5
Potensi endapan emas sekunder daerah Malinau, Kalimantan Timur (Adi Hardiyono) 13 POTENSI ENDAPAN EMAS SEKUNDER DAERAH MALINAU, KALIMANTAN TIMUR Adi Hardiyono Laboratorium Petrologi dan Mineralogi, Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran ABSTRACT The purpose study to recognize and interprete resources of gold deposit in Long Agung, Malinau District, East Kalimantan Province. The field work also to interprete system of gold deposit in research area. Keywords: gold deposit, deposit system ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dan penyebaran endapan emas pada daerah Desa Mahak, Long Agung, Kecamatan Mahak, Long Busang, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran tipe endapan emas yang berada pada daerah penelitian Kata kunci: endapan emas, tipe endapan PENDAHULUAN Latar belakang Sejarah geologi di daerah peny- elidikan dimulai pada kala Kapur Akhir yaitu dengan diendapkannya batuan Turbudit Kelompok Embauh di dalam suatu cekungan yang didasari oleh Ofiolit dan kerak benua. Kemudian se- lama pengisian pada cekungan terse- but, batuan Turbidit tercenang dan terangkat selama tumbukan kerak benua Laut China Selatan dan Indo- china yang berlanjut hingga kala Eosen Tengah, sehingga pada bebe- rapa tempat menghasilkan zona ra- bakan dan bancuh. Dari pengamatan float yang di- jumpai di bebrapa sungai terdapat ba- tuan-batuan yang terubahkan, namun tidak dijumpai kehadiran vein–vein kuarsa atau batuan yang teralterasi. Perumusan Masalah Endapan emas dapat dibedakan menjadi endapan primer yang berasal dari proses naiknya larutan hidro- termal ke permukaan baik berupa endapan yang mengisi rekahan (vein system) ataupun yang mengisi pori – pori (sistem porpiri), atau endapan sekunder yang merupakan hasil dari rombakan endapan primer yang terbawa (transport) dan terakumulasi kembali di suatu tempat. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses geologi yang ter- jadi dan kemungkinan keterkaitannya dengan keberadaan enadapan emas di daerah penelitian. Dengan diketahuinya tipe endapan yang terjadi dan kaitannya dengan keterdapatan enadapan emas di dae- rah penelitian maka akan diketahui kemungkinan sebaran endapan emas yang bernilai ekonomis. Kontribusi Penelitian Kontribusi penelitian diharapkan bermanfaat untuk mengetahui potensi daerah penelitian khususnya sebaran endapan emas. Kondisi Geologi Daerah Penelitian Batuan penyusun daerah penye- lidikan adalah batuan beku yang ber- sifat Andesitis – Basaltis yang masih segar maupun yang sudah terubahkan dengan mineralisasi yang berkembang berupa pyrite dan sulfida. Alterasi yang berkembang berupa Argilik ter- utama pada elevasi yang tinggi dan dibeberapa tempat ditemukan alterasi Propilitik.

POTENSI ENDAPAN EMAS SEKUNDER DAERAH …blogs.unpad.ac.id/labgeologiteknik/.../12/3-Adi...1-Apr-2014-13-17.pdf · Potensi endapan emas sekunder daerah Malinau, Kalimantan Timur (Adi

  • Upload
    vokien

  • View
    229

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: POTENSI ENDAPAN EMAS SEKUNDER DAERAH …blogs.unpad.ac.id/labgeologiteknik/.../12/3-Adi...1-Apr-2014-13-17.pdf · Potensi endapan emas sekunder daerah Malinau, Kalimantan Timur (Adi

Potensi endapan emas sekunder daerah Malinau, Kalimantan Timur (Adi Hardiyono)

13

POTENSI ENDAPAN EMAS SEKUNDER DAERAH MALINAU, KALIMANTAN TIMUR

Adi Hardiyono

Laboratorium Petrologi dan Mineralogi, Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran

ABSTRACT

The purpose study to recognize and interprete resources of gold deposit in Long Agung, Malinau District, East Kalimantan Province. The field work also to interprete system of gold deposit in research area.

Keywords: gold deposit, deposit system

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dan penyebaran endapan emas pada daerah Desa Mahak, Long Agung, Kecamatan Mahak, Long Busang, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran tipe endapan emas yang berada pada daerah penelitian

Kata kunci: endapan emas, tipe endapan

PENDAHULUAN

Latar belakang Sejarah geologi di daerah peny-elidikan dimulai pada kala Kapur Akhir yaitu dengan diendapkannya batuan Turbudit Kelompok Embauh di dalam suatu cekungan yang didasari oleh Ofiolit dan kerak benua. Kemudian se-lama pengisian pada cekungan terse-but, batuan Turbidit tercenang dan terangkat selama tumbukan kerak benua Laut China Selatan dan Indo-china yang berlanjut hingga kala Eosen Tengah, sehingga pada bebe-rapa tempat menghasilkan zona ra-bakan dan bancuh. Dari pengamatan float yang di-jumpai di bebrapa sungai terdapat ba-tuan-batuan yang terubahkan, namun tidak dijumpai kehadiran vein–vein kuarsa atau batuan yang teralterasi. Perumusan Masalah Endapan emas dapat dibedakan menjadi endapan primer yang berasal dari proses naiknya larutan hidro-termal ke permukaan baik berupa endapan yang mengisi rekahan (vein system) ataupun yang mengisi pori –pori (sistem porpiri), atau endapan sekunder yang merupakan hasil dari rombakan endapan primer yang

terbawa (transport) dan terakumulasi kembali di suatu tempat. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses geologi yang ter-jadi dan kemungkinan keterkaitannya dengan keberadaan enadapan emas di daerah penelitian. Dengan diketahuinya tipe endapan yang terjadi dan kaitannya dengan keterdapatan enadapan emas di dae-rah penelitian maka akan diketahui kemungkinan sebaran endapan emas yang bernilai ekonomis. Kontribusi Penelitian Kontribusi penelitian diharapkan bermanfaat untuk mengetahui potensi daerah penelitian khususnya sebaran endapan emas. Kondisi Geologi Daerah Penelitian Batuan penyusun daerah penye-lidikan adalah batuan beku yang ber-sifat Andesitis – Basaltis yang masih segar maupun yang sudah terubahkan dengan mineralisasi yang berkembang berupa pyrite dan sulfida. Alterasi yang berkembang berupa Argilik ter-utama pada elevasi yang tinggi dan dibeberapa tempat ditemukan alterasi Propilitik.

Page 2: POTENSI ENDAPAN EMAS SEKUNDER DAERAH …blogs.unpad.ac.id/labgeologiteknik/.../12/3-Adi...1-Apr-2014-13-17.pdf · Potensi endapan emas sekunder daerah Malinau, Kalimantan Timur (Adi

Bulletin of Scientific Contribution, Volume 12, Nomor 1, April 2014: 13-17

14

Stratigrafi litologi penyusun daerah penyelidikan didominasi oleh Kelom-pok Embaluh yang berumur Kapur Akhir sampai Eosen Tengah dan Batuan Gunung api Mentulang yang berumur Miosen Atas sampai Pliosen. Kelompok Embaluh disusun oleh Batusabak, Batupasir malihan, Batu-lanau Malihan, Filit, Argilik, Serpih dan Batulempung. Batuan Gunungapi Mentulang di-susun oleh Lava, Breksi Lava, Ag-lomerat, Breksi Lahar, bersusunan Basalt sampai Andesit, Sumbat dan Stok Diorite, Dolerite dan Andesit Porfir. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah metode langsung dengan mengamati kondisi batuan di daerah penelitian dan mengamati float yang terdapat di sepanjang sungai dan mencatat dalam buku dan menen-tukan lokasi pengambilan conto dengan bantuan GPS. Pengambilan conto dilakukan pada batuan–batuan yang terubahkan juga pada float – float batuan teralterasi. Untuk endapan–endapan lepas ju-ga dilakukan metode dulang untuk mengetahui ada tidaknya mineral berat atau juga keberadaan emas sekunder. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengamatan dilakukan hampir di seluruh aliran sungai daerah pene-litian terutama sungai sungai berorde 1 dan 2. Secara umum batuan yang me-nyusun daerah penelitian adalah batuan beku yang bersifat Andesitis – Basaltis yang masih segar maupun yang sudah terubahkan dengan mine-ralisasi yang berkembang berupa pyrite dan sulfida. Alterasi yang ber-kembang berupa Argilik terutama pada elevasi yang tinggi dan di beberapa tempat ditemukan alterasi Propilitik. Pada endapan aluvium tua ditemu-kan emas nugget yang dihasilkan dari

pengambilan conto dengan meng-gunakan dulang, terutama di daerah Sungai Lalut Mas. Pada batuan di sepanjang Sungai Lalut Mas ini tidak ditemukan adanya zona ubahan yang memiliki intensitas tinggi, adapun hasil dari deskripsi singkat di sepan-jang sungai Lalut Mas adalah sebagai berikut: WSS-01 (Assay) Deskripsi: Warna abu-abu kecok-

latan, berbutir kasar-sedang, ter-dapat bongkah-bongkah batuan yang sudah terkena Alterasi Propilitik, Disseminated Pyrite dan Chalcopyrite, mineral Lempung berwarna putih

FSS-05 (Assay) Deskripsi: Warna coklat kemerah-

an, terdapat kerikil-kerakal batuan yang terubah, pada beberapa bongkah terdapat veinlet Kuarsa;

IKOC-01 (Thin Section) Deskripsi: Argilik, Proto Tuff, abu -

abu, oksidasi, kekar - kekar yang terisi veinlet;

IKOC-05 (Thin Section) Deskripsi: Batupasir, coklat terang,

fine sand; IKOC-37 (Thin Section - Assay) Deskripsi: Proto Basalt, abu-abu

gelap, veinlet; IKOC-13 (Thin Section) Deskripsi: Proto Andesitis, abu-abu

terang, Pyrite Disseminated, Veinlet Quartz-Sulphide, mineral mafik Amfibol;

WOC-12 (Thin Section) Deskripsi: Hitam keabuan, Afanitik,

Hipokristalin, Disseminated Pyrite, sangat keras, sebagian sudah mulai terlapukkan, kenampakan berlapis (ekstrusif); terdapat vein kuarsa dengan arah N130E/640;

FSS - 06 (Assay) Deskripsi: Warna coklat kemerah-

an, terdapat kerikil-kerakal batuan yang terubah, pada beberapa bongkah terdapat veinlet Kuarsa;

FSS - 12 (Assay) Deskripsi: Warna coklat kemerah-

an, terdapat kerikil-kerakal batuan yang terubah, pada beberapa bongkah terdapat veinlet Kuarsa.

Page 3: POTENSI ENDAPAN EMAS SEKUNDER DAERAH …blogs.unpad.ac.id/labgeologiteknik/.../12/3-Adi...1-Apr-2014-13-17.pdf · Potensi endapan emas sekunder daerah Malinau, Kalimantan Timur (Adi

Potensi endapan emas sekunder daerah Malinau, Kalimantan Timur (Adi Hardiyono)

15

Adapun hasil analisa assay dari beberapa conto batuan dapat dilihat pada tabel 1. Dari pengamatan batuan yang ter-dapat di daerah penelitian, dengan tidak ditemukannya batuan yang me-ngalami intensitas ubahan yang cukup tinggi dan dutemukannya bongkahan – bongkahan emas nugget yang ber-ada pada endapan aluvium tua yang merupkan endapan hasil rombakan batuan sebleumnya, pendugaan se-mentara bahwa tipe endapan emas daerah penelitian adalah tipe endapan emas sekunder. KESIMPULAN

Batuan penyusun daerah penye-lidikan adalah batuan beku yang ber-sifat Andesitis – Basaltis yang masih segar maupun yang sudah terubahkan dengan mineralisasi yang berkembang berupa Pyrite dan Sulfida.

Endapan emas yang ditemukan merupakan endapan emas sekunder dari hasil kegiatan “pan concentrate” . Sumber dari endapan emas sekunder ini sampai saat ini belum bisa ditentu-kan karena belum ditemukannya bukti keberadaan endapan emas primernya. DAFTAR PUSTAKA Sudana, dkk (1992), Geologi Lembar

Long Nawan, Kalimantan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Indonesia

Van Bemmelen, R.W., 1949, The Geology of Indonesia, Vol. IA, Martinus Nijkoff, The Haque, Netherland.

Tabel 1. Hasil analisis Assay

Tanda

Pb mg/L

Cu mg/L

Zn mg/L

Mo mg/L

Au gr/ton

Ag gr/ton

FSS-05

48

50

85

125

2,1

12,8

FSS-06

54

63

88

126

0,22

10,9

FSS-12

54

35

59

115

0,23

11,4

IK-OC-37

56

48

93

80

0,23

12,5

WSS-01

79

53

112

84

26

18,4

Page 4: POTENSI ENDAPAN EMAS SEKUNDER DAERAH …blogs.unpad.ac.id/labgeologiteknik/.../12/3-Adi...1-Apr-2014-13-17.pdf · Potensi endapan emas sekunder daerah Malinau, Kalimantan Timur (Adi

Bulletin of Scientific Contribution, Volume 12, Nomor 1, April 2014: 13-17

16

Gambar 1. Peta Geologi Daerah Penelitian

Gambar 2. Peta Lintasan Daerah Penelitian

Page 5: POTENSI ENDAPAN EMAS SEKUNDER DAERAH …blogs.unpad.ac.id/labgeologiteknik/.../12/3-Adi...1-Apr-2014-13-17.pdf · Potensi endapan emas sekunder daerah Malinau, Kalimantan Timur (Adi

Potensi endapan emas sekunder daerah Malinau, Kalimantan Timur (Adi Hardiyono)

17

Gambar 3.

Foto singkapan batuan andesit terubahkan di Sungai Lalut Mas

Gambar 4.

Foto kegiatan mendulang di Sungai Lalut Mas

Gambar 5.

Foto emas nugget hasil dulang di Sungai Lalut Mas