alam Indonesia akan habis. 

Page 3: Potensi Tembaga Indonesia

Akibatnya, kebutuhan akan hasil tambang mineral di masa mendatang, Indonesia harus rela melakukan impor. Sebagaimana nasib minyak mentah di Indonesia.

Dahulu Indonesia kaya minyak mentah dan menjadi negara pengekspor minyak mentah, namun karena Indonesia tidak mau menambah pembangunan kilang guna memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium. Akibatnya, Indonesia kini menjadi negara pengimpor BBM terbesar nomer lima di dunia.