4
ISSN No. 2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram| 37 http://www.untb.ac.id/Desember-2016/ Volume 2, No. 4, Desember 2016 POTENSI STRUKTUR DAN KEANEKARAGAMAN JENIS VEGETASI PADA OBYEK WISATA ALAM AIR TERJUN BENANG KELAMBU DAN BENANG STOKEL DI KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG RINJANI DUSUN PEMOTOH DESA AIK BERIK SEPAGE KECAMATAN BATU KLIANG UTARA KABUPATEN LOMBOK TENGAH Oleh: Raden Roro Narwastu Dwi Rita Yulia Ratnaningsih Dosen Fakultas Ilmu Kehutanan Universitas Nusa Tenggara Barat Abstract : Gunung Rinjani protected forest area in the hamlet village of Aik Berik Pemotoh Sepage, Batu Kliang North Central Lombok regency are potential natural attractions that water falls benang kelambu and benang Stokel. Of forest areas in the villages Aik Berik has springs that most flows to Central Lombok and West Lombok, two waterfalls has beauty and the beauty and rich flora and fauna. Both these waterfalls make the village Aik Berik as a natural tourist destinations, this waterfall as there are only two in the world, namely in yarn nets and in Japan. The purpose of this study was to determine the potential of the type - the type of vegetation (names of types of vegetation, Values Important Type and index of species diversity in the area of nature Waterfall benang kelambu and Waterfall benangStokel. Types of data collected are primary and secondary data, vegetation data collection used for the analysis of vegetation and species diversity index line method terraced and species diversity index Krebs (1985), for inventory of wildlife using line transect and observation areas along the waterfall. From the analysis conducted vegetation index highest important value for the rate is dadap tree (Erythrina variegate) 57.3%, Lembokek (Ficus septic) 24.78%, Sonokeling (Dalbergia latifolia) 19.31% and Goak (Ficus fistula) 19 07%. To level the pole highest importance value index is Terep (Arthocarpus elasticus) 98.37%, Kepundung (Baccavre racemosa) 59.26%, Brother Bong-bong Lempinyu 17.36% and 15.28%. To saplings highest importance value index is Banana (Musa parasidiaca) 61.22%, Rotan (Daemonorops sp) 31.73%, 17.54% and brother Bongbong Coffee (Caffea sp) 15.18%. And for seedling highest importance value index is Kepundung (Baccavre racemosa) 39.65%, Rotan (Daemonorops sp) 38.92%, 32.47 Lempinyu and Coffee (Caffea sp) 23.53%. Value, biodiversity at the level of the tree (H) 2.902 can be categorized as high, .sedangkan for poles H '2, saplings H' 1,783 and for seedling H '1,895 species diversity is moderate. Keywords: vegetation benang Stokel and Benang Kelambu PENDAHULUAN Menurut Undang-Undang No. 41 tahun 1999 pasal 1 ayat 8 mendefinisikan hutan lindung sebagai kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan kawasan penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut dan memelihara kesuburan tanah. Kawasan hutan lindung Gunung Rinjani yang ada di Dusun Pemotoh desa Aik Berik Sepage, Kecamatan Batu Kliang Utara Kabupaten Lombok Tengah Kabupaten Lombok Tengah terdapat potensi wisata alamnya yaitu Air Terjun Benang Kelambu dan Air Terjun Benang Stokel, Air terjun Benang Kelambu berada dibagian atas hulu sekitar 500 m dari air terjun Benang Stokel. Air terjun benang Kelambu ini berasal dari mata air yang berada di danau segara anak yang ada di gunung Rinjani, air terjun ini unik karena berbeda dengan air terjun umumnya karena air ini keluar dari sela- sela pohon gambung yang rindang dengan enam deret titik air tercurah dari atas bukit air yang jatuh dari tebing tidak jatuh langsung ke bawah melainkan air yang jatuh ini mengalir melalui celah-celah tanaman merambat yang tumbuh lebat dibagian atas tebing dan kemudian jatuh berjajar bagaikan kelambu atau tirai yang menggantung di udara, air terjun ini memiliki ketinggian kurang lebih 40 meter, air terjun ini diyakini oleh masyarakat sekitar dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit dan dapat membuat awet muda sedangkan air terjun Benang Stokel memiliki dua terjunan air yang mempunyai ketinggian 30 meter, air terjun ini berada pada ketinggian 552 m dari permukaan laut, benang stokel memiliki arti benang yang tergulung, air terjun ini diyakini oleh masyarakat sekitar dapat menghitamkan rambut dan menyuburkan rambut (Anonim, 2009).

POTENSI STRUKTUR DAN KEANEKARAGAMAN JENIS VEGETASI …

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: POTENSI STRUKTUR DAN KEANEKARAGAMAN JENIS VEGETASI …

ISSN No. 2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram| 37

http://www.untb.ac.id/Desember-2016/ Volume 2, No. 4, Desember 2016

POTENSI STRUKTUR DAN KEANEKARAGAMAN JENIS VEGETASI PADA OBYEKWISATA ALAM AIR TERJUN BENANG KELAMBU DAN BENANG STOKEL DI KAWASAN

HUTAN LINDUNG GUNUNG RINJANI DUSUN PEMOTOH DESA AIK BERIK SEPAGEKECAMATAN BATU KLIANG UTARA KABUPATEN LOMBOK TENGAH

Oleh:

Raden Roro Narwastu Dwi RitaYulia Ratnaningsih

Dosen Fakultas Ilmu Kehutanan Universitas Nusa Tenggara Barat

Abstract : Gunung Rinjani protected forest area in the hamlet village of Aik Berik Pemotoh Sepage, BatuKliang North Central Lombok regency are potential natural attractions that water falls benang kelambuand benang Stokel. Of forest areas in the villages Aik Berik has springs that most flows to CentralLombok and West Lombok, two waterfalls has beauty and the beauty and rich flora and fauna. Both thesewaterfalls make the village Aik Berik as a natural tourist destinations, this waterfall as there are only twoin the world, namely in yarn nets and in Japan. The purpose of this study was to determine the potential ofthe type - the type of vegetation (names of types of vegetation, Values Important Type and index ofspecies diversity in the area of nature Waterfall benang kelambu and Waterfall benangStokel. Types ofdata collected are primary and secondary data, vegetation data collection used for the analysis ofvegetation and species diversity index line method terraced and species diversity index Krebs (1985), forinventory of wildlife using line transect and observation areas along the waterfall. From the analysisconducted vegetation index highest important value for the rate is dadap tree (Erythrina variegate) 57.3%,Lembokek (Ficus septic) 24.78%, Sonokeling (Dalbergia latifolia) 19.31% and Goak (Ficus fistula) 1907%. To level the pole highest importance value index is Terep (Arthocarpus elasticus) 98.37%,Kepundung (Baccavre racemosa) 59.26%, Brother Bong-bong Lempinyu 17.36% and 15.28%. Tosaplings highest importance value index is Banana (Musa parasidiaca) 61.22%, Rotan (Daemonorops sp)31.73%, 17.54% and brother Bongbong Coffee (Caffea sp) 15.18%. And for seedling highest importancevalue index is Kepundung (Baccavre racemosa) 39.65%, Rotan (Daemonorops sp) 38.92%, 32.47Lempinyu and Coffee (Caffea sp) 23.53%. Value, biodiversity at the level of the tree (H) 2.902 can becategorized as high, .sedangkan for poles H '2, saplings H' 1,783 and for seedling H '1,895 speciesdiversity is moderate.

Keywords: vegetation benang Stokel and Benang Kelambu

PENDAHULUAN

Menurut Undang-Undang No. 41 tahun 1999pasal 1 ayat 8 mendefinisikan hutan lindungsebagai kawasan hutan yang mempunyai fungsipokok sebagai perlindungan kawasan penyanggakehidupan untuk mengatur tata air, mencegahbanjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi airlaut dan memelihara kesuburan tanah.

Kawasan hutan lindung Gunung Rinjani yangada di Dusun Pemotoh desa Aik Berik Sepage,Kecamatan Batu Kliang Utara Kabupaten LombokTengah Kabupaten Lombok Tengah terdapatpotensi wisata alamnya yaitu Air Terjun BenangKelambu dan Air Terjun Benang Stokel, Air terjunBenang Kelambu berada dibagian atas hulu sekitar500 m dari air terjun Benang Stokel. Air terjunbenang Kelambu ini berasal dari mata air yangberada di danau segara anak yang ada di gunungRinjani, air terjun ini unik karena berbeda denganair terjun umumnya karena air ini keluar dari sela-

sela pohon gambung yang rindang dengan enamderet titik air tercurah dari atas bukit air yang jatuhdari tebing tidak jatuh langsung ke bawahmelainkan air yang jatuh ini mengalir melaluicelah-celah tanaman merambat yang tumbuh lebatdibagian atas tebing dan kemudian jatuh berjajarbagaikan kelambu atau tirai yang menggantung diudara, air terjun ini memiliki ketinggian kuranglebih 40 meter, air terjun ini diyakini olehmasyarakat sekitar dapat menyembuhkan berbagaimacam penyakit dan dapat membuat awet mudasedangkan air terjun Benang Stokel memiliki duaterjunan air yang mempunyai ketinggian 30 meter,air terjun ini berada pada ketinggian 552 m daripermukaan laut, benang stokel memiliki artibenang yang tergulung, air terjun ini diyakini olehmasyarakat sekitar dapat menghitamkan rambutdan menyuburkan rambut (Anonim, 2009).

Page 2: POTENSI STRUKTUR DAN KEANEKARAGAMAN JENIS VEGETASI …

38 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-9292

Volume 2, No. 4, Desember 2016 http://www.untb.ac.id/Desember-2016/

Adapun tujuan penelitian adalah untukmengetahui potensi jenis – jenis vegetasi (Nama-nama jenis vegetasi, Nilai Penting Jenis dan indekkeanekaragaman jenis ) yang berada di kawasanWisata Alam Air Terjun Benang Kelambu dan AirTerjun Benang Stokel. Untuk mengetahui potensijenis-jenis satwa liar (nama-nama satwa dankepadatan populasi satwa) yang berada di kawasanWisata Alam Air Terjun Benang Kelambu dan AirTerjun Benang Stokel.

Untuk mengetahui potensi-potensi sumberdaya alam lainnya seperti sumber mata air, tempatunik/khas dan sebagainya yang berada yang beradadi kawasan Wisata Alam Air Terjun BenangKelambu dan Air Terjun Benang Stokel.

METODOLOGI PENELITIAN

a. Metode Pengambilan Data Untuk AnalisisVegetasi

Inventarisasi vegetasi dilaksanakan denganmenggunakan metode garis berpetak yangmerupakan modifikasi petak ganda atau cara jalur.Di dalam petak-petak besar tedapat petak-petakkecil yang merupakan sub-sub petak. Jalur-jalurteansek di mulai dari areal kawasan yang masih asli(belum pernah di reboisasi). Cara kerjaselengkapnya adalah sebagai berikut (Soerianegara,1988).

Petak contoh dalam setiap jalur dengan posisisebagai berikut :

b. Analisis Data

1. Analisis untuk mengetahui indek Nilai pentingVegetasiMetode analisis data untuk mengetahuikerusakan hutan mangrovemenggunakan analisis vegetasi sehinggadidapatkan struktur dan komposisi vegetasi

mangrove melalui berbagai nilai (Gopal danBhardwaj, 1979 dalam Indriyanto,2006) yaitu:

3. Analisis untuk menghitung IndeksKeanekaragaman Krebs (1985)

sH’ = -Σ pi.Ln.p

Keterangan :H= Indeks keanekaragamans = jumlah spesiespi = ni/Nni = jumlah individu spesies I danN = total individu di seluruh plot.

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Analisis vegetasi di kawasan Benang Stokeldan Benang kelambu.Pada kawasan air terjun benang stokel dan

benang kelambu berada pada kawasan hutanlindung, sebagian masih terdapat pada hutan primertetapisebagian merupakan kawasan HKM, inindapat terlihat dari pengambilan plot petak ukuryang telah dilakukan, pada petak ukur 8 sampaidengan petak 14 sebagian besar vegetasinya adalahtanaman MPTS antara lain adalah buah-buahanantara lain pisang, kopi, coklat, durian dan alpukat,ini sesuai dengan program dari dinas kehutananpropinsi Nusa Tenggara Barat yang mengtamakanhasil hutan non kayu, setelah ijin HKM pada tahun2007.

Page 3: POTENSI STRUKTUR DAN KEANEKARAGAMAN JENIS VEGETASI …

ISSN No. 2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram| 39

http://www.untb.ac.id/Desember-2016/ Volume 2, No. 4, Desember 2016

1. Pada Tingkat PohonIndeks Nilai Penting (INP) menyatakan peransuatu tumbuhan di dalam komunitas. Makinbesar INP suatu jenis tumbuhan, maka makinbesar pula peranan jenis tersebut di dalamkomunitas yang diukur. Jika INP merata padabanyak jenis, dapat dikatakan keanekaragamanhayati di komunitas tersebut semakin tinggi.Berdasarkan hasil pengolahan data, ditemukanPada tingkat pohon terdapat 23 jenis denganjumlah total pohon keseluruhan adalah 109buah. Dari hasil perhitungan Indeks NilaiPenting tertinggi adalah Dadap (Erythrinavariegata) yaitu 57,3 %, Lembokek 24,78%,Sonokeling 19,31, goak 19,07 disusl denganpohon lainnya ( lampiran 1).

Gambar 3. Dadap (Erythrina variegate)(Sumber: Google)

Gambar 4. Lembokek (Ficus septic)(sumber: Google)

2. Pada Tingkat TiangPada tingkat tiang terdapat 17 jenis vegetasidengan jumlah total individu adalah 80 buah.perhitungan Indeks Nilai Penting tertinggiadalah Terep yaitu 98,37%, Kepundung59,26%, Abang bongbong 17,36% Lempinyu15,22% .(lampiran 2)

3. Pada Tingkat PancangPada tingkat pancang terdapat 13 jenis dari174 individu, Indeks Nilai Penting tertinggiadalah Pisang (Musa parasidiaca) 61,22%,Rotan (Daemonorops sp) 31,73%, Abangbongbong 17,54% dan Kopi (Caffea sp)15,18%. (lampiran 3)

Gambar 5. Pisang (Musa parasidiaca) Di lahan HKM

Gambar 6. Rotan (Daemonorops sp)

4. Pada Tingkat SemaiPada tingkat semai terdapat 10 jenis dari 124individu untuk Indeks Nilai Penting tertinggiadalah Kepundung (Baccavre racemosa)39,65%, Rotan (Daemonorops sp)38,92%,Lempinyu 32,47 dan Kopi (Caffea sp) 23,53%(lampiran 4)Beragamnya nilai INP ini menunjukkan

adanya pengaruh lingkungan tempat Tumbuhseperti kelembaban, suhu dan tidak mampu ataukalah berkompetisi seperti perebutan akan zat hara,sinar matahari dan ruang tumbuh dengan jenis-jenislainnya yang sangat mempengaruhi pertumbuhandari diameter batang pohon. Selain INP ditentukandengan diameter batang, nilai ini juga dipengaruhioleh umur suatu pohon. Menurut Odum (1971),jenis yang dominan mempunyai produktivitas yangbesar, dan dalam menentukan suatu jenis vegetasidominan yang perlu diketahui adalah diameterbatangnya. Keberadaan jenis dominan pada lokasipenelitian menjadi suatu indikator bahwakomunitas tersebut berada pada habitat yang sesuaidan mendukung pertumbuhannya.

Menurut Vickery (1984 dalam Indriyanto,2012), faktorfaktor ekologi atau faktor-faktorlingkungan yang mungkin diperebutkan olehtumbuhan dalam persaingan antara lain cahaya, airtanah, oksigen, unsur hara dan karbon dioksida.Faktor-faktor eksternal lainnya, seperti kehadiranhewan penyerbuk, agen dispersal biji, kondisitanah, kelembaban tanah, dan udara, angin, dan

Page 4: POTENSI STRUKTUR DAN KEANEKARAGAMAN JENIS VEGETASI …

40 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-9292

Volume 2, No. 4, Desember 2016 http://www.untb.ac.id/Desember-2016/

gangguan atau kerusakan lingkungan oleh manusiajuga berpengaruh terhadap kelangsungan hidup darisepesies-sepesies tertentu disuatu habitat.

Soerianegara, (1967) menyatakan bahwadidalam masyarakat hutan, sebagai akibatpersaingan,jenis-jenis tertentu lebih berkuasa(dominan) dari pada yang lain.

b. Indeks Keanekaragaman JenisDari hasil perhitungan pada (lampiran 1, 2,

3,4) untuk tingkat pohon nilai keaneka ragamanjenisnya (H’) 2,902 hampir mendekati tinggi inimenunjukkan ekosistem di kawasan air terjunbenang stokel dan benang kelambu adalahbaik.sedangkan untuk tingkat tiang H’ 2, tingkatpancang H’ 1,783 dan untuk tingkat semai H’1,895 keaneka ragaman jenisnya adalah sedang. Inisesuai dengan kategori Odum (1993) sebagaiberikut1.H’ < 2 : keanekaragaman rendah2.H’ 2--3 : keanekaragaman sedang3.H’ > 3 : keanekaragaman tinggi

Semakin tinggi nilai keanekaragamanmenunjukkan bahwa ekosistem tersebut semakinbaik. Masing-masing spesies memegang perananpenting dalam proses ekologinya. Sebaliknya,semakin kecil nilai ini mengindikasikan ekosistemsangat rentan terhadap gangguan hama penyakit.Dan menurut Indriyanto (2008) menyatakan suatukomunitas dikatakan memiliki keanekaragamanspesies yang tinggi jika komunitas itu disusun olehbanyak spesies. Sebaliknya suatu komunitasdikatakan memiliki keanekaragaman spesies yangrendah jika komunitas itu disusun oleh sedikitspesies dan jika hanya ada sedikit saja spesies yangdominansi.

DAFTAR PUSTAKA

Akin, C. 2007. Inventarisasi dan Sensus Satwa.Konservasi Satwa Liar Fakultas KehutananUSK

Anonim. 2014. Air Terjun Benang Stokel dan AirTerjun Benang Kelambu, Koran RadarLombok, tanggal 6 Februari 2014.

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR).2005. Rencana Strategis Balai TamanNasional Gunung Rinjani 2005 – 2009.Mataram.

BAPPENAS. 2003. Strategi Rencana AksiKeanekaragaman Hayati Indonesia 2003 –2020. Dokumen Regional Buku kedua dariDokumen IBSAP.

Bismark, M. 2011. Prosedur Operasi StandartUntuk Survei Keanekaragaman Jenis Pada

Kawasan Konservasi. Pusat Penelitian danPengembangan Perubahan Iklim danKebijakan Badan Penelitian danPengembangan Kehutanan, KementerianKehutanan, Indonesia Kerjasama Dengan:International Tropical Timber Organization(ITTO) Bogor.

Kementrian Kehutanan. 2012. PeraturanKementrian Kehutanan Republik IndonesiaNomor P22/Menhut-II/2012 PedomanKegiatan Usaha Pemanfaatan JasaLingkungan Wisata Alam Pada HutanLindung. Jakarta.

Pemerintah Republik Indonesia. 1999. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 TentangKehutanan. Jakarta.

Soerianegara, S. 1988. Ekologi Hutan Indonesia,Laboratorium Ekologi Hutan FakultasKehutanan Institut Pertanian Bogor.

Indriyanto. 2008.Ekologi Hutan.Buku. BumiAksara. Jakarta. 210 p.

Iskandar,R, 2013. Pesona Air Terjun BenangStokel, Radar Lombok, diakses hari Selasa21 April 2015.

Odum, E. P. 1993.Dasar-dasarEkologi.Buku.Penerjemah : T.Samingan.Gadjah Mada University Press.Yogyakarta. 679 p.

Tim Biological Scince Club (BScC). 1992.Proceding dan Resume. WorkshopPersiapan

Organisasi dalam Pengelolaan Taman NasionalGunung Halimun. BScC-KLH-PHPABADRENA.Jakarta