25
POSTHERPETIC NEURALGIA POSTHERPETIC NEURALGIA Nastasia Nastasia 0607101050010 0607101050010 Pembimbing : Dr. Endang Mutiawati, Sp.S

Postherpetic Neuralgia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Postherpetic Neuralgia

POSTHERPETIC NEURALGIAPOSTHERPETIC NEURALGIA

NastasiaNastasia

06071010500100607101050010

Pembimbing :Dr. Endang Mutiawati, Sp.S

Page 2: Postherpetic Neuralgia

Latar BelakangLatar Belakang Herpes zoster (HZ) adalah suatu infeksi Herpes zoster (HZ) adalah suatu infeksi

virus yang biasanya dijumpai pada infeksi virus yang biasanya dijumpai pada infeksi varicella anak-anak (chicken pox). varicella anak-anak (chicken pox). Jenis Jenis patogen pada manusia adalah herpes patogen pada manusia adalah herpes virus-3 (HHV-3), juga dikenal sebagai virus-3 (HHV-3), juga dikenal sebagai varicella-zoster virus (VZV). Pada fase varicella-zoster virus (VZV). Pada fase akut, virus memasuki sistem saraf pusat, akut, virus memasuki sistem saraf pusat, kemudian menuju geniculatum, kemudian menuju geniculatum, trigeminal, atau radik dorsal ganglia dan trigeminal, atau radik dorsal ganglia dan menetap selama beberapa tahun. Pada menetap selama beberapa tahun. Pada keadaan usia lanjut atau immuno keadaan usia lanjut atau immuno compromise virus mengalami reaktivasi compromise virus mengalami reaktivasi (serangan pertama).(serangan pertama).

Page 3: Postherpetic Neuralgia

PatofisiologiPatofisiologi Beberapa pasien dengan PHN menunjukkan Beberapa pasien dengan PHN menunjukkan

fungsi abnormal pada unmyelinated nociceptors fungsi abnormal pada unmyelinated nociceptors dan hilangnya sensorik (biasanya sedikit) dan hilangnya sensorik (biasanya sedikit)

Sistem deteksi nyeri dan suhu hipersensitif Sistem deteksi nyeri dan suhu hipersensitif terhadap mekanisme stimulasi cahaya, terhadap mekanisme stimulasi cahaya, mengakibatkan nyeri berat (allodynia). Allodynia mengakibatkan nyeri berat (allodynia). Allodynia mungkin berhubungan dengan hal lain yang mungkin berhubungan dengan hal lain yang melibatkan transmisi nyeri neuron sentral. melibatkan transmisi nyeri neuron sentral.

Dilaporkan juga ketidakseimbangan terjadi akibat Dilaporkan juga ketidakseimbangan terjadi akibat kehilangan inhibisi yang luas dan intact atau kehilangan inhibisi yang luas dan intact atau meningkatkan sejumlah kecil serabut excitatory. meningkatkan sejumlah kecil serabut excitatory. Input ini abnormal pada ujung dorsal yang berisi Input ini abnormal pada ujung dorsal yang berisi hipersensivitas yang berbeda dari setiap neuron hipersensivitas yang berbeda dari setiap neuron

Page 4: Postherpetic Neuralgia

FrekuensiFrekuensi Di AS: frekuensi satu bulan setelah onset Di AS: frekuensi satu bulan setelah onset

awal adalah 9-14,3 %, pada minggu ketiga awal adalah 9-14,3 %, pada minggu ketiga kira-kira 5 %, pada satu tahun 3 % kira-kira 5 %, pada satu tahun 3 % berlanjut menjadi nyeri berat.berlanjut menjadi nyeri berat.

Internasional: Suatu penelitian di Islandia Internasional: Suatu penelitian di Islandia menunjukkan berbagai resiko PHN yang menunjukkan berbagai resiko PHN yang dihubungkan dengan kelompok usia dihubungkan dengan kelompok usia berbeda. Tidak ada pasien yang lebih berbeda. Tidak ada pasien yang lebih muda dari 50 tahun memperlihatkan nyeri muda dari 50 tahun memperlihatkan nyeri berat pada setiap waktu. Pasien yang lebih berat pada setiap waktu. Pasien yang lebih tua dari 60 tahun memperlihatkan nyeri tua dari 60 tahun memperlihatkan nyeri berat. 6% pada satu bulan dan 4% pada berat. 6% pada satu bulan dan 4% pada tiga bulan setelah onset pertama.tiga bulan setelah onset pertama.

Page 5: Postherpetic Neuralgia

Mortalitas/MorbiditasMortalitas/Morbiditas Keadaan tidak fatalKeadaan tidak fatal Pasien bisa mengalami nyeri signifikan Pasien bisa mengalami nyeri signifikan

dalam jangka waktu yang lama.dalam jangka waktu yang lama. Usia lebih tua menunjukkan resiko lebih Usia lebih tua menunjukkan resiko lebih

besar untuk berkembangnya PHN.besar untuk berkembangnya PHN. Jenis kelamin :Jenis kelamin : Tidak ada Tidak ada

predileksi dalam perkembangan predileksi dalam perkembangan PHN yang diketahui.PHN yang diketahui. meskipun 65% pasien wanita dalam meskipun 65% pasien wanita dalam

studi oleh Watson dkk, dipercaya studi oleh Watson dkk, dipercaya sebagai patokan umum predominance sebagai patokan umum predominance dari wanita dalam grup umur tersebut.dari wanita dalam grup umur tersebut.

Page 6: Postherpetic Neuralgia

Umur :Umur : Hubungan antara usia tua dengan Hubungan antara usia tua dengan PHN sangat erat.PHN sangat erat. pada usia 60, kira-kira 60% pasien dengan pada usia 60, kira-kira 60% pasien dengan

perkembangan awal PHN, dan pada usia 70 perkembangan awal PHN, dan pada usia 70 tahun, 75% menjadi PHNtahun, 75% menjadi PHN

Riwayat :Riwayat : Nyeri vesicular eruption pada distribusi Nyeri vesicular eruption pada distribusi

dermatom khas pada HZdermatom khas pada HZ Dengan resolusi erupsi, nyeri berlanjut selama 3 Dengan resolusi erupsi, nyeri berlanjut selama 3

bulan atau lebih didefinisikan sebagai PHN.bulan atau lebih didefinisikan sebagai PHN. Nyeri intensif seperti terbakar, menetap, dan Nyeri intensif seperti terbakar, menetap, dan

mengganggu.mengganggu. Herpes zoster bisa reaktivasi secara subklinis Herpes zoster bisa reaktivasi secara subklinis

dengan distribusi dermatom tanpa ruam. dengan distribusi dermatom tanpa ruam. Keadaan ini dikenal sebagaizoster sine herpete Keadaan ini dikenal sebagaizoster sine herpete dan bisa berkomplikasi, dan bisa berkomplikasi,

Page 7: Postherpetic Neuralgia

Pemeriksaan fisik :Pemeriksaan fisik : Area pada awal HZ terlihat jelas berupa Area pada awal HZ terlihat jelas berupa

subcutaneous scar.subcutaneous scar. Sensasi bisa meluas dari area terserang, Sensasi bisa meluas dari area terserang,

reaksi hipersensitivitas dan menurunkan reaksi hipersensitivitas dan menurunkan sensasisensasi

GAMBAR 1GAMBAR 1. . Terdapat ruam dan Terdapat ruam dan hipopigmentasi didaerah torak hipopigmentasi didaerah torak serta terdapat lesi di kulit serta terdapat lesi di kulit postherpetic postherpetic

Page 8: Postherpetic Neuralgia

Penyebab :Penyebab : -Faktor resiko perkembagan PHN -Faktor resiko perkembagan PHN

meliputi :meliputi : Usia lanjutUsia lanjut Predileksi HZ melibatkan organ :Predileksi HZ melibatkan organ :

Resiko kecil-rahang, leher, sacral, dan Resiko kecil-rahang, leher, sacral, dan lumballumbal

Resiko sedang-thoraksResiko sedang-thoraks Resiko tinggi-trigeminal (khususya Resiko tinggi-trigeminal (khususya

cabang opthalmica), plexus brachialiscabang opthalmica), plexus brachialis Nyeri berat prodormalNyeri berat prodormal Ruam beratRuam berat

Page 9: Postherpetic Neuralgia

Laboratorium :Laboratorium : Uji laboratorium biasanya tidak diperlukanUji laboratorium biasanya tidak diperlukan Hasil evaluasi Cerebro Spinal Fluid (CSF) abnormal pada Hasil evaluasi Cerebro Spinal Fluid (CSF) abnormal pada

61%.61%. Pleocytosis diperkirakan 46%, peningkatan protein 26%, dan Pleocytosis diperkirakan 46%, peningkatan protein 26%, dan

VZV DNA 22%.VZV DNA 22%. Temuan ini tidak bisa memprediksi perjalanan klinis PHN.Temuan ini tidak bisa memprediksi perjalanan klinis PHN.

Culture virus atau immuofluororescent bisa Culture virus atau immuofluororescent bisa membedakan herpes simpleks dari herpes zoster membedakan herpes simpleks dari herpes zoster pada kasus yang sulit dalam membedakan secara pada kasus yang sulit dalam membedakan secara klinis.klinis.

Antibodi terhadap herpes zoster dapat diukur. Antibodi terhadap herpes zoster dapat diukur. Suatu A-4 fold digunakan untuk mendukung Suatu A-4 fold digunakan untuk mendukung diagnosis subklinis herpes zoster (zoster sine diagnosis subklinis herpes zoster (zoster sine herpete). Penigkatan titer sekunder terhadap herpete). Penigkatan titer sekunder terhadap reaktivasi exposure virus tidak bisa reaktivasi exposure virus tidak bisa dikesampingkan.dikesampingkan.

Page 10: Postherpetic Neuralgia

Radiologi :Radiologi : - Studi oleh Stanpaa dkk menemukan - Studi oleh Stanpaa dkk menemukan

hal-hal sebagai berikut:hal-hal sebagai berikut: MRI dapat melihat lesi dari HZ pada MRI dapat melihat lesi dari HZ pada

brain stem dan servikal cord sekitar 56 brain stem dan servikal cord sekitar 56 % (9/16) pasien % (9/16) pasien

Pada 3 bulan setelah onset HZ, 56 % Pada 3 bulan setelah onset HZ, 56 % (5/9) pasien dengan MRI abnormal (5/9) pasien dengan MRI abnormal menjadi PHN.menjadi PHN.

Pada 7 pasien yang tidak megalami lesi Pada 7 pasien yang tidak megalami lesi yang berhubungan dengan HZ pada yang berhubungan dengan HZ pada MRI tidak ada nyeri residual.MRI tidak ada nyeri residual.

Page 11: Postherpetic Neuralgia

Terapi :Terapi : Terapi bedah :Terapi bedah :

Dorsal root entry zone (DREZ) lesion Dorsal root entry zone (DREZ) lesion pernah digunakan :pernah digunakan :

keberhasilan --rata-rata 20 % dalam keberhasilan --rata-rata 20 % dalam studi yang lama studi yang lama

komplikasi --gangguan motorik 12 % komplikasi --gangguan motorik 12 % dari pasien yang diobatidari pasien yang diobati

Pengobatan lan-lainPengobatan lan-lain Epidural steroid Epidural steroid Nerve blocksNerve blocks

Page 12: Postherpetic Neuralgia

Tujuan terapi adalah mengurangi Tujuan terapi adalah mengurangi morbiditas melalui pengunaan morbiditas melalui pengunaan tricyclic antidepressants, tricyclic antidepressants, antikonvulsan, anastetik, analgesik, antikonvulsan, anastetik, analgesik, kortikosteroid dan agen anti virus.kortikosteroid dan agen anti virus.

Katagori obat: Katagori obat: Tricyclic Tricyclic antidepressantsantidepressants merupakan kelompok merupakan kelompok obat yang berefek antikolinergik pada obat yang berefek antikolinergik pada nervus sentral dan perifer sebagai nervus sentral dan perifer sebagai efek sedative efek sedative

Efek setral pada transmisi nyeri. Hal Efek setral pada transmisi nyeri. Hal ini memblokade reuptake aktif ini memblokade reuptake aktif norepinephrin dan serotonin. norepinephrin dan serotonin.

Page 13: Postherpetic Neuralgia
Page 14: Postherpetic Neuralgia
Page 15: Postherpetic Neuralgia
Page 16: Postherpetic Neuralgia

Kategori obat Kategori obat : Kortikosteroid: Kortikosteroid--jenis obat anti --jenis obat anti inflamasi, glukokortikoid mengakibatkan efek inflamasi, glukokortikoid mengakibatkan efek yang besar dan bervariasi dalam metabolisme. yang besar dan bervariasi dalam metabolisme. Selanjutnya obat ini merubah respon imun tubuh Selanjutnya obat ini merubah respon imun tubuh terhadap berbagai stimulus.terhadap berbagai stimulus.

Page 17: Postherpetic Neuralgia
Page 18: Postherpetic Neuralgia
Page 19: Postherpetic Neuralgia

Kategori obat : Kategori obat : Anti virusAnti virus- tujuan anti virus - tujuan anti virus adalah menguragi gejala klinik, mecegah adalah menguragi gejala klinik, mecegah komplikasi, mencegah perkembangan laten komplikasi, mencegah perkembangan laten dan/atau lanjut ulangan, mengurangi transmisi dan/atau lanjut ulangan, mengurangi transmisi dan eliminasi fase laten dan eliminasi fase laten

Page 20: Postherpetic Neuralgia

Kategori obat : Kategori obat : AnastesiaAnastesia – sebagai agen – sebagai agen stabilisasi membran saraf sehingga saraf kurang stabilisasi membran saraf sehingga saraf kurang permeabel terhadap ion. Hal ini mencegah permeabel terhadap ion. Hal ini mencegah masuknya dan transmisi impuls saraf, dengan masuknya dan transmisi impuls saraf, dengan memproduksi aksi anastesi localmemproduksi aksi anastesi local

Page 21: Postherpetic Neuralgia

Kategori obat : Kategori obat : Anti konvulsanAnti konvulsan--obat ini digunakan untuk --obat ini digunakan untuk manajemen spasme berat otot dan memberikan sedatif pada manajemen spasme berat otot dan memberikan sedatif pada neuralgia. Efek sentral dan modulasi nyeri.neuralgia. Efek sentral dan modulasi nyeri.

Page 22: Postherpetic Neuralgia
Page 23: Postherpetic Neuralgia
Page 24: Postherpetic Neuralgia

PrognosisPrognosis Riwayat alami PHN meliputi resolusi lambat dari Riwayat alami PHN meliputi resolusi lambat dari

sindroma nyerisindroma nyeri Pada pasien dengan perkembagan PHN lebih Pada pasien dengan perkembagan PHN lebih

banyak aka berespon terhadap analgesic banyak aka berespon terhadap analgesic tricyclic antidepressants.tricyclic antidepressants.

Sekelompok kecil pasien bisa berkembeng Sekelompok kecil pasien bisa berkembeng mejadi lebih berat, nyeri dalam jangka waktu mejadi lebih berat, nyeri dalam jangka waktu yang lama tidak respon terhadap terapi medis. yang lama tidak respon terhadap terapi medis. Riset lanjutan untuk obat baru diperlukan.Riset lanjutan untuk obat baru diperlukan.

EdukasiEdukasi yang terbaik edukasi pasien untuk mengunjungi yang terbaik edukasi pasien untuk mengunjungi

Medicine’s Bacterial and Viral Invection Center Medicine’s Bacterial and Viral Invection Center dan juga eMedicine’s memperlihatkan kepada dan juga eMedicine’s memperlihatkan kepada pasien tentang artikel penyakit ruam saraf dan pasien tentang artikel penyakit ruam saraf dan tentang cacar air tentang cacar air

Page 25: Postherpetic Neuralgia

TERIMA KASIHTERIMA KASIH